• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A. 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD ) UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A 2012/2014.

Oleh:

Adi Gunawan S Sihombing NIM 409111001

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Penelitian dilakukan terhadap 37 orang siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta pada Tahun Ajaran 2013/2014 dengan menerapkan metode Student Teams Achievement Divisios (STAD) pada pokok bahasan persamaan kuadrat.

Pada awal penelitian dilakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa dan diperoleh data bahwa rata-rata motivasi awal siswa adalah 61,71%. Setelah diberikan perlakuan pada siklus I dengan menerapkan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) maka diperoleh data rata-rata motivasi siswa pada pertemuan I sebesar 69,75Ini berarti terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan tindakan. tinggi. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II.

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi

dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta T.A

2013/2014”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

mungkin terwujud tanpa dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Motlan Sirait, selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan

3. Bapak Dr.Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA

Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA

Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dra. N. Manurung, MPd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan saran kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini

6. Bapak Drs. Togi, M.Pd , Bapak Drs.J. Ambarita, M.Pd, dan Ibu Dra.Nerly

Khairani, M.Si selaku dosen pemberi saran yang telah memberi masukan

mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini

7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai FMIPA Universitas Negeri Medan

8. Bapak Drs. M.Siagian selaku kepala sekolah dan Ibu M.Hutauruk, S.Pd selaku

guru matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1

Lintongnihuta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian

9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Gunung

(5)

ii

sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan

skripsi ini dapat terlaksana dengan baik

10.Kakak dan adik-adik saya Yulia SIhombing, Andika Sihombing, Dedi

Sihombing dan Helwita Sihombing yang telah memberi dukungan, semangat

dan doa kepada penulis

11.Teman dan sahabat terbaik penulis, Indra Manurung,Michael Manullang,

Doddy Simamora,Fransiska Manalu, Roland Sianturi yang membuat penulis

termotivasi dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa

juga kepada sahabat-sahabatku sesama mahasiswa jurusan matematika yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terkhusus kepada teman-teman MATH’09A.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun kemungkinan masih banyak kekurangan dalam skripsi ini baik dari segi

isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan

pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata penghantar iv

Daftar isi vi

Daftar tabel ix

Daftar gambar x

Daftar lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Pembatasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

(7)
(8)

viii

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 50

4.1.1.4 Observasi Siklus I 51

4.1.1.5 Analaisis Data Siklus I 52

4.1.1.6 Refrleksi Siklus I 57

4.1.2 Siklus II 4.1.2.1 Permasalahan II 58

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II 58

4.1.2.4 Observasi Siklus II 60

4.1.2.5 Analaisis Data Siklus II 61

4.1.2.6 Refrleksi Siklus II 65

4.2 Temuan Penelitian 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif 25

Tabel 3.4.1 Kriteria Penilaian Angket Motivasi Siswa 38

Tabel 3.4.2 Indikator Penyusunan Angket Motivasi Belajar 38

Tabel 3.7.3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 45

Tabel 4 1.1.1 Ringkasan Motivasi Belajar Awal Siswa 49

Tabel 4.1.1.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada Tes Hasil Belajar I 53

Tabel 4.1.1.3 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar 1 53

Tabel 4.1.1.4 Ringkasan Motivasi Belajar Akhir Siswa 54

Tabel 4.1.1.5 Tabel Observasi Kegiatan pembelajaran Siklus I 55

Tabel 4.1.1.6 Papapran Observasi Langkah Pembelajaran 56

Tabel 4.1.2.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 62

Tabel 4.1.2.2 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar II 62

Tabel 4.1.2.3 Tabel Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 63

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas 42

Gambar 5.1 Tempat Penelitian 155

Gambar 5.2 Peneliti Memperkenalkan Diri di depan Kelas dan Tujuan Pembelajaran 155

Gambar 5.3 Peneliti Menjelaskan Materi Pembelajaran 156

Gambar 5.4 Peneliti Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan LKS 156

Gambar 5.5 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS 157

Gambar 5.6 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS 157

Gambar 5.7 Peneliti Membimbing kelompok 158

Gambar 5.8 Siswa Mempersentasikan Hasil pekerjaannya di depan kelas 158

Gambar 5.9 Peneliti dan Siswa Sama-sama mengecek hasil pekerjaan dari salah satu kelompok 159

Gambar 5.10Peneliti memberi hadiah kepada kelompok yang mempersentasikan Hasil kerja kelompok ke depan 159

Gambar 5.11 Observan (Guru) sedang mengamati peneliti yang sedang Mengajar 160

Gambar 5.12 Peneliti sedang membagi lembar tes hasil belajar 160

Gambar 5.13 Siswa-siswi sedang melakukan Ujian tes hasil belajar 161

(11)
(12)

xii

Lampiran 29.Daftar Nama Validator 144

Lampiran 30.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran I 145

Lampiran 31.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran II 147

Lampiran 32.Data Hasil Angket Motivasi Belajar Awal 149

Lampiran 33 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Akhir 151

Lampiran 34.Data Tes Hasil Belajar I 153

Lampiran 35.Data Tes Hasil Belajar II 154

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk

dipelajari oleh siswa dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan pada setiap

jenjang pendidikan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan

dunia yang semakin maju dan berkembang pesat. Menurut Cornellius (dalam

Abdurrahman, 2003 : 253) yang mengemukakan bahwa :

“Ada lima alasan pentingnya belajar matematika yaitu karena

matematika merupakan : (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan kehidupan sehari – hari (3) sarana mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan

kesadaran terhadap perkembangan budaya”.

Mengingat pentingnya matematika, maka sangat diharapkan siswa untuk

menguasai pelajaran matematika. Proses belajar mengajar matematika diperlukan

minat dan motivasi siswa yang tinggi guna menunjang keberhasilan pembelajaran

matematika sehingga hasil belajar yang diperoleh tinggi. Namun kenyataannya

dalam pembelajaran matematika siswa cenderung kurang berminat dan

termotivasi belajar matematika. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang

absen dan bolos pada saat mata pelajaran matematika. Siswa menganggap

matematika itu sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sebagian besar

siswa menjadikan matematika itu sebagai momok yang menakutkan sehingga

menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal. Hal ini sependapat dengan

Laarul (dalam

http://laarul.blogspot.com/2009/12/matematika-dan-peradaban-dunia.html) yang mengatakan bahwa:

“Siswa sering sekali merasa bosan dan matematika sebagai pelajaran

(14)

Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan di atas muncul, salah

satunya adalah rendahnya motivasi belajar siswa terhadap matematika

sebagaimana dikemukakan oleh Purba (dalam Hutajulu 2010: 2) yang mengatakan

bahwa:

“Belajar dan pembelajaran yang tidak memiliki motivasi maka hasil belajar tidak akan mencapai sasaran dan tidak terarah dalam pelaksanaanya. Apabila seseorang belajar tanpa adanya dorongan sesuatu yang mengerakkan atau mengarahkan maka situasi belajar tidak akan menggairahkan bahkan lebih cepat mengalami kelelahan dan

kebosanan”.

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang dalam perubahan

atau melakukan tingkah laku.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar

baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa

sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.

Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa

terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar

dan senang karena didorong motivasi dan dengan hal itu diharapkan daya serap

siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari senin

(4/03/2013), di SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Peneliti menemukan bahwa

masalah awal dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi awal siswa untuk

belajar matematika rendah. Temuan awal penelitian ini diperoleh dari hasil angket

motivasi belajar siswa pada salah satu kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu

di kelas X-1 yang terdiri dari 32 siswa. Hasil angket yang diperoleh menunjukkan

bahwa rata – rata motivasi belajar siswa sebesar (rendah). Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa di kelas

X SMA Negeri 1 Lintongnihuta masih rendah dan hasilnya dapat dilihat pada

(15)

Gambar1.1

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika

kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , M.Hutauruk, S.Pd beliau mengungkapkan

bahwa :

”Berdasarkan pengamatan proses belajar matematika, jika guru

menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal matematika harus disebut dulu namanya kemudian barulah siswa mau kedepan mencoba menyelesaikannya, bukan dari spontanitas siswa untuk maju ke depan dalam menyelesaikan soal yang sulit, kebanyakan siswa hanya menunggu jawaban dari temannya saja, dan masih banyak siswa yang kurang serius,sering mengeluh karena mengalami kesulitan dalam belajar matematika sehingga cenderung kurang termotivasi untuk belajar di sekolah maupun mengulang pelajarannya di rumah.

Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang

dilaksanakan X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , terutama pada kelas X lebih

banyak menekankan pada aktivitas guru dari pada aktivitas siswa sehingga siswa

kurang aktif dan kurangnya motivasi dalam proses belajar mengajar dapat

menyebabkan rendahnya hasil belajar.

Seperti masalah yang dikemukakan di atas, bahwa pada umumnya para

siswa kurang tertarik belajar matematika. Hal ini terjadi karena kenyataannya

dalam pelaksanaan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Seperti

(16)

“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma pembelajaran dari yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered). Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran yang tepat yang dapat

meningkatkan kreativitas siswa”.

Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar

siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta masih rendah. Hal ini dapat

diperoleh dari nilai rata – rata ulangan harian siswa kelas X-1 yang berjumlah 32 siswa, menunjukkan bahwa 12 siswa (38,46%) memperoleh nilai di atas 60, dan

sebanyak 20 siswa (61,54%) memperoleh nilai di bawah 60. Hal ini menunjukkan

bahwa penguasaan siswa di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta terhadap

matematika masih kurang, sehingga hasil belajarnya masih rendah karena jauh

dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60.

Dari permasalahan diatas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran

matematika yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

siswa SMA Negeri 1 lintongnihuta. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah dengan membelajarkan

siswa secara berkelompok (kooperatif). Model pembelajaran kooperatif dapat

dijadikan model alternatif yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa.

Untuk itu kepala sekolah, guru dan peneliti sepakat menggunakan model

pembelajaran yang menumbuhkan kemauan belajar siswa pada pembelajaran

matematika. Salah satu model pembelajaran yang dianggap peneliti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya matematika adalah model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dalam tipe Student Team

Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

merupakan model yang paling sederhana. Dalam tipe STAD ini, guru

(17)

gabungan menurut prestasi/tingkat kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku

( Agus Suprijono,2009 :133).

Model pembelajaran kooperatif yang dimaksud adalah model

pembelajaran yang memilki struktur, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa

bekerjasama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif dan membutuhkan

kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mereka harus mengkoordinasikan

usahanya untuk menyelesaikan tugas. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan

lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, apabila mereka saling

mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Guru menyajikan

pelajaran sebagai pengetahuan tambahan bagi siswa dalam beberapa menit.

Kemudian guru menyuruh siswa bekerja dalam tim mereka. Untuk memastikan

siswa tersebut mengerti/menguasai materi pelajaran tersebut guru memberikan tes

untuk setiap siswa.

Dari uraian diatas peneliti ingin meneliti tentang, “ Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievemnt Divisions ( STAD ) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta T. A. 2013/2014”.

perlu diadakan variasi lain yaitu dengan penerapan model pembelajaran

(18)

1.3 Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada

pembatasan masalah dari identifikasi masalah. Adapun masalah dalam penelitian

ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi persamaan kuadrat dengan penerapan

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemnt Divisions (STAD)

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika di kelas X SMA

Negeri 1 Lintongnihuta T.A 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana motivasi belajar siswa siswa dalam pembelajaran matematika

di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode

Student Team Achievemnt Divisions (STAD)?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di kelas X

SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode Student

Team Achievemnt Divisions (STAD) ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Motivasi belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1

Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team

Achievement Divisions ( STAD).

2. Untuk mengetahui Hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1

Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team

(19)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru di SMA N I Lintongnihuta untuk

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk materi

Persamaan kuadrat.

2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran

4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan

bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga

(20)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Motivasi belajar

Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu dari angket

motivasi awal siswa secara klasikal sebesar 61,71% (rendah) pada siklus I

dikelas X-3 dan Pada siklus II dikelas yang sama diperoleh bahwa rata –

rata motivasi belajar akhir siswa secara klasikal sebesar 69,75% (sedang).

2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar

Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Ini dapat dilihat

Pada tes hasil belajar setelah tindakan I diberikan (siklus I), nilai rata – rata

kelas adalah 62,18 dan tes hasil belajar siklus II, nilai rata – rata kelas

adalah 77,02.

1.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu

disampaikan yaitu:

1. Bagi guru khususnya guru matematika sebaiknya menerapkan Student

Teams Achievement Divisions sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi

untuk mengikuti pembelajaran didalam kelas.

2. Bagi peneliti lanjutan yang berminat melakukan penelitian dengan objek

yang sama dengan penelitian ini, agar hasil dan perangkat penelitian ini

(21)

2

Achievement Divisions dalam proses pembelajaran pada materi persamaan

kuadrat atau pun pokok bahasan yang lain dan disarankan untuk

mengembangkan penelitian ini dengan mempersiapkan pembelajaran

dengan Student Teams Achievement Divisions yang lebih baik dan

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Rineka Cipta : Jakarta .

Anita Lie.2002. Cooperative Learning. PT Grasindo : Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Bumi Aksara : Jakarta .

Dedy Gunawan, Hutajulu. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

STAD dengan menggunakan LKS untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa di SMA T.A 2009/2010. Medan : Unimed.

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta

: Jakarta.

Djamarah, S dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta : Jakarta.

Ibrahim. 1996. Pembelajaran Cooperatif. Surabaya: Unesa-Universitsy Press.\

Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung

Nurkanca ,W. 1986. Evaluasi Pendidikan.Usaha Nasional : Surabaya.

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja

Grafindo Persada : Jakarta .

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit

Rineka Cipta :Jakarta.

Slavin , Robert. 2005.Cooperative Learning. Nusa Media : Bandung.

(23)

71

Suprijono,Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Belajar : Yogyakarta.

Trianto. 2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.

UNESCO : (http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4467).

Gambar

gambar berikut:
Gambar1.1 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

ke lapangan (Gudang Produsen/Distributor) terhadap ketersedian barang yang ditawarkan dengan Jadwal Pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian, jiika saudara tidak

Mahmudi (Pedagang Bandeng), Umi Komsiyah (Pedagang Kios), Setiawan (Pedagang Kelontong), Suroso (Pedagang Sembako), Sri Maryati (Pedagang sembako), Jumiyem

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

[r]

HASIL EPROF ECCT 2016 - S1 ILMU KOMUNIKASI Berlaku efektif. BAGIAN PUSAT

Dakwah islam Masyarakat kaum muslim merupakan satu state(negara) dibawah bimbingan nabi muhammad saw yang mempunyai kedaulatan. Ini merupakan dasar bagi usaha

Sistem JPKM ini merupakan sistem asuransi bagi keluarga mampu sehingga kedepan diharapkan akan mengurangi beban Pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar di bidang kesehatan