ANALISIS NILAI-NILAI MORAL DALAM SASTRA ANAK PADA
SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI MARET 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
Abdul Rahman Manurung 072222710006
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Abdul Rahman Manurung. NIM 072222710006. Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak pada Surat Kabar Harian Kompas Edisi Maret 2013. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam sastra anak pada Surat Kabar Harian Kompas Edisi Maret 2013 Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan, dengan mengadakan studi pustaka.
Data dalam penelitian ini diperoleh dalam sastra anak pada Surat Kabar Harian Kompas Edisi Maret 2013 yang terdiri dari lima cerita anak yang mendeskripsikan tentang nilai-nilai moral yaitu hati nurani, penghargaan diri, empati, kerendahan hati, kejujuran, tanggung jawab dan hormat, mandiri, keberanian, tolong-menolong, kesabaran, cinta tanah air, kreatif, dan kerja keras.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tabel penyaring data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai moral dalam Sastra Anak Harian Kompas Edisi Maret 2013 terdapat sembilan nilai-nilai moral yaitu kreatif, kesabaran, kerja keras, hati nurani, tanggung jawab dan hormat, keberanian, mandiri, cinta tanah air, dan tolong-menolong.
Kreatif merupakan nilai moral yang menjadi ciri khas dalam sastra anak khususnya cerita anak Harian Kompas yakni terdapat dalam tiga cerita anak. Terdapat dua nilai moral dalam bentuk kesabaran dalam dua cerita anak. Nilai-nilai moral kerja keras, hati nurani, tanggung jawab dan hormat, keberanian, mandiri, cinta tanah air, dan tolong-menolong terdapat dalam satu cerita anak Harian Kompas edisi Maret 2013.
DAFTAR ISI Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 7
A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Pengertian Sastra Anak ... 8
2. Jenis Sastra Anak ... 8
2.1 Fiksi... 9
3. Unsur-unsur Fiksi/Cerita Anak ... 10
3.1 Tema ... 10
3.2 Penokohan ... 11
3.3 Alur Cerita ... 12
4. Pengertian Nilai ... 13
5. Pengertian Nilai Moral ... 13
6.1 Hati Nurani ... 18
6.2 Penghargaan Diri ... 18
6.3 Empati ... 18
6.4 Kerendahan Hati ... 19
6.5 Kejujuran ... 19
6.6 Tanggung Jawab dan Hormat ... 20
6.7 Mandiri ... 20
6.8 Keberanian ... 20
6.9 Tolong-menolong ... 21
6.10 Kesabaran ... 21
6.11 Cinta Tanah Air ... 21
6.12 Kreatif... 22
6.13 Kerja Keras ... 22
B. Pertanyaan Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian ... 23
B. Sumber Data ... 24
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 24
E. Teknik Analisis Data ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26
A. Pendeskripsian Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak ... 26
1. Nilai-Nilai Moral Sastra Anak Keripik Si Engkong ... 26
1.2 Kerja Keras ... 27
2. Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak Saat Mengantar Sule ... 28
2.1 Hati Nurani ... 28
2.2 Tanggung Jawab dan Hormat ... 29
2.3 Keberanian ... 30
3. Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak Boneka Rasa Jus Jeruk ... 31
3.1 Mandiri ... 31
3.2 Kreatif ... 32
3.3 Kesabaran ... 32
4. Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak Bendera untuk Eyang Suma ... 34
4.1 Cinta Tanah Air ... 34
4.2 Tolong-menolong ... 35
4.3 Kreatif ... 36
5. Nilai-Nilai Moral dalam Sastra Anak Batu, Bambu, dan Kapas ... 36
5.1 Kesabaran ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
A. Kesimpulan ... 39
B. Saran………... ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN Halaman Tabel 1. Nilai-Nilai Moral Keripik Si Engkong ... 43
Tabel 3. Nilai-Nilai Moral Boneka Rasa Jus Jeruk ... 47
Tabel 4. Nilai-Nilai Moral Bendera untuk Eyang Suma ... 49
Tabel 5. Nilai-Nilai Moral Batu, Bambu, dan Kapas ... 51
Lampiran 1. Naskah Cerita Keripik Si Engkong ... 53
Lampiran 2. Naskah Cerita Saat Mengantar Sule ... 54
Lampiran 3. Naskah Cerita Boneka Rasa Jus Jeruk ... 55
Lampiran 4. Naskah Cerita Bendera untuk Eyang Suma... 56
LAMPIRAN Halaman
Tabel 1. Nilai-Nilai Moral Keripik Si Engkong ... 43
Tabel 2. Nilai-Nilai Moral Mengantar Sule ... 45
Tabel 3. Nilai-Nilai Moral Boneka Rasa Jus Jeruk ... 47
Tabel 4. Nilai-Nilai Moral Bendera untuk Eyang Suma ... 49
Tabel 5. Nilai-Nilai Moral Batu, Bambu, dan Kapas ... 51
Lampiran 1. Naskah Cerita Keripik Si Engkong ... 53
Lampiran 2. Naskah Cerita Saat Mengantar Sule ... 54
Lampiran 3. Naskah Cerita Boneka Rasa Jus Jeruk ... 55
Lampiran 4. Naskah Cerita Bendera untuk Eyang Suma... 56
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan sebuah struktur yang sangat kompleks. Dalam
kaitannya dengan kehidupan, sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak
terlepas dari masyarakatnya. Kehidupan yang dituangkan dalam karya sastra mencakup
hubungan manusia dengan lingkungan dan masyarakat, hubungan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan Tuhan.
Meskipun sastra tidak akan menyodorkan fakta secara nyata, sastra bukan
sekedar tiruan kenyataan, melainkan kenyataan yang telah ditafsirkan oleh pengarang
dari kehidupan yang ada di sekitarnya. Jadi, karya sastra adalah pengejawantahan
kehidupan hasil pengamatan sastrawan atas kehidupan sekitarnya.
Pengarang atau penulis sastra menciptakan sebuah karya dari ukiran tangannya
bukan hanya sekedar dibaca sendiri, tetapi ada ide atau gagasan, pengalaman, amanat,
dan nilai-nilai moral yang ingin disampaikan. Pengarang berharap apa yang
dituangkannya dalam bentuk sebuah cerita dapat menjadi masukan sehingga pembaca
dapat mengambil nilai-nilai kehidupan dan mampu menginterpretasikannya dalam
kehidupan nyata. Kehadiran sastra dapat membantu dan membentuk watak-watak yang
berbudi luhur dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang bermoral kepada orang
dewasa atau anak-anak. Penggambaran moral yang ada dalam cerita anak tidak jauh
beda dengan kehidupan pengarang. Dari sanalah digambarkan bagaimana perilaku
kehidupan masyarakat yang tampak, tentang pengambaran baik buruknya akhlak
Bahasa yang digunakan dalam sastra anak adalah bahasa yang dipahami oleh
anak, yaitu bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan pemahaman anak.
Pesan yang disampaikan berupa nilai moral yang sesuai dengan tingkat perkembangan
dan pemahaman anak-anak. Dengan demikian, sastra anak adalah sastra yang dari segi
isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak.
Sastra anak dapat berkisah tentang apa saja, bahkan yang menurut ukuran dewasa tidak
wajar.
Malau (2011) sastra anak sangat kalah jauh pamornya bila dibandingkan sastra dewasa. Sastra anak belum menjadi perhatian yang serius untuk tampil prima. Sastra anak di Indonesia masih memprihatinkan, belum terlalu diperhitungkan dalam dunia sastra. Penulis cerita anak di media massa dapat dikatakan kurang mendapat tempat di hati para pengamat dan kritikus sastra.
Cerita anak yang hadir tiap minggunya berlalu begitu saja. Jarang ada yang
mengapresiasi terhadap karya-karya sastra anak yang ada di media massa. Padahal,
dalam kehidupan, sastra anak memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
kemajuan dan peradaban umat manusia pada masa mendatang. Bisa dikatakan demikian
karena sastra anak memberikan kontribusi pada perkembangan emosional, imajinasi,
rasa sosial, membentuk kepribadian, membangun kreativitas anak, dan lain sebagainya.
Cerita anak sebagai salah satu karya sastra, khususnya sastra anak, merupakan
sarana yang digunakan pengarang dalam menuangkan ide, menggambarkan apa yang
ada dalam pemikirannya. Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis
dapat ditanggapi, mudah dipahami oleh anak, dan mudah diimajinasikan. Sastra anak
juga mengandung eksplorasi mengenai kebenaran manusia dan juga menampilkan
berbagai bentuk kisah yang merangsang pembaca untuk berbuat sesuatu apalagi
pembacanya adalah anak-anak yang fantasinya baru berkembang dan menerima segala
Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disuguhi bahan bacaan yang sesuai pula. Sastra yang akan dikonsumsikan bagi anak harus mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar mereka atau ada di dunia mereka, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak. (Puryanto, 2008: 2)
Anak-anak dari berbagai usia jelas memerlukan bahan bacaan yang mengandung
nilai moral dan Surat Kabar Kompas merupakan media massa nasional setiap minggu
menampilkan rubrik khusus anak, baik berupa gambar-gambar, puisi, resensi buku
anak, maupun cerita anak. Pengarang atau penulis cerita anak biasanya berusaha agar
pembaca khususnya anak usia 6-13 tahun mampu mengambil hikmah dan pesan-pesan
yang disampaikan atau diamanatkan. Tentunya nilai-nilai tersebut dapat direfleksikan
dalam kehidupan dengan bantuan peranan orang tua.
Dalam cerita anak tentulah ada dijumpai nilai-nilai kehidupan. Nilai kehidupan
itu adalah nilai moral. Pengertian moral dalam KBBI adalah baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Dalam cerita anak
pengarang atau penulis cerita anak biasanya menggambarkan perilaku kehidupan
anak-anak umumnya, tentang penggambaran sikap-sikap yang harus dicontoh anak-anak-anak-anak
dalam bertingkah laku. Kehadiran moral dalam cerita dapat dipandang sebagai semacam
saran terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis, tetapi bukan resep atau
petunjuk bertingkah laku. Moral dikatakan praktis lebih disebabkan ajaran moral itu
disampaikan lewat sikap dan prilaku konkret sebagaimana yang ditampilkan oleh para
tokoh dalam cerita anak. Mursini (2011:120) menyatakan bahwakehadiran unsur moral
dalam cerita anak tentu merupakan sesuatu yang mesti ada
anak-anak sampai ke kehidupan si anak-anak menjadi dewasa. Fenomena ini jarang diperhatikan banyak orang, termasuk para sastrawan dan juga pemerintahan Indonesia belum sepenuhnya melihat sastra anak bagian penting dalam mempersiapkan generasi mendatang sejak dini.
Keinginan anak-anak untuk mendapatkan cerita anak yang baik kurang
seimbang dengan hadirnya cerita-cerita anak yang berkualitas, sehingga apa yang
diinginkan dan dibutuhkan anak untuk mendapatkan bahan bacaan cerita anak yang baik
dan berkualitas belum dirasakan anak-anak. Cerita anak yang hadir di media cetak
berlalu begitu saja, apresiasi terhadap karya-karya sastra anak yang ada jarang
dibicarakan, seakan-akan tidak dinilai sebagai karya sastra pada hal kontribusinya
sangat besar. Cerita anak terdapat unsur yang mengandung nilai moral karena moral
merupakan unsur yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lain di alam
semesta ini. Apabila manusia tidak mempunyai nilai-nilai moral, maka manusia tidak
jauh bedanya dengan makhluk lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa tertarik dan merasa peduli
terhadap sastra anak untuk meneliti dan mengapresiasi karya sastra anak dengan
menganalisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita anak harian Kompas
sekaligus dapat dijadikan salah satu upaya menanamkan minat baca kepada anak dan
mengambil hikmah yang patut dicontoh dan yang tidak patut ditiru, serta sebagai
apresiasi karya-karya yang dihasilkan oleh penulis sastra khususnya sastra anak.
Dengan mengangkat judul “Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Cerita Anak pada Harian
Kompas Edisi Maret 2013.”
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan permasalahan
sebagai berikut:
1. Nilai-nilai moral dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
2. Kepribadian tokoh-tokoh dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
3. Pesan dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
4. Tokoh utama dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
5. Contoh teladan dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar pembahasan tidak
menyimpang dari pembahasan yang dikehendaki. Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah menganalisis nilai-nilai moral dalam cerita anak pada surat kabar harian Kompas
edisi Maret 2013.
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini menjadi terarah
maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pembatasan masalah di
atas, rumusan masalah dalam penelitian in adalah.
1. Bagaimana nilai-nilai moral dalam cerita anak pada Surat Kabar Harian
Kompas?
2. Apa saja contoh teladan yang dapat diambil dari cerita anak pada Surat Kabar
harian Kompas?
3. Pesan moral apa saja yang terdapat dalam cerita anak pada Surat Kabar harian
Kompas?
Setiap penelitian selalu mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai-nilai moral dalam cerita anak pada Surat Kabar Harian
Kompas.
2. Untuk mengetahui contoh teladan yang dapat diambil bagi pendidikan
anak-anak dalam cerita anak-anak pada surat kabar harian Kompas.
3. Untuk mengetahui pesan moral dalam cerita anak pada surat kabar harian
Kompas.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Penambah wawasan dan pengetahuan mengenai moral yang terdapat dalam
cerita anak pada surat kabar harian Kompas.
2. Sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dalam penulisan karya tulis ilmiah
dalam bentuk skripsi.
3. Untuk memotivasi masyarakat penikmat bacaan sastra khususnya anak-anak
dalam memahami nila-nilai moral dalam cerita anak.
4. Sebagai apresiasi terhadap karya sastra khususnya sastra anak.
5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan masalah yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data Sastra Anak Harian Kompas Edisi Maret 2013
mengandung nilai-nilai moral sebagai sebuah cerita anak yang memuat gambaran
pandangan moral. Pandangan moral yang dimaksud dirinci dalam nilai-nilai moral.
Cerita anak sebagai karya sastra memiliki keterkaitan erat terhadap reaksi kehidupan
khususnya kehidupan di sekitar anak-anak yang penuh dengan arena bermain tetapi
tidak menghilangkan nilai-nilai moral. Dalam skripsi ini nilai-nilai moral yang
diteliti dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kreatif merupakan nilai moral yang menjadi ciri khas dalam sastra anak
khususnya cerita anak Harian Kompas. Lima cerita yang dimuat di Harian
Kompas Edisi Maret 2013 tiga diantaranya mengemas ajaran agar
anak-anak mampu menjadi kreatif. Cerita yang dikemas pada Harian Kompas
selain melatih menjadi kreatif juga mengajarkan untuk sabar dalam bekerja
dan bersabar menghadapi orang lain. Orang yang tidak sabar akan mudah
dikalahkan. Cerita yang dimuat pada Harian Kompas menjabarkan
pentingnya bekerja keras pada tokoh utamanya yang semuanya anak-anak.
Hati nurani adalah hal yang sangat langka didapatkan pada zaman sekarang.
Kesadaran moral dalam hati manusia manusia khususnya anak-anak harus
sudah ditanamkan. Tanggung Jawab dan Hormat merupakan ajaran yang
Anak atau yang muda harus hormat pada yang tua dan yang tua menyayangi
yang lebih muda. Keberanian bukan berarti tidak takut terhadap siapapun. Orang
yang berani adalah yang mampu melawan rasa takut dan menaklukkan rasa
takut. Setiap orang harus mempunyai sikap mandiri dan jangan terus menerus
bergantung dengan orang lain. Anak-anak yang sudah dikenalkan mandiri tentu
akan lebih baik dari anak yang terus bergantung pada orang lain. bergantung
pada orang lain. Cinta tanah air diartikan sebagai prilaku membela tanah air,
menjaga dan melindungi tanah airnya. Dalam cerita anak Harian Kompas
sebagai Harian nasional mengenalkan pada pembaca perlunya cinta tanah air dan
rasa memiliki, dan menjaga tanah air. Sebagai makhluk sosial manusia tidak
dapat hidup sendiri. Terciptanya hubungan untuk tolong-menolong antara
manusia satu dengan yang lainnya dan saling berbagi terhadap sesama
merupakan suatu kebutuhan sebagai manusia.
2. Setelah diteliti dari tiga belas nilai-nilai moral ada empat nilai moral yang
tidak terdapat dalam cerita yakni, penghargaan diri, empati, kerendahan hati,
dan kejujuran.
3. Harian Kompas sebagai media nasional mengedepankan nilai-nilai yang
berkaitan dengan kreatif, kesabaran, kerja keras, hati nurani, tanggung jawab,
keberanian, mandiri, cinta tanah air, dan tolong-menolong.
B. SARAN
1. Hasil penelitian yang berupa analisis nilai-nilai moral sebagai objek yang
penelitian lanjutan, khususnya penelitian yang berkaitan dengan nilai-nilai
moral dalam sastra.
2. Penelitian ini diharapkan menambah dan memperluas wawasan pembaca
serta melatih kepekaan sosial terhadap ajaran-ajaran moral yang sudah
semakin terkikis.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi penulis-penulis
sastra anak khususnya cerita anak untuk mengemas cerita yang menarik
dengan mengedepankan nilai-nilai moral seperti kreatif, kesabaran, kerja
keras, hati nurani, tanggung jawab, keberanian, mandiri, cinta tanah air, dan