• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP SE-KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP SE-KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN

DISIPLIN KERJA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

DI SMP SE KECAMATAN DELI TUA

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

RIZA ASRY LUBIS Nim: 8106131017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Riza Asry Lubis, 8106131017, Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Dengan Disiplin Kerja Guru Dalam Proses Pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahannya adalah, rendahnya disiplin kerja guru akibat kurang efektifnya kepemimpinan dari kepala sekolah dilihat dari persepsi guru terhadap pola kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala sekolah. Akibat dari persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah kurang baik maka menimbulkan pola tingkah laku negatif guru yang beragam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Dengan Disiplin Kerja Guru Dalam Proses Pembelajaran di SMP Se Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini mengunakan statistik korelasional dengan responden sebanyak 84 guru di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi dan Disiplin kerja guru diperoleh melalui kuesioner.

Data dianalisis dengan mengunakan teknik korelasi sederhana, regresi korelasi ganda dan korelasi parsial. Hasil temuan penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara: (1) Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru dengan ry1 sebesar 0,567, (2) Motivasi

Berprestasi Dengan Disiplin Kerja Guru dengan ry2 sebesar 0,617 dan (3) Persepsi

Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama dengan Disiplin kerja guru dengan ry12 sebesar 0,694.

Besarnya korelasi parsial antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dengan Disiplin Kerja Guru (Y) bila Motivasi Berprestasi (X2)

dianggap konstan adalah 0,402 dan korelasi parsial antara Motivasi Berprestasi (X2) dengan Disiplin Kerja Guru (Y) bila Persepsi Terhadap Kepemimpinan

Kepala Sekolah (X1) dianggap konstan adalah 0,485.

(5)

ii

ABSTRACT

Riza Asry Lubis, 8106131017, The Relation Between of Teacher’s Perception of Headmaster Leadership and Prestation of Motivation with Diciplint Work of Teacher Junior High School in Study Process in Deli Tua Subdistrict Deli Serdang Regency.

The purpose of this study was to determine The Relation Between of Teacher’s Perception of Headmaster Leadership and Prestation of Motivation with Diciplint Work of Teacher Junior High School in Study Process in Deli Tua Subdistrict Deli Serdang Regency. This research using ststistic correlational with respondent 84 teachers of Junior High School in Delitua Subdistrict Deli Serdang Regency. The collecting data of Teacher’s Perception of Headmaster Leadership and Prestation of Motivation with Diciplint Work of Teacher obtained through the instruments.

The Data was analyzed by using a simple correlation techniques, regression correlation and partial correlation doubles. Results of research are a significant relationship exists between: (1) Teacher’s Perception of Headmaster Leadership with Diciplint Work of Teacher with ry1 0,567, (2) Prestation of

Motivation with Diciplint Work of Teacher with ry2 0,617 and (3) Teacher’s

Perception of Headmaster Leadership and Prestation of Motivation with Diciplint Work of Teacher with ry12 0,694.

The magnitude of the partial correlation between Teacher’s Perception of Headmaster Leadership (X1) with Diciplint Work of Teacher (Y) when Prestation

of Motivation (X2) considered to be constant is the partial correlation between

0,402 and Prestation of Motivation (X2) with Diciplint Work of Teacher (Y) when

Teacher’s Perception of Headmaster Leadership (X1) are considered to be

constant is 0,485.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

ﻢــﯿﺣ ﺮـﻟا ﻦﻤﺣﺮـﻟا ﷲا ﻢــــــــﺴﺑ

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pendidikan pada Program Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari tesis ini adalah “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Dengan Disiplin Kerja Guru

Dalam Proses Pembelajaran di SMP Se- Kecamatan Delitua Kabupaten

Deli Serdang”.

Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED)

2. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Pascasarjana Unimed.

3. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Unimed dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan dan Munzir Pohana selaku TU Program Studi Administrasi Pendidikan. 4. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si dan Prof. Dr. Harun Sitompul,

(7)

iv

waktu dan pikiran sebagai bahan masukan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Zulkifli Matondang, M.Si dan Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Teristimewa untuk Orangtua tercinta Ayahanda Zaimar Lubis dan Ibunda Almh. Risnawati Said yang telah banyak membantu, memberi motivasi dan doa yang tulus hingga selesainya penulisan tesis ini.

7. Teristimewa untuk Anak Ku tercinta Rayhan Daffa Arriza Lubis yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi kepada Ayahnya, baik do’a dan juga senyum gembiranya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

8. Kakanda Rima Dina Sari Lubis, S.Si dan Abangda Efendi Nasution, S.Pdi yang telah banyak membantu penulis baik do’a dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

(8)

v

Magdalena, M.Pd, Ibu Kristi Kusnandar, M.Pd dan rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

10. Kepada kepala sekolah SMP Se-Kecamatan Delitua yang sudah banyak membantu penulis dari awal penelitian hingga akhir penelitian yaitu: Kepada Kepala SMP Swasta YPI Ibu Kartinah, S.Pd, Kepala SMP Negeri 1 Delitua Bapak Saldan, S.Pd, Kepala SMP Negeri 2 Delitua Bapak Akhiruddin Tanjung, M.Pd, Kepala SMP Karya Pembangunan Delitua Ibu Malau, S.Pd.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sehingga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca.Terima kasih.

Medan, Maret 2013

Penulis,

(9)

vi

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 16

1. Disiplin Kerja Guru ... 16

2. Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 23

3. Motivasi Berprestasi ... 33

B. Penelitian Yang Relevan ... 47

C. Kerangka Berfikir ... 50

1. Hubungan antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 50

2. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Disiplin Kerja Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 51

3. Hubungan antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Disiplin Kerja Guru Dalam Proses Pembelajaran Bersama-sama dengan Disiplin kerja guru ... 52

D. ParadigmaPenelitian ... 54

E. HipotesisPenelitian ... 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 56

B. Metode Penelitian ... 56

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 56

D. Teknik Pengumpulan data ... 58

E. Defenisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian . 59 F. Uji Coba Instrumen ... 64

(10)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 78

1. Disiplin Kerja Guru (Y) ... 78

2. Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 80

3. Motivasi Berprestasi (X2) ... 81

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian.. 82

C. Uji Persyaratan Analisis ... 84

D. Pengujian Hipotesis... 90

E. Sumbangan Relatif dan Efektif………. . 95

F. Temuan Penelitian ... 96

G. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 99

H. Keterbatasan Penelitian ... 105

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 107

B. Implikasi ... 108

C. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian………. 57

Tabel 3.2. Sampel Penelitian……… 59

Tabel 3.3. Pilihan Jawaban Angket……….. 60

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah………... 61

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi……… 62

Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Disipilin Kerja Guru………... 63

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian……… 78

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru……….. 79

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah……….. . 80

Tabel 4.4 Dirtribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi………. 81

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Disiplin Kerja Guru………. 83

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah……….. 83

Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi……….. 84

Tabel 4.8 Ringkasan Analisa Normalitas Variabel Penelitian……….. 85

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Variabel Penelitian…………. 86

Tabel 4.10 Ringkasan Uji Lineritas untuk Persamaan Regresi Y atas X1……… 87

Tabel 4.11 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi Y atas X2... 88

Tabel 4.12 Ringkasan ANAVA Regresi Ganda……… 89

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi………. 24

Gambar 2.2 Teori Kapuasan………. 41

Gambar 3.3 Paradigma Penelitian……… 54

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Skor Disiplin Kerja Guru……… 79

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Skor Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah ……….. 81

Gambar 4.3 Histogram Distribusi Skor Motivasi Berprestasi……….. 82

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian……… 119

Lampiran 2 : Perhitungan Validitas Angket ……… 131

Lampiran 3 : Perhitungan Reliabilitas Angket ………. 137

Lampiran 4 : Data Penelitian ……….. 144

Lampiran 5 : Perhitungan Statistik Dasar ……… 146

Lampiran 6 : Uji Kecenderungan Data ……… 157

Lampiran 7 : Uji Normalitas………. 161

Lampiran 8 : Uji Homogenitas ……… 169

Lampiran 9 : Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi… 176

Lampiran 10 : Uji Indenpendensi……… 190

Lampiran 11 : Perhitungan Korelasi Sederhana………. 192

Lampiran 12 : Perhitungan Korelasi Parsial……… 195

Lampiran 13 : Perhitungan Korelasi Ganda……… 199

Lampiran 14 : Perhitungan Regresi Ganda ………. 200

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh peran seorang guru dalam proses pembelajaran. Saat ini bangsa Indonesia sedang berhadapan dengan berbagai tantangan, hal ini terjadi karena kurangnya rasa patriotisme bangsa kepada NKRI. Untuk menghadapi tantangan ini seluruh guru dari Sabang sampai Marauke harus memiliki beberapa keahlian khusus dalam mengajar, karena guru adalah jabatan professional, pekerjaan sebagai guru tidak dapat dilakukan semua orang, yang secara akademik tidak memiliki keahlian dalam bidang keguruan. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru tidak hanya dituntut menguasai bahan ajar, tetapi guru harus memiliki kepribadian dan intergritas yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi peserta didik, keluarga maupun masyarakat yang mana seharusnya dapat memberikan kontribusi didalam kemajuan pendidikan.

Harus disadari bahwa peran seorang guru sangat penting sekali dalam proses pembelajaran, maka seorang guru harus memiliki sejumlah kompetensi dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 pasal 10 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru point B disebutkan standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dan terintegrasi ke dalam disiplin kerja guru.

(15)

2

Selanjutnya Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 disebutkan pendidikan harus memiliki kualitas akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Dengan kemampuan yang dimiliki guru, seharusnya setiap guru menujukkan disiplin yang optimal dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik di sekolah maupun tugas pengabdian dimasyarakat. Dalam proses pembelajaran di sekolah guru harus mampu menerapkan kedisiplannya kepada siswa-siswanya dan dapat menjadi contoh yang baik bagi guru yang lainnya. Didalam masyarakat guru ditempatkan pada posisi yang terhormat, karena dari seorang guru diharapkan masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik dan seorang guru harus dapat menyelesaikan permasalahan, khususnya yang berkenaan pada dunia pendidikan.

Disiplin kerja guru merupakan salah satu faktor yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan sekolah. Disiplin kerja guru yang dimaksud adalah kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan oleh sekolah atau lembaga. Jika disiplin merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas, maka disiplin harus ditanamkan oleh setiap guru, dan seluruh siswa yang ada. Dengan adanya disiplin yang baik maka akan memudahkan guru dalam melaksanakan rutinitas yang positif dalam mengajar dan juga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

(16)

3

berusaha menciptakan suasana kerja yang harmonis dan nyaman bagi dirinya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Martono (2002: 92) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja yaitu “Suatu keadaan yang menunjukkan suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi karena peraturan-peraturan yang berlaku harus dihormati dan diikuti”.

Arikunto (2000: 45) mengatakan disiplin merupakan suatu masalah penting, disiplin erat kaitannya dengan adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses belajar tidak mungkin mencapai target maksimal tanpa adanya disiplin yang baik. Jika disiplin merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan belajar di kelas maka disiplin harus ditanamkan oleh setiap guru, dan juga seluruh siswa. Dengan adanya disiplin yang baik akan memungkinkan seorang siswa untuk belajar dengan kebiasaan yang positif dan dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungan.

(17)

4

Siswanto (2001: 278) menyatakan disiplin kerja adalah sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat kepada peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta mampu menjalankanya dan tidak mudah mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar peraturan dan wewenang yang diberikan kepadanya”.

Tindakan pendisiplinan merupakan suatu usaha untuk menegakkan peraturan dan tata tertib, termasuk sejumlah langkah untuk membina guru seperti memberi sanksi kepada guru yang melanggar peraturan sekolah, sehingga seluruh guru yang ada memiliki sikap patuh terhadap peraturan dan sikap taat terhadap pekerjaan. Tujuan penegakan disiplin dalam bekerja idealnya yaitu untuk memperbaiki mental dan moral para guru sehingga tercipta rasa tunduk dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan di samping menumbuhkan rasa saling menghormati dan membangun rasa kepercayaan antara atasan dan bawahan.

(18)

5

(19)

6

terhadap kinerja guru dengan determinasi sebesar 0,269 dengan persamaan regresi Ŷ= 94,398+0,590 X1 dan sumbangan efektif 12,16; (2) terdapat determinasi

signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja guru sebesar 0,276 dengan persamaan regresi Ŷ = 105,059 + 0,50 X2 sumbangan efektif 18,64; (3) terdapat

determinasi antara sikap profesional terhadap kinerja guru sebesar 0,302 dengan persamaan regresi Ŷ = 81,314 + 0,656 dan sumbangan efektif 19,44; (4) terdapat determinasi signifikan antara etos kerja, disiplin kerja, dan sikap profesional guru secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan determinasi sebesar 0,502. Berdasarkan temuan tersebut dapat dikatakan bahwa secara terpisah terdapat determinasi yang signifikan antara Etos Kerja, Disiplin Kerja Dan Sikap Profesional Terhadap Kinerja Guru. Dengan demikian ketiga variabel dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Ubud. Oleh sebab itu usaha untuk meningkatkan Etos Kerja, Disiplin Kerja Dan

Mengembangkan Sikap Profesional Guru perlu terus dilakukan. 3) Triyati, (2012) studi tentang Pengaruh Disiplin Kerja Guru Dan Kemampuan

(20)

7

(21)

8

(22)

9

kontribusi yang signifikan antara disiplin kerja, kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA RSBI di kota Denpasar secara terpisah maupun simultan. Kata kunci: Disiplin Kerja, Kompetensi, Motivasi Kerja, Kinerja Guru. 6) Pujiyanti, (2012) studi tentang Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja guru SMP Negeri 1 Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru; (2) Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru; (3) Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru. Subjek penelitian ini yakni guru SMA Negeri 1 Ciamis berjumlah 62 orang.Pengumpulan data dengan metode kuesioner untuk meneliti Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Guru. Uji validitas menggunakan analisis faktor, dan uji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Uji prasayarat analisis yakni uji linearitas, uji miltikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk hipotesis pertama dan kedua, analisis regresi ganda untuk hipotesis ketiga. Hasil penelitian ini: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan nilai rx1y= 0,675, r2 sebesar 0,456, thitung > ttabel yaitu: 7,085 > 1,671; (2) Terdapat

pengaruh positif dan signifikan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru yang ditunjukan dengan nilai rx2y = 0,892, r2 sebesar 0,795 thitung> ttabel yaitu: 15,268 >

1,671 dengan; 3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan Ry(1,2) = 0,938, R2 sebesar 0,880, dan Fhitung> Ftabel yaitu: 216,172 > 3,51.

(23)

10

pembelajaran di sekolah. Sejauh mana seorang kepala sekolah mempersiapkan kepemimpinannya dengan baik untuk mengelola sekolah dan mengontrol program kerjanya agar lebih baik lagi, seorang kepala sekolah harus memberikan motivasi yang sifatnya membangun semangat guru untuk lebih bersemangat dalam proses mengajar. Kepala sekolah yang profesional harus menciptakan kepemimpinannya dengan baik dan strategis, nantinya dapat memajukan sekolah yang ia pimpin, dan ke depannya dapat bersaing secara global. Seorang pemimpin yang baik harus melakukan perencanaan dan mengevaluasi keadaan, sebelum mengambil suatu tindakan dengan melakukan pertimbangan yang matang dan memperhatikan kekuatan internal dan eksternal organisasi yang dilihat dari kuantitas maupun kualitas.

Kepemimpinan dapat diartikan juga sebagai pengaruh positif akan prilaku. Strategi yang baik dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan dan kemajuan sekolah dan dapat membangkitkan semangatdidalam organisasi. Sutisna (1983: 253) menyatakan kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan perubahan yang paling efektif dalam perilaku kelompok atau dengan kata lain, kepemimpian sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dan penetapan tujuan dalam situasi tertentu.

(24)

11

untuk mencapai tujuan sekolah. Dengan adanya motivasi kerja yang baik dari guru diharapkan akan mendorong disiplin kerja guru menjadi lebih baik.

Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat, mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat naik dan dapat turun. Hal ini sesuai dengan pendapat Mc Clelland dalam Robbins (2002:61) menyatakan bahwa individu yang tinggi motivasi berprestasinya akan menunjukkan keutamaan yang tinggi kepada situasi yang sederhana, yaitu kemungkinan derajat mencapai keberhasilan dan kegagalan adalah sama. Sebaliknya orang-orang yang rendah motivasi kerjanya suka kepada situasi yang sangat sukar atau sangat mudah mencapai keberhasilan. McClelland memberi ciri-ciri yang ada pada individu yang mempunyai motivasi kerja/pencapaian yang tinggi; a) suka membuat kerja yang berkaitan dengan prestasi, b) suka mengambil risiko yang sederhana, c) lebih suka membuat kerja yang mana individu itu bertanggung jawab bagi keberhasilan kerja itu, d) suka mendapat kemudahan tentang kerja itu, e) lebih mementingkan masa depan daripada masa sekarang dan masa yang telah lalu, dan f) tabah apabila menemui kegagalan. Sifat-sifat tesebut dikatakan sebagai puncak yang membedakan seseorang. Seseorang individu itu lebih berhasil daripada individu yang lain karena mereka mempunyai keinginan pencapaian yang lebih tinggi. Keinginan ini memberi mereka motivasi untuk bekerja dengan lebih tekun.

(25)

12

disiplin kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa penting untuk mengadakan penelitian tentang hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se- Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang melalui suatu penelitian.

B. Identifikasi Masalah

(26)

13

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitan ini variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya pada dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel bebas pertama (X1) dan motivasi berprestasi sebagai variabel bebas kedua (X2).

Sedangkan variabel terikatnya adalah disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran (Y). Pembatasan masalah ini bukan berarti mengecilkan atau mengabaikan pengaruh faktor lain akan tetapi lebih pada pertimbangan-pertimbangan fenomena awal dan kemampuan peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti keseluruhan variabel. Penelitian ini dilakukan di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini:

1. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang?

2. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang?

(27)

14

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan positif yang signifikan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

2. Hubungan positif yang signifikan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

3. Hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis bagi dunia pendidikan yaitu:

1. Secara teoretis

a. Untuk mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan manajemen pendidikan khususnya tentang hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran di SMP Se-Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang.

(28)

15

2. Secara praktis diharapkan berguna bagi:

a. Kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Deli Serdang sebagai masukan bagi peningkatan disiplin kerja guru di wilayah Kabupaten Deli Serdang

b. Pengawas sekolah tingkat sekolah SMP di Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang

c. Kepala cabang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang sebagai masukan bagi peningkatan disiplin kerja guru d. Kepada kepala sekolah SMP di wilayah Kecamatan Delitua untuk bahan

masukan dan sebagai bahan evaluasi tentang kepemimpinan dan motivasi berprestasi untuk meningkatkan disiplin kerja guru demi kemajuan pendidikan e. Stakeholder baik untuk dinas pendidkan dan bagi sekolah lain yang ada di

Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang

(29)

107

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara persepsi terhadap persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang tinggi dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra Motivasi Berprestasi dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berprestasi memiliki hubungan yang tinggi dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik Motivasi Berprestasi maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

(30)

108

Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi berhubungan dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

B. Implikasi

Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dapat meningkatkan disiplin kerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.

1. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah

(31)

109

peningkatan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah. Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan disiplin kerja guru, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah.

Pemerintah Kabupaten adalah penanggung jawab utama dalam pengangkatan calon kepala sekolah, untuk itu dalam pengangkatannya harus mengacu kepada Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala sekolah tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.

(32)

110

sekolah menuju kepada disiplin kerja guru yang tinnggi menuntut kinerja kepala sekolah yang lebih optimal. Untuk itu, kepala sekolah harus mempunyai keterampilan dan kompetensi yang cukup memadai dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat membuat dan mengembangkan sebuah visi yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan disiplin kerja guru menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai keterampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal.

Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerja sama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.

2. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Motivasi Berprestasi

(33)

111

maka upaya meningkatkan disiplin kerja guru adalah dengan menciptakan motivasi berprestasi yang mampu menciptakan rasa memiliki terhadap sekolah.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

(34)

112

Motivasi berprestasi merupakan beberapa gabungan berbagai faktor yang menyebabkan tingkah laku seseorang dapat berubah. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu.

3. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru, maka upaya meningkatkan disiplin kerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan menciptakan motivasi guru yang mampu merangsang timbulnya rasa disiplin dan rasa memiliki terhadap sekolah sehingga mampu meningkatkan disiplin kerja guru. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

(35)

113

dirinya, dimana guru dapat memberikan penilaian pada kepemimpinan kepala sekolahnya melalui proses kognitif dan visual. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan daya dukung yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran. Demikian juga dengan motivasi berprestasi sebagai daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja. Hubungan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama diduga berhubungan dengan disiplin kerja guru. C. Saran

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran antara lain:

1. Dengan ditemukannya disiplin kerja guru dalam kategori diatas rata-rata, upaya mempertahankan dan lebih meningkatkan disiplin kerja guru perlu dilakukan. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama antara guru dan kepala sekolah.

2. Dengan ditemukannya persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori diatas rata-rata hendaknnya dilakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pola kepemimpinan yang akan dijalankan oleh kepala sekolah.

(36)

114

akan dijalankan di sekolah. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama antara guru dan kepala sekolah.

4. Mengingat besarnya sumbangan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru, hendaknya guru dan kepala sekolah secara bersama-sama dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kondisi ini sebagai bekal untuk meningkatkan disiplin kerja guru.

5. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan faktor-faktor lain yang lebih dominan memberikan kontribusi terhadap disiplin kerja guru.

(37)

115

DAFTAR PUSTAKA

Achsin, Amir. (1990). Pengelolaan Kelas dan Motivasi belajar Mengajar. Ujung pandang : IKIP Padang.

Arikunto, Suharsimi.(2000). Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Adrew J Dudrin (2005). Strategi Memimpin Untuk Hasil Yang Terbaik. Internet

Agustiar, (1999). Meningkatkan Disiplin Kerja Bawahan. Gelora Aksara Pratama Amtrong, Michael, (1995), A Handbook of Human Research Management, Alih

Bahasa oleh Sofyan dan Haryanto. Media Komputindo 60 IKAPI,Jakarta Bambang Sugianto, (2012) Upaya Meningkatkan Motivasi dan Disiplin Kerja

Guru Melalui Penerapan Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDN Sibelu 1 Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang. Home> Vol.III No.2 Oktober 2012. Tangal Ankes 10 Februasi 2013.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia d Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Ciputat Perss.

. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Sinar Grafika.

. (2005). Permen Dinas RI Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Jakarta: BSNP.

Dirawat, dkk (1998), Manajemen Personalia. Terj.Agus Dharma,SH. Jakarta: Erlangga

Erawaty,(2012), Kontribusi Disiplin Kerja Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA RSBI di Kota Denpasar. Home>Vol.3, No.1 Mai (2012). Tanggal Akses 10 Februari 2013.

Gibsin dkk, (1997). Meningkatkan Motivasi Kerja Guru. Jakarta:Gelora Aksara Pratama.

Gray,(1984). Motivasi Kerja Untuk Organisasi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Griffin, (1989).

(http://www.slideshare.net/irasafaghira/Pengaruh-Kepemimpinan-Kepala Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Bawahan Jakarta barat/ tgl akses 20

(38)

116

Hersey, Paul dan Kenneth H. Blacard. (1992). Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (Penerjemah : Agus Dharma). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Hoy Wayne.K. dan Cecil G. Miskel. (1978). Educational Administrasi Theori Reserch, and Practice. Fourt Edition. New Delhi. New York.

Hesti Prasetio,(2012). Pengaruh Motivasi Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Staf SMP Muhammadiyah 3 Semarang. Home>Vol.1 No.4/ Halaman 1-10, April 2012. Tanggal Akses 10 Februasi 2013

Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Peningkatan Disiplin Kerja, Jakarta: Bumi Aksara.

(2007). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktifitas, Jakarta: Bumi Aksara.

Herzberg, (1974).(http://www.slideshare.net/irasafaghira/strategi kepemimpinan-kepala dalam meninkatkan disiplin keja bawahan Jakarta barat/ tgl akses 22 Maret 2012

Imron, Ali (1995). Pembinaan guru Indonesia. Malang: Pustaka Jaya

Kartono, Kartini (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta, Grafindo Persada.

Koeswara, (2002). Manajemen Perilaku Organisasi Dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (Penerjemah : Agus Dharma). Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Mulaya, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maslow, (1994). (http://www.slideshare.net/irasafaghira/kepemimpinan-kepala dalam motivasi keja bawahan Jakarta barat/tgl akses 24Maret 2012

Milton, Charles R, (1981), Human Behavior Organization, Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

Mortono, (2002). Mutu Kepemimpinan Kepala Sekolah, Andi Yogyakarta.

(39)

117

_____________ (2000), Kepemimpinan Yang Efektif, Yogyakarta: Gajah Mada: University Perss.

Pujiyanti, (2012), Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja guru Terhadap Kinerja guru SMA Negeri 1 Ciamis. Home>Vol.2 No.2 Desember 2012. Tanggal Akses 14 Februari 2013

Prijodarminto Sugeng, (1993) (http://www.slideshare.net/irasafaghira/ pengaruh-kompetensi-guru-terhadap-prestasi-kerja-guru- sdit-kecamatan-cimanggis-depok-jawa-barat/ tgl akses 20 Maret 2012

___________________. (1993) Kedisiplinan, Jakarta: Sinar Grafika

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh), Jakarta: Indeks.

__________________. (2007). Organization Behavior.Pearson Prentice Hall. Rivail Veitzaal, (2004) (http://www.slideshare.net/irasafaghira/ strategi

kepemimpinan-kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin keja bawahan Jakarta barat/ tgl akses

20 Maret 2012

Sudana,(2012) Determinasi Etos Kerja, Disiplin Kerja dan Sikap Profesional Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Ubud. Home> Vol 2, No. 2 Oktober 2012. Tanggal Akses 10 Februasi 2013

Sallis Edward, (1993). Konsep Dasar Strategi. Malang: Pustaka Jaya

Sudjana, (2005). Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala Syaiful. (2007). Desain Organisasi Pendidikan dalam Implementasi Kebijakan Otanomi Daerah. Uhamka Perss. Jakarta.

_____________. (2008). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sutisna Oteng, (1983), Strategi Pemimpin Dalam Organisasi.Malang: Pustaka Jaya

____________, (1989), Kedisiplan Kunci Keberhasilan. Malang: Pustaka Jaya

(40)

118

Sinnungan Muchdarsyah, (2005) (http://www.slideshare.net/irasafaghira/Motivasi Kepemimpinan-Kepala-Sekolah-Dan-Kompetensi-Guru-Terhadap-Prestasi-Kerja-Sdit-Kecamatan-Cimanggis-Depok-Jawa-Barat/ tgl akses 23 Maret 2012)

Sardiman, A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siagian, (1995). (http://www.slideshare.net/irasafaghira/kepemimpinan-kepala dalam meningkatkan disiplin keja bawahan Jakarta barat/ tgl 21 Maret 2012

Siagian, Sondang P. (2003). Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: Rineka Cipta.

Stoner, (1996), (http://www.slideshare.net/irasafaghira/kepemimpinan-kepala dalam motivasi keja bawahan Jakarta barat/tgl akses 24Maret 2012

Sugiyono, (2009). Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Snair, Scott. (2008). Motivasional Ledership, Jakarta: Prenada Media Group. Triyati, (2012), Pengaruh Disiplin Kerja Guru dan Kemampuan Mangajar

Terhadap Kinerja Guru SMPN 2 Plaosan Kabupaten Magetan. Home> Volume. 1 Nomor 2, April 2012. Tanggal Akses 10 Februasi 2013

Thoha, M. (2010). Perilaku Organisasi Konsep Dasar Aplikasinya. Jakarta Raja Grafindo Persada.

Tead (1999). (http://www.slideshare.net/irasafaghira/pengaruh-kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam-kompetensi-guru-terhadap-prestasi-kerja. Jakarta/ tgl akses 28 Maret 2012)

Usman, (2006) Motivasi Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta

Uno, Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara.

Wursanto, (1983) Pentingnya Disiplin Dalam Organisasi, Jakarta: Rineka Cipta

Gambar

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi………………………….

Referensi

Dokumen terkait

berbasis bermain sambil belajar yang didukung oleh banyaknya guru- guru wiyata yang masih berusia mudan dan kreatif, serta unggul dalam bidang seni dan budaya

(2007) menunjukkan bahwa asupan 6 gram mengkonsumsi pangan fungsional yang berbahan baku kayu manis yang dieampur da/am puding beras dapat tanaman obat dan rempah

Pengertian kata-kata deiktik (kata-kata yang menunjukkan lokasi dari sisi pembicara) seperti “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu” menunjukkan bahwa anak kecil mampu

(2) Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial pada struktur organisasi desentralisasi dan sebaliknya akan menurunkan kinerja

Hasil penelitian dengan uji R 2 menunjukkan dengan diperoleh nilai R Square sebesar 0,632, sehingga dapat disimpulkan prestasi belajar matematika siswa kelas III

Edy Marwanto : Supervisi Kompetensi Akademik (Studi Situs SD Negeri 5 Masaran). Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan penelitian ini adalah ingin menjabarkan

belajar akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan bukan hanya teoritis, tetapi lebih kepada praktis dan pragmatis. Proses pembelajaran melalui komunitas merupakan

Tujuan dalam penelitian ini untuk memperbaiki pembelajaran membaca permulaan sehingga keterampilan siswa dalam membaca permulaan meningkat, maka peneliti menerapkan