• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wacana Pembelaan Tempo terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Wacana Pembelaan Tempo terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

TRI MARLIANI, 210110110466, 2015. Skripsi ini berjudul, Wacana Pembelaan Tempo terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi: Analisis Wacana Kritis Menggunakan Model Norman Fairclough atas Wacana Pembelaan Tempo terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Laporan Utama Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo Jakarta Edisi 13-19 Juli 2015. Pembimbing Utama Drs. Sahat Sahala Tua Saragih, M.I.Kom. dan pembimbing pendamping Nunik Maharani, S.Sos., M.Comn&MediaSt. Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana pembelaan Tempo terhadap KPK yang ditampilkan Tempo dalam laporan utama di Tempo edisi 13 – 19 Juli 2015 pada dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosial-budaya. Untuk menguraikannya, penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis model Norman Fairclough, yang memandang adanya hubungan antara teks yang mikro dengan masyarakat yang makro. Fairclough membagi penelitian ke dalam dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural.

Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi teks terlihat adanya pemihakan terhadap KPK. Pernyataan yang meragukan dari sumber anonim juga menguatkan adanya indikasi pembelaan terhadap KPK. Hal ini tidak sesuai dengan beberapa elemen jurnalisme. Pada dimensi praktik wacana, pembelaan terhadap KPK terlihat dari level idelogi Tempo yang menganggap bahwa KPK adalah satu-satunya lembaga penegak hukum yang sangat dipercaya publik dan memiliki rekam jejak yang baik sehingga harus dilindungi. Pada dimensi sosial-budaya, Tempo terlihat terpengaruh oleh beberapa faktor di luar redaksi, salah satunya adalah kondisi negara yang bisa hancur karena bertentangannya dua lembaga penegak hukum.

Simpulan penelitian pada dimensi teks yaitu Tempo membela KPK namun menyalahi beberapa elemen jurnalisme, yaitu unsur mementingkan disiplin verifikasi dan membuat berita secara proporsional. Pada dimensi praktik wacana, redaksi Tempo jelas menyisipkan wacana kriminalisasi KPK pada Laput edisi 13-19 Juli 2015 ke dalam teks sebagai pembelaan terhadap KPK. Pada tataran sosial-budaya Tempo dipengaruhi oleh beberapa faktor di luar redaksi yang bertujuan untuk membela KPK.

Peneliti menyarankan agar redaksi Tempo meneguhkan kembali elemen-elemen jurnalisme. Peneliti juga menyarankan agar Tempo menghindari penggunaan sumber anonim untuk menguatkan fakta.

(2)

ii

ABSTRACT

TRI MARLIANI, 210110110466, 2015. This thesis is titled Discourse Defense of Tempo Against Corruption Eradication Commission: A Critical Discourse Analysis using the Norman Fairclough Model on the Discourse Defense of Corruption Eradication Commission (KPK) in Tempo Magazine, 13 to 19 July 2015 Edition. Supervisor Drs. Sahat Sahala Tua Saragih, M.I.Kom. and assistant supervisor Nunik Maharani, S. Sos., M.Comn & MediaSt. Journalism Studies Program, Faculty of Communication, University of Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.

This research was conducted to see a defense against KPK discourse in Tempo weekly news magazine published on the July 13 to 19 2015 edition on the textual, discourse practice and sociocultural practice dimensions. To analyze this issue, the research applied Norman Fairclough’s Critical Discourse Analysis, which revealed a relation between text on a micro level and society on the macro level.

The results showed that on a textual dimension Tempo tended to side with the KPK. Dubious statements from nameless sources also corroborate the indications of defense against the KPK. This isn’t consistent with some points of the elements of journalism. On the discourse dimension, based on the level of ideology, Tempo tended to side with KPK which editor believes that KPK is the only law enforcement agency that can be trusted by public and should be protected. In the sociocultural dimension, the article was influences by the several factors outside the editorial which is a condition of the country that could be destroyed due to the contradiction between the two law enforcement agencies.

In conclusion, on the textual dimension Tempo violated several of nine elements of journalism, including discipline concerned with verification and make the news proportionally. On the discourse practice dimension, editor of Tempo clearly insert discourse criminalize of KPK on 13-19 July 2015 edition into the text as a defense against the KPK. On sociocultural practice dimension, Tempo is influenced by several factors outside the editorial which conducted to defend the KPK.

The research advises that Tempo strengthening the elements of journalism. Secondly, the researcher advised that Tempo avoid using nameless sources to maintain the strength of the story.

Referensi

Dokumen terkait

Kota Semarang merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk yang padat, sehingga pemerintah Kota Semarang juga telah membuat suatu Peraturan Daerah

Kementerian Komunikasi Dan Informatika atau yang biasa disebut dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia berupaya untuk bertindak secara tegas

Di gunung lawu / Terdapat padang rumput pegunungan banjaran Festuca nubigena yang mengelilingi sebuah danau gunung di kawah tua menjelang Pos terakhir menuju puncak pada

[r]

Pengarang menggambarkan pengalaman tersebut ke dalam tulisan yang menjadikan sebuah karya sastra dalam bentuk fiksi, prosa (drama) ataupun puisi. Novel merupakan contoh

Keikutsertaan Warga Belajar Pada Program Paket C.. Collaborative Lear in

129 2.Uji Linieritas Iklim (X2)Organisasi Terhadap Produktivitas Sekolah (Y)... Uji Linierias data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Iklim Organisasi

Pendekatan geofisika yang dilakukan yaitu menggunakan metode Geolistrik Resistivitas sounding yang merupakan upaya lanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya sehingga