MAKALAH
PERHITUNGAN DOSIS OBAT
DISUSUN OLEH : VERTI AGSUTIN
15390033
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG JURUSAN DIII FARMASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas berkat limpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalan yang berjudul “Perhitungan Dosis Obat” ini tepat pada waktunya. Penulis memhami bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai masukan yang dapat membangun agar penulisan makalah-makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, 23 Oktober 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
BAB II ISI...3
BAB III PENUTUP...9
BAB I PENDAHULUAN
Klien yang mengalami gangguan kesehatan akut maupun kronis menyembuhkan dan mempertahankan kesehatan mereka dengan berbagai strategi. Obat adalah substansi yang digunakan dalam diagnosis, pengobatan, penyembuhan, perbaikan, maupun pencegahan terhadap gangguan kesehatan. Obat merupakan terapi primer yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit.
Obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Obat adalah unsur bahan aktif secara fisiologis, zat kimia, atau racun. Menurut Permenkes RI No.242/1990, obat adalah bahan atau panduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan, dan peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis.
Obat adalah unsur bahan aktif secara fisiologis, zat kimia, atau racun, sedangkan menurut Permenkes No.193/Kab/B-VII/71, obat adalah bahan/paduan bahan yang digunakan dalam menetapkan :
Diagnosis
Contoh: cairan kontras (BaSO4) Mencegah
Contoh: vaksin, pil KB.
Menghilangkan penyakit/ gejala, luka/kelainan Contoh: obat-obat simptomatis, contoh: parasetamol. Memperindah/memperelok tubuh
Kategori Obat
Obat bisa dikategorikan menurut UU Farmasi, bentuk (fisik), cara pemberian dan khasiat/efek obat. Berdasarkan keamanannya obat dapat digolongkan (Peraturan MenKes No. 242/ Thn 90)
Obat bebas
Obat bebas terbatas Obat keras
Obat Psikotropika Obat narkotika
BAB II ISI
Dosis suatu obat adalah dosis pemakaian sekali untuk peroral atau injeksi. Dalam pemberian terapi obat yang rasional, dosis obat merupakan faktor penting dlm menghasilkan efek yang diinginkan, bahkan dpt membahayakan jika terjadi over dosis. Untuk menetapkan dosis yang tepat, perlu diketahui macam-macam dosis:
Dosis lazim, dosis terapeutik adalah sejumlah obat (dalam satuan berat/ volume unit) yang memberikan efek terapeutik pada penderita (dewasa). Selain dosis terapeutik dikenal pula istilah dosis awal, dosis pemeliharaan, dosis maksimum, dosis toksis, dan dosis letal.
Dosis Maksimum (DM) kecuali dinyatakan lain, adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rektal. Penyerahan obat dengan melebihi DM dapat dilakukan, jika di belakang jumlah obat bersangkutan pada resep dibubuhi tanda seru dan paraf dokter penulis resep. Dosis Lazim untuk dewasa, anak dan bayi hanya merupakan petunjuk dan tidak mengikat.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dosis antara lain adalah faktor obat, faktor pemberian, faktor penderita dan indikasi dan patologi penyakit. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing faktor:
1. Faktor obat
Dipengaruhi oleh sifat fisika, daya larut (air / lemak), bentuk (kristal / amorf), sifat kimia (asam, basa, garam, ester), derajat keasaman (pH dan pKa), toksisitas. 2. Faktor rute pemberian obat
Dosis obat yang diberikan melalui rute / cara pemberian apapun, harus mencapai dosis terapi pada target organ. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, misalnya faktor yang membatasi kemampuan absorbsi obat pada pemberian per
oral, maka dosis oral berbeda dengan dosis obat yang diberikan secara parenteral. Dosis obat pada pemberian per oral lebih tinggi dari pada parenteral.
3. Faktor penderita
Dipengaruhi oleh umur (anak, dewasa, geriatri), berat badan (normal, obesitas, malnutrisi), luas permukaan tubuh, ras dan sensitivitas individual.
4. Indikasi dan patologi penyakit a. Penyebab penyakit
b. Keadaan patofisiologis, misalnya pada gangguan fungsi hepar dan/atau gangguan fungsi ginjal, beberapa jenis obat dikontraindikasikan, atau perlu diturunkan dosisnya, atau diperpanjang interval pemberiannya.
Perhitungan Dosis Obat Untuk Anak
Anak bukanlah miniatur dewasa, karena organ tubuhnya (hepar, ginjal, saluran pencernaan, dan SSP) belum berfungsi secara sempurna, luas permukaan tubuh, kecepatan metabolisme basal, serta volume dan distribusi cairan tubuh berbeda dengan orang dewasa, maka besar dosis pada anak ditentukan berdasarkan pada keadan fisiologi anak.
Dalam menghitung dosis obat untuk anak, perlu dibedakan antara :
Prematur
Neonatus ( 1bln) Infant ( s.d 1 thn) Balita (>1-5 thn) Anak ( 6-12 tahun)
Faktor farmakokinetik obat perlu diperhatikan dalam menentukan dosis anak, yaitu:
Absorpsi(kemampuan absorpsi), dipengaruhi oleh PH lambung dan usus
Waktu pengosongan lambung Waktu transit
Enzim pencernaan
Distribusi( jumlah obat yang sampai di jaringan), dipengaruhi oleh: Masa jaringan
Kandungan lemak Aliran darah
Permeabilitas membran Kadar protein plasma Volume cairan ekstraseluler
Metabolisme(kecepatan metabolisme), dipengaruhi oleh: Ukuran hepar
Kemampuan enzim mikrosomal
Eksresi(proses eksresi obat), terutama melalui ginjal dan dipengaruhi oleh: Kecepatan filtrasi glomeruler
Proses sekresi dan reabsopsi tubuler Cara menghitung dosis anak
1. Didasarkan perbandingan dengan dosis dewasa
Berdasar perbandingan umur:
Rumus young ( Anak umur 1 – 8 tahun)
Da =
Angka 12 menunjukkan berlaku untuk umur anak <12 tahun
Dosis Rangkap = Dosis Kombinasi
Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat sama, maka dosis-dosis yang ada dihitung sebagai berikut :
Dihitung dosis rangkap sekali dan dosis rangkap sehari.
Rumus Dilling
Angka 20 menunjukkan bahwa rumus ini berlaku untuk orang dewasa >20-24 tahun.
Keterangan rumus Diling:
Da= dosis anak
DM= dosis Maksimum
n= umur
2. Berdasar perbandingan berat badan
Dianggap berat badan orang dewasa 70 kg
Rumus Clark =
3. Berdasar perbandingan luas permukaan tubuh (LPT)
Dianggap bahwa luas permukaan tubuh orang dewasa : 1,73 m2
Rumus Crawford- Terry Rouke =
4. Berdasarkan ukuran fisik anak secara individual Sesuai dengan BB anak ( dalam kg)
Sesuai dengan LPT anak ( dalam m2)
Catatan:
Kelemahan perhitungan anak dengan perbandingan dengan dosis dewasa:
Umur : tidak tepat oleh karena ada variasi BB dan LPT Berat Badan : tidak tepat untuk semua obat
Karena kelemahan-kelemahan tersebut maka diciptakan rumus baru untuk menghitung dosis anak yang lebih akurat oleh bagian farmasi kedokteran Universitas Airlangga.
Untuk bayi 0-11 bulan
Da=
Da = dosis anak
DM = Dosis Maksimum
m = umur dalam bulan
atau
Da =
W= berat badan dalam kg
Untuk balita 1 – 4 tahun
Da =
n = umur dalam tahun
atau
W= berat badan dalam kg
Catatan:
rumus ini diturunkan dari Rumus Clark (yang telah disesuaikan untuk anak Indonesia).
Perhitungan Dosis Obat berdasarkan Berat Badan
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan sebenarnya lebih tepat karna sesuai dengan kondisi pasien ketimbang umur yang terkadang tidak sesuai dengan berat badan, bila memungkinkan hitung dosis melalui berat badan
Rumus Thermich
DO =
BAB III PENUTUP
Keberhasilan tindakan kuratif atau pengobatan pada pasien, selain bergantung pada ketepatan diagnosis, juga bergantung pada ketepatan dalam pemberian pengobatan. Salah satu hal yang menjadi fokus dalam keberhasilan pengobatan adalah dapat menentukan dengan tepat jumlah dosis yang akan diberikan pada pasien. Oleh karena itu, tenaga kesehatan, seperti bidan, harus dapat menguasai pengetahuan tentang penentuan dosis obat sesuai dengan kebutuhan klien atau pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Aini SR, et al. 2010. Bahan Belajar Keterampilan Medik Farmasi Kedokteran. Laboratoriu Keterampilan Medik FK UNRAM: Mataram.
Oka V. 2013. Makalah Pengelolaan dan Pemberian Obat. dilihat: 14 Juni 2013. <http://rememberverar.blogspot.com/2013/03/makalah-pengelolaan-dan-pemberian-obat.html>
Okti I, et al. 2011. Makalah Perhitungan Dosis Obat. dilihat: 14 Juni 2013.