• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL MUTUA AKADEMIK STT IBNU SINA BATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL MUTUA AKADEMIK STT IBNU SINA BATAM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU

MANUAL PROSEDUR

AUDIT INTERNAL MUTUA AKADEMIK STT IBNU SINA BATAM

Kode Dokumen : KM/STT/SPMI-05

Revisi :

Tanggal : 28 Januari 2013

Dibuat oleh :

Muhammad Ropianto, M.Kom Dikendalikan Oleh : Puket I

STT Ibnu Sina Batam

Ismail, ST., M.Sc.

Disetujui Oleh : Ketua

STT Ibnu Sina Batam

Ir. Larisang, MT

(2)

KATA PENGANTAR

Salah satu aktivitas penjaminan mutu akademik perguruan tinggi adala dilakukanya audit internal mutu akademik di setiap unik kerja akademik. Aktivitas ini dilakukan atas permintaan Ketua STT Ibnu Sina Batam yang dilaksanakan oleh Auditor Internal STT Ibnu Sina Batam yang bersertifikat. Dengan tujuan agar pelaksanaan Audit Internal Mutu Akademik sesuai dengan Standar Audit Internal Mutu Akademik yang ditetapkan STT Ibnu Sina Batam

Manual ini diharapkan menjadi acuan bagian semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan Audit Internal Mutu Akademik terutama ialah auditor, teraudit dank lien baik di tingkat Program Studi, maupun STT Ibnu Sina Batam

Batam, 28 Juni 2012 Ketua STT

IR. LARISANG, MT,

NIP . 196505132005011001

(3)

DAFTAR ISI

SAMPUL ...

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I Penjelasan Umum ... 1

BAB II Prosedur Implementasi AIMA ... 10

BAB III Implementasi AIMA Pada SPMI dan Sistem AMAI ... 12

BAB IV Implementasi AIMA Pada SPMA Tingkat Program Studi ... 14

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

PENJELASAN UMUM

1.1. Definisi

A. Audit Internal Mutu Akademik STT Ibnu Sina Batam (AIMA-STT) ialah suatu kegiatan penjaminan Mutu dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif. Kegiatan ini dirancang untuk :

1) Memberikan nilai tambah dan memperbaiki kinerja operasional akademik STT Ibnu SIna Batam

2) Mengetahui bahwa upaya untuk mempertahankan meningkatkan mutu dan standar akademik telah tepat dan efektif;

3) Mengidentifikasi lingkup perbaikan dan pengembangan profesional secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri.

B. Sistem Mutu ialah sistem yang mencakup struktur dan fungsi organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses dan sumberdaya untuk melaksanakan manajemen mutu.

C. Unit Pelaksana Akademik STT Ibnu Sina Batam ialah STT / Program Studi lembaga yang bertugas menjalankan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi.

D. Auditor

Auditor ialah orang yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan audit mutu.

E. Klien ialah orang atau organisasi yang meminta audit. Klien dalam kegiatan AIMA ini dapat berupa Program Studi yang sistem mutu akademiknya diaudit berdasarkan standar mutu yang telah ditentukan sendiri.

F. Teraudit (auditee) ialah unit kerja yang diaudit.

G. Observasi (Ob) ialah pernyataan tentang temuan selama audit, didasarkan atas bukti objektif yangmenunjukkan ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang memerlukan penyempurnaan dalam waktu singkat.

H. Bukti Objektif ialah informasi yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif yang berupa catatan ataupun pernyataan tentang fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan implementasi elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran dan dapat diverifikasi.

I. Ketidaksesuaian (KTS) ialah tidak terpenuhinya persyaratan mutu atau unsur sistem mutu yang telah ditetapkan.

(5)

1.2. Tujuan dan Alasan Audit A. Tujuan audit

Audit dirancang untuk tujuan berikut:

1) Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar yang telah ditentukan;

2) Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan;

3) Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu;

4) Memenuhi syarat-syarat peraturan/perundangan.

B. Persyaratan audit

Audit bisa dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Mempunyai dokumen mutu

2) Klien menyediakan sumber daya yang memadai 3) Teraudit menunjukkan kerja sama yang baik.

4) Tidak ada tekanan dalam bentuk apapun kepada auditor.

C. Alasan audit

Alasan dilakukannya audit adalah:

1) Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol dan prosedur penjaminan mutu.

2) Meyakinkan bahwa institusi akuntabel pada mutu dan standar yang telah ditentukan.

3) Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan lingkup tertentu dan memfasilitasi pengambilan keputusan.

4) Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik pada persyaratan yang diminta audit mutu eksternal serta untuk menilai mutu.

5) Menyediakan sarana bagi identifikasi cara kerja yang baik untuk disebarluaskan.

6) Merupakan sarana untuk peningkatan dan pengembangan mutu.

1.3. Karakteristik, Idependensi dan Kriteria Auditor Internal Mutu Akademik A. Karakteristik Auditor

1) Tidak dibenarkan mengaudit pekerjaan yang sedang menjadi tanggung jawabnya.

2) Tidak bias terhadap teraudit.

(6)

3) Memiliki pengetahuan atas topik-topik yang ditugaskan dan bila diperlukan dapat melibatkan pakar atau pengamat yang dapat diterima oleh klien, teraudit dan ketua tim audit.

4) Mempunyai pengalaman mengenai lokasi audit.

B. Independensi auditor

Auditor bebas dari bias dan hal-hal yang dapat mempengaruhi objektivitas. Semua orang dan organisasi yang terlibat dalam pengauditan harus menghormati dan mendukung independensi dan integritas auditor

C. Kriteria Kualifikasi Auditor Internal Mutu Akademik 1. Pendidikan dan Pelatihan

1) auditor minimal berpendidikan Sarjana Strata 2.

2) auditor telah mengikuti pelatihan Auditor bersertifikat yang diselenggarakan/diakui oleh STT Ibnu Sina Batam

2. Atribut personal

1) jujur dan terbuka,

2) memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, 3) memiliki ketrampilan analitis dan keteguhan hati,

4) memiliki kemampuan untuk memahami pelaksanaan audit yang kompleks,

5) memiliki kemampuan untuk memahami peran unit organisasi dan

6) memiliki kemampuan berkomunikasi.

7) Memiliki pengetahuan dan ketrampilan manajemen yang diperlukan dalam melaksanakan audit.

3. Auditor Menerapkan atribut tersebut di atas untuk :

1) Mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara wajar, 2) Melaksanakan audit dengan benar,

3) Mengevaluasi secara konsisten pengaruh pengamatan audit dan interaksi personal selama audit,

4) Memperlakukan teraudit secara wajar sehingga diperoleh hasil audit terbaik,

5) Melaksanakan proses audit tanpa penyimpangan, 6) Menaruh perhatian penuh dan mendukung proses audit, 7) Tanggap dalam menghadapi situasi yang sulit,

8) Mengambil kesimpulan audit yang dapat diterima, 9) Tetap berpegang pada kesimpulan yang telah dihasilkan.

(7)

4. Meningkatkan Kompetensi

Auditor meningkatkan kompetensinya dengan:

1) memutakhirkan pengetahuannya tentang syarat-syarat, standar sistem mutu, metode dan prosedur audit,

2) berpartisipasi dalam kursus penyegaran bila diperlukan, 3) hasil evaluasi kinerja auditor secara berkala oleh PJM.

5. Kriteria Ketua Tim Audit

Ketua tim audit dipilih oleh PJM dari para auditor yang memenuhi kualifikasi dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:

1) Calon sudah bekerja sebagai auditor.

2) Calon menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis.

1.4. Audit

A. Uraian Tugas dalam Audit 1. Koordinator tim audit bertugas:

1) merencanakan audit, mengatur piranti kerja untuk anggota tim dan mengarahkan tim audit

2) membuat jadwal audit yang disepakati oleh teraudit

3) melaporkan dengan segera setiap ketidaksesuaian dan hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan audit kepada ketua AIMA

4) melaporkan hasil audit kepada ketua AIMA.

2. Auditor bertugas:

1) mengkaji ulang kelengkapan dokumen mutu akademik yang berlaku (audit system)

2) menggali dan menganalisis bukti yang relevan agar dapat menyimpulkan pelaksanaan sistem mutu yang diaudit,

3) mempelajari indikasi yang dapat mempengaruhi hasil audit atau mungkin memerlukan audit lebih lanjut,

4) pada saat kegiatan konsultasi dapat menjawab pertanyaan tentang:

o prosedur, dokumen, atau informasi lain yang menggambarkan atau mendukung unsur-unsur sistem mutu yang diperlukan, diketahui, tersedia, dipahami dan digunakan oleh teraudit,

o semua dokumen dan informasi lain yang digunakan untuk menggambarkan sistem mutu yang memadai untuk mencapai tujuan mutu.

(8)

3. Auditee bertugas:

1) menginformasikan kepada penanggung-jawab unit kerja yang akan diaudit tentang tujuan dan lingkup audit,

2) menyepakati jadwal audit yang ditawarkan oleh Tim audit 3) menunjuk staf yang bertugas mendampingi tim audit, 4) menyepakati lingkup audit,

5) menyediakan dokumen dan ruang yang diperlukan oleh tim audit untuk menjamin efektivitas dan efisiensi proses audit, 6) membuka akses ke fasilitas dan bukti material yang

diminta auditor,

7) melakukan kerjasama sinergis dengan auditor agar tujuan audit tercapai,menerima laporan hasil audit melalui Ketua STT atau Pembantu Ketua I dan Ketua Program Studi,

8) menentukan dan berinisiatif melaksanakan tindakan koreksi berdasarkan laporan audit.

B. Inisiasi Audit 1. Lingkup Audit

1) Auditor dan teraudit menentukan sistem mutu,lingkup dan kedalaman, lokasi, aktivitas unit kerja dan waktu audit.

2) Auditor menentukan standar atau dokumen sistem mutu yang harus dipatuhi.

3) Teraudit menunjukkan bukti yang memadai dan tersedia pada saat audit.

4) Teraudit menyediakan sumberdaya yang memadai sesuai dengan lingkup dan kedalaman audit.

2. Tahapan Audit

Audit dilakukan melalui 2 tahapan:

1) Audit Sistem, adalah audit terhadap kecukupan kebijakan dan prosedur organisasi untuk memenuhi persyaratan- persyaratan standar sistem audit mutu. Audit ini dilakukan di kantor (desk evaluation)

2) Audit Kepatuhan, adalah audit untuk memeriksa atau memastikan apakah setiap prosedur atau Instruksi Kerja (IK) dilaksanakan secara tertib dan benar. Audit ini dilakukan di tempat teraudit (visitasi).

3. Frekuensi Audit

(9)

Audit internal dilakukan secara rutin dan teratur, minimal sekali setahun.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan frekuensi audit ialah:

1) Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh Ketua STT Ibnu Sina Batam didasarkan pada Pedoman AIMA.

2) Perubahan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, teknik atau teknologi yang dapat mempengaruhi sistem mutu dan mengubah hasil audit terdahulu.

4. Telaah Awal system mutu teraudit

1) Sebagai dasar perencanaan audit, auditor melakukan kajian awal/menelaah guna menentukan pemenuhan persyaratan system mutu teraudit.

2) Jika hasil kajian awal/telaah awal terhadap sistem mutu tidak memenuhi persyaratan, langkah audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.

C. Persiapan Audit

Persiapan audit dituangkan dalam rencana audit sebagai berikut:

1. Rencana audit disusun oleh Ketua Tim Audit dan dikomunikasikan kepada klien, auditor dan teraudit.

2. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar dapat diubah

berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama audit dan memungkinkan penggunaan sumberdaya yang efektif.

3. Rencana audit meliputi:

1) tujuan dan lingkup audit,

2) identifikasi individu yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dan lingkup audit,

3) identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain kebijakan akademik, manual mutu, standar akademik, manual mutu dan manual prosedur teraudit.

4) identifikasi anggota tim audit,

5) tanggal dan tempat audit dilakukan, 6) identifikasi unit organisasi teraudit,

7) waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit, 8) jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan

teraudit,

9) jadwal penyerahan laporan audit.

4. Jika teraudit keberatan terhadap rencana audit yang disampaikan, harus segera memberitahukankepada ketua tim audit.

(10)

D. Penugasan Tim Audit

Masing-masing anggota tim audit mengaudit sistem mutu unit kerja dan atau bagian fungsional yang telah ditentukan

E. Dokumen Kerja

Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas tim audit adalah:

1) daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit, 2) dokumentasi bukti pendukung.

Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau tugas audit tambahan yang mungkin diperlukan sebagai akibat informasi yang terkumpul selama audit. Dokumen kerja yang melibatkan informasi rahasia harus dijaga oleh organisasi audit.

F. Pelaksanan Audit 1. Pertemuan pembukaan

Tujuan pertemuan pembukaan untuk:

1) memperkenalkan anggota tim audit kepada pimpinan teraudit, 2) menelaah lingkup dan tujuan audit,

3) menyampaikan ringkasan metode dan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan audit,

4) menegaskan hubungan formal antara tim audit dan teraudit, 5) mengkonfirmasikan ketersediaan sumberdaya yang

diperlukan,

6) mengkonfirmasikan jadwal pertemuan- pertemuan dan penutupan audit,

7) mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak jelas.

2. Pemeriksaan lapangan 1) Pengumpulan bukti

Bukti dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi. Jika ada indikasi yang mengarah kepada ketidak-sesuaian dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar pengecekan dan diselidiki lebih lanjut. Hasil wawancara harus diuji dengan mencari informasi tentang hal yang sama dari sumber lain yang independen.

Selama kegiatan audit, ketua tim audit dapat mengubah tugas kerja tim audit dan rencana audit dengan persetujuan teraudit.

Hal ini diperlukan untuk menjamin pencapaian tujuan audit yang optimal. Jika tujuan audit tidak tercapai, ketua tim audit memberitahukan alasannya kepada teraudit.

(11)

2) Hasil pengamatan audit

Semua hasil pengamatan audit didokumentasikan. Setelah semua aktivitas diaudit, tim audit menelaah semua hasil pengamatannya untuk menentukan adanya ketidaksesuaian yang akan dilaporkan. Hasil pengamatan ditelaah oleh ketua tim audit dengan pimpinan teraudit. Semua ketidaksesuaian dari hasil pengamatan harus disepakati oleh ketua tim audit dan pimpinan teraudit.

3. Pertemuaan penutupan

Sebelum menyiapkan laporan audit, tim audit mengadakan pertemuan penutupan dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini ialah untuk menyampaikan hasil audit. Catatan- catatan dalam pertemuan penutupan didokumentasikan.

G. Dokumen Audit

1. Persiapan Laporan Audit

Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim audit yang bertanggung-jawab atas keakuratan dan kelengkapannya

2. Isi Laporan

Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap.

Laporan audit harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh ketua tim audit dan pimpinan teraudit. Laporan audit berisi hal- hal berikut:

1) tujuan dan lingkup audit,

2) rincian rencana audit, identitas anggota tim audit dan perwakilan teraudit, tanggal audit dan identitas unit kerja teraudit,

3) identitas dokumen standar yang dipakai dalam audit antara lain Standar Akademik dan Manual Mutu Akademik teraudit,

4) temuan ketidaksesuaian,

5) penilaian tim audit mengenai kesesuaian teraudit dengan standar sistem mutu yang berlaku dan dokumen terkait,

6) kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,

7) daftar penerima laporan audit.

3. Distribusi Laporan

1) Laporan audit dikirim oleh ketua AIMA ke Ketua STT Ibnu Sina Batam melalui ketua LPMI

(12)

2) Laporan audit dijamin kerahasiaannya oleh tim AIMA dan LPMI

3) Jika laporan audit tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang disepakati maka perlu disepakati jadwal baru penerbitan, dengan menyampaikan alasan penundaan kepada ketua AIMA.

H. Kelengkapan Pelaksanaan Audit

Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit telah diserahkan kepada Ketua STT Ibnu Sina Batam melalui ketua LPMI I. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi

Ketua STT memerintahkan teraudit untuk melakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam periode waktu yang disepakati oleh pimpinan teraudit setelah konsultasi dengan ketua AIMA.

(13)

BAB II

PROSEDUR IMPLEMENTASI AIMA

Gambar 1

Uraian dan penjelasan bagan alir pelaksanaan Audit Internal Mutu Akademik diatas adalah sebagai berikut :

Uraian Intruksi Keterangan

1. Perintah Audit Ketua STT Ketua STT menugaskan LPMI untuk membentuk TIM AIMA

2. Penunjukan Ketua TIM AIM oleh Ketua LPMI

LPMI menujuk ketua tim AIMA untuk melaksanakan TIM AIMA 3.Pembentukan tim AIMA dengan

persetujuan teraudit

Ketua tim AIMA membentuk tim AIMA sejumla minimal 3 orang auditor yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota, dan meminta persetujuan teraudit berdasarkan pedoman AIMA

4.Penerbitan SK Ketua TIM AIMA Ketua menerbitkan surat tugas untuk tim AIMA berdasarkan pedoman AIMA

5.Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AIMA

Tim AIMA menyusun tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AIMA sesuai dengan pedoman Audit dan ruang lingkupnya

(14)

merujuk surat tugas Ketua STT berdasarkan pedoman AIMA

6.Pengesahan tujuan.,

kewenangan dan tanggung jawab AIMA

Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AIMA disahkan oleh Ketua STT berdasarkan Pedoman AIMA

7.Pengesahan Tujuan,

kewenangan dan tanggung jawab AIMA

TIM AIMA menyusun rencana dan jadwal AIMA bersama teraudit 8.Penyusunan rencana dan jadwal

AMA

Teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua tim AIMA sesuai dengan waktu yang telah disepakati

9. Rapat persiapan tim AIMA untuk audit system

Pembagian tugas tim AIMA untuk audit system

10. pelaksanaan audit system Melaksanakan audit dokumen (MM, MP) yang tersedia sesuai dengan standar yang disepakati dan menyusun daftar pengecekan untuk persiapan audit keputusan 11. Penyampaian jadwal audit

kepatuhan (Visitas)

Ketua tim AIMA mengkomunikasi jadwal visitas kepada teraudit untuk disetujui

12. Pelaksanaan Audit Kepatuhan Berdasarkan daftar pengecekan 13. Diskusi hasil temua audit Semua Hasil Temuan audit

didiskusikan dengan teraudit mendapatkan persetujuan.

Ketidak-sesuai minor

(OB/Observarsi) dan ketidk- sesuaian mayor (KTS) harus segera dipebaiki dalam jangka waktu yang disepakati.

14. Penyerahan laporan audit Laporan Audit diserahkan kepada oleh TIM AIMA kepada Ketua STT dan selanjutnya Ketua STT mengirim laporan hasil audit kepada Pembantu Ketua disertai permintaan tindakan koreksi

15. Pembubaran tim AIMA Tim AIMA dibubarkan oleh Ketua STT atas permintaan LPMI dengan SK Pemberhentian

(15)

BAB III

IMPLEMENTASI AIMA PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN SISTEM AUDIT INTERNAL MUTU AKADEMIK

STT IBNU SINA BATAM

3.1. TUJUAN AUDIT

a. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik STT Ibnu Sina Batam terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, dan manual mutu akademik STT Ibnu SIna Batam

b. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu akademik STT Ibnu Sina Batam terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik, dan manual prosedur akademik STT Ibnu SIna Batam.

3.2. RUANG LINGKUP AUDIT

a. Meneliti keberadaan organisasi penjaminan mutu akademik ditingkat Prodi/Bagian sesuai dengan Manual Mutu Akademik, yaitu:

1) Gugus Jaminan Mutu b. Meneliti:

1) Standar Akademik STT Ibnu Sina Batam 2) Manual Mutu Akademik STT Ibnu Sina Batam

3) Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik Internal di tingkat STT Ibnu Sina Batam

c. Meneliti pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu akademik ditingkat STT Ibnu SIna Batam

d. Meneliti pelaksanaan sistem penjaminan mutu di tingkat STT Ibnu Sina Batam.

3.3. DAFTAR PENGECEKAN

a. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat STT Ibnu Sina Batam

b. Implementasi Sistem Audit Mutu Akademik Internal di Tingkat STT Ibnu Sina Batam

(16)

2) Pelaksanaan AIMA sesuai siklus audit oleh Tim AIMA.

3) Pelaporan AIMA dan permintaan tindakan koreksi (PTK) oleh Tim AIMA kepada Ketua STT Ibnu Sina Batam

4) Pelaksanaan laporan tindakan koreksi sesuai dengan PTK.

5) Pelaporan hasil tindakan koreksi kepada Ketua STT Ibnu Sina Batam.

6) Pelaporan hasil evaluasi diri, hasil audit dan tindak lanjut PTK kepada Senat STT Ibnu Sina Batam oleh Ketua STT Ibnu Sina.

7) Rekomendasi oleh Senat STT Ibnu Sina Batam untuk peningkatan mutu akademik di tingkat program studi.

(17)

BAB IV

IMPLEMENTASI AIMA PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK TINGKAT PROGRAM STUDI

4.1. TUJUAN AUDIT

A. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik internal tingkat program studi terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat STT Ibnu Sina Batam.

B. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu akademik internal tingkat jurusan/program studi terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat STT Ibnu Sina Batam

C. Meneliti kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang ditetapkan oleh program studi.

D. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses pembelajaran di program studi terhadap Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi.

E. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum dengan kompetensi program studi.

F. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses pembelajaran program studi terhadap pencapaian kompetensi lulusan program studi.

G. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumberdaya pembelajaran.

4.2. RUANG LINGKUP AUDIT

A. Spesifikasi Program Studi (SP), termasuk di dalamnya Kompetensi Lulusan (KL);

B. Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) program studi yang sesuai dengan Standar Akademik (SA), Manual Mutu Akademik (MM), dan Manual Prosedur (MP) tingkat STT Ibnu Sina Batam

C. Meneliti proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, KL, MP, dan IK.

D. Meneliti penyempurnaan SP, KL, MP, dan IK secara berkelanjutan.

(18)

E. Kurikulum program studi.

F. Pelaksanaan pembelajaran program studi.

G. Sumberdaya pembelajaran program studi.

H. Kemajuan belajar mahasiswa (student progression).

I. Upaya perbaikan mutu (quality improvement) berdasarkan hasil evaluasi diri berkelanjutan.

4.3. DAFTAR PENGECEKAN

1. Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi 2. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi.

3. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran semester.

4. Laporan Rencana Tindakan Koreksi proses pembelajaran dan pelaksanaannya.

5. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran.

6. Laporan penilaian program studi dan kegiatan program studi.

7. Tujuan pendidikan program studi.

8. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal (kurikulum nasional, standar pendidikan nasional/internasional).

9. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan misi program studi.

10. Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi program studi.

11. Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang disajikan dalam bentuk peta kurikulum.

12. Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas akademika, tenaga penunjang dan penguji eksternal.

13. Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya.

14. Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan terakhir metode pembelajaran dan ilmu pengetahuan.

15. Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa.

16. Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji internal dan eksternal untuk membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi lulusan.

17. Penilaian hasil belajar mahasiswa menunjukkan pencapaian kompetensi lulusan.

18. Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa mahasiswa mencapai standar kompetensi minimal program studi.

19. Tindakan kajiulang untuk mencapai standar kompetensi minimal program studi.

20. Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi kurikulum dan

(19)

21. Penerapan hasil-hasil penelitian dosen dalam pembelajaran.

22. Mutu media ajar mendukung proses pembelajaran.

23. Partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran.

24. Peningkatan mutu pembelajaran melalui program pengembangan staf, kajian pembelajaran oleh mitra (peer-review), integrasi tim pengajar yang efektif, program magang dan tutorial untuk staf yunior.

25. Efektivitas pembelajaran dinilai dari:a. keluasan dan kedalaman materi, tempo dan tantangan yang diberikan dalam proses pembelajaran,variasi metode pembelajaran, c. substansi ilmu, d. ketrampilan spesifik dan praktis, e. kesesuaian fasilitas sumber belajar dengan beban mahasiswa.

26. Strategi yang menunjang kegiatan akademik yang konsisten dengan profil mahasiswa dan tujuan program pendidikan.

27. Peraturan penerimaan mahasiswa baru dan program pengenalan kampus yang dipahami oleh staf dan mahasiswa.

28. Efektivitas dalam pembimbingan akademik, umpan balik, dan mekanisme supervisi.

29. Staf akademik pelaksana program pendidikan adalah orang yang kompeten.

30. Program pengembangan profesional staf akademik untuk meningkatkan kepakaran dan profesionalisme sebagai dosen.

31. Dukungan teknis dan administrasi yang memadai untuk staf akademik.

32. Strategi penyediaan sumber-sumber belajar.

33. Fasilitas proses pembelajaran memadai.

34. Sumber belajar (buku, jurnal ilmiah, laboratorium, dan sebagainya) relevan dan memadai.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas RI. 2003. KPPTJP- IV 2003-2010.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2003. Higher Education Long Term Strategy. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas. 2008. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.

Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) Manfaat bagi Pemimpin Perguruan Tinggi. 2005. Jakarta:

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta

STT, 2010, Peraturan Akademik STT Ibnu Sina Batam STT, 2010, Satuta STT Ibnu Sina Batam

Unsri, 2006, TOR-TMI:Peran, Tugas, Fungsi, dan Bentuk Kelembagaan Sistem Penjaminan Mutu Unsri.

Unsri, 2006, Manual Prosedur Pelaksanaan Metoda Satu-Siklus SPMPT Unsri.

UGM. 2004. Standar Akademik Universitas Gadjah Mada. Kantor Jaminan Mutu UGM. Yogyakarta

UGM. 2006. Manual Mutu Akademik Universitas Brawijaya. Pusat Jaminan Mutu UNIBRAW. Malang.

UGM. 2006. Standar Akademik Universitas Diponegoro. Badan Penjaminan Mutu UNDIP. Semarang.

UGM, (tanpa tahun), Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

UGM, 2006, Manual Prosedur Pelaksanaan Metoda Satu-Siklus SPMPT- Universitas Gadjah Mada, KJM-UGM.

Undang-undang RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003.

Referensi

Dokumen terkait

(implementasi TI, integrasi rantai pasok, dan kinerja rantai pasok) serta hasil dari analisis variable kontrol maka dapat disimpukan bahwa hubungan yang paling berpengaruh

Hal ini disebabkan karena perusahaan telah memiliki sejumlah dana yang memadai yang diperoleh dari keuntungan atau laba perusahaan yang tinggi sehingga akan

Sehingga dalam memahami tafsir manusia harus senantiasa bersifat inklusif dan mau menghormati pemahaman yang berbeda, karena dalam makna sejatinya apa yang kita pahami

Dengan adanya sistem terkomputerisasi, maka tidak akan bisa lepas dari masalah software yang digunakan dalam menyusun program aplikasi serta operasi yang akan digunakan

Dalam kasus jarak utama dengan persamaan  persamaan ini telah telah diselesaikan dengan menyusun sebuah potongan yang diindikasikan dengan OA pada

4) Bekerjasama dengan kepala pusat pengembangan standar mutu dalam menyusun draf manual prosedur audit internal, piagam audit internal, dan kode etik auditor. 5) Melakukan

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil perhitungan nilai rata-rata eritrosit metode flow cytometri dengan gambaran populasi eritrosit pada SADT.. Penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jenis kelamin, umur, lama menjadi konsumen, jumlah uang saku perbulan mempunyai hubungan yang signifikan