KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana Kabupaten pamekasan Tahun 2014 - 2018 perubahan telah selesai disusun tepat waktu. Perubahan Rencana Strategis mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Rencana Strategis tersebut tetap merupakan jabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2018 yang memuat Visi dan Misi Pemerintah 5 tahun ke depan.
Dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, tidak hanya mempunyai tugas fungsi penyelenggaraan bidang keluarga berencana saja tetapi juga mencakup bidang penyerasian kebijakan kependudukan dan peningkatan penyediaan data informasi kependudukan.
Penyusunan Renstra ini mengacu kepada ketentuan dan pendekatan perencanaan nasional sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Renstra Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana Tahun 2014-2018 merupakan dokumen perencanaan penting yang nantinya menjadi pedoman peningkatan kinerja Badan dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dan mitra kerja BKKBN dalam menyelenggarakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Kami sampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada tim penyusun,para pakar dan semua pihak yang telah banyak menyumbangkan pikiran dan tenaganya hingga Renstra Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2014-2018 tersusun dengan baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii
BAB I. PENDAHULUAN ...
1.1. LATAR BELAKANG…...
1.2. DASAR HUKUM.. ...
BAB II GAMBARAN KONDISI UMUM………
BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS………
BAB IV TUJUAN DAN STRATEGIS……….
V I S I……….
1.1 M I S I………..
1.2 TUJUAN………..
1.3 SASARAN STRATEGIS………...…
BAB V ARAH KIBIJAKAN DAN STRATEGI ………..
1.1 ARAH KEBIJAKAN……….
1.2 ARAH STRATEGI………..
1.3 PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS……….
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD BADAN PP DAN KB………..
BAB V PENUTUP………
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana Kabupaten Pamekasan tahun 2014-2018 telah disusun dengan mengacu kepada RPJMD 2013-2018.
Renstra ini meliputi perencanaan program dan kegiatan strategis, dan perencanaan pendanaan berdasarkan sistem perencanaan anggaran berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan Anggaran terpadu (Unified Budgeting). Di samping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan telah menggunakan suatu instrumen pengelolaan kinerja yaitu Balanced Scorecard (BSC) dan hasil restrukturisasi.
1.1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tidak terbatas pada penyelenggaraan Program KB akan tetapi juga meliputi penyerasian pengendalian penduduk. Peran dan fungsi baru Badan PP dan KB diperkuat dengan adanya Undang Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,sehingga perlu dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2014-2018 meliputi penyesuaian untuk beberapa kegiatan prioritas dan indikator kinerjanya.
1.2. DASAR HUKUM
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggara kan program KB Nasional. Dalam melaksanakan tugasnya BPP dan KB
mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan nasional, penetapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), pelaksanaan advokasi, penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan.
BAB II
GAMBARAN KONDISI UMUM 1. KONDISI UMUM
Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini telah diletakkan dalam konteks pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup pembangunan manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human resources) pembangunan yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (life cycle approach). Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting, yaitu:
Pertama
berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta persebaran penduduk;
Kedua
Berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan;
Ketiga
Mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah, baik antar pulau maupun antar perkotaan dan perdesaan;
Keempat
Data dan informasi penduduk;
Kelima
Penyerasian kebijakan kependudukan. Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang. Sejak tidak adanya lembaga pemerintah yang menangani penyerasian kebijakan tersebut, banyak terjadi ketidakselarasan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pemerintah di Indonesia, termasuk dalam penyediaan dan peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan serta pengarahan mobilitas penduduk.
Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangka menurunkan angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dan kematian, dan disertai peningkatan angka harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut diperkirakan akan terjadi hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5 tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2005), dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan. Oleh sebab itu melalui Pembangunan Kependudukan dan KB (Pembangunan KKB), Indonesia harus benar-benar dapat memanfaatkannya. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila:
(1) kualitas sumber daya manusia ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi;
(2) tersedia kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga;
(3) tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan kesempatan kerja produktif;
(4) pemberdayaan perempuan harus ditingkatkan untuk mendorong mereka memasuki pasar kerja sehingga dapat menambah tabungan keluarga.
Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara signifikan.
Sejak Program KB Nasional dikembangkan tahun 1971 sampai dengan 2009, keberhasilannya diperkirakan telah mencegah lebih dari 100 juta kelahiran. Oleh karena itu, Program KB telah berhasil mengubah kondisi piramida penduduk Indonesia dari penduduk muda menuju penduduk dewasa.
Hasil - hasil yang telah dicapai dalam pembangunan Keluarga Berencana pada tahun 2004-2009, antara lain:
(1) Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI), angka kelahiran total (Total Fertility Rate/ TFR) secara nasional cenderung menurun dari 2,4 (SDKI 2002/2003 setelah revisi) menjadi sekitar 2,3 anak per perempuan usia reproduksi (SDKI 2007 setelah direvisi). Penurunan TFR antara lain didorong oleh meningkatnya median usia kawin pertama perempuan dari sekitar 19,2 tahun (SDKI 2003), menjadi 19,8 tahun menurut SDKI 2007. Selain itu juga disebabkan karena penurunan ASFR 15-19 tahun dari 35 menjadi 30 per 1000 perempuan.
(2) Dari aspek kualitas penduduk, program Keluarga Berencana Nasional juga telah membantu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga Indonesia karena dengan dua atau tiga anak, setiap keluarga lebih dapat memenuhi hak-hak dasar anak- anaknya.
Tabel 1
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasa
NO
FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN
DAERAH
SKPD PELAKSANA/
PENYEDIA DATA
2005 2010 2015 2020 2025
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1
Persentase partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah (%) ( MDGs)
BPP DAN KB 37,81 38,20 39,30 40,50
2 Partisipasi Permpuan di
Lembaga Swasta ( % ) BPP DAN KB 26,50 29,60 33,50 38,50 3 Rasio KDRT BPP DAN KB 0,00021 0,00020 000015 0,00010
4
Penyelesaian pengaduan perlindungan
Perempuan dan Anak dan tindakan
kekerasan ( % )
BPP DAN KB 50,00 60,00 73,00 88,00
5
Partisipasi Perempuan di Legeslatif DPRD ( % ) ( MDGs )
BPP DAN KB 4,44 6,67 8,89 11,11
6
Cakupan Perempuan dan Anak korban kekerasan yang mendapat layanan kesehatan oleh Tenaga Kesehatan terlatih di Puskesmas ( SPM)
BPP DAN KB 50,00 60,00 73,00 88,00
KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
1 Rata – rata jumlah anak
per Keluarga BPP DAN KB 2 2 2 2
2 Jumlah Akseptor KB BPP DAN KB 34,972 36,75 38,97 40,56
3 Jumlah Peserta KB Aktif
( orang ) ( SPM ) BPP DAN KB 120,597 125,60 137,75 150,75 4
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
BPP DAN KB 150,107 155,20 160,51 175,63
5 Pemasangan
Kontrasepsi KB BPP DAN KB 34,972 40,10 45,60 60,75 6 Jumlah Bina Ketahanan
Keluarga dan UPPKS BPP DAN KB 775 720 870 1020
7
Prosentase penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Nikah ( % ) ( MDGs )
BPP DAN KB 68,53 75,50 80,75 93,80
8
Prosentase Wanita 15 – 49 tahun yang
berstatus Kawin dan menggunakan Alat KB (
% ) ( MDGs )
BPP DAN KB 68,53 75,50 80,75 93,80
9
Penggunaan Kondom pada pemakai
Kontrasepsi (%)(MDGs)
BPP DAN KB 1,49 2,25 4,50 6,00
10
Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya berusia dibawah 20 tahun ( SPM )
BPP DAN KB 7,996 8,75 10,50 15,15
11
Cakupan Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif ( % )
BPP DAN KB 120,597 126,61 130,40 147,70
12
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi ( Unmet need ) ( SPM )
BPP DAN KB 15,988 13,25 10,60 7,25
13
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita ( BKB ) ber KB (%) (SPM )
BPP DAN KB 60,54 62.53 65,75 80,35
14
Cakupan PUS Peserta KBanggota usaha peningkatan
pendapatan Keluarga ( UPPKS) yang ber KB ( SPM )
BPP DAN KB 78,11 81,10 85,30 90,80
BAB IIII
ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
1. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Berdasarkan analisis internal dan eksternal maka potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh BKKBN dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.1. Potensi
Potensi Badan Pemberdayaan Perempuan dapat diidentifikasi dari hasil analisis sebagai berikut :
1. Reputasi dan pengalaman Badan PP dan KB dalam pengendalian penduduk melalui program KB dengan menggerakkan masyarakat dan promosi program KB.
2. Keberadaan pusat-pusat pelatihan dan penelitianP Pembangunan Kependudukan dan KB yang responsif terhadap kebutuhan pemangku kepentingan dan mitra kerja.
3. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai, baik untuk kepentingan internal dan eksternal.
4. Jaringan kemitraan yang kuat dengan lembaga baik pemerintah, maupun non pemerintah.
5. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan Pembangunan
Kependudukan dan KB yang mengharuskan menerapkan manajemen prima yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dan sistem pengelolaan yang transparan dan
akuntabel.
6. Pengerahan atau mobilitas sumber daya yang masih belum Optimal membutuhkan upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelembagaan budaya kerja Cerdas, Ulet dan Kemitraan.
Berbagai potensi tersebut di atas, merupakan salah satu modal dasar bagi Badan PP dan KB untuk menjadi lembaga pemerintah yang memegang amanah dalam merevitalisasi Program KB dan menyerasikan kebijakan kependudukan dengan kebijakan pembangunan lainnya.
1.2. Permasalahan
Di samping keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai dalam Pembangunan Kependudukan dan KB seperti telah diuraikan di atas, masih terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam periode pembangunan lima tahun mendatang. Permasalahan di bawah ini meliputi kelemahan dan tantangan yang berkaitan dengan kapasitas kelembagaan Badan PP dan KB.
a. Kelemahan
1. Kesenjangan kompetensi SDM aparatur Badan PP dan KB Kabupaten Pamekasan yang disebabkan adanya kebijakan zero
growth terhadap pengadaan pegawai baru selama kurang lebih 8 tahun (1996-2004).
2. Sarana dan prasarana operasional penggerakan masyarakat yang kurang memadai.
3. Metode fasilitasi dan mekanisme pembinaan pemerintah pusat Kepada kabupaten dalam pelaksanaan program KB tidak optimal.
b. Tantangan
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Program KB terutama di Tingkat kabupaten. Perubahan lingkungan strategis seperti perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi yang menyebabkan bervariasinya kelembagaan yang menangani Program KB Nasional di kabupaten.
2. Meningkatkan rasio PLKB terhadap desa agar persebaran Tenaga lapangan merata. Sebelum otonomi, 1 PLKB/PKB menangani 2-3 kelurahan/desa sedangkan data terakhir menunjukkan 1 PLKB/PKB
menangani 4-5 kelurahan/desa dan bahkan ada kelurahan/desa yang tidak memiliki PLKB/PKB lagi, karena mereka sudah beralih tugas ke bidang/instansi lain. Dengan semakin berkurangnya petugas PPLKB dan PLKB, mekanisme operasional program tidak berjalan seperti sebelum otonomi.
3. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana, dan anggaran Program Badan PP dan KB Kab. Pamekasan yang kurang memadai. Dengan demikian, Badan PP dan KB Kab. Pamekasan harus mempunyai kemampuan dalam mengadvokasi para pemangku kepentingan agar pembangunan kependudukan dan KB menjadi program prioritas di daerah.
4. Meningkatkan pembinaan Institusi KB yang berada di lini lapangan seperti Pos Pembina KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD yang diharapkan dapat bertugas sebagai pembina peserta KB. Statistik rutin Badan PP dan KB Kab. Pamekasan Tahun 2012 tercatat sekitar PPKBD dan Sub-PPKBD.
c. Peluang
1. Dengan disahkannya Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Pamekasan diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian Penduduk dan menyelenggarakan program KB .
Dalam melaksanakan tugasnya Badan PP dan KB mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan nasional, penetapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), pelaksanaan advokasi,penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi,koordinasi,pemantauan dan evaluasi serta pembinaan.
2. Komitmen Pemerintah yang semakin tinggi terhadap pembangunan kependudukan dan KB yang ditunjukkan dengan dijadikanny revitalisasi program KB menjadi bagian dari prioritas nasional dalam RPJMN 2010- 2014.
3. Komitmen mitra kerja yang cukup baik dalam mendukung Kebijakan Program Badan PP dan KB Kab. Pamekasan.
BAB IV VISI, MISI
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1.1. VISI
Visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Pamekasan N adalah Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 . Visi tersebut mengacu kepada fokus pembangunan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 dan Visi misi Presiden yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2010-2014. Visi ini merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas yang ditandai dengan menurunnya angka fertilitas
(TFR) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) = 1.
1.2.MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Pamekasan adalah : mewujudkan pembangunan yang berwawasan
kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Misi tersebut dilakukan melalui : penyerasian kebijakan pengendalian penduduk;
penetapan parameter penduduk; peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan informasi; pengendalian penduduk dalam Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
serta; mendorong stakeholder dan mitra kerja untuk Menyelenggarakan Pembangunan Keluarga Berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja,
pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta KB.
1.3. TUJUAN
Untuk melaksanakan misi dan mencapai visi BKKBN, maka tujuan yang harus dicapai oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB yaitu:
1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan Ddaerah yang berwawasan kependudukan.
2. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera.
1.4. SASARAN STRATEGIS
Sebagai dasar penetapan sasaran Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Pamekasan Tahun 2014-2018 adalah sasaran RPJPN 2005-2025, sasaran Renstra Program Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Tahun 2008 - 2013 yang belum terselesaikan, sasaran kesepakatan internasional seperti mandat Undang -Undang Nomor 52 Tahun 2009. Untuk mencapai penurunan laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,1 persen, Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) = 1, maka sasaran yang harus dicapai pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) cara modern dari persen menjadi persen.
2. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani (unmet need) dari persen menjadi sekitar persen dari jumlah pasangan usia subur.
3. Meningkatnya usia kawin pertama (UKP) perempuan dari 19,8 tahun menjadi sekitar 21 tahun.
4. Menurunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dari 35 menjadi 30 per seribu perempuan.
5. Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari persen Menjadi sekitar persen.
6. Meningkatnya peserta KB baru pria dari persen menjadi Sekitar persen.
7. Meningkatnya kesertaan ber KB pasangan usia subur (PUS) Pra-S dan KS I anggota kelompok Usaha Ekonomi Produktif dari persen menjadi persen, dan Pembinaan Keluarga menjadi sekitar persen.
8. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan
remaja dalam kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari menjadi keluarga balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari menjadi keluarga remaja.
9. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah Kecamatan dan antar sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi).
10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan pembangunan lainnya.
11. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP (informed consent) dari persen menjadi sebesar persen.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan kualitas SDM Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Pamekasan terutama yang ditandai dengan NRR= 1 maka arah kebijakan pembangunan kependudukan dan KB dalam RPJMN 2010-2014 diarahkan kepada pengendalian kuantitas penduduk yang dilakukan melalui tiga fokus prioritas: Pertama, revitalisasi program KB melalui:
(a) pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk yang responsif gender;
(b) pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana;
(c) promosi dan penggerakan masyarakat;
(d) peningkatan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi;
(e) pelatihan, penelitian dan pengembangan program kependudukan dan KB;
(f) peningkatan kualitas manajemen program;
Kedua, penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, melalui:
(a) penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk;
(b) perumusan kebijakan kependudukan yang sinergis antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas;
(c) penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait;
Ketiga, peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat waktu, melalui:
(a) penyediaan data kependudukan yang akurat dan tepat waktu bersumber pada sensus penduduk dan survei kependudukan;
(b) penyediaan hasil kajian kependudukan;
(c) peningkatan cakupan registrasi vital.
1.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
1.2.1. Arah Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga kecil bahagia sejahtera, yang ditandai denganmenurunnya angka TFR menjadi 2,1 dan NRR = 1,0, meningkatnya CPR cara modern menjadi , meningkatnya median Usia Kawin Pertama (UKP) perempuan menjadi 21 tahun, menurunnya ASFR (15-19 tahun) menjadi 30 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun,
Meningkatnya kesejahteraan peserta KB dan meningkatnya ketahanan keluarga maka arah kebijakan Program Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB periode 2008-2013 adalah sebagai berikut:
a. Revitalisasi Program KB, yang ditekankan pada:
1) Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana;
2) Promosi dan penggerakan masyarakat yang didukung dengan pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk;
3) Peningkatan pemanfaatan sistem informasi menajemen (SIM) berbasis Teknologi Informasi (IT);
4) Pelatihan, penelitian, dan pengembangan program kependudukan dan KB;
5) Peningkatan kualitas menajemen program;
b. Penyerasian kebijakan pengendalian Penduduk yang ditekankan pada : 1) Penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk;
2) Perumusan Kebijkana Kependudukan yang sinergis anatar aspek kuantitas,kualitas dan mobilitas;
3) Penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait.
1.2.2. Strategi
Adapun strategi yang ditetapkan untuk melaksanakan kebijakan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan melakukan sosialisasi kebijakan
pengendalian penduduk guna mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dengan menyerasikan kebijakan pengendalian penduduk, menjamin ketersediaan dan pemanfaatan parameter kependudukan, mensosialisasikan kebijakan dan program kependudukan serta melakukan analisis dampak kependudukan.
b. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana melalui pembinaan dan kemandirian ber KB;
c. Meningkatakan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKR dan BKL), pembinaan rejama dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga dan peningkatan pendapatan keluarga melalui UPPKS;
d. Melaksanakan promosi dan penggerakan masyarakat guna Meningkatakan komitmen stakeholder (pemangku kepentingan) dan meningkatkan peranserta mitra kerja;
d. Menyediakan dan menyebarluaskan data dan informasi kependudukan dan KB yang akurat dan terpercaya;
f. Meningkatkan kapasitas SDM serta penelitian dan pengembangan program kependudukan dan KB;
Meningkatkan kualitas manajemen dan kapasitas kelembagaan Serta meningkatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien.
3.2.3. Program dan Kegiatan Prioritas
Berdasarkan pedoman penyusunan restrukturisasi program dan kegiatan dari Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Departemen Keuangan tahun 2009, Badan PP dan KB Kabupaten Pamekasan yang termasuk kategori Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) hanya diperbolehkan mempunyai 1 (satu) program teknis. Sedangkan program generik berlaku sama dengan Kementrian/
Lembaga lainnya. Berdasarkan ke tentuan tersebut Badan PP dan KB setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 mempunyai : 1 (satu) program teknis yaitu Program Kependududukan dan KB; dan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Badan PP dan KB Kab. Pamekasan
a. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana terdiri dari kegiatan : (1) Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk
(2) Perencanaan Pengendalian Kependudukan (3) Kerjasama Pendidikan Kependudukan (4) Analisis Dampak Kependudukan
(5) Peningkatan Pembinaan Kesertaan KB Jalur Pemerintah
(6) Peningkatan Kemandirian dan Pembinaan Kesertaan KB Jalur Swasta (7) Peningkatan Kesertaan ber KB Galcitas, Wilayah Khusus dan Sasaran Khusus
(8) Peningkatan Kualitass Kesehatan Reproduksi (9) Pembinaan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak (10) Pembinaan Ketahanan Remaja
(11) Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (12) Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
(13) Peningkatan Advokasi, KIE Program Kependudukan dan KB (14) Peningkatan Kemitraan Dengan Lintas Sektor dan Pemerintah Daerah
(15) Peningkatan Pembinaan Lini Lapangan
(16) Penyediaan Data dan Informasi Program Kependudukan dan KB (17) Penyediaan Teknologi Informasi dan Dokumentasi program Kependudukan dan KB
b. Program generik dan kegiatan prioritas yang ada di Badan PP dan KB Kab.
Pamekasan adalah sebagai berikut:
1) Program pelatihan dan pengembangan Badan PP dan KB, terdiri dari kegiatan:
(a) Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
(b) Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana (c) Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
(d) Penelitian dan pengembangan Kependudukan
c. Program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya BKKBN terdiri dari kegiatan:
(a) Perencanaan Program dan Anggaran (b) Pengelolaan Administrasi Pegawai (c) Pengelolaan Administrasi umum
(d) Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara (e) Pengelolaan Hukum, Organisasi dan Humas
d. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Badan PP dan KB terdiri dari kegiatan:
(a) Peningkatan Pengawasan Program
(b) Peningkatan Pengawasan Keuangan dan Perbekalan
(c) Peningkatan Pengawasan Ketenagaan dan Administrasi Umum
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD BADAN PP DAN KB YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
A. Rencana Kinerja.
Sesuai fungsi-fungsi menejemen, maka fungsi perencanaan merupakan fungsi pertama yang harus dilaksanakan. Karena dengan perencanaan yang baik diharapkan akan memberikan hasil yang baik pula.
Demikian juga untuk mengoptimalkan kinerja diperlukan rencana kinerja.
Hal ini sebagai salah satu implementasi dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Surat Edaran menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tanggal 13 Desember 2004.
Dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan organisasi, maka rencana kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan tahun 2013 diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Melalui rencana kinerja diharapkan pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013 akan lebih terarah dan efektif sehingga dengan input yang ada mampu memberikan output dan outcome yang lebih optimal.
Rencana kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan tahun 2013 diharapkan akan mampu mencapai 2 (dua) sasaran pokok melalui 20 kegiatan yang dikemas dalam 2 (dua) program.
Secara rinci sasaran yang ingin dicapai Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan tahun 2012 meliputi :
Tujuan 1 : Memantapkan pelayanan konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dalam meningkatkan terwujudnya Keluarga Berkualitas yang sehat dan mandiri.
NO URAIAN INDIKATOR TARGET SUMBER DATA
1. Terlayani dan terayomi nya calon akseptor KB
/Akseptor KB serta Ter sosialisasinya Prog KB dan KS dlm upaya
meningkatkan kualitas Klg
Jumlah calon akseptor KB/
akseptor KB yang dilayani
19.823 Kantor Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kab Pamekasan
Tujuan 2 : Memantapkan penguatan kelembagaan dan jejaring pelayanan Keluarga Berencana untuk memperkuat ketahanan keluarga dalam meningkatkan terwujudnya Keluarga Sejahtera yang bertanggung jawab.
NO URAIAN INDIKATOR TARGET SUMBER DATA
1. Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya
meningkatkan kualitas keluarga
Jumlah institusi pengelola Program KB dan KS
2.268 Badan
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana Kabupaten Pamekasan
AKUNTABILITAS KINERJA
Bahwa setelah disusun proses Rencana Strategik yang mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dari Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan, maka sudah bisa diukur tingkat keberhasilan dari masing-masing kegiatan.
Berhasil tidaknya suatu kegiatan sangat ditentukan dari hasil analisis yang terukur yang memuat beberapa indikator kinerja yang meliputi aspek INPUT (masukan), OUTPUT (keluaran/hasil) dan OUTCOME (manfaat). Dengan metode Akuntabilitas Kinerja inilah akan tersusun suatu hasil analisis yang pada akhirnya menjadi media penting untuk mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan dengan dukungan dana dari APBD Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Secara garis besar dari 2 (dua) sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja untuk tahun 2013 dari segi output dan outcome telah dapat diidentifikasikan.
Ikhtisar pencapaian sasaran dapat dilihat dari tabel berikut ini :
NO SASARAN PENCAPAIAN
TERCAPAI TIDAK TERCAPAI
1. Terlayani dan terayominya calon akseptor KB / Akseptor KB serta
Tersosialisasinya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
V -
2. Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga
V -
A. Analisis Capaian Kinerja.
Untuk melihat perimbangan antara rencana tingkat capaian ( target ) dari masing-masing kegiatan dengan rencana tingkat capaian (target) dari masing- masing sasaran, digunakan indicator Input (masukan), Output (keluaran/hasil) dan Outcome (manfaat) sehingga pada akhirnya akan terlihat seberapa besar dukungan dana yang dialokasikan dari masing-masing kegiatan dapat memenuhi target sasaran yang diharapkan.
Adapun analisis capaian kinerja dari masing-masing kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut :
NO. SASARAN PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4
1. Terlayani dan terayominya calon akseptor KB/Akseptor KB sertatersosialisasi nya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a.Keluarga Berencana
b.Pelayanan Kontrasepsi
1. Pencabutan Implant
2. Pengadaan Alat Kontrasepsi.
3. Operasional Pembantu Pembina KB desa dan Sub Pembantu Pembina KB Desa
4. Penilaian Kader
IMP,BKB,UPPKS,dan PLKB terbaik TK. Kec dan Kab 5. Pertemuan Koordinasi dan
Evaluasi Program Tk.
Kabupaten
6. Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Program Tk.
Kecamatan
7. Pengadaan Alat Kesehatan 1. Operasional Klinik Keluarga
Berencana
2. Pelayanan KB-Kes- Bhayangkara, TMKK, Kesatuan Gerak PKK 3. Pelayanan KB Keliling Kecamatan
ke Desa
NO. SASARAN PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4
2. Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a.Kesehatan Reproduksi Remaja.
b.Pengembangan Bahan informasi ttg pengasuhan dan Pembinaan tumbuhkembang anak.
c.Pengelolaan data dan Infor
masi keluarga
d. Pembinaan Peran serta masyarakat dalam yan KB- KR yang mandiri.
1. Sosialisasi Program KRR bagai Santri Ponpes,
Sekolah,Pangkalan, dan FGD.
2. Operasional Pendidik Sebaya dan Petugas PIK-KRR
Kabupaten.
3. Refreshing Program KRR bagi PS dan Pengelola PIK-KRR
1. Pendampingan dan Operasional Kelompok BKB dan BKR
1. Up Dating Data keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
2. Pengadaan kartu kembang anak.
1. Pembinaan Pangkalan dan Perkemahan Bhakti Saka Kencana III
2. Pembentukan dan Operasional Pos Pemberdayaan keluarga (POSDAYA)
e.Program
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
1. Pameran Produk Kelompok UPPKS.
Sasaran 1 : Terlayani dan terayominya calon akseptor KB/Akseptor KB serta Tersosialisasinya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a. Program Keluarga Berencana.
a.1. Pencabutan Implant
- Input (dana) : (Rp.74.720.000-/Rp. 74.560.000,-) X 100 % = 99.78 %.
- Output : (934 akseptor/932 akseptor) X 100 % = 99.78 %.
- Outcome : (934 akseptor/932 akseptor) X 100 % = 99.78 %.
a.2. Pengadaan Alat Kontrasepsi
- Input (dana) : (Rp.47.500.000,-/Rp. 46.225.000,-) X 100 % = 97.31 %.
- Output : (115 akseptor/115 akseptor) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (115 akseptor/115 akseptor) X 100 % = 100 %.
a.3. Operasional PPKBD dan Sub PPKBD
- Input (dana) : (Rp. 226.800.000,-/Rp.226.800.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (54 Klinik KB/54 Klinik KB) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (54 paket/54 paket) X 100 % = 100 %.
a.4. Penilaian Kader IMP, BKB, UPPKS dan PLKB Terbaik Tk. Kec dan Kab - Input (dana) : (Rp. 12.045.600,-/Rp. 12.045.600,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (12 orang/12 orang) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (12 orang/12 orang) X 100 % = 100 %.
a.5. Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Prog. Tk Kabupaten
- Input (dana) : (Rp.7.021.000,-/Rp. 7.021.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (1 kali/1 kali X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Lancar 100 %/lancar 100 %) X 100 % = 100 %.
a.6. Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Prog. Tk Kecamatan
- Input (dana) : (Rp. 16.900.000,-/Rp. 16.900.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (13 kali/13 kali X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Lancar 100 %/lancar 100 %) X 100 % = 100 %.
a.7. Pengadaan Alat Kesehatan
- Input (dana) : (Rp.26.240.000,-/Rp. 26.240.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (8 paket/8 paket X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Lancar 100 %/lancar 100 %) X 100 % = 100 %.
b. Program Pelayanan Kontrasepsi.
a.1. Operasional Klinik KB
- Input (dana) : (Rp. 28.320.000-/Rp. 28.320.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (59 klinik/59 klinik X 100 % = 100 %.
- Outcome : (59 klinik/59 klinik X 100 % = 100 %.
a.2. Pelayanan KB-Kes, TMKK, Kesatuan Gerak PKK
- Input (dana) : (Rp.16.482.000,-/Rp. 16.482.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (13 kegiatan/13 kegiatan) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Lancar 100 %/Lancar 100%) X 100 % = 100 %.
a.3. Pelayanan KB Keliling Kecamatan ke Desa
- Input (dana) : (Rp. 94.500.000,-/Rp.94.500.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (1 paket /1 paket) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (1 paket/1 paket) X 100 % = 100 %.
a.4. Pelayanan KB Keliling Kabupaten ke Kecamatan
- Input (dana) : (Rp. 12.200.000,-/Rp.12.200.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (1 paket /1 paket) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (1 paket/1 paket) X 100 % = 100 %.
Sasaran 2 : Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a. Program Kesehatan Reproduksi Remaja.
a.1. Sosialisasi Prog. KRR bagi Santri Ponpes, Sekolah, Pangkalan, dan FGD - Input (dana) : (Rp. 21.500.000,-/Rp. 21.500.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (32 keg/32 keg) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (peran 100 %/peran 100 %) X 100 % = 100 %.
a.2. Opearasional Pendidik Sebaya dan Petugas PIK-KRR Kabupaten
- Input (dana) : (Rp. 24.000.000,-/Rp. 24.000.000,-) X 100 % = 90,97 %.
- Output : (40 kegiatan/40 kegiatan) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Meningkat 100 %/Meningkat 100 %) X 100 % = 100 %.
a.3. Refreshing Program KRR bagi Pendidik Sebaya dan Pengelola PIK-KRR - Input (dana) : (Rp. 10.616.500,-/Rp. 10.616.500,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (30 orang/30 orang) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (30 orang/30 orang) X 100 % = 100 %.
b. Program Pengembangan Bahan Informasi Ttg Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
b.1. Pendampingan dan Operasional Kelompok BKB dan BKR
- Input (dana) : (Rp. 73.150.000,-/Rp. 73.150.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (65 kelompok/65 kelompok) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (65 prosen/65 prosen) X 100 % = 100 %.
c. Program Pengelolaan Data dan Informasi Keluarga
c.1. Up Dating Data Keluarga berencana dan Keluarga Sejahtera
- Input (dana) : (Rp. 113.255.000,-/Rp.112.329.945,-) X 100 % = 99,18 %.
- Output : (1 paket/1paket) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (data update 100 %/ data update 100 %) X 100 % = 100 %.
c.2. Pengadaan kartu kembang Anak
- Input (dana) : (Rp. 21.742.000,-/Rp. 21.586.700,-) X 100 % = 99,28 %.
- Output : (6.212 lembar/6.212 lembar) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Kualitas 100 %/ kualitas 100 %) X 100 % = 100 %.
d. Program Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB KR yang mandiri
d.1. Pembinaan pangkalan dan Perkemahan Bhakti Saka Kencana III
- Input (dana) : (Rp. 22.174.500,-/Rp. 22.174.500,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (1 paket/1paket) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (peran 100 %/ peran 100 %) X 100 % = 100 %.
d.2. Pembentukan dan Opearasional POSDAYA
- Input (dana) : (Rp.15.190.000,-/Rp. 15.190.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (6 kelompok/6 kelompok) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Kualitas Klg 100 %/ Kualitas Klg 100 %) X 100 % = 100 %.
e. Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga c.1. Pameran Produk Kelompok UPPKS
- Input (dana) : (Rp. 10.440.000,-/Rp. 10.440.000,-) X 100 % = 100 %.
- Output : (1 paket/1 paket) X 100 % = 100 %.
- Outcome : (Usaha meningkat 100 %/ Usaha meningkat 100 %) X 100
% = 100 %.
Dari hasil pengukuran kinerja kegiatan dapat dianalisa bahwa semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari masing – masing indikator kinerja bahwa :
Dari sisi Input (dana) menunjukkan nilai pencapaian kinerja rata – rata sebesar 99,46 % ( termasuk katagori baik atau berhasil ).
Dari sisi Output menunjukkan nilai pencapaian kinerja rata–rata sebesar 100 % ( termasuk katagori baik atau berhasil ).
Dari sisi Outcome menunjukkan nilai pencapaian kinerja rata – rata sebesar 100 % ( termasuk katagori baik atau berhasil ).
Pengukuran Pencapaian Sasaran.
Adapun indikator – indikator yang dapat diukur adalah sebagai berikut : Sasaran 1 :
Terlayani dan terayominya calon akseptor KB/Akseptor KB serta Tersosialisasinya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a. Program Keluarga Berencana.
a.1. Pencabutan Implant
Terayominya 932 akseptor implant atau sebesar 99.78 %. Dari realisasi dana 99.78 %.
a.2. Pengadaan Alat Kontrasepsi
Terlsedianya 115 alkon Implant atau setara dengan 100 % dari realisasi dana 97,31 %
a.3. Operasional PPKBD dan Sub PPKBD
Memberikan operasional PPKBD dan Sub PPKBD kepada 13.608 intitusi atau 100 % dari realisasi dana 100%
a.4. Penilaian Kader IMP, BKB, UPPKS dan PLKB Terbaik Tk. Kec dan Kab Terpilihnya 12 orang kader IMP, BKB, UPPKS dan PLKB Terbaik atau 100
% dari realisasi dana 100%
a.5. Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Prog. Tk Kabupaten
Lancarnya pelaksanaan program KB di tingkat kabuapten atau 100 % dari realisasi dana 100%
a.6. Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Prog. Tk Kecamatan
Lancarnya pelaksanaan program KB di 13 kecamatan atau 100 % dari realisasi dana 100%
a.7. Pengadaan Alat Kesehatan
Dapat memenuhi kebutuhan IUD Kit 8 paket sesuai dengan rencana atau 100 % dari realisasi dana 100%
b. Program Pelayanan Kontrasepsi.
a.1. Operasional Klinik KB
Memenuhi kebutuhan biaya operasional 59 klinik atau 100 % dari realisasi dana 100%
a.2. Pelayanan KB-Kes, TMKK, Kesatuan Gerak PKK
Dapat mendekatkan jangkauan kegiatan Pelayanan KB melalui even KB- Kes, TMKK, Kesatuan Gerak PKK ke 13 kegiatan atau 100 % dari realisasi dana 100%
a.3. Pelayanan KB Keliling Kecamatan ke Desa
Telah melaksanakan kegiatan pelayanan KB keliling ke 189 desa atau 100
% dari realisasi dana 100%
a.4. Pelayanan KB Keliling Kabupaten ke Kecamatan
Telah melaksanakan kegiatan pelayanan KB keliling ke 13 kecamatan atau 100 % dari realisasi dana 100%
Sasaran 2 :
Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
a. Program Kesehatan Reproduksi Remaja.
a.1. Sosialisasi Prog. KRR bagi Santri Ponpes, Sekolah, Pangkalan, dan FGD Telah memberikan pelatihan kepada 32 orang Remaja atau 100 % dari
realisasi dana 100%
a.2. Opearasional Pendidik Sebaya dan Petugas PIK-KRR Kabupaten
Telah memberikan pelatihan kepada 40 Pendidik Sebaya atau 100 % dari realisasi dana 90,97%
a.3. Refreshing Program KRR bagi Pendidik Sebaya dan Pengelola PIK-KRR Telah memberikan Refreshing kepada 30 orang Pendidik Sebaya atau 100 % dari realisasi dana 100%
b. Program Pengembangan Bahan Informasi Ttg Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
b.1. Pendampingan dan Operasional Kelompok BKB dan BKR
Dapat melaksanakan pendampingan dalam rangka pembinaan kepada 65 kelompok BKB dan BKR atau 100 % dari realisasi dana 100%
c. Program Pengelolaan Data dan Informasi Keluarga
c.1. Up Dating Data Keluarga berencana dan Keluarga Sejahtera
Dapat melaksanakan up dating data terhadap 1.022 keluarga atau 100 % dari realisasi dana 100%
c.2. Pengadaan kartu kembang Anak
Tersedianya kebutuhan form kartu kembang Anak sebanyak 6.212 lembar atau 100 % dari realisasi dana 100%
d. Program Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB KR yang mandiri
d.1. Pembinaan pangkalan dan Perkemahan Bhakti Saka Kencana III
Saka Kencana yang dibina sebanyak 13 pangkalan dan berhasil melaksanakan satu kali perkemahan bhakti Saka Kencana tingkat kabupaten atau 100 % dari realisasi dana 100%
d.2. Pembentukan dan Opearasional POSDAYA
Membentuk dan mengoperasionalkan sebanyak 6 kelompok POSDAYA atau 100 % dari realisasi dana 100%
e. Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga e.1. Pameran Produk Kelompok UPPKS
Mengikuti satu kali Pameran Produk kelompok UPPKS atau 100 % dari realisasi dana 100%.
Dari hasil pengukuran pencapaian sasaran dapat dianalisa bahwa semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja tingkat capaian yang semakin baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa nilai pencapaian sasaran setiap indikator rata-rata sebesar 100 % (termasuk katagori baik atau berhasil ).
B. Akuntabilitas Keuangan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pamekasan
memperoleh anggaran dari APBD Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 sebesar Rp. 874.796.600,- ( Delapan ratus tujuh puluh empat juta tujuh ratus
sembilan puluh enam ribu enam ratus rupiah ) dengan jumlah 7 program dari 20 kegiatan. Dari sejumlah anggaran tersebut yang terserap sebesar Rp.870.041.245.,- ( Delapan ratus tujuh puluh juta empat puluh satu ribu dua ratus empat puluh lima rupiah ) atau 99,46 %. Sedangkan sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 4.755.355,- ( Empat juta tujuh ratus lima puluh lima ribu tiga ratus lima puluh lima rupiah ) yang berasal dari kegiatan :
1. Kegiatan Pencabutan Implant sebesar Rp. 160.000,- ( Seratus enam puluh ribu rupiah ).
2. Pengadaan Alat Kontrasepsi sebesar Rp. 1.275.000,- ( Satu juta dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah ).
3. Pengadaan Alat Kesehatan sebesar Rp.2.240.000,- ( Dua juta dua ratus empat puluh ribu rupiah ).
4. Up Dating Data Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebesar Rp.
925.055 ( Sembilan ratus dua puluh lima ribu lima puluh lima rupiah ) 5. Pengadaan Kartu Kembang Anak sebesar Rp. 155.300,- ( Seratus lima
puluh lima ribu tiga ratus rupiah ).
Dan sisa anggaran yang tidak terserap tersebut telah disetor ke Kas Daerah.
Akuntabilitas anggaran dalam upaya pencapaian sasaran dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini :
NO. SASARAN
RENCANA (Rp)
REALISASI (Rp)
% KET
1. Terlayani dan terayominya calon akseptor KB/Akseptor KB serta
Tersosialisasi
nya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
500.522.000,- 499.087.000,- 99,71
NO. SASARAN
RENCANA (Rp)
REALISASI (Rp)
% KET
2. Berperannya institusi pengelola Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga
374.274.600,- 370.954.245,- 99,11
JUMLAH 874.796.600,- .870.041.245,- 99,46
Anggaran dari APBD Kabupaten Pamekasan tersebut telah digunakan untuk berbagai kegiatan tahun 2012 yang disertai penyelesaian SPJ nya dan telah disetor ke Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Pamekasan. Secara lebih rinci
kegiatan - kegiatan yang telah didanai dari APBD Kabupaten Pamekasan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Sasaran 1 : Terlayani dan terayominya calon akseptor KB/Akseptor KB serta Tersosialisasinya Program KB dan KS dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga.
b. Program Keluarga Berencana.
1. Pencabutan Implant
- Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 74.720.000,- terealisasi sebesar Rp. 74.560.000,- ( 99,78 % ).
- Penggunaan dana : adalah biaya jasa pelayanan petugas dan obat - obatan bagi akseptor yang dilayani.
- Lokasi Kecamatan se Kabupaten Pamekasan.
2. Pengadaan Alat Kontrasepsi
- Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 47.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 46.225.000,- ( 93,31 % ).
- Penggunaan dana : adalah biaya pengadaan Alat Kontrasepsi Suntikan - Lokasi Kabupaten Pamekasan.
3. Operasional PPKBD dan Sub PPKBD
- Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 226.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 226.800.000,- ( 100 % ).
- Penggunaan dana : adalah biaya operasional petugas PPKBD dan Sub PPKBD.
- Lokasi Desa/ kecamatan Kabupaten Pamekasan.
4. Penilaian Kader IMP, BKB, UPPKS dan PLKB Terbaik Tk. Kec dan Kab
- Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 12.045.600,- terealisasi sebesar Rp. 12.045.600,- ( 100 % ).
- Penggunaan dana : adalah biaya seleksi Kader IMP, BKB, UPPKS dan PLKB Terbaik Tk. Kecamatan dan Kabupaten.
- Lokasi Kecamatan dan Kabupaten Pamekasan.