• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada Bab I akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah , Tujuan dan Metode Penelitian dari penulisan Laporan Seminar Tugas Akhir Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem ini.

1.1. Latar Belakang

Bali merupakan salah satu potensi besar di Indonesia dalam bidang pariwisata dan perkebunan. Salah satu daerah yang mampu menarik para wisatawan adalah Kabupaten Karangasem. Objek wisata yang ada di Kabupaten karangasem, diantaranya Taman Ujung, Candi Dasa, Tirta Gangga, Tulamben, Amed, Tenganan, Kawasan Spiritual Pura Besakih, Bukit Jambul, Area Rekreasi Air Sungai Telaga Waja, Lambuan Ambuk, Padang Bai dan Pura Lempayung.

Dari ke 11 objek wisata tersebut 30% berada di Kecamatan Rendang. Objek

wisata tersebut terdiri atas Kawasan Spiritual Pura Besakih, Bukit Jambul, Area

Rekreasi Air Sungai Telaga Waja. Tidak hanya dalam bidang pariwisata,

(2)

2

Kabupaten Karangasem juga memiliki kekayaan alam yang terkenal, seperti hasil pertanian dan perkebunan.

Karangasem merupakan salah satu kabupaten yang ada di Pulau Bali dengan memiliki ladang perkebunan terbesar keempat setelah Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Bangli. Luas wilayah dari kabupaten ini adalah 839,54 km

2

dengan delapan buah kecamatan yakni Kubu, Rendang, Abang, Sidemen, Selat, Bebandem, Karangasem dan Manggis. Dari luas total wilayah tersebut luas ladang perkebunan di Kabupaten Karangasem sebesar 25.529 hektar yang terdiri atas kacang – kacangan di Kec. Kubu dan Abang, kopi di Kec. Rendang, buah (salak) di Kec. Bebandem dan Sibetan, jagung di Kec. Seraya dan padi di Kec.

Sidemen, Selat, Manggis dan karangasem. (sumber: Badan Pusat Statistika Kabupaten Karangasem, 2015) .

Salah satu daerah penghasil perkebunan terbesar di Kabupaten Karangasem adalah Kecamatan Rendang. Kecamatan Rendang memiliki luas ladang pertanian seluas 1.456 hektar dari luas wilayah keseluruhan yakni 109,70 km

2

. Lahan pertanian tersebut sebagian besar ditanamami oleh tanaman Kopi.

Hasil produksi biji kopi yang ada di kecamatan Rendang pada tahun 2013 sekitar 31,02 ton. (sumber : Badan Pusat Statiska Kabupaten Karangasem, 2014).

Kopi merupakan sebuah biji dan sumber utama pembuatan minuman kopi.

Warna bijinya adalah putih yang berupa endosperma. Kopi dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Kopi Arabika, Robusta, Liberka dan hibrida. Biji Kopi pada umumnya memiliki dua buah biji. Didalam biji kopi ini mengandung 4 buah nutrisi, yaitu Alkaloida kafein, protein dan asam amino, karbohidrat dan lipid. Dari kandungan tersebut, biji kopi memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.

Munurut penuturan dari petugas Kantor Kecamatan Rendang, masyarakat

di kecamatan ini sebagian besar merantau ke Kota Denpasar dan sebagiannya lagi

menetap dengan mata pencaharian sebagai pedagang dan memelihara kebun

seperti buah – buahan, kopi dan cengkeh. Kemudian, hasil kebun tersebut, dibawa

ke pasar atau ke kota untuk dijual. Tetapi hal ini berbeda dengan hasil kebun

berupa kopi atau cengkeh. Hasil kebun ini tidak langsung dijual ke pasar

melainkan, ke pabrik / pusat pengolahan lebih lanjut agar menjadi hasil yang

dapat langsung digunakan oleh konsumen.

(3)

3

Kasus tersebut juga terjadi pada hasil kebun berupa kopi yang ada di Kecamatan Rendang. Menurut I Gusti Ngurah Ardana, pemilik ladang kopi, beliau melakukan pengolahan biji kopi secara manual terlebih dahulu, yakni memetik biji kopi dan menjemur biji kopi hingga kering kurang lebih selama satu minggu dalam keadaan cuaca cerah sepanjang hari. Setelah menjemur, beliau mengangkut seluruh hasil kopi tersebut ke “Selip” atau tempat pemilahan antara biji kopi dengan kulitnya. Setelah itu, biji kopi tersebut dapat dijual ke pabrik / pusat pengolahan di Kota Denpasar yang mampu mengolah menjadi serbuk kopi instan.

Dari kasus tersebut, terjadi proses yang panjang untuk mengolah biji kopi hingga menjadi bubuk kopi. Selain itu, dana yang dikeluarkan lebih besar sehingga menyebabkan keuntungan dari masyarakat sekitar berkurang. Tetapi kegiatan tersebut tetap dilaksanakan karena belum adanya fasilitas yang memadai di Kabupaten Karangasem seperti di Pusat Pengolahan Kopi yang ada di Kota Denpasar dan sekitarnya. Oleh karena itu, perlu adanya untuk mengajukan sebuah rancangan mengenai suatu tempat pengolahan khusus hasil kebun kopi yang disertai dengan peristirahatan bagi wisatawan sebagai akomodasi pariwisata di daerah Kecamatan Rendang, Karangasem.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat dirangkum, antara lain:

a. Apakah tema yang akan diterapkan guna menggabungkan dua fungsi antara Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi?

b. Bagaimana program ruang dan tapak yang akan diterapkan pada Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini sehingga mampu meningkatkan produksi olahan kopi yang memiliki kualitas baik ?

c. Bagaimana konsep perancangan dari perencanaan bangunan Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi?

1.3. Tujuan

Tujuan dari merancang Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan

Rendang, Karangasem ini adalah :

(4)

4

a. Menghasilkan tema yang akan diterapkan guna menggabungkan dua fungsi antara Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi.

b. Menghasilkan program ruang dan tapak yang akan diterapkan pada Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini sehingga mampu meningkatkan produksi olahan kopi yang memiliki kualitas baik

c. Menghasilkan konsep perancangan dari perencanaan bangunan Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi yang selanjutnya ditransformasikan kedalam desain fisik sehingga terbentuk sebuah penataan yang baik.

1.4. Metode Penelitian

Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data dan analisa data/teknik pembahasan. Berikut merupakan penjelasan dari metode yang digunakan, antara lain :

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto,1985:121, Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses penyusunan instrumen yang bersifat umum. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan variable yang tepat baik. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain :

a. Wawancara

Melakukan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penduduk daerah Kecamatan Rendang yang memiliki ladang perkebunan kopi mengenai bagaimana proses pengolahan baik dalam skala mikro dan makro. Proses wawancara juga dilakukan pada marketing pemasaran dari CV.

Pusaka Bali Persada mengenai ruang – ruang yang dibutuhkan serta alur dari pengolahan kopi.Dan pada tahap akhir, melakukan wawancara terhadap Camat dari Kecamatan Rendang mengenai potensi yang akan dikembangkan dan daerah yang strategis untuk peletakannya.

b. Observasi

Observasi merupakan suatu proses pengamatan langsung kelapangan

untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan proyek yang

akan dibangun. Dalam hal ini, observasi dilakukan saat studi fasilitas sejenis

pada CV. Pusaka Bali Persada yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015

serta Starbucks Coffee Griya Santrian pada tanggal 11 Oktober 2015. Hal

(5)

5

yang diamati dalam proses observasi mengenai ruang atau fasilitias yang disediakan, alat pengolahan dan proses peletakkannya serta produk yang dihasilkan selama proses pengolahan kopi tersebut.

Selain itu, proses observasi juga dilaksanakan pada penentuan tapak untuk proyek ini. Observasi dilaksanakan pada tanggal 18 November 2015 di Kecamatan Rendang dalam tiga lokasi yang berbeda. Lokasi tersebut terdiri atas Desa Pesabaan, Desa Nongan dan Desa Pempatan.

c. Studi Literatur

Dengan cara mempelajari literatur yang terkait, sebagai pedoman dalam merancang bangunan yang diperuntukkan bagi Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi yang selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk membandingkan teori dengan kebutuhan rancangan yang akan dirancang. Dalam studi literatur ini menggunakan buku tentang arsitektur yang berkaitan dengan ukuran atau persyaratan dari merancang sebuah bangunan pusat pengolahan dan café pada Kedai Kopi. Selanjutnya menggunakan buku tentang kopi dan manajemen bangunan yang digunakan untuk mengetahui dari aktivitas dan alur kegiatan dari pengolahan kopi tersebut.

Studi literatur juga dilaksanakan saat penentuan fasilitas sejenis yang digunakan sebagai acuan pada proyek ini. Proses studi literatur digunakan dengan media internet. Hal tersebut dikarenakan tidak tersedianya buku mengenai bangunan tersebut. Selain itu, media internet juga dilakukan untuk pencarian materi pada pemahaman terhadap proyek sehingga mendapatkan data yang lebih kompleks.

d. Studi Instansional

Melakukan pengumpulan data dari intansi kepemerintahan yang

digunakan dalam proses merancang. Data instansional yang dikumpulkan

berasal dari dinas yang berkaitan. Instansi yang dikunjungi meliputi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas

Pariwisata, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Pusat Statiska dan

Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Keseluruhan dinas dan

kantor tersebut berada di Kabupaten Karangasem yang berkaitan langsung

dengan lokasi pembangunan proyek. Selain itu, data perkembangan hasil

(6)

6

perkebunan dan pertanian, didapat dari data UPT Pertanian dan Hortikultural dan UPT Perkebunan Kecamatan Rendang.

1.4.2. Teknik Pengolahan data

Menurut Arikunto,1985:137, Teknik pembahasan merupakan bagian dari tahap analisis data yang dilakukan setelah melakukan teknik pengumpulan data.

Teknik ini merupakan suatu proses mengolah seluruh instrumen yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah status dan mendeskripsikan fenomena; komparasi/ membandingkan dua atau lebih fenomena; mencari hubungan antara kedua fenomena dan melihat pengaruh hubungan antara variable terkait. Berikut merupakan teknik pengolahan data yang digunakan dalam proses penelitian ini.

1. Metode Deskriptif

Menerapkan metode ini dengan cara memaparkan dan menjelaskan berbagai proses kegiatan dalam membuat rancangan ulang Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi. Pada keseluruhan bab dijabarkan mengenai keseluruhan data yang telah diperoleh pada baik pada buku, media internet dan data instansi.

2. Metode Komparatif

Pengolahan data dengan cara membandingkan teori yang ada, baik itu di

bangku perkuliahan maupun data literatur. Selain itu , data juga dapat

bersumber dari dokumen dari instansi – instansi bersangkutan yang juga

berhubungan satu sama lain.

Referensi

Dokumen terkait

Kenaikan kadar ion P, K, dan Mg sampai minggu ke- 6 sedangkan pada minggu ke-7 mengalami penurunan hal ini disebabkan karena ion ± ion yang berada dalam cairan akan teradsorpsi

Pernyataan subjek di atas dikategorikan sebagai sikap optimisme karena sesuai dengan karakteristik seseorang yang memiliki optimisme yang dikemukankan Seligmen,

pemenuhan dana harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penulis tertarik ingin menguji variabel yang mempengaruhi struktur modal,. dimana proksi yang digunakan

Penelitian yang berjudul Makna Halal Kedai Kopi Bagi Konsumen Berhijab: Studi FDGnografi di Kedai Kopi XYZ ini melihat banyaknya umat muslim terutama di

Tulisan ini akan lebih fokus membahas mengenai nilai-nilai pendidikan yang berkenaan dengan nilai sikap dan perilaku, nilai yang berkaitan dengan tujuan pendidikan

(2003a), beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemandirian pangan adalah: (1) ketergantungan ketersediaan pangan nasional pada produksi pangan domestik;

Dongeng binatang si Kancil memiliki banyak manfaat dan pesan moral yang dimaksudkan agar anak – anak mendapatkan pengalaman dan pemahaman tentang bagaimana moral yang

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif sangat mementingkan proses daripada produk, dan bermaksud mencari makna dengan menganalisis data secara