• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi begitu penting dalam kehidupan sehari-hari karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi begitu penting dalam kehidupan sehari-hari karena"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan ekonomi begitu penting dalam kehidupan sehari-hari karena kehidupan manusia berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi. Terjadinya praktik ekonomi ini membuat beberapa pelaku usaha menjadi semakin berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari produk dan jasa yang mereka ciptakan. Adanya persaingan ini juga menyebabkan beberapa perusahaan ingin membatasi kompotitornya dan akibatnya perusahaan yang melakukan hal tersebut secara tidak langsung menghilangkan persaingan dengan kompotitor agar mendapatkan keuntungan tanpa melalui persaingan. Perbuatan pelaku usaha yang mengganggu persaingan usaha adalah perbuatan yang dengan sengaja menimbulkan kondisi anti persaingan agar menguntungkan pelaku usaha tersebut.

Persaingan sendiri merupakan tindakan biasa dan wajar yang terdapat didalam suatu pasar. Tujuan dari pelaku usaha ini dilandasi oleh alasan memperoleh laba secara maksimal dari semua usaha yang telah dijalankannya.

Semua bisnis harus terus berinovasi dan berkreasi untuk bersaing dengan bisnis lain dalam pasar bersangkutan untuk merebut hati konsumen, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis yang berada di bawah kendalinya terus beroperasi dan para pelaku usaha dapat memanfaatkan sepenuhnya pencapaian yang telah dicapai.

Persaingan usaha yang sehat menciptakan dampak positif yaitu konsumen

dapat memilih sendiri produk yang mereka inginkan dan dapat menentukan harga

(2)

2

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR yang sanggup mereka bayarkan untuk suatu barang tersebut. Lain halnya dengan tindakan anti persaingan yang nantinya pelaku usaha sendiri yang menentukan harga dan konsumen mau tidak mau harus membeli dan membayarkan harga dengan terpaksa. Hal ini akan sangat berdampak bukan kepada konsumen saja tapi akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Mustafa Kamal Rokan, banyak negara kini terlibat dalam pasar bebas, dalam hal ini, pelaku usaha bebas menawarkan konsumen berbagai produk yang bermanfaat. Dalam banyak kasus, kebebasan pasar tersebut menciptakan kebiasaan membentuk struktur pasar yang monopoli dan oligopoli melalui tindakan komersial yang dilakukan salah satunya dengan cara merger, akuisisi ataupun konsolidasi yang bertujuan untuk mencegah tindakan komersial lainnya memasuki pasar dan perilaku ini merupakan suatu bentuk anti persaingan. 1

Persaingan usaha yang sehat sangatlah dibutuhkan untuk itu perlu adanya hukum yang mengatur persaingan usaha ini agar mencegah tindakan-tindakan yang tidak diinginkan oleh khalayak umum. Tindakan pencegahan tersebut berupa aturan yang melarang pelaku usaha dengan sengaja menghambat kompotitornya masuk ke pasar bersangkutan. Adanya produk hukum ini harus mengatur aspek persaingan usaha, termasuk mana yang boleh dilakukan ataupun yang dilarang. 2

Dalam hal untuk menyelesaikan permasalahan persaingan yang tidak sehat ini negara wajib mengintervensi kegiatan ekonomi yang pada dasarnya kegiatan

1

Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha Teori dan Praktiknya di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, h. 1.

2

Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia, Prenada Media

Group, Jakarta, 2008, h. 2

(3)

3

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR ekonomi merupakan ranah privat di dalam hukum. Tindakan intervensi ini dilakukan untuk menciptakan fairness dalam persaingan usaha. Intervensi yang dilakukan negara antara lain sebagai berikut: 3

1. Membatasi tindakan pelaku perdagangan yang melakukan tindakan monopoli atau anti persaingan terhadap kegiatan komersial lainnya untuk menciptakan struktur pasar yang lebih baik dan lebih sehat.

2. Membatasi perilaku pelaku usaha dominan agar kompotitor memiliki peluang yang sama dengan yang sudah lama beroperasi di pasar.

3. Membatasi hambatan yang ditimbulkan oleh pelaku usaha kepada kompotitornya

Untuk mencapai tujuan persaingan usaha yang sehat, pemerintah berkewajiban untuk mengawasi persaingan usaha dan memastikan bahwa sseluruh pelaku usaha didalam pasar bersangkutan melakukan persaingan dengan sehat dan tidak melakukan kecurangan yang dapat menimbulkan tindakan anti persaingan.

Pemerintah wajib membuat peraturan perundang-undangan tentang praktik persaingan dan memberikan hukuman kepada pelaku usaha yang terbukti melanggar persaingan usaha. Pemerintah harus mengintervensi seluruh aspek kehidupan masyarakat di negaranya, melalui kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi, hukum dan politik, agar rakyat mencapai keadilan dan kemakmuran.

Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan dan ketertiban dalam masyarakat.

3

Dyah Hapsari Prananingrum, Tri Budiyono, dan Arie Siswanto, “Karakteristik Imperatif

dan rekomendatif Putusan-Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha”, Vol 1 No.1, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2016, h.1

(4)

4

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR Kita membutuhkan hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam aspek sosial, politik dan ekonomi. Di bidang ekonomi, sumber daya ekonomi yang langka dibutuhkan undang-undang untuk menghindari konflik kepentingan dari pelaku usaha. Hal ini sangat penting karena permintaan akan sumber daya ekonomi sangat melimpah dan perolehan sumber daya ekonomi sangat langka.

Hukum memegang peranan penting dalam membangun dan mengembangkan perekonomian untuk mencapai kesejahteraan sosial seluruh rakyat Indonesia. 4

Dalam mewujudkan negara yang dapat membuat rakyatnya sejahtera harus dilakukan dengan membuat suatu regulasi guna mengatur persaingan usaha dengan cara membentuk Undang-undang Persaingan Usaha serta negara harus menciptakan sebuah lembaga yang mampu mengawasi dan menegakan hukum dari Undang-undang Persaingan Usaha tersebut karena hal ini diperlukan untuk setiap pelaku usaha mendapatkan peluang yang sama dan dapat berkompetisi secara sehat agar menciptakan iklim yang adil sehingga menghindarkan rakyat dan negara dari kerugian yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.

Persaingan usaha memiliki dampak baik maupun buruk. Persaingan usaha yang sehat akan bermanfaat bagi konsumen yang menggunakan produk atau jasa dari para pelaku usaha. Konsumen akan mendapat pilihan produk yang bervariatif dengan harga yang sesuai dengan pasar dan berkualitas tinggi. 5 Sedangkan jika pasar yang bersangkutan dikuasai oleh satu pelaku usaha atau beberapa pelaku usaha tertentu maka hal ini dapat menghancurkan mekanisme pasar, harga produk

4

Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia Dalam Teori Praktik Serta Penerapan Hukumnya, Kencana, Jakarta, 2012, h.1.

5

Irna Nurhayati, Kajian Hukum Persaingan Usaha: kartel Antara Teori dan Praktik,

Jurnal Hukum Bisnis, vol. 30 No. 02, 2011, h. 12.

(5)

5

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR atau jasa ditentukan secara sepihak oleh pelaku usaha tertentu atau beberapa pelaku usaha tertentu dan hal tersebut akan mendatangkan banyak kerugian bagi konsumen.

Pada prinsip ekonomi, setiap orang berhak melakukan kegiatan memperdagangkan barang atau jasa, kegiatan inilah yang disebut dengan ekonomi pasar. Perilaku dari pelaku usaha dan struktur pasar terkadang dapat berubah-ubah sehingga tidak jarang pelaku usaha melakukan tindakan persaingan yang menguntungkan dirinya dan dapat merugikan kompotitornya, hal ini dapat mengakibatkan persaingan usaha yang curang.

Dalam perkembangannya hukum persaingan mengalami dinamika dimana dalam penyelesaian sengketa yang terjadi, penyelesaian yang dilakukan bukan merupakan ranah perdata saja tetapi dalam hal ini terdapat juga unsur pidana dan administrasi yang menyangkut pelanggaran merger, akuisisi dan/atau konsolidasi dalam persaingan usaha yang curang ini akan menimbulkan kerugian masyarakat dan negara.

Merujuk pada Pasal 1 ayat 9 UU No. 40 Thn 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menyebutkan bahwa “Penggabungan (merger) ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan dengan perseroan yang lain yang telah ada dan mengakibatkan harta dan utang dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.”

Menurut Pasal 1 angka 11 UU No. 40 Thn 2007, “Pengambilalihan (akuisisi) ialah

perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan

(6)

6

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.” Sedangkan, Menurut pasal 1 angka 10 UU No. 40 Thn 2007, “Peleburan (konsolidasi) ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.”

Sebelum ada UU No. 5 Thn 1999 tindakan merger, akuisisi, dan konsolidasi sangat sering dilakukan oleh para pelaku usaha. Tindakan ini menimbulkan praktek monopoli dan oligopoli di Indonesia. Hal ini sangat merugikan masyarakat karena barang yang di monopoli oleh perusahaan tersebut sangat langka dan mahal. Terjadinya krisis moneter 1998 mengharuskan Indonesia untuk membuat suatu regulasi yang berguna untuk mengamankan pasar persaingan di Indonesia agar sehat dan berkompetisi secara adil. Hal ini dilakukan agar para investor yang melakukan investasi di Indonesia merasa aman dengan adanya persaingan usaha yang sehat ini. Tujuan lain dari pembentukan KPPU adalah untuk mengurangi praktik monopoli yang merugikan dan persaingan usaha tidak sehat di pasar bisnis Indonesia yang sudah lama dan sangat merajalela. Di era orde baru, banyak kebijakan pemerintah seringkali menguntungkan partai politik tertentu, menciptakan anti persaingan, menciptakan monopoli dan menciptakan persaingan usaha yang curang.

Pada pertengahan tahun 1999, Pemerintah Indonesia mengeluarkan

peraturan yang mengatur tentang persaingan usaha di Indonesia, yaitu Undang-

(7)

7

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha yang Tidak Sehat dan mulai berlaku pada tanggal 5 Maret 2000. Undang-undang ini melahirkan suatu lembaga yang khusus mengawasi Undang-undang ini. Lembaga yang dimaksud yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang selanjutnya disingkat KPPU. Keberadaan KPPU merupakan langkah yang baik untuk menunjukkan sisi positif negara Indonesia dengan menciptakan sistem yang memungkinkan negara Indonesia mendukung pengelolaan nasional yang lebih baik. Disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menandai lahirnya sistem ekonomi baru dalam sistem perekonomian Indonesia.

Menurut pasal 3 UU No. 5 Thn 1999 ini KPPU memiliki empat tujuan penting agar tercapainya persaingan usaha yang sehat. Empat tujuan penting itu yaitu,

1. Melindungi kepentingan umum dari persaingan usaha tidak sehat yang dapat merugikan kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi perekonomian nasional merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menciptkan lingkungan persaingan yang saling menguntungkan dan memastikan bahwa kondisi pasar memberikan peluang yang sama bagi semua pihak untuk berdagang di pasar.

3. Menghindari praktik persaingan usaha yang monopoli dan/atau tidak sehat yang secara sengaja atau tidak sengaja dipicu oleh pelaku usaha.

4. Menghasilkan efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan yang terjadi di pasar

untuk mendorong perkembangan dan kemajuan ekonomi.

(8)

8

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR Semua UU Persaingan Usaha di dunia memiliki tujuan yang sama yaitu mencegah praktik bisnis yang tidak adil serta memberikan kesempatan berusaha yang sama bagi setiap orang untuk berbisnis. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya undang-undang persaingan usaha pada negara yang tergolong memiliki kemajuan dalam bidang ekonomi. Hal ini dilakukan agar pembangunan dan pertumbuhan ekonominya tidak terganggu.

Sebagai lembaga yang diberi wewenang oleh UU No. 5 Thn 1999, KPPU diberi wewenang untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum di bidang persaingan usaha. Hal Ini termasuk membuat keputusan tentang pelaku usaha yang terbukti terlibat pelanggaran merger, akuisisi maupun konsolidasi yang merugikan kepentingan publik dan kompotitornya.

Masalah kemudian muncul terkait peran KPPU dalam perkara tindakan pelanggaran merger, akuisisi dan konsolidasi, terdapat kekaburan norma terkait peran tersebut. Kemudian timbul permasalahan dalam hal melakukan eksekusi atas perkara merger, akuisisi dan konsolidasi terhadap putusannya. Permasalahan yang dihadapi oleh KPPU adalah permasalahan eksistensi KPPU sebagai lembaga yang mengawasi serta menegakan hukum terkait persaingan usaha tersebut tidaklah sebesar apa yang telah diduga.

Adanya masalah tersebut dalam persaingan usaha menjadi suatu masalah

yang sangat serius dalam bidang studi hukum mengenai peran yang dimiliki oleh

KPPU sebagai lembaga yang memiliki otoritas khusus dan berwenang dalam

melakukan penegakan hukum di bidang persaingan usaha. Penulis menjadi

terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Peran Komisi

(9)

9

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR Pengawas Persaingan Usaha Dalam Perkara Merger, Akuisisi dan Konsolidasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa kewenangan KPPU dalam hal terjadinya pelanggaran merger, akuisisi dan konsolidasi dalam persaingan usaha?

2. Apa upaya yang dilakukan oleh KPPU dalam pelanggaran merger, akuisisi dan konsolidasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis kewenangan KPPU sebagai pengawas persaingan usaha dalam hal terjadinya pelanggaran merger, akuisisi maupun konsolidasi.

2. Untuk menganalisis pencegahan dan penyelesaian yang dapat dilakukan oleh KPPU jika terjadi pelanggaran merger, akuisisi maupun konsolidasi.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dilakukan penulis dengan harapan hasil penelitian penulis memberikan sumbangsih untuk perkembangan ilmu hukum yang akan datang khususnya Hukum Persaingan Usaha dan lebih terperinci lagi yakni yang berkaitan dengan Peran Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Dalam Tindakan Merger, Akuisisi dan Konsolidasi.

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi bagi kepentingan akademik dan sebagai tambahan bahan pustaka

yang bermanfaat bagi pengembangan penelitian hukum Indonesia, khususnya

bagi yang berminat mempelajari hukum persaingan usaha di Indonesia.

(10)

10

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR 1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Tipe Penelitian Hukum

Penelitian ilmiah dengan judul Peran KPPU Dalam Perkara Merger, Akusisi, dan Konsolidasi dalam rangka penulisan skripsi termasuk ke dalam tipe penelitian hukum. Menurut Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum merupakan suatu kegiatan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan know-how dalam ilmu hukum, bukan mengetahui suatu penyelesaian masalah sekedar know-about, penelitian hukum digunakan untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi. 6

Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan jenis Doktrinal Research. Doktrinal Research adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan penjelasan dan metode pemecahan masalah sistematis dengan norma-norma hukum yang mengatur suatu undang-undang tertentu dan dapat menganalisis hubungan yang timbul antara undang-undang. 7

1.5.2 Pendekatan Masalah

Terdapat empat macam pendekatan yaitu pendekatan undang – undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan komparatif (comparative approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). 8

Dalam penulisan skripsi tentang Peran Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Dalam Perkara Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi, penulis menggunakan Pendekatan undang – undang (statute approach), pendekatan kasus (case

6

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Surabaya, 2005, h.60.

7

Ibid., h.32.

8

Ibid., h.133.

(11)

11

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) serta pendekatan komparatif (comparative approach).

Statute approach adalah dengan menelaah semua peraturan perundang- undangan dan regulasi yang berkaitan dengan isu hukum yang sedang ditangani. 9 Statute approach dilakukan melalui analisis terhadap ketentuan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha tidak sehat.

Conceptual approach adalah pendekatan konspetual yang beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. 10

Comparative approach yakni pendekatan yang dilakukan dengan cara membandingkan undang-undang dari satu atau lebih Negara lain mengenai hal yang sama. 11

Case approach adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 12

1.5.3 Sumber Bahan Hukum

1. Bahan hukum primer yaitu meliputi bahan hukum yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan skripsi ini antara lain Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

9

Ibid., h.133.

10

Ibid., h.136.

11

Ibid., h.135.

12

Ibid., h.134.

(12)

12

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas serta Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Penilain Terhadap Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan terjadinya Praktik Monopoli dan/atau Persaingan Usaha Tidak Sehat.

2. Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang sifatnya menjelaskan bahan hukum primer, yaitu literatur seperti buku-buku, jurnal, skripsi, tesis artikel media cetak, dan informasi dari internet yang membahas permasalahan yang dikaji.

1.5.4 Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum

Pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui studi pustaka (library research) yang bertujuan untuk mengumpulkan bahan hukum primer dan sekunder. Dalam studi kepustakaan (library research), bahan hukum dikumpulkan dengan cara membaca dan menelaah bahan hukum yang memuat informasi tentang subjek penulisnya melalui peraturan hukum, asas hukum dan bahan hukum KPPU dalam bentuk putusan. Kemudian, semua bahan hukum yang terkumpul akan dianalisis dan dimasukkan dalam pembahasan, jawaban dan kesimpulan atas rumusan pertanyaan yang dianalisis.

1.5.5 Analisis Bahan Hukum

Semua bahan hukum yang dikumpulkan diklasifikasikan berdasarkan masalah, analisis normatif dan konseptual, dan dijelaskan secara deskriptif.

Analisis bahan hukum juga dilakukan dengan menggunakan berbagai metode

(13)

13

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR penafsiran hukum.

1.5.6 Pertanggungjawaban Sistematika

Pertanggungjawaban sistematika untuk Penulisan Masalah Hukum dibagi menjadi empat bab, masing-masing bab berisi sub-bab yang menjelaskan permasalahan untuk membantu menjelaskan melalui interpretasi sistematis.

Bab I merupakan pendahuluan dari skripsi ini, mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian. Dalam metode penelitian ini memiliki beberapa pembahasan yang meliputi : tipe penelitian hukum, pendekatan, sumber bahan hukum, prosedur pengumpulan bahan hukum, analisis bahan hukum, dan pertanggungjawaban sistematika.

Bab II skripsi ini menjelaskan rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai Kewenangan KPPU Dalam Perkara Merger, Akuisisi dan Konsolidasi yang akan terbagi menjadi 2 sub bab yaitu membahas mengenai Tugas dan Wewenang KPPU dalam Merger, Akuisisi dan Konsolidasi dan Kebijakan KPPU Sebagai Lembaga Penegak Hukum dalam Pelanggaran Merger, Akuisisi dan Konsolidasi.

Bab III skripsi ini menjelaskan rumusan masalah yang kedua yaitu

mengenai Upaya Hukum yang Dapat Dilakukan KPPU dalam Perkara Merger,

Akuisisi dan Konsolidasi Untuk Menciptakan Kepastian Hukum yang akan

terbagi menjadi 2 sub bab yaitu membahas mengenai Notifikasi Merger, Akuisisi

dan Konsolidasi sebagai Instrumen Hukum Pencegahan Persaingan Usaha yang

Tidak Sehat dan Eksistensi Putusan Eksekusi KPPU Dalam Penyelesaian Perkara

Merger, Akuisisi dan Konsolidasi.

(14)

14

SKRIPSI PERAN KPPU DALAM... DONALD SIREGAR

Dalam Bab IV sekaligus bab terakhir yakni Bab Penutup, yang mana

dalam bab ini, penulis menyajikan kesimpulan dari seluruh pertanyaan yang dicari

dan disajikan dalam Bab II dan III. Bab IV juga memuat kesimpulan serta saran-

saran mengenai masalah hukum yang terlebih dahulu diteliti kemudian dibahas

pada Bab II dan III.

Referensi

Dokumen terkait

Menginstruksikan KPA Satker terkait agar memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku kepada PPK dan Konsultan Pengawas atas kelalaiannya dalam melakukan pengawasan

Zakat ternak ayam petelur ini masuk dalam zakat perniagaan (tijarah) yang diqiyaskan dengan zakat emas 85 gram. Setiap umat muslim yang sudah mampu dan mempunyai harta lebih

Tujuan penelitian ini adalah diperoleh gambaran tentang NORM yang bersumber dari kandungan radionuklida alam, tingkat pancaran radiasi alpha, beta dan gamma di

Pengelolaan tagihan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura selama ini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku, sehingga hal tersebut sangat menghambat kinerja

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM JAMES RIDWAN Bab III merupakan pembahasan atas rumusan masalah yang kedua, yaitu upaya hukum pembeli yang bertikad baik yang dirugikan dalam

Modul AI yang merupakan modul untuk kecerdasan buatan pada unit-unit terdiri dari tiga bagian, antara lain : FLUtE yang bertugas memproses hasil pengamatan dari AI,

Dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 1 Gunung Raya dalam mengarang cerita pengalaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penggunaan media

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Al-Hidayah Medan, peneliti memperoleh nilai rata-rata ulangan IPA sebelumnya hanya mencapai rata-.. Sedangkan dari