• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONTROL PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KONTROL PROGRAM"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Powerpoint Templates

Page 1 Semua program yang komplek selalu menggunakan kontrol program. Dengan kontrol program, suatu program dapat dengan mudah menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang terseleksi.

1. Struktur Penyeleksian Kondisi

Penyeleksian kondisi atau Pernyataan kondisi (Conditional Condition) merupakan suatu pernyataan yang menganalisa suatu keadaan dan mengambil keputusan berdasarkan pada hasil analisa tersebut. Hasil Penyelesaian, jika bernilai benar maka akan dikerjakan instruksi tertentu. Sedang jika kondisi salah, maka akan dikerjakan instruksi yang lain.

BAB III

KONTROL PROGRAM

Powerpoint Templates

Page 2 Contoh :

Terdapat pernyataan bahwa jika cuaca hujan maka “saya tinggal dirumah” sedang jika tidak “saya main bola”

Bentuk struktur program nya : If (cuaca = “hujan”) then

Tindakan = “Tinggal dirumah”

Else

Tindakan = “Main bola”

(2)

Powerpoint Templates

Page 3

2. Struktur Penyeleksian 2.1. Struktur If – then

Struktur If – Then disebut juga Branch Strukture merupakan strukture percabangan dimana suatu ekspresi akan dikerjakan bila kondisinya dipenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka ekspresi didalam struktur If tidak akan dijalankan dan blok If dilompati serta program akan melakukan tindakan berikutnya.

Syntax :

If (kondisi) Then ….Ekspresi…… End If

Contoh :

Bila suatu program yang akan menyeleksi inputan suatu nilai ujian akhir. Inputan nilai dilakukan lewat InputBox melalui prosedur Form_Click. Lakukan seleksi pada nilai tersebut yaitu jika nilainya lebih besar atau sama dengan 55, cetak keterangan “LULUS”. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi program berakhir. Asumsikan inputan nilai antara 0 sampai 100

Struktur Program :

Private Sub Form_Click ( )

Dim Nilai_Akhir As Integer

Nilai_Akhir = InputBox(“ketik Nilai Akhir”)

If (Nilai_Akhir) >= 55 Then

Print “Nilai Akhir : “&Nilai_Akhir

(3)

Powerpoint Templates

Page 5 Hasil Program :

Misalnya nilai yg diinputkan pada InputBox adalah 75 maka tampilan dari programnya sbb :

Nilai Akhir : 75 Keterangan : LULUS

2.2. Struktur IF-THEN-ELSE

Struktur ini juga disebut struktur “Selection

Structure” merupakan struktur percabangan dimana expresi akan dikerjakan bila kondisinya dipenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak dipenuhi maka expresi yang lainnya yang dikerjakan. Powerpoint Templates Page 6 Bentuk Syntax : IF (kondisi) THEN ….. Expresi 1 …… ELSE ….. Expresi 2 …… END IF Keterangan :

• Kondisi : berisi perbandingan antara suatu

variabel/konstanta dengan variabel/konstanta lain dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan nilai “benar” atau “salah”.

(4)

Powerpoint Templates

Page 7 • Expresi 1 : Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisinya bernilai benar (memenuhi syarat).

• Expresi 2 : Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisinya bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat).

Contoh :

Buat suatu program yang akan menseleksi inputan suatu nilai akhir. Inputan nilai dilakukan lewat InputBox melalui

prosedur Form_Click. Lakukan seleksi pada nilai tersebut

yaitu jika nilainya lebih besar atau sama dengan 55, cetak keterangan “LULUS”. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi cetak keterangan “GAGAL”. Asumsikan inputan nilai antara 0 sampai 100

Private Sub Form_Click( )

Dim Nilai_Akhir As Integer

Nilai_Akhir = InputBox(“Ketik Nilai Akhir”) Print “Nilai Akhir : “&Nilai_Akhir

If (Nilai_Akhir >= 55) Then

Print “Keterangan : LULUS”

Else

Print “Keterangan : GAGAL” End If

(5)

Powerpoint Templates

Page 9 Hasil Program

Misalnya nilai yang diinputkan pada InputBox adalah 75 maka tampilan dari programnya adalah sbb:

Nilai Akhir : 75 Keterangan : LULUS

Sedang jika nilai yang diinputkan adalah 50 maka tampilan programnya sebagai berikut :

Nilai Akhir : 50 Keterangan : GAGAL

Pada Kondisi tertentu didalam Struktur If –Then-Else bisa ditempatkan struktur If – Then atau If – Then – Else yang lain. Bentuk semacam ini disebut dengan If tersarang atau

Nested IF Powerpoint Templates Page 10 Bentuk Syntax : If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 ….. Else …….. Expresi 2 ….. End If End If Atau :

(6)

Powerpoint Templates Page 11 If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 …… Else ……. Expresi 2 …… End If Else If (kondisi 3) Then ……. Expresi 3 ……. Else ……. Expresi 4 ……. End If End If

Penulisan diatas dapat juga digabungkan antara Else dengan If untuk kondisi 3 dan dengan membuang satu End If, seperti berikut :

If (kondisi 1) Then If (kondisi 2) Then ……. Expresi 1 …… Else ……. Expresi 2 ……. End If

ElseIF (kondisi 3) Then

……. Expresi 3 …….

Else

……. Expresi 4

(7)

Powerpoint Templates

Page 13 Keterangan :

Kondisi 1

Berisi perbandingan antara satu variabel/konstanta dengan variabel/konstanta lain dengan menggunakan tanda <,>,=,<> dari suatu keadaan yang akan menghasilkan nilai Benar atau salah.

Kondisi 2

Kondisi 2 ini akan dikerjakan bila nilai kondisi 1 adalah Benar(terpenuhi).

Kondisi 3

Kondisi 3 ini akan dikerjakan bila nilai kondisi 1 adalah Salah (tidak terpenuhi).

Powerpoint Templates

Page 14

Expresi 1

Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 dan kondisi 2 bernilai Benar (memenuhi syarat)

Expresi 2

Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Benar dan kondisi 2 bernilai Salah (tidak memenuhi syarat)

Expresi 3

Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Salah tetapi kondisi 3 bernilai Benar (memenuhi syarat)

Expresi 4

Rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan jika kondisi 1 bernilai Salah dan kondisi 3 bernilai Salah (tidak memenuhi syarat)

(8)

Powerpoint Templates

Page 15

Contoh :

Buat suatu program untuk menyeleksi Jenis Kelamin dan Status Perkawinan seseorang dimana keduanya diinputkan

lewat InputBox. Jika seseorang jenis kelaminnya “Pria”,

lakukan seleksi apakah “Sudah Menikah”. Jika keduanya dipenuhi, tampilkan “Ayah”, sedang jika tidak tampilkan “Jejaka”. Tetapi jika jenis kelaminnya “Wanita”/bukan pria, lakukan pengecekan apakah statusnya “Sudah menikah”. Jika keduanya terpenuhi, tampilkan “Ibu” sedang jika tidak tampilkan “Perawan”. Ketik listing programnya pada prosedur Form_click, seperti berikut :

Private Sub Form_Click() Dim Jenis As String Dim Status As String

Jenis = InputBox(“Jenis Kelamin”) Status = InputBox(“Sudah Menikah”) Print “Jenis Kelamin : “ & Jenis Print “Sudah Menikah : “ & Status Print “Keterangan : “ ;

If Jenis = “Pria” Then

If Status = “Sudah” then Print “Ayah” Else

Print “Jejaka” End If

Else

If Status = “Sudah” Then Print “Ibu” Else

(9)

Powerpoint Templates

Page 17

Hasil Program :

Jika pada InputBox “Jenis Kelamin” diisikan “Wanita” dan pada InputBox “sudah Menikah” diisikan “Belum” maka tampilannya seperti berikut :

Jenis Kelamin : Wanita

Sudah Menikah : Belum

Keterangan : Perawan

2.3. Struktur IIF

Bentuk penulisan dari struktur If-Then-Else adalah tegak atau vertikal. Bentuk semacam ini tentu banyak memakan baris atau terlalu panjang, apalagi kalau bentuknya Nested If. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, bisa menggunakan struktur IIF yaitu struktur If-Then-Else yang bentuknya datar atau horisontal.

Powerpoint Templates

Page 18 Bentuk Syntax Penulisan IIF:

Hasil = IIF(kondisi, jawaban 1, jawaban 2)

Keterangan :

Kondisi :

Berisi perbandingan antara satu variabel/konstanta dg

variabel/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <,>,= <> dari suatu keadaan yang akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

Jawaban 1

Jawaban yang diberikan jika kondisi penyelesaian bernilai “Benar” (memenuhi syarat)

(10)

Powerpoint Templates

Page 19 Jawaban 2

Jawaban yang diberikan jika kondisi penyelesaian bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat).

Contoh :

Buat program untuk menseleksi apakah inputan dari InputBox berisi “P”, “W” atau lainnya. Jika inputannya “P” masukan kata “Pria” pada variabel jenis dan “W” untuk kata “Wanita”. Sedang jika inputannya selain “P”

dan “W” berikan jawaban kosong (tidak ada

jawabannya). Mengingat kondisi yang dibutuhkan ada 3,

maka bentuk penseleksiannya adalah Nested IIF.

Tuliskan listing programnya pada prosedur Form_Click

Private Sub Form_Click()

Dim Jenis As String Dim Status As String

Jenis = InputBox(“Jenis Kelamin (P/W)”)

Status = IIF(Jenis = “P”, “Pria”, _ IIF(Jenis = “W”,”Wanita”, “”))

Print “Jenis Kelamin : “ & Status End Sub

(11)

Powerpoint Templates

Page 21 Hasil Program :

Jika pada InputBox diinputkan huruf “P” dan tekan enter, maka bentuk tampilan programnya seperti berikut :

Jenis Kelamin : Pria

Sedang bila inputannya bukan “P” atau “W” maka tampilan Jenis Kelaminnya akan kosong.

2.4. Struktur Select Case

Struktur Select Case digunakan untuk menjalankan satu blok perintah yang jumlahnya banyak atau bertingkat-tingkat. Struktur ini mirip dengan struktur If-Then-Else, tetapi select case mempunyai penulisan yang lebih mudah sehingga penulisan programnya lebih efisien dan mudah dibaca oleh pembuat program.

Powerpoint Templates

Page 22 Perbedaan antara Struktur Select Case dengan struktur If-Then-Else adalah : bila struktur If-If-Then-Else menseleksi suatu kondisi dan terpenuhi, selanjutnya proses penseleksian masih

dilakukan thdp struktur If-Then-Else berikutnya. Sedang pada

struktur Select Case bila salah satu kondisi sudah terpenuhi dan blok program sudah diproses, selanjutnya blok program lainnya dalam lingkungan select Case tidak akan diseleksi lagi.

Bentuk Syntax Penulisan Select Case

Select Case tes_expresi Case Expresi 1 ……….blok perintah 1 ………… Case Expresi 2 ……….blok perintah 2 ………… Case Else ……… blok perintah 3 ………… End Select

(12)

Powerpoint Templates

Page 23 Keterangan :

Tes_expresi

Tes_expresi bisa bernilai numerik atau string

Expresi 1

Nilai pertama proses seleksi dari tes_expresi

Expresi 2

Nilai kedua poses seleksi dari tes_expresi. Penulisan nilai pada expresi 1 maupun expresi 2 bisa langsung berbentuk konstanta atau melalui operator pembanding

Blok Perintah 1

Suatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisi expresi1 terpenuhi.

Blok Perintah 2

Suatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisi expresi 2 terpenuhi

Blok Perintah 3

Suatu rangkaian perintah yang dikerjakan bila kondisinya tidak ada yang memenuhi syarat.

Contoh :

Private Sub Form_Click( )

Dim Bil As Integer

Bil = InputBox(“Inputkan suatu bilangan”)

(13)

Powerpoint Templates

Page 25

Select case Bil

Case 1

Print “Cetak bilangan 1”

Case 2 To 5

Print “Cetak bilangan 2 s/d 5”

Case 6, 7, 8

Print “Cetak bilangan 6, 7 atau 8”

Case <= 11

Print “Cetak bilangan 9 s/d 11”

Case Else

Print “Cetak bilangan < 1 atau > 11”

End Select

End Sub

Powerpoint Templates

Page 26 Hasil Program :

Jika saat program dijalankan, pada InputBox diisikan bilangan 3 maka bentuk tampilannya :

Bilangan : 3

Cetak bilangan mulai 3 s/d 5

3. Struktur Pengulangan

Struktur pengulangan atau Loop digunakan untuk mengulang suatu blok perintah sampai kondisi tertentu. Proses pengulangan ini dapat dikendalikan jumlahnya oleh aplikasi yang dibuat pada kondisi tertentu.

(14)

Powerpoint Templates

Page 27

3.1. Struktur For-Next

Struktur ini digunakan untuk mengulang blok

perintah dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pada struktur ini tidak perlu menuliskan kondisi yang akan diuji tetapi hanya perlu menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel penghitung ini akan secara otomatis bertambah atau berkurang setiap kali suatu pengulangan dikerjakan.

Bentuk Syntax :

For counter= awal Toakhir Step pertambahan

……. Expresi …….

Next counter

Keterangan :

• Counter

Nama variabel integer yang digunakan untuk melakukan proses pengulangan.

• Awal

Nilai suatu variabel integer untuk menentukan harga awal suatu pengulangan.

• Akhir

Nilai suatu variabel integer untuk menentukan harga akhir suatu pengulangan.

• Pertambahan

Besarnya nilai dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika pengulangannya menurun yaitu dari nilai yang besar menuju kenilai yang kecil.

(15)

Powerpoint Templates

Page 29

• Pertambahan

Besarnya nilai perubahan dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika pengulangannya menurun yaitu dari nilai yang besar menuju nilai yang kecil, maka nilai pertambahannya harus negatif.

• Expresi

Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses pengulangan memenuhi syarat.

Contoh :

Suatu program untuk mencetak deretan angka mulai dari 1 sampai dengan 10 dengan menggunakan struktur For-Next. Tuliskan program tsb pada struktur Form_Click ( )

Powerpoint Templates

Page 30 Private Sub Form_click ( )

For Bil_1 = 1 to 10 Print Bil_1;

Next Bil_1 Print

For Bil_2 = 10 to 1 step –1 Print Bil_2; Next Bil_2 End Sub Hasil Program : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

(16)

Powerpoint Templates

Page 31 Terkadang didalam proses pengulangan dengan struktur

For-Next diletakan struktur For-Next lainnya. Bentuk

semacam ini disebut dengan Nested For. Contoh :

Buat suatu program untuk menampilkan deretan bilangan seperti pada tampilan berikut ini :

1 2 3 4 5

2 3 4 5 3 4 5

4 5 5

Bentuk listing programnya yang diletakkan pada prosedur Form_Click seperti berikut :

Private Sub Form_Click ( ) For A = 1 to 5 For B = A To 5 Print B ; Next B Print Next A End Sub

(17)

Powerpoint Templates

Page 33

Powerpoint Templates

Page 34 a. Struktur Do – Loop While

Syntax : Do – loop While

Do

….. Expresi ……

Loop While (kondisi)

Contoh :

Buat Program dengan kondisi berisi data Number yang bertujuan untuk menampilkan deretan bilangan mulai dari 1 s/d 9 dg struktur Do-Loop While 3.2. Struktur Do Loop

Bentuk lain dari struktur Do – Loop adalah dengan mengexekusi terlebih dahulu blok perintah baru menjalankan pengujian kondisi diakhir exekusi. Dengan menggunakan perintah ini maka blok perintah minimal dikerjakan 1 kali.

(18)

Powerpoint Templates

Page 35 Private Sub Form_Click ( )

Bil = 1

Do

Print Bil; Bil = Bil + 1

Loop While Bil <= 9 End Sub

Hasil Program 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Selain bentuk Do While – Loop dan Do – Loop While, terdapat bentuk lain yang fungsinya sama yaitu While – wend.

Bentuk Syntax :

While (kondisi)

…….. Ekspresi …….

Wend

Contoh :

Buat program dengan kondisi berisi data Number yang bertujuan untuk

menampilkan deretan bilangan mulai dari 1 s/d 9 dengan struktur While – Wend.

Private Sub Form_Click ( )

Bil = 1

While Bil <= 9

Print Bil;

Bil = Bil +1 b. While - Wend

(19)

Powerpoint Templates

Page 37

c. Struktur Do – Loop Until

Struktur ini merupakan perulangan yang metodenya kebalikan dari struktur Do While – Loop. Struktur Do – Loop Until akan menjalankan blok blok program didalam perulangan itu selama kondisi yang dibandingkan tidak memmenuhi syarat (False). Perulangan tsb akan terus menerus dikerjakan sampai (until) kondisinya memenuhi syarat (True), sebelum akhirnya berhenti. Bentuk Syntax :

Do

…… Expresi …… Loop Until (kondisi).

Powerpoint Templates

Page 38

3.3. Pernyataan dan Percabangan Lain A. Pernyataan END

Fungsi : Memaksa kontrol program berhenti dari suatu prosedur atau blok program.

Pernyataan Fungsi

End Menghentikan jalannya program End Function Mengakhiri pernyataan Function End If Mengakhiri blok If-Then-Else End Select Mengakhiri blok Select Case

End Property Mengakhiri property Let,Get dan Set Procedure

End Type Mengakhiri pernyataan Type pd deklarasi tipe data

End With End Sub

Mengakhiri pernyataan With Mengakhiri pernyataan Sub

(20)

Powerpoint Templates

Page 39 B. Pernyataan Exit

Fungsi :digunakan untuk keluar dari suatu Blok Program : Do While-Loop, For-Next, Function, Sub dan Kode Program Properti

Pernyataan Fungsi

Exit For Keluar dari struktur For-Next dan kontrol program menuju perintah dibawah Next Exit Do Keluar dari struktur Do While-Loop dan kontrol

program menuju perintah dibawah loop Exit Property Keluar dari badan prosedur properti yang

sedang tampil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil prosedur properti tesb.

Exit Function Keluar dari badan fungsi yang dipanggil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil

Exit Sub Keluar dari badan prosedur Sub yang sedang tampil dan kontrol program menuju kebawah baris pemanggil prosedur Sub tsb.

C. Pernyataan Stop

Fungsi : Untuk menunda (menghentikan sementara)

proses suatu program. Berbeda dengan pernyataan End, pernyataan stop tidak menutup file yang terbuka dan tidak menghapus nilai dari suatu variabel. (Lihat contoh program debug_stop1)

D. Fungsi DoEvents

Fungsi : digunakan untuk mengalihkan kontrol program kesistem operasi, dan kontrol program tdk akan kembali sampai sistem operasi mengerjakan seluruh kejadian yang mengakhiri untuk diproses.

(21)

Powerpoint Templates

Page 41

Selain itu fungsi DoEvents juga menjalankan seluruh

penekanan tombol yang ada dalam buffer antrian SendKeys.

Umumnya fungsi Do Events dipakai secara periodik pd suatu operasi yang membutuhkan proses yang panjang, sehingga selama proses berlangsung program akan memanggil fungsi DoEvents untk melakukan perintah lain yang mengantri untuk didahulukan. (Lihat contoh : doevents1)

E. Pencabangan GoSub-Return

Pencabangan ini digunakan untuk tanpa syarat ke suatu subrutin yang ditandai dengan baris label atau baris

nomer. Setelah mencabang ke subrutin yang diinginkan,

kontrol program akan kembali kebaris dibawah perintah GoSub. Powerpoint Templates Page 42 Syntax Penulisan GoSub (Baris) ……. Expresi 1 ……. Baris : ……. Expresi 2……. Return

Contoh: Suatu program untuk memproses suatu operasi aritmatika dari suatu variabel A dan B, dimana hasilnya ditempatkan pada variabel C. Ketik listing programnya pada prosedur Sub Form_Click (). Lihat gosub1.

(22)

Powerpoint Templates

Page 43

F. Percabangan GoTo

Percabangan GoTo digunakan untuk pencabangan tanpa

syarat kesuatu baris label atau baris nomer. Setelah

mencabang, kontrol program tidak akan kembali ke baris dibawahnya. Bentuk Syntax : Go To (baris) …….. Expresi 1………….. Baris : ………Expresi 2…………. Contoh :

Buat suatu program untuk memproses suatu operasi matematik dari suatu variabel A dan B, dimana hasilnya ditempatkan pada

variabel C. Ketik listing programnya pada prosedur

Form_Click(). Lihat program goto1.

G. Percabangan On Error

Percabangan On Error digunakan untuk penanganan kesalahan (Error) dalam Program. Terdapat Tiga macam bentuk Penulisan On Error.

G.1. On Error Resume Next

Pemasangan Percabangan ini menyebabkan, jika terjadi

kesalahan, program akan melanjutkan keperintah dibawah perintah yang salah

(23)

Powerpoint Templates

Page 45 Contoh : pada program resume_next

G.2. On Error Go To (baris)

Pemasangan pencabangan ini menyebabkan penanganan kesalahan (Error handling) menjadi aktif, sehingga jika terjadi kesalahan maka program akan mencabang kesuatu baris atau label. Label atau baris yang dituju harus berada dalam prosedur yang sama. Lihat On Error Goto

G.3. On Error Go To O

Pemasangan Pencabangan ini menyebabkan perangkap kesalahan yang sudah dipasang menjadi tidak aktif (membatalkan penanganan kesalahan)

Powerpoint Templates

Page 46

H. Pencabangan On-GoSub dan On-GoTo

Pencabangan On-GoTo dan On-GoSub pada prinsipnya

sama dengan Select-Case yang tujuannya adalah untuk

mencabang kebeberapa kemungkinan baris atau label yang sudah ditentukan.

Bentuk Syntax :

On (Expresi) GoSub (baris/label)

On (expresi) GoTo (baris/label)

Ada satu perbedaan antara pemakaian pencabangan On-GoSub dengan On-GoTo, yaitu setelah mencabang kontrol program akan kembali kebawah pernyataan On-GoSub. Sedang pada On-GoTo kontrol program tidak kembali.

(24)

Powerpoint Templates

Page 47 Nilai (expresi) disebelah kanan kata on merupakan suatu expresi numerik yang mempunyai rentang nilai 0 sampai 255. Nilai (expresi) jika diisikan bilangan negatif atau lebih besar dari 255 akan menghasilkan kesalahan.

Nilai (baris/label) yang terletak disebelah kanan dari GoSub atau GoTo, merupakan blok program yang akan dikerjakan bila nilai (expresi) terpenuhi. (contoh : ongoub1)

4. OPERATOR

Operator digunakan pada Visual Basic untuk memanipulasi data maupun untuk melakukan perhitungan. Operator pada VB dapat dikelompokan menjadi 3 Kelompok : Operator Matematik, Operator Perbandingan dan Operator Logika. Operato r Operasi Contoh ^ Pemangkatan Nilai% = 2^2 *, / Perkalian dan pembagian Nilai%=(2*6)/4, menghasilkan 3 - Tanda negatif Nilai% = -5

\ Pembagian integer Nilai%=10\3, menghasilkan 3

Mod Modulus Nilai%=10 Mod 3, menghasilkan 1 +, - Penambahan,pe

ngurangan

Nilai%=10 + 5 –6, menghasilkan 9

(25)

Powerpoint Templates

Page 49 4.2. Operator Perbandingan.

Operator Operasi Contoh

= Sama dengan Nilai = (2 + 1) = 3, menghasilkan True <> Tdk sama dg Nilai = (2 + 1)<>3, menghasilkan False < Lebih kecil Nilai = 1 < 2, menghasilkan True > Lebih Besar Nilai = 1 > 2, menghasilkan False <= Lebih kecil

atau sama dg

Nilai = 1<= 2, menghasilkan True >= Lebih besar

atau sama dg

Nilai = 1>= 2, menghasilkan False Like Mempunyai ciri

yg sama

Nilai = “abba” like “a*” True Nilai = “abba” like “a??a” True Nilai = “abba” like “a?a” False

Is Mempunyai ref

objk yg sama

Nilai = Command1 is Label 1, menghasilkan nilai False

Powerpoint Templates

Page 50 4.3. Operator Logika

Operator Keterangan Tabel kebenaran

Operan Hasil Not Akan menghasilkan nilai

kebalikan dari nilai ekspresi operan

Not True False Not False True And Menghasilkan nilai True hanya

jika ekspresi operannya keduanya bernilai logika benar

True and True True True and False False False and True False False and False False Or Akan menghasilkan nilai True

jika salah satu ekspresi operannya bernilai logika True

True Or True True True Or False True False Or True True False Or False False Xor

(Exclusive Or)

Akan menghasilkan nilai True Jika expresi operannya bernilai logika berbeda

True Xor True False True Xor False True False Xor True True False Xor False False Eqv Akan menghasilkan nilai True

jika expresi operannya bernilai logika sama

True Eqv True True False Eqv True False False Eqv False True

(26)

Powerpoint Templates

Page 51

Operator Keterangan Tabel kebenaran

Operan Hasil Imp

(Implikasi)

Akan menghasilkan nilai False jika expresi operan sebelah kiri operator bernilai logika True dan sebelah kanan bernilai logika False

True Imp True True True Imp False False False Imp True True False Imp False True

4.4. Opearator Penugasan

Fungsi :

a. 0perator penugasan digunakan untuk menentukan nilai yang dimiliki oleh suatu variabel

b. Operator ini digunakan untuk memasukan nilai sebuah variabel kedalam suatu variabel lainnya.

Simbol yang digunakan adalah tanda =

Aturan penulisannya :

<nama variabel> = <nama variabel>

Contoh :

Judul =“SGS pemrograman web Database PHP dan MySql”

Jumlahhalaman = 136

Total = Jumlahbarang + pesanan Banyaknya = totalpesanan

(27)

Powerpoint Templates

Page 53

4.5. Operator Concatenation

Operator ini adalah operator yang digunakan untuk menggabungkan dua buah string (kalimat) menjadi satu. Operator cancatenation adalah oerator urutan kedua yang

akan dikerjakan setelah operator aritmatika. Operator

concanetation terdiri atas operator plus “+” dan “&”. Contoh :

Nama = “Aditya” + “Nugroho” Namanya = “Aditya” & “Nugroho”

Powerpoint Templates

Page 54

4.6. Operator Like

Operator Like termasuk kedalam operator perbandingan dan dibahas tersendiri karena memiliki fungsi khusus : yaitu untuk mencocokan pola penulisan suatu string atau deretan

karakter. Hasil penggunaan operator Like adalah sebuah

nilai boolean, yaitu true atau false.

Karakter Penyamaan dalam String

? Sembarang karakter tunggal

* Nol atau lebih karakter

# Sembarang digit tunggal (0 – 9)

(daftar

karakter) Sembarang karakter yang ada didalam daftar karakter (!daftar

(28)

Powerpoint Templates

Page 55 Contoh :

A = “Adit” Like “Andri” ‘ A bernilai false

B = “Abdolgoto” Like “A*” ‘B bernilai true

C = “Ilkom37” Like “*##” ‘C bernilai true

D = “D” Like “?Baim” ‘D bernilai false

E = “E” Like “!A-Z” ‘E bernilai false

5. PROSEDUR.

Penulisan program pada visual basic 6.0

dilakukan dengan blok-blok komponen, yaitu

sekelompok kode yang membentuk satuan tertentu.

Kelompok-kelompok program seperti ini disebut

PROSEDUR. Setiap kali suatu prosedur dipanggil,

maka rutin program yang berada diantara judul prosedur dan akhir prosedur akan dieksekusi.

(29)

Powerpoint Templates

Page 57 Keuntungan Penggunaan Prosedur :

a. Program terbagi-bagi menjadi komponen-komponen yang

mandiri. Dengan demikian program menjadi lebih

terstruktur sehingga pencarian kesalahan lebih mudah. b. Prosedur yang terletak dalam suatu program dapat dipakai

berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam VB ada 3 macam prosedur yaitu : a). Sub Procedure, b). Function Procedure dan c). Property Procedure.

a. Sub Procedure.

Syntax :

Powerpoint Templates

Page 58 [Private] [Public] [Static] Sub nama procedure (parameter)

………Blok Perintah……… End Sub

Parameter merupakan daftar nama data (variabel) yang dipergunakan pada prosedure tsb dan mirip dg pendeklarasian variabel. Sub Procedure dapat ditempatkan dalam : Standard Module, Class Module dan Form Module.VB 6.0 menganggap bahwa standar pembuatan Sub Procedure adalah Public, kecuali bila dideklarasikan yang lain. Public artinya bahwa procedure dapat dipanggil dari bagian manapun dalam program. Pemanggilan sub procedure harus dilakukan melalui pernyataan tersendiri (baris terpisah) dengan cara sbb :

(30)

Powerpoint Templates

Page 59

Call nama prosedur (parameter 1, parameter 2)

Atau

Nama prosedur parameter 1, parameter 2 a.1. General Procedure.

General procedure (prosedur umum) digunakan menghasilkan proses atau pernyataan umum yang bisa dipakai oleh event-event prosedur pada tubuh program. Dengan demikian tidak perlu menuliskan kode program

berulang-ulang. Sekali didefinisikan, general procedure

akan dijalankan oleh aplikasi. Hal ini berbeda dengan event procedure yang dijalankan hanya jika ada event dari pemakai.

Pendeklarasian variabel diletakan pada Code Editor dimana pada General procedure dapat ditambahkan perintah Option Explicit. Jika perintah option explicit disertakan maka seluruh variabel yang digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu, sebaliknya bila tidak disertakan maka variabel boleh langsung digunakan. (contoh op_explicit)

a.2. Event Procedure.

Event Procedure digunakan untuk mengatur kontrol

oleh suatu event (kejadian) dari pemakai program.

Beberapa event yang sering digunakan seperti :activate,

click, change, drag, doubleclick dan sebagainya.

Mengingat tugas event procedure adalah menanggapi event dari pemakai, maka prosedur ini sering mempunyai nama yg sesuai dg eventnya, Form_load, Command1_Click, Text1_Keypress dll.

(31)

Powerpoint Templates

Page 61 Syntax Penulisan Event :

Private Sub Namakontrol_namaevent(parameter)

……. Pernyataan……. End Sub

b. Function Procedure.

Fungsi prosedur adalah suatu prosedur yang akan mengembalikan suatu nilai. Jenis prosedur ini lebih banyak digunakan pada rutin program untuk berhitung.

VB 6.0 menyediakan beberapa internal function sehingga pemakai program tidak perlu lagi menuliskan prosedur untuk fungsi tersebut.Contoh-contoh fungsi internal : Sin, Cos, Mod, Int, Sqr dll.

Powerpoint Templates

Page 62 Syntax Penulisan :

[Private] [Public] [Static] Function nama (parameter) [as type] ………….Pernyataan………….

End Function

Sebuah Function Procedure dapat dipanggil dengan menggabungkan pernyataan lain, seperti contoh berikut :

Variabel = nama_function_procedure Atau :

Call nama_function_procedure (parameter) Atau

(32)

Powerpoint Templates

Page 63 Terdapat tiga perbedaan antara Function Procedure

dengan Sub Procedure, yaitu :

Function Procedure Sub Procedure Memiliki data dg tipe tertentu

seperti variabel

Tidak memiliki tipe data Nilai yang diberikan pada

prosedur akan diolah dan dihasilkan nilai baru untuk dipakai oleh expresi diluar fungsi

Nilai yang diberikan pada prosedur akan digunakan untuk prosedur itu sendiri

Suatu fungsi dipanggil denga menuliskan pada sisi kanan operator penugasan (tanda =) sedang pada sisi kiri bisa dituliskan expresi yang sesuai dg kode yang digunakan

Karena pada sub prosedur tidak membawa nilai, tidak ada parameter yang perlu dituliskan.

c. Property Procedure

Didalam VB 6.0 ada 3 macam Property Procedure yaitu :

• Property Let (properti Let) : Properti ini digunakan untuk mengatur nilai properti

• Property Get (properti Get) : Properti ini digunakan untuk mengembalikan nilai properti

• Property Set (properti Set) : Properti ini digunakan untuk mengatur referensi pada object

Syntax :

[Private] [Public] [Static] Property

{Get|Let|Set} nama_property(parameter) [As type] …………Pernyataan………….

(33)

Powerpoint Templates

Page 65

Prosedur ini selalu digunakan berpasangan yaitu

Property Let bersama dengan Property Get, atau Property Set

bersama Property Get. Jika prosedur yang digunakan hanya

property Get, prosedur tersebut akan menjadi Read-Only

Procedure. Karena penggunaan prosedur ini berpasangan

maka setiap parameter harus memiliki nama dan tipe data yang

sama. Ketiga tipe prosedur diatas dapat digunakan secara

bersama-sama tetapi hanya untuk tipe data variant.

5.1. Memanggil Prosedur.

suatu prosedur yang sdh dibuat dan bersifat Public dapat dipanggil baik dalam satu wilayah atau beda wilayah. Yang dimaksud beda wilayah adalah prosedur dibuat pada Form Module, tetapi memanggilnya lewat Class module.

Powerpoint Templates

Page 66

5.1.b. Prosedur Pada Class Module

Pemanggilan suatu prosedur pada Class Module dibutuhkan variabel yang menunjukan nama class module. Misalnya sebuah prosedur bernama “HITUNG” yang berada di Class1 dengan instan kelas “PROSES_HITUNG” dipanggil dari Form1, maka penulisannya sbb :

Dim DEMO_HITUNG As New Class1

DEMO_HITUNG.HITUNG

5.1.a. Prosedur pada Form Module

Semua panggilan yang berasal dari luar Form harus mengarah ke modul form dimana prosedur tersebut dibuat. Misalnya sebuah prosedur bernama “PROSES” yang berada di Form1 dipanggil diForm2, maka penulisannya sbb :

(34)

Powerpoint Templates

Page 67

5.1.c. Prosedur Pada Standar Module.

Dalam memanggil sebuah prosedur pada standar Module, jika nama prosedur digunakan hanya pada sebuah modul saja maka cara memanggil dari modul lain tidak memerlukan penulisan nama modul.

Nama_prosedur (parameter)

Tetapi jika prosedur dengan nama yang sama ada pada kedua modul (modul yang dipanggil dan modul yang memanggil), maka cara memanggilnya harus didahului pemanggilan nama Standar Modules.

Nama-Standar_Modul1.Nama_Prosedur (parameter)

5.1.d. Prosedur Memanggil Dirinya Sendiri.

Pada VB 6.0 dimungkinkan bahwa suatu prosedur dapat memanggil dirinya sendiri. Proses dari suatu program bagian yang memanggil dirinya sendiri dikenal dengan istilah

Rekursi (Recursion). Proses semacam ini merupakan

algoritma yang baik, tetapi banyak membutuhkan memori. Hal ini dikarenakan setiap kali program bagian dipanggil oleh

dirinya sendiri, sejumlah ruang memori tambahan

dibutuhakan. (Contoh rekursi)

5.2. Parameter Dalam Prosedur

Umumnya sebuah prosedur yang dipanggil

menyertakan variabel. Variabel seperti ini disebut dengan parameter.

(35)

Powerpoint Templates

Page 69 Parameter yang dikirimkan dari modul utama ke prosedur disebut dengan parameter nyata (Actual Parameter) dan parameter yang ada dan dituliskan pada judul prosedur disebut dengan Parameter Formal (Formal Parameter). Proses pengiriman data lewat parameter Nyata ke parameter Formal disebut dengan Passing Parameter. Tipe data antara parameter

nyata dan parameter Formal harus sama. Pada VB, suatu

parameter dapat dikirimkan secara nilai atau acuan.

5.2.a. Tipe Data Parameter.

Suatu parameter yang akan dipanggil oleh prosedur mempunyai tipe data yang standar yaitu variant. Namun bila ingin mengubahnya, kita harus bisa mendeklarasikan sendiri

tipe data yang akan diberikan pada prosedur yang

bersangkutan

Powerpoint Templates

Page 70 Contoh :

Suatu program yang berisi prosedur Form_Click dan fungsi kelulusan untuk menginputkan nilai akhir suatu matakuliah

dan mencetak keterangan “LULUS” atau “GAGAL”.

Deklarasikan tipe data yang dibawa oleh parameter yaitu Integer. (contoh tipe_parameter)

5.2.b. Pengiriman Parameter secara Nilai.

Suatu parameter nyata yang dikirim secara nilai (by value) ke dalam sebuah prosedur, menyebabkan parameter

formal pada prosedur tsb bersifat lokal. Jika parameter

formal pada prosedur tsb berubah, nilainya tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata.

(36)

Powerpoint Templates

Page 71 Pengiriman parameter secara nilai ini bersifat searah, yaitu dari parameter nyata ke parameter formal dan tidak terjadi pengiriman balik nilai dari parameter formal ke parameter nyata. Parameter-parameter yang digunakan pada pengiriman secara nilai ini disebut dengan parameter nilai (Value Parameter). Untuk menunjukan bahwa variabel yang digunakan merupakan parameter byvalue, parameternya harus dipanggil dengan perintah By Val.

Contoh :

Buat sebuah prosedur Form_Click yang berisi parameter nyata yaitu variabel NILAI. Selanjutnya buat prosedur Hitung yang berisi parameter formal yaitu variabel HASIL yang akan menerima nilai dari parameter nyata. Buat listing programnya. Lihat Program (byval)

Gambaran Proses :

Call Hitung_VAL (BIL_1,BIL_2,NILAI)

Sub Hitung_VAL (X, Y, ByVal HASIL)

5.2.c. Pengiriman Parameter Secara Acuan

Parameter nayata yang dikirim secara acuan (by reference)

ke dalam sebuah prosedur, menyababkan

perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter

(37)

Powerpoint Templates

Page 73

Sebuah parameter formal dapat dipanggil dengan

perintah By Ref agar bisa mengembalikan nilainya keparameter nyata

Contoh : Buat sebuah prosedur FORM_Click yang berisi

parameter nyata yaitu Variabel NILAI. Selanjutnya buat

prosedur hitung yang berisi parameter formal yaitu variabel

HASIL yang diberintah By Ref. Buat listing programnya.

(Contoh : byref)

5.2.d. Pengiriman Parameter Secara Array

Perintah array yang digunakan saat mendeklarasikan parameter pada suatu prosedur, akan menunjukan bahwa jumlah parameter untuk prosedur tersebut bisa tidak terbatas.

Powerpoint Templates

Page 74 Contoh : Buat suatu program dengan prosedur utama Form_Click dimana sebelumnya beberapa variabel perlu untuk dideklarasikan di General, antara lain K as variant, L dan Jumlah as integer. Selanjutnya buat prosedur Data_array

dengan parameter ParamArray Bil (). Buat listing

(38)

Powerpoint Templates

Page 75

6. FORM

6.1. FORM : Diibaratkan sebagai kanvas untuk mendesain

tampilan. Form digunakan untuk meletakan berbagai

macam kontrol yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi. Form memiliki properti yang dapat diubah-ubah sesuai keinginan pemrogram. Dalam VB dapat menambah Form sesuai dengan kebutuhan dalam program Aplikasi. Setiap Form mempunyai jendela program sendiri-sendiri.

6.2. Jendela Program.

Setiap Form memiliki jendela program. Pada jendela

program inilah akan dibuat berbagai kode program untuk membangun aplikasi.

Urutan membuka Jendela Kode Program.

1. Klik nama Form dalam Solution Explorer 2. Klik menu View > Code

3. Jendela code Program Tampil

4. Untuk kembali mendesain Form, klik menu View > Designer

6.3. Mengenal Object Oriented Programming

Konsepnya adalah sebuah mekanisme pemrogramana

dimana data dan fungsi digabungkan kedalam sebuah unit

(39)

Powerpoint Templates

Page 77 Object merupakan representasi dari dunia nyata, dan

merupaka hasil cetakan dari sesuatu, yaitu Class. Jika

diibaratkan Class sebagai cetakan kue, maka object adalah kue hasil cetakannya.

Class mempunyai : Field, Properti, Method dan Event. Setiap Object hasil cetakan juga mempunyai Field, properti, method dan event.

Field/properti adalah suatu data atau sesuatu yang dimiliki oleh Class

Method : menunjukan apa-apa yang dapat dilakukan oleh sebuah Class

Event : adalah segala sesuatu yang dapat dikenakan terhadap sebuah Class

Powerpoint Templates

Page 78 FORM adalah salah satu Class yang dibuatkan secara otomatis oleh VB.

6.4. Mengubah Properti

Ada 2 cara untuk mengubah Properti melalui a) jendela Properties dan b). Melalui kode program.

Aturan mengubah properti dengan kode program : <namaclass/objek>.<namaproperti> = <nilai/expresi>

Contoh :

(40)

Powerpoint Templates

Page 79 Nilai sebuah variabel dapat juga diubah berdasarkan nilai sebuah properti. Aturan penulisannya :

<namavariabel> = <namaclass/objek>.<namaproperti> Contoh :

Nama = Form1.text

Nilai =CInt(TextBox2.Text)

Beberapa Properti yang dimiliki FORM

1. (Name) 2. BackColor 3.BackgroundImage

4. ControlBox 5. Cursor 6.Border

7. Icon 8. Opacity 9.Text

10. Font 11. StartPosition

6.5. Membuat Kode Program

Setiap objek yang dipakai dalam pembuatan aplikasi dengan VB hampir semuanya mempunyai Event. Contoh Event Click pada sebuah tombol (Button).

Referensi

Dokumen terkait

Kekerasan seksual suami terhadap istri dalam rumah tangga yang salah satu dampaknya adalah rusaknya alat reproduksi tidak dibenarkan dalam islam dengan alasan, Pertama, dari

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN MISKONSEPSI MATERI EVOLUSI PADA MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Grafik rasio tekanan terhadap frekuensi pada corong berlapis serbuk batok dan kayu ketika chamber terhubung dengan rongga depan dan belakang (N) ... 2 Grafik rasio

[r]

Modul Teknik Komputer Jaringan : Menginstalasi Jaringan Nirkabel ::: SMK Muhammadiyah 5 Babat | MATERI UNIT

menggambarkan struktur ridges dan valleys yang jelas, dimana Ridge-Valley Thickness Ratio (RVTR) adalah: nilai parameter sidik jari kering kurang dari 7.75E- 05,

bersifat preventif atau pengendalian internal untuk pencegahan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan dan bersifat detektif atau pengendalian internal

7 Pengkajian Sistem dan Usaha Agribisnis Berbasis Perkebunan Kelapa Spesifik Lokasi 8 Pengkajian Pengolahan Mangga Mendukung Pengembangan Agroindustri 9 Analisis