• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK ASPAL DENGAN BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN IONERJANYA DALAM CAMPURAN HRA OLEH YOLLY DETRA ASRAR NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK ASPAL DENGAN BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN IONERJANYA DALAM CAMPURAN HRA OLEH YOLLY DETRA ASRAR NIM :"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK ASPAL DENGAN BAHAN TAMBAH

PLASTIK DAN IONERJANYA DALAM CAMPURAN

HRA

TESIS MAGITER

OLEH

YOLLY DETRA ASRAR NIM : 250 99135

BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

v Ir. Bwnbang I. Siswosoebrotbo, MSc., PhD Ir. Sri Hendarto, MSc

(3)

ABSTRAK

KARAKTERISTIK ASPAL DENGAN BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN KINERJANYA DALAM CAMPURAN HRA, Yolly Detra Asrar, 2001, Program Magister Pascasarjana Teknik Sipil

Pengutamaan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung.

Tingginya temperatur permukaan jalan, curah hujan dan beban lalu lintas merupakan beberapa penyebab kerusakan pada perkerasan aspal di Indonesia. Ada banyak usaha dilakukan untuk mengurangi kerusakan ini dan salah satunya adalah dengan memperkenalkan bahan tambah pada aspal untuk merubah sifat-sifat fisik aspal khususnya kepekaan terhadap temperatur dan pengelupasan, dan jika dicampur dengan agregat akan menjadikan campuran beraspal yang lebih baik untuk kondisi temperatur yang tinggi dan banyak curah hujan seperi di Indonesia.

Pada penelitian ini, pemanfaatan plastik sebagai bahan tambah diharapkan dapat merubah sifat-sifat fisik aspal dan meningkatkan stabilitas campuran dan ketahanan campuran terhadap deformasi. Dari basil pengujian menunjukkan bahwa penambahan 0% sampai 5% plastik pada aspal menunjukkan pengurangan nilai penetrasi dari ?4,9 sampai 66,6. Walaupun penambahan plastik menrrunkan titik lembek, tetapi penambahan 1% sampai 5% plastik hanya relatif kecil meningkatkan suhu pencampuran dan suhu pemadatan.

Hasil pengujian Marshall terhadap campuran beraspal yang mengandung plastik menunjukkan bahwa penambahan kadar plastik sampai dengan 3% pada aspal meningkatkan nilai stabilitas, berat isi, kepadatan agregat yang dipadatkan (CAD) dan Marshall Quotient campuran HRA. Sejalan dengan peningkatan penambahan plastik pada aspal, nilai deformasi permanen campuran dari basil tes jejak roda mengalami penurunan dan menyebabkan peningkatan terhadap stabilitas dinamis. Secara umum basil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kadar plastik 2% - 3% pada aspal memberikan pengaruh yang baik terhadap karaktersitik campuran.

(4)

ABSTRACT

THE CHARACTERISTICS OF BITUMEN WITH PLASTIC AS AN ADDITIVE AND ITS PERFORMANCE ON HRA MIXTURES, Yolly Detra Asrar, 2001, Program Magister Pascasaijana Teknik Sipil Pengutamaan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung.

High temperature of road pavement, high rainfall and traffic loading are some several reasons caused some defects on asphaltic pavement in Indonesia. Many attempts have been done in reducing these tendency of defects and one of them is by introducing an additive agent in bitumen to change its physical properties especially in temperature susceptibility and stripping, and associated with aggregate to make a better asphaltic mixture suited to high temperature and heavy rainfall condition like in Indonesia.

In this study, the use of plastic as an additive in bituminous material agent is expected to change the physical properties of bitumen and improve mix stability and its resistance to deformation. The results show that the addition of 0% to 5% of plastic into the bitumen lead to a reduction in penetration value from 74,9 to 66,6 Although additional of plastic reduce softening point of bitumen, addition of I % to 5% plastic

cause a relative small changes of mixing and compaction temperatures The result of Marshall test shown that the addition ofplastic up to 3% in bitumen, improves the stability, density, CAD and Marshall Quotient of HRA mixture. In line with the addition of plastic content in bitumen, permanent deformation of mix resulted from the wheel tracking test are decreased and caused an improvement in dynamic stability of mix. In general, the results of this study shown that the addition of 2% to 3% of plastic to bitumen gives a better influence to asphalt mix characteristic.

(5)
(6)
(7)
(8)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap plastik sebagai bahan tambah dalam aspal dan kinerjanya dalam campuran Hot Rolled Asphalt pada lapis permukaan tipe F, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut

1. Nilai penetrasi mengalami penurunan dari 74,9 sampai 66,6 dengan penambahan kadar plastik 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% terhadap berat aspal pen 60/70.

2. Titik lembek pada plastik 0% adalah 53,5 ° C. Penambahan plastik 1% menurunkan nilai titik lembek menjadi 46,4 °C dan relatif meningkat kembali dengan penambahan plastik sampai dengan 5% yakni 46,5 °C ; 46,6 °C ; 47,9 ° C dan 47 ° C.

3. Perubahan nilai titik lembek tidak terlalu merubah suhu pencampuran dan pemadatan. Suhu pencampuran dengan penambahan 0% dan 1 % plastik masing-masing adalah (163 ± 20) ° C dan (167 + 20) ° C, pada penambahan plastik 2% sampai 4% adalah (168 + 20) °C dan penambahan 5% plastik suhu pencampurannya adalah (173 + 20) ° C. Sedangkan suhu pemadatan untuk 0% plastik adalah (149 + 30) °C, penambahan plastik 1% sampai 3% adalah (157 + 30) °C, penambahan 4% plastik adalah (158 + 30) ° C clan 5% plastik adalah (161 + 30) °C.

(9)

4. Kadar aspal optimum relatif tidak berubah dengan penambahan plastik. Penambahan plastik sampai dengan 4% menurunkan kadar aspal optimum masing-masing 7,82 ; 7,80 ; 7,77 ; 7,70 dan 7,43. Pada penambahan 5% plastik kadar aspal optimum meningkat menjadi 7,99%.

5. Pada pengujian Marshall standar, diperoleh peningkatan nilai stabilitas, berat isi dan kepadatan agregat yang dipadatkan (CAD) sampai dengan penambahan plastik 3%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan plastik kepadatan campuran meningkat. Nilai stabilitas berturut-turut dari kadar plastik 0% sampai 3% adalah 1132 kg ; 1292 kg ; 1153 kg clan 1349 kg. Nilai berat isi dengan kadar plastik sampai 3% adalah 2,093 gr/cc ; 2,106 gr/cc ; 2,095 gr/cc dan 2,10 gr/cc. Sedangkan nilai kepadatan agregat yang dipadatkan (CAD) dengan penambahan plastik sampai 3% ini adalah 1,929 gr/cc ; 1,942 gr/cc ; 1,932 gr/cc dan 1,939 gr/cc. Adapaun kelelehan (flow) memberikan nilai berkisar antara 3,0 mm sampai 4,0 mm.

6. Nilai rongga pada mineral agregat (VMA) cenderung menurun dengan penambahan plastik yang menunjukkan bahwa rongga antar agregat menjadi kecil. Nilai tersebut berturut-turut adalah 26,191% ; 25,719% ; 26,095% ; 25,839% ; 25,696% dan 26,919% dari kadar plastik 0% sampai dengan penambahan plastik 5%.

(10)

7. Nilai VIM mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan kadar plastik dalam campuran. Untuk kadar plastik 0% nilai VIM adalah 12,656%. Penambahan plastik dari 1% sampai dengan 5% memberikan nilai VIM berturut-turut 12,237% ; 12,835% ; 12,736% ; 13,156% dan 13,406%. Hal ini menunjukkan bahwa aspal-plastik sebagai binder yang mengisi rongga udara dalam campuran menjadi berkurang.

8. Marshall Quotient meningkat dari 0% plastik sampai dengan penambahan plastik 3% yang memberikan nilai 335 kg/mm sampai 415 kg/mm yang mengindikasikan bahwa penambahan plastik mengakibatkan campuran menjadi lebih kaku.

9. Kinega campuran pada kadar aspal optimum terhadap kehilangan stabilitas akibat perendaman masih memenuhi standar spesifikasi Bina Marga yaitu >75%. Nilai ini cenderung menurun dengan peningkatan kadar plastik yang mengindikasikan bahwa ketahanan (durabilitas) campuran terhadap air menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Marshall Immersion (IRS) campuran yang menurun dari

97,525% pada plastik 0% menjadi 88,985% untuk kadar plastik 1 %, 88,761% untuk kadar plstik 2%, 93,282% untuk kadar plastik 3%, 81,84% untuk kadar plastik 4% clan 96,243% untuk penambahan plastik 5%.

10. Hasil pengujian jejak roda pada suhu 45 ° C menunjukkan penurunan nilai deformasi permanen clan stabilitas dinamis yang meningkat sejalan dengan peningkatan kadar plastik

(11)

dalam aspal. Nilai deformasi permanen berturut-turut adalah 2,18 ; 2,10 ; 1,80 ; 1,96 ; 1,69 dan 1,08 dengan penambahan plastik 1% sampai 5%. Sedangkan stabilitas dinamis adalah 6300 lintasan/mm ; 5727 lintasan/mm ; 6300 lintasan/mm ;

78751intasan/mm ; 7000 lintasan/mm dan 12600 lintasan/mm.

5.2. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah 1. Perlu dilakukan analisa kimia dan fisik pada campuran aspal

plastik untuk mengetahui pengaruh penambahan plastik pada sifat reologi aspal.

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan plastik pada sifat-sifat campuran akibat perubahan temperatur, maka pengujian pada sifat-sifat campuran perlu dilakukan pada temperatur yang berbeda.

(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

usaha agribisnis dalam sistem yang utuh dan menyeluruh di kawasan agropolitan,.

The analysis of migration patterns in Croatian counties indicates that regions with high innovation activity are also characterised by high immigration level.. Furthermore, a

Kegiatan pra penelitian tindakan kelas diawali dengan pengamatan/observasi oleh peneliti terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Berdasarkan pengamatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan diskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah manager restoran dan manager

Pada makalah ini akan dibahas bagaimana graf pohon dapat digunakan untuk memodelkan bentuk komunikasi grup sehingga akan memudahkan manajemen kunci enkripsi yang digunakan

Menjalankan tugasnya seorang guru setidaknya harus memiliki kemampuan dan sikap berikut, a Menguasai kurikulum, guru harus tahu batasbatas materi yang harus disajikan dalam

Bagi peneliti lain, penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun, sehingga disarankan untuk

Big Book adalah suatu bahan pembelajaran yang juga merupakan suatu pendekatan dalam belajar dan menurut Solehuddin memiliki kelebihan antara lain : (a) Big book