• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab i Manajemen Kontroler Dan Akuntansi Biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab i Manajemen Kontroler Dan Akuntansi Biaya"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

MANAJEMEN, KONTROLLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

1.

Manajemen

Manajemen adalah menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan kemampuan karyawan. Manajemen terdiri dari tiga kelompok yaitu:

a. Manajemen tingkat operasi, terdiri atas para penyelian (supervisors). b. Manajemen tingkat menengah, meliputi :

- Kepala Departemen. - Manajer Divisi. - Manajer Cabang.

c. Manajemen Eksekutif, meliputi : - Presiden (CEO)

- Wakil presiden eksekutif.

- Eksekutif yang bertanggungjawab atas fungsi pemasaran, pembelian, teknik, manufaktur, keuangan dan akuntansi.

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada. Fungsi manajemen yaitu :

a. Perencanaan (Planning), adalah merencanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Proses merasakan kesempatan maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan yang diinginkan dan menggunakan sumber daya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan yang efektif didasarkan pada analisis atas fakta dan membutuhkan cara berfikir yang efektif, imajinatif dan visi ke depan. Ada tiga jenis rencana dalam bisnis yaitu :

- Rencana strategik (Strategic Plan). Rencana strategis diformulasikan di tingkat manajemen tertinggi, dan memerlukan pandangan luas atas perusahaan dan lingkungan perusahaan, merupakan perencanaan yang paling bersifat non-kuantitatif, dan diformulasikan dalam tenggang waktu yang tidak teratur melalui proses yang tidak sistematis, yang dimulai dari identifikaasi atas kesempatan atau ancaman eksternal

(2)

- Rencana Jangka Panjang (Long Run Plan). Rencana jangka panjang, atau anggaran jangka panjang, biasanya meliputi periode waktu tiga sampai lima tahun ke depan. Sebagai contoh perencanaan jangka panjang bisa saja menghasilkan suatu laporan keuangan dalam garis besar atau tujuan kuantitatif lainnya seperti target rasio finansial (misalnya: laba per saham) pada periode waktu lima tahun dari sekarang.

- Rencana Jangka Pendek (Short Run Plan). biasanya disebut anggaran, cukup terinci untuk memungkinkan dibuatnya laporan keuangan berdasarkan anggaran untuk entitas tersebut untuk suatu periode di masa depan (biasanya di akhir dari periode anggaran).

b. Pengorganisasian (Organizing), menetapkan kerangka kerja di mana aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan. Istilah mengorganisasikan (organize) dan organisasi (organization) merujuk pada sistematisasi dari berbagai bagian yang saling bergantung satu sama lain ke dalam satu unit. Pengorganisasian berarti membawa banyak unit fungsional dari suatu perusahaan ke dalam suatu struktur yang terkoordinasi dan memberiknan wewenang dan tanggung jawab kepada individual. Organisasi biasanya melibatkan pembentukan divisi-divisi, departemen-departemen, seksi-seksi, atau cabang-cabang fungsional. Manajemen memberikan pekerjaan kepada setiap unit organisasi yang dibentuk.

c. Pengendalian (Controlling), Pengendalian adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan. Konsep pengendalian dalam bisnis berbeda dengan konsep pengendalian dalam teknik, dimana pengendalian di desain untuk bekerja secaa terus-menerus, menggunakan ukuran fisik sebagai masukan informasi,dan bekerja secara independen tanpa intervensi manusia. Sebaliknya, proses pengendalian dalam bisnis selalu melibatkan pengambilan keputusan oleh manusia. Dalam bisnis, pengendalian dicapai melalui tindakan orang lain hanya bila mereka bekerja sama.

(3)

Wewenang (authority) manajemen adalah kekuasaan untuk mengarahkan orang lain guna melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas. Wewenang merupakan kunci pekerjaan manajerial dan dasar bagi tanggungjawab.

Tanggung jawab (responsibility) atau kewajiban manajemen sangat terkait dengan wewenang/otoritas. Tanggung jawab berasal dari hubungan atasan bawahan. Atasan memiliki otoritas untuk meminta orang lain melakukan pekerjaan tertentu. Jika bawahan menerima kewajiban untuk melakukan pekerjaan tersebut, maka sesungguhnya mereka menciptakan tanggungjawab mereka sendiri.Atasan bertanggungjawab atas kinerja bawahan.

Akuntabilitas (accountability) manajemen adalah Pelaporan hasil kepada otoritas yang lebih tinggi.

Bagan organisasi menunjukan posisi manajemen utama dari suatu entitas dan hubungan antar bagian. Bagan organisasi membantu untuk mendefinisikan wewenang, tanggung jawab, akuntabilitas, serta penting dalam mengembangkan suatu sistem akuntansi biaya yang dapat melaporkan tanggung jawab (akuntansi pertanggung jawaban). Kebanyakan bagan organisasi didasarkan konsep lini-staf

Gambar bagan organisasi konsep lini staf

2. Partisipasi Controller Dalam Perencanaan Dan Pengendalian

Kontroler (controller) adalah manager executive yang bertanggungjawab atas fungsi akuntansi. Kontroler mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian, pencapaian tujuan, efektivitas kebijakan, menciptakan struktur organisasi dan proses. Kontroler juga bertanggungjawab untuk

(4)

melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan mengusulkan perbaikan atas metode - metode tersebut.

Pengendalian yang efektif sangat bergantung pada pengkomunikasian informasi kepada manajemen. Dengan menerbitkan laporan kierja, kontroller memberikan saran kepada manajer lainnya mengenai tindakan korektif yang harus diambil.

Manajemen berdasarkan pengecualian (management by exeption) adalah keyakinan bahwa para manajer seharusnya diberikan informasi yang mengarahkan perhatian mereka pada aktivitas yang membutuhkan tindakan korektif. Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa manajer tidak memiliki cukup waktu untuk meninjau setiap tindakan dari setiap bawahan maupun untuk berkonsultasi dengan bawahan sebelum tindakan diambil.

Tugas controller, meliputi pekerjaan : a. Akuntansi umum (general accounting), b. Akuntansi biaya (cost accounting), c. Perpajakan (taxes),

d. Pemeriksaan intern (internal auditing),

e. Pengelolaan urusan kantor bersifat umum (general office management). 3. Peranan Akuntansi Biaya

Peran akuntansi biaya berkembang tidak hanya untuk menghitung persediaan yang akan dilaporkan di neraca, dan harga pokok yang dilaporkan di laporan laba rugi. Saat ini akuntansi biaya memperlengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategik.

Pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan manfaat membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas – tugas berikut:

a. Penganggaran (budgeting), membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroperasi dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi sebelumnya.

(5)

Anggaran adalah pernyataan yang terkomunikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Manajemen pada berbagai level diharapkan terlibat dalam penyusunan anggaran. Anggaran yang logis dan realistis dapat meningkatkan koordinasi pekerja, klarifikasi kebijakan, dan kristalisasi rencana. Anggaran juga dapat menciptakan harmonisasi internal, dan kekompakan dalam mencapai tujuan. Anggaran sangat berpengaruh memotivasi individu dan kelompok disetiap proses manajemen dalam :

- Menetapkan cita – cita.

- Mengiformasikan kepada individu tentang apa yang harus mereka lakukan dalam mencapai tujuan bersama.

- Memotivasi kinerja yang diinginkan. - Mengevaluasi kinerja.

- Memberikan saran untuk tindakan korektif.

Sikap manajer terhadap anggaran terutama bergantung pada hubungan / komunikasi dalam kelompok manajemen. Beberapa cara untuk memotivasi karyawan dalam mencapai cita – cita yang dituangkan dalam anggaran yaitu : - Sistem kompensasi yang bersifat membangun dan memelihara hubungan yang

jelas antara hasil dan imbalan.

- Sistem penilaian kinerja yang jelas dan dapat dipahami oleh karyawan. - Sistem komunikasi yang bersifat terbuka dan membangun.

- Sistem promosi yang menciptakan dan mempertahankan kepercayaan karyawan pada validitas dan penilaian.

- Sistem pendukung karyawan melalui bimbingan, konseling, dan perencanaan karir.

- Sistem yang mempertimbangkan keahlian dan kapasitas karyawan. - Sistem yang terstandarisasi dan konsisten.

b. Pengendalian biaya (controlling cost), menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas. Tanggungjawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu – individu tertentu yang juga bertanggungjawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggungjawab manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh

(6)

manajer. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) sebaiknya diterapkan untuk mencapai tujuan ini.

c. Penentuan harga (praicing), mengendaliakn kuantitas fisik persediaan, menentukan biaya setiap produk / jasa yang dihasilkan untuk penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen dan divisi. Kebijakan penetapan harga manajemen sebaiknya memastikan pemulihan (recovery) dalam jangka panjang atas semua biaya dan laba. Informasi tentang biaya yang akurat dan strategik sangat mempengaruhi penetapan harga.

d. Penetapan laba (determining profit), menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi satu tahun atau periode lain yang lebih pendek. Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama periode tertentu, dimana semua biaya dikaitkan dengan pendapatan untuk menghitung laba. Proses penandingan (matching) melibatkan identifikasi atas biaya jangka pendek dan jangka panjang, serta biaya variabel dan biaya tetap (kapasitas). Ada dua metode costing yang dapat dipertimbangkan yaitu:

- Variable Costing / Direct Costing / Marginal Costing, memasukkan hanya unsur biaya bersifat variabel saja dalam menghitung product costing.

- Full / Absorption Costing, Memasukkan semua unsur biaya produksi baik variabel maupun tetap dalam mengitung product costing.

e. Memilih diantara alternatif (chosing among alternatives), memilih dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang berpengaruh pada pendapatan dan biaya. Akuntansi biaya menyediakan informasi mengenai pendapatan dan biaya yang berbeda yang dapat dihasilkan oleh tindakan – tindakan alternatif. Manajemen dapat membuat keputusan yang berdampak jangka pendek dan jangka panjang tentang apakah perusahan akan memasuki pasar baru, mengembangkan produk baru, menghentikan produk individual atau seluruh lini produk, membeli (out sourching) komponen produk atau membuat sendiri, membeli atau menyewa (leasing) peralatan yang digunakan, menerima atau menolak special order.

Informasi biaya sangat diperlukan dalam menganalisis biaya manajemen seperti : - Relevan cost,

- Differential cost, - Opportunity cost, - Sunk cost,

(7)

- Avoidable cost, - Controllable cost, 4. Konsep Biaya

Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain.

Seringkali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense). Hal tersebut tidaklah tepat. Beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba. Atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah.

Untuk membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai. Karena aktiva bersih tidak terpengaruh, tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Contohnya saja aktiva adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban.

5. Sistem Informasi Akuntansi Biaya

Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba, menetapkan target departemen untuk manajemen menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu,

(8)

mengidentifikasikan dan memilih strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi. Sistem informasi yang terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan mengkomunikasikannya dengan segera dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna informasi. Kesempatan-kesempatan dapat hilang karena komunikasi yang buruk.

Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode dan sistem sesuai dengan jenis dan ukuran bisnis yang berbeda-beda. Sistem informasi yang berhasil sebaiknya disesuaikan agar merupakan perpaduan yang paling efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan.

Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga manajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban. Sistem harus didesain untuk merangsang meanajemen berdasarkan pengecualian yaitu, sistem harus menyediakan manajemen dengan informasi yang memfasilitasi identifikasi segera dari aktivitas-aktivitas yang memerlukan perhatian.

Sistem informasi sebaiknya memfokuskan perhatian manajemen. Beberapa aspek signifikan dari kinerja mungkin saja sulit untuk diukur, sementara faktor-faktor yang lebih mudah diukur namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar atau menekan secara berlebihan pada aktivitas-aktivitas yang salah. Manajer sebaiknya memperoleh informasi mengenai kesesuaian, maksud kegunaan dari keterbatasan informasi.

Beberapa persyaratan untuk pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh kekuatan di luar organisasi. Persyaratan hukum, undang-undang, dan kontraktual harus dipenuhi oleh sistem yang efektif secara biaya. Kecanggihan sistem di luar persyaratan tersebut ditentukan semata-mata oleh nilai yang dihasilkannya bagi manajemen.

6. Ukuran – Ukuran Kerja Non Finansial

(9)

non-finansial tidaklah terbatas pada evaluasi kinerja. Alasan-alasan untuk semakin meningkatnya perhatian yang diberikan pada ukuran-ukuran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Ketidak puasan pada ukuran finansial.

b. Pengakuan yang semakin besar bahwa ukuran-ukuran finansial tradisional dipengaruhi oleh fenomena yang tidak selalu relevan dengan tujuan yang diinginkan.

c. Ketidak puasan atas lambatnya departemen akuntansi dan pemrosesan data dalam menambah, menghapus, atau memodifikasi ukuran-ukuran finansial tradisional saat kebutuhan untuk itu muncul.

d. Ketidak puasan atas ukuran-ukuran finansial untuk utilitas pabrik. e. Ketidak puasan atas efisiensi pemrosesan ukuran-ukuan finansial.

Ukuran kinerja non-finansial merupakan respons tehadap masalah-masalah tersebut dengan cara menggunakan data fisik sederhana dibandingkan data akuntansi yang telah dialokasikan, dengan cara tidak terhubung dengan sistem akuntansi keuangan umum, dengan cara dipilih untuk mengukur hanya satu aspek spesifik dari kinerja dibandingkan menjadi segalanya untuk semua tujuan, atau dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor tersebut.

Ukuran kinerja non-finansial lain mucul di lingkungan JIT. Hal ini memberikan sinyal atas efisiensi proses keseluruhan dengan mengukur tingkat pencapaian pabrik dalam mencapai kondisi ideal JIT untuk tingkat persediaanminimum atau maksimum perputaran persediaan. Satu ukuran populer dari jenis ini adalah efisiensi siklus manufaktur atau waktu pemrosesan sebagai bagian dari total waktu satu unit berada di pabrik. Di hitung sebagai berikut :

Hanya waktu proses menambah nilai pada produk, jadi yang diinginkan adalah waktu proses menjadi sebesar mungkin bagian dari total waktu. Sayangnya

Waktu, proses o

(10)

efisiensi siklus umumnya lebih kecil dari 1,0; dan tingkat serendah 0,01 juga terjadi. 7. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini :

a. produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa) b. volume produksi

c. departemen, proses, pusat biaya/ Cost Center atau divisi lain dari manufaktur d. periode akuntansi

e. suatu keputusan, tindakan atau evaluasi

7.1. Biaya Dalam Hubunganya Dengan Produk

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis.dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen yaitu biaya manufaktur dan biaya komersial.

a. Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik. Biaya manufaktur meliputi :

- Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

- Overhead pabrik juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik. Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. - Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk

penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk

- Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke konstruksi atau komposisi dari produk jadi.

(11)

b. Biaya komersial terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu beban pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan administratif).

- Beban pemasaran mulai dari titik di mana biaya manufaktur berakhir. Yaitu, ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual. - Beban administratif termasuk yang terjadi dalam mengarahkan dan

mengendalikan organisasi. Tidak semua beban tersebut dialokasikan sebagai beban administratif. Gaji dari wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas proses manufaktur dapat dianggap sebagai biaya manufaktur, dan gaji wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas pemasaran dapat dianggap sebagai biaya pemasaran.

7.2. Biaya dalam Hubungannya dengan Produksi

a. Biaya prima (prime cost) adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dimana biaya tsb berhubungan langsung dengan produksi.

b. Biaya konversi (convertion cost) adalah biaya yang berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi sehingga biaya konversi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

7.3. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume

a. Biaya variabel. Jumlah total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya memasukkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variable :

- Perlengkapan - Bahan Bakar - Perlatan kecil

- Kerusakan, sisa dan beban reklame - Biaya penerimaan

- Royalti

- Biaya komunikasi - Upah lembur

- Penanganan bahan baku

b. Biaya tetap. Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiriang dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Berikut adalah biaya

(12)

overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap : - Gaji eksekutif produk

- Depresiasi - Pajak properti - Amortisasi paten - Gaji supervisor

- Asuransi-properti dan kewajiban - Gaji satpam dan pegawai kebersihan

- Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan

- Sewa

c. Biaya semivariabel. Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya variable, jenis biaya ini disebut biaya semivariabel. Misalnya, biaya listrik adalah biaya semivariabel. Berikut ini adalah contoh-contoh lain dari biaya overhead semivariabel :

- Inspeksi

- Jasa departemen biaya - Jasa departemen penggajian - Jasa departemen personalia - Jasa kantor pabrik

- Jasa bahan baku dan persediaan - Air dan limbah

- Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik - Asuransi kompensasi

- Asuransi kecelakaan dan kesehatan - Pajak penghasilan

- Beban hubungan industrial - Pemanasan, listrik, dan generator

7.4. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain

Suatu bisnis dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang memiliki berbagai nama. Pembagian pabrik menjadi departemen, proses-proses, unit kerja, pusat biaya, atau kelompok biaya juga berfungsi sebagai dasar untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya.

Untuk mencapai tingkat pengendalian tertinggi, manajer departemen sebaiknya berpartisipasi dalam pengembangan anggaran untuk departemen atau pusat biaya mereka masing-masing. Anggaran tersebut sebaiknya dengan jelas mengidentifikasikan biaya-biaya yang keputusannya berada di tangan manajer

(13)

tersebut dan manajer itu menerima tanggung jawab atas biaya tersebut.

a. Di departemen produksi, operasi manual dan operasi mesin seperti pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk atau bagian-bagian dari produk.

b. Di departemen jasa, jasa diberikan untuk keuntungan departemen lain. Dalam beberapa kasus, jasa ini juga dinikmati oleh departemen jasa yag lain. Meskipun departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi, biaya departemen ini merupakan bagian dari biaya produk.

Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen di mana biaya tersebut berasal, maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung departemen meliputi gaji dari supervisor departemen maerupakan salah satu contoh. Jika suatu biaya digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya tidak langsung departemen meliputi sewa gedung dan biaya penyusutan gedung merupakan contoh dari biaya tidak langsung departemen.

Biaya departemen jasa juga terdiri atas biaya tidak langsung untuk departemen lain. Ketika semua biaya departemen jasa telah dialokasikan, biaya overhead setiap departemen produksi akan terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung dari departemen itu sendiri serta bagian beban yang diterima dari departemen jasa.

7.5. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi

Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (capital expenditure) atau sebagai pengelaran pendapatan (revenue expenditure). Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.

(14)

Membedakan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan adalah penting untuk menandingkan biaya dengan pendapatan dan mengukur laba periodic

7.6. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan, Tindakan, atau Evaluasi

Ketika suatu pilihan harus dibuat di antara tindakan-tindakan atau alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan, adalah penting untuk mengidentifikasikan biaya (dan pendapatan, pengurangan biaya, dan penghematan) yang relevan terhadap pilihan tersebut. Pertimbangan atas item-item yang tidak relevan merupakan pemborosan waktu dan dapat mengalihkan perhatian dari item-item relevan; yang lebih penting, faktor yang tidak relevan bisa saja disalahartikan sebagai faktor yang relevan.

Biaya diferensial adalah salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan di antara banyak alternatif. Biaya diferensial sering kali disebut biaya marginal atau biaya inkremental. Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai yang berkaitan dengan alternatif itu.

8.

Ketika kinerja dari seorang manajer dievaluasi, suatu langkah penting melibatkan klasifikasi biaya yang berada di bawah kendali manajer tersebut. Biaya yang tidak berada di bawah kendali manajer tersebut umumnya tidak relevan terhadap evaluasi dari kinerja manajer itu, dan manajer itu sebaiknya tidak dianggap bertanggung jawab atas biaya tersebut.

Gambar

Gambar bagan organisasi konsep lini staf 2. Partisipasi Controller Dalam Perencanaan Dan Pengendalian

Referensi

Dokumen terkait

Edukasi pada klien tentang pentingnya penggunaan kondom baik pada tamu untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual atau HIV/AIDS sekiranya ingin

untuk perencanaan yaitu timbulan, komposisi, karakteristik dan sumber sampah. Dari sampel sampah yang ada dilakukan uji karakteristik sampah yaitu densitas, kadar

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui permainan bola estafet dapat meningkatkan keterampilan sosial anak di TPA Permata Bunda Semarang Tahun Ajaran

“Ya jadi ada beberapa media yang pertama itu media elektronik, kalo kita menyelenggarakan event internasional media cetak seperti; KR, Tribun, Jogja TV, TVRI datang meliput

PAPSI adalah menjadikan pusat informasi kawasan wisata Ciletuh, mengembangkan potensi masyarakat yang ada salah satunya dengan menjadikan rumah-rumah warga untuk

Rencana dan target itu didasarkan pada tren kinerja tahun lalu serta memperhatikan keadaan anggaran dan garis kebijakan yang ditetapkan.13 Salah satu lembaga pengelola zakat

Berikut hasil FGD rancangan pelatihan kepemimpinan pengurus organisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ter- gabung dalam organisasi KNPI (Komite

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada dua calon pengguna (konselor), diketahui bahwa rata-rata hasil penilaian terhadap produk software stress