1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum New Guinea yakni adanya konvergensi oblique antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988). New Guinea dan Pegunungan Tengah secara umum diposisikan sebagai lokasi tipe dari suatu tumbukan benua dan busur pulau samudera aktif. Pegunungan Tengah dengan panjang 1300 km, lebar jalur 150 km dengan topografi kasar, sebagian besar ketinggian lebih 3000 m, kebanyakan perbukitan disusun oleh perlipatan dan patahan, perlapisan Mesozoikum dan Kenozoikum yang diendapkan pada batas kontinen pasif Australia.
2
perubahan iklim dan cuaca, serta erosi. Suatu bentang alam tertentu akan menghasilkan pola pengaliran yang mencirikan karakteristik bentang alam tersebut.
Pada penelitian ini, penulis mencoba meneliti karakteristik bentang alam daerah Apaumagida dan sekitarnya, Kabupaten Dogiai, Propinsi Papua dengan objek penelitian yaitu kelurusan sungai, kekar dan fenomena kelurusan dari citra satelit. Penulis meneliti jenis pola pengaliran, pola kelurusan yang terdapat pada endapan Paleozoikum - Mesozoikum.
Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui karakteristik fisik dan genesa daerah aliran sungai adalah disiplin ilmu morfotektonik. Dengan menggunakan pendekatan ini, kita dapat mengetahui proses geologi yang terjadi di masa lampau berdasarkan produk yang ada di masa sekarang yaitu pola pengaliran.
Morfometri adalah ukuran atau analisis matematik dari konfigurasi permukaan bumi dan bentuk-bentuk dimensi bentang alam atau landforms dari permukaan bumi (Bates & Jackson, 1984 dalam Sophian, 2009). Karakteristik fisik DAS dapat diketahui dengan mencari karakteristik morfometrinya. Pencarian karakteristik morfometri ini sangat berkaitan erat dengan orde-orde sungai, panjang sungai, keliling sungai dan luas sungai. Berdasarkan orde-orde sungai, kita dapat mengetahui nilai indeks percabangan. Dari data panjang segmen sungai dan luas sungai, kita dapat mengetahui kerapatan aliran. Dan dari luas sungai, kita dapat mengetahui bentuk cekungan sub-sub-DAS.
3
sungai ataupun bentuk pola pengalirannya. Untuk membuktikan pengaruh tektonik atau struktur geologi yang berkembang terhadap pola pengaliran, penulis menggunakan data kekar yang ditemukan di lapangan dan data kelurusan yang dapat ditarik dari citra landsat DEM daerah penelitian.
Penarikan kelurusan digunakan untuk mendukung data kekar. Uji statistik berupa uji beda dilakukan untuk mengetahui homogenitas data kekar dan kelurusan. Hasil uji tersebut akan menunjukkan seberapa besar kelurusan yang ada dipengaruhi oleh struktur geologi yang berkembang.
1.2 PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan yang menjadi acuan penelitian ini dibatasi pada :
1. Pengaruh tektonik terhadap bentuk geomorfologi pada batuan berumur Perm dan Trias.
2. Hubungan tektonik, geomorfologi, dan sub-DAS dari batuan berumur Perm dengan batuan berumur Trias.
3. Kondisi geologi daerah penelitian.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
4
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh/peranan tektonik pada pembentukan geomorfologi batuan berumur Perm dan Trias.
2. Untuk mengetahui apakah ada kesamaan antara aktivitas tektonik, kenampakan geomorfologi, dan bentuk sub-DAS dari dua batuan yang berbeda umur, yaitu batuan berumur Perm dan batuan berumur Trias. 3. Untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yaitu daerah
Apaumagida. Kondisi geologi yang diteliti meliputi satuan litostratigrafi batuan berumur Perm dan batuan berumur Trias, satuan geomorfologi daerah penelitian, dan pola pengaliran yang ada di daerah penelitian.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal pengalaman bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmunya langsung di lapangan secara mandiri. Di samping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai daerah penelitain.
5
1.5 GEOGRAFI DAN KESAMPAIAN DAERAH PENELITIAN
Secara administratif daerah penelitian berada di daerah Kabupaten Dogiai, Provinsi Papua. Sedangkan secara geografis daerah penelitian ini terletak antara 135°18’11,88” BT - 135°43’20,14” BT dan 3°56’17,59” LS - 4°8’28,44” LS.
Daerah penelitian termasuk kedalam peta rupabumi terbitan Badan Koordinasi dan Perpetaan Nasional (BAKOSURTANAL) Lembar Peta Waghete No. 3111 dan Lembar Peta Enarotali No. 3112 (Gambar 1.1). Bentang alam di Daerah Apaumagida berupa perbukitan dan pegunungan struktural dengan ketinggian mencapai 2310 mdpl. Beriklim panas dengan curah hujan normal.
6
Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian