• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH ICHWAN AULIA

NIM : 131000649

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH ICHWAN AULIA

NIM : 131000649

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(3)

APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) REMINDER UNTUK

MENGINGATKAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM

PEMANFAATAN KLINIK DM DI PUSKESMAS SERING KOTA MEDAN’’ ini beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan ataupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Medan, Agustus 2018

(ICHWAN AULIA

(4)
(5)

penting lainnya. Ketidakpatuhan pasien Diabetes Mellitus dalam pemanfaatan Klinik Diabetes menjadi hambatan untuk mengontrol kesehatan pasien agar tidak terjadi penyakit lanjutan. SMS Reminder dapat mempermudah petugas Klinik Diabetes di Puskesmas Sering untuk mengingatkan pasien dalam memanfaatkan Klinik Diabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancangan suatu layanan SMS reminder untuk mengingatkan pasien penyakit Diabetes dalam pemanfaatan Klinik DM di Puskesmas Sering Kota Medan 2017

Dalam mengembangkan sistem layanan SMS Reminder dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/SDLC. Sasaran dalam implementasi perancangan program SMS Reminder ialah petugas Klinik Diabetes di Puskesmas Sering. Materi pelatihan kepada petugas Klinik Diabetes berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS Reminder , dan langkah-langkah dalam menjalankan aplikasi SMS Reminder.

Hasil perancangan yang telah dilakukan ialah tersedianya layanan berbasis SMS Reminder yang berfungsi mengingatkan pasien Diabetes Mellitus dalam pemanfaatan Klinik Diabetes di Puskesmas Sering. Layanan aplikasi ini juga dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki Klinik Diabetes.

Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk dapat mengembangkan layanan SMS Reminder ini, dan menyediakan biaya demi berjalannya sistem SMS Reminder. Untuk pihak yang akan mengembangkan layanan SMS Reminder pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi dalam smartphone agar dapat dibawa kemana-mana dan menambahkan informasi seputar Diabetes Mellitus.

Kata Kunci: SMS Reminder, Pemanfaatan Klinik Diabetes, Diabetes Mellitus

(6)

media. Non-compliance of Diabetes Mellitus patients in utilizing of Diabetes Clinic becomes an obstacle to control the patient's health to prevent complications. SMS Reminder will help officers of Diabetes Clinic in Sering Health Center to remind patients use Diabetes Clinic. The purpose of this study was to make the design of an SMS reminder service to remind the patients of Diabetes disease in utilizing of DM Clinic at Sering Health Center in Medan City on 2017.

In developing SMS Reminder service system, its design was made with life cycle system development method / SDLC. Target of the implementation of SMS Reminder program design was the officer of Diabetes Clinic at Sering Public Health Center. Training materials to Diabetes Clinic officers was the advantages and disadvantages of SMS Reminder service, and the steps in running SMS Reminder application.

The design result that has been done was the availability an SMS-based Reminder service which needed to remind patients of Diabetes Mellitus in utilizing of Diabetes Clinic in Sering Health Center. This application service can be applied to Health Center and Hospitals also that have Diabetes Clinic.

It was hoped that the Health Center will be able to develop this SMS Reminder service, and provide the cost in running of SMS Reminder system. For those who will develop SMS Reminder service utilization of Diabetes Mellitus Clinic can be developed by making the application in the smartphone so that it can be carried everwhere and add information about Diabetes Mellitus.

Keywords: SMS Reminder,Utilization of DM Clinic, Diabetes Mellitus

(7)

skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Short Message Service (SMS) Reminder Untuk Mengingatkan Pasien Diabetes Mellitus (DM) Dalam Pemanfaatan Klinik DM Di Puskesmas Sering Kota Medan)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH. M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Asfriyati, S.K.M., M.Kes. selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

4. Prof. Drs. Heru Sentosa.M.S.PhD selaku dosen Pembimbing I yang telah yang telah banyak memberikan ilmu serta meluangkan waktu dan pikiran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(8)

terselesaikan.

6. dr. Ria Masniari Lubis,M.S. dan Lannova Dwi Arde M, S.K.M, M.KM.selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Drs. Alam Bakti Keloko,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu dalam perkuliahan sejak semester awal hingga selesai.

8. Pegawai Departemen Kependudukan dan Biostatistika yakni Bang Andika Mahaprada Tarigan dan Bang Romzi yang telah membantu penulis dalam administrasi yang berkaitan dengan skripsi ini

9. dr.Refrini selaku Kepala Puskesmas Sering, kakak Panca, Ibu Basaria selaku petugas Klinik Diabetes dan seluruh petugas kesehatan Puskesmas Terjun yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Irwanto dan Ibunda Fardhiah tercinta atas perhatian, doa dan dukungan baik moral maupun materil kepada penulis, beserta adik Sefti Mega Lestari yang selalu memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Prgram Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakan Universitas Sumatera Utara.

(9)

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini baik dari segi isi maupun penyajianya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Medan, Mei 2018

Ichwan Aulia

(10)

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang` ... 1

1.2 Permasalahan Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Short Message Service ... 8

2.1.1 Alur Pengiriman SMS ... 9

2.1.2 SMS Gateway ... 10

2.1.3 SMS Reminder ... 11

2.2 Database MySQL ... 11

2.3 Bahasa Pemograman ... 13

2.3.1 Hyper Text Markup language (HTML) ... 13

2.3.2 Hyper Text Prepocessor (PHP) ... 14

2.4 Flowchart ... 15

2.5 XAMPP ... 16

2.6 Diabetes Militus (DM) ... 16

2.6.1 Defenisi ... 16

2.6.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus ... 17

2.6.3 Determinan Diabetes Mellitus ... 18

2.6.4 Penatalaksana Diabetes Mellitus ... 19

2.7 Klinik Diabetes Militus (DM) ... 24

2.7.1 Pengertian Klinik Diabetes Mellitus ... 24

2.7.2 Sejarah Klinik Diabetes Puskesmas Sering ... 24

2.7.3 Visi dan Misi Klinik Diabetes Mellitus ... 25

2.7.4 Kegitan Klinik Diabtes Mellitus ... 25

(11)

3.1.1Analisis ... 28

3.1.2 Perancangan ... 29

3.1.3 Uji Coba ... 35

3.1.3 Implementasi ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.2 Pembahasan... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 49

(12)

Tabel 2.2 Identitas Admin ... 30 Tabel 3.3 History ... 30

(13)

Gambar 2.1 Pemanfaatan Layanan Kesehatan ... 26

Gambar 3.1 Flowchart SMS Reminder ... 32

Gambar 3.2 Halaman Login ... 33

Gambar 3.3 Halaman Home ... 33

Gambar 3.4 Halaman Registrasi Pasien ... 34

Gambar 3.5 Halaman Isi SMS ... 34

Gambar 4.1 Tampilan Login Form ... 38

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama ... 39

Gambar 4.3 Tampilan Registrasi Pasien ... 40

Gambar 4.4 Tampilan Isi SMS ... 41

Gambar 4.5 Tampilan Isi SMS ... 42

Gambar 4.6 Tampilan Daftar Pasien ... 43

Gambar 4.7 Tampilan History SMS ... 44

(14)

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Petunjuk Penggunaan Aplikasi SMS Reminder

(15)

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ayahanda Irwanto dan Fardhiah.

Pendidikan Formal penulis dimulai dari SD Negeri 112194 Desa Pangkatan dari tahun 2001 sampai tahun 2007, SMP Negeri 1 Bilah Hulu dari tahun 2007 sampai tahun 2010, SMA Negeri 3 Rantau Utara dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Pada tahun 2013 sampai tahun 2018 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Kependudukan dan Biostastistika.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era millennial saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi ini dapat dimafaatkan di berbagai bidang khususnya bidang kesehatan. Bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi pada bidang kesehatan yang banyak digunakan antara lain sinar-X, administrasi pelayanan kesehatan, scanning, pemeriksaan darah, rontgent serta berbagai aplikasi yang digunakan oleh pihak penyedia layanan kesehatan untuk melayani pasien. Salah satu bentuk layanan pasien yang memanfaatkan teknologi adalah dengan cara memberikan layanan pengobatan kepada pasien di rumah.

Teknologi komunikasi bergerak seperti handphone juga semakin berkembang dewasa ini. Salah satu fitur dari handphone yang banyak digunakan adalah Short Message Service (SMS). Melalui SMS maka dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi. Teknologi dan fasilitas inilah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak rumah sakit untuk penyampaian dan pengolahan informasi kepada pasien. Selain itu juga membantu proses pengobatan pasien agar pasien tidak lupa untuk meminum obat atau memeriksakan kesehatannya ke layanan kesehatan, itu juga dapat membantu pasien yang mendirita penyakit diabetes, darah tinggi, tuberculosis dan penyakit serius lainnya agar tidak mengulangi proses pengobatan. Penggunaan handphone dan SMS yang mudah,

(17)

biaya terjangkau, serta terdapat cakupan wilayah pelayanan yang luas membuat informasi dapat disampaikan kepada pasien kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.

Informasi yang disampaikan juga dapat disimpan serta dilihat kembali bila dibutuhkan. Tingginya tingkat kesibukan pasien seringkali dapat membuat mereka melewatkan waktu berobat ataupun minum obat. Pada beberapa penyakit, kondisi ini sungguh merugikan, karena dapat membuat pasien harus mengulang proses pengobatan sejak awal. Hal ini tentunya butuh waktu dan biaya kembali.

Mengingat tingginya tingkat kesibukan pasien, maka perlu diingatkan hal-hal terkait proses pengobatan supaya tidak terlewatkan. Layanan pengingat atau reminder seperti ini semakin didukung oleh ketersediaan operator jaringan handphone dengan jangkauan sinyal yang juga semakin meluas, baik dari operator GSM (Global Service for Mobile Communication) maupun operator CDMA (Code Division Multiple Access) (Matos & Blake 2009).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan penyakit gangguan metabolic menahun akibat pancreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang di pruduksi secara efektif. Insulin adalah hormone yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia) (Kemenkes RI, 2014).

DM juga merupakan penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah yang lebih tinggi dari batas normal yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya sehingga memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius . Kelainan sekresi insulin tersebut

(18)

disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit DM di Indonesia. Gaya hidup yang tidak sehat itu seperti tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas (kegemukan), kurang banyak mengonsumsi buah dan sayur, kurang melakukan kegiatan fisik dan merokok. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan tetapi dapat dilakukan beberapa perawatan agar tidak semakin parah dan tidak mengalami masalah kesehatan lainnya. Salah satunta dengan mengikuti proses pengobatan secara teratur (Pratita 2012).

Jumlah penderita Diabetes Mellitus di seluruh dunia mencapai 382 juta jiwa pada tahun 2013 dan diprediksi mengalami peningkatan mencapai lebih dari 592 juta pada tahun 2035. Posisi Indonesia berada pada peringkat ke-7 dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. Hal ini dikarenakan Diabetes Mellitus merupakan penyakit silent killer yaitu penyakit yang tidak menunjukkan gejala sampai mengalami komplikasi sehingga pasien tidak memperdulikan kepatuhan pengobatannya (Khairi, 2016). Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi penderita Diabetes Mellitus tertinggi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 2.3% yang di diagnose dokter berdasarkan gejala, hal ini membuat Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu dari 10 besar provinsi dengan prevalensi Diabetes Mellitus tertinggi di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).

Penyakit Diabetes Mellitus di Medan, Diabetes atau lebih akrab disebut kencing manis merupakan penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Medan. Selama 2015 saja, ada 32.373 masyarakat Medan yang menderita

(19)

diabetes. Pola hidup dan perilaku tidak sehat menjadi faktor utama seseorang menderita diabetes.

Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2015 kasus Diabetes Mellitus terlihat seperti Gambar 1.

Data tersebut menunjukkan bahwa penderita Diabetes Mellitus di Kota Medan sangat tinggi (Dinas Kesehatan Kota Medan, 2016). Tingginya prevalensi pasien Diabetes Mellitus di Provinsi Sumatera Utara tidak terlepas dari masih banyaknya pasien yang tidak mengetahui secara benar tentang penyakit Diabetes Mellitus, gaya hidup yang buruk, pola makan/ nutrisi yang tidak sehat dan kurangnya aktifitas fisik. Berdasarkan laporan bidang Pelayanan dan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan diketahui bahwa Kota Medan terdapat 3 puskesmas yang memiliki Klinik DM yaitu Puskesmas Darussalam, Puskesmas Teladan dan Puskesmas Sering. Klinik DM Puskesmas Sering merupakan klinik DM pertama yang ada di Kota Medan, Klinik DM Puskesmas Sering berdiri pada tahun 2008

2110 2340

2072

1789

2703

3504

3859

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Gambar 1. Penderita Diabetes Millitus Kota Medan Bulan Januari-Juli 2016

Kasus DM

(20)

dan menjadi salah satu harapan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DM dan komplikasi DM. Pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah terkait dengan penatalaksanaan DM. Berdasarkan laporan pola penyakit di Puskesmas Sering diketahui penyakit DM menempati urutan nomor 1 dari 10 kunjungan penyakit degeneratif. Puskesmas Sering yang merupakan salah satu puskesmas yang memiliki klinik Diabetes Mellitus di Kota Medan dan menjadi puskesmas yang pertama kali ada klinik DM di Kota Medan, Puskesmas Sering memiliki klinik DM sejak tanggal 30 Mei Tahun 2008.

Data Dinas Kesehatan Kota Medan menunjukkan bahwa klinik DM Darussalam memiliki angka kunjungan pada tahun 2014 sebanyak 1260 kunjungan dengan jumlah pasien sebanyak 144 orang, Klinik DM Puskesmas Teladan diketahui memiliki kunjungan sebanyak 1354 kunjungan dengan jumlah pasien sebanyak 100 orang sedangkan Klinik DM Puskesmas Sering hanya memiliki 1010 kunjungan dengan jumlah pasien sebanyak 115 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pasien DM di klinik DM Puskesmas Sering cenderung tidak melakukan pengobatan rawat jalan secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan.

Dari hasil survei awal salah satu faktor pendorong pasien tidak rutin melakukan rawat jalan di karenakan kurangnya dorongan dari keluarga atau pihak lain. Salah satu strategi berbasis teknologi untuk meningkatkan perilaku pasien dalam pengobatan yaitu memberikan layanan pengobatan terkontrol kepada pasien di rumah menggunakan teknologi mobile. Dari permasalahan di atas maka dilakukan pemanfaatan fasilitas SMS yang dimiliki handphone agar berguna dalam bidang kesehatan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat terkhusus dalam

(21)

pemanfaatan Klinik DM di Puskesmas Sering. Dalam membangun sebuah aplikasi berbasis layanan Short Message Service (SMS) reminder ini menggunakan jenis aplikasi sms Gateway yaitu komunikasi dua arah. SMS remainder dapat mempermudah petugas Klinik DM di Puskesmas Sering dalam mengingatkan pasien dan diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kepatuhan mengunjungi Klinik DM .

1.2 Permasalahan Penelitian

Dengan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah Bagaimana merancang layanan SMS reminder dalam Pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Sering Kota Medan 2017.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan suatu layanan SMS reminder untuk mengingatkan pasien penyakit Diabetes dalam pemanfaatan Klinik DM di Puskesmas Sering Kota Medan 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuat Halaman Login 2. Membuat Halaman Home 3. Membuat Halaman Pasien 4. Membuat Halaman Jadwal SMS 5. Membuat Halaman History SMS

(22)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menghasilkan layanan SMS reminder pemanfaatan klinik DM untuk pasien Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Sering

2. Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga kesehatan di Puskesmas Sering terutama kualitas dalam pemanfaatan teknologi

3. Memudahkan dalam penyampaian informasi Klinik DM pasien Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Sering

4. Memberikan dukungan terhadap pemanfaatan Klinik DM pasien Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Sering

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Short Message Service (SMS)

SMS (Short Message Service) adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan GSM (Global System for Mobile Communication) Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM (Adriyanto, 2015).

Menurut Riyadi (2012),” SMS (Short Message Service) merupakan layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel), memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alpha numeric antar terminal pelanggan atau antar terminal pelanggan dengan sistem eksternal”. SMS berupa pesan teks, jumlah karakter pada setiap pengiriman bergantung pada operatornya. Operator selular di Indonesia umumnya membatasi 160 karakter untuk satu pengiriman dan penerimaan SMS. Selain itu SMS merupakan metode store dan forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali.

(24)

Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks.

Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, diantaranya: (Saputra, 2013)

1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan pesan.

2. Dengan layanan ini, pengguna juga dapat mengirimkan pesan secara fleksibel. Dalam artian, pengguna dapat mengirim pesan kapan pun dan di mana saja.

3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara penggunaannya.

2.1.1 Alur Pengiriman SMS

Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS, ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan.

Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS, pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base Transceiver Station (BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center (MSC). Mobile

(25)

Switching Center (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau melakukan forward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut (Saputra, 2013).

2.1.2 SMS Gateway

Berbeda dengan aplikasi SMS Broadcast yang bersifat satu arah, SMS Gateway adalah jenis layanan dua arah, artinya selain dapat menerima pesan dari luar juga dapat mengirim balasan secara otomatis ke nomor tujuan contohnya SMS Quis, SMS Polling dll. Secara sederhana cara kerja aplikasi SMS Gateway adalah pertama user akan mengirim SMS ke nomor SMS Gateway kita dengan format yang telah kita tentukan misalnya “MaxiBuku” atau RAMAL kirim ke RAMAL kirim ke xxxx. Isi pesan yang masuk akan diseleksi, bila formatnya benar maka pengirim akan menerima balasan secara otomatis misalnya “Terima kasih telah menghubungi kami” dan bila formatnya salah pengirim tetap akan mendapat balasan yang menginformasi bahwa format yang dikirimkan salah.

Selain itu juga bias membatasi berapa banyak pengirim boleh mengirimkan pesan SMS Gateway (Novianti, dan Fauzijah, 2009).

SMS Gateway merupakan jenis aplikasi SMS dua arah, dengan keunikan semua tarif yang diperlakukan adalah tarif SMS normal sesuai dengan apa yang diperlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini

(26)

sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu (Sadeli, 2012).

2.1.3 SMS Reminder

SMS reminder berbasis pada waktu yang telah dijadwalkan. Sistem akan mengirimkan SMS secara otomatis ke beberapa nomor telepon yang sebelumnya sudah dimasukkan dalam database. SMS dikirim secara broadcast. Waktu pengiriman SMS harus sesuai dengan penjadwalan yang sudah ditentukan (Zacharia, 2006).

2.2 Database MySQL

MSQL adalah suatu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. MSQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemograman script untuk internet (PHP dan Perl). MSQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MSQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemograman script PHP (Arief, 2011).

Pengertian MySQL menurut Kadir (2009), sebuah website yang interaktif dan dinamis, tentunya akan membutuhkan penyimpanan data yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database untuk server adalah MySQL, jenis database ini sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data. MySQL menggunakan SQL dan bersifat free (gratis atau tidak perlu

(27)

membayar untuk menggunakannya). Selain itu, MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux dan Windows.

Menurut Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS) yang merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemograman script PHP (Paranginangin, 2006).

(28)

2.3 Bahasa Pemograman

Bahasa Pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi standar untuk memerintah komputer untuk menjalankan fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa yang akan diambil dalam berbagai situasi. Bahasa pemrograman komputer yang kita biasa kenal yaitu Java, Visual Basic, C++, C, Cobol, HTML, PHP, CSS .Net, dan masih banyak lagi . Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya. Dalam merancang SMS Reminder ini digunakan HTML, PHP, dan CSS sebagai bahasa pemograman.

2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa pemograman yang di pergunakan untuk menyusun dan membentuk suatu dokumen agar dapat di tampilkan pada program browser Word Wide Wibe dalam bentuk yang dikehendaki oleh pembuatnya. Dibandingkan dengan bahasa pemograman lainnya HTML sebenarnya bisa dianggap lebih sederhana. HTML juga dipergunakan untuk menciptakan hypertext link atau hubungan antara text dan dokumen lain atau bagian dari dokumen lain (Kurniawan, 1997)

(29)

Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu:

1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML

2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tag TITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META.

3. <TITLE> sebagai title atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar).

4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks, grafik, dan lain-lain (Simarmata, 2006)

2.3.2 PHP (Hypertect Prepocessor)

Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013).

Cara kerja dari PHP sebagai sebuah server side scripting adalah sebagai berikut : (Saputra,2013)

(30)

1. Pengguna mengakses sebuah file PHP yang disimpan pada server melalui sebuah browser.

2. File tersebut diinterpretasikan/dieksekusi oleh server

3. Apa bila file PHP tersebut meminta akses kebasis data maka server akan melakukan akses ke basis data dengan menggunakan SQL.

4. Setelah mendapatkan kumpulan record yang sesuai dengan permintaan maka server akan menyisipkannya pada halaman HTML yang akan dikirim kembali pada pengguna melalui browser. Dari sini dapat dilihat bahwa halaman HTML yang dikirim kepada pengguna dapat dihasilkan secara realtime sesuai kebutuhan pengguna.

2.4 Flowchart

Menurut Ladjamudin, (2005) flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Flowchart disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sebagai berikut:

 Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur)

 Processing Symbol (Simbol Proses)

 Input-output Symbol (Simbol Input- output)

(31)

2.5 XAMPP

Merupakan aplikasi web server instan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi web. Fungsi XAMMP adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server , MySQL , Database , dan Peterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman php Aryanto (2013).

2.6 Diabetes Mellitus (DM) 2.6.1 Definisi

Diabetes adalah penyakit seumur hidup dimana badan seorang tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dipruduksi dengan baik. Insulin adalah hormon – cairan kimia yang menolong mengatur dan mengendalikan fungsi tubuh tertentu. Insulin dihasilkan oleh pankreas, sebuah kelenjar buntu yang kecil terdapat dibawah lambung. Di dalam pankreas itu, terdapat “sel-sel beta” yang khas yang disebut pulau-pulau Langerhans yang mengeluarkan insulin langsung kealiran darah. Di sana, isulin mengndalikan glukosa di dalam darah (Jhonson, 1998).

Diabetes Mellitus merupakan suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh hiperglikemia yang disebabkan oleh difisiensi penurunan aktifitas insulin.

Gangguan metabolik ini mempengaruhi metabolisme dari karbohidrat, protein, lemak, air dan elektrolit. Gangguan metabolisme tergantung pada adanya kehilangan aktifitas insulin dalam tubuh dan pada banyak kasus, akhirnya menimbulkan kerusakan selular, khususnya sel endotelial vaskular pada mata,

(32)

ginjal dan susunan saraf. Diabetes Mellitus bukan pnyakit yang tunggal tetapi merupakan sekelompok penyakit (Brudenell,Brudell, dan Doddridge, 1989).

Diabetes Mellitus adalah suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah meningkat dan di dalam urine/kencing ditemukan gula. Tanda-tanda yang sangat khas dan dini dimulai dengan timbul gatal-gatal pada badan, rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil kemudian dapat diikuti pula dengan menurunnya berat badan secara drastis (Dalimunthe, 2004).

2.6.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus

Secara umum Diabetes Mellitus dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :

a. Diabetes Tipe 1 (IDDM-Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Biasanya produksi insulin ada atau tidak ada sama sekali seperti pada juvenil diabetic. Hal ini terjadi karena ada reaksi auto imun berupa reaksi peradangan pada sel β, menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel β disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi antigen atau sel β dengan antibodi (ICA) menyebabkan kerusakan pada sel β. Peradangan pada sel β dapat disebabkan oleh virus antara lain cocksakie, rubella, herpes. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa antara Diabetes Mellitus tipe 1 dengan HLA-DR3 dan HLA-DR4. Diabetes Mellitus tipe 2 dapat menjadi Diabetes Mellitus tipe1 apabila penderita Diabetes Mellitus tipe 2 tersebut tidak dapat lagi memberi respon pada pemberian obat-obatan oral, tidak dapat lagi dirangsang peningkatan produksi insulin oleh sel β pankreas (Dalimunthe, 2004).

(33)

Tipe 1 ini adalah jenis diabetes yang tidak begitu umum hanya kira-kira 10-20% dari semua penderita diabetes yang mengidap IDDM.

Tipe Diabetes seperti ini bermula pada masa kanak-kanak atau remaja . b. Diabetes Mellitus Tipe 2 (NIDDM-Non Insulin Dependent Diabetes

Mellitus).

Diabetes Tipe 2 sangat sering terjadi pada orang dewasa yang kelebihan berat badan yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Pada diabetes tipe 2, kelenjar masih memproduksi sejumlah insulin.

Pada beberapa kasus, tubuh tidak memproduksi cukup insulin.

Pada kasus lain, mungkin tubuh memproduksi cukup insulin, tetapi insulin itu menjadi tidak efektif oleh karena penerima insulin sel-sel tubuh macet.

Kelenjar pankreas mencoba memperbaiki situasi dengan memproduksi lebih banyak insulin. Tetapi jika penerima tidak berfungsi, hal itu pun tidak akan menolong (Johnson,1998).

c. Diabetes Gestasional (kehamilan)

Diabetes ini hanya terjadi pada saat kehamilan dan menjadi normal kembali setelah persalinan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa yang didapat selama kehamilan biasanya pada trismester dua atau tiga.

2.6.3 Determinan Diabetes Mellitus

Banyak orang mempunyai gaya hidup seperti jarang melakukan aktifitas fisik atau latihan jasmani, makan terlalu banyak makanan yang mengandung lemak dan gula, serta terlalu sedikit makanan yang mengandung serat dan tepung-

(34)

tepungan. Gaya hidup seperti tadi dapat menjadi penyebab utama tercetusnya diabetes (Soegondo, 2008).

Risiko yang lebih besar mendapatkan diabetes adalah apabila :

 Faktor keturunan jika mempunyai saudara, orangtua atau kakek dan nenek dengan diabet

 Berumur 45 tahun atau lebih

 Berat badan lebih atau obesitas

 Glukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi batas-batas normal (prediabetes atau toleransi glukosa terganggu)

 Tekanan darah tinggi yaitu lebih besar dari 130/85

 Kolestrol tinggi jika LDL kolestrol >130 mg/dL atau kolestrol total > 200 mg/dL

 Pernah mengalami diabetes gestasional

 Melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram.

2.6.4 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Menurut Soegondo (2008) penatalaksanaan Diabetes Mellitus merupakan usaha untuk menurunkan gula darah pada penderita Diabetes Mellitus, adapun cara dilakukan secara terapi farmakologis atau menggunakan obat-obatan dan terapi non farmakologis atau tanpa obat-obatan. Adapun di jelaskan sebagai berikut :

1. Edukasi

Edukasi dalah pengelolahan mandiri diabetes secara optimal membutuhkan partisipasi aktif penderita dalam merubah prilaku yang tidak

(35)

sehat. Tim kesehatan harus mendampingi penderita dalam perubahan prilaku tersebut, dan berlangsung seumur hidup. Kenberhasilan dalam pencapaian perubahan prilaku membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan (skill), dan upaya peningkatan motivasi.

2. Pengobatan dengan insulin

Jika anda seorang dengan DM tipe I, maka insulinlah penyelamat anda.

Jika anda penderita DM tipe II maka tahap akhir anda akan membutuhkannya.

Insulin merupakan obat yang baik namun saat ini penggunaannya masih menggunakan suntikan. Beberapa tahun lalu insulin di ekstrak dari pankreas sapi, babi, salmon dan binatang lain. Pada tahun 1978, para peneliti menemukan cara memaksa bakreti E.coli untuk membuat insulin manusia.

Kini hampir semua insulin telah murni seperti insulin manusia (Soegondo, 2008).

Pada tubuh manusia insulin merespons secara konstan merespon naik- turunnya glukosa darah. Saat ini belum ada alat sederhana yang dapat mengukur kadar glukosa darah dan memberi insulin sebagaimana dilakukan pankreas. Berbagai bentuk insulin telah ditemukan dan bekerja pada waktu yang berbeda yaitu :

a. Insulin kerja cepat merupakan sedian terbaru dan paling cepat waktu kerjanya. Insulin mulai menurunkan gula darah dalam waktu 5 menit setelah diberikan, waktu puncak sekitar 1 jam. Insulin kerja-cepat merupakan kemajuan yang mutakhir karena membebaskan orang dengan diabetes untuk menyuntikan insuli sesaat sebelum makan.

(36)

b. Insulin regular kerja pendek merupakan insulin regular yang membutuhkan 30 menit untuk mulai menurunkan glukosa darah, puncaknya 3 jam dan hilang efeknya setelah 6-8 jam.

c. Insulin kerja menengah merupakan insulin yang menurunkan gula darah setelah waktu 2 jam setelah pemberian dan melanjutkan kerjanya selama 10-12 jam. Insulin ini aktif seampai 24 jam.

d. Insulin kerja panjang merupakan insulin yang mulai bekerja 6 jam dan mulai menyediakan insulin intensitas ringan selama 24 jam.

e. Insulin premix merupakan insulin yang mengandung NPH insulin 70%

dan regular 30%, insulin ini membantu sangat membantu bagi orang yang memiliki kesulitan mencampur insulin dan mempunyai penglihatan yang buruk.

Pada usia anak-anak dan remaja sebaiknya segera memulai menyuntikkan insulin untuk menghindari komplikasi kronis walaupun belum terjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh konsentrasi glukosa darah yang tinggi.

3. Pengobatan dengan obat oral

Pada kenyataan tidak semua orang menyukai suntikan. Tetapi sebenarnya suatu saat penderita diabetes membutuhkannya. Sampai saat ini masih ada obat berbentuk tablet yang digunakan. Macam-macam obat diabetes yang dilakukan dengan oral.

a. Obat insulin sekretagok b. Obat insulin biguanid c. Obat golongan glitazone

(37)

d. Obat golongan alpha glukosidae e. Obat golongan inkretin

Pada beberapa penelitian, penderita diabetes mendapat 4-5 obat termasuk obat diabetes sering kali berintraksi dan dapat menimbulkan keracunan obat.

Kadangkala dokter tidak memahami adanya intraksi obat tersebut.

4. Diet Diabetes

Bagi penderita diabetes diet diabetes merupakan perencanaan makan sesuai gizi masing-masing orang. Pada penderita diabetes sangat perlu ditekankan keteraturan makan dalam hal ini jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

Sebenarnya bagi penderita diabetes tidak cocok disebut diet diabetes melainkan meal planning (Soegondo, 2008). Perencanaan makan menggambarkan apa yang dimakan, berapa banyak, dan kapan makan. Dietesan atau orang yang ahli dibidangnya dapat membantu perencanaan makan yang cocok. Perencanaan yang baik dibuat berdasarkan makanan dan minuman apa yang anda sukai, kapan anda ingin makan dan minum, berapa kebutuhan kalori, apa aktivitas yang anda lakukan, apa latihan jasmani yang dilakukan, kondisi kesehatan, obat apa yang diminum dan kebiasaan keluarga. Anjuran makan hendaknya sejauh mungkin mengikuti kebiasaan makan masing-msing penderita diabetes dalam arti kebiasaan yang baik diteruskan dan yang kurang baik atau tidak seimbang perlu diseimbangkan. Makanan sehari-hari hendaknya cukup karbohidrat, serat, protein, rendah lemak jenuh, kolestrol, sedangkan natrium dan gula secukupnya.

(38)

5. Kegiatan fisik dan Olah raga

Kegiatan fisik dan olah raga teratur sangatlah penting selain untuk menghindari kegemukan, juga untuk mencegah dan mengobati diabetes. Olah raga dapat membantu penurunan berat badan, karena dengan berolah raga penggunaan tenaga (energi/kalori) bertambah. Pada waktu bergerak otot-otot memakai lebih banyak glukosa (gula) daripada diwaktu tidak bergerak, dengan demikian konsentrasi glukosa darah akan turun. Mulai olah raga atau aktivitas fisik insulin akan bekerja lebih baik, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam otot untuk dibakar (Soegondo, 2008). Hal yang penting dalam olah raga adalah mencari jenis olah raga yang disenangi. Sebab hanya dengan demikian penderita diabetes akan bertahan melakukan aktivitas tersebut. Pilih olah raga yang mudah dimasukan ke dalam jadwal rutin sehari-hari dan sedikit persiapannya, pilihlah olah raga yang tidak mahal biaya dalam hal peralatannya, baju dan biaya lainnya.

Mulailah berolahraga sesudah lama tidak aktif dengan memulai secara bertahap. Melakukan sesuatu terlalu banyak dibandingkan kemampuan dapat menyebabkan cedera sehingga tidak dapat berolah raga lagi. Biasakan berolah raga selama 30-60 menit. Jika tidak melakukan olah raga paling sedikit usahakan lebih aktif. Usahakan selalu bergerak, apabila bergerak akan digunakan 2 sampai 3 kali lebih banyak energi daripada bila duduk dan tidur (Soegondo, 2008).

(39)

2.7 Klinik Diabetes Mellitus

2.7.1 Pengertian Klinik Diabetes Mellitus

Klinik Diabetes Mellitus merupakan bagian dari satuan organisasi sosial fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat. Upaya kesehatan ini diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal (Profil Puskesmas Sering, 2013)

2.7.2 Sejarah Klinik Diabetes Mellitus Puskesmas Sering

Menghadapi jumlah pasien Diabetes Mellitus yang semakin meningkat, diperlukan peran semua tingkat pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat primer perlu memiliki pengetahuan, ketrampilan dan ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih baik sehingga mampu berperan dalam pelayanan pasien Diabetes Mellitus. Untuk menciptakan terciptanya pelayanan Diabetes Mellitus yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan holistik dan kekeluargaan di wilayah kerja Puskesmas Sering, maka dibentuklah sebuah sarana yang khusus menangani pasien Diabetes Mellitus yaitu klinik Diabetes Mellitus. Klinik Diabetes Mellitus Puskesmas Sering ini didirikan pada tanggal 30 Mei 2008 yang beralamat di Jalan Sering No. 20 Kecamatan Medan Tembung dan memberikan pelayanan setiap hari Kamis mulai jam 09.00-12.00 WIB (Puskesmas Sering, 2013).

(40)

2.7.3 Visi dan Misi Klinik Diabetes Mellitus

Adapun Visi klinik diabetes ini adalah memberikan pelayanan Diabetes Mellitus yang berkualitas dan terjangkau ditingkat puskesmas. Dalam mewujudkan visi tersebut, maka klinik Diabetes Mellitus memiliki 3 misi, yaitu : 1. Memberikan pelayanan DM yang berkualitas dan terjangkau di tingkat

puskesmas.

2. Memberikan edukasi agar pasien DM dapat mengatur menu diet sendiri.

3. Mendidik pasien agar terhidar dari komplikasi Diabetes Mellitus.

4. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat yang mempunyai faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus agar tidak tercetus penyakit Diabetes Mellitus.

Klinik Diabetes Mellitus Puskesmas Sering, kebanyakan pasien baru yang datang dan sudah menderita Diabetes Mellitus sehingga langkah kebijakan yang diambil adalah meningkatkan penyuluhan dan deteksi dini faktor resiko Diabetes Mellitus.

2.7.4 Kegiatan Klinik Diabetes Mellitus

Kegiatan yang dilakukan klinik Diabetes Mellitus antara lain : 1. Penyuluhan Diabetes Mellitus

2. Pemeriksaan Kadar Gula Darah pasien baru 3. Senam Diabetes

Tujuan utama dari klinik Diabetes Mellitus adalah pasien bisa mandiri atau dapat mengatur dietnya sendiri untuk mengontrol kadar gula darah.

(41)

2.8. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Menurut Andersen (1995) pemanfaatan layanan kesehatan melalui 4 tahap seperti pada bagan dibawah ini:

LINGKUNGAN KARAKTERISTIK POPULASI PERILAKU KELUARAN KESEHATAN

Gambar 2.1 Alur Pemanfaatan Kesehatan

Menurut Andersen (1995) penggunaan layanan kesehatan dipengaruhi oleh karakteristik dari populasi yang terdiri dari 3 faktor yaitu::

1) Faktor Predisposisi: Karakteristik sosio-budaya individu yang ada sebelum penyakit mereka.

 Struktur Sosial: Pendidikan, pekerjaan, etnis, jaringan sosial, interaksi sosial, dan budaya

 Kepercayaan Kesehatan: Sikap, nilai-nilai, dan pengetahuan yang dimiliki orang tentang dan terhadap perawatan kesehatan sistem

 Demografi: Usia dan Jenis Kelamin

2) Faktor Penentu: Aspek logistik untuk mendapatkan perawatan.

Sistem Layanan Kesehatan

Praktek Kesehatan Personal

Penggunaan Pendorong Pemungkin Kebutuhan

Karakteristik Sumber Daya

Status Kesehatan yang dirasakan

Status Kesehatan yang di evaluasi

(42)

 Pribadi / Keluarga: Sarana dan cara mengakses layanan kesehatan,

pendapatan, asuransi kesehatan, reguler sumber perawatan, perjalanan, tingkat dan kualitas hubungan sosiaL

 Komunitas: Tenaga dan fasilitas kesehatan yang tersedia, dan waktu

menunggu

 Kemungkinan tambahan: Faktor genetik dan karakteristik psikologis

3) Faktor Kebutuhan menjadi faktor utama orang menggunakan layanan kesehatan, dari masalah kesehatan yang timbul akan timbu pula kebutuhan ajan layanan kesehatan. Menurut Andersen (1995) "Kebutuhan yang dirasakan akan lebih membantu untuk memahami pencarian perawatan dan kepatuhan terhadap perawatan medis, sementara kebutuhan yang dievaluasi akan lebih erat hubungannya dengan jenis dan jumlah perawatan yang akan diambil setelah pasien telah diberikan perawatan medis. "

 Kebutuhan yang dirasakan: "Bagaimana orang memandang kesehatan dan

kondisi fungsional mereka sendiri secara umum, serta bagaimana mereka mengalaminya gejala penyakit, rasa sakit, dan kekhawatiran tentang kesehatan mereka dan apakah mereka menilai masalah mereka atau tidakcukup penting dan besarnya untuk mencari bantuan profesional.

"(Andersen, 1995)

 Kebutuhan yang dievaluasi: "Mewakili penilaian profesional tentang status kesehatan masyarakat dan kebutuhan mereka akan perawatan medis.

"(Andersen, 1995)

(43)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Sistem

Dalam pengembangan sistem layanan SMS reminder pada pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Sering maka terlebih dahulu dibuat perancanganya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/SDLC (System Development Life Cycle). Secara garis besar berbagi dalam tiga kegiatan utama, yang terdiri dari : analysis, design, implementation (Ladjamudin, 2005).

3.1.1 Analisis

Tahapan analisis digunakan untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai maslah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisis nya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi : analisis ruang lingkup pekerjaan, analisis sistem yang sedang berjalan, identifikasi masalah dan analisis kebutuhan sistem.

a. Analisis Ruang Lingkup Pekerjaan

Dilakukan pengamatan untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dilakukan dan memperhitungkan segala kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan dan yang tidak bisa dilakukan di lokasi penelitian. Serta melakukan interaksi dengan petugas sebagai langkah awal dalam merancang informasi yang dibutuhkan.

b. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Di Puskesmas Sering telah berjalan sebuah sistem Klinik Diabetes Militus, sistem ini berjalan memanfaatkan petugas Puskesmas Sering.

(44)

c. Identifikasi Masalah

Proses mengindentifikasi masalah adalah hal yang wajib dilakukan dalam hal ini, karena pada dasarnya masalah-masalah yang ada nantinya dapat menghambat sehingga tidak tercapainya tujuan. Pada tahap ini masalah-masalah yang ada dianalisis agar nantinya dapat tercapainya tujuan yang diinginkan.

Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini ialah kelemahan yang ditemukan pada sistem pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus. Kelemahan yang ada pada sistem ini ialah tidak termanfaatkannya Klinik Deabetes Melitus, dekarenakan berbagai faktor.

d. Analisis Kebutuhan Sistem

Dari masalah yang ada, maka diperoleh beberapa spesifikasi kebutuhan pada sistem pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus di Puskesmas Sering kota Medan. Menurut analisis kebutuhan sistem maka sistem yang dapat di bentuk ialah sebuah sistem yang dapat mengingatkan pasien Diabetes Mellitus dalam pemanfaatan klinik Diabetes Mellitus secara langsung dan kontinu.

3.1.2 Perancangan/Desain

Tahap perancangan ini dilakukan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Kegiatan yang akan dilakukan dalam hal ini meliputi perancangan input, proses, dan output.

1. Perancangan Masukan (Input)

Perancangan ini bertujuan menentukan data masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Rancangan input terdiri dari identitas pasien, identitas petugas, dan histori.

(45)

a. Tabel Identitas Pasien

Tabel 3.1 Identitas Pasien

NO Field Size Description

1 Id_pasien 5 Primary Key

2 Nama 20 Nama Pasien

3 Alamat 20 Alamat Pasien

4 Jenis Kelamin 10 Jenis Kelamin Pasien

5 Umur 8 Umur Pasien

6 Kontak 15 No Handphone/E-mail

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data pasien Diabetes Militus dan sebagai data demografi pasien.

b. Tabel Identitas Admin

Tabel 3.2 Identitas Admin

NO Field Size Description

1 Id_admin 8 Primary Key

2 Username 10 Nama Petugas/admin

3 Password 10 Password valid

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data petugas atau admin dan bersifat rahasia.

c. Tabel History

Tabel 3.3 History

NO Field Size Description

1 Id_history 10 Primary Key

2 Id_pasien 10 Foreign Key

(46)

3 Id_jadwal 10 Foreign Key

4 Tanggal Kirim - Tanggal Pengiriman

Tabel ini dibuat bertujuan untuk menyimpan master data history.

2. Proses

Pada tahapan ini dilakukan oleh pembuat program . Dalam hal ini proses berkaitan dengan bagaimana langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program yang disebut dengan flowchart.

(47)

Gambar 3.1 Flowchart SMS Reminder

(48)

3. Perancangan Keluaran (Output)

Perancangan keluaran bertujuan menetukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut terdiri dari tampilan layar, format dan frekuensi laporan. Dalam layanan ini output yang telah dirancang terdiri dari tampilan input.

1. Halaman Login

Halaman ini bertujuan untuk memasukkan username petugas/admin dengan password yang sudah terdaftar.

Gambar. 3.2 Halaman Login Admin Diabetes Control.

USERNAME

PASSWORD

2. Halaman Home

Halaman home, halaman yang muncul saat pertama kali aplikasi dijalankan.

Gambar. 3.3 Halaman Home Registrasi Pasien

Isi SMS Daftar Pasien History

Diabetes Control

Welcome to Diabetes Control

LOGIN

LOG

(49)

3. Halaman Pasien

Halaman ini digunakan untuk memasukkan data pasien.

Gambar. 3.4 Halaman Registrasi Pasien Registrasi Menu Nama

Kontak

Aalamat

Umur

No Handphone

4. Halaman Isi SMS

Halaman ini digunakan untuk menulis isi SMS yang akan dikirim ke pasien.

Gambar. 3.5 Halaman Isi SMS

3.1.

Puskesmas Sering Kota Medan.

Last Update thn/bln/tgl Periode SMS : 2 hari

SAVE CANCEL

ISI SMS

EDIT

PENGINGAT/AJAKAN UNTUK PERIKSA RUTIN PASIEN DIABETES

(50)

3 Uji Coba

Tahapan ini berfungsi sebagai media yang menampilkan hasil perancangan smentara program SMS Reminder. Pada tahap uji coba dapat dioprasikan pada komputer atau laptop dengan sistem online. Pada tahap uji coba tersebut ditampilkan hasil rancangan secara keseluruhan dan pada tahap inilah dapat dilakukan pemeriksaan kesesuaian rancangan SMS Reminder agar tampil dengan baik dan benar. Tahap uji coba dilakukan di laboratorium komputer Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3.1.4 Implementasi

Tahapan implementasi ini adalah untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari layanan SMS. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini meliputi pembuatan program dan test data ,pelatihan..

1. Programming dan testing

Perancangan algoritma dilakukan pada tahap ini. Kemudian pembuatan algoritma, setelah itu dibuatlah layanan SMS reminder dengan bahasa pemograman. Setelah aplikasi selesai dibuat maka layanan SMS reminder maka perlu dilakukan testing, dengan mengentri beberapa data ke dalam program dan dilihat hasilnya. Setelah testimg selesai dilakukan dan tidak ada masalah dalam program maka layanan SMS dapat digunakan. Puskesmas sering perlu menyediakan komputer/laptop dan layanan internet untuk tersambung ke server. Tahap uji coba dilakukan di

(51)

laboratorium komputer Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Pelatihan

Admin yang bertugas mengoprasikan aplikasi SMS reminder perlu dilatih. Kemudian akan dilakukan sosialisai layanan SMS reminder kepada pasien Diabetes Militus.

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Hasil perancangan yang sudah dilakukan, terciptanya sebuah layanan aplikasi SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien Diabetes Mellitus dalam pemanfaatan Klini Diabetes di Puskesmas Sering. Untuk membuat layanan berbasis SMS Reminder pada Puskesmas Sering dilakukan mulai dari pembuatan database pada PHP MyAdmin, Sublime Text sebagai editor, instalasi XAMPP untuk menjalankan SQL dan Apache, instalasi Mozila Firefox atau Crome sebagai browser. Selain itu juga dilakukan pembuatan aplikasi dan coding pada Adobe Dreamweaver CS3 dengan coding yang digunakan adalah PHP. Untuk menjalankan sistem ini, pihak Puskesmas membutuhkan sebuah computer/laptop khusu petugas Diabetes Mellitus.

4.2 Pembahasan

a. Cara Kerja Layanan SMS Reminder

Setelah selesai dirancang, pertama sekali yang harus dilakukan ialah memastikan XAMPP sudah terinstal dengan benar pada computer yang akan digunakan, maka layanan SMS Reminder bisa dijalankan.

Membuka layanan SMS Reminder pertama kali dengan mengaktifkan

XAMPP, kemudian buka browser dengan mengetik

localhost/diabetes_control/index.php, maka akan terbuka tampilan Login Form seperti Gambar 4.1 dibawah ini:

(53)

Gambar 4.1 Tampilan Login Form

Pada Gambar 4.1 tampilan Login Form diatas Admin akan memasukkan username dan password miliknya yang sudah dimasukkan ke dalam database admin untuk masuk ke dalam aplikasi SMS Reminder. Jika username dan password salah maka akan muncul pesan “Your name or Password wrong”. Jika username dan password benar maka langsung menuju ke halaman utama aplikasi layanan SMS Reminder dan dapat membuka menu aplikasi layanan SMS Reminder.

(54)

1. Menu Utama (Home Page)

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

Pada Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama diatas memuat beberapa pilihan menu yaitu REGISTRASI PASIEN, ISI SMS, DAFTAR PASIEN, HISTORY SMS, LOGOUT. Menu REGRISTASI PASIEN yang membawa admin mengisi data pasien, menu ISI SMS yang membawa admin dapat menulis isi sms dan periode sms, menu DAFTAR PASIEN yang membawa admin melihat seluruh pasien, menu HISTORY SMS yang membawa admin melihat status sms yang dikirim.

2. Menu Registrasi Pasien

Menu Registrasi Pasien merupakan menu tempat master data dan form untuk mengisi data pasien yang berkaitan dengan identitas pasien Diabetes Mellitus. Menu ini berisikan identitas pasien yang sudah dimasukkan.

(55)

Gambar 4.3 Tampilan Registrasi Pasien

Pada menu registrasi pasien ini ditampilkan form isian yang terdiri dari Jenis Kelamin, Nama Lengkap pasien, Tempat Tanggal Lahir, Kontak dan Alamat. Selanjutnya terdapat menu Simpan atau Cancel. Apabila admin memilih simpan maka akan kembali ke menu utama.

(56)

3. Menu Isi SMS

Menu isi SMS merupakan menu tempat master data SMS, menu ini terdiri dari tampilan data SMS.

Gambar 4.4 Tampilan Isi SMS

Pada Gambar 4.4 Tampilan Isi SMS diatas Admin dapat memilih menu Edit untuk menulis isi SMS. Selanjutnya Admin dapat menulis isi pesan SMS pada form isian lainnya. Setelah selesai Admin dapat memasukkan periode pengiriman SMS untuk mengirim SMS secara otomatis, selanjutnya Admin dapat memilih menu Simpan untuk menyimpan isi pesan SMS, maka system akan membawa ketampilan keseluruhan isi SMS. Isi pesan sms juga dapat di kategorikan sesuai kebutuhan pasien. Tampilan keseluruhan isi SMS seperti gambar 4.5 dibawah ini:

(57)

Gambar 4.5 Tampilan Isi SMS

Pada Tampilan Isi SMS di atas terdapat menu Edit dan Mulai Kirim. Edit jika Admin ingin merubah kembali isi pesan dari SMS. Jika tidak maka Admin dapat memilih menu Mulai Kirim untuk mengirim pesan SMS. Selanjutnya system secara otomatis akan mengirim SMS kepada pasien Diabetes Mellitus.

(58)

4. Menu Daftar Pasien

Menu Daftar Pasien merupakan menu tempat master data Pasien, menu ini terdiri dari tampilan data Pasien.

Gambar 4.6 Tampilan Daftar Pasien

Pada Gambar 4.6 Tampilan Daftar Pasien diatas Admin dapat melihat keseluruhan data pasien Diabetes Militus. Pada Menu Daftar Pasien Admin dapat mengedit data pasien, dan menghapus data pasien apa bila diperlukan.

(59)

5. History SMS

Gambar 4.7 Tampilan History SMS

Pada menu History SMS ini Admin dapat melihat dan mengawasi status SMS terkirim atau tidak. Pada menu Histiry SMS ini kita dapat melihat status SMS sudah terkirim atau belum. Admin dapat menghapus History SMS apabila sudah tidak diperlukan lagi.

(60)

b. Pengujian Layanan SMS Reminder

Setelah dilakukan uji coba Layanan SMS Reminder di Laboratorium Komputer FKM USU yang meliputi, pengujian menu Registrasi Pasien, menu ISI SMS, menu Daftar Pasien, menu History SMS dan yang terakhir dilakukan uji coba terhadap pengiriman SMS untuk melihat terkirim atau tidaknya SMS.

Sistem Aplikasi SMS Reminder untuk mengingatkan pasien Diabetes Mellitus dalam pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus terlah berjalan dengan baik.

c. Pelatihan

Pelatihan Layanan SMS Reminder dilakukan terhadap petugas Diabetes Mellitu. Petugas diajari cara penggunaan layanan SMS Reminder ini mulai dari login sebagai admin, input data pasien, input isi SMS, serta cara pengiriman pesan pengingat pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitu Puskesmas Sering. Serta menjelaskan bahwa keberadaan menu history SMS untuk melihat status SMS Reminder terkirim kepada pasien serta menyarankan untuk menghapus pesan apabila sudah tidak diperlukan lagi.

(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Layanan SMS Reminder pengingat pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien dan Klinik Diabetes Mellitus.

2. Layanan SMS Reminder pengingat pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus ini dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas Klinik Diabetes Mellitus setelah mendapat pelatihan.

3. Layanan SMS Reminder pengingat pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus ini cukup fleksibel dalam penyampaian pesan dikarenakan tidak bergantung pada satu merek dan jenis handphone tertentu, serta menjangkau pasien dimanapun mereka berada selama masih dalam jangkauan sinyal.

5.2 Saran

1. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk dapat mengembangkan layanan SMS Reminder ini, dan menyediakan biaya demi berjalannya sistem SMS Reminder.

2. Untuk pihak yang akan mengembangkan layanan SMS Reminder pemanfaatan Klinik Diabetes Mellitus ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi dalam smartphone agar dapat dibawa

(62)

kemana-mana dan menambahkan informasi seputar Diabetes Mellitus.

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto. 2015. Rancangan Bangun Aplikasi Akademik Berbasis SMS Gateway Pada SMP 3 Simpang Katis. Skripsi. Teknik Informatika. STMIKA Atma Luhur Pangkal Pinang.

Andersen. 1995. Framework of Health Services Utilization. USA

Arbie., 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Edisi Pertama. Yogyakarta:

ANDI.

Arief, M. R. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MSQL.

Edisi Pertama.Yogyakarta: ANDI.

Aryanto, A. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Surakarta: Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 5 (1) : 16.

Brudell, M. dan Doddridge, M. 1989. Diabetic Pragnancy.London: Longan Group UK Ltd.

Dalimunthe, D. 2004. Diabetes Militus:Peranan Insulin, Reseptor Insulin dan Penanganannya. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Dinas Kesehatan Kota Medan . Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2016. Medan Dinas Kesehatan Kota Medan. . Profil Puskesmas Sering Tahun 2013. Medan Jhonson, M.1998. Sickeningly Sweet.Bandung: Indonesia Publishing House.

Kadir. A.2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP + Database MySQL.

Yogyakarta: Andi.

Kemenkes RI. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Pusat Data Informasi.

Khairi, I.L. dkk. 2016. Desain Sistem Pengingat Berbasis SMS untuk Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan Pasien Diabetes Melitus.

Journal of Information Systems for Public Health: 1(1).4.

Kurniawan, D. 1997.HTML3 Untuk Publikasi Di Internet. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.

Ladjamudin, A.B. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tanggerang : Graha Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan ( explanatory research ) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas ( independent variable) yaitu

Menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita tentang penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat Bersama siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan

[r]

Robbins, (1996) Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang biasa dilakukan, dengan kata lain dapat

Tingkat pendapatan dapat diukur dengan menggunakan jumlah penghasilan yang sebenarnya diperoleh wajib pajak (actual income), dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan

pertanyaanyang diajukan oleh guru selalu dikaitkan dengan pelajaran yang sedang disampaikan. c) selain itu, pelaksanaan metode tanya jawab di samping dikaitkan

Sedangkan berdasarkan ilmu kedokteran, penyakit asma bronkial adalah penyakit saluran pernapasan dengan ciri-ciri saluran pernapasan tersebut akan bersifat hipersensitif (kepekaan

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan penentuan kualitas jasa pemondokan..