AGAMA DALAM PANDANGAN MASYARAKAT KONTEMPORER
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
Naturalisme
Humanisme dan Eksistensialisme
Empirisme
Freudianisme Akar Keraguan
Terhadap Tuhan-Agama Positivisme
Materialisme
Beberapa Pokok Pemik iran Naturalism e
Menurut naturalisme, alam semesta dan manusia bergerak atau berjalan dengan sendirinya dan semuanya bersifat kekal. Naturalisme juga secara terbuka menolak tentang adanya alam metafisika (Tuhan, malaikat, surga, neraka, dan seterusnya)
Menurut Naturalisme hidup bersifat alamiah. Maka tidak diperlukan adanya Tuhan yang sudah berada di luar alam dunia
Menurut naturalisme kehidupan manusia yang baik dan benar adalah kehidupan manusia yang dalam perbuatan dan perilakunya harus sesuai dengan kodrat alamiah manusia itu sendiri. Sehingga mukjizat yang bertentangan dengan kodrat alamiah ditolak.
eksistensi manusia dan alam semesta tidak lagi memerlukan keterlibatan atau tidak ada kaitannya dengan Tuhan, karena manusia dan alam semesta tanpa intervensi Tuhan pun dapat hidup layak dan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
naturalisme menganggap kehidupan praktis manusia tidak ada kaitannya dengan Tuhan, agama, kesusilaan dan segala sesuatu yang bernuansa metafisik dan spiritual. Sehingga beribadah atau doa kepada Tuhan tidak dibutuhkan lagi. dll
Beberapa Pokok Pemikiran Humanisme- Eksistensialisme
Akar Humanisme dilacak Pada pertengahan abad ke-14 M, adalah gerakan filsafat yang timbul di Italia dan kemudian berkembang ke seluruh Eropa. Hingga abad ke 19-20 M berkembang menjadi paradigma humanisme
sangat cenderung radikal
• Humanisme menegaskanbahwa manusia adalah ukuran segala sesuatu.
• Salah seorang tokoh humanisme. Valla menolak superioritas agama atas manusia. Manusia, menurut Valla, berhak menjadi dirinya dan sekaligus menentukan nasibnya. Tujuan manusia baginya adalah menikmati dunia dan bersenang- senang.
• Nietsche, salah seorang tokoh eksistensialisme, dengan lantang mengatakan bahwa Tuhan telah mati dan terkubur.
Karena itu, manusia tidak perlu lagi takut akan dosa. Menurut Nietzsche, dengan mematikan Tuhan maka manusia baru bisa bebas berbuat dan bertindak.
• Menurut Sartre, seorang tokoh eksistensialis mengatakan: manusia tidak akan menjadi bebas bila ada suatu tatanan nilai yang absolut dan universal. Maka Tuhan haruslah ditolak atas nama kemerdekaan. Selama bayang-bayang Tuhan melingkupi kehidupan manusia, maka selama itu manusia tidak akan mendapatkan kemerdekaannya.
• ada dua pokok pendirian yang permanen dari humanisme, yaitu penyelidikan bebas dan persetujuan sosial (free inquiry and social agreement)
Menurut David Hume, seorang tokoh empirisme menegaskan: kita
tidak tahu menahu tentang alam lain, kita hanya tahu alam yang kita diami ini. karena itu, alam lain
tidak jelas.
Beberapa Pokok Pemikiran Empirisme
David Hume mengatakan: tidak ada bukti yang dapat dipakai untuk membuktikan bahwa Allah
ada dan bahwa ia
menyelenggarakan dunia.
Keberadaan Tuhan tidak bisa dibuktikan secara empiris.
David Hume mengatakan:
keyakinan dalam agama merupakan hasil khayalan. Tak
bisa dibuktikan.
Beberapa Pokok Pemikiran Positivisme
Positivisme adalah kelanjutan dari empirisme. Kalau empirisme menekankan
pada pengalaman saja dan merendahkan fungsi akal, adapun
positivisme mengabungkan
keduanya.
Positivisme, kata asalnya adalah “positif”, berarti yang diketahui, yang faktual, dan yang positif. Segala uraian yang di luar fakta atau kenyataan
dikesampingkan. Oleh karena itu metafisika ditolak.
Apa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dan yang dapat diukur. Hal yang tak tampak dan tak dapat diukur seperti, Tuhan, malaikat,
alam gaib, akhirat ditolak (tidak benar).
Positivisme memandang agama sebagai gejala peradaban manusia yang primitif. August comte, tokoh positivisme membagi sejarah umat manusia atas
tiga tahap, yaitu tahap teologis, tahap metafisika, dan tahap positif.
Seorang positivis membatasi dunia pada hal-hal yang bisa dilihat, yang bisa diukur, dan bisa dibuktikan kebenarannya. Karena Tuhan (Agama) tidak bida dilihat, diukur, dan dibuktikan, maka agama tidak mempunyai arti dan faedah.
Dll.
• Feurbach mengkritik agama (Kristen). Ia mengatakan agama muncul dari sifat egois manusia untuk mendapatkan kebahagiaan. Para dewa sebenarnya keinginan manusia belaka. Adanya kepercayaan kepada banyak dewa karena keinginan manusia juga tidak satu.
• Feurbach mengatakan, titik tolak yang penting dalam sejarah adalah bila manusia telah menjadi sadar bahwa satu- satunya Tuhan bagi manusia adalah dirinya sendiri, Homo Homini Deus.
• Menurut Karl Marx, agama adalah hasil proyeksi pikiran dan keinginan manusia. Keinginan itu berasal dari interaksi manusia dalam masyarakat
• Menurut Marx, agama bagi kelas elit dijadikan alat legitimasi untuk mempertahankan ketidakadilan dan menanamkan
‘moralitas’ sesuai dengan kepentingan mereka. Di sisi lain agama bagi kaum buruh dianggap pelarian dari penindasan.
• Agama, menurut Marx, merupakan candu bagi masyarakat karena para pendeta membohongi masyarakat. Para pendeta telah diracuni oleh candu yang mereka tawarkan kepada masyarakat dan mereka mendapat keuntungan dari perdagangan itu.
Beberapa Pokok Pemikiran Materialisme
Akar materialisme dapat ditelusuri dari ajaran Demokritos tentang atom. Demokritos mengatakan bahwa alam terdiri dari atom-atom yang tidak terbatas jumlahnya. Dalam teori atom, faktor eksternal itu tidak ada, yang ada adalah faktor internal, yaitu atom sendiri yang menggerakkan dirinya. Jadi, wujud hakiki menurut
pandangan atomis adalah alam materi. Ajaran Demokritus ini kemudian dikembangkan oleh Ludwig Feurbach dan Karl Marx abad ke-19 lalu dikembangkan oleh Lenin dengan komunismenya.
Beberapa Pokok Pemikiran Freudianisme
Freudianisme adalah sebuah paham atau aliran yang dibangun oleh Sigmund Freud. Jika dilihat akarnya, pemikiran Freud tak lepas dari pengaruh Feuerbach, terutama dalam konsep proyeksi. Yang menganggap bahwa manusia terdorong oleh perasaan2 kegagalan dalam dunia ini, sehingga dia mencari ‘dewa’ yang mampu menolongnya.
Freud adalah seorang psikolog, ia banyak diakui karena teori psikoanalisisnya. Namun, adapun
pandangannya tentang agama, ia mengatakan bahwa kepercayaan keagamaan itu tidak ada dasarnya
sebab kepercayaan tersebut dapat diterangkan dari segi psikologi.
Freud menganggap, orang yang beragama adalah lemah jiwanya karena dia tidak berani menghadapi
tantangan hidup dan hidup kembali seperti dalam perut ibunya. Jadi, Tuhan muncul karena kekecewaan dan
ketidakberdayaan. Hal ini menurut Freud, adalah gejala sakit jiwa.
Menurut Freud, orang beragama tidak ubahnya seperti anak kecil yang perlu
bimbingan. Karena itu, Freud menggiginkan manusia kembali pada
kesejatiaan dirinya, yaitu dengan meninggalkan ilusi dan ktergantungan
kepada Tuhan.
Mengenal Sekularisme dan Sekularisasi; Bentuk Lain dari Penolakan Terhadap Agama
• Pokok persoalan dalam “peradaban Barat” terletak pada sikapnya yang menyingkirkan segala hal yang berbau agama, Tuhan, atau metafisika dalam kehidupannya. Sikap seperti ini biasa disebut sebagai “sekuler”. Secara bahasa sekuler bermakna “dunia atau alam saat ini” yang dibedakan dari “alam akhir, ghaib, dan agama”.
• Cox membedakan antara sekulerisme dengan sekulerisasi. Menurutnya, sekulerisme merujuk pada sebuah ideologi atau pandangan hidup baru yang tertutup dan berfungsi mirip agama. Ideologi ini berusaha menjauhkan negara, pendidikan, dan moralitas, dan seluruh aspek kehidupan dari pengaruh agama.
• Sementara sekulerisasi merupakan pembebasan manusia dari hal-hal yang berhubungan
dengan agama (religious) dan kemudian dari kontrol metafisik atas akal dan bahasa
manusia.
Tahapan Proses Sekularisasi di Barat
Disenchantment of nature (die Entzauberung der Welt) atau pengosongan
dunia dari
keyakinan pada kekuatan supernatural yang
mengontrolnya.
Desacralization of politics atau penyingkiran
unsur-unsur rohani dan agama dari politik.
Deconsecration of values atau penyingkiran nilai- nilai absolut agama dari
kehidupan manusia bertujuan agar terwujud
sistem nilai yang relatif (relativisme kebenaran).
Koreksi Islam terhadap aliran-aliran di Atas
Tentang Wujud dan Keesaan Tuhan
Wujud Tuhan adalah wujud yang tidak tergambar dalam benak manusia:
1. Ada yang dapat wujud, seperti anak dari sepasang suami istri
2. Ada yang mustahil wujud, seperti keberadaan sesuatu pada saat bersamaan di dua tempat
3. Ada wujud yang tidak tergambar dalam benak kecuali Dia harus wujud, tidak dapat dinyatakan ketiadaan-Nya. Inilah yang dinamai Tuhan.
• Menurut anda dia (alam semesta) wujud atau tidak?
• Apa yang anda lihat itu kenyataan atau ilusi? Jangan berkata ilusi karena anda akan dikira gila!
• Apakah dia (alam) menciptakan dirinya sendiri? Mustahil sesuatu menciptakan dirinya snediri. Karena itu berarti, antara lain, dia telah wujud sebelum wujudnya. Jika demikian, pasti ada sesuatu yang menciptakannya yang wujudnya bersifat muthlak dan tidak disentuh sesaat pun oleh ketiadaan.
• Jangan bertanya: Tuhan yang Wujud itu, siapa yang mewujudkan- Nya? Jika anda bertanya demikian dan itu dijawab, maka pertanyaan serupa akan muncul dan ini tidak akan pernah berhenti. Karena itu pertanyaan tersebut harus berhenti pada jawaban bahwa Yang Mewujudkan semua wujud adalah Dia Yang Wujudn-Nya Muthlak itu. Dia Yang tidak berpermulaan, tidak pula berakhir.
Coba lihat dan renungkan ke alam raya yang demikian hebat dan
teratur ini
Alam Raya Bukti Keberadaan Tuhan
Keteraturan Alam
Sebagai contoh kecil, “bumi berada pada jarak yang sesuai dari matahari yang suhunya berubah-ubah antara -30 derajat sampai + 120 derajat. Jika jarak bumi jauh dari matahari, kita semua akan membeku. Sebaliknya, jika lebih dekat maka kita akan terbakar… bulan juga memiliki jarak dan ukuran yang tepat dari bumi untuk traikan gravitasinya. Bulan menciptakan pergerakan dan pasang surut air laut sehingga air laut tidak berhenti, tetapi akan mengalir di antara benua-benua. Itu semua pengaturan yang amat teliti.” Amati sejenak kehidupan semua makhluk, tumbuhan, binatang, atau manusia.
Bagaimana bisa hidup? Bagaimana bisa benih tumbuhan yang demikian kecil itu menjadi besar? Bagaimana bisa sperma yang demikian sedikit melahirkan manusia yang demikian unik indera, rasa dan akal yang begitu mengangumkan? Amatilah yang mati mengapa ia berhenti bergerak? Dan seterusnya.
ْ ي ِذ َّ
لا ۨ
ْ ه َ ل
ُْك ل ُم
ْ ِت ٰو ٰم َّسلا
ْ ِ ض ر َ
ا لا َو
ْ م َ ل َو
ْ ذ ِخَّتَي ا ًد َ
ل َو
ْ م َ ل َّو
ْ ن ُ كَي
ْ ه َّ
ْ ك ي ِر َش ل ىِف
ِْك ل ُم لا
َْو
ْ َق َ
ل َخ ْ َّ
ل ُ
ْ ء ي َ ك ش
ْ ه َر َّد ق َ َ ا ًر ي ِد قَت ف
٢
“(Yaitu Zat) yang milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, (Dia) tidak mempunyai anak, dan tidak ada satu sekutu pun dalam kekuasaan(-Nya). Dia telah menciptakan segala sesuatu, lalu
menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” Qs. Al-Furqan: 2
Bukti dalam Diri Manusia
ْ م ِق َ اف
َْك َه ج َو
ِْن ي ِ دلِل
ْ ا ً ف يِن َح
ْ َت َر ط ِف
ِْ ٰ
ْ ي ِت َّ للّا لا
َْر َط َ ف
ْ َساَّنلا
ْ ا َه ي َ ل َع ا َ
ل
ْ َ
ل ي ِد بَت
ْ ِق لَخ ِل
ِْ ٰ للّا
َْكِل ٰذ ْ
ْ ي ِ دلا
ْ ُمِ ي ق َ لا ُْن
َّْنِك ٰ ل َو
َْر َ ث ك َ
ْ ِساَّنلا ا ا َ
ْ َ ل ن و ُم َ
ل عَي ٣٠
30.
Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.588) Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut).
Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
• Bukti lain yang paling jelas tentang wujud Tuhan adalah yang terdapat dalam diri manusia. Hentikanlah sejenak hirup pikuk kesibukan anda, dan merenunglah dengan tulus niscaya anda akan
menemukan Tuhan.
• Allah mencipatakan manusia
dengan fitrah. Salah satu fitrah itu
adalah kesadaran tentang wujud
dan Keesaan-Nya.
Mengapa Akal dan Mata Manusia tidak dapat mencapai Tuhan?
• Jangan bertanya: mengapa akal manusia tidak dapat menjangkau hakikat-Nya? Secara singkat dan sederhana pertanyaan ini dijawab dengan pertanyaan: “apakah makhluk yang terbatas dapat mengetahui hakikat wujud yang tidak terbatas? Tentu tak bisa karena antarmanusia saja tidak selalu bisa. “apakah bayi dapat memahami semua yang dipahami orang tuanya?”
• Jangan juga bertanya mengapa kita tidak melihat Tuhan dengan mata kepala? Jawaban pertanyaan ini anda dapat temukan dalam jawaban pertanyaan berikut: “mengapa kelelawar tidak dapat melihat di siang hari?” anda tentu akan menjawab “cahaya siang terlalu terang bagi matanya sehingga ia silau” Nah, demikian juga dengan cahaya Ilahi.