Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
PERSEPSI MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN
E-MONEY
Adi Firman Ramadhan
1)Andrian Budi Prasetyo
2)Lala Irviana
3)UNDIP Semarang
Email: adi.firman@live.undp.ac.id
1) Kata kunci: E-money, persepsi manfaat, persepsi mudah digunakan, persepsi keamanan dan risiko, Minat penggunaan Keywords: E-money, Perceived benefit, Perceived easy of use, Perceived security and risk, Interest of use.Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan e-money di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro. Berdasarkan model penerimaan pasca IS (TAM) yang mempertimbangkan faktor-faktor yang diketahui, fokusadalah untuk mempelajari pengaruh persepsi manfaat, persepsi mudah digunakan, dan persepsi keamanan dan risiko. 243 kuesioner yang telahdiisidikumpulkan dan dianalisis untuk memeriksa tiga hipotesis yang terkait dengan model. Data yang terkumpul kemudian dianalisis pada tiga tingkat. Pertama, statistik deskriptif dihitung untuk mendapatkan gambaran umum karakteristik sampel. Kedua, korelasi bivariat antar variabel dianalisis berkenaan dengan korelasi antara skala variabel dan variabel mediator. Tahap akhir analisis menggunakananalisis regresi untuk mengidentifikasi keberadaan asosiasi dan hubungan antara variabel dependen dan independen. Akhirnya, temuan menunjukkan bahwa persepsi mudahdigunakandan persepsikeamanan dan persepsi risiko secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan Abstract
The objective of this study is to analyze factors that influencethe interest to use e-money among students of Economics and Business Faculty Diponegoro University. Based on an existing IS post acceptance model (TAM) which considers well known factors, the focus is on studying the influence of benefit perception, easy of use perception, and security and risk perception. 243 filled questionnaires were collected and analyzed to check three hypotheses related to the model. The collected data then analyzed at three levels. First, descriptive statistics are calculated in order to obtain an overview of the characteristics of the sample. Second, bivariate correlations between variables are analyzed with respect to the correlation between scales of variables and mediator variables. The final stage of the analysis uses a regression analysis in order to identify the eventual existence of association and relationship between the dependent and independent variables.Finally, the findings show that easy of use perception and security and risk perception are significantly influence interest of use. However, the research shows that benefitperception does not significant influence interest of use
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
Pendahuluan
E-money sudah dikenal oleh
masyarakat sejak tahun 2007 dan
dipelopori oleh Bank Central Asia (BCA)
melalui produknya Flazz BCA.
Perkembangan e-money sejak saat itu
cukup menggembirakan, terbukti beberapa bank seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mega, dan Bank DKI turut serta meluncurkan produk e-money. Selain
itu, provider telekomunikasi seperti
telkomsel pun turut menyediakan fasilitas
e-money berupa t-cash. Akan tetapi,
perkembangan pengguna e-money tidak
sepesat dengan perkembangan penyedia produk e-money. Berdasarkan data dari Bank Indonesia perkembangan volume dan
nilai penggunaan e-money sangat
berkembang pesat ditahun 2015 (volume 2,5kali di tahun 2014 dan nilai 1,14 kali di tahun 2014). Sedangkan perkembangan
jumlah intrumen dari pengguna
e-moneyjauh lebih fantastis yakni mencapai
12,35 kali dari tahun 2014.
Tabel 1
Volume, Nilai, dan Jumlah Instrumen E-money
Periode Volume Nilai Jumlah Instrumen
2008 2.560.591 76.675 430.801
2009 17.436.631 519.213 3.016.272
2010 26.541.982 693.467 7.914.018
2011 41.060.149 981.297 14.299.726
2012 100.623.916 1.971.550 21.869.946
Periode Volume Nilai Jumlah Instrumen
2013 137.900.779 2.907.432 36.225.373
2014 203.369.990 3.319.556 35.738.233
2015 510.016.000 5.029.644 441.420.931
2016* 41.300.860 387.404 35.084.652
*2016 data sampai bulan Januari 2016
Sumber: Bank Indonesia (bi.go.id/statistik)
Beberapa universitas di Indonesia
telah menerapkan penggunaan e-money
untuk transaksi ekonomi yang terjadi di
dalam kampus seperti: penggunaan
e-money di kantin kampus. Universitas
Indonesia telah menerapkan penggunaan
e-money di kantin kampus sejak tahun 2013,
sedangkan Fakultas ekonomika dan bisnis universitas diponegoro (FEB Undip) telah lama menggunakan kartu Flazz BCA
sebagai kartu mahasiswa dan kartu
kepegawaian yang merupakan salah satu kartu e-money di Indonesia. Akan tetapi, di
lingkungan FEB Undip sendiri e-money
hanya digunakan sebagai kartu identitas dan kartu hadir bagi mahasiswa dan dosen dan belum digunakan untuk aktivitas transaksi ekonomi di lingkungan FEB Undip. Oleh karena itu, perlu diteliti lebih dalam mengenai persepsi mahasiswa dalam menggunakan e-money untuk bertransaksi ekonomi.
Penelitian ini berusaha menguji
apakah persepsi manfaat, persepsi
kemudahan, dan persepsi keamanan dan
resiko berpengaruh terhadap minat
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
Tujuan penelitian iniuntuk
mengetahui apakah persepsi manfaat,
persepsi kemudahan, dan persepsi
keamanan dan resiko mempengaruhi minat untuk menggunakan e-money.
Tinjauan Pustaka
E-money
E-money didefinisikan sebagai
“stored-value or prepaid products in which
a record of the funds or value available to a consumer is stored on an electronic device in the consumer’s possession” (produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang)
menurut definisi dari Bank for
International Settlement (BIS) yang
terdapat dalam Kajian Operasional
E-money Bank Indonesia Oktber 2016.
Berdasarkan pengertian tersebut, e-money
disini menggunakan chip based seperti kartu flazz BCA, e-money Mandiri, Brizzi BRI, dan lain-lain), serta server based
seperti T-cash Telkomsel, XL Tunai, dan media lainnya (Do-Ku).
Beberapa manfaat atau kelebihan
dari penggunaan e-money dibandingkan
dengan uang tunai maupun alat
pembayaran non-tunai lainnya, antara lain (BI, 2006):
1. Lebih cepat dan nyaman dibandingkan dengan uang tunai, khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil (micro payment), disebabkan nasabah tidak
perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang kembalian. Selain itu, kesalahan dalam menghitung uang kembalian dari suatu transaksi tidak terjadi apabila menggunakan e-money.
2. Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu transaksi dengan
e-money dapat dilakukan jauh lebih
singkat dibandingkan transaksi dengan kartu kredit atau kartu debit, karena
tidak harus memerlukan proses
otorisasi on-line, tanda tangan maupun PIN. Selain itu, dengan transaksi off-line, maka biaya komunikasi dapat dikurangi.
3. Electronic value dapat diisi ulang
kedalam kartu e-money melalui
berbagai sarana yang disediakan oleh issuer.
Persepsi Manfaat
Rahmatsyah (2011) mengartikan persepsi kemanfaatan sebagai probabilitas subyektif dari pengguna potensial yang menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk mempermudah kinerja atas pekerjaannya.
Kinerja yang dipermudah ini dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih baik dari segi fisik maupun non fisik, seperti hasil yang diperoleh akan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan dengan tidak menggunakan produk dengan teknologi baru tersebut.
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
Adapun dimensi persepsi manfaat sistem bagi pemakainya menurut Davis et al (1986)yaitu, productivity (produktivitas),
job performance atau effectiveness (kinerja
tugas atau efektivitas), importance to job
(pentingnya bagi tugas), dan overall
usefulness (kebermanfaatan secara
keseluruhan).
Persepsi Kemudahan
Jogiyanto (2007) menyatakan
persepsi kemudahan penggunaan
didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari definisinya maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sun dan Zhang (2011) dalam
wibowo dkk (2015) mengidetifikasi
dimensi dari persepsi kemudahan yaitu,
ease to learn (mudah untuk dipelajari),
ease to use (mudah digunakan), clear and
understandable (jelas dan mudah
dimengerti), dan become skillful (menjadi terampil).
Gambar 1
E-money di Indonesia
Sumber: Bank Indonesia
Persepsi Keamanan dan Risiko
Jebran dan Dipankar (2012)
mengidentifikasi bahwa keamanan, privasi dan risiko keselamatan yang dikeluarkan
yang dapat mempengaruhi persepsi
pelanggan dari aktivitas umum perbankan
bank umum, sedangkan persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan dan privasi juga sebagai variabel endogen pada kegiatan e-banking. Keamanan dan privasi, menunjukkan tingkat keamanan dan privasi
pada saat menggunakan e-money untuk
bertransaksi. Tingkat keamanan ini diukur
dengan indikator: tidak khawatir
memberikan informasi, kepercayaan bahwa informasi dilindungi, dan kepercayaan bahwa keamanan uang yang ada di dalam alat elektronik terjamin pada saat transaksi (Waspada, 2012)
Minat Penggunaan
Menurut Davis et al. (1986)
menyebutkan bahwa minat perilaku
didefinisikan sebagai tingkat seberapa kuat minat seseorang untuk melakukan perilaku
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
tertentu. Minat perilaku adalah keinginan untuk melakukan perilaku.
Menurut Kotler (2012), minat
adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, kemudian timbul ketertarikan untuk mencoba produk teresebut dan akhirnya timbul keinginan untuk membeli dan dapat memiliki produk tersebut.
Menurut Ajzen (2011) minat adalah suatu keadaan dalam diri seseorang pada dimensi kemungkinan subyektif yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri dengan beberapa tindakan.
Menurut Muhubbin Syah (2010), secara sederhana, minat (interst) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Istilah minat merupakan terminologi aspek kepribadian untuk menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam diri individu untuk memilih objek lain yang sejenis.
Menurut Ferdinand (2011:129)
minat beli dapat diidentifikasi melalui dimensi yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial dan minat transaksional.
Metode Penelitian Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif sedangkan metode penelitian yang akan digunakan
adalah metode kuantitatif. Pendekatan
diskriptif kuantitatif adalah teknik
mengumpulkan, mengelola,
menyederhanakan, menyajikan dan
menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa dengan observasi yang dapat dinyatakan angka-angka. Pembahasan akan mengacu pada hasil observasi lapangan yaitu survey dimana informasi yang
diperoleh dari responden dengan
menggunakan kuesioner, skala likert dan
variabel dummy sebagai skala
pengukurannya.
Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Diponegoro.
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas DiponegorFakultas Ekonomika dan Bisnis yang sudah mempunyai uang elektronik (Flazz card).
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan langsung dari
responden, dengan cara memberikan
kuesioner serta wawancara guna
memperoleh data yang valid dari
responden. Sumber data lebih ditekankan pada mahasiswa yang menggunakan uang elektronik, dalam hal ini mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui library research yang
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
merupakan pengumpulan data dengan mempelajari dasar teori dari buku, artikel, jurnal, dan sejenisnya yang berhubungan dengan apa yang diteliti.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data. Survey (atau self-administered survey) adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu (Jogiyanto, 2007). Metode wawancara juga di pakai dalam
melakukan penelitian. Wawancara
ditujukan kepada responden pengguna uang
elektronik. Jenis wawancara yang
digunakan adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara disebut tidak
terstruktur karena pewawancara tidak memasukkan situasi wawancara dengan urutan pertanyaan yang terencana untuk ditanyakan kepada responden (Sekaran, 2007).
Metode Analisis Data
Metode analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan alat bantu yang digunakan
untuk mencari keterkaitan diantara
variabel-variabel tersebut adalah perangkat lunak atau software SPSS. Penulis akan melakukan survey responden yang telah
ditentukan oleh penulis, kemudian setelah data dari responden terkumpul maka penulis akan melakukan tabulasi data yaitu dengan memasukkan data dari responden ke dalam microsoft excel. Lalu setelah data dimasukkan ke dalam microsoft excel
penulis mengolah data dengan
menggunakan software SPSS. Maka dari itu akan menghasilkan output data yang
mengintepretasikan hubungan antar
variabel.
Gambar 2 Kerangka Penelitian
Hasil Dan Pembahasan Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah
mahasiswa yang menggunakan e-money.
Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling dalam menentukan
sampel penelitian, sample yang diambil adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Sampel ini diambil karena mahasiswa FEB telah memiliki e-money
yang digunakan pula sebagai kartu
PERSEPSI MANFAAT PERSEPSI KEMUDAHAN PERSEPSI KEAMANAN DAN RISIKO MINAT PENGGUNAAN E-MONEY
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
mahasiswa sehingga menurut peneliti dapat mewakili objek penelitian.Berikut ini tabel mengenai perincian sampel.
Tabel 2 Perincian Sampel Kriteria Jumlah Jumlah Sampel 243 Laki-laki 93 Perempuan 150 Prodi Akuntansi 185 Prodi IESP 24 Prodi Manajemen 34
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Terdapat 243 sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Sampel tersebut akan digunakan untuk menganalisis dan menguji hipotesis penelitian.
Analisis Data
Pada bagian analisis data akan dibahas mengenai analisa data mulai dari statistik deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsi kelasik, dan uji hipotesis. Statistik deskriptif penelitian akan dibahas pada sub bagian pertama. Dilanjutkan oleh analisis regresi berganda, yang digunakan sebagai model regresi penelitian. lalu bagian selanjutnya adalah uji asumsi klasik, yang harus terpenuhi oleh semua model regresi. Di bagian keempat akan dibahas mengenai uji hipotesis.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif akan
menjelaskan mengenai gambaran data
penelitian melalui nilai minimum,
maksimum, nilai rata-rata dan standar
deviasi dari masing-masing variabel.
Berikut merupakan tabel gambaran sampel berdasarkan analisis statistik deskriptif.
Tabel 3 Statistik Deskriptif
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Analisis Regresi Berganda
Model analisis regresi berganda
menjelaskan pengaruh manfaat,
kemudahaan, dan keamaan penggunaan
e-moneyterhadap minat penggunaan e-money.
MP = α0 + α1MNF + α2KMD + α3KMN
Uji Asumsi Klasik
Model tersebut layak diuji
dengananalisis regresi linear berganda apabila memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas, uji
multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah setiap variabel memiliki
N Min Max Mean
Me dian Std. Dev manfaat 243 1,28 5 3,55 3,57 0,66 kemuda han 243 2 5 3,76 3,75 0,72 keaman an 243 1 5 2,89 3 0,91 minat penggu naan 243 1 5 3,68 3,67 0,96
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena uji t dan uji F mengasumsikan bahwa model regresi memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian untuk melihat distribusi normal dilakukan dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan
distribusi yang mendekati normal.
Probability plot dapat menunjukkan
perbandingan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan data kumulatif dari data yang terdistribusi normal.
Gambar 3
Histogram Normalitas Model Regresi
Gambar 3 menunjukkan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal pada model regresi dalam penelitian ini. Berdasarkan grafik pada gambar 3 dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut memberikan pola distribusi normal.
Gambar 4
Normal Probability Plot Model Regresi
Gambar 4 menunjukkan normal
probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal
dan menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mendekati garis normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut
menunjukkan normal probability plot
mendekati garis diagonal.
Grafik di atas menunjukkan hasil yang sama yaitu model regresi dalam penelitian ini terdistribusi normal. Dapat dikatakan bahwa grafik normalitas dan normal probability plot model regresi pada
model tidak menunjukkanhasil yang
berbeda, dengan demikian keempat model regresi tersebut tidak menyalahi asumsi normalitas.
Uji statistik one-sample
Kolmogrov-Sminov dilakukan dalam penelitian ini
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
menyesatkan jika tidak berhati-hati dalam pengamatan grafik. Secara visual data terlihat normal namun secara statistik data dapat saja tidak normal. Oleh karena itu, uji
statistik one-sample Kolmogrov-Sminov
dilakukan agar mendapatkan angka statistik yang lebih detail, apakah persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini lolos uji normalitas atau tidak. Suatu model regresi dikatakan lolos uji statistik
one-sample Kolmogrov-Sminov apabila nilai
signifikansinya lebih dari 0,05.
Tabel 4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 0,934
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,347 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4 diatas hasil uji
statistik one-sample Kolmogrov-Smirnov
pada model regresi menunjukkan nilai
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,943 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,347. Model
regresi tersebut menunjukkan
nilaisignifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan keempat model tersebut terdistribusi secara normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen dengan variabel
independen yang lainnya. Uji
multikolinieritas dilakukan dengan
menganalisis korelasi antar variabel
independen pada nilai variance inflation
factor (VIF) dan tolerance dalam
collineary statistics.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Tolerance VIF
Kemanfaatan 0,380 2,633
Kemudahan 0,389 2,570
Keamanan & resiko 0,855 1,170 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF lebih dari 10 dengan nilai
tolerance kurang dari 0,10. Jadi dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,10. Berdasarkan tabel 5 diatas,
menunjukkan bahwa model regresi
memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai
tolerance lebih dari 0,10, artinya tidak
terdapat satupun adanya hubungan
multikolinieritas antar variabel independen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas dan data layak digunakan dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
yang baik adalah tidak terdapat
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat bahwa model regresi memiliki pola scatter
plot yang tampak menyebar di atas dan di
bawah angka 0 serta tidak memiliki pola
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidakterdapat situasi
heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan penelitian.
Gambar 5 Grafik Scatterplot
Pengujian Hipotesis
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengujian statistik, yang merupakan jawaban atas hasil diterima atau
ditolaknya hipotesis. Hasil pengujian
hipotesis akan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. Bagian pertama akan membahas mengenai uji F yang menguji model regresi secara keseluruhan. Bagian kedua akan
membahas mengenai uji koefisien
determinasi (R2) dan bagian terakhir akan
membahas model dan uji t, yang
merupakan penjelasan mengenai
penerimaan atau penolakan hipotesis.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sudah tepat. Apabila nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 atau jika nilai F lebih besar dari 4, maka model regresi tersebut fit dan dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian simultan diperoleh sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Uji F Regression F Sig. Model Regresi 24,859 0,000 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 6 menunjukkan hasil uji F yang diregresikan dalam penelitian ini. Nilai F hitung pada model regresi sebesar 24,859 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan analisis diatas dapat dilihat bahwa model regresi dalam penelitian ini memiliki nilai F hitung lebih dari 4 dan signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memiliki variabel independen yang secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen dalam model regresi. Hal ini berarti bahwa model regresi dalam
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
penelitian ini fit untuk menguji pengaruh kemanfaatan, kemudahaan, dan keamanan dan resiko terhadap minat penggunaan
e-money dikalangan mahasiswa.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi adalah uji yang digunakan untuk mengetahui berapa besarnya kemampuan variabel independen
secara keseluruhan terhadap variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0<R2<1. Namun terkadang nilai R2 memiliki kelemahan yaitu adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh
karena itu dalam penelitian ini
menggunakan nilai adjusted R2 pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Hasil uji koefisien determinasi
menghasilkan output sebagai berikut:
Tabel 7 Hasil Uji Determinasi
Regression R R Square Adjusted R Square Model Regresi 0,488 0,238 0,228 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 7 nilai adjusted R
square pada model regresi sebesar 0,288.
Hal ini berarti kemampuan variabel independen yaitu kemanfaatan, kemudahan,
dan keamanan dan resiko dalam
menjelaskan minat penggunaan
e-moneyadalah sebesar 28,8 persen.
Sedangkan sisanya yaitu 71,2 persen dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen pada model regresi.
Model danUji t
Uji t digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen. Variabel dependen pada model regresi penelitian ini yaitu persepsi manfaat,
persepsi kemudahan, dan persepsi
keamanan dan resiko, sedangkan variabel independennya yaitu minat penggunaan. Hasil uji t untuk model regresi dapat dilihat pada tabel 8.Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui arah dari koefisien beta regresi dan signifikansinya. Pengujian secara parsial atau individual pengaruh variabel tersebut dapat digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini.
Tabel 8
Hasil Uji t Model Regresi Model Unstandardiz ed Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 3,229 0,948 3,407 0,001 Persepsi Manfaat 0,046 0,057 0,073 0,800 0,424 Persepsi Kemudah an 0,370 0,091 0,369 4,078 0,000 Persepsi Kemudah an & Resiko 0,196 0,096 0,125 2,044 0,042
Variabel Dependen: Minat Penggunaan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
H1: Persepsi manfaat berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan e-money.
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
Berdasarkan tabel 8, koefisien regresi sebesar 0,046, nilai t sebesar0,800, dan Nilai signifikansi sebesar 0,424.Hasil ini menunjukkan bahwa variabel manfaat tidak terbukti berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel minat penggunaan.
Dengan demikian hipotesis 1 ditolak.
H2: Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan e-money.
Hipotesis dua (H2) menyatakan bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi
minat mahasiswa untuk menggunakan
e-money. Nilai koefisien regresi variabel
persepsi kemudahan adalah 0,370.
Sedangkan nilai t pada variabel persepsi kemudahan dengan variabel dependen minat mahasiswa sebesar 4,078. Hal ini menunjukkan nilai t variabel persepsi
kemudahan memiliki hubungan
positifterhadap minat penggunaan. Nilai signifikansi variabel persepsi kemudahan
dengan variabel dependen minat
penggunaan adalah sebesar 0,000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel tersebut terbukti dan berhubungan secara signifikan terhadap
minat penggunaan. Dengan demikian
hipotesis 2 diterima
H3: Persepsi keamanan dan resiko berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk menggunakan
e-money.
Berdasarkan tabel 8, koefisien regresi variabel persepsi keamanan dan resiko dengan variabel dependen minat
penggunaan adalah sebesar
0,196.Sedangkan, nilai t pada variabel persepsi keamanan dan resiko dengan variabel dependen minat penggunaan sebesar 2,044. Hal ini menunjukkan nilai t variabel persepsi keamanan dan resiko memiliki hubungan positif terhadap minat penggunaan. Nilai signifikansi variabel persepsi keamanan dan resiko dengan variabel dependen minat penggunaan adalah sebesar 0,042, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel tersebut terbukti dan berhubungan
secara signifikan terhadap minat
penggunaan. Dengan demikianhipotesis 3 diterima.
Interpretasi Hasil
Nilai F hitung pada model regerasi sebesar 24,859 dimana lebih dari 4 dan signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memiliki proksi variabel
independen, yaitu persepsi manfaat,
persepsi kemudahan dan persepsi
keamanan dan resiko secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu minat penggunaan.
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
H1: Persepsi manfaat berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa untuk
menggunakan e-money.
Meskipun hasil regresi
menunjukkan model regresi yang baik, akan tetapi hasil pengujianmenunjukkan bahwa variabel manfaat tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat penggunaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmatsyah (2011) yang menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi kemanfaatan
sebagai probabilitas subyektif dari
pengguna potensial yang menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk mempermudah kinerja atas pekerjaannya.
H2: Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan e-money.
Hipotesis dua (H2) menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk
menggunakan e-money. hasil regresi
menunjukkan model regresi yang baik dan
hasil pengujianmenunjukkan bahwa
variabel persepsi kemudahan terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat penggunaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jogiyanto (2007) dan Sun dan
Zhang (2011)yang menyatakan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
H3: Persepsi keamanan dan resiko
berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk menggunakan e-money.
Hipotesis dua (H3) menyatakan bahwa persepsi keamanan dan resiko
berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk menggunakan e-money.
hasil regresi menunjukkan model regresi yang baik dan hasil pengujianmenunjukkan bahwa variabel persepsi kemanan dan
resiko terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel minat
penggunaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitianJebran dan Dipankar (2012) yang mengidentifikasi bahwa keamanan, privasi dan risiko keselamatan yang dikeluarkan
yang dapat mempengaruhi persepsi
pelanggan dari aktivitas umum perbankan
bank umum, sedangkan persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan dan privasi juga sebagai variabel endogen pada kegiatan e-banking.
Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan
Penelitian ini ingin menguji apakah
terdapat pengaruh persepsi manfaat,
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
dan resijo terhadap minat penggunaan
e-money. Metode analisis regresi berganda
digunakan dalam penelitian ini. Total responden pada penelitian ini adalah
sebesar 243 mahasiswa di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengujian hipotesis 1 memberikan hasil
bahwa persepsi manfaat tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan.
2. Pengujian hipotesis 2 memberikan hasil bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk menggunakan
e-money.
3. Pengujian hipotesis 3 memberikan hasil bahwa persepsi keamanan dan resiko berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat mahasiswa untuk
menggunakan e-money.
Keterbatasan
Penelitian yang dilakukan ini
memiliki beberapa keterbatasan yang
dihadapi, antara lain:
1. Responden penelitian terbatas hanya
pada mahasiswa di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis sehingga hasil penelitian belum dapat di generalisasi.
2. Variabel dan jumlah pertanyaan
terbatas pada persepsi manfaat,
persepsi kemudahan, dan persepsi
keamanan dan resiko. Seperti variabel
persepsi perilaku dan persepsi
kepuasan belum dimasukkan dalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan hasil analisis
penelitian, saran yang diberikan kepada
peneliti selanjutnya maupun Fakultas
Ekonomika dan Bisnis adalah:
1. Responden penelitian dapat lebih diperluas sehingga hasilnya dapat mencerminkan keadaan yang lebih luas lagi.
2. Memasukkan variabel persepsi
perilaku dan persepsi kepuasan
sehingga dapat mengetahui apakah variabel-variabel tersebut berpengaruh dalam penggunaan e-money.
3. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
diharapkan dapat melakukan sosialisasi penggunaan kartu mahasiswa untuk bertransaksi, hal ini dkarenakan masih
terdapat mahasiswa yang tidak
mengetahui bahwa kartu mahasiswa dapat digunakan sebagai e-money. 4. Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dapat mengimplementasikan merchant e-money sehingga kartu mahasiswa dapat dimanfaatkan untuk transaksi ekonomi, hal ini didukung dengan mayoritas responden penelitian yang
menyatakan mendukung apabila
Adi Firman Ramadhan Andrian Budi Prasetyo Lala Irviana
Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money
Daftar Pustaka
Bank Indonesia. 2006. Kajian Operasional E-money. Laporan Kajian Bank Indonesia
Bank Indonesia. website:bi.go.id
Davis, F.D. 1986. A Technology
Acceptance Model for Empirically Testing New End User Information
System: Theory and Results.
Dissertation. Sloan School of
Mnagaement, Massachusetts
Institute of Technology.
Jebran, K. &Dipanker, A. (2012).
Consumer’s Perception on General Banking Activities of Commercial Banks: A Study in the Banking Context of Bangladesh. European
Journal of Business and
Management, 4(7).
Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi
Keprilakuan, Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2012.
Manajemen Pemasaran, Edisi 14,
Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
Miliani, Lani, Mustika Sufiati
Purwanegara, Mia Tantri Diah Indriani. 2013. Adoption Behavior of E-Money Usage. Information Management and Business Review, Vol. 5, No. 7, pp. 369-378, July 2013 (ISSN 2220-3796).
Muhibbin, 2010. Pendidikan Psikologi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sekaran, Uma, 2007. Research Method For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis), Edisi 4. Jakarta: Salemba 4.
Waspada, Ika putera. 2012. “Percepatan Adopsi Sistem Transaksi Teknologi
Informasi untuk Meningkatkan
Aksesibilitas Layanan Jasa
Perbankan” Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol.16, No. 1 Januari
2012, hlm. 122-131.
Wibowo, Setyo Ferry, Dede Rosmauli,
danUsep Suhud. 2015.
“Kemudahan, Fitur Layanan, Dan
Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan E-Money Card (Studi Pada Pengguna Jasa Commuterline
Di Jakarta)”. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI), Vol. 6, No. 1, 2015.
Ferdinand, Augusty. 2000, “Manajemen
Pemasaran. Sebuah Pendekatan
Strategik” Research Paper Series, BP. UNDIP.
Ajzen, I And Fishbein, M. (1980).
Understanding Attidtudes and
Predicting Social Behavior
Englewood Clifts, New Jersey : Prentice Hall
Rahmat Syah, Deni. 2011 Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Produk Baru (Studi Kasus :Uang Elektronik Kartu Flazz BCA). Universitas Indonesia.
Wibowo, Setyo Ferry, Dede Rosmauli dan
Asep Suhud. 2015. Pengaruh
Persepsi Manfaat, Persepsi
Kemudahan, Fitur layanan
&Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan E-Money card ( studi pada pengguna jasa commuterline di jakarta. JRMSI. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Vol. 6. No.1 hal :440-456.