• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Status Narapidana Nazaruddin dalam Sampul Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 17-23 Juni 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Status Narapidana Nazaruddin dalam Sampul Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 17-23 Juni 2013."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

R.M Arya Triputra 2101-1009-0228, 2014. Skripsi ini berjudul, Representasi Status Narapidana Nazaruddin dalam Sampul Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 17-23 Juni 2013. Pembimbing utama Dr. Hj. Siti Karlinah, M.Si. dan pembimbing pendamping Dr. Hj. Nuryah Asri Sjafirah, M.Si., Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karikatur ‘Super Nazar—

Super Napi’ yang merepresentasikan status narapidana Nazaruddin, melalui

pemaknaan denotasi, konotasi, mitos dan ideologi yang terdapat dalam karikatur sampul tersebut. Analisis semiotika digunakan, diadaptasi dari model analisis semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa denotasi yang muncul dari karikatur sampul majalah Tempo edisi 17-23 Juni 2013 adalah Sosok pria dengan postur tubuh yang tegap sedang tersenyum sumringah, pandangan pria tersebut mengarah ke arah subjek yang melihat gambar ini. Ia sedang membuka pakaian luarnya dengan kedua tangan, menunjukkan pakaian yang ia pakai di balik pakaian luarnya tersebut. Konotasi yang muncul dari denotasi tersebut adalah Nazaruddin, dianggap sebagai narapidana super, karena masih bisa melakukan bisnis terselubung di dalam penjara. Mitos yang muncul dari konotasi adalah Nazaruddin merupakan sosok yang hebat dan super, mampu berperan ganda sebagai narapidana dan pengusaha sukses, kekuatan hukum tidak mampu menghentikannya. Ideologi yang muncul yakni lemahnya kekuatan hukum di Indonesia sehingga Nazaruddin mampu berbisnis di dalam penjara.

(2)

ii ABSTRACT

R.M. Arya Triputra 2101-1009-0028, 2014. The title of this research is Nazaruddin's Convict Status Representation in the Cover of Tempo Weekly News Magazine in 17-23 June 2013 Edition. Main supervisor, Dr. Hj. Siti Karlinah, M.Si., with supervising companion, Dr. Hj. Nuryah Asri Sjafirah, M.Si. Department of Journalism Studies, Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran, Bandung.

The aim of this research is to know the meaning denotation, connotation, myth, and ideology reach related to caricature of cover Tempo Weekly News Magazine Cover “Super Nazar—Super Napi”. The method in this research is qualitative method, with Roland Barthes semiotic analysis technique. Data are collected through books reference and documentations.

The results show that the Tempo’s caricature cover in 17-23 June 2013 edition have denotation meaning a man figure with a steady body and big smile, his

eyes stare to the subject that seen this caricature. He’s rip his outer clothes with two

hands, showing the other clothes that he wear inside. The result connotation which produce is Tempo wants to show that Nazaruddin is a super convict, though bearing his convicts status, he still can doing his illegal business with ease.. The myth that came up is Nazaruddin is a super and great figure because he can have double role as a convict an a businessman. Ideology that came up shows the power of law in Indonesia is very weak, that makes Nazaruddin could doing his business in the prison.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh, Tempo dalam karikatur sampulnya menampilkan kakak-beradik Tiga Mallarangeng yang sedang memegang hasil tangkapan berupa uang sebagai

Pemilihan ilustrasi pada sampul edisi 04 Juni 2018 tersebut merupakan makna tersirat dari majalah TEMPO yang mencoba menggambarkan keadaan pemerintah pada masa akhir

Adapun tugas yang diberikan selama kerja praktek seperti membuat desain sampul depan majalah Percikan Iman edisi bulan juni 2010 , Membuat desain tampilan Banner Percikan

Sebagai kesimpulan dari prmbahasan diatas maka dapat dipahami bahwa pembuatan karya pada sampul majalah edisi ini merupakan cara bagaimana Tempo merespon suatu

Gambar 1.1 Beberapa representasi perempuan yang terlibat dalam skandal kasus korupsi pada sampul Majalah Berita Mingguan Tempo a) Malinda Dee dengan metaphor lukisan Monalisa

Gambar 1.1 Beberapa representasi perempuan yang terlibat dalam skandal kasus korupsi pada sampul Majalah Berita Mingguan Tempo a) Malinda Dee dengan metaphor lukisan Monalisa

Representasi Pemberitaan Wanita Pelaku Kejahatan di Media Massa (Analisis Semiotika Karikatur Sampul dan Konten Berita Malinda Dee di Majalah TEMPO).. Beserta perangkat

Analisa Kode Hermeneutik Sampul Majalah Tempo edisi “Jerat Kedua” memiliki makna konotasi, yakni mengenai dua pemimpin KPK dan Setya Novanto yang berusaha saling menjerat satu sama