MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) DI KELAS X MAN 3 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi
Oleh:
SHOLATIYAH FITRI
NIM. 308331078
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Sholatiyah Fitri, NIM 308331078. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi
Siswa Pada Materi Perairan Darat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together Di Kelas X MAN 3 Medan T.A. 2011/2012. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan Tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan : (1) Aktivitas belajar geografi siswa pada materi Perairan Darat dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), (2) hasil belajar geografi siswa pada materi Perairan Darat dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Togerther (NHT) di MAN 3 Medan, Kelas X-5 Semester 2 T.A. 2011/2012.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas X-5 yang berjumlah 40 siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar observasi, lembar kerja siswa (LKS), dan tes tertulis sebagai alat mengevaluasi hasil belajar siswa, dan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.
iii
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan rahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Geografi Siswa Pada Materi Perairan Darat Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT) Di Kelas X MAN 3 Medan”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu penulis megharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga menyadari bahwa semua ini bukanlah semata-mata karena usaha dan kemampuan sendiri, tetapi karena dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada kedua orangtua yang sangat saya kagumi, hormati dan cintai serta selalu memberikan dukungan kepada saya melalui kasih sayang dan doa, Ayahanda Irwansah dan Ibunda Ayusni. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor UNIMED beserta staf yang mendampingi beliau.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Bapak Restu, M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dengan memberikan bimbingan, motivasi, dan memberikan ilmu yang tidak ternilai harganya.
6. Bapak Drs. Muhammad Arif selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswa.
iii
memberikan ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan, serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang telah membantu kelancaran administrasi saya. 8. Bapak Drs. H. Ali Masran Daulay, M.A selaku Kepala Sekolah MAN 3
Medan dan Ibu Erika Hutagaol S,Pd selaku Guru bidang studi Geografi yang telah banyak membantu dalam penelitian, dan juga siswa-siswi kelas X-5 yang telah mengikuti pelajaran dengan baik.
9. Teristimewa Kepada Adik – Adik tersayang: Fazlur Rahman dan Wardatul Husna ( rajin sekolahnya ya dek byr bs seperti kakak)
10. Kepada teman-teman seperjuangan satu PS jurusan pendidikan geografi, Puput Rahayu, Mulhady Putra, Dan Munira
11. Kepada rekan PPL
12. Kepada teman – teman yang selalu setia memberi dukungan. Ari,Rena, Nova, Risma , Puji, Tia, Jiddah, Elfrina, Yanti, Ika dan semua teman – teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,semoga persahabatan kita kekal selamanya.
13. Kepada seluruh teman – teman seperjuangan di Jurusan Geografi khususnya Kelas B Ekstensi 2008.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA...9
A. Kerangka Teoritis...9
B. Penelitian Yang Relevan...34
C. Kerangka Berpikir...35
D. Hipotesis Tindakan... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...39
A. Lokasi Penelitian...39
B. Subjek dan Objek Penelitian...39
C. Variabel Penelitian dan Operasional Penelitian...39
D. Jenis Penelitian...41
E. Teknik Pengumpulan Data...46
F. Teknik Analisa Data...49
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH...52
vii
B. Keadaan Non Fisik...55
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...61
A. Hasil Penelitian...61
B. Pembahasan...80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...84
A. Kesimpulan...84
B. Saran...85
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
Tabel 1. Langkah Pembelajaran NHT...25
Tabel 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas...44
Tabel 3. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur Dan Tahapan Siklus I...45
Tabel 4.Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur Dan Tahapan Siklus II...46
Tabel 5. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa...48
Tabel 6. Spesifikasi soal untuk Siklus I... ...50
Tabel 7. Spesifikasi soal untuk Siklus II... ...50
Tabel 8. Fasilitas Sekolah MAN 3 Medan………...55
Tabel 9. Fasilitas Belajar Geografi MAN 3 Medan………..56
Tabel 10. Daftar Nama Guru dan Pegawai...57
Tabel 11. Keadaan siswa MAN 3 Medan………...58
Tabel 12. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I...66
Tabel 13. Aktivitas Belajar Siswa Peraspek Pada Siklus I...68
Tabel 14. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II...74
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
Gambar 1. Kerangka Berpikir………...38
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Yang Dilaksanakan...43
Gambar 3. MAN 3 Medan………...53
Gambar 4. Denah MAN 3 Medan………54
Gambar 5. Struktur Organisasi MAN 3 Medan………...60
Gambar 6. Guru sedang menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa...63
Gambar 7. Siswa sedang mengerjakan LKS secara berkelompok...64
Gambar 8. Siswa menjawab pertanyaan...65
Gambar 9. Siswa mengerjakan Post Tes secara individu...65
Gambar 10. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I...66
Gambar 11. Observer sedang mengamati aktivitas siswa...67
Gambar 12. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...68
Gambar 13. Siswa Berdiskusi dan mengerjakan LKS...72
Gambar 14 Pemberian penghargaan untuk kelompok terbaik...73
Gambar 15. Siswa mengerjakan post tes secara individu...73
Gambar 16. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II...74
Gambar 17. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus... 75
Gambar 18. Observer sedang mengamati aktivitas siswa...76
Gambar 19. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...77
Gambar 20. Grafik Peningkatan Per Aspek Aktivitas Belajar Siswa...78
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
Lampiran 1. Silabus...88
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...90
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...96
Lampiran 4. Instrumen Penelitian...101
Lampiran 5. Kunci Jawaban...107
Lampiran 6. Tes Siklus I...108
Lampiran 7. Kunci jawaban Tes Siklus I...111
Lampiran 8. Tes Siklus II...112
Lampiran 9. Kunci jawaban Tes Siklus II...114
Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa (LKS) I...115
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (LKS) II...116
Lampiran 12. Kunci jawaban LKS Siklus I...118
Lampiran 13. Kunci jawaban LKS Siklus II...120
Lampiran 14. Validitas...121
Lampiran 15. Realibilitas...122
Lampiran 16. Perhitungan Validitas...123
Lampiran 17. Perhitungan Realibilitas...125
Lampiran 18. Hasil Tes I...126
Lampiran 19. Hasil Tes II...127
Lampiran 20. Nilai LKS Siklus I Dan Siklus II...128
Lampiran 21. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I...129
Lampiran 22. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II...130
Lampiran 23. Aktivitas Siswa Siklus I...131
Lampiran 24. Aktivitas Siswa Siklus II...133
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi, meningkatkan mutu hidup seseorang. Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan potensi yang ada pada dirinya. Namun, Pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan suatu Negara. Peran lembaga pendidikan sangat penting guna menyokong dan membantu terbentuknya sumber daya yang potensial. Pendidikan melalui lembaga formal merupakan cara yang sangat tepat untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya pembangunan pendidikan yang memajukan sumber daya manusia maka pembangunan Indonesia juga akan lebih terlaksana dengan baik. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh. Baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan khususnya (Sanjaya,2006)
Pendidikan juga merupakan sektor yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu, diantarannya melalui pendidikan formal pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena pendidikan SMA memiliki tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Pidarta, 2007).
mutu pendidikan. Hali ini merupakan tugas bagi masing- masing sekolah dan yang paling utama bagi guru sebagai tenaga pengajar. Guru harus selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lwbih mudah memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan berkualitas dan prestasi yang dicapai siswa memuaskan. Slameto (2010) juga mengatakan bahwa “di dalam proses
pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Sekolah adalah suatu lembaga yang merupakan tempat dimana kegiatan pembelajaran yang bernilai baik dilakukan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pembelajaran merupakan usaha-usaha yang dilakukan guru untuk menghidupkan, merangsang, mengarahkan dan mempercepat perubahan perilaku belajar, baik ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan).
dalam membantu siswanya untuk mencapai hasil belajar yang optimal (Darsono,2002). Sebagai perencana pengajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan pembelajaran secara efektif. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan pembelajaran, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi dan sebagiannya (Slameto 2010).
Proses pembelajaran yang tidak tepat di dalam kelas pada umumnya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya, sehingga informasi yang didapat sangat sulit untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan itu berlaku untuk semua mata pelajaran (Sanjaya,2007).
Geografi merupakan ilmu sosial, keberadaan geografi dalam struktur program pengajaran di SMA sangat penting untuk diajarkan karena memberikan pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta keterampilan kepada siswa yang secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Pada jenjang ini siswa mulai diajak untuk melakukan kajian materi menurut kaidah keilmuan geografi yaitu mengobservasi lingkungan sekitar, mendata, menganalisis dan menuangkan hasilnya dalam bentuk peta, tabel dan diagram.
dan mengakibatkan timbulnya rasa kebosanan dan kejenuhan dalam belajar. Dalam pembelajran geografi, ketika dikelas banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Akibatnya, pembelajaran tidak lebih dari penyampaian informasi secara verbal kepada siswa dan tertutupnya kemungkinan siswa untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih melalui pengalaman belajar yang real.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di dalam kegiatan pembelajaran geografi di sekolah MAN 3 Medan pada umumnya guru masih menggunakan model konvensional sehingga siswa merasa bosan dan monoton, bahkan siswa sering terlihat mengantuk selama proses pembelajaran berlangsung. Kondisi ini menggambarkan bahwa pembelajaran terpusat kepada guru sehingga siswa menjadi malas belajar, dan kurang antusias pada pelajaran perairan darat. Selain itu aktivitas siswa selama pembelajaran juga sangat rendah, hal ini ditandai dengan kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru pada saat proses pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru bidang studi geografi bahwa siswa kelas X tidak memenuhi Kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 55 % dengan nilai KKM 70 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah (Kudadiri,2011).
menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) Pada materi perairan darat maka peserta didik akan lebih memahami dan menguasai materi secara mendalam dalam waktu yang relative singkat.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) yaitu konsep belajar yang melibatkan siswa secara aktif pada materi yang diajarkan melalui pembelajaran kelompok, diskusi, berpikir bersama tentang materi pelajaran dan secara bersama-sama menyimpulkan jawabannya. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mempunyai 6 struktur langkah pembelajaran yaitu: Persiapan, Pembentukan Kelompok dan Pemberian nomor(Numbered) Pengajuan pertanyaan, Diskusi atau berpikir bersama (Head Together) , Pemberian Jawaban (Memangil nomor pada setiap kelompok ) dan selanjutnya Menarik Kesimpulan.
yang menyangkut kekurangan proses pembelajaran geografi adalah : 1) Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni pembelajaran terpusat pada guru dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi malas belajar, 2) rendahnya minat belajar siswa, 3)Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran juga sangat rendah, hal ini ditandai dengan kurangnya respon dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dimana guru lebih berperan aktif, 4) Hasil belajar siswa yang masih rendah. Maka untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi, usaha yang dilakukan adalah dengan menggunakn model pembelajaran Numbered Head Together.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Head
Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa pada materi Perairan Darat di kelas X MAN 3 Medan?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi Perairan Darat di kelas X MAN 3 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar geografi siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Perairan Darat di kelas X MAN 3 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.
1. Sebagai bahan masukan kepada guru/calon guru bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dapat menjadi alternatif pilihan untuk meningkatkan prestasi siswa
2. Bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam mempelajari geografi
3. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan model teknik NHT.
1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) berdasarkan penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, yaitu dari siklus I sebesar 61,26 % menjadi 81,59 % pada siklus II. Peningkatkan yang terjadi dari siklus I ke siklus II yaitu 20,33 %
2. Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perairan Darat. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sebesar 67,50 % menjadi 87,50 % pada siklus II secara klasikal. Peningkatan hasil belajar mulai dari siklus I ke siklus II sebesar 20,00 % . Hasil belajar diperoleh dai hasil LKS siswa dan tes hasil belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima. Artinya bahwa dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) pada materi Perairan Darat dapat meningkatkan aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar siswa
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru geografi yaitu: (a) hendaknya menggunakan model pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar, contohnya model Numbered Heads Together (NHT) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (b) meningkatkan dan menerapkan penggunaaan konsep-konsep pembelajaran geografi dalam mengajarkan materi geografi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi geografi. (c) meningkatkan hubungan emosional antara guru dan siswa sehingga aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dikembangkan secara optimal. Dengan demikian guru tidak hanya sekedar menyampaikan teori tetapi menumbuhkan semangat belajar siswa.
2. Kepada siswa, untuk aktif mempersiapkan diri dengan belajar dirumah tentang materi yang akan dibahas. Diharapkan siswa sudah memiliki pengetahuan terlebih dahulu sehingga membantunya cepat dalam memahami pelajaran.