• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kemajuan perekonomian di negara-negara Eropa Barat (seperti Inggris, Jerman, Belanda, Perancis); Amerika Serikat, Kanada serta Jepang pada tahun 1930an tidak lepas dari keberhasilan negara-negara tersebut dalam menerapkan suatu skema pembiayaan asuransi dan jaminan dalam rangka ekspor terhadap usaha perorangan/swasta/BUMN dari negaranya ke negara lain, khususnya terhadap risiko komersial dan politik. Peranan ECA menjadi lebih luas dengan adanya produk/layanan Overseas Investment Insurance.

Dengan demikian, ECA bukan hanya berfungsi sebagai Export Credit Agency, tetapi sekaligus juga sebagai Investment Insurance Agency.

Model ECA ini menjadi sorotan dunia sehingga banyak negara yang meniru untuk diterapkan di negaranya masing-masing, termasuk Indonesia.

Pada tanggal 30 November 1985 atas prakarsa Departemen Perdagangan dan Departemen Keuangan didirikan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non-migas nasional. ASEI yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki Pemerintah RI didirikan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa. Melalui PP dimaksud, Pemerintah memberikan fasilitas pembiayaan ekspor, jaminan kredit ekspor dan asuransi ekspor dengan syarat-syarat lunak. Fasilitas pembiayaan ekspor berupa kredit likuiditas dari Bank Indonesia disalurkan melalui bank-bank pelaksana. Sedangkan fasilitas jaminan kredit ekspor dan asuransi ekspor dilaksanakan oleh PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO), yang

(2)

2

kemudian dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 12/KMK.011/1986 dialihkan kepada ASEI.

Pemerintah berusaha untuk meningkatkan ekspor non-migas yang pada awalnya terdapat sistem yang mengikat dan kerjasama yang erat antara Bank Indonesia, Bank-bank pelaksana serta ASEI. Selanjutnya dengan deregulasi yaitu Paket Januari 1990 (PAKJAN’90) fasilitas kredit ekspor dengan syarat lunak tersebut dihapuskan. Sementara itu, ASEI terus menyediakan fasilitas Jaminan Kredit Ekspor dan Asuransi Ekspor, namun tidak lagi berada dalam suatu sistem dengan fasilitas pembiayaan ekspor. Meskipun terjadi perubahan kondisi eksternal yang sangat mendasar yang memberikan dampak sangat signifikan khususnya terhadap kinerja usaha Jaminan Kredit Ekspor dan Asuransi Ekspor. ASEI berupaya tetap konsisten dengan misi utamanya turut mendukung peningkatan ekspor non-migas nasional.

ASEI bergabung dengan Berne Union yaitu suatu asosiasi dunia yang bergerak dibidang Asuransi Kredit dan Investasi yang anggotanya terdiri dari 52 ECA dari 43 negara yang kantor pusatnya berkedudukan di London pada tahun 1992 untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan. Dari Asia anggotanya antara lain adalah NEXI dari Jepang, KEIC dari Korea dan HKEC dari Hongkong, MEXIM dari Malaysia, ECICS dari Singapore dan ASEI Indonesia. Pada tahun 1997 pada APEC Vancover Protocal di Beijing ASEI dikukuhkan sebagai ECA Indonesia.

ASEI yang didukung oleh kapasitas permodalan dan tingkat RBC (Risks Based Capital) yang sangat baik, jaringan kerja yang luas baik domestik maupun internasional, infrastruktur teknologi informasi, SDM profesional serta Advanted Operating Procedure sesuai standar ISO 9001:2008, merupakan satu-satunya perusahaan asuransi di Indonesia yang memberikan Proteksi Risiko Usaha Terpadu ASEI, berupa fasilitas: Asuransi Ekspor;

Asuransi Kredit & Penjaminan Kredit; Asuransi Umum serta Suretyship.

(3)

3 Gambar 1.1

Struktur Organisasi PT. ASEI

(4)

4 1.2 Latar Belakang Penelitian

Situasi persaingan yang semakin kompetitif dalam era globalisasi seperti sekarang ini menyadarkan perusahaan akan pentingnya mutu untuk memenangkan persaingan. Ada anggapan bahwa untuk dapat mencapai produk yang bermutu tidak terlepas dari meningkatnya biaya produksi.

Padahal dengan menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dan dapat memuaskan pelanggan akan mendatangkan manfaat yang lebih bagi perusahaan. Perusahaan yang memberi perhatian akan mutu akan memperoleh dampak positif yaitu berupa penghematan biaya produksi dan peningkatan pendapatan. Penghematan biaya produksi diperoleh jika perusahaan dapat beroperasi lebih efisien hal ini dapat dilihat dari tingkat produktivitas yang ada di perusahaan. Sedangkan peningkatan pendapatan dapat diperoleh dari peningkatan jumlah penjualan (Yossie, 2006:4).

Salah satu sistem manajemen mutu yang telah banyak diterapkan di negara-negara maju maupun negara berkembang adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 berfokus pada efektifitas proses continual improvement dengan pilar utama pola berpikir Plan Do Check Action (PDCA), dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan pengawasan pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi/perusahaan. Jika dibandingkan dengan ISO 9001:2000 memang tidak ada perbedaan yang signifikan. ISO 9001:2008 merupakan bentuk penyempurnaan dari ISO 9001:2000, ISO 9001:2008 diterbitkan untuk menghilangkan ambiguitas dari penjelasan tiap klausul yang ada pada ISO 9001:2000 (Nurdin, 2011:10 dalam Majalah Pengawasan SOLUSI No.3 Vol 1 September 2011)

(5)

5

PT. ASEI memang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 tetapi penerapannya di perusahaan belum efektif. ISO 9001:2000 sendiri hanya berlaku sampai 15 November 2010. Melihat ketentuan tersebut pada awal tahun 2010 PT. ASEI mulai melakukan persiapan demi mendapatkan sertifikasi ISO terbaru yaitu ISO 9001:2008, dengan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar. Kemudian dilanjutkan meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Sistem manajemen mutu tersebut harus diimplementasikan dalam proses kerja yang berjalan di PT. ASEI untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya yaitu tahap audit. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur. Dan tahap terakhir adalah sertifikasi yang dilakukan oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi (Hasil Wawancara Kepala Divisi Satuan Pengawasan Intern PT. ASEI Kantor Pusat 2011).

Tahun 2010 PT. ASEI berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari lembaga independen Sucofindo International Certification Services (SICS). Sertifikasi ini merupakan komitmen manajemen perusahaan untuk menjamin kualitas pelayanan nasabah (Sumber: Annual Report PT. ASEI 2010).

Penerapan ISO 9001:2008 di PT. ASEI tidak terlepas dari peran pegawai PT. ASEI itu sendiri. Karena keberhasilan penerapan ISO di suatu perusahaan tergantung pada peran SDM itu sendiri (Sunu, 1999:24). Namun, dalam melakukan suatu pekerjaan setiap pegawai membutuhkan motivasi yang ada pada dirinya agar timbul suatu semangat atau kegairahan dalam bekerja.

Setiap pegawai memiliki perbedaan motivasi pada dirinya dalam bekerja ada yang menginginkan suatu penghargaan yang diberikan oleh perusahaan dimana ia bekerja sehingga menimbulkan sebuah kepuasan kerja yang hanya

(6)

6

bisa dirasakan oleh dirinya sendiri. Kepuasan kerja berhubungan erat dengan prestasi kerja. Kepuasan kerja merupakan satu faktor yang tidak lepas dari setiap pegawai, karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja dan produktifitas pegawai (Spector, 2000:196).

Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak faktor-faktor atau aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya begitu juga sebaliknya (Rivai, 2004:480).

Salah satu variabel yang menjadi indikator kepuasan kerja adalah turnover atau perputaran pegawai masuk dan keluar (Mangkunegara, 2007:117). Berikut adalah data pegawai PT. ASEI tahun 2009-2010:

Tabel 1.1

Data Pegawai PT. ASEI di Kantor Pusat

2009 2010

Kepala Divisi 8 8

Kepala Bagian 27 23

Kepala Seksi 19 24

Staf 40 35

Pegawai Percobaan 10 5

Jumlah 104 95

Sumber: Data Pegawai PT. ASEI 2010

Berdasarkan Tabel 1.1, untuk posisi jabatan kepala divisi tidak terjadi perubahan jumlah dari tahun 2009 pada tahun 2010 yaitu 8 orang, hal ini disebabkan posisi kepala divisi tidak boleh mengalami kekosongan karena kepala divisi merupakan decision maker terakhir sebelum mencapai ke jajaran

(7)

7

dewan direksi. Untuk posisi kepala bagian terjadi penurunan yang pada tahun 2009 terdapat 27 orang menjadi 23 orang, hal ini disebabkan beberapa orang sudah memasuki masa pensiun. Untuk kepala seksi mengalami peningkatan jumlah yaitu 19 orang pada tahun 2009 dan 24 pada tahun 2010, hal ini dikarenakan di beberapa bagian kepala seksi tersebut dipersiapkan untuk mengisi kekosongan pada posisi kepala bagian. Untuk posisi staf dan pegawai percobaan yang mayoritas merupakan fresh graduate terjadi penurunan yang sangat signifikan. Mereka mengundurkan diri dari perusahaan mayoritas di latar belakangi penerapan sistem manajemen mutu yang dirasa memberatkan dalam menjalani pekerjaan mereka (Hasil Wawancara Kepala Bagian SDM PT. ASEI Kantor Pusat 2011).

Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas turnovernya lebih tinggi. Selain itu ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapanya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau keseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas (Mangkunegara, 2007:118). Berdasarkan Tabel 1.1 persentase turnover sebesar 10% dan tergolong cukup tinggi yang mengindikasikan adanya masalah dalam kepuasan kerja maka penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 MELALUI MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PT. ASEI KANTOR PUSAT JAKARTA.

(8)

8 1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PT. ASEI Kantor Pusat?

2. Bagaimana motivasi pegawai PT. ASEI Kantor Pusat?

3. Bagaimana kepuasan kerja pegawai PT. ASEI Kantor Pusat?

4. Bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap motivasi pegawai PT. ASEI Kantor Pusat?

5. Bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan kerja pegawai PT. ASEI Kantor Pusat?

6. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai PT.

ASEI Kantor Pusat?

7. Bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 melalui motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai PT.

ASEI Kantor Pusat?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PT. ASEI Kantor Pusat.

2. Mengetahui motivasi pegawai PT. ASEI Kantor Pusat.

3. Mengetahui tingkat kepuasan pegawai PT. ASEI Kantor Pusat.

4. Mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap motivasi pegawai PT. ASEI Kantor Pusat.

5. Mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan kerja pegawai PT. ASEI Kantor Pusat.

6. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai PT.

ASEI Kantor Pusat.

(9)

9

7. Mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 melalui motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai PT.

ASEI Kantor Pusat.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan kerja pegawai dengan asumsi bahwa apabila pegawai memandang sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang diterapkan pada perusahaan sebagai motivasi maka akan meningkatkan kepuasan kerja, sebaliknya apabila pegawai melihat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang diterapkan perusahaan sebagai beban bukan motivasi maka akan menurunkan tingkat kepuasan kerja.

1.6 Kegunaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak- pihak yang memerlukannya, diantaranya adalah :

1. Perusahaan/Praktisi

Sebagai bahan masukan dan memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 melalui motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan serta menambah wawasan dan informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian selanjutnya yang sejenis.

(10)

10 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan tugas akhir disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang tinjauan terhadap objek studi, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel, metode pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dimulai dari analisis data, kemudian diinterpretasikan yang diikuti dengan penarikan kesimpulan yang dibandingkan dengan penelitian- penelitian sebelumnya dan landasan teoritis yang relevan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

(11)

11 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka sesuai dengan Surat

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak limbah anorganik bagi lingkungan, manfaat sayuran bagi kesehatan

This research work deals with implementation of fuzzy classifier; Possibilistic c-Means (PCM) with and without kernel based approach, using temporal data of Landsat

(Meninggal Dunia / Cacat Total - Pembebasan - Terminal Illness / Penyakit Kritis / Rawat Inap - Rawat Jalan) *disesuaikan dengan jenis pengajuan klaim. Formulir Klaim

Mengusung seni Reyog ke dalam pembelajaran sekolah paling tidak dikarenakan oleh dua alasan: (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di

perhitungan-perhitungan agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha untuk melakukan investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah berarti usaha kita akan gagal

Efek terapeutik dari TENS yaitu dari perbaikan sirkulasi dan meta-bolisme, relaksasi otot, peningkatan kelen-turan capsulligament, spasme otot berkurang, efek sedatif,

Dalam rumusan masalah penulis menetapkan permasalahan yang akan diteliti yaitu tentang gangguan pada jaringan menengah 20 KV Area Ciputat dilihat dan diperoleh dari