PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD ) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A 2012/2014.
Oleh:
Adi Gunawan S Sihombing NIM 409111001
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Penelitian dilakukan terhadap 37 orang siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta pada Tahun Ajaran 2013/2014 dengan menerapkan metode Student Teams Achievement Divisios (STAD) pada pokok bahasan persamaan kuadrat.
Pada awal penelitian dilakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa dan diperoleh data bahwa rata-rata motivasi awal siswa adalah 61,71%. Setelah diberikan perlakuan pada siklus I dengan menerapkan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) maka diperoleh data rata-rata motivasi siswa pada pertemuan I sebesar 69,75Ini berarti terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan tindakan. tinggi. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta T.A
2013/2014”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Motlan Sirait, selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan
3. Bapak Dr.Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Medan
5. Ibu Dra. N. Manurung, MPd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan saran kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini
6. Bapak Drs. Togi, M.Pd , Bapak Drs.J. Ambarita, M.Pd, dan Ibu Dra.Nerly
Khairani, M.Si selaku dosen pemberi saran yang telah memberi masukan
mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini
7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai FMIPA Universitas Negeri Medan
8. Bapak Drs. M.Siagian selaku kepala sekolah dan Ibu M.Hutauruk, S.Pd selaku
guru matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1
Lintongnihuta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian
9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Gunung
ii
sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan
skripsi ini dapat terlaksana dengan baik
10.Kakak dan adik-adik saya Yulia SIhombing, Andika Sihombing, Dedi
Sihombing dan Helwita Sihombing yang telah memberi dukungan, semangat
dan doa kepada penulis
11.Teman dan sahabat terbaik penulis, Indra Manurung,Michael Manullang,
Doddy Simamora,Fransiska Manalu, Roland Sianturi yang membuat penulis
termotivasi dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa
juga kepada sahabat-sahabatku sesama mahasiswa jurusan matematika yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terkhusus kepada teman-teman MATH’09A.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun kemungkinan masih banyak kekurangan dalam skripsi ini baik dari segi
isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan
pendidikan dimasa yang akan datang.
Medan, Agustus 2013 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan i
Riwayat hidup ii
Abstrak iii
Kata penghantar iv
Daftar isi vi
Daftar tabel ix
Daftar gambar x
Daftar lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Pembatasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
viii
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 50
4.1.1.4 Observasi Siklus I 51
4.1.1.5 Analaisis Data Siklus I 52
4.1.1.6 Refrleksi Siklus I 57
4.1.2 Siklus II 4.1.2.1 Permasalahan II 58
4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II 58
4.1.2.4 Observasi Siklus II 60
4.1.2.5 Analaisis Data Siklus II 61
4.1.2.6 Refrleksi Siklus II 65
4.2 Temuan Penelitian 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 69
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif 25
Tabel 3.4.1 Kriteria Penilaian Angket Motivasi Siswa 38
Tabel 3.4.2 Indikator Penyusunan Angket Motivasi Belajar 38
Tabel 3.7.3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 45
Tabel 4 1.1.1 Ringkasan Motivasi Belajar Awal Siswa 49
Tabel 4.1.1.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada Tes Hasil Belajar I 53
Tabel 4.1.1.3 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar 1 53
Tabel 4.1.1.4 Ringkasan Motivasi Belajar Akhir Siswa 54
Tabel 4.1.1.5 Tabel Observasi Kegiatan pembelajaran Siklus I 55
Tabel 4.1.1.6 Papapran Observasi Langkah Pembelajaran 56
Tabel 4.1.2.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 62
Tabel 4.1.2.2 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar II 62
Tabel 4.1.2.3 Tabel Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 63
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas 42
Gambar 5.1 Tempat Penelitian 155
Gambar 5.2 Peneliti Memperkenalkan Diri di depan Kelas dan Tujuan Pembelajaran 155
Gambar 5.3 Peneliti Menjelaskan Materi Pembelajaran 156
Gambar 5.4 Peneliti Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan LKS 156
Gambar 5.5 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS 157
Gambar 5.6 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS 157
Gambar 5.7 Peneliti Membimbing kelompok 158
Gambar 5.8 Siswa Mempersentasikan Hasil pekerjaannya di depan kelas 158
Gambar 5.9 Peneliti dan Siswa Sama-sama mengecek hasil pekerjaan dari salah satu kelompok 159
Gambar 5.10Peneliti memberi hadiah kepada kelompok yang mempersentasikan Hasil kerja kelompok ke depan 159
Gambar 5.11 Observan (Guru) sedang mengamati peneliti yang sedang Mengajar 160
Gambar 5.12 Peneliti sedang membagi lembar tes hasil belajar 160
Gambar 5.13 Siswa-siswi sedang melakukan Ujian tes hasil belajar 161
xii
Lampiran 29.Daftar Nama Validator 144
Lampiran 30.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran I 145
Lampiran 31.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran II 147
Lampiran 32.Data Hasil Angket Motivasi Belajar Awal 149
Lampiran 33 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Akhir 151
Lampiran 34.Data Tes Hasil Belajar I 153
Lampiran 35.Data Tes Hasil Belajar II 154
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk
dipelajari oleh siswa dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan pada setiap
jenjang pendidikan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan
dunia yang semakin maju dan berkembang pesat. Menurut Cornellius (dalam
Abdurrahman, 2003 : 253) yang mengemukakan bahwa :
“Ada lima alasan pentingnya belajar matematika yaitu karena
matematika merupakan : (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan kehidupan sehari – hari (3) sarana mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Mengingat pentingnya matematika, maka sangat diharapkan siswa untuk
menguasai pelajaran matematika. Proses belajar mengajar matematika diperlukan
minat dan motivasi siswa yang tinggi guna menunjang keberhasilan pembelajaran
matematika sehingga hasil belajar yang diperoleh tinggi. Namun kenyataannya
dalam pembelajaran matematika siswa cenderung kurang berminat dan
termotivasi belajar matematika. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang
absen dan bolos pada saat mata pelajaran matematika. Siswa menganggap
matematika itu sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sebagian besar
siswa menjadikan matematika itu sebagai momok yang menakutkan sehingga
menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal. Hal ini sependapat dengan
Laarul (dalam
http://laarul.blogspot.com/2009/12/matematika-dan-peradaban-dunia.html) yang mengatakan bahwa:
“Siswa sering sekali merasa bosan dan matematika sebagai pelajaran
Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan di atas muncul, salah
satunya adalah rendahnya motivasi belajar siswa terhadap matematika
sebagaimana dikemukakan oleh Purba (dalam Hutajulu 2010: 2) yang mengatakan
bahwa:
“Belajar dan pembelajaran yang tidak memiliki motivasi maka hasil belajar tidak akan mencapai sasaran dan tidak terarah dalam pelaksanaanya. Apabila seseorang belajar tanpa adanya dorongan sesuatu yang mengerakkan atau mengarahkan maka situasi belajar tidak akan menggairahkan bahkan lebih cepat mengalami kelelahan dan
kebosanan”.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang dalam perubahan
atau melakukan tingkah laku.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar
baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.
Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar
dan senang karena didorong motivasi dan dengan hal itu diharapkan daya serap
siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari senin
(4/03/2013), di SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Peneliti menemukan bahwa
masalah awal dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi awal siswa untuk
belajar matematika rendah. Temuan awal penelitian ini diperoleh dari hasil angket
motivasi belajar siswa pada salah satu kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu
di kelas X-1 yang terdiri dari 32 siswa. Hasil angket yang diperoleh menunjukkan
bahwa rata – rata motivasi belajar siswa sebesar (rendah). Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa di kelas
X SMA Negeri 1 Lintongnihuta masih rendah dan hasilnya dapat dilihat pada
Gambar1.1
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika
kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , M.Hutauruk, S.Pd beliau mengungkapkan
bahwa :
”Berdasarkan pengamatan proses belajar matematika, jika guru
menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal matematika harus disebut dulu namanya kemudian barulah siswa mau kedepan mencoba menyelesaikannya, bukan dari spontanitas siswa untuk maju ke depan dalam menyelesaikan soal yang sulit, kebanyakan siswa hanya menunggu jawaban dari temannya saja, dan masih banyak siswa yang kurang serius,sering mengeluh karena mengalami kesulitan dalam belajar matematika sehingga cenderung kurang termotivasi untuk belajar di sekolah maupun mengulang pelajarannya di rumah.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , terutama pada kelas X lebih
banyak menekankan pada aktivitas guru dari pada aktivitas siswa sehingga siswa
kurang aktif dan kurangnya motivasi dalam proses belajar mengajar dapat
menyebabkan rendahnya hasil belajar.
Seperti masalah yang dikemukakan di atas, bahwa pada umumnya para
siswa kurang tertarik belajar matematika. Hal ini terjadi karena kenyataannya
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Seperti
“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma pembelajaran dari yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered). Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran yang tepat yang dapat
meningkatkan kreativitas siswa”.
Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta masih rendah. Hal ini dapat
diperoleh dari nilai rata – rata ulangan harian siswa kelas X-1 yang berjumlah 32 siswa, menunjukkan bahwa 12 siswa (38,46%) memperoleh nilai di atas 60, dan
sebanyak 20 siswa (61,54%) memperoleh nilai di bawah 60. Hal ini menunjukkan
bahwa penguasaan siswa di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta terhadap
matematika masih kurang, sehingga hasil belajarnya masih rendah karena jauh
dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60.
Dari permasalahan diatas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran
matematika yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
siswa SMA Negeri 1 lintongnihuta. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah dengan membelajarkan
siswa secara berkelompok (kooperatif). Model pembelajaran kooperatif dapat
dijadikan model alternatif yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
Untuk itu kepala sekolah, guru dan peneliti sepakat menggunakan model
pembelajaran yang menumbuhkan kemauan belajar siswa pada pembelajaran
matematika. Salah satu model pembelajaran yang dianggap peneliti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya matematika adalah model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dalam tipe Student Team
Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
merupakan model yang paling sederhana. Dalam tipe STAD ini, guru
gabungan menurut prestasi/tingkat kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku
( Agus Suprijono,2009 :133).
Model pembelajaran kooperatif yang dimaksud adalah model
pembelajaran yang memilki struktur, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa
bekerjasama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif dan membutuhkan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mereka harus mengkoordinasikan
usahanya untuk menyelesaikan tugas. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, apabila mereka saling
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Guru menyajikan
pelajaran sebagai pengetahuan tambahan bagi siswa dalam beberapa menit.
Kemudian guru menyuruh siswa bekerja dalam tim mereka. Untuk memastikan
siswa tersebut mengerti/menguasai materi pelajaran tersebut guru memberikan tes
untuk setiap siswa.
Dari uraian diatas peneliti ingin meneliti tentang, “ Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams – Achievemnt Divisions ( STAD ) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta T. A. 2013/2014”.
perlu diadakan variasi lain yaitu dengan penerapan model pembelajaran
1.3 Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada
pembatasan masalah dari identifikasi masalah. Adapun masalah dalam penelitian
ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi persamaan kuadrat dengan penerapan
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemnt Divisions (STAD)
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika di kelas X SMA
Negeri 1 Lintongnihuta T.A 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa siswa dalam pembelajaran matematika
di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode
Student Team Achievemnt Divisions (STAD)?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di kelas X
SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode Student
Team Achievemnt Divisions (STAD) ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Motivasi belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1
Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team
Achievement Divisions ( STAD).
2. Untuk mengetahui Hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1
Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru di SMA N I Lintongnihuta untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk materi
Persamaan kuadrat.
2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran
4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan
bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Motivasi belajar
Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu dari angket
motivasi awal siswa secara klasikal sebesar 61,71% (rendah) pada siklus I
dikelas X-3 dan Pada siklus II dikelas yang sama diperoleh bahwa rata –
rata motivasi belajar akhir siswa secara klasikal sebesar 69,75% (sedang).
2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar
Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Ini dapat dilihat
Pada tes hasil belajar setelah tindakan I diberikan (siklus I), nilai rata – rata
kelas adalah 62,18 dan tes hasil belajar siklus II, nilai rata – rata kelas
adalah 77,02.
1.2Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu
disampaikan yaitu:
1. Bagi guru khususnya guru matematika sebaiknya menerapkan Student
Teams Achievement Divisions sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran didalam kelas.
2. Bagi peneliti lanjutan yang berminat melakukan penelitian dengan objek
yang sama dengan penelitian ini, agar hasil dan perangkat penelitian ini
2
Achievement Divisions dalam proses pembelajaran pada materi persamaan
kuadrat atau pun pokok bahasan yang lain dan disarankan untuk
mengembangkan penelitian ini dengan mempersiapkan pembelajaran
dengan Student Teams Achievement Divisions yang lebih baik dan
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Rineka Cipta : Jakarta .
Anita Lie.2002. Cooperative Learning. PT Grasindo : Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Bumi Aksara : Jakarta .
Dedy Gunawan, Hutajulu. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
STAD dengan menggunakan LKS untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa di SMA T.A 2009/2010. Medan : Unimed.
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta
: Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta : Jakarta.
Ibrahim. 1996. Pembelajaran Cooperatif. Surabaya: Unesa-Universitsy Press.\
Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung
Nurkanca ,W. 1986. Evaluasi Pendidikan.Usaha Nasional : Surabaya.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta .
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit
Rineka Cipta :Jakarta.
Slavin , Robert. 2005.Cooperative Learning. Nusa Media : Bandung.
71
Suprijono,Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Belajar : Yogyakarta.
Trianto. 2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.
UNESCO : (http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4467).