PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGANDERKET
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MUJI SERINA SEMBIRING NIM. 708114205
FAKULTAS EKONOMI
iv ABSTRAK
Muji Serina Sembiring, NIM 708114205. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan TataNiaga Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Medan Tahun 2012.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick di kelas X E SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tiganderket yang beralamat di jalan pendidikan No 1 Tiganderket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X E dengan jumlah 30 orang. Objek penelitian ini adalah kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tehnik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siklus I terdapat 14 orang (46,6%) untuk kriteria cukup aktif dan aktif. Sedangkan pada siklus II terdapat 27 orang (90%) untuk kriteria aktif dan sangat aktif. Berarti terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 43,4%. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata dari tes sebelum penerapan adalah 59,1 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang (33,3%). Sedangkan pada tes siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 69,3 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 orang (66,67). Kemudian pada tes siklus II nilai rata-rata menjadi 82 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 27 orang atau 90% dari jumlah siswa di kelas X E.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012.
v ABSTRACT
Muji Serina Sembiring, NIM 708114205. Application of Collaborative Learning Model Word Square And Talking Stick To Increase Both Activity and Economic Learning Result of Students Class X SMA Negeri 1 Tiganderket of Study Year 2011/2012. Thesis Economic Faculty Majors of Economic Education Of State University Of Medan Year Field 2012.
Problem in this research is the low activity and learning outcomes of economic students. This research was aims to determine the increase in activity and learning outcomes of economic students, through the application of collaborative learning model Word Square and Talking Stick in class X E SMA Negeri 1 Tiganderket year field 2011/2012.
The research was conducted in SMA Negeri 1 Tiganderket is located at Jl. Pendidikan No 1 Tiganderket. Research subjects were student in grade X E with quantity 30 people. The object of this research is the collaborative learning model Word Square and Talking Stick. This research is a classroom action research which consists of two cycles, where in each cycle consists of four phases of planning, action, observation and reflection. Tehniquies of data collection used are the result of test of learning and observation sheets.
Result of research indicate that learning activity of students suffering the expected grow. Which carried on the cycle I have 14 people (46,6%) student have active criteria, and who carried on the cycle II have 27 people (90%). Increased from cycle I to cycle II 43,4%. From the result of data anallytic, it is obtained learning result test before the implementation with average score 59,1 with completed is 10 students or 33,3%. While when having a learning result test on cycle I, the average score of student become 69,3 with quantity student is competed 20 students or 66,67%. And then at test cycle II the average score of student become 82 with quantity student is completed 27 student or 90% from all quantity of student in class X E.
Can be concluced that the application of collaborative learning model Word Square and Talking Stick can improve activity and economic learning result of student class X E SMA Negeri 1 Tiganderket learning year 2011/2012.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square dan Talking Stick
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X
Semester Genap SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada
program studi Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan
hati penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan FE UNIMED.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FE
UNIMED, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bantuan, waktu, bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
ii
4. Bapak M. Fitri Rahmadana, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Tata Niaga FE UNIMED.
5. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si, selaku dosen pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan arahan selama perkuliahan.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis serta
membantu penulis selama perkuliahan sampai selesai skripsi ini.
7. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Tiganderket, Bapak Manang Sembiring beserta
seluruh PKS yang telah memberikan sambutan dan dukungan kepada penulis
selama mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Tiganderket
8. Guru bidang studi Ekonomi kelas X E Ibu Malem Pusuh Br. Sembiring, S.Pd,
Guru-guru, staff pegawai SMA Negeri 1 Tiganderket, serta siswa/siswi kelas
X E yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung.
9. Teristimewa kepada orangtua tercinta, Ayahanda Umum Sembiring dan
Ibunda Menaken Br. Surbakti. Terima kasih atas curahan kasih dan cintanya
yang telah membesarkan, memberikan semangat, dan bantuan moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada saudara-saudara penulis, kakanda Edraward Sembiring, Sri Ita Ulina
br. Guru Singa, Maradenta Sembiring, Florentina Br. Ginting, Sari Erbina Br.
Sembiring, dan untuk biring kecil Zevania E Isura Br. Sembiring, serta
seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam
iii
11. Sahabat-sahabat tercinta, Etek, Cu No, Ainil Tutom, Fitriani, Helena, Fany
Dan seluruh sahabat seperjuangan di kelas A Regular Tata Niaga 08 yang
telah banyak memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis
selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini
12. Kepada sahabat terbaik di Kost Asri, Iren iting, mamaku Erma Sihite, kak
membotku, Elvrida, Arthalita, kak caca, kak Juwi serta untuk adik-adik,
Maria Ginting, Evi zebua dan Siska, terima kasih untuk semua dukungannya.
13. Kepada seluruh sahabat penulis di PPLT UNIMED 2011 SMK Negeri 1
Tanjung Pura , terima kasih untuk semua kebersamaan serta dukungan dan
doanya yang selama ini diberikan kepada penulis.
14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya ucapkan
terima kasih.
Medan, Juli 2012
Penulis
Muji Serina Sembiring
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang
mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan yang berusaha untuk
membangun masyarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan yaitu
membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian dalam rangka manusia
seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan
prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola
pendidikan.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Supriyoko (dalam Mularsih
2010:65) “Hasil survei The Political and Economic RiskConsultancy (PERC)
menyimpulkan bahwa sistempendidikan di Indonesia berada pada peringkat
terakhirdari 12 negara dan di bawah Vietnam yang menempatiperingkat 11”.
Bukti lain hasil studiInternational Institute for Management
Developmentmenempatkan Indonesia pada peringkat paling rendahdari 49 negara
dalam hal pencapaian CompetitivenessIndex (CI) yang merupakan salah satu
indikator tentangrendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Peran lembaga pendidikan sangat menyokong berhasilnya suatu proses
belajar mengajar dan membantu mengembangkan sumber daya manusia yang
2
upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya dengan
meningkatkan kualitas guru khususnya guru pelajaran ekonomi.
Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar
mengajar yang dituntut harus memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran di kelas. Guru memegang peranan
penting dalam keberhasilan siswanya, walaupun perangkat telah tersedia dengan
baik dan lengkap tetapi bila guru tidak berhasil dalam proses belajar maka siswa
tidak bisa menerima pelajaran dengan baik pula.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Septriana & Handoyo (2006:47):
“Pada dasarnya semua guru menginginkan kompetensi tercapai pada setiap
pembelajaran. Salah satu wujud kompetensi tersebut adalah keterampilan berpikir
dan kerjasama siswa”. Aktivitas berpikir dan kerjasama siswa dalam pembelajaran
sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui keaktifan
siswa dan kerjasama diharapkan hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan.
Namun kenyataannya dilapangan berbeda, kegiatan belajar yang
seharusnya menarik, penuh aktivitas, kreatifitas dan ide-ide cemerlang tersebut
tidak terlihat, kelas yang ada hanyalah kelas di mana guru yang aktif sedangkan
siswa pasif. Atau dapat dikatakan proses pembelajaran yang berlangsung masih
berpusat pada guru (teacher central). Hal tersebut berakibat buruk pada
kurangnya kesempatan bagi siswa untuk mandiri dan berkembang melalui
penemuan dan proses berpikirnya, sehingga siswa sering menjadi bosan, kurang
dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru, dan menganggap ekonomi
3
Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Negeri 1 Tiganderket
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X tergolong masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari ulangan harian siswa yaitu berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah adalah 70, yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 1.1
Daftar Persentase nilai ulangan harian siswa kelas X Kelas Jumlah
ulangan di atas, menunjukkan bahwa di kelas X E :
1. Metode pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi, hanya
menggunakan ceramah. Guru kurang bisa merancang belajar yang dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang untuk
membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui interaksi
dengan siswa, sehingga siswa hanya menghafalkan fakta-fakta dari buku.
3. Siswa kurang diarahkan dan dibawa untuk mengamati dan berinteraksi
dengan objek serta lingkungan dunia nyata siswa. Akibatnya siswa kurang
memperoleh kesempatan mengembangkan kemampuan untuk membangun
4
4. Jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran kurang optimal.
Partisipasi siswa selama proses pembelajaran cenderung hanya mencatat
dan mendengarkan penjelasan guru, siswa sulit sekali untuk mengajukan
pertanyaan dan pendapat bahkan cenderung diam. Akibatnya interaksi
guru dan siswa hanya berlangsung satu arah sehingga suasana
pembelajaran menjadi membosankan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam
pembelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil
belajar meningkat. Salah satu caranya adalah mengubah metode pembelajaran
konvensional (ceramah, tanya jawab, dan tugas) dengan menerapkan model
pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah Word Square dengan
Talking Stick yang diharapkan mampu mencapai keberhasilan pembelajaran di
sekolah dan dapat dijadikan sebagai alternatif guna meningkatkan aktivitas yang
akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Dalam model pembelajaran Word Square ini siswa mampu menjawab
pertanyan dengan teliti dan jeli dalam mencocokkan jawaban pada kotak- kotak
jawaban. Jadi selain belajar dari guru, dengan model pembelajaran ini siswa juga
mampu menumbuhkan kerja sama, berfikir kritis, teliti, dan bertanggungjawab
untuk pembelajaran mereka sendiri.yang selanjutnya dikolaborasikan dengan
Talking Stick yang melatih keberanian siswa untuk menjawab soal yang diberikan
oleh guru dengan bantuan tongkat yang diiringi dengan musik slow. Seorang
siswa yang mendapat tongkat wajib menjawab soal yang diberikan oleh guru
5
Diharapkan dengan menerapkan kolaborasi Word Square dan Talking
Stick diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta membantu dan
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran ekonomi. Karena ini sangat
menekankan pada ketelitian dan keterampilan berfikir dalam menyelesaikan
masalah, tanggung jawab masing-masing angota kelompok yang diacak pada saat
menjawab dan adanya kegiatan mengarsisr jawaban dalam kotak Word Square
yang bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan. Sehingga
menciptakan interaksi antar guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa
lainnya.
Berdasarakan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian. Penelitian ini adalah suatu strategi pemecahan masalah
yang memanfatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam
memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah:
“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dan Talking Stick
6
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas tersebut maka identifikasi
masalahnya adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa di kelas X
semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket dalam mengikuti proses
belajar mengajar?
2. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa di kelas X
semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket?
3. Bagaimana cara menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square
dan Talking Stick di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Tiganderket?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square
dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi
siswa di kelas X semester genap SMA N 1 Tiganderket?
1.3Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak
menyimpang dari maksud penelitian. Maka pembatasan masalah dalam penelitian
ini adalah: penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking
Stick untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok
bahasan Bank dan lembaga keuangan lainnya di kelas X semester genap SMA N 1
7
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Word Square dan Talking
Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa di kelas X SMA
Negeri 1 Tiganderket?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Word Square dan Talking
Stick dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa di kelas X SMA Negeri
1 Tiganderket?
1.5Pemecahan Masalah
Untuk pemecahan masalah di atas, penulis akan melakukan konsultasi
kepada guru ekonomi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word
Square dan Talking Stick. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, penulis
bertindak sebagai observer/pengamat, yakni mengamati permasalahan nyata yang
timbul saat pembelajaran berlangsung, respon dan perilaku siswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang berlangsung, keuntungan dan kelemahan yang
terdapat pada penerapan model pada saat kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.
Word Square adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan
siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Dalam
penelitian ini model pembelajaran Word Square diterapkan secara berkelompok
untuk melatih siswa aktif bekerjasama dengan anggota kelompoknya agar siswa
8
berkemampuan lebih agar mengetahui dan memahami soal soal yang ada pada
LKS Word Square dan dapat menyelesaikan secara bersama-sama.
Talking Stick adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif
dalam proses pembelajaran, dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang
mendapatkan tongkat tersebut wajib menjawab pertanyaan yang diberikan guru,
demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendapat tongkat dan pertanyaan.
Talking Stick merupakan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar, mampu berbicara dan berkomunikasi.
Kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick
merupakan penggabungan antara dua model pembelajaran kooperatif, dimana
siswa secara aktif memberikan pengaruh dari peristiwa alami yang terjadi di kelas
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri, dimana siswa
belajar dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah bersama kelompoknya
yang dapat mengembangkan sikap teliti, merangsang siswa untuk berpikir kritis,
menciptakan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa
lainnya.
Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah dimulai dengan guru
menjelaskan tujuan pembelajaran,guru membagi kelompok dengananggota 4-5
orang dan setiap kelompok harus heterogen, guru menjelaskan materi pelajaran,
kemudian guru membagikan soal untuk didiskusikan berdasarkan kelompok
masing masing. Untuk menguatkan pengetahuan siswa, setelah diskusi selesai
9
dimana guru menyediakan tongkat dan mengajukan pertanyaan kepada siswa,
maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan mengarsir jawaban
pada lembar Word Square. Demikian seterusnya hingga semua siswa
berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Squaredan Talking Stick
ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta berpikir
siswa, bekerja sama, memberikan gagasan maupun pendapat dalam kelompok
untuk memahami materi pelajaran maupun menyelesaikan soal. Selain
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, melalui penerapan kolaborasi model
pembelajaran ini, siswa akan lebih memahami bahan pelajaran yang diajarkan,
karena siswa dituntut untuk dapat menjawab soal dengan benar sehingga dapat
membantu siswa lebih memahami materi pelajaran dan hasil belajar ekonomi
siswa juga dapat meningkat. Suasana pembelajaran yang berkesan, menyenangkan
dan mencerdaskan siswa merupakan salah satu yang dapat tercipta melalui model
pembelajaran kolaborasi Word Square dan Talking Stick.
Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu
dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking
Stick diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa di
10
1.6. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stickdi kelas X
SMA Negeri 1 Tiganderket.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stickdi kelas X
SMA Negeri 1 Tiganderket.
1.7. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai salah satu alternatif bagi pihak sekolah dan guru untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Ekonomi melalui penerapan Word Square dan Talking Stick.
b. Sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan
model belajar Word Square dan Talking Stick.
b. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat
memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam
belajar Ekonomi dengan sambil bermain , kreatif dan menyenangkan
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Dengan diterapkannya kolaborasi model pembelajaran Word Square dan
Talking Stick maka aktivitas siswa dalam belajar ekonomi pada materi Bank
dan lembaga keuangan bukan Bank serta kredit mengalami peningkatan. Pada
siklus I terdapat 14 orang (46,6%) siswa yang memiliki kriteria cukup aktif
dan aktif, dan pada siklus II terdapat 27 orang (90%) siswa yang memiliki
kriteria sangat aktif dan aktif. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 43,4%.
2. Meningkatnya Hasil belajar ekonomi siswa dengan diterapkannya kolaborasi
model pembelajaran Word Square dan Talking Stick pada materi Bank,
lembaga keuangan bukan Bank serta kredit. Hal ini terlihat pada saat postest
siklus I 66,67% siswa yang tuntas belajar atau dengan rata-rata nilai 69,3, dan
pada postes siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 90%
dengan rata-rata nilai 82. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar siswa dari diklus I ke siklus II sebesar 23,33% atau dengan
peningkatan rata-rata nilai sebesar 12,7 poin. Sesuai dengan KKM sekolah
62
1.2Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar disarankan kepada guru bidang studi
Ekonomi untuk menggunakan kolaborasi model pembelajaran Word Square
dan Talking Stick sebagai alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran
ekonomi sehingga dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas, dan hasil
belajar siswa khususnya materi Bank, Lembaga keuangan bukan Bank dan
kredit.
2. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian sejenis untuk dapat
memodifikasi kearah yang lebih baik dari yang dilakukan peneliti dalam
menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dan Talking Stick di
dalam kelas karena masih terdapat kekurangan yang dilakukan peneliti dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khoirul. 2009. Ekonomi Bilingual Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yrama Widya
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Butar-butar, Agustina. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas X AK SMK Negeri 1 Medan T.P 2010/2011. Medan: UNIMED
Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Eko. 2011. Model Pembelajarn Word Square. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html diakses (22/03/2012)
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kiranawati. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Talking Stick. http://www.ipotes-wordpress.com/prestasi-belajar/ diakses (05/01/2012)
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Mularsih, Heni. 2010. Strategi Pembelajaran, Tipe Kepribadian Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP. Makara, Sosial Humaniora, Vol 14, No 1, Juli 2010: 65-74.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1407408888903.pdf Diakses pada (27/03/2012)
Ritonga, 2005. Ekonomi SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Septriana, N dan Handoyo, B. 2006. Penerapan Think Pair Share (TPS) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
2006. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/69073749.pdf. Diakses Pada (27/03/2012)
Siburian, Christien N. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Bekerjasamadengan Kolega dan Pelanggan Kelas X SMK Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Medan: Unimed.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudarmanto, Gunawan, R. 2008. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Manajemen Dengan Pendekatan Kooperatif ( THINK-PAIR-SHARE) Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Didaktika, Volume 9, Nomor 2, Mei. 2008.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/9208160170.pdf. Diakses (30/03/2012).
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sudrajat, Akhmad. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. http:// learning with me.blogspot.pembelajaran.html (06/01/2012)
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widodo, Rahmad. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Word square. http://www.wordpress.com/2009/11/14/model -pembelajaran-word-square/. diakses 25/12/2011
Wurianingrum, Tri. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Observasi Yang Divariasikan Dengan LKS Word Square Pada Materi Klasifikasi Hewan Di SMP Negeri 8 Purworejo. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Yuanita, Eva. Model Pembelajaran Word Square,
http://rhum4hn3soq.blogspot.com/. (07/01/2012)