Waste Reduction Dengan Pendekatan Green Productivity Untuk Meningkatkan Produktivitas di Production Plant Area PT.
Indopherin Jaya
Chandra Adi Putra 2506.100.036
Dosen Pembimbing :
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
A
Getting Started
Meningkatkan Produktivitas
(2000)
Latar Belakang
Industri
Lingkungan Rusak
Produk
Listrik Air Raw
Material
Persaingan Global
PERUMUSAN MASALAH
“Bagaimana meningkatkan
produktivitas dengan mengurangi waste yang dihasilkan serta
dampaknya bagi lingkungan dengan menggunakan konsep Green
Productivity dan mengukur tingkat GP dengan menggunakan konsep Green
Productivity Indicator”
TUJUAN
1. Mengukur tingkat produktivitas perusahaan
2. Mengukur indeks EPI (Environmental Performance Indicator) perusahaan
3. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses produksi yang
berpengaruh terhadap lingkungan
4. Memberikan solusi perbaikan terhadap permasalahan yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja lingkungan
dengan implementasi Green Productivity 5. Mengestimasi tingkat produktivitas perusahaan setelah dilakukan solusi perbaikan
BATASAN
• Waste yang diamati adalah hasil samping berupa limbah cair yang dihasilkan pada proses produksi Phenolic Resin.
• Produk yang diamati adalah
Phenolic Resin dengan jenis flake
hitam
ASUMSI
Tidak terjadi perubahan harga jual produk PT Indopherin Jaya dan harga
beli bahan baku yang digunakan
selama penelitian ini berlangsung
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
A
Getting Started
GREEN PRODUCTIVITY INDICATOR (GPI)
GPI
GPindex
GPratio
=
=
productivity /
environmental impact Life Cycle Impact
Assessment
Input Total
Output Total
CRITICAL REVIEW
Measurement of Green Productivity and its Improvement Ik Kim, Tak Hur and Ryoichi Yamamoto (2003)
Evaluation of Green Productivity in Frosting Process at Glass Factory in Surabaya
Kistanthy, H.
(2007)
Burgess and Brennan (2000)
Utne (2008)
Waste Reduction dengan Pendekatan
Green Productivity Untuk Meningkatkan
Produktivitas
Chandra Adi Putra (2010)
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
Getting Started
BAHAN BAKU UTAMA
1. Phenol (P095 dan P100)
Phenol merupakan bahan baku paling penting dalam pembuatan phenolic resin.
2. Formalin
Formalin merupakan bahan baku paling
mudah didapat, karena lokasi PT. Indopherin Jaya bersebelahan dengan PT. PAI yang
menghasilkan formalin.
3. Cashew Oil
Cashew oil merupakan bahan baku yang
berasal dari lapisan luar dari kulit kacang
mente yang diekstrak.
PROSES PRODUKSI
1. Reaction Process
Merupakan tahap pembuatan phenolic resin tipe flake dengan cara
mencampur dan memanaskan bahan baku utama.
2. Pulverization Process
Proses penghancuran dari flake menjadi powder diperlukan bahan penolong berupa hexamine yang berfungsi sebagai katalis
Flow Process
FLOW CHART PROSES PRODUKSI
PHENOL
FORMALINE
CASHEW OIL
REACTION
KETTLE NOVOLAC RESIN FORMER FLAKE
RESOL
PULVERIZER HEXAMINE
MIXING ROLL
DEHYDRATION WATER WASHING WATER
INCENERATOR
DEHYDRATION WATER
PODUK LIQUID
PRODUK POWDER
PRODUK BLOCK POWDER
REACTION PROCESS
COOLER
Destilasi
REAKTOR 1 (R1)
COOLER
Destilasi
REAKTOR 2 (R2)
COOLER
Destilasi
REAKTOR 3 (R3)
STEAM BOILER 170°C OIL BOILER 400°C
BELT COOLER FLAKE
Bahan Baku
Separated Tank
(140°C)KP Waste Water
Tank
Evaporator Incenerator
KONSUMSI BAHAN BAKU DAN ENERGI
Material Kapasitas
(vol./sat.waktu) Bentuk fisik Sifat bahan
Material utama
phenol 900 ton/bulan padat dan cair berbahaya formalin 450 ton/bulan cair berbahaya cashew oil 200 ton/bulan cair berbahaya
Jenis energi Pemakaian/bulan Sumber Listrik PLN 476.000 KWH PLN
Gas 14000 m³ LNG
Material Balance
MATERIAL BALANCE
Reaktor 1
Reaktor 2 P095 = 4950 kg P100 = 106 kg CNSL = 2357 kg F047 = 2532 kg
Reaktor 3
Belt Cooler Listrik = 2000 kwh
Gas = 500 m³ Dehydralization = 2500 liter
Listrik = 2000 kwh
Listrik = 1700 kwh Flake = 7150 kg
Dehydralization = 1900 liter
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
A
Getting Started
TINGKAT PRODUKTIVITAS AWAL
TOTAL INPUT TOTAL OUTPUT
PRODUKTIVITAS
Flake Hitam
Bahan Baku
Energi
Tenaga Kerja
PRODUKTIVITAS
Tingkat Produktivitas
Bulan Tingkat
Produktivitas
Januari 2.0194
Februari 2.0162
Maret 2.0244
April 2.0291
Mei 2.0289
Juni 2.0655
Juli 2.0027
Agustus 2.0414
September 2.0543
Oktober 2.0279
November 2.0495
Desember 2.0250
Grafik
1.971.98 1.992.00 2.012.02 2.032.04 2.052.06 2.07 2.08
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tingkat Produktivitas
Tingkat Produktivitas
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
Getting Started
ENVIRONMENTAL
PERFORMANCE INDICATOR
Variabel Bobot
(Wi)
Standar Baku UdaraMutu Ambien Per. Gub
Jatim 39/2008No.
Hasil Analisa
Penyimp angan
(Pi)
Indeks (Wi*Pi)EPI
Metode Pengujian
1. Karbon Monoksida (CO) 9 20 1 0.95 8.55 CO monitor
2. Oksida Nitrogen (NOx) 7.8 0.05 0.0197 0.606 4.7268 Saltzman 3. Sulfur Dioksida (SO2) 8 0.1 0.0037 0.963 7.704 Pararosanilin 4. Hidrogen Sulfida (H2S) 7.2 0.03 0.0007 0.976667 7.032 Metylen Blue 5. Amonia (NH3) 8.4 2 0.0593 0.97035 8.15094 Indopenol 6. Oksidan (O3) 8 0.1 0.0148 0.852 6.816 Alkaline KI
7. Phenol 9.2
Tidak ada Persyarat
an 179.2 - - FID-GC
Total indeks EPI 42.979
METODOLOGI PENELITIAN
Pengamatan Awal
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Pengukuran
Produktivitas Identifikasi EPI
Pengukuran Dampak Produk dengan LCIA
Getting Started
PENGUKURAN DAMPAK LINGKUNGAN
• Pengukuran menggunakan SIMPARO 7.1 dengan metode EDIP 2003.
Impact category Unit Total
Global warming 100a kg CO2 eq 42646.504
Ozone depletion kg CFC11 eq 0.00094839
Ozone formation (Vegetation) m2.ppm.h 236466.28 Ozone formation (Human) person.ppm.h 16.784143
Acidification m2 1839.1367
Terrestrial eutrophication m2 2308.6353 Aquatic eutrophication EP(N) kg N 8.8100751 Aquatic eutrophication EP(P) kg P 0.32937189
Human toxicity air m3 47992056
Human toxicity water m3 124794.87
Human toxicity soil m3 974.82936
Ecotoxicity water chronic m3 5459570.2
Ecotoxicity water acute m3 1387151.5
Ecotoxicity soil chronic m3 4143.0232
Hazardous waste kg 34.026027
Slags/ashes kg 99.639337
Bulk waste kg 261.84703
Resources (all) kg 21.99897
Impact category Unit Total
Global warming 100a 4.904348
Ozone depletion 0.0092089
Ozone formation (Vegetation) 1.6883693 Ozone formation (Human) 1.6784143
Acidification 0.8368072
Terrestrial eutrophication 1.0989104 Aquatic eutrophication EP(N) 0.7338793 Aquatic eutrophication EP(P) 0.8036674
Human toxicity air 0.2821933
Human toxicity water 2.1090333 Human toxicity soil 3.1486988
Hazardous waste 1.6434571
Slags/ashes 0.2849685
Bulk waste 0.1940287
Characterization Normalization
Cont…
Impact category Unit Total
Global warming 100a Pt 5.3947828
Ozone depletion Pt 0.5801598
Ozone formation (Vegetation) Pt 2.0260431 Ozone formation (Human) Pt 2.0140972
Acidification Pt 1.0878493
Terrestrial eutrophication Pt 1.3186925 Aquatic eutrophication EP(N) Pt 1.027431 Aquatic eutrophication EP(P) Pt 0.8036674
Human toxicity air Pt 0.3104126
Human toxicity water Pt 2.7417433
Human toxicity soil Pt 3.7784386
Hazardous waste Pt 1.8078028
Slags/ashes Pt 0.3134654
Bulk waste Pt 0.2134315
Total Pt 23.418017
Weighting
A
Identifikasi Permasalahan dan
penyebabnya Menentukan Tujuan
dan Target
Menyusun Alternatif Solusi
Pemilihan Alternatif
Estimasi Kontribusi Alternatif Terpilih Terhadap Produktivitas dan Kinerja
Lingkungan B
Phenolic Resin
Phenol
Formalin Cashew Oil
Hexamine
PT.Indopherin Jaya (IPJ)
Limbah Cair Limbah Padat Limbah Gas
GRAFIK LIMBAH PT.
INDOPHERIN JAYA
0 100 200 300 400 500 600
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
berat (ton)
Limbah Cair Limbah Padat
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Limbah Cair Incinerator
back
A
Identifikasi Permasalahan dan
penyebabnya Menentukan Tujuan
dan Target
Menyusun Alternatif Solusi
Pemilihan Alternatif
Estimasi Kontribusi Alternatif Terpilih Terhadap Produktivitas dan Kinerja
Lingkungan B
PENYUSUNAN ALTERNATIF
• Tidak melakukan perubahan (do nothing )
• Memasang pipa penghubung pada tanki separated dan coil di dalam tanki
• Pemasangan tanki kosong, pipa
penghubung , mesin chiller dan coil
A
Identifikasi Permasalahan dan
penyebabnya Menentukan Tujuan
dan Target
Menyusun Alternatif Solusi
Pemilihan Alternatif
Estimasi Kontribusi Alternatif Terpilih Terhadap Produktivitas dan Kinerja
Lingkungan B
RINCIAN BIAYA
• Suku bunga pinjaman = 14 % (sumber : Bank Mandiri)
• Suku bunga deposito = 5 % (sumber : Bank Mandiri)
• Tingkat Inflasi = 5.05 % (sumber : Bank Indonesia)
• Pajak = 30 % (sumber : UU no 36 Tahun 2008)
• Biaya modal alternatif 1 per tahun
sebelum kena inflasi = Rp 260.000.000,00
• Biaya modal alternatif 2 per tahun
sebelum kena inflasi = Rp 575.000.000,00
• 65 % biaya modal merupakan biaya pinjaman kepada Bank Mandiri, sisanya merupakan biaya sendiri.
• Pembayaran hutang kepada Bank
Deskripsi Jumlah Harga Total
Coil Tube SUS 316 L 2 Rp 100,000,000.00 Rp 200,000,000.00 Pipa SUS 316 L 2 Rp 20,000,000.00 Rp 40,000,000.00 Maintenance Coil 3 Rp 15,000,000.00 Rp 90,000,000.00 Maintenance pipa 3 Rp 10,000,000.00 Rp 60,000,000.00 Insallasi Coil 2 Rp 10,000,000.00 Rp 20,000,000.00 Installasi pipa 2 Rp 15,000,000.00 Rp 30,000,000.00
Deskripsi Jumlah Harga Total
Coil Tube SUS 316 L 2 Rp 100,000,000.00 Rp 200,000,000.00 Pipa SUS 316 L 3 Rp 20,000,000.00 Rp 60,000,000.00
Chiller System 1 Rp 300,000,000.00 Rp 300,000,000.00
Tanki (V=5 m³) 1 Rp 10,000,000.00 Rp 10,000,000.00 Pompa (V=2 m³ per jam) 1 Rp 5,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Maintenance pipa 2 Rp 10,000,000.00 Rp 60,000,000.00 Maintenance Chiller 4 Rp 20,000,000.00 Rp 80,000,000.00 Maintenance Coil 3 Rp 15,000,000.00 Rp 90,000,000.00 Maintenance tanki 4 Rp 3,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Maintenance Pompa 6 Rp 2,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Installasi pipa 3 Rp 15,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Installasi tanki 1 Rp 5,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Installasi Chiller 1 Rp 15,000,000.00 Rp 15,000,000.00 InstallasiCoil 2 Rp 10,000,000.00 Rp 20,000,000.00 Installasi Pompa 1 Rp 2,000,000.00 Rp 2,000,000.00
Alternatif 1
Alternatif 2
LIFE CYCLE COST
Alternatif 1
• Biaya Maintenance = maintenance coil + maintenance pipaBiaya Maintenance = (3 kali / tahun x Rp 15.000.000 x 2 buah ) + (3 kali / tahun x Rp 10.000.000 x 2 buah)
Biaya Maintenance = Rp 150.000.000,00
• Biaya Operasional = biaya listrik + biaya maintenance + biaya tenaga kerja
Biaya Operasional = 0 + Rp 150.000.000 + Rp 3.600.000 Biaya Operasional = Rp 153.600.000,00
• Jadi biaya operasional dalam setahun menghabiskan biaya Rp 153.600.000,00
Cont…
Alternatif 2
• Biaya Listrik = listrik pompa + listrik mesin chiller
Biaya Listrik = (6000 Kwh per tahun x Rp 630) + (12000 Kwh per tahun x Rp 630)
Biaya Listrik = Rp 11.340.000,00 per tahun.
• Biaya Maintenance = maintenance (pipa + chiler + coil + pompa) Biaya Maintenance = (2 kali/tahun x Rp 10.000.000 x 3 buah) + (4 kali/tahun x Rp 20.000.000) + (3 kali/tahun x Rp 15.000.000 x 2 buah) + (6 kali/tahun x Rp 2.000.000)
Biaya Maintenance = Rp 254.000.000,00 per tahun
• Biaya Operasional = biaya listrik + biaya maintenance + biaya tenaga kerja
Biaya Operasional = Rp 11.340.000 + Rp 254.000.000 + Rp 7.200.000,00
Biaya Operasional = Rp 272.540.000,00 per tahun
• Jadi biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan bila
A
Identifikasi Permasalahan dan
penyebabnya Menentukan Tujuan
dan Target
Menyusun Alternatif Solusi
Pemilihan Alternatif
Estimasi Kontribusi Alternatif Terhadap Produktivitas dan Kinerja Lingkungan
B
ESTIMASI BIAYA PENGHEMATAN
A. Do Nothing
B. Alternatif 1
C. Alternatif 2
penghematan : kg
bulan hari proses satuan 5 0.143 0.048ton
5000 143 48kg
penghematan : Rp
bulan hari proses
Rp 41,041,875 Rp 1,172,625 Rp 390,875
penghematan : kg
bulan hari proses satuan
6 0.171 0.057 ton
6000 171 57 kg
penghematan : Rp
bulan hari proses
Rp 49,250,250 Rp 1,407,150 Rp 469,050
penghematan : kg
bulan hari proses satuan penghematan : Rp
GRAFIK PENGHEMATAN
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
Do Nothing Alternatif 1 Alternatif 2
berat (kg)
Penghematan (Kg)
penghematan
Rp- Rp20,000,000 Rp40,000,000 Rp60,000,000 Rp80,000,000 Rp100,000,000 Rp120,000,000
Penghematan (Rp)
penghematan
ESTIMASI TINGKAT PRODUKTIVITAS
1.9400 1.9600 1.9800 2.0000 2.0200 2.0400 2.0600 2.0800 2.1000 2.1200
PRODUKTIVITAS
TINGKAT PRODUKTIVITAS
Do Nothing Alternatif 1 Alternatif 2
ESTIMASI GREEN
PRODUCTIVITY INDICATOR
• Green Productivity Indicator ada 2 macam, yaitu GPI dan GPR
• GPI merupakan perbandingan tingkat produktivitas dan dampak lingkungan
• GPR merupakan perbandingan GPI
sesudah perbaikan dengan GPI sebelum
perbaikan (kondisi awal)
GREEN PRODUCTIVITY INDEX (GPI)
• GPI = tingkat produktivitas / impact assessment
• Impact Assessment didapatkan dari SIMAPRO 7.1
Impact category Unit Do Nothing Alternatif 1 Alternatif 2 Global warming 100a Pt 5.3947828 5.3353534 5.216217 Ozone depletion Pt 0.5801598 0.5801598 0.5801598 Ozone formation (Vegetation) Pt 2.0260431 1.9991267 1.945168 Ozone formation (Human) Pt 2.0140972 1.986678 1.9317117 Acidification Pt 1.0878493 1.0670283 1.025289 Terrestrial eutrophication Pt 1.3186925 1.3044279 1.2758321 Aquatic eutrophication EP(N) Pt 1.027431 1.0164147 0.9943306 Aquatic eutrophication EP(P) Pt 0.8036674 0.8036674 0.8036674 Human toxicity air Pt 0.3104126 0.3059161 0.2969021 Human toxicity water Pt 2.7417433 2.7328733 2.7150918 Human toxicity soil Pt 3.7784386 3.7116071 3.5776319 Hazardous waste Pt 1.8078028 1.7556359 1.6510583
ESTIMASI TINGKAT GPI
0.0800 0.0820 0.0840 0.0860 0.0880 0.0900 0.0920 0.0940
Tingkat GP
Do Nothing Alternatif 1 Alternatif 2
Cont…
• Hasil GPI yang didapatkan adalah sebagai berikut :
do nothing alternatif 1 alternatif 2 Tingkat Produktivitas 2.0320 2.0456 2.0610
Impact Assessment 23.4 23.1 22.5
GPI 0.0868385 0.0885556 0.0916022
GREEN PRODUCTIVITY RATIO (GPR)
• Alternatif 1
GPR 1 = GPI alternatif 1/GPI do nothing
GPR 1 = 0.0886024/0.0868385 GPR 1 = 1,0203
• Alternatif 2
GPR 2 = GPI alternatif 2/GPI do nothing
GPR 2 = 0.0917416/0.0868385 GPR 2 = 1,0564
GPR = GPI alternatif / GPI kondisi saat ini
Jika nilai GPR 1 atau lebih,maka Green Productivity perbaikan lebih baik dari kondisi awal
B
Penyusunan rencana Implementasi
Analisa dan Interpretasi Data
Kesimpulan dan Saran
ANALISA KELAYAKAN
NPV IRR Payback Period Umur
Ekonomis
Alternatif 1 Rp 1,566,000,724 90.75% 1 tahun 3 bulan 10 tahun
Alternatif 2 Rp 3,771,952,950 95.60% 1 tahun 1 bulan 10 tahun
PEMILIHAN ALTERNATIF
• Dua alternatif masih dianggap layak karena memiliki NPV positif dan
IRR>MARR.
• Pemilihan alternatif mana yang
digunakan menggunakan Incremental
Analysis
INCREMENTAL ANALYSIS
Higher cost Alt = Lower cost alt+Increment between them
Karena IRR dari perhitungan incremental (99%) lebih besar daripada MARR (11,375%),maka alternatif
terpilih merupakan alternatif yang memiliki NPV dan IRR terbesar, yaitu Alternatif 2
ANALISA SENSITIVITAS
Modal 0% 794.1144% 794.1145%
NPV Rp 3,771,952,950.15 Rp - Rp (327.39)
Penghematan 0% 59.2106% 59.2107%
NPV Rp 3,771,952,950.15 Rp - Rp (3,773.62)
Maintenance 0% 303.0947% 303.0948%
NPV Rp 3,771,952,950.15 Rp - Rp (651.12)
GRAFIK ANALISA SENSITIVITAS
Rp(1,000,000,000.00) Rp(500,000,000.00) Rp- Rp500,000,000.00 Rp1,000,000,000.00 Rp1,500,000,000.00 Rp2,000,000,000.00 Rp2,500,000,000.00 Rp3,000,000,000.00 Rp3,500,000,000.00 Rp4,000,000,000.00
0% 20% 40% 60% 80%
NPV
%Penghematan
Analisa Sensitivitas
NPV
Rp(3,000,000,000.00) Rp(2,000,000,000.00) Rp(1,000,000,000.00) Rp- Rp1,000,000,000.00 Rp2,000,000,000.00 Rp3,000,000,000.00 Rp4,000,000,000.00 Rp5,000,000,000.00
0% 100% 200% 300% 400% 500% 600%
NPV
Analisa Sensitivitas
NPV Rp(2,000,000,000.00)
Rp(1,000,000,000.00) Rp- Rp1,000,000,000.00 Rp2,000,000,000.00 Rp3,000,000,000.00 Rp4,000,000,000.00 Rp5,000,000,000.00
0% 500% 1000% 1500%
NPV
%Modal
Analisa sensitivitas
NPV
B
Penyusunan rencana Implementasi
Analisa dan Interpretasi Data
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN
1. Tingkat produktivitas kondisi awal PT.
Indopherin Jaya rata-rata sebesar 2,032 per bulan.
2. Nilai Environmental Performance Indicator (EPI) adalah 42,9797. Nilai positif menunjukkan bahwa batas ambang udara PT Indopherin Jaya masih dalam keadaan standar.
3. Solusi: alternatif 2.
– Tingkat produktivitas perusahaan rata-rata sebesar 2,0657
– GPR sebesar 1,04097
SARAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, diharapkan bahan baku selain phenol, yaitu formalin dan
cashew oil juga dipertimbangkan
untuk pengolahan kembali dari waste
water agar dapat lebih meningkatkan
produktivitas PT. Indopherin Jaya.
DAFTAR PUSTAKA
Azapagic Adisa. (1999). Life Cycle Assessment and it’s Application to Process Selection, Design and Optimisation. UK : Departement of Chemical and Process Engineering. University of Surrey, Guildford, Surrey G U2 5XH.
Asian Productivity Organization (2001). Sustainable Development and Green Productivity. Tokyo : APO.
Asian Productivity Organization (2006). Handbook on Green Productivity. Tokyo : APO
Bank Mandiri. (2010). Kredit Investasi.
< >. Diakses : 30 Juni 2010
Bank Mandiri. (2010). Kredit Investasi.
< >. Diakses : 30
Juni 2010
Bank Sentral Republik Indonesia. (2010). Laporan Inflasi.
< >. Diakses : 30
Juni 2010.
Barringer. (2003). A Life Cycle Cost Summary. Texas : Barringer &
Associates, Inc. Humble.
Billatos B. Samir and Basaly A. Nadia (1991). Green Technology and Design for The Environment. University of Connecticut, Taylor&Francis.
Cont…
Burgess. A. A and Brennan D. J. (2000). Application of Life Cycle Assessment to Chemical Process. Comalco Research & Technical Support and Department of Chemical Engineering, Monash University. Australia.
Culaba B. Alvin and Pineda-Henson Ruby (2003). Developing An Expert System For GP Implementation. Philippines : Dept. of Industrial Engineering, Holy Angel University-Angeles City and Dept. of Mechanical Engineering, De La Salle University-Manila.
Environmental Protection Agency. (2008). Life Cycle
Assessment.< >. Diakses :
21 April 2010.
Hariyanti (2006). Penerapan Green Productivity Pada Pabrik Pengolahan dan Pendinginan Ikan. Surabaya : Tugas Akhir Teknik Industri ITS.
Husnan dan Suwarsono. (1994). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Ik Kim, Tak Hur and Ryoichi Yamamoto (2003), Measurement of Green Productivity and it’s Improvement. Korea : Department of Materials
Cont…
• Kistanthy. (2007). Evaluasi Green Productivity pada Proses Frosting pada Perusahaan Gelas Lampu di Surabaya. Surabaya : Tugas Akhir Teknik Industri ITS.
• Pujawan. (2009). Ekonomi Teknik. Guna Widya: Surabaya.
• StudentMagz. (2010). Kurs Dollar Terhadap Rupiah Hari Ini.
< >. Diakses : 8 Maret 2010.
• Sumanth, David (1985). Productivity Engineering and Management. Mc Graw Hill Book Company.
• Tyteca. D. (1996). On The Measurement of The Environmental Performance of Firms. Institut d’Administration et de Gestion, Universite Catholique de Louvain, Places des Doyens. Belgium.
• Utne B. Ingrid (2008). Life Cycle Cost (LCC) as a Tool for Improving Sustainability in the Norwegian Fishing. Norway : Department of Production and Quality Engineering, Norwegian University of Science and Technology.
• Wikisource. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2008. <
>. Diakses : 30 Juni