• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TENDANGAN INTERVAL DENGAN LATIHAN TENDANGAN TERUS MENERUS TERHADAP KECEPAAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTERA SABUK PUTIH PENCAK SILAT PERGURUAN WALET PUTI DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MODEL MEDAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TENDANGAN INTERVAL DENGAN LATIHAN TENDANGAN TERUS MENERUS TERHADAP KECEPAAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTERA SABUK PUTIH PENCAK SILAT PERGURUAN WALET PUTI DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MODEL MEDAN TAHUN 2012."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH PELATIHAN TENDANGAN SECARA INTERVAL DENGAN LATIHAN TENDANGAN SECARA TERUS MENERUS

TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTERA SABUK PUTIH PENCAK SILAT

PERGURUAN WALET PUTI DI MTS NEGERI 1 MODEL MEDAN TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

AHMAD YASER DAULAY NIM : 071266220179

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara atau usaha untuk mengharumkan nama bangsa dan

negara adalah lewat olahraga. Olahraga merupakan salah satu penunjang bagi

suatu negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

bangsa.

Setiap cabang olahraga sifatnya kompetitif sudah tentu mengharapkan

tercapainya suatu prestasi puncak bagi mereka yang menekuninya baik dari

segi individu maupun kelompok. Artinya prestasi dalam olahraga adalah suatu

tujuan yang harus tercapai pada suatu kegiatan olahraga.

Penguasaan berbagai teknik yang dilakukan seseorang pemain harus

didukung dengan kemampuan dan kualitas fisiknya. Untuk memungkinkan

prestasi latihan haruslah berpedoman pada teori-teori serta prinsip-prinsip

latihan, tampa ada pedoman pada teori serta perinsif latihan yang benar maka

prestasi pemain akan sukar untuk diperoleh.

Sejarah pencak silat menurut ketot (2003 : 2) yaitu :

(5)

2

Kemudian Iskandar (1992 : 23), mengungkapkan “Pencak silat adalah

beladiri tradisional indonesia yang berakar dari budaya melayu, dan bisa

ditemukan hampir diwilayah seluruh indonesia. Setiap daerah memiliki

kekhasan ciri geraknya sendiri-sendiri”. Teknik dalam pencak silat sangat

beragam. Kadang, antar aliran atau perguruan berbeda satu sama lain. Secara

umum, teknik pencak silat antara lain adalah pukulan, tendangan, tangkisan

atau hindaran, jatuhan, kuncian. Setiap teknik masih dipecah-pecah lagi,

misalnya tendangan dibagi menjadi tendangan lurus atau depan, tendangan sisi

dan tendangan sabit.

Kemudian pencak silat juga merupakan cabang olahraga yang selalu

mengharumkan nama bangsa Indonesia di event-event tertentu, penampilan

seorang atlet yang bermutu dituntut untuk menguasai berbagai teknik dasar

yang memegang peranan seperti yang dikemukakan Iskandar (1992 : 69) a).

Langkah & pola langkah, b). Sikap pasang pengembangannya, c). Teknik

elakan, d). Teknik serangan, e). Teknik jatuhan dan f). Teknik kuncian.

selanjutnya Iskandar (1992 : 95) menambahkan bahwa teknik serangan dibagi

menjadi beberapa bagian berdasarkan alat yang digunakan yaitu a). Serangan

lengan/tangan yang lazim disebut pukulan b). Serangan tungkai/kaki yang

lazim disebut tendangan.

Saat ini, pencak silat telah dipertandingkan ditingkat nasional maupun

internasional. Dan pencak silat sudah diakui manjadi milik dunia, terbukti

dengan banyaknya perguruan pencak silat di dalam dan di luar negeri. Induk

dari organisasi pencak silat indonesia adalah IPSI singkatan dari (Ikatan

(6)

3

Ada beberapa aspek yang perlu dilatih kepada seorang pesilat agar

dapat memungkinkan pesilat mencapai prestasi maksimal yaitu latihan fisik,

latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental. Untuk mencapai prestasi yang

optimal, seorang pesilat disamping menguasai berbagai bentuk kekayaan

teknik pencak silat dan kemahiran dalam penggunaannya, harus pula ditunjang

oleh kesegaran jasmani yang prima, tanpa didukung oleh kondisi fisik yang

baik, mustahil seorang pesilat mampu bertanding dan mengeluarkan

teknik-teknik selama 2 menit x 3 babak. Seperti yang dijelaskan dari Gugun A.G.

(2007 : 14) mengungkapkan dalam pertandingan pencak silat pemain

dilangsungkan 3 babak tiap babak 2 menit diantara babak satu dan yang lain

terdapat waktu istirahat 1 menit.

Melihat pentingnya prestasi olahraga untuk mengharumkan nama

daerah, negara, utamanya tingkat pelajar maka banyak sekolah-sekolah tingkat

menengah pendidikan dan Madrasah Tsanawiyah baik pesantren maupun

negeri membuka cabang perguruan pencak silat, Khususnya sekolah MTs.

Negeri 1 Model Medan membuka cabang perguruan pencak silat untuk

tercapainya kebutuhan pemerintah dalam mendapatkan atlet-atlet pencak silat

yang handal dan berprestasi.

Untuk itu sekolah MTs. Negeri 1 Model Medan membuka perguruan

pencak silat yang bernama Walet Puti. Walet puti adalah singkatan dari

warisan leluhur tunggal pusaka tradisional Indonesia yang berdiri pada tahun

1997 dan didirikan oleh M.Sadid Ratta berdasarkan informasi,

(7)

4

puti yang bernama Nahar Noviandi. Atletnya masih belum memiliki kecepatan

tendangan khususnya pada tendangan sabit yang baik dan maksimal.

Hal ini disebabkan masih lemahnya kecepatan tendangan sabit pada

atlet pencak silat perguruan walet puti itu dilihat dari setiap melakukan latihan

sebagian atlet tidak akurat dan cepat dalam mengenai sasaran. Sebelum itu

peneliti pernah melihat langsung sewaktu mereka latihan, sebelum itu peneliti

pernah melihat langsung sewaktu mereka latihan, bahwa proses pelaksanaan

latihan pencak silat di MTs. Negeri 1 Model Medan belum insentif karena

metode latihan khususnya untuk tendangan sabit sangat lemah, walaupun telah

dilakukan latihan tendangan sabit seperti : Latihan dari sikap jongkok

kemudian berdiri sambil kaki menendang kedepan, latihan tendangan dengan

sikap yang diawali dari kuda-kuda dan latihan tendangan sabit dengan

diberikan batas tendangan yaitu meching.

Namun dalam latihan tendangan secara interval dan latihan secara

terus menerus tidak pernah dicobakan oleh karena itu penulis tertarik untuk

meningkatkan tendangan yang bertenaga yaitu berupa latihan secara interval

dan latihan secara terus menerus. Untuk mendapatkan tendangan yang mantap

dan cepat diperlukan kondisi fisik yang mengarah kepada unsur pendukung

pelaksanaan teknik tersebut, diantaranya adalah power yang dapat menunjang

pelaksanaan teknik tendangan pada pertandingan pencak silat.

Untuk itu latihan yang akan diterapakan oleh peneliti yaitu latihan

tendangan secara interval dan latihan secara terus menerus dengan latihan

tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dalam melakukan

(8)

5

dan tepat mengenai sasaran tentunya diperlukan suatu kondisi fisik tersebut

dapat mendukung keterampilan dalam melakukan tendangan sabit maka

diperlukan unsur kondisi fisik diantaranya adalah power otot tungkai.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti ingin membuktikan

dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan kecepatan

tendangan sabit dapat diraih melaui latihan tendangan secara interval dan

latihan tendangan secara terus menerus sehingga hal tersebut bukan hanya

teori tetapi merupkan kenyataan yang harus dibuktikan kebenarannya.

Setelah mendapatkan informasi yang diterangkan pada latar belakang

diatas saya selaku peneliti membuat suatu tes pendahuluan. Oleh karena itu

untuk memulai atau hal yang pertama dalam melakukan penelitian ini peneliti

melaksanakan pendataan atau disebut juga dengan data tes awal (hasil pre

(9)

6

Tabel : 1. Data tes awal Tendangan Sabit Atlet Putera Sabuk Putih Pencak Silat Perguruan Walet Puti di MTs Negeri 1 Model Medan

pada tanggal 03 maret 2012.

No Nama Tendangan

1

Tendangan 2

Tendangan 3

Tendangan Terbaik

1 Ahmad Rifai Rambe 1.01 0.90 1.02 0.90

2 Chairil 1.04 1.06 1.14 1.04

3 Irham Khairi Lubis 1.03 1.05 1.04 1.03

4 M. Andika 1.10 1.15 1.12 1.10

5 M. Fachri 1.14 1.07 1.04 1.04

6 M. Fadil 1.15 1.13 1.04 1.05

7 M. Fadlan 1.13 0.96 1.00 0.96

8 M. Fajar 1.08 1.09 1.21 1.08

9 Ridho Prabowo 1.02 1.09 1.10 1.02

10 Satria Lutfi 1.05 1.12 1.21 1.05

11 Sep Fani Handika 1.19 1.09 1.09 1.09

12 Wahyu Nur Rahmad 1.02 1.07 1.05 1.02

13 Mukhlis 1.23 1.22 1.24 1.22

14 Anugrah Hsb 1.12 1.15 1.11 1.11

15 Ckairun Putra 1.06 1.09 1.07 1.06

16 Aidillah Srg 1.10 1.09 1.14 1.09

17 Amrul Habibi 1.22 1.21 1.22 1.21

18 Sahroni Hrp 1.07 1.04 1.01 1.01

19 Makmur Wijaya 1.07 1.09 1.03 1.03

20 Rahmad Lbs 1.19 1.17 1.15 1.15

(10)

7

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka dapat di lihat suatu

gambaran tentang permasalahan yang akan di hadapi. Masalah yang di teliti

dapat didefenisikan sebagai berikut : faktor-faktor apa yang mempengaruhi

kecepatan tendangan sabit dalam pencak silat ? komponen kondisi fisik

manakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap kecepatan tendangan sabit

dalam pencak silat ? apakah latihan tendangan secara interval berpengaruh

terhadap hasil tendangan sabit pencak silat ? apakah latihan secara terus

menerus berpengaruh terhadap hasil tendangan sabit pencak silat ? dari kedua

latihan tersebut apakah ada perbedaan pengaruh latihan secara interval dan

latihan tendangan secara terus menerus terhadap kecepatan tendangan sabit

pencak silat ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang akan di teliti seperti yang

tercantum dalam indentifikasi Masalah, maka dalam penelitian ini peneliti

membatasi masalah tentang : Perbedaan Pengaruh Latihan tendangan secara

interval dan latihan tendangan secara terus menerus terhadap kecepatan

tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat Perguruan Walet

Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun 2012. Dengan

kata lain variabel yang diteliti ada tiga variabel, yaitu variabel bebas adalah

latihan tendangan secara interval dan latihan tendangan secara terus-menerus

(11)

8

D. Rumusan Masalah.

Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, indentifikasi

masalah dan pembatasan masalah maka dapat di rumuskan permasalahan yang

akan di teliti sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan secara interval

terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih

pencak silat Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Model Medan Tahun 2012

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan secara terus

menerus terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk

putih pencak silat Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 1 Model Medan Tahun 2012

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan tendangan secara

interval dengan latihan tendangan secara terus menerus terhadap

kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat

Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan

(12)

9

E. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan tendangan secara

interval terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk

putih pencak silat Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 1 Model Medan Tahun 2012.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan tendangan secara

terus menerus terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera

sabuk putih pencak silat Perguruan Walet Puti di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun 2012.

3. Mendapatkan informasi tentang latihan mana yang lebih besar

pengaruhnya antara latihan tendangan secara interval dan latihan

tendangan secara terus menerus terhadap kecepatan tendangan sabit

pada atlet putera sabuk putih pencak silat perguruan Walet Puti di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun 2012.

F. Manfaat Peneletian.

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan para pelatih apakah

latihan tendangan secara interval berpengaruh terhadap kecepatan

tendangan sabit dalam pencak silat.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan para pelatih apakah

latihan tendangan secara terus menerus berpengaruh terhadap

(13)

10

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti dan pelatih apakah

latihan tendangan secara interval atau latihan tendangan secara

terus-menrus yang paling berpengaruh terhadap kecepatan

tendangan sabit dalam pencak silat

4. Sebagai tambahan pengetahuan secara teoritis dan empiris yang

bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan olahraga

khususnya pada cabang olahraga pencak silat.

5. Sebagai bahan kontrol untuk atlet dalam menjalankan program

latihan yang benar, khususnya dalam meningkatkan kecepatan

tendangan sabit dalam pencak silat.

6. Hasil penelitian ini kiranya dapat bermanfaat sebagai masukan

dalam penyusunan program latihan dalam meningkatkan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan

tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat Perguruan Walet

Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun 2012.

2. Latihan terus menerus memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat

Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun

2012.

3. Latihan interval tidak lebih besar pengruhnya dari pada latihan terus menerus

terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat

Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Medan Tahun

2012.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneli menyarankan

sebagai berikut :

1. Agar pelatih meberikan latihan Interval dan latihan terus menerus karana

(15)

2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan

program latihan yang baik.

3. diharapkan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan agar

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Arma, (1985). Olahraga untuk pelatih, Pembina dan penggemar, Jakarta : PT. Sastra Hudaya.

Engkos kosasih, (1985). Olahraga teknik dan program latihan, Jakarta : akademika persindo press

Harsono (1988) coaching dan asfek-asfek psoikologi dalam ciaching, Jakarta : akademika persindo

Iskandar, dkk. (1992), pencak silat jakarta : depertemen pendidikan dan kebudayaan proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan

Johansyah Lubis. (2004) Pencak Silat Paduan Praktis. Jakarta, Grapindo Persada.

Nurhasan (2001). Tes Dan Pengukuran. Jakarta. Direktorat Jenderal Olahraga,

R.Katot Selamat Hariadi. (2003).Teknik Dasar Pencak Silat Tanding.Jakarta. PT dian Rakyat.

Russel R. pate (1993). Dasar-dasar ilmiah kepelatihan IKIP semarang press.

Sajoto, M (1998). Pembinaan Dan Pengingkatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Jakarta, Depertamen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana (2005). Metode Statistik. Bandung : tarsito

Gugun arief gunawan. (2007). Beladiri, penyuting fauzul akbar Muhammad - yogyakarta, Insan Madani.

(17)

Lampiran 1

Data Mentah Hasil Pre- Test KecepatanTendangan Sabit Kelompok Latihan Interval Dengan Terus Menerus

No Nama

Tendangan Sabit

Terbaik

I II III

1 Ahmad 0.42 0.75 0.4 0.4

2 Chairil 0.35 0.55 0.57 0.35

3 Irham 0.56 0.58 0.49 0.49

4 M. Andika 0.53 0.5 0.61 0.5

5 M. Fachri 0.62 0.48 0.56 0.48

6 M. Fadil 0.54 0.56 0.51 0.51

7 M. Fadlan 0.49 0.47 0.46 0.46

8 M. Fajar 0.39 0.4 0.41 0.39

9 Ridho 0.37 0.38 0.39 0.37

10 SatriaLutfi 0.57 0.6 0.62 0.57

11 Sep Fani 0.7 0.68 0.69 0.68

12 Wahyu 0.64 0.64 0.63 0.63

13 Mukhlis 0.76 0.75 0.79 0.75

14 Anugrah Hsb 0.79 0.78 0.79 0.78

15 Ckairun Putra 0.79 0.79 0.86 0.79

16 Aidillah Srg 0.74 0.84 0.82 0.74

17 Amrul Habibi 0.76 0.76 0.78 0.76

18 Sahroni Hrp 0.84 0.79 0.81 0.79

19 Makmur Wijaya 0.85 0.8 0.83 0.8

(18)

Data Mentah Hasil Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Interval Dengan Terus Menerus

No Nama

Tendangan sabit

Terbaik

I II III

1 Ahmad 0.32 0.45 0.4 0.32

2 Chairil 0.31 0.33 0.33 0.31

3 Irham 0.46 0.47 0.45 0.45

4 M. Andika 0.43 0.4 0.41 0.4

5 M. Fachri 0.41 0.42 0.45 0.41

6 M. Fadil 0.47 0.48 0.47 0.47

7 M. Fadlan 0.44 0.43 0.42 0.42

8 M. Fajar 0.35 0.33 0.31 0.31

9 Ridho 0.3 0.32 0.31 0.3

10 SatriaLutfi 0.5 0.51 0.5 0.5

11 Sep Fani 0.62 0.61 0.6 0.6

12 Wahyu 0.49 0.47 0.46 0.46

13 Mukhlis 0.69 0.70 0.69 0.69

14 Anugrah Hsb 0.7 0.71 0.71 0.7

15 Ckairun Putra 0.75 0.71 0.76 0.71

16 Aidillah Srg 0.73 0.72 0.72 0.72

17 Amrul Habibi 0.76 0.75 0.73 0.73

18 Sahroni Hrp 0.74 0.75 0.76 0.74

19 Makmur Wijaya 0.75 0.76 0.75 0.75

(19)

Rangking dan Pembagian Kelompok Latihan Kelompok Latihan Interval dan Terus Menerus Dengan Matching Pairing

No Nama Rangking

Matching Pairing

Kelompok Interval

Kelompok Terus Menerus

1 Chairil 0.35 Chairil ----

2 Ridho 0.37 ---- Ridho

3 M. Fajar 0.39 ---- M. Fajar

4 Ahmad 0.40 Ahmad ----

5 M. Fadlan 0.46 M. Fadlan ----

6 M. Fachri 0.48 ---- M. Fachri

7 Irham 0.49 ---- Irham

8 M. Andika 0.50 M. Andika ----

9 M. Fadil 0.51 M. Fadil ----

10 SatriaLutfi 0.57 ---- SatriaLutfi

11 Wahyu 0.63 ---- Wahyu

12 Sep Fani 0.68 Sep Fani ----

13 Mukhlis 0.69 Mukhlis ----

14 Anugrah Hsb 0.70 ---- Anugrah Hsb

15 Ckairun Putra 0.71 ---- Ckairun Putra

16 Aidillah Srg 0.72 Aidillah Srg ----

17 Amrul Habibi 0.73 Amrul Habibi ----

18 Sahroni Hrp 0.74 ---- Sahroni Hrp

19 Makmur Wijaya 0.75 ---- Makmur Wijaya

(20)

Lampiran 2

MENCARI RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Interval

No Nama

Kecepatan Tendangan Sabit

Xi Xi2

Mencari rata- rata :

n

Mencari simpangan baku :

(21)

Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Interval

No Nama

Kecepatan Tendangan Sabit

Xi Xi2

Mencari rata- rata :

n

Mencari simpangan baku

(22)

Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Terus Menerus

No Nama

Kecepatan Tendangan Sabit

Xi Xi2

Mencari simpangan baku :

(23)

Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Terus Menerus

No Nama

Kecepatan Tendagan Sabit

Xi Xi2

Mencari rata- rata :

n

Mencari simpangan baku :

(24)

Lampiran 3

UJI NORMALITAS

Uji Normalitas Data Pre- Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Interval

No Nama Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)

1 Chairil 0.35 -1.17 0.121 0.17 0.0490

2 Ahmad 0.4 -0.73 0.2327 0.33 0.0973

3 M. Fadlan 0.46 -0.20 0.4207 0.5 0.0793

4 M. Andika 0.5 0.15 0.5596 0.67 0.1104

5 M. Fadil 0.51 0.23 0.591 0.83 0.2390

6 Sep Fani 0.68 1.73 0.9582 0.6 0.0418

7 Mukhlis 0.75 0.96 0.8315 0.7 0.1315

8 Aidillah Srg 0.74 0.93 0.8238 0.8 0.0238

9 Amrul Habibi 0.76 1.06 0.8554 0.9 0.0446

10 Rahmad Lbs 0.81 1,37 0.9147 1 0.0853

n = 10

∑Xi = 5,96

i

X = 0,59

S= 0,17

Lo = 0,2390Lt (0,05)= 0,258

Lo< Lt (0,05), Maka data berdistribusi Normal

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa L0 = 0.2390<Lt = 0,258(= 0,05

dan n = 10), maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

(25)

Uji Normalitas Data Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Interval

No Nama Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)

1 Chairil 0.31 -1.03 0.1515 0.1 0.0185

2 Ahmad 0.32 -0.93 0.1762 0.2 0.1538

3 M. Andika 0.4 -0.19 0.4246 0.3 0.0754

4 M. Fadlan 0.42 0.00 0.5 0.4 0.1700

5 M. Fadil 0.47 0.47 0.6808 0.5 0.1492

6 Sep Fani 0.6 1.68 0.9535 0.6 0.0465

7 Mukhlis 0.63 0.87 0.8078 0.7 0.1078

8 Aidillah Srg 0.68 1.04 0.8508 0.8 0.0508

9 Amrul Habibi 0.69 1.10 0.8642 0.9 0.0358

10 Rahmad Lbs 0.7 0.75 0.7734 1 0.1641

n = 10

∑Xi = 5,22

i

X = 0,52

S= 0,16

Lo = 0,1700Lt (0,05)= 0,258

Lo< Lt (0,05), Maka data berdistribusi Normal

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa L0 = 0,1700<Lt = 0,258(=0,05

dan n = 10), maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

(26)

Uji Normalitas Data Pre- Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Terus Menerus

No Nama Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)

1 Ridho 0.37 -1.18 0.119 0.1 0.0510

2 M. Fajar 0.39 -0.98 0.1635 0.2 0.1665

3 M. Fachri 0.48 -0.08 0.4681 0.3 0.0319

4 Irham 0.49 0.02 0.508 0.4 0.1620

5 SatriaLutfi 0.57 0.81 0.791 0.5 0.0390

6 Wahyu 0.63 1.41 0.9207 0.6 0.0793

7 Anugrah Hsb 0.78 0.95 0.8289 0.7 0.1289

8 Ckairun Putra 0.79 1.05 0.8531 0.8 0.0531

9 Sahroni Hrp 0.80 1.06 0.8554 0.9 0.0446

10 Makmur Wijaya 0.81 1.11 0.8665 1 0.1335

n = 10

∑Xi = 6,11

i

X = 0,61

S= 0,17

Lo = 0,1665Lt (0,05)= 0,258

Lo< Lt (0,05), Maka data berdistribusi Normal

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa L0 = 0,1665<Lt = 0,258(=0,05

dan n = 10), maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

(27)

Uji Normalitas Data Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit Kelompok Latihan Terus Menerus

No Nama Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi)

1 Ridho 0.30 -1.27 0.102 0.1 0.0680

2 M. Fajar 0.31 -1.15 0.1251 0.2 0.2049

3 M. Fachri 0.41 0.06 0.5239 0.3 0.0239

4 Irham 0.45 0.54 0.7054 0.4 0.0354

5 Wahyu 0.46 0.67 0.7486 0.5 0.0814

6 SatriaLutfi 0.5 1.15 0.8749 0.6 0.1251

7 Anugrah Hsb 0.7 1.04 0.8508 0.7 0.1508

8 Ckairun Putra 0.71 1.10 0.8642 0.8 0.0642

9 Sahroni Hrp 0.74 0.34 0.6331 0.9 0.0669

10 Makmur Wijaya 0.75 1.35 0.9115 1 0.0885

n = 10

∑Xi = 5,33

i

X = 0.53

S= 0,16

Lo = 0,2049Lt (0,05)= 0,258

Lo< Lt (0,05), Maka data berdistribusi Normal

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa L0= 0,2049< Lt = 0,258(=0,05

dan n =10), maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

(28)

Lampiran 4

UJI HOMOGENITAS

1. Uji homogenitas data Pre-Tes Kecepatan Tendangan Sabit ntara kelompok latihan Interval dan Terus Menerus.

Dari perhitungan varians kedua kelompok sampel diperoleh data sebagai

berikut: 2 

1

S 0,17 n1 = 10

2 2

S 0,16 n2 = 10

Dengan demikian:

16 , 0

17 , 0

hitung

F Fhitung1,06

Kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk = 0,05 dan V1= n – 1 dan

V2 = n – 1 diperoleh F0,05 (5,5) = 5,05.Ini berarti bahwa Fhitung<Ftabel (0,94<

4,10). Jadi dapat disimpulkan data pre- test tendangan sabit antara kelompok

latihan interval dan terus menerus adalah homogen.

2. Uji homogenitas data Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit antara kelompok latihan Interval dan Terus Menerus.

Dari perhitungan varians kedua kelompok sampel diperoleh data sebagai

berikut: S12 0,17 n1 = 10

2 2

S 0,16 n2 = 10

Dengan demikian:

16 , 0

175 , 0

hitung

(29)

Kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk = 0,05 dan V1= n – 1 dan

V2 = n – 1 diperoleh F0,05 (5,5) = 4,10.Ini berarti bahwa Fhitung <Ftabel(1,64<

4,10). Jadi dapat disimpulkan data post- test tendangan sabit antara kelompok

latihan interval dan terus mernerus adalah homogen.

3. Uji homogenitas data Pre-Test Kecepatan Tendangan Sabit kelompok latihan Interval dan Data Post- test Tendangan Sabit kelompok latihan Terus Menerus.

Dari perhitungan varians kedua kelompok sampel diperoleh data sebagai

berikut: 2 

1

S 0,17 n1 = 10

2 2

S 0,16 n2 = 10

Dengan demikian:

15 , 0

17 , 0

hitung

F F Hitung= 1,13

Kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk = 0,05 dan V1= n – 1 dan

V2 = n – 1 diperoleh F0,05 (5,5) = 4,10. Ini berarti bahwa Fhitung < Ftabel (1,06<

4,10). Jadi dapat disimpulkan antara data pre-test tendangan sabit kelompok

latihan interval dandata post- test tendangan sabit kelompok latihan terus me

(30)

Lampiran 5

PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA

Perhitungan Rata- Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitung dari Data Hasil Pre- Test Dan Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit

Kelompok Latihan Interval

No Nama

Pre Test Post Test Beda

X1 X2 B B2

1 Chairil 0.35 0.31 0.04 0.002

2 Ahmad 0.4 0.32 0.08 0.006

3 M. Fadlan 0.46 0.42 0.04 0.002

4 M. Andika 0.5 0.40 0.10 0.01

5 M. Fadil 0.51 0.47 0.04 0.002

6 Sep Fani 0.68 0.60 0.08 0.006

7 Mukhlis 0.69 0.63 0.05 0.002

8 Aidillah Srg 0.72 0.68 0.04 0.001

9 Amrul Habibi 0.76 0.69 0.07 0.004

10 Rahmad Lbs 0.81 0.7 0.11 0.012

5,96 5.22 0,65 0,047

A. Rata- rata Beda

n B B

10 65 , 0 

(31)

B. Simpangan baku Beda

Dari hasil perhitungan data kecepatan tendangan sabit kelompok latihan

interval diperoleht Hitung = 4,28. Dari daftar distribusit dengan menggunakan

peluang 1-

2

1 = 0,975 dengan dk n-1= 9 diperoleh harga t(0,975)= 2,26. Dalam

kriteria pengujian hipotesis dinyatakan bahwa padat Hitung

>t Tabel dengan =

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dimana 4,28 > 2,26. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan interva l

terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat

Perguruan Walet Puti di Madrasah TsanawiyahNegeri 1 Model Medan

(32)

PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA

Perhitungan Rata- Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitungdari Data Hasil Pre- Test Dan Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit

Kelompok Latihan Terus Menerus

No Nama

D. Simpangan baku Beda

(33)

n S

B t

B

10 70 , 0

07 , 0 

t

010 , 0

07 , 0

t t = 7,00

Dari hasil perhitungan data kecepatan tendangan sabit kelompok latihan

terus menerus diperoleh t Hitung = 7,00. Dari daftar distribusit dengan

menggunakan peluang 1-

2

1 = 0,975 dengandk n-1= 9 diperoleh harga t (0,975)=

2,26. Dalam kriteria pengujian hipotesis dinyatakan bahwa pada t Hitung

>t Tabel

dengan = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dimana 7,00 > 2,26. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan terus menerus

terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih pencak silat

Perguruan Walet Puti di Madrasah TsanawiyahNegeri 1 Model Medan

(34)

PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA

Perhitungan Uji – t Data Post- Test Kecepatan Tendangan Sabit Antara Kelompok Latihan Interval dan Terus Menerus.

No X1 X12 X2 X22

1 0.31 0.0961 0.3 0.0900

2 0.32 0.1024 0.31 0.0961

3 0.42 0.1764 0.41 0.1681

4 0.40 0.1600 0.45 0.2025

5 0.47 0.2209 0.5 0.2500

6 0.60 0.3600 0.46 0.2116

7 0.63 0.3969 0.7 0.4900

8 0.68 0.4624 0.71 0.5041

9 0.69 0.4761 0.74 0.5474

10 0.7 0.4900 0.75 0.5625

(35)

n

A. Simpangan Baku Gabungan

(36)

Dari hasil perhitungan uji – t data post- test kecepatan tendangan sabit

kelompok latihan interval dan latihan terus menerus diperoleh t Hitung = 0,20. Dari

daftar distribusit dengan menggunakan peluang 1-

2

1 = 0,975 dengan dkn1 + n 2 -

2 = 10 + 10 -2= 10 diperoleh harga t (0,975) = 2.10. Dalam criteria pengujian

hipotesis dinyatakan bahwa padat Hitung <t Tabel dimana 0,20 < 2,10, sehingga H0

diterimadan Ha ditolak.

Dapat disimpulkan bahwa latihan interva l tidak lebih baik dari latihan

terus menerus terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet putera sabuk putih

pencaksilat Perguruan Walet Puti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model

(37)

1

Lampiran 6

PROGRAM LATIHAN TENDANGAN SECARA INTERVAL DAN TENDANGAN SECARA TERUS MENERUS

JenisLatihan : Tendangan Secara Interval

Waktu Pemanasan : 15 menit

Waktu Latihan Inti : 60 menit

Waktu Pendinginana : 10 menit

Arahan/Bimbingan : 5 menit

Istirahat Antar Set : 3 menit

Frekuensi latihan : 3 kali seminggu

Lama Latihan : 6 minggu

Waktu Latihan : Pukul16.30 s/d 18.00

Minggu I

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 8 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 8 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(38)

2

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval

- Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval

- Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval

- Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

Minggu III

Nama atlet Hari/tgl Waktu Kegiatan Rep Set Istirahat

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(39)

3

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(40)

4

8. Aidillah Srg

9. Amrul Habibi

10. Rahmad Lbs

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara interval - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

Intensitas latihan/peningkatan beban (Harsono 1988:64)

1. Ringan : 30-50%

2. Sedang : 50-70%

3. Berat : 70-80%

4. Sub maksimal : 80-90%

(41)

5

Jenis Latihan : Tendangan Secara terus menerus

Waktu Pemanasan : 15 menit

Waktu Latihan Inti : 60 menit

Waktu Pendinginana : 10 menit

Arahan /Bimbingan : 5 menit

Istirahat Antar Set : 3 menit

Frekuensi latihan : 3 kali seminggu

Lama Latihan : 6 minggu

Waktu Latihan : Pukul16.30 s/d 18.00 Wib

Minggu I.

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 8 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 8 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(42)

6

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(43)

7

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 9 3 menit

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 10 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus

- Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

(44)

8

5. Satrialutfi

6. Wahyu

7. Anugrah Hsb

8.Ckairun Putra

9. Sahroni Hsb

10. makmur wijaya

Selasa

15 menit 60 menit

10 menit 5 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

- Pemanasan

- Latihan tendangan secara terus menerus - Pendinginan

- Arahan dan bimbingan

10 11 3 menit

Intensitas latihan/peningkatan beban (Harsono 1988:64)

1. Ringan : 30-50%

2. Sedang : 50-70%

3. Berat : 70-80%

4. Sub maksimal : 80-90%

(45)

9

Lampiran 7

PHOTO PENELITIAN

Gambar. 5

Sumber : Photo Atlet pada saat latihan (25 juni 2012)

Gambar. 6

(46)

10

Sikap 1 Sikap 2

Sikap 3 sikap 4

(47)

11

Sikap 1 sikap 2

sikap 3 sikap 4

Gambar. 8 Sampel sedang melakukan post test tendangan sabit Sumber : photo atlet walet puti (04 agustus 2012)

(48)

12

Gambar. 9

Sumber : Photo sebagian sampel sabuk putih (03 juli 2012)

Gambar .10

(49)

Absensi Sampel Atlet Pencak Silat Perguruan Walet Puti di Madrasah Syanawiah Negeri 1 Model Medan Latihan dilakukan mulai tanggal 26 juni sampai dengan 04 agustus 2012

Medan, Agustus 2012 Pelatih/Guru

NAHAR NOVIANDI

NO Nama Pertemuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 12 13 14 15 16 17 18

1 Ahmad Rifai R.       -           

2 Chairil    -              

3 Irham Khairi Lubis      -    -        

4 M. Andika           -       

5 M. Fachri        -          

6 M. Fadil            -      

7 M. Fadlan                  

8 M. Fajar                  

9 Ridho Prabowo    -     -         

10 Satria Lutfi      -            

11 Sep Fani Handika    -     - -        

12 Wahyu Nur R.      -            

13 Jeni Eria Sembiring                  

14 Mukhlis                  

15 Anugrah Hsb                  

16 Ckairun Putra                  

17 Aidillah Srg                  

18 Amrul Habibi                  

19 Sahroni Hrp                  

Gambar

Tabel : 1. Data tes awal Tendangan Sabit Atlet Putera Sabuk Putih Pencak Silat Perguruan Walet Puti di MTs Negeri 1 Model Medan pada tanggal 03 maret  2012
gambaran tentang permasalahan yang akan di hadapi. Masalah yang di teliti
kriteria pengujian hipotesis dinyatakan bahwa padaHitung0,05 maka Ht>tTabeldengan  = 0 ditolak dan Ha diterima dimana 4,28 > 2,26
2,26. Dalam kriteria pengujian hipotesis dinyatakan bahwa pada Hitung  = 0,05 maka Hditolak dan Hdengant>tTabel0 a diterima dimana 7,00 > 2,26
+6

Referensi

Dokumen terkait

Usia remaja biasanya adalah usia dimana keingintahuan tentang seks itu sangat tinggi , hal ini sebenarnya harus dapat dimaklumkan karena usia remaja sedang saatnya perubahan

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan,

1. Kegiatan pendampingan dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari ketua dan anggota. Sebelum perencanaan dilakukan, tim terlebih dahulu mengidentifikasi kondisi dan

Terdapat 2 orang siswa yang keluar masuk (izin keluar), sedangkan 16 siswa (88,89%) duduk dikelas mendengarkan penjelasan guru dalam proses pembelajaran. Terdapat 9 orang

Upaya untuk melestarikan pemberian gelar adat adalah mewajibkan setiap masyarakat untuk memiliki gelar dan tetap menggunakan gelar adat yang dimiliki karena gelar

Melalui pemilihan strategi problem focus coping mahasiswa men- gubah pemikiran (kognitif) maupun tindakannya untuk menangani stressor dalam hal ini tuntutan skripsi yang

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur alhamdulillah, atas nikmat dan rahmat-Nya Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur alhamdulillah, atas nikmat dan rahmat-Nya

Hasil yang didapatkan melalui observasi, wawancara dan partisipasi aktif dalam pembuatan minyak ikan di BBP2HP meliputi proses persiapan bahan dan alat,