• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Teknik Variable Frame Rate Untuk Efisiensi Transmisi dan Penyimpanan Video Digital.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Teknik Variable Frame Rate Untuk Efisiensi Transmisi dan Penyimpanan Video Digital."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR ... vii SAMBUTAN KETUA PANITIA ... ix

SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ... xi

HUMANIORA

NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ...3

KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUJU INTEGRASI KELOMPOK ETNIS

DI KABUPATEN POHUWATO

Wantu Sastro ...8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA

I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ...13

KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI

Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy, I Ketut Ngurah Sulibra ...21

INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA

Ni Putu Wiwin Setyari ...29

MODEL ESTIMASI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDUNG

Rivan Sutrisno,Mardha Tri Meilani ...38

KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,

Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,

Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum ...46

MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK-PRAKTIK BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAT

UNTUK MEMPERKOKOH JATI DIRI MASYARAKAT BALI

Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,

Dr. Frans I Made Brata, M.Hum, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U ... 54

(3)

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL G.A.P Candra Dharmayanti dan Mayun Nadiasa ...1772

STUDI SIFAT CAMPURANASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN

BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DANAUTOCLAVED AERATED

CONCRETE (AAC) SEBAGAIFILLER

I Nyoman Arya Thanaya, I Gusti Raka Purbanto,Pande Gde Pradnya P.M ...1779

ANALISIS KENDALA DALAM PENERAPANGREEN CONSTRUCTION

A.A. Diah Parami Dewi ...1787

TRANSISI ARSITEKTURUMAH TUA DI DESA JULAH,

KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG, BALI

I Ketut Mudra, I Gusti Bagus Budjana, I Ketut Muliawan Salain ...1796 PENGEMBANGAN MODEL PROFIL TEMPERATUR PERKERASAN ASPAL PADA IKLIM TROPIS DI WILAYAH BALI SELATAN

IMA. Ariawan, BS. Subagio, BH. Setiadji ...1805

PENGEMBANGAN TEKNIK VARIABLE FRAME RATE

UNTUK EFISIENSI TRANSMISI DAN PENYIMPANAN VIDEO DIGITAL

N. Indra Er , I.M. Arsa Suyadnya ...1813

DRIVE TESTMENGGUNAKANSMARTPHONE DENGAN

SISTEM OPERASI ANDROID DAN SOFTWARE G-NETTRACKPRO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Pande Ketut Sudiarta, Ngurah Indra ER ...1822

SINTESISGAMELAN GENDER WAYANG DENGAN

MODIFIED FREQUENCY MODULATION (MODFM)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, Luh Gede Astuti ...1830 STUDI EKSPRIMEN KOMPOSISI KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM PENGUAT SILICON

CARBON WHISKERS DAN AL2O3 SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF

Ketut Suarsana, Eka Sulistyawati ...1838 TRANSFORMASI NILAI BUDAYA DALAM TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DI

DENPASAR, GIANYAR, DAN KLUNGKUNG

Widiastuti, Syamsul Alam Paturusi, Ngakan Acwin dwijendra ...1847

EFEKTIFITAS PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING

DALAM MENGANALISIS DATA STATISTIKA MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA

Made Susilawati, G.K. Gandhiadi, ...1857 RANCANG BANGUN PENGENDALI KETINGGIAN AIR DILENGKAPI

DENGAN PENGIRIMAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

(4)

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.

Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.

Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng

Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D

Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T. Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.

I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.

Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si

l

Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

(5)

PENGEMBANGAN TEKNIK VARIABLE FRAME RATE

UNTUK EFISIENSI TRANSMISI DAN PENYIMPANAN

VIDEO DIGITAL

N. Indra Er1), I.M. Arsa Suyadnya2)

1, 2Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail : indra@unud.ac.id

ABSTRAK

Video digital dewasa ini telah menjadi bagian penting dalam usaha manusia untuk menyampaikan ide dan informasi secara lokal maupun jarak jauh. Pemanfaatannya sangat beragam, mulai dari pengamatan keamanan (surveillance), pembelajaran jarak jauh (e-learning), sampai dengan pemenuhan akan kebutuhan hiburan (entertainment).Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya pemanfaatan video digital dalam kehidupan sehari-hari maka beban terhadap sistem penunjang penyampaiannya pun ikut meningkat. Ruang penyimpanan (storage) yang dibutuhkan oleh video digital semakin besar, demikian pula bandwidth digital yang diperlukan untuk penyampaian video tersebut kepada pemirsa yang jauh (remote viewing). Selanjutnya, teknik pengkodean video pada dasarnya adalah usaha untuk melakukan pengurangan informasi-informasi yang sama (redundant) pada satu frame (intra-frame redundancy), maupun pada deretan frame (inter-frame redundancy). Pada penelitian ini fokus pengurangan data dilakukan terhadap redundansi temporal inter-frame yang memanfaatkan karakteristik fundamental video digital, dimana video digital adalah deretan gambar (frame) dengan urutan waktu tayang tertentu. Perbedaan data pada urutan frame tersebutlah yang selanjutnya diterjemahkan sebagai gerak oleh Sistem Visual Manusia (Human Visual System). Oleh karenanya, teknik penentuan nilai frame rate minimum video pada penelitian ini didasari pada dua hal penting, yakni pengetahuan terhadap konten (content-awareness) yang diwakili oleh parameter intensitas gerak yang tampak (apparent motion), dan pengetahuan terhadap persepsi kualitas oleh pemirsanya (User Perceived Quality).

Dalam penelitian ini dihasilkan persamaan yang menghubungkan nilai intensitas gerak yang tampak pada frame-frame video, persepsi kualitas oleh pemirsa yang dituju, dan nilai frame rate minimum yang dapat diterapkan. Ppersamaan-persamaan yang dihasilkan dapat menjadi dasar dari sebuah model pengembangan Teknik Variable Frame Rate secara hardware maupun software

!"#$#%!&%'(!"'(%)*+*%,-*"' ('(%+*"%)!".( )*"*"%/(+!0%+(1(,*23

Kata kunci: Video Digital, Variable Frame Rate, Intensitas Gerak pada Video, Persepsi Kualitas Video

1. PENDAHULUAN

Video digital dewasa ini telah menjadi bagian penting dalam usaha manusia untuk menyampaikan ide dan informasi secara lokal maupun jarak jauh. Pemanfaatannya sangat beragam, mulai dari pengamatan keamanan (surveillance), pembelajaran jarak jauh (e-learning), sampai dengan pemenuhan akan kebutuhan hiburan (entertainment). Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya pemanfaatan video digital dalam kehidupan sehari-hari maka beban terhadap sistem penunjang penyampaian informasinya pun ikut meningkat.Ruang penyimpanan (storage) yang dibutuhkan oleh video digital semakin besar, demikian pula bandwidth digital yang diperlukan untuk penyampaian video tersebut kepada pemirsa yang jauh (remote viewing).Untuk itu penelitian dan inovasi dalam teknik pengkodean video sangat diperlukan untuk !"#"$%&'%&"(!)(*#!"*#('+&"* #*#(,&"(-!".# -&"&"".&/

Teknik pengkodean video pada dasarnya adalah usaha untuk melakukan pengurangan informasi-informasi yang sama(redundant) pada satu frame(intra-frame redundancy), maupun pada deretan frame (inter-frame redundancy). Pada penelitian ini fokus pengurangan data dilakukan terhadap redundansi temporal inter-frame yang memanfaatkan karakteristik fundamental video digital, dimana video digital adalah deretan gambar (frame) dengan urutan waktu tayang tertentu. Perbedaan data pada urutan frame tersebutlah yang selanjutnya diterjemahkan sebagai gerak oleh Sistem Visual Manusia (Human Visual System).

(6)

-!+0!,&&"( .&"$( *&"$&'( %!1#2( ,&+#( 3+& !( *!0!24 ".&( .&"$( ,#'+&"* #*#%&"( &'&4-4"( ,#*# -&"/( 5"!)(*#!"*# yang ekstrem dapat dicontohkan terjadi pada penerapan video untuk surveillance pada sebuah mini market 24 jam saat dini hari, dimana kamera pengawas yang umumnya statis hanya menyorot deretan rak belanjaan tanpa pengunjung yang bergerak. Pada kondisi tersebut jelas tidak diperlukan pengiriman ataupun penyimpanan terhadap 30 deretan frame yang kurang lebih sama isinya. Berbeda jika Variable Frame Rate seperti pada Gambar 1b yang diterapkan, dimana algoritma penghitung nilai intensitas gerak dapat digunakan sebagai trigger untuk mengurangi jumlah frame yang dikirim atau disimpan pada saat tidak banyak terjadi pergerakan obyek, atau menambah jumlah frame pada saat terjadi gerakan obyek yang *#$"#)(%&"/6!"'4(*&7&(8&2('!+-!"'#"$(.&"$(8&+4*(,&-&'(,#7&$&(-&,&(-!"!+&-&"(9&+#&02!(:+& !(;&'!('!+*!04' adalah persepsi kualitas oleh pemirsa video tersebut.Oleh karenanya, teknik penentuan frame rate video pada penelitian ini didasari pada dua hal penting, yakni pengetahuan terhadap konten(content-awareness) yang diwakili oleh parameter intensitas gerak yang tampak, dan pengetahuan terhadap persepsi kualitas oleh pemirsanya(User Perceived Quality).

Gambar 1. Konsep Pengembangan Teknik Variable Frame Rate pada Video Digital

Penelitian-penelitian sebelumnya, seperti pada Ou (2008) mendapatkan hasil bahwa nilai frame +&'!( ! 0!+#%&"(-!"$&+48(.&"$(*#$"#)(%&"('!+8&,&-(-!+*!-*#(%4&2#'&*(<#,!=(,&"( !",!)("#*#%&"(8404"$&" keduanya dengan fungsi eksponensial terbalik. Sebuah parameter yang dinamai derajat kejatuhan (falling-rate) dipakai untuk memprediksi tingkat penurunan persepsi kualitas video seiring dengan menurunnya 3+& !( +&'!/( >&2& ( '42#*&"( '!+*!04'( '#,&%( *!1&+&( !%*-2#*#'( ,#,!)("#*#%&"( 0&$&# &"&( -!+*& &&"( 3+& !?+&'! minimum yang dapat diterapkan untuk video-video dengan tingkat intensitas gerak tertentu, sehingga model yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan untuk menyusun algoritma penerapan teknik variable frame rate pada video digital. Di sisi lain, video-video yang dipakai dalam penelitian tersebut hanya memiliki resolusi kecil, yakni QCIF dan CIF. Sehingga belum dapat diketahui bagaimana pengaruh nilai frame rate terhadap persepsi kualitas video pada resolusi yang lebih besar, seperti misalnya pada resolusi

4,*"+*-+%5!&%"(,(0" (SD).

(7)

segmentasi atau pembedaan terhadap video-video digital untuk memudahkan pencarian terhadap bagian tertentu dari video-video tersebut. Penelitian tersebut tidak secara langsung bertujuan untuk meneliti intensitas gerak pada video digital. Namun metode-metode yang diketengahkan dapat menjadi dasar dalam mengetahui isi atau konten dari sebuah video dengan mencoba melakukan kuantisasi atau pemberian nilai terhadap intensitas gerak yang tampak. Dalam tulisan tersebut juga dibandingkan tingkat kompleksitas dan waktu komputasi untuk setiap metode, dimana metode frame differencing diketahui memiliki tingkat kompleksitas dan waktu komputasi yang paling kecil dari metode-metode yang lain. Sehingga patut diteliti 0&$&# &"&('#"$%&'(&%4+&*#(,&+#( !'=,!(3+& !(,#33!+!"1#"$('!+*!04'(,&2& ( !"$#,!"'#)(%&*#(#"'!"*#'&*($!+&% pada video digital.

2. BAHAN DAN METODE

Video-video yang diujikan pada penelitian ini adalah enam video uji standar dengan resolusi SD 720x576 pixel. Keenam video tersebut adalah videoFlower Garden, Jenny, Balls of Wool, Piano, Harbour danKayak,yang secara visual dapat dilihat memiliki intensitas gerak yang berbeda.

Gambar 2. Video Uji yang digunakan dalam Penelitian

Selanjutnya beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Metode kepustakaan untuk mengumpulkan data atau informasi dari literatur yang berkaitan dengan penelitian dimana nantinya akan digunakan sebagai tinjauan pustaka serta panduan sehingga diperoleh dasar teori-teori yang mendukung arah penelitian.

2. Metode survei kuesioner untuk memperoleh tanggapan responden terhadap kategori intensitas gerak yang tampak (rendah, sedang, tinggi) pada video-video yang diujikan pada penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kategori intensitas gerak yang tampak dapat terwakili, dan persepsi pemirsa pada penelitian ini konsisten dengan persepsi pemirsa pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan.

(8)

diterapkan pada video tersebut.

3. Metode pengolahan numerik dengan pembuatan modul program menggunakan MATLAB untuk mempersiapkan masing-masing video ke dalam frame rate yang lebih kecil sebelum diujikan, yakni frame rate 12,5 fps; 8,375 fps; 6,25 fps; 5 fps; dan 4,125 fps.

4. Metode survei pengamatan langsung oleh responden menggunakan teknik penilaian subyektif Simultaneous Double Stimulus for Continous Evaluation (SDSCE) terhadap video-video yang diujikan. Dimana pada proses penilaian subyektif ini setiap responden akan menilai secara langsung dua tampilan video dengan adegan yang sama secara bersamaan, dimana satu video menggunakan frame rate asli (25 fps) dan satu video yang lain menggunakan frame rate yang telah dikurangi (12,5 fps; 8,375 fps; 6,25 fps; 5 fps; dan 4,125 fps). Proses yang sama akan dilakukan untuk setiap video dengan kategori intensitas pergerakan yang berbeda, yakni rendah, sedang dan tinggi, sehingga ,#,&-&'( ,&'&( "#2&#( @!&"( A-#"#="( B1=+!( C@ABD( .&"$( *-!*#)(%( 4"'4%( !"!"'4%&"( -!+*& &&"( .&"$ menghubungkan ketiga parameter yang diuji.

5. Metode analisis statistik menggunakan program bantu SPSS untuk menghitung derajat keterkaitan (korelasi) antara ketiga parameter dalam penelitian ini yang diduga cukup kuat. Program bantu SPSS ini juga digunakan untuk mendapatkan persamaan terbaik yang menghubungkan ketiga parameter, dimana parameter kualitas subyektif (MOS) yang dituju adalah bernilai 4 (kategori baik). Sehingga akhirnya didapatkan persamaan nilai frame rate minimum untuk video-video dengan tingkat intensitas gerak tertentu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Ou (2008), cara paling sederhana untuk mengukur variasi temporal pada deretan frame adalah dengan menghitung Mean Absolute Difference (MAD), atau biasa secara singkat disebut Frame Difference (FD), dari deretan frame tersebut. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa jika terdapat perbedaan nilai pixel pada sebuah posisi di antara dua frame yang dibandingkan, maka dapat diduga terjadi pergerakan. MAD, atau selanjutnya akan disebut FD dalam penelitian ini, dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut,

dimana,

M dan N = resolusi horisontal dan vertikal dari frame Cij = nilai pixel pada frame saat ini

Rij = nilai pixel pada frame sebelumnya

(9)

Tabel 1. Hasil Perhitungan Nilai Frame Difference Untuk Video yang Diujikan

No Nama Video Frame Rate (fps) Rata-Rata Nilai FD

(10)

Selanjutnya Gambar 3 untuk lebih memberikan peningkatan rata-rata nilai FD pada video-video yang diujikan untuk frame rate 25 fps.

Gambar 3. Nilai Rata-Rata FD Untuk Setiap Video pada 25 fps

Dari gambar 3 jelas terlihat bagaimana nilai rata-rata FD semakin meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas gerak yang tampak. Video Flower Garden dan Jenny yang pada tes subyektif dikategorikan oleh responden sebagai video dengan intensitas gerak rendah ternyata secara obyektif juga memiliki nilai rata-rata FD yang rendah, yakni di bawah 0,2. Sementara itu video yang dikategorikan memiliki intensitas gerak sedang, yakni videoBalls of Wool danPiano, memiliki nilai rata-rata FD di antara 0,2 dan 0,4. Dan video yang terlihat memiliki intensitas gerak tinggi, yaitu video Kayak dan Harbour, memiliki nilai rata-rata FD di atas 0,4. Ini menunjukkan bahwa terjadi kesesuaian penilaian secara obyektif dan subyektif terhadap tingkat intensitas gerak pada video-video yang diujikan. Atau dengan kata lain, perbedaan intensitas gerak yang terlihat oleh sistem visual manusia dapat secara jelas dapat dikuantisasikan ke dalam nilaiframe difference.

(11)

Gambar 4. Kenaikan Nilai Rata-Rata FD Karena Penurunan fps

Penilaian subyektif terhadap kualitas video yang diujikan dilakukan oleh para responden dengan memberikan nilai Mean Opinion Score (MOS) antara 5 (terbaik) dan 1 (terburuk). Sejumlah 25 orang responden memberikan penilaiannya setelah video dengan durasi yang telah ditentukan ditontonnya, dimana setiap video uji dengan adegan yang sama namun dengan fps berbeda dipertontonkan dengan urutan yang acak sehingga penilaian yang diberikan menjadi lebih akurat.

Tabel 2. Penilaian Subyektif Terhadap Kualitas Video yang Diujikan

Tabel 2 memperlihatkan rata dari penilaian subyektif yang diberikan oleh responden. Nilai rata-rataframe difference (FD) sebagai ukuran obyektif intensitas gerak digunakan sebagai nilai kunci untuk menarik kesimpulan dari hasil penilaian subyektif terhadap kualitas yang diperlihatkan oleh rata-rata nilai MOS. Sebagai acuan dapat dilihat bahwa pada 25 fps responden terlihat seragam memberikan penilaian kualitas terbaik, yakni 5, terhadap keenam video yang diujikan walaupun tiap video memiliki intensitas gerak yang berbeda. Ini memperlihatkan bahwa 25 fps dapat dikatakan sebagai frame rate video yang ideal secara kualitas untuk dipertontonkan kepada pemirsa.

(12)

yang paling tinggi, yaitu HB, pada frame rate 5 fps dimana FG masih memiliki nilai kualitas 3,52 (di atas cukup) sementara HB kualitasnya sudah sangat buruk dengan penilaian sebesar 1,28. Hal ini memperkuat kebutuhan ditemukannya persamaan untuk memprediksi hubungan antara nilai FD, nilai MOS dan frame rate pada sebuah video. Gambar 5 mempertegas kesimpulan tersebut, dimana terlihat derajat penurunan kualitas yang lebih besar terjadi pada video dengan intensitas pergerakan yang lebih tinggi.

Gambar 5. Penurunan Nilai Rata-Rata MOS karena Penurunan fps

Kualitas yang dipersepsikan oleh pemirsa merupakan parameter yang harus tetap dijaga dalam pengiriman dan penyimpanan video digital. Karena intensitas pergerakan merupakan parameter yang nilainya sudah melekat sesuai dengan konten dari sebuah video, maka satu-satunya parameter yang nilainya dapat disesuaikan untuk menjaga kualitas sebuah video adalah frame rate minimum-nya. Untuk itu keseluruhan data yang Tabel 1 dan Tabel 2 di atas digunakan untuk menemukan persamaan frame rate minimum menggunakan analisis regresi linier, setelah sebelumnya keeratan hubungan antara ketiga parameter dipastikan menggunakan analisis korelasi.

Analisis korelasi dilakukan dengan menetapkan Nilai Rata-Rata MOS sebagai variabel yang bergantung (dependent variable) serta Nilai Frame Rate dan Nilai Rata-Rata Frame Difference sebagai variabel bebasnya (independent variables). Didapatkan bahwa variabel yang bergantung memiliki keterkaitan yang erat dengan kedua variabel bebasnya. Hanya saja hubungannya masing-masing bertolak belakang, dimana Nilai Frame Rate memiliki hubungan yang positif terhadap Nilai Rata-Rata MOS, sementara Nilai Rata-Rata Frame Difference justru berhubungan negatif dengan Nilai Rata-Rata MOS. Artinya, semakin besar nilai frame rate maka semakin besar pula nilai MOS pada intensitas pergerakan tertentu, sementara semakin besar nilai Frame Difference justru akan memperkecil nilai MOS pada frame rate tertentu. Hal ini juga mempertegas bahwa untuk mempertahankan persepsi kualitas video yang disimak oleh pemirsanya, maka video dengan tingkat intensitas pergerakan yang lebih tinggi akan membutuhkan nilai frame rate yang lebih besar pula.

B!2&"74'".&(&"&2#*#*(+!$+!*#(,#$4"&%&"(4"'4%( !"! 4%&"(%=!)(*#!"(+!$+!*#(,&+#(%!'#$&(<&+#&0!2(.&"$ diteliti, yang menghasilkan persamaan-persamaan Frame Rate Minimum sebagai berikut,

(13)

Persamaan tersebut selanjutnya dapat dipakai untuk memprediksi kebutuhan frame rate pada setiap resolusi video yang ditampilkan, dikirimkan maupun disimpan, jika ditelah dihitung nilai Frame Difference dan ditetapkan persepsi kualitas (nilai MOS) yang dikehendaki.

Dengan tersedianya persamaan-persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan frame rate berdasarkan intensitas gerak dan persepsi kualitas yang dituju, maka selanjutnya model penerapan Teknik Variable Frame Rate dapat disusun. Sebagai langkah paling awal sebelum video ditransmisikan atau disimpan, maka dilakukan perhitungan terhadap parameter Frame Difference sebagai ukuran intensitas gerak. Sebelumnya sudah ditentukan pula target persepsi kualitas yang diinginkan (MOS). Selanjutnya penentuan nilai frame rate minimum dapat dilakukan pada rentang waktu yang dipilih, misalkan setiap detik, setiap 5 detik, atau pilihan rentang waktu yang lain. Namun patut diperhatikan bahwa pemilihan rentang waktu pemilihan frame rate tersebut akan mempengaruhi dua hal penting yakni: '#"$%&'( !)(*#!"*#( ,&2& ( !+#"$%&*( ,&'&( .&"$( 8!",&%( ,#%#+# ( &'&4( ,#*# -&"E( ,&"( '#"$%&'( #"'!"*#'&*( %!+7& dari sistem software/hardware yang melakukan pekerjaan tersebut. Semakin singkat rentang waktu dalam !"!+&-%&"(*!04&8("#2&#(3+& !(+&'!( #"# 4 ('!+'!"'4E(*! &%#"('#"$$#('#"$%&'(!)(*#!"*#(,&2& ( !+#"$%&* data dalam video tersebut. Namun di sisi lain, dengan semakin singkat rentang waktu penerapan sebuah nilai frame rate minimum, berarti pula semakin meningkatnya intensitas kerja dari software/hardware yang mengerjakannya.

4. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini telah dihasilkan persamaan yang menghubungkan antara persepsi kualitas video yang dituju, intensitas gerak yang tampak pada video digital, dengan frame rate minimum yang harus diterapkan pada rentang waktu tertentu. Walaupun persamaan yang dihasilkan didapatkan dengan menggunakan video tanpa kompresi sebagai obyek yang diteliti, namun sangat mungkin untuk diterapkan pada teknik Variable Frame Rate pada video terkompresi. Besar harapan bahwa implementasi teknik Variable Frame Rate ini secara software maupun hardware dapat dilanjutkan pada penelitian-penelitian selanjutnya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah mendanai penelitian ini melalui skema Hibah Penelitian Dosen Muda DIPA PNBP Universitas Udayana 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Lefevre, S. (2003), ‘A Review of Real-time Segmentation of Uncompressed Video Sequences for Content-Based Search and Retrieval’,Real-Time Imaging Journal, Volume 9 Issue 1.

Ou, Y. (2008), ‘ Modeling The Impact Of Frame Rate On Perceptual Quality Of Video’, 15th IEEE International Conference on Image Processing (ICIP).

Peker, K. (2004). ‘Framework for Measurement of the Intensity of Motion Activity of Video Segments’, Journal of Visual Communication and Image Representation, Volume 5 Issue 3.

Waggoner, B. (2010),‘Compression for Great Video and Audio: Master Tips and Common Sense’, Elsevier Inc., 2010.

Gambar

Gambar 1. Konsep Pengembangan Teknik Variable Frame Rate pada Video Digital
Gambar 2. Video Uji yang digunakan dalam Penelitian
Tabel 1. Hasil Perhitungan Nilai Frame Difference Untuk Video yang Diujikan
Gambar 4. Kenaikan Nilai Rata-Rata FD Karena Penurunan fps
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.80 Perbandingan Nilai Throughput Streaming Video 1 Pada proses streaming video untuk video 2, dapat dianalisis. nilai throughput seperti yang ditampilkan pada

Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan teknologi kompresi video, menggunakan teknik kompresi H.264 untuk mendapatkan kualitas video yang baik pada data rate

Oleh karena itu pada proyek akhir ini akan dibuat sebuah video yang menggabungkan gambar 2D dan real video yang didukung oleh animasi 2D dengan menyajikan lebih dari