• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL MANAJEMEN INFARK MIOKARD DENGAN ELEVASI SEGMEN ST (STEMI) DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PADA TAHUN 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL MANAJEMEN INFARK MIOKARD DENGAN ELEVASI SEGMEN ST (STEMI) DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PADA TAHUN 2010."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRACT

The standard management of ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) patients according to guidelines from the American College of Cardiology /American Heart Association (ACC/AHA) is percutaneous coronary intervention (PCI) therapy. There are several factors that can affect this therapy as time from onset of infarction, the availability of the PCI laboratory, the time for transport to the PCI laboratory, door-to-balloon time, and the financial capability of the patient. Based on this, management profile of STEMI in Hasan Sadikin Hospital, Bandung need to be known.

This descriptive study was conducted by analyzing medical records of patients.

From the 79 data of STEMI patients treated at Hasan Sadikin Hospital, Bandung in 2010,19% of patients receive reperfusion therapy (40% received primary PCI and 60% thrombolytic) and the remainder (81%) did not receive any reperfusion therapy. From 81% patients who did not receive reperfusion therapy, as many as 78.1% due to financial problems, 1.6% due to pa tient choice, 1.6% due to go to another hospital, and the remaining 18.8% due to onset of infarction> 12 hours.

The conclusions drawn from this research is the reperfusion therapy either primary PCI or fibrinolytic in Hasan Sadikin Hospital, Bandung still low.

(2)

iv

ABSTRAK

Manajemen standar pasien infark miokard dengan elevasi segmen ST (ST Elevation Myocardial Infarction/STEMI) menurut petunjuk dari American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) adalah dengan terapi intervensi koroner perkutan (percutaneous coronary intervention/PCI). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dilakukannya terapi ini seperti waktu awitan infark pasien, ketersediaan laboratorium PCI, waktu untuk transportasi ke laboratorium PCI, door-to-balloon time, maupun kemampuan finansial pasien. Berdasarkan hal tersebut, profil manajemen STEMI di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung perlu diketahui.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional dengan melihat data rekam medis pasien.

Dari 79 data pasien STEMI yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung pada tahun 2010 didapatkan 19% pasien mendapatkan terapi reperfusi (40% mendapatkan primary PCI dan 60% medapatkan fibrinolisis) dan sisanya (81%) tidak mendapatkan terapi reperfusi. Dari 81% pasien yang tidak mendapatkan terapi reperfusi, sebanyak 78.1% dikarenakan masalah kurangnya biaya, 1.6% karena pilihan penderita, 1.6% karena pindah rumah sakit, dan sisanya yaitu 18.8% karena awitan infark >12 jam.

Dengan demikian, kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah tindakan reperfusi baik primary PCI maupun fibrinolitik di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung masih rendah.

Referensi

Dokumen terkait

Sampah-sampah ini berasal dari limbah buangan rumah tangga yang sengaja oleh warga dibuang ke sungai atau ke pinggir sungai yang membuat tanah-tanah di pinggir sungai

Hasil panen yang dapat diperoleh dari sistem hidroponik yaitu lima sampai sepuluh kali lipat lebih banyak daripada hasil panen yang diperoleh dengan sistem budidaya

Pemilihan Kepala daerah secara langsung akan menjadi medan pembuktian bagi partai politik untuk menunjukkan performa yang bagus untuk mendorong sifat rasionalitas

Pembuatan Aplikasi Web ini didasarkan pada pengalaman penulis yang melihat masih jarangnya informasi mengenai tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat, khususnya tanaman yang

Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pegawai dari mulai pendaftaran,poli gigi, poli umum, pemberian obat sampai pelaporan, Metode yang digunakan

7  Pada perhitungan kuat struktur nominal, baik digunakan analisis struktur dengan cara Effective Length Method (ELM) maupun Direct Analysis Method (DAM) tetap memakai

Seseorang siswa yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh penuh, gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar