MODEL BISNIS PENERBIT BUKU ISLAM DARUL HAQ DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
Hasta Setianing Runci STIES Mitra Karya Bekasi
ABSTRACT
Model bisnis perusahaan menggambarkan rangkaian aktivitas utama perusahaan dalam menjalankan sistem operasi, memenuhi permintaan dan memberikan nilai bagi segmen pelanggan terpilih, dan memperoleh kompensasi berupa pendapatan usaha. Kemampuan perusahaan dalam mengidentifikasi serta mengelola dan menyesuaikan model bisnisnya dengan kondisi internal dan eksternal sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan keunggulan bersaing perusahaan. Salah satu bisnis penting dalam ekonomi syariah adalah penyediaan dan penerbitan konten pendidikan dan keilmuan Islam. Industri penerbitan buku Islami, akan meningkatkan literasi tentang Islam dan syariatnya sehingga mendorong dan mengakselerasi perubahan kesadaran gaya hidup Islami yang akan mempengaruhi perilaku konsumen Islami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis penerbit buku Islam Darul Haq dengan pendekatan business model canvas (BMC). Penelitian dilakukan dengan analisis konten terhadap dokumen perusahaan, website, laporan penelitian atau dokumen lain yang relevan. Hasil penelitian menyatakan bahwa sembilan elemen model bisnis Darul Haq dengan pendekatan BMC adalah (1) value proposition adalah buku tentang ilmu Islam berdasarkan Al-Quran dan as-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman salafushshalih; (2) customer segment adalah umat muslim dengan akidah ahlussunnah wal jama’ah; (3) distribution channels adalah agen dan distributor; (4) customer relationship adalah melalui media sosial, telepon, email, brosur, dan pameran buku Islam;
(5) revenue stream adalah pendapatan dari penjualan buku; (6) key partners adalah lembaga dan yayasan Islam dalam dan luar negeri, ulama, dan perusahaan percetakan; (7) key activities adalah penelusuran konten, penyusunan dan penyuntingan, pencetakan, distribusi; (8) key resources adalah tim penyunting, peralatan, mesin cetak, dan konten naskah; (9) cost structure adalah biaya akuisisi naskah, biaya royalti, biaya pemasaran, biaya pencetakan.
Kata kunci : model bisnis, Darul Haq, business model canvas PENDAHULUAN
Perkembangan pemahaman syariat Islam baik dalam hal ibadah maupun muamalah akan meningkatkan kemanfaatan dan keberkahan kehidupan umat Muslim khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya. Hal ini tentu saja berdasarkan pada landasan tentang sempurnanya Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al-Maidah:3). Firman Allah Ta’ala juga menjadi hujjah atau pedoman bahwa semua risalah kenabian telah disampaikan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam (Abdat, 2016). Dalam sebuah Hadits, Dari Abu Dzar berkata: Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
“Tidak tinggal sesuatupun yang mendekatkan (kamu) ke surga dan menjauhkan (kamu) dari neraka melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada kamu” (HR.
Thabrani).
Syariat Islam yang sempurna tersebut tidak dapat diketahui, dipahami, dan disebarluaskan kepada umat Muslim apabila tidak disampaikan oleh ulama melalui konten ilmu seperti ceramah kajian, video, media sosial, dan terutama buku. Rasulullah Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR.
Ibnu Majah). Pentingnya Muslim yang berilmu menjadi kekuatan bagi dirinya sendiri dan bagi lingkungannya, karena dia dapat memilih kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan menghidarkan dirinya dari berbuat kegiatan yang merugikan orang lain.
Rasulullah Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda
“Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya” (HR.
Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi). “ Hadits tersebut menyatakan betapa penting dan mulianya orang yang
berilmu, karena dengan ilmu dia dapat menyelamatkan dirinya dan orang lain.
Menuntut ilmu adalah suatu kemuliaan yang sangat besar dan menempati kedudukan tinggi yang tak sebanding dengan alam apapun (Jawas, 2017).
Penerbitan buku Islam memiliki peran strategis dalam mengedukasi umat Islam serta menjadi bagian ekosistem dan tahapan dalam perkembangan ekonomi syariah. Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga” (HR. Muslim). Maka, berkembangnya penerbitan buku Islam Industri penerbitan buku Islami merupakan amal shalih yang akan meningkatkan literasi tentang Islam dan syariatnya serta mendorong dan mengakselerasi perubahan kesadaran gaya hidup Islami yang akan mempengaruhi perilaku konsumen Islami dalam ekonomi syariah.
Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang sangat besar. Pada tahun 2019, ekonomi Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melampaui Arab Saudi dan Turki. Nilai gross domestic product (GDP) Indonesia mencapai USD1.088.768 juta (Aditiya, 2021). Lebih lanjut, berdasarkan data Global Islamic Finance Report 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam pasar keuangan syariah global.
Pada masa mendatang, ekonomi syariah
memiliki potensi tumbuh lebih maksimal
di Indonesia pada masa-masa
mendatang. Indonesia sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar di
dunia memiliki potensi tinggi untuk
mengembangkan sektor ekonomi
syariah. Sektor ekonomi syariah meliputi
banyak industri seperti perbankan
syariah, keuangan nonbank, pasar
modal, rumah sakit Islam, perhotelan, pariwisata, halal food, fashion, industri kreatif, penerbitan, dan masih banyak lagi. Berdasarkan laporan The State of The Global Islamic Economy 2020, Indonesia kini berada di posisi ke-4, meningkat dari posisi ke-5 di tahun 2019 dan tahun sebelumnya yang menempati posisi ke-10. Pertumbuhan ekonomi syariah pada tahun 2019 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, menunjukkan pertumbuhan mencapai 5,72 persen (www.kompas.com, diakses 22 Desember 2020).
Penerbit buku Islam Darul Haq merupakan salah satu perusahaan penerbitan buku Islam di Indonesia, berlokasi di Pondok Gede, Bekasi dengan tagline “Berilmu Sebelum Berucap dan Berbuat”. Produk terbitan Darul Haq merupakan buku yang disusun oleh ulama atau tim yang kompeten serta berdasarkan Al-Quran dan as-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman salafushshalih.
Kategori buku terbitan Darul Haq sangat beragam antara lain akidah dan tauhid, fikih dan ibadah, fatwa-fatwa, tazkiyatunnufus, wanita dan pembinaan keluarga, tafsir dan hadits, motivasi, sejarah, biografi, dan kisah teladan, dakwah, adab dan akhlak, dan buku saku (www.daruhaq.com, diakses 20 Desember 2020).
Manajemen penerbit Islam Darul Haq perlu merumuskan model bisnisnya dan menyesuaikannya dengan kondisi dan perkembangan faktor internal dan eksternal perusahaan. Hal ini penting agar penerbit Darul haq dapat terus berkontribusi dalam melakukan dakwah dan amal shalih melalui usaha yang menguntungkan dan bernilai.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis penerbit buku Islam Darul Haq dengan pendekatan business model canvas (BMC).
LANDASAN TEORI Penerbit Buku Islam
Industri penerbitan buku merupakan bagian dari industri kreatif yang memproduksi buku baik untuk keperluan akademis atau nonakademis, berupa dokumen cetak maupun dokumen digital. Sumber naskah dari perusahaan penerbitan dapat berupa dari eksternal seperti akuisisi naskah, kerja sama dengan tim penulis luar perusahan atau dari internal yang bersumber dari penulis dalam perusahaan. Perusahaan penerbitan sangat penting dalam kaitannya menyediakan informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Perubahan lingkungan memberikan pengaruh dalam perkembangan industri penerbitan buku.
Pesatnya teknologi informasi, terlebih dengan era revolusi industri 4.0 menyebabkan arus informasi dan ilmu pengetahun terdistribusi cepat dan luas.
Kondisi demografi yang menunjukkkan porsi milenial dan produktif yang membesar juga mengubah tren dan kondisi sosial. Persaingan global juga menjadi kondisi yang tidak ada terelakkan dalam industri penerbitan buku.
Perubahan lingkungan akan menghadirkan peluang dan tantangan.
Akses internet yang semakin luas dan
mudah, telah memungkinkan semua
orang bisa mencari informasi dalam hal
apa pun, terlebih lagi perkembangan
media pendukungnya, seperti gawai
dengan berbagai aplikasinya yang
semakin lengkap dan harga yang
semakin terjangkau, juga membawa
perubahan tersendiri dalam pola
masyarakat untuk mendapatkan
informasi. Era tersebut tentu membawa
perubahan pula dalam dunia penulisan
dan penerbitan buku di Indonesia serta
pergerakan pola pembacanya. Jika
sebelumnya masyarakat lebih dominan mencari informasi lewat koran, majalah, maupun buku, kini mereka lebih praktis mencari informasi melalui internet.
Buku bacaan yang sebelumnya dalam bentuk printed book, saat ini mulai bergeser membaca ebook. Demikan juga pola distribusi dan pemasaran buku, yang sebelumnya membeli toko buku konvensional, kini sebagian pembaca lebih memilih untuk membeli buku via toko buku online yang sudah begitu mudah diakses dari gawai (www.indonesiatera.com, diakses 22 Desember 2020).
Buku tetap memiliki esensi penting dalam kehidupan manusia. Buku adalah sumber informasi, dan media penulis untuk menyampaikan pemikiran kepada masyarakat. Penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan melalui buku juga memiliki pengaruh penting dalam literasi, pemberdayaan, dan perubahan perilaku konsumen. Buku memberikan nilai bagi kemajuan hidup manusia.
Perubahan lingkungan yang dihadapi perusahaan penerbitan, sebagaimana perusahaan lain secara umum, mengharuskan perusahaan merumuskan kembali strategi yang dipilih dan dilakukan untuk mencapai tujuan (David, 2011). Strategi pemasaran menjadi salah satu perhatian penting. Strategi referral marketing yang mengandalkan jaringan komunikasi dan sosial media untuk melakukan penyebarluasan informasi dan promosi.
Strategi ini mengubah pola penjualan, distribusi, dan komunikasi perusahaan dengan pemangku kepentingan. Strategi operasi juga perlu mendapat penyesuaian. Perusahaan penerbitan perlu merekonstruksi sistem operasi/produksinya dengan mengembangkan teknologi digital publishing, aliansi strategis dengan
perusahaan percetakan, akuisisi dan inovasi naskah, serta distribusi.
Perusahaan juga perlu memperhatikan rantai nilainya. rantai nilai perusahaan terdiri dari dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).
Aktivitas primer adalah aktivitas yang terlibat dalam penyiapan, produksi, distribusi, pemasaran, dan layanan purna jual, yang terdiri dari inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, dan service. Setiap aktivitas utama tersebut terhubung dengan aktivitas pendukung untuk mendukung aktivitas utama serta meningkatkan efektivitas atau efisiensinya. Aktivitas pendukung antara lain procurement, technology development, human resource management, dan firm infrastructure (Porter, 1985).
Persaingan dalam industri buku tidak hanya bersifat nasional, namun menjadi global. Pada industri penerbitan buku untuk keperluan akademis misalnya, karakteristik pasar dapat menjadi spesifik. Pada buku-buku pelajaran dan buku teks perkuliahan, fitur produk yang relatif seragam membawa konsekuensi perusahaan penerbitan mengerahkan tenaga penjualan untuk melakukan penetrasi dan pengembangan pasar. Pemahaman tentang lingkungan kelompok acuan dari pelajar atau mahasiswa yaitu guru dan dosen juga perlu diperhatikan (Suhermini, 2010).
Secara umum, kondisi dalam industri penerbitan buku juga terjadi dalam industri penerbitan buku Islam.
Mayoritas penduduk Indonesia yang
beragama Islam merupakan pasar besar
yang menarik bagi perkembangan
penerbitan buku Islam. Tren peningkatan
kesadaran beragama juga mempengaruhi
meningkatnya peluang pasar bagi buku
Islam. Bappenas (2019) menyatakan
bahwa rencana aksi penting dalam strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam institusi pendidikan berbasis ekonomi Islam adalah penerbitan buku, artikel, jurnal tentang ekonomi Islam yang mudah di pahami masyarakat.
Model Bisnis
Model bisnis perusahaan merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam rangka menjalankan operasionalnya untuk menghasilkan pendapatan, keuntungan, dan mencapai tujuan. Rumusan model bisnis perusahaan dapat disusun dengan analisis rantai nilai (value chain) atau model bisnis kanvas (business model canvas) (Müller and Pleger, 2014).
Upaya perusahaan dalam mengimplementasikan model bisnis, dapat dimulai dengan mengidentifikasi kondisi saat ini, yang diikuti dengan analisis SWOT. Model bisnis yang dihasilkan dapat digunakan untuk merancang model bisnis perbaikan dan prototype model-model bisnis yang diharapkan pada masa depan.
Model bisnis memberikan gambaran bagaimana manajemen mengimplementasikan strategi perusahaan dalam aktivitas-aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Model bisnis menjadi suatu metode yang dirumuskan manajemen perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan keuntungan pada lingkungan bisnis yang dihadapi, karakteristik organisasi, dan operasional perusahaan. Secara umum, model bisnis meliputi elemen berikut namun tidak terbatas pada pihak yang melaksanakan, hal yang disediakan, aktivitas menghasilkan pendapatan, diferensiasi dan keunggulan bersaing berkesinambungan, dan sistem operasi dalam menghasilkan produk (Whellen and Hunger, 2012).
Pendekatan dalam merumuskan model bisnis dapat dilakukan dengan model bisnis canvas. Osterwalder dan Pigneur (2010) menyampaikan bahwa business model canvas (BMC) dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam merancang suatu model bisnis perusahaan. Konsep business model canvas memiliki sembilan elemen yang mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam perusahaan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomis. Elemen dalam business model canvas terdiri dari (1) Value Proposition;
(2) Customer Segment; (3) Distribution Channels; (4) Customer Relationship;
(5) Revenue Stream; (6) Key Partners;
(7) Key Activities; (8) Key Resources;
dan (9) Cost Structure. Gambar 3 menampilkan desain model bisnis dengan pendekatan business model canvas.
Sumber : Osterwalder dan Pigneur (2010)
Gambar 1 Business Model Canvas Karakteristik elemen-elemen dalam kanvas model bisnis adalah sebagai berikut :
1. Value Proposition. (VP) adalah nilai atau manfaat yang hendak ditawarkan oleh perusahaan kepada segmen pasar tersebut.
Value proposition akan
menentukan segmen pelanggan
yang dipilih dan juga akan mempengaruhi komponen lain seperti Channel dan Customer Relationship.
2. Customer Segment. (CS) Dalam menjalankan kegiatan bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaanadalah menetapkan siapa yang menjadi segmen pasarnya. Perusahaan dapat menetapkan satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen- komponen lain dalam model bisnis.
3. Distribution Channels. (DC) merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani. Distribution Channels berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat model Distribution Channel adalah Value Proposition dan Customer Segment.
4. Customer Relationship, (CR) adalah strategi perusahaan dalam menjalin komunikasi dengan pada pelanggannya.
5. Revenue Stream. (RS)merupakan pendapatan yang dihasilkan dari value proposition yang dideliver kepada customer segment.
6. Key Partners. (KP) merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkanvalue proposition, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut.
7. Key Activities. (KA) adalah kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan value proposition.
8. Key Resources. (KR) adalah segala sumber daya yang dimilikiperusahaan dalam mewujudkan value proposition.
Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand.
9. Cost Structure, (CS) adalah merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan dalam mewujudkan value proposition yang diberikan kepada pelanggan. Apabila Revenue stream lebih besar dari cost structure, maka hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan.
Semakin efisien cost structure, maka semakin besar laba yang akan diperoleh perusahaan.
METODE
Penelitian dilakukan pada Oktober – Desember 2020. Penelitian dilakukan dengan analisis konten terhadap dokumen perusahaan, website, laporan penelitian, atau dokumen lain yang relevan. Penelitian dengan desain analisis konten merupakan bagian dari penelitian studi pustaka yang dilakukan dengan meneliti dan mengkaji dokumen tertulis baik berbentuk cetak maupun digital dan dibahas secara kualitatif terhadap topik atau masalah penelitian yang diamati (Sumarwan et al., 2014).
Data yang dikumpulkan antara lain profil
perusahaan, sejarah, sistem operasi
penerbitan, jenis produk, jenis bisnis,
dan jaringan pemasaran. Data yang
peroleh diidentifikasi, dipilah,
dielaborasi, dan dikelompokkan menjadi
sembilan elemen sesuai pendekatan
business model canvas (BMC).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerbitan buku Islam memiliki peran strategis dalam mengedukasi umat Islam serta menjadi bagian ekosistem dan tahapan dalam perkembangan ekonomi syariah. Penerbitan berperan setidaknya dalam dua aspek, yaitu aspek spiritual dan aspek ekonomi. Dalam aspek spiritul, penerbitan buku Islam melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruf pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran:110). Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
“Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga” (HR.
Muslim). Dalam aspek ekonomi, penerbitan buku Islam akan mempengaruhi perilaku konsumen dengan mempengaruhi karakteristik pribadi konsumen yang meliputi kebutuhan dan motivasi, kepribadian, konsep diri, pengolahan informasi dan persepsi, pengetahuan, sikap, dan agama; serta karakteristik lingkungan yang meliputi budaya, sosial, keluarga dan rumah tangga, dan kelompok acuan (Sumarwan, 2015). Berkembangnya penerbitan buku Islam merupakan amal shalih yang akan meningkatkan literasi tentang Islam dan syariatnya serta mendorong dan mengakselerasi perubahan kesadaran gaya hidup Islami yang akan mempengaruhi perilaku konsumen Islami dalam ekonomi syariah.
Penerbit buku Islam Darul Haq merupakan salah satu perusahaan penerbitan buku Islam di Indonesia, berlokasi di Pondok Gede, Bekasi dengan tagline “Berilmu Sebelum
Berucap dan Berbuat”. Produk terbitan Darul Haq merupakan buku yang disusun oleh ulama atau tim yang kompeten serta berdasarkan Al-Quran dan as-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman salafushshalih.
Kategori buku terbitan Darul Haq sangat beragam antara lain akidah dan tauhid, fikih dan ibadah, fatwa-fatwa, tazkiyatunnufus, wanita dan pembinaan keluarga, tafsir dan hadits, motivasi, sejarah, biografi, dan kisah teladan, dakwah, adab dan akhlak, dan buku saku (www.daruhaq.com, diakses 20 Desember 2020).
Penerbit Darul Haq memahami bahwa beragama yang benar harus berdasar pada Al-Quran dan As-Sunnah.
Generasi pertama yang shalih dari umat Islam terbukti membuahkan interpretasi terbaik terhadap Al-Quran dan As- Sunnah. Kendala bahasa menyulitkan kaum muslimin dalam mempelajari secara langsung warisan para ulama salaf, sehingga tidak mudah memilih bacaan yang valid sesuai prioritas dari ribuan literatur Islam yang ada saat ini.
Oleh karena itu, penerbit Darul Haq berkomitmen untuk mempermudah kaum muslimin dan menawarkan solusi yang tepat untuk mempelajari dinul Islam dari sumber yang shahih dan terpercaya. Misi Darul Haq adalah
“Menyiapkan generasi islam yang melandasi ucapan dan perbatan dengan ilmu yang shahih dan bermanfaat (www.darulhaq.com, diakses 20 Desember 2020).
Penelusuran data dari dokumen
perusahaan, website, laporan penelitian,
atau dokumen lain yang relevan
dilanjutkan dengan analisis dan elaborasi
berdasarkan sembilan elemen business
model canvas (BMC) yaitu (1) Value
Proposition; (2) Customer Segment; (3)
Distribution Channels; (4) Customer
Relationship; (5) Revenue Stream; (6)
Key Partners; (7) Key Activities; (8) Key
Resources; dan (9) Cost Structure (Osterwalder and Pigneur, 2010).
Analisis dan elaborasi data dilakukan peneliti berdasarkan pemahaman tentang business model canvas.
Elemen pertama dalam BMC adalah value proposition. Elemen value proposition adalah nilai atau manfaat yang hendak ditawarkan oleh perusahaan kepada segmen pasar yang dipilih untuk dilayani. Elemen value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih dan juga akan mempengaruhi komponen lain seperti channel dan customer relationship.
Elemen value proposition pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah buku tentang ilmu Islam berdasarkan Al- Quran dan as-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman salafushshalih.
Elemen kedua dalam BMC adalah customer segment. Elemen ini menggambarkan porsi atau bagian konsumen yang menarik dan mampu dilayani oleh perusahaan. Kegiatan bisnis perusahaan akan diarahkan untuk fokus memenuhi kebutuhan dan keinginan dari segmen pelanggan yang dipilih. Elemen customer segment pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah umat muslim dengan akidah ahlussunnah wal jama’ah.
Elemen ketiga dalam BMC adalah distribution channels. Elemen ini merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikan value proposition kepada customer segment yang dilayani.
Elemen distribution channels berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Elemen distribution channels pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah agen dan distributor.
Elemen keempat dalam BMC adalah customer relationship. Elemen ini merupakan strategi perusahaan dalam menjalin komunikasi dengan pada
pelanggannya. Elemen customer relationship pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah media sosial, telepon, email, brosur, dan pameran buku Islam.
Elemen revenue stream menjadi elemen kelima dalam BMC. Elemen revenue stream merupakan jenis pendapatan atau kompensasi yang diperoleh dari value proposition yang diserahkan kepada customer segment.
Pada penerbit buku Islam Darul Haq, elemen revenue stream adalah pendapatan dari penjualan buku.
Elemen keenam dalam BMC adalah key partners. Elemen ini merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan value proposition, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut.
Perusahaan menjalin kemitraan (partnership) dengan pihak lain atau pihak yang berafiliasi dengan perusahaan. Elemen key partners pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah lembaga dan yayasan Islam dalam dan luar negeri, ulama, dan perusahaan percetakan.
Elemen ketujuh dalam BMC adalah key activities. Elemen ini merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan value proposition. Elemen key activities dapat disetarakan dengan rantai nulai dalam perusahaan. Elemen key activities pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah penelusuran konten, penyusunan dan penyuntingan, pencetakan, dan distribusi.
Elemen kedelapan dalam BMC adalah key resources. Elemen ini merupakan segala sumber daya (tangible, intangible, organizational capabilities) yang dimiliki perusahaan dalam mewujudkan value proposition.
Elemen key resources dapat menjadi
sumber keunggulan bersaing apabila
berharga (valuable), langka (rare), tidak
mudah dicontoh dan (imitability), dan
dikelola organisasi (organized) (Wheelen and Hunger, 2012). Elemen key resources pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah tim penyunting, peralatan, mesin cetak, dan konten naskah.
Elemen kesembilan dalam BMC adalah cost structure. Elemen ini merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan dalam mewujudkan value proposition yang diberikan hingga kepada pelanggan. Apabila revenue stream lebih besar dari cost structure, maka hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan.
Semakin efektif dan efisien cost structure, maka semakin besar laba yang akan diperoleh perusahaan. Elemen cost structure pada penerbit buku Islam Darul Haq adalah biaya akuisisi naskah, biaya royalti, biaya pemasaran, biaya pencetakan.
Penempatan hasil identifikasi, analisis, dan elaborasi data penelitian pada penerbit buku Islam Darul Haq dalam kanvas model bisnis dengan sembilan elemen ditampilkan pada gambar 2 berikut.
KEY
PARTNERS KEY ACTIVITIES VALUE
PROPOSITION CUSTOMER
RELATIONSHIP CUSTOMER SEGMENT 1. Lembaga dan
yayasan Islam dalam negeri 2. Lembaga dan
yayasan Islam luar negeri 3. Ulama 4. Perusahaan
percetakan
1. Penelusuran konten, 2. Penyusunan 3. Penyuntingan, 4. Pencetakan, dan 5. Distribusi
Buku tentang ilmu Islam berdasarkan Al-Quran dan as-
Sunnah yang shahih sesuai
dengan pemahaman salafushshalih
Media sosial, telepon, email, brosur, dan pameran buku Islam.
Umat muslim dengan akidah
ahlussunnah wal jama’ah
KEY RESOURCES DISTRIBUTION CHANNEL 1. Tim penyunting,
2. Peralatan, 3. Mesin cetak, dan 4. Konten naskah
Agen dan distributor
COST STRUCTURE REVENUE STREAM
1. Biaya akuisisi naskah, 2. Biaya royalti,
3. Biaya pemasaran, 4. Biaya pencetakan
Pendapatan dari penjualan buku