• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

5.1. Latar Belakang Program

Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat setinggi-tingginya agar mereka dapat merumuskan aspek-aspek kebutuhan yang diperlukan serta menangani permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat/komunitas tersebut. Pembangunan tersebut memperhatikan keterlibatan masyarakat sebagai aktor yang bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan dengan memperhatikan sektor swasta sebagai penguat dan sektor pemerintah sebagai kontrol pembangunan.

Berkaitan dengan hal di atas, yang cukup banyak (45,53% dari jumlah penduduk) dapat dijadikan modal sosial yang potensial untuk menjalankan kegiatan pembangunan atau pengembangan masyarakat di Kelurahan Tengah. Sumber daya manusia yang cukup tersebut bisa menjadi aktor pembangunan yang potensial apabila dapat di berdayakan dengan baik, yang akan memberikan dampak positif bagi kegiatan pembangunan atau pengembangan masyarakat, dalam arti memberikan sumbangan kemajuan pembangunan bagi wilayahnya. Sebaliknya, apabila potensi SDM yang besar tersebut tidak dapat dikelola/ diarahkan dengan benar, konsekuensinya tidak saja merugikan bagi masyarakatny,a lebih dari itu dapat memunculkan berbagai permasalahan sosial bagi masyarakat secara umum dan khususnya generasi muda.

Hasil evaluasi kegiatan pengembangan masyarakat menunjukkan bahwa di lokasi kajian telah dilakukan upaya-upaya dalam rangka pemberdayaan potensi masyarakat khususnya generasi muda, yakni melalui program pemberdayaan Karang Taruna melalui usaha ekonomi produktif yang bertujuan memberikan pembinaan kepada generasi muda atau sebagai wadah aktifitas generasi muda sehingga lebih jauh generasi muda tersebut dapat melaksanakan fungsi sosial dan berkiprah secara nyata dalam kegiatan pembangunan di wilayahnya masing-masing.

Nitro PDF Trialwww.nitropdf.com

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(2)

Kegiatan pengembangan masyarakat lain yang telah dievaluasi adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengrajin Bambu. Pada kegiatan pengembangan masyarakat melalui KSM Pengrajin bambu ini bertujuan meningkatkan taraf kesejahteraan sosial keluarga miskin yang tergabung dalam kelompok tersebut.

5.2. Program Pemberdayaan Karang Taruna Melalui Kelomok Usaha Bersama/

Usaha Ekonomi Produktif

Wilayah Kelurahan Tengah mempunyai jumlah SDM usia muda yang cukup besar, namun sangat disayangkan SDM usia muda yang ada tersebut tidak diimbangi dengan pendidikan ataupun keterampilan yang memadai, sehingga dampak yang terjadi adalah lonjakan angka kemiskinan sebanyak 40,51% yang berdampak pula pada angka penganguran sebanyak 37,15%.

Manifestasi dari pengangguran dan kemiskinan adalah timbulnya penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya seperti purtus sekolah dan kenakalan remaja.

Permasalahan sosial tersebut khususnya yang terjadi pada generasi muda selanjutnya oleh warga masyarakat yang peduli terhadap keberadaan generasi muda tersebut mencoba merangkul pemuda-pemuda pengangguran ataupun yang putus sekolah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Karang Taruna.

Pada awalnya kegiatan Karang Taruna hanya berkisar pada kegiatan dengan tujuan mengalihkan perhatian atau pengisian waktu luang pemuda, kepada kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan seperti rekreasi, olah raga dan kesenian (ROK), namun ternyata kegiatan-kegiatan tersebut tidak menjawab terhadap kebutuhan yang sesungguhnya, yakni meningkatkan kesejahteraan anggota. Itu sebabnya muncul kegiatan Karang Taruna yang bersifat Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Melalui kegiatan Usaha Ekonomi Produktif tersebut diupayakan dapat memberikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda yang tidak dan belum bekerja.

Selanjutnya untuk lebih meningkatkan kegiatan UEP tersebut dibentuk pula wadah berupa Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Karang Taruna.

Nitro PDF Trialwww.nitropdf.com

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(3)

Program pemberdayaan Karang Taruna melalui usaha ekonomi produktif diselenggarakan oleh Departemen Sosial RI melalui Pemerintah Kabupaten di beberapa wilayah Indonesia. Di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor program pembinaan Karang Taruna dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, yakni Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (BPMKS) Kabupaten Bogor.

Sumber dana program pemberdayaan Karang Taruna melalui usaha ekonomi produktif adalah anggaran pembangunan Departemen Sosial RI yaitu anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Program pemberdayaan Karang Taruna melalui usaha ekonomi produktif membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) anggota Karang Taruna, sehubungan dengan akan diberikannya bantuan stimulan bagi kegiatan usaha ekonomi produktif (UEP) Karang Taruna. Bantuan stimulan diberikan kepada kelompok usaha dengan tujuan menumbuhkembangkan dan melatih atau belajar berorganisasi dan pengelolaan usaha secara bersama, mengembangkan ketrampilan usaha secara berkelompok, melestarikan sifat kegotong royongan, menumbuhkan kepedulian dan rasa kesetiakawanan sosial antara anggota, menambah dan memperluas wawasan berfikir anggota Karang Taruna dalam menyelesaikan permasalahan sosial di komunitasnya secara bersama-sama. Pemberian bantuan stimulan berupa 1 unit perlengkapan usaha perbengkelan motor. KUBE beranggota 10 orang dan dikoordinir satu orang ketua kelompok. Bentuk pembinaan yang diberikan pemerintah daerah melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (BPMKS) Kabupaten Bogor, berupa penyuluhan tentang bagaimana mengelola/ kegiatan, administrasi keuangan kelompok dan pembagian hasil usaha kelompok.

5.3. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengrajin Bambu

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan program- program penanggulangan kemiskinan, khususnya di Kelurahan Tengah keluarga miskin mencapai 2215 jiwa. Dalam upaya mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut, masyarakat beserta dukungan aparat setempat memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada serta

Nitro PDF Trialwww.nitropdf.com

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(4)

memanfaatkan sumber- sumber sosial di sekitarnya seperti keterampilan turun temurun yang dilakukan leluhurnya.

Anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM) memanfaatkan potensi bambu untuk dijadikan peralatan rumah tangga seperti tempat nasi, kipas, pagar, bilik dan tangga. KSM ini berdiri akhir tahun 2003 beranggotakan dua puluh kepala keluarga (KK) yang dikoordinir oleh seorang ketua (pemimpin). Pemimpin ini bukan dari komunitas keluarga miskin namun seorang tuan tanah yang memiliki perkebunan bambu sehingga memanfaatkan KSM untuk mengolah, sehingga bila dijual ada nilai tambahnya selain itu mempertahankan tanaman bambu jangan sampai punah sebagai tradisi turun temurun, dan untuk mengisi waktu luang di rumah tetapi dapat mendatangkan uang dari pengelolalaan bahan baku bambu tersebut.

Program Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengrajin Bambu murni berasal dari inisiatif masyarakat yang peduli terhadap kondisi kemiskinan sesama warga. Sumber dana program Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengrajin Bambu berasal dari salah seorang tuan tanah yang simpati akan warganya yang miskin tidak mempunyai pekerjaan dengan memanfaatkan pohon bambu yang terdapat di sekitar tempat tinggal mereka, serta inisiatif aparat kelurahan untuk penggarapan tanah milik pemerintah daerah yang dijadikan lahan untuk dikeklola oleh KSM.

KSM ini dihimpun dari keluarga yang tergolong miskin yang dibentuk atas dasar prakarsa sendiri, tinggal dalam satu wilayah RT 03/ 06 Kelurahan Tengah dengan tujuan meningkatkan produktifitas dan memenuhi kebutuhan hidup melalui pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta memanfaatkan sumber- sumber sosial yang ada di sekitarnya.

Dalam bab selanjutnya akan dikaji khusus program pengentasan kemiskinan melalui potensi generasi muda yaitu program pemberdayaan Karang Taruna melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Program Karang Taruna dipilih menjadi bahan kajian di sini karena program ini sangat mungkin untuk bisa diberdayakan melihat banyaknya potensi yang dapat mendukung pelaksanaan program tersebut, dibandingkan dengan program Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengrajin bambu.

Nitro PDF Trialwww.nitropdf.com

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(5)

Potensi- potensi pendukung program Karang Taruna diantaranya adalah jumlah penduduk generasi muda yang banyak dan pendidikan relatif tinggi (tamat SMP dan SMA) cukup banyak, keberadaan tokoh pemuda, Karang Taruna sendiri masih mempunyai arti di masyarakat, adanya bantuan dari pemerintah berupa bantuan stimulan dan pembinaan bagi anggota Karang Taruna dalam mengikuti pelatihan kewirausahaan, dukungan masyarakat kepada program- program Karang Taruna, selain itu letak Kelurahan Tengah yang sangat strategis untuk pengembangan usaha.

Nitro PDF Trialwww.nitropdf.com

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

Referensi

Dokumen terkait

Metode Taguchi menjadikan benda kerja dan proses mempunyai sifat kokoh (robust) terhadap parameter-parameter gangguan tersebut. Pada penelitian ini, penentuan setting

Adapun proyek yang dilaksanakan di Tepi Timur antara lain adalah pembangunan kantor-kantor wakaf di Amman dengan biaya 80.000 (delapan puluh ribu) dinar Yordania;

Berdialog dan bertemu dengan orang lain, dengan saudara – saudari kita dalam iman yang lebih berpengalaman, juga merupakan sesuatu yang penting karena mereka dapat membantu kita

(2-tailed) sebesar 0,005 < 0,05 dan berdasarkan nilai r hitung 0,460 > r tabel 0,334, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan

Ibu Sari Respatiningtyas selaku Kepala Subbagian Organisasi Sekretariat daerah Kab Sleman, Bapak Hendri Setiawan, S.Sos., MPA selaku Plt Kepala Kantor Pengendalian

Dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) menggunakan aplikasi pada smartphone yaitu Blynk dan menggunakan modul kamera ESP32 maka pergerakan robot

XII/Ganjil Diberikan data tunggal dalam distribusi frekuensi, peserta didik dapat menentukan unsur yang belum diketahui pada tabel frekuensi apabila nilai rata-

Sa mga kabataan na tila baga lumalayo na sa tamang landas at lumiliko na sa tuwid na daan upang maipakita at maipahayag ang malaking pagbabagong ito sa aming kapwa kabataan at