• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIAPOWERPOINTSEBAGAI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh : Devi Handayani NIM. 409331009

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya, baik itu berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga

penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang di

rencanakan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Media PowerPoint Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia, Ibu Dra. Ani

Sutiani ,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Bapak Drs. Rahmat

Nauli, M.Si., selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,

Dra.Murniaty Simorangkir,MS, Dra.Nurmalis,M.Si, Lisnawaty Simatupang,S.Si,

M.Si selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Bapak Drs Zainuddin

Muchtar, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik (PA), Bapak/Ibu dan Staff

pegawai di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang

membantu penulis selama perkuliahan. Serta kepada Bapak Kepala Sekolah dan

seluruh Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis

sampaikan kepada Ayahanda Hadi S.Pd dan Ibunda Sulastri, serta seluruh

keluarga besar yang telah memberikan sumbangan moril, materil dan spritual

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik sampai akhir penyusunan

skripsi. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Sahabat – sahabatku

(Dewi, Yenni, Nurhamidah, Ardyanti, Deliwanti) yang telah memberi semangat

(4)

v

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan

seperjuangan, Dewi Yuliana sihite, Boy Rotua, Fani, Vira, Kak Fitri dan

mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA Unimed stambuk 2009 ekstensi khususnya

Esti, Afifah, Dewi Isnaini, Reza, Juandi, Dizah, Gaung, Firda serta teman – teman

kos 22 khususnya kak Rina terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama

penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada

abangda Puja Lesmana Baron Simangunsong yang telah memberikan semangat

dan dukungannya selama ini. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena itu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya

skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Devi Handayani

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIAPOWERPOINTSEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

HIDROKARBON

Devi Handayani (NIM.409331009) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Tebing Tinggi yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media PowerPoint lebih baik daripada peningkatan hasil belajar yang diajarkan dengan metode konvensional dengan menggunakan media PowerPoint. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas X SMA N 2 Tebing Tinggi sebanyak 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling dan banyaknya sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas.

Dari hasil pengolahan data diperoleh rata – rata pretest untuk kelas eksperimen 1 sebesar 31,46 dan kelas eksperimen 2 sebesar 35,84, sedangkan untuk data post - test untuk kelas eksperimen 1 adalah 81,75 dan untuk kelas eksperimen 2 sebesar 78,12. Masing – masing kelas meningkat sebesar 50,29 untuk kelas eksperimen 1 dan 42,28 untuk kelas eksperimen 2. Dari peningkatan rata – rata selisih kedua kelas dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 2. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan uji t (uji pihak kanan) dengan α = 0,05 diperoleh t hitung (3,75) > t tabel (1,67), dengan kata lain peningkatan hasil belajar tersebut berada pada kategori tinggi (G =71% ) pada kelas eksperimen 1, dan kategori sedang (G = 65%) pada kelas eksperimen 2.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Pengertian belajar 8

2.2. Ciri – Ciri Belajar 9

2.3. Pembelajaran 9

2.4. Hasil Belajar 10

2.5. Hakekat Pembelajaran Kimia 11

2.6. Model Pembelajaran 12

2.6.1. Pengertian Model pembelajaran 12

2.6.2. Pembelajaran Kooperatif 12

2.6.3. Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 17 2.6.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 17

2.7. Media Pembelajaran 22

2.7.1. Pengertian Media Pembelajaran 22

2.7.2. Fungsi Media pembelajaran 23

2.7.3. Karakteristik Beberapa Media pembelajaran 23 2.7.4. PowerPoint Sebagai Media Dalam Pembelajaran 24

2.8. Hidrokarbon 25

2.8.1. Kekhasan Atom Karbon 25

2.8.2. Penggolongan Hidrokarbon 27

2.9. Kerangka konseptual 36

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.3. Populasi dan Sampel 40

3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 40

3.3.1 Variabel Penelitian 40

3.3.2 Instrumen Penelitian 41

3.4. Rancangan / Desain Penelitian 41

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.6. Skema Prosedur Penelitian 44

3.7. Teknik Pengumpulan Data 45

3.8. Teknik Analisis Data 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51

4.1. Hasil Penelitian 51

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 52 4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian 54

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 54

4.2.1. Uji Normalitas 56

4.2.2. Uji Homogenitas 56

4.2.3. Uji Hipotesis 57

4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 57

4.3. Pembahasan 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

5.1 Kesimpulan 64

5.2 Saran 64

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Contoh Pembentukan kelompok Jigsaw 20 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 44 Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Siswa 53 Gambar 4.2. Grafik Hasil Observasi Indikator kerja sama 55

(9)

ix

Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan

Kelompok Belajar Konvensional 14

Tabel 2.2. Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif 15 Tabel 2.3. Beberapa Singkatan dalam Tatanama 28 Tabel 2.4. Rumus Molekul Dan Nama Alkana 30 Tabel 2.5. Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkena 33 Tabel 2.6. Nama Dan Rumus Molekul Senyawa Alkuna 36 Tabel 2.7. Penerapan Model Kooperatif TipeJigsaw Dengan

MediaPowerPointTerhadap Materi Hidrokarbon 40

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 43

Tabel 3.1. Kriteria validitas tes 47

Tabel 3.2. Kriteria tingkat reliabilitas tes 49 Tabel 4.1. Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Data Pre-Tes 54 Tabel 4.2. Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Data Gain 54 Tabel 4.3. Hasil Observasi Indikator Kerjasama Siswa Pada Kelas 56

Eksperimen 1

Tabel 4.4. Hasil Observasi Indikator Kerjasama Siswa Berdasarkan 56 Kategori Penilaian Pada Kelas Eksperimen 1

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data 58

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Sampel 59

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis Data Gain 60 Tabel 4.8. Persen Peningkatan Hasil Belajar 60

(10)

x

Halaman

Lampiran 1. Silabus 67

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 69 Lampiran 3. Analisis Kisi – Kisi Instrumen Penelitian 94

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 96

Lampiran 5. Lembar Observasi Kerja Sama Siswa 105 Lampiran 6. Instrumen Penelitian Yang Valid 106

Lampiran 7. Media PowerPoint 111

Lampiran 8. Tabel Uji Validitas 114

Lampiran 9. Tabel Reabilitas 115

Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran 116

Lampiran 11. Tabel Daya Beda 117

Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes 118 Lampiran 13. Perhitungan Reabilitas Tes 121 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran 123 Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Tes 124

Lampiran 16. Tabulasi Nilai 126

Lampiran 17. Perhitungan Rata – Rata, Simpangan Baku, Dan Varians 130

Lampiran 18 Uji Normalitas 133

Lampiran 19. Uji Homogenitas 139

Lampiran 20. Perhitungan Hipotesis 142

Lampiran 21. Uji Gain 146

Lampiran 22. Hasil Observasi Indikator Kerja Sama Siswa 151

Lampiran 23. Jadwal Penelitian 157

Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 158 Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 159

Lampiran 26. Tabel t 160

(11)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto,2010). Dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik

dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar

mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru

dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan

berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang

dikemas dalam bentuk kurikulum. Kurikulum secara berkelanjutan

disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada

kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan

secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di

Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran (Sudjana, 2009).

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap salah satu guru Kimia di SMA

Negeri 2 Tebing Tinggi diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang

terlihat kurang berminat dengan mata pelajaran kimia, karena banyak siswa

beranggapan bahwa dalam proses pembelajarannya hanya bersifat abstrak. Hal ini

dapat ditunjukkan oleh nilai ulangan harian kimia yang relatif rendah dengan

rentang 55 – 68 belum mencapai batas minimal atau KKM yang ditetapkan

sekolah yakni 70.

Kurangnya variasi pembelajaran yang diberikan guru disekolah juga terlihat pada

saat peneliti melakukan PPL. Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses

pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa,

terutama dalam pembelajaran Kimia. Masih banyak tenaga pendidik yang

menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran

(12)

2

di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang guru.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini

cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada

penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan

pembelajaran didalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam

penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode konvensional, dimana

siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan

sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana

pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Hal ini

mengakibatkan nilai Kimia yang di peroleh siswa belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70, diilihat dari nilai

rata-rata yang di peroleh siswa kls X sewaktu PPL sebesar 67.

Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang

kondusif, guru menciptakan suasana yang kondusif misalnya dengan memilih

model dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang

diajarkan. Menurut Hamalik (2008), bila siswa kurang berminat dalam mengikuti

pelajaran juga penyebabnya adalah masalah model dan media yang digunakan

guru, mungkin tidak sesuai dengan materi ajar misalnya model yang digunakan

dalam proses pembelajaran peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa (Sanjaya, 2007). Hasil diagnostik juga menunjukkan

bahwa masalah pokok yang dialami guru kimia adalah kurang bervariasinya

model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi ajar.

Hal ini menunjukkan bahwa kurang diterapkannya pembelajaran yang melibatkan

keaktifan siswa dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

siswa.

Dewasa ini banyak digunakan model pembelajaran kooperatif. Artzt &

Newman (dalam Trianto) menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa

belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas – tugas kelompok

untuk mencapai tujuan bersama. Jadi setiap kelompok memiliki tanggung jawab

yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Hal ini memotivasi siswa untuk

(13)

3

menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan

penyesuaian psikologi yang lebih baik dari pada suasana belajar yang penuh

dengan persaingan dan memisah – misahkan siswa. Dengan model pembelajaran

ini dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu pembelajaran

kooperatif yang sering digunakan adalah pembelajaran koperatif tipe Jigsaw.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab

atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut

kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lidia Rajagukguk (2010), dapat

meningkatkan aktivitas belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan

kooperatifJigsawdan mediaPowerpointsehingga hasil belajar meningkat sebesar

36,9% dibandingkan hasil belajar tanpa pembelajaran kooperatif jigsaw dengan

menggunakan media Powerpoint pada sub pokok bahasan bilangan Kuantum

struktur atom di kelas XI SMA. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Juniarti

(2012), yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua

Tinggal Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didikung Media Berbasis

Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia“, menunjukkan bahwa aktivitas

belajar kimia siswa meningkat,sehingga hasi belajar kimia siswa pun meningkat

yaitu sebesar 56,4% pada kelas yang menggunakan perlakuan model kooperatif

Jigsaw.

Selain itu, keberhasilan pengajaran juga tergantung dengan adanya media

pembelajaran. Media merupakan satu diantara sumber belajar dalam kegiatan

pembelajaran yang dapat menyampaikan materi dengan tepat sasaran, termasuk

salah satunya adalah media berbasis komputer. Seperti penelitian yang dilakukan

oleh Ramlan Silaban (2010) yang berjudul “Penggunaan Macro Media Flash,

Program PowerPoint, Dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada

Pokok Bahasan Hidrokarbon” terdapat peningkatan minat belajar kimia siswa,

sehingga hasil belajar meningkat masing – masing sebesar 63% ; powerpoint

65% serta peta konsep 50%. Hasil penelitian penggunaan media PowerPoint

(14)

4

memberikan peningkatan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga hasi belajar

siswa pun meningkat sebesar 56, 67%.

Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa karbon sederhana.

Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa pada pokok bahasan hidrokarbon pada

KTSP adalah mengenai Pengenalan hidrokarbon, mengenali rumus umum dan

memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna. Menjelaskan konsep isomer

dan penerapannya pada sifat senyawa hidrokarbon. Oleh karena materi yang

dipelajari pada pokok bahasan hidrokarbon bersifat abstrak dan pemahaman,

maka diharapkan dengan digunakannya model kooperatif tipeJigsaw pada proses

pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa

dalam memahaminya. Selain itu, penggunaan mediaPowerpointdiharapkan dapat

membantu siswa untuk memvisualisasikan rumus struktur dan isomer

hidrokarbon, sehingga siswa dapat lebih memahaminya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Media PowerPoint Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon.”

1.2. Identifikasi Masalah

Selaras dengan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar kimia siswa masih rendah.

2. Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi

3. Perlunya Penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa.

4. Perlunya media pembelajaran PowerPoint untuk meningkatkan minat dan

motivasi siswa untuk belajar

5. Hidrokarbon merupakan salah satu pokok bahasan kimia yang bersifat

abstrak dan pemahaman sehingga dibutuhkan model dan media pembelajaran

(15)

5

1.3. Rumusan Masalah

1. Apakah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media

PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan

hidrokarbon?

2. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media

PowerPoint lebih tinggi dari pada pengajaran menggunakan model

pembelajaran konvensional dengan menggunakan mediaPowerPoint ?

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.

2. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah mediaPowerPoint.

3. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi Hidrokarbon.

4. Objek Penelitian adalah siswa kelas X semester Genap SMAN 2 Tebing

Tinggi Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdengan menggunakan mediaPowerPoint

pada pokok bahasan hidrokarbon.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada pokok

bahasan hidrokarbon dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipeJigsawdengan mediaPowerPointdengan yang menggunakan

(16)

6

1.6. Manfaat penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Peneliti ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan media PowerPoint pada

pelajaran kimia di SMA. Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Siswa

Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman

siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon.

3. Bagi Guru

Sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran dan dapat menumbuhkan

kreatifitas guru dalam pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Model pembelajaran Cooperative merupakan salah satu model pembelajaran

yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem Cooperative Learning dapat

didefinisikan sebagai sistem kerja / belajar kelompok yang terstruktur. Yang

termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling

ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

bekerja sama, dan proses kelompok.

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot

Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.

Istilah Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Adapun Posisi

(17)

7

komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran

menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem

pembelajaran.

Microsoft PowerPoint merupakan aplikasi yang lengkap untuk membuat

bahan presentasi yang menarik dan professional. PowerPoint menyediakan

fasilitas untuk membuat presentasi mulai dari presentasi sederhana yang terdiri

dari beberapa butir pesan sampai ke presentasi yang dilengkapi gambar, animasi,

suara, photo untuk ditampilkan pada cetakan kertas, slide, transparansi untuk

proyektor, maupun dalam bentuk file untuk ditampilkan langsung melalui

proyektor. Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program berbasis

multimedia yang didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan

dalam program Microsoft Office. Oleh karena itu keuntungan terbesar dari

program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada

didalam Microsoft Office. Hal inilah yang akan mengurangi beban hambatan

pengembangan pembelajaran komputer.

Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur, yaitu

karbon (C) dan hidrogen (H) sebagai penyusunnya. Dalam kehidupan sehari-hari

sering kita jumpai senyawa Hidrokarbon, misalnya, minyak bumi, LPG, bensin

dan pelumas. Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen.

Senyawa hidrokarbon dapat mempunyai ikatan tunggal (alkana), rangkap dua

(alkena), dan rangkap tiga (alkuna). Penggolongan hidrokarbon berdasarkan

(18)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw denganmenggunakan media

PowerPointterbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa yakni sebesar

71%.

2. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media PowerPoint

memberikan hasil yang tinggi yakni sebesar 71% daripada peningkatan

hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar

65% .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media PowerPoint yang

mampu meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa sehingga hasil

belajar kimia dapat tercapai secara optimalkhususnya pada pokok bahasan

hidrokarbon.

2. Mengingat model pembelajaran kooperatif Jigsaw masih sangat jarang

digunakan, maka perlu dilakukan penelitian yang relevan dengan pokok

bahasan yang berbeda, sebagai langkah kongkrit untuk meningkatkan

(19)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011),Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, Azhar, (2011),Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Brady, James E., (1986), Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Dua., Bina Rupa Aksara, Tanggerang.

Dahar, W.R., (2006), Teori-Teori belajar dan Pembelajaran, PT Gelora Aksara Pratama, Bandung.

Dzamarah dan Zain, (2006),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

DepDikNas, (2000), Metode Alternatif Belajar/Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, Dikmenum, Jakarta.

Fathurrohman, P., dan Sutikno, S., (2007), Strategi Belajar Mengajar, PT Refika Aditama, Bandung.

Fessenden, Ralph., (1998), Kimia Organik, Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamalik, (2008),Kurikulum dan pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Juniarti, (2012), “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media Berbasis Komputer Pada Pokok Bahasan Termikimia “., skripsi, FMIPA ,UNIMED, MEDAN.

Keenan,Charles W., (1998), Ilmu Kimia untuk Universitas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Massofa,(2008),(http://massofa.wordpress.com/2008/09/12/perbedaan pembelajaran-kooperatif-dan pembelajaran-konvensional/)

Muhfida,(2010), http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/ (diakses 10 februari 2013)

(20)

66

Rajagukguk, L.,(2010), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunakan Media Power Point Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dikelas XI SMA Pada Pokok Bahasan Bilangan Kuantum., skripsi, FMIPA ,UNIMED, MEDAN.

Sardiman, dkk. (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sanjaya, Wina. (2007),Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

SIC Multimedia, (2012), (http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi.html) (Diakses 1 februari 2013).

Silaban, R., Sianturi P.D.,( 2010) Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Powerpoint Dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., UNIMED - Article – 23270-1- Ramlan – Desma. Pdf. (Diakses pada 1 februari 2013)

Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Simatupang, N.I. ( 2010), “Penerapan Media Power Point Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Head Together ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon “.,skripsi, FMIPA ,UNIMED, MEDAN.

Sitorus, M., (2010), Kimia Organik Umum Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Subroto,T.P.,(2011),http://blog.elearning.unesa.ac.id/waspodo-tjipto subroto/manfaat-media pembelajaran

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Dan Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugandi, Achmad, dkk. (2000.) Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP PRESS.

Gambar

Gambar 2.1. Contoh Pembentukan kelompok Jigsaw

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis aspek kognitif menurut TIMSS yang telah ditentukan pada soal-soal latihan matematika prosentase soal knowing (pengetahuan)

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Bentuk Hak-Hak Anak yang Diperoleh Selama Berada di

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan “ Ajén Budaya dina Kasenian Badogar di Désa Margalaksana Kecamatan Cilawu Kabupatén Garut pikeun Bahan Pangajaran Maca di SMA

Jenis gaya bahasa yang terdapat dalam kartu lebaran 1 Syawal 1426 Hijriah. Jenis dan ragam bahasa non-Indonesia yang dipakai dalam kartu lebaran

BERPIKIR ... Kajian Pustaka ... Eufemisme di Bidang Kepercayaan ………... Eufemisme di Bidang Sopan Santun ………. Manfaat Penggunaan Eufemisme ……….... Bentuk Kebahasaan

DEVI LESTARI, Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer terhadap Pemahaman Konsep Cahaya pada Siswa Kelas V di SDN

Berdasarkan pertimbangan di atas, perusahaan harus bisa meningkatkan implementasi TQM karena melalui penggunaan TQM, perusahaan mampu meningkatkan audit operasional,