ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Upaya Guru Mengembangkan Kemampuan Motorik
Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang Dimodifikasi di TK Al-Fikri
School Medan T.A 2011/2012”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa
ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
2. Dra. Rahmulyani, M.PdKons, Ibu Dra.Nasriah, M.Pd, dan Bapak Drs.
Edward Purba, MA selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan
serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya
penyusunan skripsi ini.
3. Kepala Sekolah TK Al-fikri School Medan, Ibu Vivi Kusuma Wardhani
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian,
guru kelas B Ibu Siti Fatmasari dan para guru TK Al-Fikri School Medan
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
4. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku ketua jurusan PLS, Ibu Dra. Nasriah,M.Pd
iii 5. Dra. Rahmulyani, M.PdKons selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
7. Ibunda Suriyati dan Ayahanda Sudirman yang begitu banyak memberikan
kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral
maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Unimed.
Kepada abangda Herry Irwansyah/Istri, kakanda Marlina Wati/Suami,
abangda Widdy Sutrada/Istri, keponakan serta seluruh keluarga yang tak
hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan perkuliahan.
8. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD ’08 terutama Isma, Lesta, Uni.
Adik-adik PG-PAUD ’09 dan PG-PAUD ’10, teman-teman UKMI
Ar-rahman Unimed, PPLT 2011 guru TK An-nisa Medan.
9. Teman-teman kos (Irmalasari, Aliya, Milda, Cut, Fatimah, Nisa, Ayu, Riza,
Yanti, kak Titi, kak Rika, kak Ifa, kak Selvi, Suci, Rahmi, Lola)
10.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah
membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan
perkuliahan.
Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun
dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
iv skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia
pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.
Medan, Juli 2012 Penulis
i
ABSTRAK
Sri Cahaya Fauziah, NIM 108314023, Upaya Guru Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang Di Modifikasi Di TK Al-Fikri School Medan T.A 2011/2012
Perkembangan motorik anak sangat diperlukan. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar yaitu dengan melakukan permainan yang dimodifikasi. Permainan yang dimodifikasi adalah perubahan dalam permainan dari teknik bermain yang baku menjadi teknik yang sederhana sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Modifikasi yang dilakukan bisa dari segi bentuk permainan, peraturan, alat, jumlah pemain dan waktu permainan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan permainan yang dimodifikasi di TK Al-fikri School Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan TA 2011/2012. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 13 orang.
Sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu meminta data awal pada guru kelas untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak. Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.
Hasil analisa setelah diberikan tindakan I yaitu permainan bola kasti yang memiliki kemampuan motorik kasar baik (53.8) dan 1 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang (7.7%), dan tidak ada anak yang memperoleh kemampuan motorik kasar kurang dan kurang sekali. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 77%. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa permainan yang dimodifikasi dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan.
v
1.2 Identifikasi Masalah... 5
1.3 Pembatasan Masalah... 6
2.1.1Hakekat Perkembangan Motorik Kasar Anak... 8
2.1.2Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik ... 18
2.1.3Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun... 20
2.1.4Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan ... 20
2.2 Bermain ... 21
2.2.1 Pengertian Bermain... 21
2.2.2 Permainan Modifikasi ... 24
2.3 Kerangka Berpikir ... 35
2.4 Pertanyaan Penelitian... 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 37
3.2.1 Subjek Penelitian... 37
3.2.2 Objek Penelitian... 37
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 37
3.4 Desain Penelitian ... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.6 Teknik Analisis Data ... 42
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 47
4.1.2 Hasil dan Pembahasan Siklus II... 51
4.2 Temuan Penelitian ... 58
4.3 Pembahasan Penelitian... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 61
5.2 Saran ... 62
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.2. Lembar Observasi Perkembangan Motorik Kasar Anak ... 41
3.3. Jadwal Penelitian... 44
4.1. Data Awal Perkembangan Motorik Kasar Anak... 45
4.2. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar Anak ... 46
4.3. Data Perkembangan Motorik Kasar Anak pada Siklus I... 49
4.4. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar pada Siklus I ... 50
4.5. Data Perkembangan Motorik Kasar Anak pada Siklus II ... 54
4.6. Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar pada Siklus II .... 56
4.7. Rekapitulasi Anak yang Mengalami Perkembangan... 55
4.8. Kondisi Kemampuan Motorik Kasar Anak pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 57
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Observasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Lampiran 2. Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
Lampiran 3 Tabel Hasil Observasi Siklus I Lampiran 4 Tabel Hasil Observasi Siklus II
Lampiran 5 Daftar Nama Anak Kelas B
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian - Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED
1
Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang
meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi,
maupun perkembangan psikososial yang terjadi dalam usia anak (infancy
toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle
childhood usia 6-11 tahun). Masing-masing aspek tersebut memiliki
tahapan-tahapan sendiri. Pada usia 1 bulan, misalnya pada aspek motorik kasarnya, anak
sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya.
Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan
seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar
biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial.
Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh.
Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang
holistik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik
anak. Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang
perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak
seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Dengan kata lain, ada
2
Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak
adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori
tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak
harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk
melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak.
Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak
melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya
bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk
melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut,
anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang
menarik baginya. Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi
untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang
baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu
perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk
bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan
yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai
berjalan jika sistem syarafnya sudah matang, proporsi kaki cukup kuat menopang
tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.
Demikian pun dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik
anak, pemerintah mulai memperhatikan setiap tumbuh kembang anak. Seperti
yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang
3
gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan kepala dalam menirukan
tarian atau senam. Melakukan permainan fisik dengan aturan. Terampil
menggunakan tangan kanan dan kiri. Melakukan kegiatan kebersihan diri.
Dewasa ini, orang tua seakan tidak memperdulikan perkembangan dan
pertumbuhan fisik anak, padahal jika kita lihat lebih dalam petumbuhan fisik anak
sangat diperlukan untuk anak dimasa kedepannya. Memasuki era globalisasi saat
ini, orang tua mulai terlena dengan perkembangan zaman yang kurang
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak bahkan lebih sering
dibiarkan bermain menggunakan permainan canggih seperti bermain video game
ataupun permainan yang tidak memerlukan kekuatan fisik sehinggga fisik motorik
anak tidak mendapat stimulasi yang baik dari orang tua. Ketika anak bermain juga
terlepas dari bimbingan, pendampingan serta arahan dari orang tua. Hal ini dapat
membawa pengaruh negative bagi tumbuh kembang anak.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah, banyak pendidik ketika
pembelajaran kurang memperhatikan perkembangan motorik kasar anak, bahkan
pendidik seringkali mengabaikan atau melupakannya. Hal ini dikarenakan belum
pahamnya bahwa perkembangan motorik menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan anak usia dini. Saat kegiatan belajar selesai anak dibiarkan
bermain menggunakan peralatan yang ada, seperti jungkat-jungkit, perosotan,
ayunan dan lain sebagainya. Sehingga pembelajaran motorik kasar anak terkesan
monoton dan tidak ada variasi. Hal ini juga terjadi di TK Al-fikri school dimana
4
lebih menyenangkan bagi anak ketika anak bermain permainan baru yang
melibatkan pendidik dan teman-teman mereka.
Permasalahan lain yang terjadi pada anak adalah anak masih labil atau sulit
menggerakkan bagian tubuh secara harmonis. Misalnya: berjalan, berlari,
menangkap, melempar. Selain itu juga belum sempurnanya kordinasi dalam
mengontrol motorik kasar, misalnya jika ditugaskan untuk berjalan tanpa
menyentuh temannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidik
seharusnya lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan kegiatan
pembelajaran.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh pendidik guna mengembangkan
pertumbuhan dan perkembangan fisik anak terutama perkembangan motorik kasar
anak. Cara yang paling efektif untuk merangsang motorik kasar anak adalah
dengan mengajaknya bergerak. Karena bergerak merupakan wujud dari perpaduan
tubuh, jiwa dan pikiran. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan
melibatkan anak dalam berbagai permainan. Pendidik dapat melakukan modifikasi
dari permainan-permainan orang dewasa, seperti permainan bola kaki, bola kasti,
lompat jauh, golf dan bola basket. Dengan permainan modifikasi dapat
memudahkan anak dalam mengikuti pembelajaran gerak, karena pembelajaran
gerak ada tahap an-tahapannya. Selain itu permainan modifikasi membuat anak
senang dan tereksploitasi kemampuan geraknya
Penelitian yang dilakukan oleh Tater Nilansari (2010) terhadap anak usia
dini di Kelompok A di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Bumiaji Kota Batu
5
meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan fisik anak. Selain itu, Suci
Kristanti (2010) melakukan penelitian di Taman Kanak-kanak PGRI 01 Batu,
menyimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan bermain “kucing dan tikus”
dapat mengembangkan fisik anak. Asep Deni Gustiana (2011) juga melakukan
penelitian pada kelompok B TK Kartika dan TK Lab. UPI menunjukkan bahwa
permainan modifikasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran
lebih menyenangkan dan partisipatif. Dari ketiga penelitian tersebut terlihat
bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan dalam tumbuh kembang motorik kasar
anak melalui berbagai permainan.
Mengingat perlunya mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak
usia dini maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan
kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui bermain permainan
modifikasi. Judul penelitian ini adalah Upaya Guru Mengembangkan
Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan yang
Dimodifikasi di TK Al-Fikri School Medan T.A 2011/2012
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi, yaitu :
1. Motorik kasar anak belum berkembang sesuai dengan usianya.
2. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan
6
3. Strategi pembelajaran guru kurang menstimulasi perkembangan motorik
kasar anak usia 5-6 tahun.
4. Permainan yang modifikasi belum maksimal digunakan guru untuk
mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.
1.3Pembatasan Masalah
Dari uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini. Batasan masalahnya yaitu mengembangkan kemampuan
motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui permainan bola kasti yang dimodifikasi
di TK Al-fikri School TA 2011/2012.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah
diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terjadi
pengembangan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-Fikri
School TA 2011/2012 melalui permainan yang dimodifikasi?"
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh permainan yang
dimodifikasi dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6
7
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis.
Manfaat teoritis adalah sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak
usia dini dan kemajuan pembelajaran serta memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik anak usia dini
khususnya pada perkembangan motorik kasar.
Secara praktis, bagi pendidik anak usia dini hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan
motorik kasar anak. Dengan demikian pendidik dapat menstimulasi anak dengan
baik melalui kegiatan atau permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan permainan yang dimodifikasi pada pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Al-fikri School Medan.
2. Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada siklus I di dapat 11 orang anak (84.6%) yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang. Sebanyak 2 orang anak (15.4%) yang memiliki kemampuan motorik kasar kurang. Rata-rata kemampuan motorik kasar anak sebesar 34.7%. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.
62
Rata-rata perkembangan kemampuan motorik kasar anak sebesar 74%. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 77%.
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pengembangan motorik
kasar anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai permainan, salah satunya dengan menggunakan permainan yang dimodifikasi.
2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran.
63
DAFTAR PUSTAKA
Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grasindo
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Edisi Revisi Praktik. Jakarta: Rineke Cipta
Cahyo Agus N.2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan dan Kiri Anak.
Yogyakarta: Flashbooks
Gustiana Asep Deni. 2011. Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Dan Kognitif Anak Usia Dini (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelompok B Tk Kartika Dan Tk Lab.Upi).Bandung: Jurnal UPI
Hurlock Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik-anak
usiadini/#more-355 (diakses 24 januari 2012)
http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html (di akses 09 februari 2012)
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=5873 (diakses 17 feb 2012) Iskandar Rani Yulianty. 2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak.
Jakarta: Laskar Aksara
Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak. Jakarta: Depdiknas.
Noorlaila Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Musfiroh Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Saputra Yudha M & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk
64
Suharta Asep. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bola Voli Mini Sebuah Gagasan Konseptual. Bandung: Jurnal Iptek Olahraga UPI
Sujiono Yuliani N & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks
Tarigan Irfiani. 2011. Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan
Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SD Negeri 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP. Unimed