• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. TEORI PENUNJANG 2.1.Konsep Sistem Informasi 2.2.Sistem Informasi Manajemen (SIM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. TEORI PENUNJANG 2.1.Konsep Sistem Informasi 2.2.Sistem Informasi Manajemen (SIM)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1.Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sebuah istilah yang dapat diartikan secara luas dan berbeda satu sama lainnya. Dari susunan katanya, Sistem Informasi terdiri atas 2 buah kata yaitu Sistem dan Informasi.

Sistem adalah sekumpulan elemen yang disatukan dengan maksud yang sama demi mencapai sebuah tujuan (McLeod, 1998). Dari konsep ini, sistem dijabarkan lebih lanjut menjadi sekumpulan prosedur-prosedur kerja yang saling berhubungan satu sama lain dan dikumpulkan untuk mencapai sebuah sasaran yang sama.

Kata berikutnya yaitu Informasi dijabarkan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya serta menggambarkan suatu kejadian nyata yang juga digunakan untuk mengambil keputusan (Davis, 1988). Informasi juga dijelaskan oleh John Burch dan Gary Grudnitski dalam bukunya yang berjudul “Information System” sebagai data yang telah menjadi sesuatu yang penting, berguna serta dapat disampaikan kepada pihak penerima untuk pengambilan keputusan. Dari penjabaran di atas, diketahui bahwa data masih belum berarti sebelum diolah menjadi sebuah informasi meskipun beberapa pihak telah mendapatkan keuntungan dari data tanpa mengolahnya terlebih dahulu.

Dari kedua implementasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen atau prosedur-prosedur kerja yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (Problem Solving).

2.2.Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan salah satu penerapan sistem informasi yang mengarah pada proses dan operasi manajemen.

Sebuah sistem informasi baru bisa disebut SIM bila memiliki sebuah basis data

(2)

(database) sederhana yang disertai dengan kemampuan mengambil data (retrieval capabilities) dan satu atau dua model perencanaan atau pengambil keputusan.

Pada umumnya, SIM dipusatkan pada organisasi internal bukan di luar organisasi dan menyediakan fungi perencanaan, pengontrolan dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen (Laudon, 1996:24). Fungsional SIM biasanya dituangkan ke dalam bentuk laporan aktivitas pada manajer yang berkentingan dalam periode tertentu.

McLeod membagi SIM ke dalam 2 jenis subsistem penghasil informasi (McLeod, 1998), yaitu :

• Software pembuat laporan (report writing software)

Software pembuat laporan merupakan program yang menghasilkan laporan, baik berupa laporan periodik (periodic report) maupun laporan khusus (special report). Laporan periodik disiapkan pada waktu tertentu sedangkan laporan khusus baru disiapkan jika ada kejadian yang tidak biasa terjadi.

• Model matematika (mathematical modeling)

Model matematika adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas dan digunakan untuk menggambarkan suatu masalah yang ingin dipecahkan. Rumus ataupun persamaan matematika adalah model matematika. Model matematika biasa digunakan untuk melakukan perhitungan yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan. Dalam divisi pemasaran, model matematika digunakan untuk menghitung penjualan.

2.3. Basis data (Database)

Seperti yang telah disebutkan di atas, SIM tidak dapat dilepaskan dari sebuah basis data. Secara umum, basis data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya. Pengertian ini kemudian diperdalam oleh beberapa ahli menjadi beberapa pengertian. Di antaranya adalah Fabbri dan Schwab yang mendefinisikan basis data sebagai sebuah sistem berkas terpadu yang dirancang untuk meminimalkan pengulangan data, serta pakar lainnya bernama Date yang menjabarkan basis data sebagai sistem terkomputerisasi dengan tujuan utama memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia kapanpun dibutuhkan (Date, 1995).

(3)

Basis data memiliki karakteristik sebagai berikut :

• Basis data dipakai untuk mempresentasikan aspek-aspek dari dunia nyata.

• Basis data memiliki sekumpulan data yang teratur dan memiliki arti jelas, data sembarang tidak boleh disebut basis data.

• Basis data didesain, dibuat dan diisi dengan data untuk suatu tujuan tertentu dan pemakai tertentu.

Suatu basis data bisa berskala kecil maupun sangat besar dengan kompleksitas yang bervariasi. Untuk mengenal database secara lebih detail, perlu diketahui komponen-komponen dasar pembentuk database, yaitu :

1. Entity

Entity adalah suatu bentuk dari orang, tempat, kejadian atau konsep dari suatu informasi yang dijadikan suatu data bagi basis data yang digunakan.

2. Atribut

Atribut adalah sebutan untuk mewakili suatu entity.

3. Data value

Data value adalah data actual atau informasi yang disimpan dalam tiap-tiap data elemen atau atribut.

4. Record/tuple

Record/tuple adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang berguna untuk menginformasikan tentang suatu Entity secara lengkap.

5. File

File adalah sekumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribut yang sama namun berbeda data value-nya.

2.3.1. Database Management Sistem (DBMS)

Database Management Sistem (DBMS) adalah suatu kumpulan basis data yang saling berelasi satu sama lain dan suatu bentuk program untuk mengakses basis data tersebut. DBMS terdiri dari beberapa basis data dan satu atau lebih program pengelola yang berguna pengolahan data yang ada seperti untuk menambah data, menghapus data, mengambil data dan memperbarui data- data yang ada.

(4)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, basis data adalah sekelompok kumpulan data yang saling berelasi, yang mana dapat disimpan, diproses, dimanipulasi dan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Relasi tersebut biasanya ditujukan dengan bagian-bagian penting dari tiap-tiap file ( kumpulan data ) yang ada. Dalam setiap perancangan dan pembuatan suatu sistem basis data yang baik diperlukan suatu prinsip mendasar yang sangat penting, yaitu: efisiensi dan ketepatan. Suatu basis data dibuat untuk menangani kumpulan data yang bersifat kompleks supaya menjadi lebih ringkas tanpa menghilangkan karakteristik data.

Karakter suatu Database Management Sistem adalah :

• Mampu untuk mengatur atau mengurus data dalam jumlah yang sangat banyak.

• Memiliki fasilitas untuk mengakses data yang sangat banyak tersebut secara efisien.

• Memiliki fasilitas untuk mengakses data yang sangat banyak tersebut secara concurrent.

• Memiliki fasilitas untuk mengakses data yang sangat banyak tersebut secara aman.

Adapun komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi :

• Perangkat Keras (hardware)

Berupa komputer beserta komponen di dalamnya seperti processor, memory dan hard disk. Komponen inilah yang digunakan untuk menyimpan basis data dan untuk melakukan pemrosesan data.

• Data

Data merupakan seluruh fakta yang diperlukan oleh pihak-pihak tertentu dan dapat dinyatakan dengan suatu nilai baik berupa angka, karakter, simbol dan sebagainya.

• Perangkat Lunak (software)

Software terletak di antara basis data dan pengguna dan berfungsi untuk melayani permintaan pengguna. Software terdiri atas interface yang

(5)

berfungsi sebagai interaksi antara basis data dengan pengguna. Interface ini biasanya berbentuk tampilan beberapa form yang user-friendly sehingga memudahkan pengguna dalam memakai software.

• Pengguna (user)

Pengguna bisa diperankan oleh siapa saja yang menggunakan program aplikasi komputer untuk memenuhi kebutuhannya.

2.3.2. Desain basis data

Proses desain dari basis data adalah bagian penting dalam suatu pengembangan sistem informasi. Dalam suatu sistem informasi, basis data adalah komponen paling berpengaruh pada performa sistem. Tahap-tahap pengembangan suatu sistem adalah sebagai berikut :

• Problem definition.

• Feasibility study.

• Analysis.

• Design.

• Implementation.

• Maintenance.

Beberapa istilah dalam database :

• Table adalah file yang digunakan untuk menyimpan data yang berhubungan. Suatu table memiliki beberapa record (baris), dimana tiap record dibagi menjadi beberapa field (kolom). Tiap baris memiliki jumlah kolom yang sama.

• Record dikenal juga dengan istilah row atau tuple. Suatu record berisi informasi tentang item tertentu.

• Field dikenal juga dengan istilah column atau attributes. Suatu field berisi sebagian informasi dari suatu record.

• Domain dipakai untuk mempresentasikan isi dari field yang diijinkan.

Misal: field jenis produk dalam table memiliki dua domain yaitu tabloid dan majalah. Setiap field dalam suatu table pasti memiliki domain. Banyak

(6)

field yang bisa memiliki domain yang sama, sistem database bisa mendeteksi pengisian data yang salah pada saat mencari atau mengisi data.

• Primary Key dipakai untuk mengidentifikasikan suatu record ke dalam suatu table. Primary Key juga sering disebut sebagai Alternate Keys atau Candidate Keys.

• Foreign keys adalah jika suatu primary key dari suatu table dipakai sebagai non-primary key field dari table lain.

2.4. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau yang dapat disingkat dengan DFD adalah representasi dari sebuah sistem secara grafis yang digambarkan dengan sejumlah simbol tertentu untuk menunjukkan perpindahan data dalam proses-proses suatu sistem.

Dalam hal ini DFD menunjukkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu sistem. Meskipun diberi nama DFD, namun penekanan pada DFD lebih pada prosesnya, bahkan DFD merupakan salah satu alat pemodelan proses dari sistem yang paling sering digunakan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD hanya terdiri dari empat macam yaitu proses, arus data, simpanan data dan kesatuan luar (eksternal entity).

Berikut uraian singkat mengenai empat macam simbol yang ada:

• Proses adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Atau dengan kata lain, proses menerima input data dan mengeluarkan output data lain yang telah diproses. Simbol dari proses dalam DFD ada beberapa model yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

1

Proses

Gambar 2.1. Proses

(7)

• Arus data atau data flow adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian yang lain dalam sebuah sistem. Data flow dalam DFD disimbolkan dengan tanda panah dan diberi nama atau keterangan disampingnya yang menunjukkan data apa yang mengalir.

Gambar arus data dapat dilihat pada gambar 2.2.

Data Flow

Gambar 2.2. Arus Data

• Simpanan data adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan data tersebut lagi kemudian. Simbol dari simpanan data dalam DFD juga beberapa model seperti pada gambar 2.3.

1 Storage

Gambar 2.3. Simpanan Data

• Kesatuan luar (external entity) adalah seseorang, sekelompok orang, sebuah departemen di dalam maupun di luar organisasi, atau sebuah sistem yang lain yang memberikan input untuk sistem yang ada atau menerima output dari sistem yang ada. External entity juga disebut terminator, karena merupakan batas dari sebuah sistem. Dalam DFD, external entity memiliki beberapa macam simbol seperti pada gambar 2.4.

External Entity

Gambar 2.4. External Entity

• Context diagram adalah DFD yang menunjukkan batas-batas dari sebuah sistem informasi, yaitu top level view dari sebuah sistem. Untuk menggambar Context diagram, hanya dibuat satu proses saja yang menggambarkan

(8)

keseluruhan proses dari sistem tersebut dan beberapa kesatuan luar disekelilingnya yang berhubungan.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan DFD :

1. Dalam DFD tidak dibedakan antara data dan informasi, semua dianggap data.

2. Nama proses dalam context diagram harus sama dengan nama sistem tersebut.

3. Setiap DFD harus muat dalam satu halaman.

4. Setiap simbol harus diberi nama yang unik, namun harus konstan atau tidak boleh berubah jika berpindah ke level berikutnya.

5. Hindari garis yang berpotongan jika mungkin.

6. DFD pasti selalu mempunyai output.

7. Setiap proses dalam DFD harus mempunyai input dan output.

8. Suatu kesatuan luar hanya boleh mempunyai input atau output, tapi tidak boleh kedua-duanya.

9. Setiap simpanan data hanya boleh menerima input dari proses dan juga memberikan output ke proses saja.

2.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Metode ini dipakai pada jumlah atribut yang banyak. Metode ini menggambarkan hubungan antar tabel yang ada dalam suatu database. Pertama kali yang dilakukan adalah membagi database menjadi beberapa tabel yang disebut object atau entity. Masing-masing entity ini mempunyai beberapa atribut, yang merupakan bagian dari entity tersebut. Antar beberapa entity tersebut dapat digambarkan suatu hubungan (relationship) yang biasanya dipakai dalam ERD.

ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar Entity. Untuk menghubungkan satu entity dengan entity yang lain digunakan entity key, yaitu suatu atribut tertentu atau sekelompok atribut tertentu yang bersifat unik, sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu anggota entity dengan anggota yang lain pada entity yang sama. Selain itu harus ada pula yang disebut relationship key, yaitu suatu relationship yang digunakan untuk menyatakan hubungan antar entity key.

(9)

ERD ini menggambarkan relasi atau hubungan antar entitas yang ada, dimana pada setiap macam hubungan terdapat pembagian 2 jenis hubungan, yaitu:

a. Obligator: bila semua anggota dari suatu entity harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan entity yang lain. Pada obligatory, foreign key pada suatu tabel yang diambil dari tabel lain harus diberi nilai atau tidak boleh null (kosong).

b. Non-obligator: bila tidak semua anggota dari suatu entity harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan entity yang lain. Pada non obligatory, foreign key pada suatu tabel yang diambil dari tabel yang lain boleh tidak diberi nilai atau null (kosong).

Macam-macam hubungan antar entity :

• One to one relationship

Merupakan suatu hubungan dimana satu anggota entity mempunyai hubungan dengan satu anggota entity pada entity yang berbeda. Pada one to one relationship juga bisa untuk dua jenis hubungan, yaitu obligatory dan non obligatory. Contoh, satu pelanggan hanya mempunyai satu nomor kode pelanggan dan satu nomor kode pelanggan hanya dimiliki oleh satu pelanggan.

Relation

E ntity 1 E ntity 2

Gambar 2.5. One to One Relationship

• One to many relationship

Merupakan suatu hubungan antara suatu anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity pada entity yang berbeda. Hubungan ini juga bisa dua jenis yaitu untuk obligatory dan untuk non obligatory. Contoh sebuah perusahaan dapat mempunyai beberapa no telepon tetapi setiap no telpon hanya dapat dipunyai oleh sebuah perusahaan.

(10)

Relation

E ntity 1 E ntity 2

Gambar 2.6. One to Many Relationship

• Many to many relationship

Merupakan hubungan antara beberapa anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity pada entity yang lain. Jadi kedua belah pihak bisa mempunyai hubungan lebih dari satu dengan beberapa anggota entity.

Hubungan many to many relationship ini juga bisa untuk dua jenis yaitu obligatory dan non obligatory. Contoh seseorang mempunyai perusahaan yang lebih dari satu dan perusahaan dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang.

Relation

E ntity 1 E ntity 2

Gambar 2.7. Many to Many Relationship

Gambar

Gambar 2.6. One to Many Relationship

Referensi

Dokumen terkait

Tim SFS pada permainan kedua tidak melakukan taktik power play, melainkan dengan skema permainan deffens dan juga mencari kesempatan tim Espirito untuk melakukan

merugikan secara material namun jika untuk pasien BPJS merugikan material.Jika pasien BPJS mendapatkan kamar yang tidak sesuai dengan kelas BPJS nya maka hal tersebut

Peserta yang tidak ada atau tidak mendampingi kendaraannya tanpa melapor kepada penyelenggara setelah 2 (dua) kali kunjungan oleh tim juri akan didiskualifikasi. Peserta

Secara keseluruhan peran penyuluh sebagai teknisi di Desa Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 3...

Hal ini dibuktikan dengan hasil rata – rata aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 3.3 yang termasuk kategori (baik) dan hasil rata – rata aktivitas guru pada siklus I

 Profil Kesehatan merupakan Media Publikasi Data dan Informasi terkait Kesehatan yang disusun dan diterbitkan setiap tahun oleh Kementerian Kesehatan dan setiap Dinas

(5) Jika bagi suami-istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa telah terjadi penundukan hukum adat terhadap hukum negara, yang oleh Griffiths disebut sebagai pluralisme hukum lemah, yaitu