• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN YANG DI MODIFIKASI DI TK AL-FIKRI SCHOOL MEDAN TA 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA GURU MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN YANG DI MODIFIKASI DI TK AL-FIKRI SCHOOL MEDAN TA 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Upaya Guru Mengembangkan Kemampuan Motorik

Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang Dimodifikasi di TK Al-Fikri

School Medan T.A 2011/2012”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa

ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

2. Dra. Rahmulyani, M.PdKons, Ibu Dra.Nasriah, M.Pd, dan Bapak Drs.

Edward Purba, MA selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan

serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya

penyusunan skripsi ini.

3. Kepala Sekolah TK Al-fikri School Medan, Ibu Vivi Kusuma Wardhani

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian,

guru kelas B Ibu Siti Fatmasari dan para guru TK Al-Fikri School Medan

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

4. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku ketua jurusan PLS, Ibu Dra. Nasriah,M.Pd

(7)

iii 5. Dra. Rahmulyani, M.PdKons selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama

penyusunan skripsi ini.

7. Ibunda Suriyati dan Ayahanda Sudirman yang begitu banyak memberikan

kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral

maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Unimed.

Kepada abangda Herry Irwansyah/Istri, kakanda Marlina Wati/Suami,

abangda Widdy Sutrada/Istri, keponakan serta seluruh keluarga yang tak

hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan perkuliahan.

8. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD ’08 terutama Isma, Lesta, Uni.

Adik-adik PG-PAUD ’09 dan PG-PAUD ’10, teman-teman UKMI

Ar-rahman Unimed, PPLT 2011 guru TK An-nisa Medan.

9. Teman-teman kos (Irmalasari, Aliya, Milda, Cut, Fatimah, Nisa, Ayu, Riza,

Yanti, kak Titi, kak Rika, kak Ifa, kak Selvi, Suci, Rahmi, Lola)

10.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah

membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan

perkuliahan.

Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun

dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

(8)

iv skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia

pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.

Medan, Juli 2012 Penulis

(9)

i

ABSTRAK

Sri Cahaya Fauziah, NIM 108314023, Upaya Guru Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang Di Modifikasi Di TK Al-Fikri School Medan T.A 2011/2012

Perkembangan motorik anak sangat diperlukan. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar yaitu dengan melakukan permainan yang dimodifikasi. Permainan yang dimodifikasi adalah perubahan dalam permainan dari teknik bermain yang baku menjadi teknik yang sederhana sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Modifikasi yang dilakukan bisa dari segi bentuk permainan, peraturan, alat, jumlah pemain dan waktu permainan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan permainan yang dimodifikasi di TK Al-fikri School Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan TA 2011/2012. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 13 orang.

Sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu meminta data awal pada guru kelas untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak. Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.

Hasil analisa setelah diberikan tindakan I yaitu permainan bola kasti yang memiliki kemampuan motorik kasar baik (53.8) dan 1 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang (7.7%), dan tidak ada anak yang memperoleh kemampuan motorik kasar kurang dan kurang sekali. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 77%. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa permainan yang dimodifikasi dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan.

(10)

v

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Pembatasan Masalah... 6

2.1.1Hakekat Perkembangan Motorik Kasar Anak... 8

2.1.2Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik ... 18

2.1.3Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun... 20

2.1.4Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan ... 20

2.2 Bermain ... 21

2.2.1 Pengertian Bermain... 21

2.2.2 Permainan Modifikasi ... 24

2.3 Kerangka Berpikir ... 35

2.4 Pertanyaan Penelitian... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 37

3.2.1 Subjek Penelitian... 37

3.2.2 Objek Penelitian... 37

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 37

3.4 Desain Penelitian ... 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 42

(11)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 47

4.1.2 Hasil dan Pembahasan Siklus II... 51

4.2 Temuan Penelitian ... 58

4.3 Pembahasan Penelitian... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 61

5.2 Saran ... 62

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.2. Lembar Observasi Perkembangan Motorik Kasar Anak ... 41

3.3. Jadwal Penelitian... 44

4.1. Data Awal Perkembangan Motorik Kasar Anak... 45

4.2. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar Anak ... 46

4.3. Data Perkembangan Motorik Kasar Anak pada Siklus I... 49

4.4. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar pada Siklus I ... 50

4.5. Data Perkembangan Motorik Kasar Anak pada Siklus II ... 54

4.6. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar pada Siklus II .... 56

4.7. Rekapitulasi Anak yang Mengalami Perkembangan... 55

4.8. Kondisi Kemampuan Motorik Kasar Anak pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 57

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Lampiran 2. Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 3 Tabel Hasil Observasi Siklus I Lampiran 4 Tabel Hasil Observasi Siklus II

Lampiran 5 Daftar Nama Anak Kelas B

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian - Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED

(15)

1

Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang

meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi,

maupun perkembangan psikososial yang terjadi dalam usia anak (infancy

toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle

childhood usia 6-11 tahun). Masing-masing aspek tersebut memiliki

tahapan-tahapan sendiri. Pada usia 1 bulan, misalnya pada aspek motorik kasarnya, anak

sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya.

Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan

seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar

biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial.

Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh.

Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang

holistik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik

anak. Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang

perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak

seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Dengan kata lain, ada

(16)

2

Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak

adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori

tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak

harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk

melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak.

Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak

melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya

bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk

melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut,

anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang

menarik baginya. Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi

untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang

baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu

perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk

bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan

yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai

berjalan jika sistem syarafnya sudah matang, proporsi kaki cukup kuat menopang

tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.

Demikian pun dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik

anak, pemerintah mulai memperhatikan setiap tumbuh kembang anak. Seperti

yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang

(17)

3

gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan

kelincahan. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan kepala dalam menirukan

tarian atau senam. Melakukan permainan fisik dengan aturan. Terampil

menggunakan tangan kanan dan kiri. Melakukan kegiatan kebersihan diri.

Dewasa ini, orang tua seakan tidak memperdulikan perkembangan dan

pertumbuhan fisik anak, padahal jika kita lihat lebih dalam petumbuhan fisik anak

sangat diperlukan untuk anak dimasa kedepannya. Memasuki era globalisasi saat

ini, orang tua mulai terlena dengan perkembangan zaman yang kurang

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak bahkan lebih sering

dibiarkan bermain menggunakan permainan canggih seperti bermain video game

ataupun permainan yang tidak memerlukan kekuatan fisik sehinggga fisik motorik

anak tidak mendapat stimulasi yang baik dari orang tua. Ketika anak bermain juga

terlepas dari bimbingan, pendampingan serta arahan dari orang tua. Hal ini dapat

membawa pengaruh negative bagi tumbuh kembang anak.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah, banyak pendidik ketika

pembelajaran kurang memperhatikan perkembangan motorik kasar anak, bahkan

pendidik seringkali mengabaikan atau melupakannya. Hal ini dikarenakan belum

pahamnya bahwa perkembangan motorik menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dalam kehidupan anak usia dini. Saat kegiatan belajar selesai anak dibiarkan

bermain menggunakan peralatan yang ada, seperti jungkat-jungkit, perosotan,

ayunan dan lain sebagainya. Sehingga pembelajaran motorik kasar anak terkesan

monoton dan tidak ada variasi. Hal ini juga terjadi di TK Al-fikri school dimana

(18)

4

lebih menyenangkan bagi anak ketika anak bermain permainan baru yang

melibatkan pendidik dan teman-teman mereka.

Permasalahan lain yang terjadi pada anak adalah anak masih labil atau sulit

menggerakkan bagian tubuh secara harmonis. Misalnya: berjalan, berlari,

menangkap, melempar. Selain itu juga belum sempurnanya kordinasi dalam

mengontrol motorik kasar, misalnya jika ditugaskan untuk berjalan tanpa

menyentuh temannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidik

seharusnya lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan kegiatan

pembelajaran.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh pendidik guna mengembangkan

pertumbuhan dan perkembangan fisik anak terutama perkembangan motorik kasar

anak. Cara yang paling efektif untuk merangsang motorik kasar anak adalah

dengan mengajaknya bergerak. Karena bergerak merupakan wujud dari perpaduan

tubuh, jiwa dan pikiran. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan

melibatkan anak dalam berbagai permainan. Pendidik dapat melakukan modifikasi

dari permainan-permainan orang dewasa, seperti permainan bola kaki, bola kasti,

lompat jauh, golf dan bola basket. Dengan permainan modifikasi dapat

memudahkan anak dalam mengikuti pembelajaran gerak, karena pembelajaran

gerak ada tahap an-tahapannya. Selain itu permainan modifikasi membuat anak

senang dan tereksploitasi kemampuan geraknya

Penelitian yang dilakukan oleh Tater Nilansari (2010) terhadap anak usia

dini di Kelompok A di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Bumiaji Kota Batu

(19)

5

meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan fisik anak. Selain itu, Suci

Kristanti (2010) melakukan penelitian di Taman Kanak-kanak PGRI 01 Batu,

menyimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan bermain “kucing dan tikus”

dapat mengembangkan fisik anak. Asep Deni Gustiana (2011) juga melakukan

penelitian pada kelompok B TK Kartika dan TK Lab. UPI menunjukkan bahwa

permainan modifikasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran

lebih menyenangkan dan partisipatif. Dari ketiga penelitian tersebut terlihat

bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan dalam tumbuh kembang motorik kasar

anak melalui berbagai permainan.

Mengingat perlunya mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak

usia dini maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui bermain permainan

modifikasi. Judul penelitian ini adalah Upaya Guru Mengembangkan

Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang

Dimodifikasi di TK Al-Fikri School Medan T.A 2011/2012

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Motorik kasar anak belum berkembang sesuai dengan usianya.

2. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan

(20)

6

3. Strategi pembelajaran guru kurang menstimulasi perkembangan motorik

kasar anak usia 5-6 tahun.

4. Permainan yang modifikasi belum maksimal digunakan guru untuk

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.

1.3Pembatasan Masalah

Dari uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

dalam penelitian ini. Batasan masalahnya yaitu mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui permainan bola kasti yang dimodifikasi

di TK Al-fikri School TA 2011/2012.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah

diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terjadi

pengembangan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-Fikri

School TA 2011/2012 melalui permainan yang dimodifikasi?"

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh permainan yang

dimodifikasi dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6

(21)

7

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis.

Manfaat teoritis adalah sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak

usia dini dan kemajuan pembelajaran serta memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik anak usia dini

khususnya pada perkembangan motorik kasar.

Secara praktis, bagi pendidik anak usia dini hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan masukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan

motorik kasar anak. Dengan demikian pendidik dapat menstimulasi anak dengan

baik melalui kegiatan atau permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan

(22)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan permainan yang dimodifikasi pada pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan.

2. Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada siklus I di dapat 11 orang anak (84.6%) yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang. Sebanyak 2 orang anak (15.4%) yang memiliki kemampuan motorik kasar kurang. Rata-rata kemampuan motorik kasar anak sebesar 34.7%. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.

(23)

62

Rata-rata perkembangan kemampuan motorik kasar anak sebesar 74%. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 77%.

5.2 Saran

Dari kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pengembangan motorik

kasar anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai permainan, salah satunya dengan menggunakan permainan yang dimodifikasi.

2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran.

(24)

63

DAFTAR PUSTAKA

Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grasindo

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Edisi Revisi Praktik. Jakarta: Rineke Cipta

Cahyo Agus N.2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan dan Kiri Anak.

Yogyakarta: Flashbooks

Gustiana Asep Deni. 2011. Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Dan Kognitif Anak Usia Dini (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelompok B Tk Kartika Dan Tk Lab.Upi).Bandung: Jurnal UPI

Hurlock Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik-anak

usiadini/#more-355 (diakses 24 januari 2012)

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html (di akses 09 februari 2012)

http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=5873 (diakses 17 feb 2012) Iskandar Rani Yulianty. 2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak.

Jakarta: Laskar Aksara

Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak. Jakarta: Depdiknas.

Noorlaila Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Musfiroh Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Saputra Yudha M & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk

(25)

64

Suharta Asep. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bola Voli Mini Sebuah Gagasan Konseptual. Bandung: Jurnal Iptek Olahraga UPI

Sujiono Yuliani N & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks

Tarigan Irfiani. 2011. Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan

Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SD Negeri 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP. Unimed

Gambar

Tabel                                                                                                                    Hal 3.2
Gambar Hal
Tabel Hasil Observasi Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum mengaitkan pendidikan islam dengan disiplin postkolonial, menarik kiranya mengutip pendapat Mustafied (2013) dalam mengelompokkan perkembangan historis

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang

Child Welfare Information Gateway (dalam Margaretha, 2014), menjelaskan cara-cara pelaku untuk membuat anak tetap menjadi korbannya, yaitu pelaku memberikan perhatian pada anak

Penemuan ini diperkuat penelitian yang dilakukan oleh Newman dan Newman (1995) mendukung hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang menyatakan bahwa dukungan

Gaya baju Rina dan Dion mengikuti standar baju perkuliahan (berkerah, bersepatu, rapi). Selain Rina dan Dion, terdapat pula karakter mentor , yaitu karakter yang

dikembangkan harus mengedepankan aspek ekonominya dengan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan dalam keberlanjutannya ( green-economic approach ). Dewasa ini, aktifitas

Secara sederhana menurut Robert Duron, berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai ³ the ability to analyze and evaluate information ´ yaitu kemampuan untuk

Sequence diagram yang ditunjukkan gambar 3.6 dijelaskan user awalnya masuk ke halaman daftar rumah makan, setelah itu memilih salah satu rumah makan yang ada dalam daftar