• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA. Nasifatul Ula Dosen Pembimbing: 1 Prof. Soebandi, SE., AK., CA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA. Nasifatul Ula Dosen Pembimbing: 1 Prof. Soebandi, SE., AK., CA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA

Nasifatul Ula Dosen Pembimbing:

1Prof. Soebandi, SE., AK., CA., CPA

2Bayu Nurcahyo Andini, SE., MSA., AK., CA., CPA

Abstrak

Penerimaan pembayaran dinilai rawan terjadinya kecurangan sehingga perlu pengawasan dan pengendalian, dengan adanya kemajuan teknologi dalam sistem penerimaan pembayaran dinilai dapat membantu mengurangi tindak kecurangan atas aset perusahaan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis dan mengetahui proses dan aktifitas penerimaan pembayaran serta mengetahui seberapa besar tingkat ke efektifan sistem penerimaan pembayaran yang telah di terapkan di bagian kasir. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data dalam penelitian ini menggunakan data dari hasil observasi dan wawancara secara langsung yang didukung oleh beberapa dokumen pendukung mengenai penerimaan pembayaran di perusahaan PKPA apartemen.

Penelitian ini menjelaskan tentang sistem penerimaan pembayaran yang diterapkan di perusahaan PKPA apartemen. Perusahaan PKPA apartemen menggunakan dua sistem penerimaan pembayaran yaitu, melalui mesin EDC yang disediakan di loket kasir dan melalui transfer online baik dari mesin ATM, m-banking, e-m-banking, sms banking. Dalam penerapan sistem online di perusahaan PKPA apartemen, diukur dengan unsur pengendalian internal sehingga dapat dinilai tingkat ke efektifan nya. Penerapan sistem online seperti penggunaan mesin EDC dan transfer bank sudah cukup baik, akan tetapi masih belum efektif dikarenakan masih ada beberapa dalam sistem yang diterapkan di perusahaan PKPA apartemen yang dinilai kurang untuk tingkat keandalan pengendalian internalnya.

(2)

2 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin pesat, banyak peluang dan kesempatan bisnis yang dapat dilakukan untuk mencapai keuntungan dan kemakmuran. Diantaranya dengan berbisnis property yang sekarang sedang marak di Indonesia. Dengan memiliki sebidang tanah, para pebisnis membangun hunian yang layak sebagai jawaban atas masalah mengenai semakin banyak dan padatnya penduduk di Indonesia.

Pada saat ini, perkembangan teknologi semakin canggih sehingga banyak perusahaan yang menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Hal ini bertujuan untuk dapat secara mudah dalam hal mengelola keuangan perusahaan termasuk pengelolaan penerimaan pembayaran. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat meminimalisir kecurangan dalam setiap pengelolaan uang kas perusahaan, karena penerimaan pembayaran dinilai rawan terjadinya kecurangan sehingga perlu pengawasan dan pengendalian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka rumusan masalah yang dapat di ambil yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan sistem penerimaan pembayaran pada perusahaan PKPA Apartemen?

2. Apakah sudah efektif sistem penerimaan pembayaran yang di terapkan pada perusahaan PKPA Apartemen?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian saya ini, di harapkan dapat menganalisis dan mengetahui proses penerimaan pembayaran serta mengetahui seberapa besar tingkat ke efektifan sistem penerimaan pembayaran yang di terapkan di bagian kasir.

(3)

3 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016 : 3) sistem akuntansi adalah penyedia informasi mengenai keuangan yang diperlukan dan dibutuhkan oleh manajemen berupa formulir, catatan, dan laporan yang terkoordinir sedemikian rupa untuk memudahkan dalam pengelolahan perusahaan. Pentingnya Sistem Akuntansi dalam organisasi adalah agar perusahaan dapat member dan menyediakan informasi yang tepat dan sesuai sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi Bank

Pengertian SIA bank menurut Syamsu (2013:6) “ sistem informasi akuntansi perbankan adalah informasi yang dikeluarkan (output) yang dihasilkan dari penggunaan data masukan (input) dan berbagai aktifitas proses yang diperlukan guna mencapai tujuan manajemen. kemajuan suatu bank akan ditentukan oleh tingkat teknologi yang di terapkannya, terutama yang berhubungan dengan penyediaan akses terhadap layanan perbankan secara lengkap, aman, cepat dan mudah.

2.3 Sistem Penerimaan Kas

Dalam transaksi kegiatan penerimaan kas terdapat sumber utama penghasilannya, hal ini di pertegas oleh Mulyadi (2016 : 419) yaitu: “ seluruh penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: dari piutang dan dari penjualan tunai”. Sistem penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi (2016 : 403) terdapat tiga prosedur, yaitu:

1. Penerimaan kas melalui penagihan perusahaan.

Penerimaan pembayaran yang diterima melalui bagian penagihan, yang dilaksanakan oleh karyawan dari perusahaan tertentu.

2. Penerimaan kas melalui pos.

Penerimaan pembayaran yang diterima melalui jasa pihak lain. Apabila menggunakan jasa pos, maka pertanggung jawaban untuk surat yang telah

(4)

4

diterima dan dicek adalah bagian sekretariat sedangkan bagian penagihan bertugas untuk mencatat pengurangan piutang dalam kartu piutang.

3. Penerimaan kas melalui lock-box-collection plan.

Penerimaan pembayaran yang diterima melalui pihak ke-3 (bank), dimana para debitur diarahkan untuk melakukan pelunasan utang mereka dengan cara mengirimkan ke PO Box perusahaan yang tersedia di daerah terdekat.

2.4 Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan sangat di perlukan untuk penunjang berkembangnya suatu organisasi dan penilaian terhadap aktivitas perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk alat penilaian terhadap kinerja dari pegawai. Menurut buku Mulyadi (2016 : 129) “sistem pengendalian internal terdiri dari berbagai metode dan ukuran-ukuran yang terkoordinir untuk menjaga aset organisasi, struktur organisasi, mendorong tingkat keefisiensiannya serta dipatuhinya peraturan dan kebijakan manajemen serta mengecek ketelitian serta keandalan data akuntansi”.

2.5 Unsur sistem pengendalian internal

Menurut buku Mulyadi (2016:130) menyatakan bahwa terdapat empat unsur pokok dalam sistem pengendalian internal, yaitu sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fugsional secara tegas. Susunan bagian-bagian dari sebuah organisasi yang di dalamnya menunjuk seseorang dengan memiliki tugas serta tanggung jawab terhadap bagian masing-masing.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan. Terdapat seseorang yang memiliki wewenang atau otoritas dalam mengawasi dan atau menentukan sebuah keputusan pada bagian sebuah organisasi, serta memiliki proses pencatatan yang jelas.

3. Praktik yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi sesuai

(5)

5

dengan prosedur serta melakukan pengawasan dengan cara memeriksa dan pengkajian ulang terhadap data yang dihasilkan oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Karyawan yang mutunya sudah sesuai dengan tanggung jawabnya.

2.6 Efektifitas

Efektifitas merupakan suatu ukuran pencapaian pencapaian perusahaan dihubungkan dengan hasil yang dicapai pusat pertanggung jawaban. Menurut James L. Gibson dalam buku Herbani Pasolong (2010:5) menyatakan “Efektivitas adalah hasil pencapaian sasaran yang menunjukan derajat efektivitas”. Sedangkan menurut Alvin Arens (2011:496) dalam bukunya Auditing efektifitas adalah “Effectiveness refers to the accomplishment of objective” maksudnya adalah keadaan dapat dikatakan efektif jika tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, dengan observasi langsung, melakukan wawancara dan mengumpulkan data berupa dokumen terkait penerimaan pembayaran, yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat tentang fakta-fakta serta fenomena yang terjadi di perusahaan PKPA apartemen.

3.2 Objek Penelitian

peneliti memasuki situasi sosial serta melakukan observasi dan wawancara terhadap orang yang dianggap mengerti tentang obyek penelitian tersebut, yaitu:

a. Tempat (place) : Perusahaan PKPA apartemen.

b. Pelaku (actor) : Chief accounting departemen keuangan, penagihan dan kasir.

(6)

6

c. Aktivitas (activity) : mengetahui tentang aktivitas penerimaan pembayaran.

3.3 Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa hasil wawancara serta observasi langsung dengan pihak keuangan perusahaan. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen rekap harian kasir, rekap print out harian rekening koran bank, dan data-data lain yang berkaitan mengenai penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2014 : 372) “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”. Dimana akan mempengaruhi kualitas atas pengumpulan data serta ketepatan data yang diperoleh.

Untuk dapat melaksanakan penelitian ini tentu harus ada data valid yang diambil. Menurut Nazir (2011 : 174) pengumpulan data adalah standard untuk mendapatkan data yang diperlukan serta prosedur yang sistematis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa:

i. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap ojek secara langsung mengenai pelaksanaan atas aktivitas mulai dari penagihan hingga proses penerimaan pembayaran.

ii. Wawancara

Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan ialah teknik wawancara yang tidak terstruktur dengan melakukan tanya jawab secara lisan yang diajukan kepada Kepala bagian Accounting, staff penagihan dan staff bagian kasir.

iii. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan penerimaan pembayaran yaitu rekap penerimaan harian kasir dan print out harian rekening koran.

(7)

7

Dalam teknik pengumpulan data, biasanya triangulasi dapat diartikan sebagai penggabungan atau kombinasi dari berbagai sumber data yang ada dan teknik pengumpulan data. Dengan demikian terdapat triangulasi sebagai berikut:

a. Sumber

Dilakukan dengan melakukan pengecekan data dari berbagai sumber, yaitu: dari pimpinan, pegawai satu dengan yang lainnya.

b. Teknik pengumpulan

Dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama akan tetapi menggunakan teknik yang berbeda, yaitu: wawancara, observasi, dokumen.

c. Waktu

Dengan cara melakukan pengecekan melalui observasi, wawancara atau teknik lain dalam situasi dan waktu yang berbeda.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis adalah suatu teknik yang digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk mengambil kesimpulan atas sejumlah data penelitian yang telah terkumpul.

Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis yang digunakan adalah: 1. Mengidentifikasi sistem informasi terhadap penerimaan kas.

2. Mengidentifikasi prosedur dan sistem informasi penerimaan kas yang sudah diterapkan di perusahaan.

3. Melakukan pengamatan secara langsung proses transaksi penerimaan pembayaran, baik melalui mesin EDC maupun transfer.

4. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan transaksi penerimaan pembayaran.

5. Melakukan wawancara kepada kepala divisi keuangan serta kayawan yang berkaitan dengan transaksi penerimaan pembayaran.

(8)

8

7. Menganalisis kesesuaian prosedur atas sistem penerimaan kas dengan implementasi prosedur sistem penerimaan kas di perusahaan.

8. Menentukan ke efektifan sistem penerimaan kas di perusahanaan dengan indikator pemisahan tugas, sistem wewenang, praktik yang sehat, kesesuaian SDM serta menyimpulkan hasil penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran perusahaan

GPK adalah sebuah perusahaan pengembang ternama dan berpengalaman dalam membangun apartemen-apartemen terlaris di surabaya. Perusahaan GPK ini bergerak dibidang pengembang bangunan property di jawa timur. Perusahaan PKPA ini bergerak di bidang pengelolaan gedung property, yang dinaungi oleh perusahaan pengembang atau developer yang ternama. Pada akhir tahun 2012 dibangun untuk kantor badan pengelola apartemen PKPA sebagai tempat pengelolaan segala aktivitas operasional yang berkaitan dengan apartemen. Para karyawan di rekrut dari kantor pusat yaitu kantor developer GPK.

4.2 Penerapan sistem penerimaan pembayaran

Perusahan PKPA Apartemen ini menerapkan sistem penerimaan pembayaran non tunai untuk mengurangi dan mengantisipasi adanya tindakan kecurangan serta upaya untuk mempermudah penghuni yang berada di luar daerah. Sistem penerimaan pembayaran yang di terapkan oleh perusahaan PKPA Apartemen adalah sebagai berikut:

1. Melalui pembayaran di loket kasir kantor Badan Pengelola.

Berikut kegiatan penerimaan pembayaran via mesin EDC yang dilakukan:

 Bagian kasir menerima surat tagihan (invoice) yang telah dikirim atau konfirmasi unit dari penghuni (tenant). Kemudian kroscek unit, nama pemilik unit dan menyebutkan jumlah total tagihan yang belum terbayar.

(9)

9

 Bagian kasir akan memproses pembayaran melalui mesin EDC dengan nominal sesuai tagihan, kemudian masukan pin/ tanda tangan.

 Jika ditolak, kartu akan diserahkan kembali kepada pemilik dan disarankan untuk transfer online.

 Jika diterima (approved), bagian kasir menunggu hingga srtuk keluar dari mesin EDC sebagai bahan bukti approved, kemudian proses input data di komputer sebagai pelunasan tagihan unit tersebut.  Bagian kasir mencetak kwitansi pembayaran dua rangkap yang di

tanda tangani oleh kasir yang bertugas dan penghuni (tenant) yang membayar.

 Bagian kasir membuat rekap harian atas penerimaan pembayaran melalui EDC setiap harinya.

 Bagian kasir menyusun kwitansi rangkap dua nya beserta rekap harian kasir kemudian di simpan sebagai arsip.

2. Melalui transfer online

Kegiatan penerimaan pembayaran via transfer, hal ini terjadi dikarenakan tenant biasanya tidak dapat datang langsung ke kantor untuk melakukan transaksi. Untuk mengetahui jumlah tagihan, tenant dapat menanyakan jumlah tagihan melalui telpon, short message service (SMS),

backberry messenger (BBM), atau whatsapp (WA) perusahaan, kemudian

melakukan pembayaran via online. Berikut kegiatan penerimaan pembayaran via transfer yang dilakukan:

 Bagian kasir maupun bagian penagihan mencatat dan menampung konfirmasi pembayaran dari tenant yang telah melakukan pembayaran via transfer, baik dari BBM, WA, SMS, telpon atau dengan konfirmasi langsung datang ke bagian kasir.

 Bagian penagihan meminta rekening koran setiap hari ke bagian

(10)

10

 Bagian penagihan akan mencocokkan hasil print rekening koran dengan data konfirmasi.

 Apabila sesuai, antara jumlah yang di konfirmasikan dengan jumlah yang tertera di rekening koran maka bagian penagihan akan menginformasikan kepada kasir untuk melakukan proses input data di program sebagai pelunasan atas tagihan unit tersebut.

 Jika tidak sesuai, jumlah nominal tersebut tidak dapat di input sebagai pembayaran hingga ada yang konfirmasi atas pembayaran jumlah tersebut.

 Rekening Koran akan dikembalikan ke bagian accounting sebagai pencocokan data pembayaran dari mesin EDC di kasir maupun transfer dengan hasil inputan di program, kemudian akan dibuat laporan keuangan oleh bagian accounting dan diarsipkan.

4.2 Analisis sistem pengendalian penerimaan pembayaran

Sistem penerimaan pembayaran yang diterapkan agar berjalan dengan efektif di dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa. Hal ini dapat dilihat dari bergeraknya struktur organisasi perusahaan yang mengatur fungsi, wewenang dan tanggung jawab tiap bagian yang terlibat dalam penerimaan pembayaran.

Secara garis besar dari hasil observasi dan wawancara peneliti dapat menganalisis pengendalian internal penerimaan kas yang diterapkan diperusahaan PKPA apartemen sebagai berikut:

1. Analisis atas struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Fungsi penagihan terpisah dari fungsi penerimaan kas.

Pemisahan tugas ini diperlukan untuk mengurangi pekerjaan yang berlebihan (overload) dan menghindari adanya kecurangan manipulasi pencatatan piutang. Manipulasi yang dimaksud adalah dengan cara menunda pencatatan penerimaan pembayaran dari penghuni (tenant)

(11)

11

untuk digunakan secara pribadi dan menutupi kecurangannya dengan cara mencatat dari penerimaan pembayaran penghuni (tenant) lain. b. Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi penerimaan bank dan fungsi

penagihan.

Pemisahan ketiga fungsi pokok ini berguna untuk menjaga kekayaan perusahaan PKPA dan menjamin ketelitian serta keandalan data akuntansi. Di perusahaan PKPA apartemen sudah melakukan pemisahan tugas antara fungsi akuntansi dengan collection dan kasir.

2. Analisis sistem wewenang dan prosedur pencatatan. Diperlukan adanya wewenang atau otorisasi terhadap prosedur pencatatan transaksi penerimaan kas yang memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat pengendalian intern atas kegiatan penerimaan kas tersebut, hal ini dapat dilihat dari:

a. Cetak laporan rekening koran harian.

Mengakses dan mencetak laporan rekening koran harian harus dilakukan oleh satu orang saja yang bertujuan menghindari penyalah gunaan informasi rahasia perusahaan kepada pihak yang tidak memiliki kepentingan. Perusahaan PKPA apartemen memperbolehkan bagian penagihan (collection) untuk mengakses laporan rekening koran, sehingga tidak menutup kemungkinan jika bagian lain mengetahui beberapa informasi yang berhubungan dengan data rahasia perusahaan.

b. Otorisasi pencatatan penerimaan pembayaran.

Dalam kegiatan penerimaan pembayaran di PKPA apartemen otorisasi merubah (edit), membatalkan (void), menghapus (delete) dapat dilakukan oleh bagian penagihan (collection) dan bagian kasir. Hal ini rentan untuk melakukan tindak manipulasi terhadap transaksi pembayaran, mengingat tidak ada pertanggung jawaban khusus serta tidak ada pengawasan atas suatu transaksi yang terjadi.

(12)

12

3. Analisis atas praktik yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Berikut kegiatan yang terjadi:

a. Pengecekan atas laporan harian kasir

Laporan harian kasir merupakan bagian dari pertanggung jawaban bagian kasir yang harus dicek dan diotorisasi oleh chief accounting, hal ini menghindari adanya kesalahan lebih atau kurang bayar untuk unit yang melakukan transaksi di kemudian hari. Akan tetapi bagian kasir langsung mengarsipkan laporan harian kasir beserta kwitansi. b. Adanya kunjungan dan pemeriksaan laporan keuangan

Perusahaan PKPA apartemen jarang sekali ada pemeriksaan secara mendadak dari pihak kantor pusat maupun pejabat yang berwenang, mereka hanya menerima laporan dari property manager tentang segala kendala di setiap set apartemen.

c. Terdapat nomer bukti yang urut

PKPA apartemen sudah menggunakan progam dalam transaksinya sehingga otomatis setiap kegiatan pengolahan data akan tercatat dengan nomer bukti secara komputerisasi. Hal ini juga sangat membantu bagian akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

d. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi antara hasil inputan program dengan rekening koran.

Tujuan dari adanya rekonsiliasi adalah untuk mencocokan antara hasil input program komputer yang dilakukan oleh bagian kasir atau bagian penagihan (collection) dengan hasil cetak rekening Koran. Kegiatan rekonsiliasi dilakukan oleh bagian akuntansi yaitu chief accounting PKPA apartemen setiap bulan.

e. Mencatat dan menyimpan konfirmasi transferan by telpon, SMS, BBM, WA.

Bagian penagihan (collection) dan atau bagian kasir akan menerima konfirmasi pembayaran dari penghuni baik secara langsung, telpon, SMS, WA ataupun BBM yang di catat sebagai sumber informasi

(13)

13

untuk kroscek dengan rekening koran. Akan tetapi, hasil catatan konfirmasi pembayaran dari penghuni tidak diarsipkan sehingga jika ada kesalahan tidak dapat dicari kebenaran dari sumber informasinya. f. Sistem informasi penerimaan pembayaran yang akurat.

Apabila ada kesalahan dalam input data pembayaran dari pegawai karena salah ketik atau salah catat unit, maka harus menunggu konfirmasi ulang karena catatan konfirmasi sebelumnya tidak disimpan atau diarsipkan. Hal ini akan mempengaruhi sistem informasi yang tidak akurat, sehingga informasi yang disampaikan kepada penghuni belum tentu benar karena transferan yang sudah masuk belum jelas untuk unit berapa dan untuk pembayaran apa.

4. Analisis atas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu.

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan atas suatu kegiatan organisasi. Berikut yang terjadi di perusahaan PKPA apartemen:

a. Seleksi pegawai

Setiap perusahaan dalam mencari pegawai perlu adanya seleksi untuk mencari tenaga kerja harus sesuai dengan bidangnya, oleh karena itu perusahaan PKPA apartemen melakukan seleksi dalam penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan pada bagian tertentu. Sehingga apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat terpenuhi dan terlaksana dengan baik.

b. Adanya pengembangan pendidikan. Hal seperti ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pegawai yang disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan. Hal ini oleh pihak menejemen PKPA apartemen dianggap tidak begitu diperlukan, mengingat perusahaan sudah mendapat pegawai yang sesuai bidangnya pada saat seleksi penerimaan pegawai.

(14)

14 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas penulis menyimpulkan bahwa PKPA apartemen menerapkan dua sistem pembayaran, yaitu dapat dilakukan melalui mesin EDC yang disediakan di loket kasir PKPA apartemen dan melalui transfer online.

Penerapan sistem online seperti penggunaan mesin EDC dan transfer bank sudah cukup baik, akan tetapi masih belum efektif dikarenakan masih ada beberapa dalam sistem yang diterapkan di perusahaan PKPA apartemen yang dinilai kurang untuk tingkat keandalan pengendalian internalnya. Atas beberapa kekurangan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan yang akan di sajikan untuk pihak manajemen pusat.

5.2 Saran

Perusahaan dapat menggunakan layanan bank seperti: virtual account dari bank atau dapat menggunakan auto debit atau bahkan dapat menggunakan sistem PPOB yang sudah sebagian digunakan oleh perusahaan besar. Dengan menggunakan layanan bank virtual account, ini akan mempermudah pihak perusahaan dan konsumen dimana pihak perusahaan tidak perlu menunggu konfirmasi dari penghuni (tenant) karena sudah ada account sendiri untuk masing-masing unit.

Untuk hak otorisasi dan pengawasan hanya boleh dilakukan oleh bagian

chief accounting. Tanggung jawab dalam pengambilan keputusan masalah

keuangan juga hanya dapat diputuskan oleh chief accounting berdasarkan kesepakan yang telah dilakukan baik dengan karyawan maupun direksi.

DAFTAR PUSTAKA

Arens et al. 2011. Jasa Audit dan Assurance, Alih bahasa Amir Abdul Jusuf, Buku

1. Jakarta: Salemba Empat.

(15)

15

Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian Cetakan 6. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi, Edisi empat. Jakarta selatan: Salemba Empat. Pasolong, Herbani. 2010. Teori administrasi publik. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

mengajar, guru di TK Padma Mandiri menggunakan sarana yang berkaitan dengan. materi yang diajarkan, biasanya menggunakan alat yang sederhana

Keterikatan struktural antara gerak, ruang, dan waktu ini akan nampak menjadi semakin jelas apabila diperhatikan penerapannya dalam tari kelompok. Dalam hal ini,

Hasil menunjukkan pada sinar tampak adanya bercak warna biru pada asam galat sebagai pembanding, kehijauan pada ekstrak etanol daun sirih, warna biru pucat pada

Penelitian tentang produksi biogas pada kondisi mesophilic dan thermophilic anaerob digester dengan menggunakan bahan uji berupa sampah organik [5], penelitian

Hal tersebut dikarenakan merupakan penelitian yang baru dan berbeda dari penelitian sebelumnya, serta dalam jurnal tersebut pembahasan tentang ruang dislocated

 Kalau saudara rindu tahun 2021 sungguh-sungguh menjadi tahun dimana Roh Kudus mendominasi dan bekerja kuat dalam hidup anda sehingga saudara bisa mengalami tahun

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan yaitu melalui metode DMAIC dari six sigma, dimana konsep ini memiliki sistematika yang jelas dalam memperbaiki proses yang terjadi dalam