• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI (Pemrograman Non Linear)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OPTIMASI (Pemrograman Non Linear)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI

( Pemrograman Non Linear)

3 SKS – PILIHAN

▸ Baca selengkapnya: trend linear dan non linear

(2)

Silabus

I. Pendahuluan

1. Perkuliahan: Silabus, Referensi, Penilaian 2. Pengantar Optimasi

3. Riview Differential Calculus

II. Dasar-Dasar Pemrograman Non Linier III. Model-Model Pemrograman Non Linier

(3)

Silabus

IV. Pemrograman Non Linier Tanpa Kendala

V. Pemrograman Non Linier Berkendala

VI. Optimasi Kuadrat Terkecil

(4)

Referensi

1. A.L. Peressini, F.E. Sullivan, and J.J. Uhl, Jr, The Mathematics of Non Linear Programming, Springer- Verlag (1998)

2. Griva, I., Nash, S. G., Sofer, A., Linear and Non Linear Optimization, SIAM, Philadelphia, 2009

3. Winston, W.L., Operation Research : Applications and Algorithms, Brooks/Cole, USA, 2004.

(5)

Evaluasi Dan Penilaian

Penilaian:

UAS : 50%

TUGAS KELOMPOK : 40%

KEHADIRAN : 20%

(6)

Pengantar Optimisasi

Optimisasi – Definisi Umum

 Optimisasi mencakup penentuan cara terbaik untuk melakukan sesuatu.

 Optimisasi merupakan proses untuk menentukan himpunan kondisi yang diperlukan untuk mencapai hasil terbaik dengan situasi yang diberikan.

(7)

Penerapan Metode Optimisasi

• Sains, Engineering, Matematika, Ekonomi, Komersial.

• Contoh persoalan optimisasi : - Perancangan reaktor kimia.

- Perancangan enjin pesawat dan struktur pesawat.

- Perancangan struktur bangunan, jembatan.

- Alokasi sumber, penjadwalan, komposisi produksi, persediaan.

- Analisis numerik.

(8)

Elemen Model Optimisasi

Fungsi tujuan (objective function)

- Merupakan pernyataan tujuan secara matematik yang akan dioptimisasi, dapat berupa :

* Kuantitas yang dihasilkan.

* Keuntungan dari suatu sistem operasi.

Fungsi pembatas (constraint function) - Variabel yang memiliki daerah kerja.

- Hubungan berbagai hal yang dibatasi.

Variabel keputusan (decision variables)

- Merupakan besaran yang dapat berubah pada sistem operasinya,

- Varibel dapat memiliki daerah kerja (batasan).

(9)

Klasifikasi Model Optimisasi

Karakteristik Properti Klasifikasi

Banyak variable keputusan Satu Univariat Lebih dari satu Multivariat Tipe variable keputusan Kontinu Kontinu

Beberapa integer Integer atau diskret

Tipe fungsi Linier Linier

Beberapa nonlinier Nonlinier

Banyak fungsi objektif Satu Single

Lebih dari satu Multiple Formulasi masalah Dengan kendala Berkendala

Tidak dengan kendala Tak berkendala Kondisi data input Diketahui Deterministik

(10)

Riview Differential Calculus

(11)
(12)
(13)
(14)

Dasar-Dasar Pemrograman NonLinier

Non-Linear Programming (NLP)

Berkendala / Constrained NLP

Tak berkendala / Unconstrained NLP

Dalam banyak kasus real baik ekonomi maupun

teknologi, fungsi tujuan / kendala adalah nonlinier, yang dapat berbentuk variabel berpangkat, logaritma, eksponensial dan bentuk lain yang bukan linier.

(15)

Contoh

Misalkan h(x) adalah harga pada tingkat penjualan x.

K adalah profit/ keuntungan, dihitung dari pendapatan dikali penjualan dikurangi dengan ongkos produksi dan distribusi, ditulis K(x) = x . h(x) – c(x) ; K nonlinier.

Permasalahan: memaksimumkan profit dengan batasan sumber-sumber yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, dimana terdapat elastisitas harga, jumlah yang dapat dijual berbanding terbalik dengan harga

yang diberikan (lihat gambar).

(16)

Jika industri tersebut menghasilkan n jenis produk dan apabila xj unit produk dijual (j = 1,2, …, n), maka fungsi tujuan akan menjadi :

  

n

j

j j x K x

F

1

) (

dimana Kj adalah keuntungan (profit) produk ke-j dalam tingkat xj. Penjumlahan ini adalah suatu jumlah fungsi-fungsi nonlinier. Bentuk nonlinier juga muncul pada kendala-kendala.

(17)

Ilustrasi Grafik

Contoh 1 :

Jika KL unit produk dapat dihasilkan dengan K sumber pertama (modal) dan L orang pekerja dengan harga

sumber pertama Rp 4/unit dan pekerja di bayar

Rp 1/orang. Modal yang tersedia Rp 8, maka formulasi problem dengan memaksimumkan jumlah produk yang di buat adalah : Maks : Z = K . L

Kendala : 4K + L ≤ 8 K, L ≥ 0

(18)

L

Z = 4 Z = 2 Z = 1 Optimal : K = 1, L = 4, Z = 4

8

1 2 K 4

(19)

Contoh 2 :

Min : Z = (x – 3)2 + (y – 4)2 Kendala : x ≤ 3

y ≤ 2

y

4

3

2

Z=4 Z=1

Optimal, x=3, y=2; Z=4

(20)

Bentuk Umum NLP

Maks/Min : Z = f (x1, x2, …, xn)

Kendala : gj (x1, x2, …, xn) ≤ (atau ≥ atau = ) bj

; j = 1, 2, …, m

Dimana f, gj diantaranya adalah fungi nonlinier.

Jika NLP diatas dimana gj ≠ ø ; j = 1, 2, …, m , maka nilai NLP tersebut dinamakan NLP berkendala (constrained), dan jika gj = ø

; j = 1, 2, …, m , maka disebut NLP tak berkendala (unconstrained).

Daerah layak (feasible region) dari NLP sama saja dengan LP biasa.

Suatu titik di dalam suatu daerah layak, dimana

pada daerah layak adalah optimal untuk kasus maksimasi (dan “ ≤ ” untuk kasus minimasi).

 x x f

x

f

,

(21)

Pemrograman Non Linier Berkendala

NLP n Variabel dengan Kendala = (Pengali Lagrange)

Problem : Max/Min : f (x1, x2, …, xn) ...(3) Kendala : gi(x1, x2, …, xn) = bi ; i = 1,2,…,m Jika terdapat sedemikian sehingga

L (x1, x2, …, xn, ) = f (x1, x2, …, xn) +

maka :

m

1, 2,...,

m

1, 2,..., , ,..., 0

1

2

1

n

i

n i

i b g x x x

0 ...

...

L L L

x L x

L x

L

(22)

Teorema :

1. Problem (3) max, f concav, semua kendala linear, (x1, x2, …, xn) solusi optimal

2. Problem (3) min, f covex, semua kendala linear, (x1, x2, …, xn) solusi optimal

Variabel sebagai harga bayangan dari

konstrain ke-i. Bila sisi kanan dari konstrain ke-i

dinaikkan dengan sejumlah kecil (pada masalah max atau masalah min), maka nilai fungsi objektif

optimal untuk (3) akan naik dengan pendekatan

i

(23)

Contoh :

Sebuah perusahaan berencana untuk mengeluarkan

biaya $10.000 untuk iklan, yaitu $3.000 / menit untuk iklan di televisi dan $1.000 / menit untuk iklan di

radio, pendapatannya dalam $1.000 diberikan oleh Bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan

pendapatannya?

  x y x y xy x y

f ,   2

2

2

  8  3

(24)

Max :

Kendala : 3x + y = 10

Kita set :

Menghasilkan :

y x

xy y

x

Z 2 2 2 8 3

x y z

x y xy x y

x y

L , , 2 2 2 8 3 103

0

L y

L x

L

0 3

8

4

x y

x L

0 3

2

y x

y L

0 3

10

L x y

Subsitusi persamaan-persamaan di atas, sehingga didapatkan : x = 69/28, y = 73/28

(25)

Hessian untuk f(x,y) adalah :

Karena semua principal minor pertama (yaitu: -4 dan -2) adalah negatif dan principal minor kedua (yaitu: 7) > 0, maka f(x,y)

adalah concav. Konstrain adalah linear, sehingga dari teorema memperlihatkan bahwa pengali Lagrange menghasilkan solusi optimal terhadap NLP.

Jadi perusahaan harus membeli 69/28 menit waktu televisi dan 73/28 menit waktu radio. λ = ¼ artinya bahwa perusahaan

Mengeluarkan ekstra (ribuan) untuk yang kecil, yang akan menaikkan pendapatan perusahaan sebesar $ 0,25

2 1

1 ) 4

, (x y H

(26)

Tugas :

Tentukan titik ekstrim dan jenisnya:

1. Min : f(x,y) = 2x

2

+ y

2

Kendala : x + y = 10

2. Min :

Kendala : x

1

+ x

2

+ x

3

= 5

x

1

, x

2

, x

3

x

13

4 x

22

16 x

3

f   

(27)

Pemrograman NonLinier Tanpa Kendala

NLP Satu Variabel

Bentuk Umum : Max/Min : Z = f(x) (1) Kendala : x є [a, b]

Jika b  +∞, daerah yang layak untuk NLP pada persamaan (1) adalah x ≥ a.

Jika a  -∞, daerah yang layak untuk NLP pada persamaan (1) adalah x ≤ b.

(28)

a

b

(29)

a. Max f(x)

Kendala x є (-∞, b]

b. Min f(x)

Kendala x є [a, +∞)

(30)

Terdapat tiga tipe titik-titik dimana bentuk umum NLP pada persamaan (1) dapat memiliki nilai maksimum / minimum lokal (titik ini disebut kandidat ekstrim), yaitu :

Kasus 1 : titik dimana a < x < b, dan f’(x) = 0 (disebut titik stationer dari f(x))

Kasus 2 : titik dimana f’(x) tidak ada

Kasus 3 : ujung selang dari interval [a, b]

Titik-titik ekstrim (max/min) sebagaimana dalam kalkulus : 1. f’(x) = 0

2. Titik-titik ujung x = a dan x = b 3. f’(x) tidak ada

(31)

Contoh :

1. Problem NLP : Max : f(x) = 5x – x2 Kendala : x є [0, 10]

Uji : 1. f’(x) = 5 – 2x = 0 , x = 2,5 є [0, 10]

f(x=2,5) = 6,25

2. f’(x) = 5 – 2x, f’(x) ada x є [0, 10]

Maka kasus f’(x) tidak ada, tidak ada 3. x = 0  f(0) = 0

x = 10  f(10) = -50

Jadi karena problem max, maka solusi x = 2,5 dengan nilai max = 6,25

(32)

2. Problem NLP : Max : f(x) = x2 + 2x Kendala : -3 ≤ x ≤ 5 Uji : 1. f’(x) = 2x + 2= 0 , x = 1 є [-3, 5]

f(x= -1) = -1

2. f’(x) tidak ada, tidak ada 3. x = -3  f(-3) = 3

x = 5  f(5) = 35

Jadi karena problem max, maka solusi x = 5 dengan nilai max = 35

(33)

3. Problem NLP : Max : Z = x - ex Kendala : -1 ≤ x ≤ 3

Uji : 1. f’(x) = 1 – ex = 0 , ex = 1 x = 0 є [-3, 5]

f(x= 0) = -1 є [-1, 3]

2. f’(x) tidak ada, tidak ada

3. x = -1  f(-1) = -1 – 1/e ≈ -1,333 x = 3  f(3) = 1 – e3 ≈ - 17

(34)

NLP n Variabel

Bentuk Umum : Max/Min : Z = f (x1, x2, …, xn) Kendala : (x1, x2, …, xn) …(2) Asumsi : turunan parsial pertama dan kedua

ada dan kontinu pada semua titik.

b

(35)

Teorema :

Jika adalah ekstrim local untuk problem (2), maka Kondisi keekstriman titik diuji dengan melibatkan

matrik Hessian untuk menentukan apakah ekstrim max local (cekung / concav) atau min local (cembung / convex).

Teorema :

1. Jika H ( ) ≥ 0  cembung

min local

2. Jika H( ), bertanda (-1)k  cekung

max local

3. Jika H( ) tidak memenui (1) dan (2), maka ekstrim tidak max / min.

x

 

x i x f

i

0

x

x

x

x x

x

x x

(36)

Dasar-Dasar Pemrograman NonLinier

Convex Set (Himpunan Convex/Daerah Cembung

)

Definisi :

Suatu himpunan convex adalah suatu koleksi titik-titik

sedemikian sehingga untuk setiap pasangan titik-titik dalam koleksi itu, keseluruhan segmen garis yang menghubungkan setiap dua titik ini juga di dalam koleksi.

Cara menguji suatu kurva dikatakan convex set, yaitu :

Ambil 2 titik (di dalam/di batas) kurva

Semua titik pada garis yang menghubungkan 2 titik

(37)

A

a b

e d

c

B C D

Contoh :

A : convex set B : convex set C : convex set

D : bukan convex set

NLP  daerah solusinya harus convex set ( supaya hasilnya optimal)

(38)

Fungsi Convex (Cembung) dan Fungsi Concave (Cekung)

Dalam kalkulus dikenal fungsi dimana nilai kritisnya diuji dengan turunan kedua, jika xo adalah titik kritis pada Df dan f”(xo) ≤ 0, maka xo adalah titik kritis maksimum pada Df dan bila f”(xo) ≥ 0, maka xo adalah titik kritis

minimum pada Df, dan apabila :

f” (x) = maka f dikatakan fungsi cekung (concave)

pada Df

f” (x) = maka f dikatakan fungsi cembung (convex)

Df

dx x f

d 2 0 ,

2

Df

dx x f

d 2 0 ,

2

(39)

Akibatnya, fungsi linier (f”(x) = 0 )

dikatakan cembung sekaligus cekung. Fungsi cembung biasa dinamakan juga cekung ke atas dan fungsi cekung sebagai cekung ke bawah.

x

(40)

Andaikan sebarang fungsi satu variabel f(x) yang memiliki

turunan kedua pada setiap nilai x pada daerah definisinya, maka f(x) pada Df adalah :

1. Cembung (convex) 2. Cembung sejati

3. Cekung (concave) 4. Cekung sejati

Df

dx x f

d

2 0

2

Df

dx x f

d

2 0

2

Df

dx x f

d

2 0

2

Df

dx x f

d

2 0

2

(41)

Contoh:

Fungsi cekung Fungsi cembung Fungsi cekung

sejati sejati

(42)

Fungsi cekung Fungsi bukan cekung sekaligus cembung dan bukan cembung

(43)

2

2 1

2 1 2

2 2

2 1 2

2 1

2 1

2 , ,

, .

x x

x x f x

x x f x

x x f

2 1

2 1

2 ,

x x x f

2 2

2 1

2 ,

x x x f

Uji kecembungan fungsi dua variabel

Kuantitas Cembung Cembung

Sejati Cekung Cekun g Sejati

≥ 0

≥ 0

≥ 0

> 0

> 0

> 0

≥ 0

≤ 0

≤ 0

> 0

< 0

< 0 Nilai-nilai (x1,x2) Semua nilai f yang mungkin

(44)

Untuk ilustrasi uji kecembungan fungsi dua variabel, misalkan :

Dengan demikian : (1)

(2)

(3)

maka ketiga kondisi memenuhi tanda ≥, jadi f(x1,x2) adalah cembung, dan bukan cembung sejati.

2 2 2

1 2

1 2

2 1

2

1, ) ( ) 2

(x x x x x x x x

f

0 )

2 ( ) 2 ( , 2

. ,

, 2 2

2 1

2 1 2

2 2

2 1 2

2 1

2 1

2

x x

x x f x

x x f x

x x f

0 , 2

2 1

2 1

2

x

x x f

0 , 2

2 2

2 1

2

x

x x f

(45)

Untuk memperumum ini, dan untuk fungsi yang memiliki lebih dari dua variabel, sebagai contoh dalam ungkapan matematika,

adalah cembung jika dan hanya jika matriks Hessian nxn adalah semi definit positif untuk semua nilai (x

1

, x

2

, …,x

n

) yang mungkin, atau bisa dinyatakan bahwa : jika terdapat 2 variabel atau lebih gunakan Hessian Matriks dan ditulis : H (x

1

, x

2

, …, x

n

)

) ,...,

,

( x

1

x

2

x

n

f

n j

i j x i

x f

j nxn i

,..., 2 , 1 ,

; ,

2

(46)

Definisi :

Matriks Hessian dari f (x

1

, x

2

, …, x

n

) adalah matriks nxn, dimana elemen ke-ij adalah

Contoh :

f (x

1

, x

2

, x

3

) = 2x

12

+ x

22

+ 2x

3

j

i x

x f

2

1 2 3

0 0 0

0 2 0

0 0 4 ,

, x x x

H

(47)

Teorema 1 :

Determinan minor utama (Leading Principle

Minor) yang ke-k adalah determinan matrik n x n dengan menghapus (n – k) baris dan kolom

terakhir.

Contoh :  

0 0 0

0 2 0

0 0 4 ,

, 2 3

1 x x x

H

(48)

, determinan minor utama ke-1 = 4

Ket : bilangan yang digaris bawahi yaitu 2 (n – k = 3 – 1) baris dan kolom terakhir

dihapus sehingga yang tersisa adalah 4

0 0 0

0 2 0

0 0 4

(49)

Teorema 2 :

Principal Minor (minor utama) ke-k dari matrik n x n adalah determinan dari matrik k x k yang diperoleh dengan menghapus n – k baris dan n – k kolom yang sesuai dengan matrik.

Contoh :

Principal minor ke-1 adalah : -4 dan -2 (n=2, k=1, n – k = 1) Principal minor ke-2 adalah : 7 (n=2, k=2, n – k = 0)

4 1

1 ) 2

, (x1 x2 H

(50)

Teorema 3 :

Andaikan f (x

1

, x

2

, …, x

n

) mempunyai turunan parsial kedua kontinu untuk setiap

x = (x

1

, x

2

,…, x

n

) di S , maka f (x

1

, x

2

, …, x

n

) adalah suatu fungsi cembung / cekung pada S jika dan hanya jika untuk setiap x є S semua

principal minor dari matrik H adalah non negatif

(convex) / matrik H yang ≠ 0 mempunyai tanda

(-1)

k

untuk principal minor ke-k (concave).

(51)

Contoh :

1.

Principal minor ke-1 adalah : 2 dan -2 (tanda (-1)1 : negatif)

Principal minor ke-2 adalah : -4 (tanda (-1)2 : positif)

Jadi : karena tidak ada yang sesuai dengan teorema 3, maka f tidak cembung dan tidak cekung.

2 0

0 ) 2

, (x1 x2 H

(52)

2.

Principal minor ke-1 adalah : 2 dan 6x1 Principal minor ke-2 adalah : 12x1 – 4

Karena sudah ada 2 yang positif (2 dan 6x1), maka yang dapat kita tentukan hanya selang untuk f

cembung / convex, yaitu : dan dan sehingga f cembung / convex.

2 2

2 ) 6

,

( 1 2 x1

x x H

0

6x1 12x1 4 0

x1 0 x1 1/3

x11/3 (x1,x2 x1 1/3)

(53)

Soal-soal 1.

Karena semua principal minor (ke-1 adalah 2 dan 2, yang ke-2 adalah 0) merupakan non negatif,

maka f adalah fungsi cembung pada R2.

x

1

, x

2

x

12

2 x

1

x

2

x

22

,x

1

, x

2

di S

2

f

2 2

2 ) 2

, (x1 x2 H

(54)

2.

Karena principal minor pertama, (-2 dan -4) keduanya negatif, dan principal minor kedua adalah -2(-4) – (-1)(-1) = 7 > 0, jadi f adalah suatu fungsi cekung pada R

2

.

x1, x2

x12 x1x2 2x22 ,

x1, x2

di 2

f

4 1

1 ) 2

, (x1 x2 H

Referensi

Dokumen terkait

dukungan yang sepenuhnya dari kaum rohaniawan dalam program SAM. Dalam penelitian lapangan ditemukan bahwa yang menyebabkan kaum rahoniawan tidak respek dan mendukung

Perumusan masalah yang akan diajukan dalam penulisan ini adalah bagaimana kriteria akta notaris yang dapat diberikan MPD untuk dapat diperiksa polisi, bagaimana pelaksanaan

Demikian juga perhitungan debit dengan metode Hidrograf Satuan Terukur (HST), dimana phi indeks yang didapat lebih besar dibandingkan dengan intensitas hujan,

Saat punggung tangan ditiup setelah dibasahi alkohol, pada mulanya akan terasa dingin karena alcohol yang berada di kulit menguap, rasa dingin timbul karena kulit kehilangan panas

DUA tetap tidak menyerahkan pembagian hasil tetap tidak menyerahkan pembagian hasil embatalkan perjanjian ini secara sepihak dan embatalkan perjanjian ini secara

Wena (2010: 170) menyatakan bahwa model Learning Cycle 5E merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang memiliki tiga tahap

Kultivasi fed-batch dengan substrat pengumpan hidrolisat pati sagu merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan konsentrasi akhir sel dan PHA tertinggi yaitu sebesar 4,86

Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 144) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan