• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE

EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI

TESIS

Oleh:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

IMPROVED ACTIVITES AND STUDENT LEARNING OUTCOMES THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL LEARNING METHODS

EKSPERIMEN STAD TYPE TO SMP 2 LABUHAN DELI

TESIS

From:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Education Magister

Program Physics Education

PROGRAM GRADUATE

STATE UNIVERSITY OF MEDAN

MEDAN

(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE STAD DENGAN METODE

EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN DELI

TESIS

Oleh:

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA

NIM. 8106176015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA.Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD Dengan Metode Eksperimen di SMP Negeri 2 Labuhan Deli.Tesis Medan.Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen penyelidikan.(2)Mengetahui peningkatan aktivitas siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam menyelesaikan masalah fisika setelah diterapkan metode eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli Semester 2 T.P 2012/2013. Objek penelitian terdiri dari satu kelas dengan jumlah sampel 31 orang.Objek penelitian adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 31 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Objek pada penelitian ini adalah penguatan struktur kognitif yang diukur melalui hasil belajar dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran Cooperatif Learning Tipe STAD melalui pemberianmetode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus pertama terdiri dari 3 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 3 pertemuan. Tes hasil belajar dilakukan di akhir setiap siklus. Tes hasil belajar terdiri dari 15 soal. Hasil penelitian yaitu : (1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli yang ditunjukkan dari : (a) Tes hasil belajar siswa pada siklus pertama, yaitu : rata-rata =58.92% ketuntasan = 19.36 %, (b) Tes hasil belajar siswa pada siklus kedua, yaitu : rata-rata = 58.92%ketuntasan 75.70%. Peningkatan persentase ketuntasan 61.24%; dan indeks gain 0.41 atau dengan kriteria peningkatan sedang. (2) Terdapat peningkatan aktifitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli yang ditunjukkan dari : siklus pertama hanya rata-rata 65.60 menjadi 81.65 pada siklus kedua. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode eksperimen.

(7)

i ABSTRACT

MUHAMMAD DIAN HADI KESUMA.Peningkatan Activities and Student Learning Outcomes Through Cooperative Learning Model Learning Methods Eksperimen.Tesis STAD type Medan.Program Medan State University Graduate, 2013.

This study aims to: (1) Knowing the students of class VIII activity SMP 2 Labuan Deli in teaching and learning activities using the experimental method of inquiry. (2) Determine the increase in class VIII keakifan SMP 2 Labuan Deli in solving physics problems after applied the experimental method. This research is a class act. The study Object was all students of class VIII SMP 2 TP Labuan Deli Semester 2 2012/2013. The study object consisted of one class by the number of samples is a research 31 people eighth grade students academic year 2012/2013 as many as 31 people consisting of 13 men and 18 women. Object of this research is to strengthen the cognitive structure as measured through learning outcomes and student learning activities in the learning mode STAD cooperative learning through experimentation pemberianmetode. The study consisted of two cycles, the first cycle consists of 3 meetings and the second cycle consists of 3 meetings. Tests conducted at the end of the cognitive structure of each cycle. Tests of cognitive structure consists of 15 questions. The results are: (1) There is improved learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 2 Labuan Deli shown from: (a) test student learning outcomes in the first cycle, namely: mean = 58.92 percentage of completeness = 19.36%, (b) test student learning outcomes in the second cycle, namely: mean =58.92; completeness percentage of 75.70%. 61.24% increase in the percentage of completeness, and the index gain 0.41 or moderate improvement criteria. (2) There is an increased activity of eighth grade students of SMP Negeri 2 Labuhan Deli shown of: the first cycle is only an average of 65.60 to 81.65 in the second cycle. The results of this study can be used as input for teachers in an effort to improve student learning activities and outcomes by applying experimental methods.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE

STAD DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 2 LABUHAN

DELI” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT penulis sangat bersyukur atas rahmat dan ridhonya segala hal yang menjadi kendala dapat diselesaikan dengan baik sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap,M.S selaku pembimbing I dan bapak Dr.H.Ridwan A.Sani, M.Si selaku pembimbing II ditengah-tengah

kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu memberikan motivasi

bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

3. BapakProf. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED,Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S dan Bapak

Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika

Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber dan Ibu Dr.Derlina, M.Si sebagai narasumber yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan

kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(9)

iv

4. Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED.

5. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana UNIMED.

6. Bapak Drs.H. Muslim selaku Kepala SMP Negeri 2 Medan beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ayahanda Tercinta (Soman Hadi Kesuma) dan Ibunda (Ani dan Sugiarti) serta abangda(M.Abdi Hadi Kesuma) dan kakanda (Sri Bayu hadi Kesuma,

Sri Winda Hadi Kesuma) adikku (Sri Maya Hadi Kesuma) beserta keponakanku yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

8. Istriku tersayang (Susana) yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dan do’anya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

9. Anak-anakku tersayang (Selfa Raya Hadi Kesuma dan Iqlima Ar-rayan Hadi

Kesuma) yang selalu mendukungku dengan senyum manis dan kelucuannya. 10. Keponakkanku (Hayati, Putra, Melvi, Tiur) yang memotivasi penulis.

11. Ucapan terima kasih juga kepada sahabat penulis yang selalu senasib dan seperjuangan angkatan XIX Prodi Fisika Khususnya Kelas Executive (B).

(Untung, bambang, Sudiran,Azmita, Kiki, Eliza, Hakim) yang telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada penulis.Serta

seluruh sahabat yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran serta bantuan kepada penulis dalam

(10)

v

12. Serta angkatan XXI adik-adikku ( Ella, Nailan, Dodi, Syukriah, Vika) yang selalu memotivasi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini , namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan tesis ini. Semoga isi tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan dunia

pendidikan.

Medan, September 2013 Penulis ,

(11)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7.Defenisi Operasional 5

BAB II.KERANGKA TEORITIS,KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2.Keaktifan Belajar 12

2.1.2.1. Pengertian Aktifitas Belajar 12 2.1.2.2. Jenis- jenis aktifitas Belajar 13 2.1.2.3. Prinsip- prinsip Mengaktifkan siswa 14 2.1.2.4. Indikator Keaktifan siswa 16 2.1.2.5. Kadar Aktifitas siswa 19 2.1.2.6.Kadar Keaktifan siswa dari kegiatan

(12)

2.1.3. Hakekat Hasil Belajar 23 2.1.3.1. Pengertian Hasil Belajar 23 2.1.3.2.Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil

belajar 24

2.1.4. Hakekat Pembelajaran Fisika 26 2.1.5. Hakekat Pembelajaran Cooperatif Learning

Tipe STAD 27

2.1.5.1. Komponen pembelajaran Cooperatif

Learning Tipe STAD 29

2.1.5.2. Tahapan pembelajaran Cooperatif Learning

Tipe STAD 34

2.1.5.3. Fase- fase Cooperatif Learning

Tipe STAD

2.1.6.Metode eksperimen 35

2.1.6.1. Pengertian Metode eksperimen 35 2.1.6.2. Kelebihan Metode eksperimen 36 2.1.6.3. Kekurangan Metode eksperimen 37 2.1.6.4. Efektif dan efesien Metode eksperimen 37 2.1.6.5. Metode eksperimen dalam IPA 39 2.1.7.Penelitian yang Relevan 40

2.1.8. Hipotesis Tindakan 42 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Penelitian 56

4.2. Penjelasan Persiklus 57

4.3.Data siklus I 60

4.3.1. Data Aktifitas Siswa 60

4.3.2. Data aktifitas Guru 64

4.3.3. Data hasil Belajar 67

4.4. Data siklus II 69

4.4.1. Data Aktifitas Siswa 69

4.4.2. Data aktifitas Guru 75

4.4.3. Data hasil Belajar 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 85

5.2. Saran 88

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Indikator keaktifan 18

Tabel 2.2 : Kadar Aktifitas 21

Tabel 2.3 : Langkah- langkah Tipe STAD 32 Tabel 2.4 : Fase- fase Tipe STAD 34 Tabel 3.1 : Kriteria hasil belajar 51 Tabel 3.2 : Kriteria hasil belajar aspek kerja tim 51 Tabel 3.3 : Kriteria hasil belajar aspek psikomotor 52 Tabel 3.4 : Kriteria Strategi pembelajaran 53 Tabel 3.5 : Kriteria ketuntasan belajar 54

Tabel 4.1. : Siklus I 58

Tabel 4.2. : Siklus II 59

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Bagan siklus PTK 46

Gambar 4.3. Perolehan aspek Aktifitas siklus I 62 Gambar 4.4. Data Aktivitas Kelompok Siswa 64 Gambar 4.5. Perolehan Tes Hasil Belajar Siswa Siklus ke I 69 Gambar 4.6.Perolehan Persentase Skor Rata-rata Kelompok

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran IPA SMP 90

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 93

Lampiran 3 Bahan Ajar 1 100

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 103 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 110

Lampiran 6 Bahan Ajar 2 115

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 117

Lampiran 8 Bahan Ajar 3 122

Lampiran 9 LKS 1 130

Lampiran 10 LKS 2 132

Lampiran 11 Tes Hasil belajar 133

Lampiran 12 Instrumen Tes hasil belajar 137 Lampiran 13 Lembar Observasi ketepatan melakukan eksperimen 146 Lampiran 14 Lembar observasi Aktifitas siswa 149 Lampiran 15 Pedoman Penskoran observasi 151 Lampiran 16 Tabulasi penskoran Skor observasi pada siklus I dan II 153 Lampiran 17 Tabulasi Gain Ternormalisasi 154 Lampiran 18 Tabulasi Perhitungan skor observasi aspek aktifitas Siklus I 155 Lampiran 19 Tabulasi Perhitungan skor observasi aspek aktifitas

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukanlah hanya penugasan kumpulan pengalaman berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Proses pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan kepada

peserta didik SMP/MTs di maksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri

(permendiknas no 22 tahun 2006).

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah menengah pertama memiliki peran yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa saat ini, dan juga memiliki harapan

dan tujuan yang sama. Terbukti dengan visi dari SMP Negeri 2 Labuhan Deli yaitu unggul dalam prestasi, terampil, berbudaya berdasarkan iman dan taqwa, serta menjadi yang terbaik.

Namun kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan dan harapan yang ada, ini dapat di buktikan dengan rendahnya hasil belajar fisika pada 2 tahun terakhir, ini terlihat dari persentase nilai hasil belajar fisika Persentase siswa yang memperoleh hasil belajar 65 ke atas pada mata

pelajaran fisika tidak mencapai 80% seperti yang diharapkan. Hal ini juga dapat disebabkan metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran konvensional .

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa masih kurangnya aktivitas belajar siswa seperti mencatat penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Ini dipengaruhi karena masih rendahnya minat

(18)

2

belajar siswa terhadap fisika di sebabkan oleh beberapa factor, seperti keadaan ekonomi, pendidikan orang tua yang rata- rata hanya tamat sekolah dasar, berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan para guru yang berdomisili disekitar sekolah, dan siswa bahwa sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah. Setelah mereka tamat, bagi siswa laki-laki disuruh membantu orang

tua keladang, atau mencari ikan dilaut, dan bagi siswa yang perempuan di suruh membantu pekerjaan dirumah dan bahkan ada yang mengalami pernikahan pada usia dini.

Peneliti menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran fisika . Metode eksperimen ini adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Harus disadari oleh seorang guru adalah, bahwa pelaksanaan eksperimen memerlukan suatu persiapan yang matang, memerlukan jangka waktu yang lama, dan membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Agar penyelenggaraan eksperimen tidak mengalami kegagalan atau

hambatan hendaknya guru berlatih atau mencoba terlebih dahulu.

Melalui eksperimen, siswa terlibat langsung dalam proses. Kesempatan untuk

melaksanakan langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah, yaitu mulai merangkai alat percobaan sesuai dengan proedur kerja, mengamati serta mengukur, kemudian hasil percobaan dianalisis dan dipertanggung jawabkan dalam bentuk laporan eksperimen.

Metode eksperimen atau percobaan merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran fisika di SMP . Kegiatan eksperimen dapat menjawab pertanyaan bahwa kegiatan

(19)

3

akan lebih mudah dalam menguasai konsep fisika. Melalui kegiatan eksperimen, konsep-konsep siswa yang bersifat abstrak lebih terlihat nyata.

Berdasarkan uraian masalah diatas dan menuju dari kelebihan metode eksperimen, maka

penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD Dengan Metode Eksperimen.”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diindentifikasi bahwa keaktifan belajar siswa harus ditingkatkan agar dapat menyelesaikan permasalahan fisika. Khususnya dikelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli, masalah ini berhubungan langsung dengan kemampuan peserta didik

dalam menyelesaikan masalah fisika. Masalah-masalah tersebut dapat diindentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya keaktifkan siswa sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan fisika.

2. Masalah yang berkaitan dengan lingkungan peserta didik, pada umumnya pendidikan

orang tua yang rendah mengakibatkan kurang perhatian terhadap pendidikan anaknya. Orang tua lebih mengharapkan anaknya membantu mereka disawah dan mencari ikan,

kebanyakan dari mereka adalah petani dan nelayan. Secara umum, inilah keadaan social masyarakat peserta didik di SMPN 2 Labuhan Deli. Masih banyak permasalahan yang

(20)

4

1.3. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode eksperimen. 2. Penelitian difokuskan pada peningkatan aktivitas belajar siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian adalah: Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Labuhan Deli kelas VIII ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen penyelidikan.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuhan Deli dalam menyelesaikan masalah fisika setelah diterapkan metode eksperimen penyelidikan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

(21)

5

a. Memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya

b. Terlatih untuk dapat memecahkan masalah dalam pendekatan ilmiah dan didiorong aktif secara fisik, mental dan emosional dalam pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan terjadinya interaksi, aktivitas dan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran.

2. Melalui metode eksperimen, guru

a. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan belajar mengajar dan metode eksperimen menjadi alternative untuk meningkatkan pembelajaran

fisika.

b. Memberikan kesadaran untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran.

c. Mempunyai kemampuan dalam merancang kemampuan model pembelajaran dengan metode eksperimen.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu

defenisi operasional sebagai berikut :

1. Model pembelajaran adalah rancangan atau pola yang digunakan mulai awal

pembelajaran hingga akhir pembelajaran.

2. Metode eksperimen adalah penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis

(22)

6

3. Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar ( Sudjana,2010). Hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk skor

gain ternormalisasi (g) yang diperoleh dari uji tes sebelum pembelajaran (pre- test) dan uji tes setelah pembelajaran (post- test). Instrumen tes hasil belajar disusun berdasarkan

(23)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning dengan pemberian

metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dengan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus I dimana pada

pertemuan pertama 65,60, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 76,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 79,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan.Sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas pada siklus II dimana pertemuan pertama 81,65, pada pertemuan kedua meningkat

menjadi 88,00, dan pada pertemuan ketiga meningkat lagi menjadi 95,20. Meskipun nilai peningkatannya kecil, tetapi aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas tetap mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa dengan metode eksperimen sebesar 17 %.

2. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa peningkatan aktifitas belajar

siswa meningkat pesat pada aspek visual, listening, dan motor yaitu dengan rerata masing-masing aspek visual dari 2,83 menjadi 3,75; aspek

listening dari 2,89 menjadi 3,72; dan aspek motor dari 2,65 menjadi 3,65.

3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 58.92% peningkatan hasil belajar secara rata-rata ada peningkatan sebesar

19.36%, yaitu dari 58.92% pada siklus pertama menjadi 75.70% pada

(24)

86

siklus kedua dan akhir siklus kedua hasil pembelajaran sudah memenuhi harapan, yakni peningkatan hasil belajar siswa secara individu.

4. Peningkatan rata-rata skor tes hasil belajar sebesar 2 poin, persentase ketuntasan sebesar 61.24% dan peningkatan nilai tes hasil belajar

berkategori sedang dengan nilai gain ternormalisasi 0.41.

5. Melalui metode eksperimen, siswa membangun sendiri struktur kognitifnya, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian

dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

6. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan respon siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuhan Deli melalui penerapan model

pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD dalam propses pembelajaran Fisika. Data pengamatan respon siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Cooperatif Learning tipe STAD dapat dilihat dari siswa yang

memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berbeda dari yang nilainya di atas kriteria ketuntasan minimal, siswa yang memperoleh nilai pemahaman

konsep Fisika berkisar nilai kriteria ketuntasan minimal, tetapi tergolong tuntas, dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal

(25)

87

1. Pembelajaran fisika yang selama ini hanya menggunakan cara-cara konvensional sudah waktunya untuk menggunakan pembelajaran yang

inovatif, seperti penggunaan metode eksperimen.

2. Diharapkan para guru khususnya guru fisika, untuk bisa lebih kreatif lagi

dalam membuat media-media pembelajaran yang mudah dan murah serta memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran.

3. Diharapkan para guru khususnya guru fisika melakukan kerja kolaboratif

dalam PTK sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran.

4. Dengan melihat hasil pembelajaran dengan metode eksperimen ini, diharapkan akan bermunculan ide-ide lain untuk mengembangkannya

sepertimelakukan eksperimen- eksperimen sederhana.

5. Diharapkan meningkatkan dengan lebih optimal lagi agar pada awal pembelajaran perlu diadakan suatu pembentukan kelompok belajar di luar

kelas ataupun di luar jam sekolah, dan tentu saja dengan bentuk kelompok heterogen yang dapat dilihat dari nilai hasil tes pemahaman awal (Pretest).

(26)

88

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar), Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aiken, L. R .1988. Psychological Testing and Assessment. Boston : Allyn & Bacon.

Arikunto, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends,R.I.2008. Learning To Teach Buku Satu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ausubel, D.P., et al .1978. Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

AsmaNur.2006.ModelPembelajaranKooperatif.Jakarta : departemen Pendidikan Nasional.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Adela.2006. Meningkatkan hasil belajar siswa sekolah menengah pertama kelas

VII melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode Pictorial Riddle.

Skripsi pada pendidikan fisika FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan Depdiknas. 2002 . Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta Pusat : kurikulum

balitbang depdiknas.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk

satuan pendidikan dasar dan menengah .Jakarta : BNSP.

Elizar .2012. Penerapan metode eksperimen dalam pemebelajaran fisika untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa. Tesis Upi Bandung

:tidak diterbitkan.

Hanafiah & Cucu Suhana.2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Refika Aditama.

(27)

89

Kholifudin .2011.Pengaruh Pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing

melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada siswa SMA pada materi fluida statis.Tesis Upi Bandung :tidak diterbitkan.

Meltzer,David E .2002.The Relationship Between Mathematics PreparationAnd

conceptual learning gain in physics:A possible inhidden Variablei in

Diagnostic pretest scores.Ames:Department of physics and

Astronomy,Lowa State University.

Nurgayah.2011.Strategi dan metode pembelajaran.Bandung : Cita pustaka.

Oka.2010..Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media pada Motivasi dan

Hasil Belajar Kimia. Medan .Tesis Pasca sarjana Prodi Kimia UNIMED.

Roestiyah,N.K. 2001. Strategi belajar mengajar . Jakarta : Rineka cipta.

Richard R.Hake 1999 : analizing change/Gain scores.American Educational Research Assosiation’sDivision D,Measurement and Research methodology journal.

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Sudirman. Dkk. 1987. Ilmu pendidikan. Bandung: CV. Remadja Karya

Sudjana, Nana.1989. Pembinaan dan Pengembangan kurikulum di sekolah. Bandung: Sinar baru.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana.1989. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru.hal.28

Sund, R B. and Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the

Secondary School. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing

Company.

Slavin, Robert E.2005. Pembelajaran Kooperatif: teori, riset dan praktik. terjemahan Lita.Bandung: Nusa Media.

(28)

90

Surya, Y. 2008. Ipa Fisika Gasing 2.Jakarta : Grasindo.

Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta :Kencana.

Sanjaya. Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Trianto. 2007. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan siklus PTK

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Inventarisasi dan Identifikasi Musuh Alami pada

Judul Analisis Network Dalam Proses Produksi Roti Kecik Pada Perusahaan Roti Ganep Solo ini dapat diselesaikan dengan baik.. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi

Sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat serta berdasarkan visi dan misi yang dimilikinya maka sudah sepantasnya bila Pegawai Negeri Sipil memiliki disiplin kerja yang baik

Auditor internal lebih berpreferensi pada penanganan penyalahgunaan aset daripada kecurangan laporan keuangan karena kepentingan manajemen atas keberadaan fungsi

Between the internal auditors and the audit committee must be established appropriate communication processes are well stated by Cohen, et.al (2007) the process

Dalam pelaksanaan detail pekerjaan proses konstruksi, akan lebih baik jika dilakukan pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat agar dapat dipastikan tidak

Bila peserta yang menyukai persis hanya 2 jenis soal adalah 31 orang, berapa orang yang tidak suka satupun dari ketiga jenis soal tersebut.. … {tuliskan dalam

Pendahuluan: Mata adalah salah satu indra yang sangat penting bagi kehidupan manusia namun, frekuensi kecelakaan pada mata masih tinggi yang menyebabkan kebutaan unilateral..