• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGANDERKET

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

MUJI SERINA SEMBIRING NIM. 708114205

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

Muji Serina Sembiring, NIM 708114205. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan TataNiaga Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Medan Tahun 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick di kelas X E SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tiganderket yang beralamat di jalan pendidikan No 1 Tiganderket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X E dengan jumlah 30 orang. Objek penelitian ini adalah kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tehnik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siklus I terdapat 14 orang (46,6%) untuk kriteria cukup aktif dan aktif. Sedangkan pada siklus II terdapat 27 orang (90%) untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Berarti terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 43,4%. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata dari tes sebelum penerapan adalah 59,1 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang (33,3%). Sedangkan pada tes siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 69,3 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 orang (66,67). Kemudian pada tes siklus II nilai rata-rata menjadi 82 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 27 orang atau 90% dari jumlah siswa di kelas X E.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012.

(5)

v ABSTRACT

Muji Serina Sembiring, NIM 708114205. Application of Collaborative Learning Model Word Square And Talking Stick To Increase Both Activity and Economic Learning Result of Students Class X SMA Negeri 1 Tiganderket of Study Year 2011/2012. Thesis Economic Faculty Majors of Economic Education Of State University Of Medan Year Field 2012.

Problem in this research is the low activity and learning outcomes of economic students. This research was aims to determine the increase in activity and learning outcomes of economic students, through the application of collaborative learning model Word Square and Talking Stick in class X E SMA Negeri 1 Tiganderket year field 2011/2012.

The research was conducted in SMA Negeri 1 Tiganderket is located at Jl. Pendidikan No 1 Tiganderket. Research subjects were student in grade X E with quantity 30 people. The object of this research is the collaborative learning model Word Square and Talking Stick. This research is a classroom action research which consists of two cycles, where in each cycle consists of four phases of planning, action, observation and reflection. Tehniquies of data collection used are the result of test of learning and observation sheets.

Result of research indicate that learning activity of students suffering the expected grow. Which carried on the cycle I have 14 people (46,6%) student have active criteria, and who carried on the cycle II have 27 people (90%). Increased from cycle I to cycle II 43,4%. From the result of data anallytic, it is obtained learning result test before the implementation with average score 59,1 with completed is 10 students or 33,3%. While when having a learning result test on cycle I, the average score of student become 69,3 with quantity student is competed 20 students or 66,67%. And then at test cycle II the average score of student become 82 with quantity student is completed 27 student or 90% from all quantity of student in class X E.

Can be concluced that the application of collaborative learning model Word Square and Talking Stick can improve activity and economic learning result of student class X E SMA Negeri 1 Tiganderket learning year 2011/2012.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square dan Talking Stick

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X

Semester Genap SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada

program studi Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan

hati penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan FE UNIMED.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FE

UNIMED, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bantuan, waktu, bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

(7)

ii

4. Bapak M. Fitri Rahmadana, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Tata Niaga FE UNIMED.

5. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si, selaku dosen pembimbing Akademik yang

telah memberikan motivasi dan arahan selama perkuliahan.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi yang

telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis serta

membantu penulis selama perkuliahan sampai selesai skripsi ini.

7. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Tiganderket, Bapak Manang Sembiring beserta

seluruh PKS yang telah memberikan sambutan dan dukungan kepada penulis

selama mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Tiganderket

8. Guru bidang studi Ekonomi kelas X E Ibu Malem Pusuh Br. Sembiring, S.Pd,

Guru-guru, staff pegawai SMA Negeri 1 Tiganderket, serta siswa/siswi kelas

X E yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung.

9. Teristimewa kepada orangtua tercinta, Ayahanda Umum Sembiring dan

Ibunda Menaken Br. Surbakti. Terima kasih atas curahan kasih dan cintanya

yang telah membesarkan, memberikan semangat, dan bantuan moril maupun

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada saudara-saudara penulis, kakanda Edraward Sembiring, Sri Ita Ulina

br. Guru Singa, Maradenta Sembiring, Florentina Br. Ginting, Sari Erbina Br.

Sembiring, dan untuk biring kecil Zevania E Isura Br. Sembiring, serta

seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam

(8)

iii

11. Sahabat-sahabat tercinta, Etek, Cu No, Ainil Tutom, Fitriani, Helena, Fany

Dan seluruh sahabat seperjuangan di kelas A Regular Tata Niaga 08 yang

telah banyak memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis

selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini

12. Kepada sahabat terbaik di Kost Asri, Iren iting, mamaku Erma Sihite, kak

membotku, Elvrida, Arthalita, kak caca, kak Juwi serta untuk adik-adik,

Maria Ginting, Evi zebua dan Siska, terima kasih untuk semua dukungannya.

13. Kepada seluruh sahabat penulis di PPLT UNIMED 2011 SMK Negeri 1

Tanjung Pura , terima kasih untuk semua kebersamaan serta dukungan dan

doanya yang selama ini diberikan kepada penulis.

14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu

yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya ucapkan

terima kasih.

Medan, Juli 2012

Penulis

Muji Serina Sembiring

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang

mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas. Pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan yang berusaha untuk

membangun masyarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan yaitu

membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian dalam rangka manusia

seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan

prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola

pendidikan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Supriyoko (dalam Mularsih

2010:65) “Hasil survei The Political and Economic RiskConsultancy (PERC)

menyimpulkan bahwa sistempendidikan di Indonesia berada pada peringkat

terakhirdari 12 negara dan di bawah Vietnam yang menempatiperingkat 11”.

Bukti lain hasil studiInternational Institute for Management

Developmentmenempatkan Indonesia pada peringkat paling rendahdari 49 negara

dalam hal pencapaian CompetitivenessIndex (CI) yang merupakan salah satu

indikator tentangrendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Peran lembaga pendidikan sangat menyokong berhasilnya suatu proses

belajar mengajar dan membantu mengembangkan sumber daya manusia yang

(10)

2

upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya dengan

meningkatkan kualitas guru khususnya guru pelajaran ekonomi.

Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

mengajar yang dituntut harus memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran di kelas. Guru memegang peranan

penting dalam keberhasilan siswanya, walaupun perangkat telah tersedia dengan

baik dan lengkap tetapi bila guru tidak berhasil dalam proses belajar maka siswa

tidak bisa menerima pelajaran dengan baik pula.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Septriana & Handoyo (2006:47):

“Pada dasarnya semua guru menginginkan kompetensi tercapai pada setiap

pembelajaran. Salah satu wujud kompetensi tersebut adalah keterampilan berpikir

dan kerjasama siswa”. Aktivitas berpikir dan kerjasama siswa dalam pembelajaran

sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui keaktifan

siswa dan kerjasama diharapkan hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan.

Namun kenyataannya dilapangan berbeda, kegiatan belajar yang

seharusnya menarik, penuh aktivitas, kreatifitas dan ide-ide cemerlang tersebut

tidak terlihat, kelas yang ada hanyalah kelas di mana guru yang aktif sedangkan

siswa pasif. Atau dapat dikatakan proses pembelajaran yang berlangsung masih

berpusat pada guru (teacher central). Hal tersebut berakibat buruk pada

kurangnya kesempatan bagi siswa untuk mandiri dan berkembang melalui

penemuan dan proses berpikirnya, sehingga siswa sering menjadi bosan, kurang

dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru, dan menganggap ekonomi

(11)

3

Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Negeri 1 Tiganderket

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X tergolong masih rendah. Hal ini

dapat dilihat dari ulangan harian siswa yaitu berdasarkan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah adalah 70, yang ditunjukkan pada

tabel berikut:

Tabel 1.1

Daftar Persentase nilai ulangan harian siswa kelas X Kelas Jumlah

ulangan di atas, menunjukkan bahwa di kelas X E :

1. Metode pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi, hanya

menggunakan ceramah. Guru kurang bisa merancang belajar yang dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang untuk

membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui interaksi

dengan siswa, sehingga siswa hanya menghafalkan fakta-fakta dari buku.

3. Siswa kurang diarahkan dan dibawa untuk mengamati dan berinteraksi

dengan objek serta lingkungan dunia nyata siswa. Akibatnya siswa kurang

memperoleh kesempatan mengembangkan kemampuan untuk membangun

(12)

4

4. Jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran kurang optimal.

Partisipasi siswa selama proses pembelajaran cenderung hanya mencatat

dan mendengarkan penjelasan guru, siswa sulit sekali untuk mengajukan

pertanyaan dan pendapat bahkan cenderung diam. Akibatnya interaksi

guru dan siswa hanya berlangsung satu arah sehingga suasana

pembelajaran menjadi membosankan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam

pembelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil

belajar meningkat. Salah satu caranya adalah mengubah metode pembelajaran

konvensional (ceramah, tanya jawab, dan tugas) dengan menerapkan model

pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah Word Square dengan

Talking Stick yang diharapkan mampu mencapai keberhasilan pembelajaran di

sekolah dan dapat dijadikan sebagai alternatif guna meningkatkan aktivitas yang

akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.

Dalam model pembelajaran Word Square ini siswa mampu menjawab

pertanyan dengan teliti dan jeli dalam mencocokkan jawaban pada kotak- kotak

jawaban. Jadi selain belajar dari guru, dengan model pembelajaran ini siswa juga

mampu menumbuhkan kerja sama, berfikir kritis, teliti, dan bertanggungjawab

untuk pembelajaran mereka sendiri.yang selanjutnya dikolaborasikan dengan

Talking Stick yang melatih keberanian siswa untuk menjawab soal yang diberikan

oleh guru dengan bantuan tongkat yang diiringi dengan musik slow. Seorang

siswa yang mendapat tongkat wajib menjawab soal yang diberikan oleh guru

(13)

5

Diharapkan dengan menerapkan kolaborasi Word Square dan Talking

Stick diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta membantu dan

memudahkan siswa dalam memahami pelajaran ekonomi. Karena ini sangat

menekankan pada ketelitian dan keterampilan berfikir dalam menyelesaikan

masalah, tanggung jawab masing-masing angota kelompok yang diacak pada saat

menjawab dan adanya kegiatan mengarsisr jawaban dalam kotak Word Square

yang bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan. Sehingga

menciptakan interaksi antar guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa

lainnya.

Berdasarakan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian. Penelitian ini adalah suatu strategi pemecahan masalah

yang memanfatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam

memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah:

“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dan Talking Stick

(14)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas tersebut maka identifikasi

masalahnya adalah:

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa di kelas X

semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket dalam mengikuti proses

belajar mengajar?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa di kelas X

semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket?

3. Bagaimana cara menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square

dan Talking Stick di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket?

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square

dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi

siswa di kelas X semester genap SMA N 1 Tiganderket?

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak

menyimpang dari maksud penelitian. Maka pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah: penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking

Stick untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok

bahasan Bank dan lembaga keuangan lainnya di kelas X semester genap SMA N 1

(15)

7

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Word Square dan Talking

Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa di kelas X SMA

Negeri 1 Tiganderket?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Word Square dan Talking

Stick dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa di kelas X SMA Negeri

1 Tiganderket?

1.5Pemecahan Masalah

Untuk pemecahan masalah di atas, penulis akan melakukan konsultasi

kepada guru ekonomi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word

Square dan Talking Stick. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, penulis

bertindak sebagai observer/pengamat, yakni mengamati permasalahan nyata yang

timbul saat pembelajaran berlangsung, respon dan perilaku siswa terhadap

kegiatan pembelajaran yang berlangsung, keuntungan dan kelemahan yang

terdapat pada penerapan model pada saat kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.

Word Square adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan

siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Dalam

penelitian ini model pembelajaran Word Square diterapkan secara berkelompok

untuk melatih siswa aktif bekerjasama dengan anggota kelompoknya agar siswa

(16)

8

berkemampuan lebih agar mengetahui dan memahami soal soal yang ada pada

LKS Word Square dan dapat menyelesaikan secara bersama-sama.

Talking Stick adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif

dalam proses pembelajaran, dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang

mendapatkan tongkat tersebut wajib menjawab pertanyaan yang diberikan guru,

demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendapat tongkat dan pertanyaan.

Talking Stick merupakan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok

kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

mencapai tujuan belajar, mampu berbicara dan berkomunikasi.

Kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick

merupakan penggabungan antara dua model pembelajaran kooperatif, dimana

siswa secara aktif memberikan pengaruh dari peristiwa alami yang terjadi di kelas

dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri, dimana siswa

belajar dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah bersama kelompoknya

yang dapat mengembangkan sikap teliti, merangsang siswa untuk berpikir kritis,

menciptakan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa

lainnya.

Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah dimulai dengan guru

menjelaskan tujuan pembelajaran,guru membagi kelompok dengananggota 4-5

orang dan setiap kelompok harus heterogen, guru menjelaskan materi pelajaran,

kemudian guru membagikan soal untuk didiskusikan berdasarkan kelompok

masing masing. Untuk menguatkan pengetahuan siswa, setelah diskusi selesai

(17)

9

dimana guru menyediakan tongkat dan mengajukan pertanyaan kepada siswa,

maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan mengarsir jawaban

pada lembar Word Square. Demikian seterusnya hingga semua siswa

berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Squaredan Talking Stick

ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta berpikir

siswa, bekerja sama, memberikan gagasan maupun pendapat dalam kelompok

untuk memahami materi pelajaran maupun menyelesaikan soal. Selain

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, melalui penerapan kolaborasi model

pembelajaran ini, siswa akan lebih memahami bahan pelajaran yang diajarkan,

karena siswa dituntut untuk dapat menjawab soal dengan benar sehingga dapat

membantu siswa lebih memahami materi pelajaran dan hasil belajar ekonomi

siswa juga dapat meningkat. Suasana pembelajaran yang berkesan, menyenangkan

dan mencerdaskan siswa merupakan salah satu yang dapat tercipta melalui model

pembelajaran kolaborasi Word Square dan Talking Stick.

Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu

dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking

Stick diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa di

(18)

10

1.6. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan

kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stickdi kelas X

SMA Negeri 1 Tiganderket.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan

kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stickdi kelas X

SMA Negeri 1 Tiganderket.

1.7. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai salah satu alternatif bagi pihak sekolah dan guru untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Ekonomi melalui penerapan Word Square dan Talking Stick.

b. Sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan

model belajar Word Square dan Talking Stick.

b. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat

memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam

belajar Ekonomi dengan sambil bermain , kreatif dan menyenangkan

(19)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Dengan diterapkannya kolaborasi model pembelajaran Word Square dan

Talking Stick maka aktivitas siswa dalam belajar ekonomi pada materi Bank

dan lembaga keuangan bukan Bank serta kredit mengalami peningkatan. Pada

siklus I terdapat 14 orang (46,6%) siswa yang memiliki kriteria cukup aktif

dan aktif, dan pada siklus II terdapat 27 orang (90%) siswa yang memiliki

kriteria sangat aktif dan aktif. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 43,4%.

2. Meningkatnya Hasil belajar ekonomi siswa dengan diterapkannya kolaborasi

model pembelajaran Word Square dan Talking Stick pada materi Bank,

lembaga keuangan bukan Bank serta kredit. Hal ini terlihat pada saat postest

siklus I 66,67% siswa yang tuntas belajar atau dengan rata-rata nilai 69,3, dan

pada postes siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 90%

dengan rata-rata nilai 82. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar siswa dari diklus I ke siklus II sebesar 23,33% atau dengan

peningkatan rata-rata nilai sebesar 12,7 poin. Sesuai dengan KKM sekolah

(20)

62

1.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar disarankan kepada guru bidang studi

Ekonomi untuk menggunakan kolaborasi model pembelajaran Word Square

dan Talking Stick sebagai alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran

ekonomi sehingga dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas, dan hasil

belajar siswa khususnya materi Bank, Lembaga keuangan bukan Bank dan

kredit.

2. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian sejenis untuk dapat

memodifikasi kearah yang lebih baik dari yang dilakukan peneliti dalam

menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick di

dalam kelas karena masih terdapat kekurangan yang dilakukan peneliti dalam

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Khoirul. 2009. Ekonomi Bilingual Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yrama Widya

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Butar-butar, Agustina. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas X AK SMK Negeri 1 Medan T.P 2010/2011. Medan: UNIMED

Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Eko. 2011. Model Pembelajarn Word Square. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html diakses (22/03/2012)

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kiranawati. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Talking Stick. http://www.ipotes-wordpress.com/prestasi-belajar/ diakses (05/01/2012)

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Mularsih, Heni. 2010. Strategi Pembelajaran, Tipe Kepribadian Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP. Makara, Sosial Humaniora, Vol 14, No 1, Juli 2010: 65-74.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1407408888903.pdf Diakses pada (27/03/2012)

Ritonga, 2005. Ekonomi SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Septriana, N dan Handoyo, B. 2006. Penerapan Think Pair Share (TPS) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

(22)

2006. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/69073749.pdf. Diakses Pada (27/03/2012)

Siburian, Christien N. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Bekerjasamadengan Kolega dan Pelanggan Kelas X SMK Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Medan: Unimed.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudarmanto, Gunawan, R. 2008. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Manajemen Dengan Pendekatan Kooperatif ( THINK-PAIR-SHARE) Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Didaktika, Volume 9, Nomor 2, Mei. 2008.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/9208160170.pdf. Diakses (30/03/2012).

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudrajat, Akhmad. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. http:// learning with me.blogspot.pembelajaran.html (06/01/2012)

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, Rahmad. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Word square. http://www.wordpress.com/2009/11/14/model -pembelajaran-word-square/. diakses 25/12/2011

Wurianingrum, Tri. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Observasi Yang Divariasikan Dengan LKS Word Square Pada Materi Klasifikasi Hewan Di SMP Negeri 8 Purworejo. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Yuanita, Eva. Model Pembelajaran Word Square,

http://rhum4hn3soq.blogspot.com/. (07/01/2012)

Gambar

tabel berikut:

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]

Rataan Pellet Durability Index berada pada kisaran 94,16-94,95% (Lampiran 9) selama masa simpan yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai minimum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air untuk daerah irigasi dengan Metode Mock, mengetahui kebutuhan air untuk palawija dan padi, dan pdi DAS

Dari pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penelitian diberi judul “PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM

Afrian (2008) dalam skripsinya menyatakan bahwa undur-undur dengan dosis 10 mg/Kg (dosis 2) bobot badan dapat menurunkan aktivitas ALT yang mendekati kondisi normal. Kelompok

Seandainya air hujan yang dapat dipanen melalui atap bangunan (yang memenuhi 52% kebutuhan air bersih di Kampus IPB Dramaga) digunakan sebagai sumber air untuk

TELEVISI REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (Studi Kasus Program Siaran Televisi Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik), Skripsi, Program Studi