• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Mahasiswa mampu melakukan styling-symbology dan labeling 4. Mahasiswa mampu melakukan Layout Peta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. Mahasiswa mampu melakukan styling-symbology dan labeling 4. Mahasiswa mampu melakukan Layout Peta"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menginstall perangkat lunak QGIS 2. Mahasiswa mampu mengenali perangkat lunak QGIS

3. Mahasiswa mampu melakukan styling-symbology dan labeling 4. Mahasiswa mampu melakukan Layout Peta

B. Alat dan Bahan

1. Seperangkat laptop/ komputer 2. Perangkat lunak QGIS

3. Koneksi internet memadai

C. Dasar Teori

QGIS (sebelumnya dikenal sebagai Quantum GIS) adalah aplikasi sistem informasi geografis (GIS) desktop sumber terbuka dan bebas lintas platform yang menyediakan tampilan, penyuntingan, dan analisis data. Mirip dengan sistem perangkat lunak GIS lainnya, QGIS memungkinkan pengguna untuk membuat peta dengan banyak lapisan menggunakan berbagai proyeksi peta.

Peta dapat dihimpun dalam format yang berbeda dan untuk kegunaan yang berbeda. QGIS memungkinkan peta yang akan terdiri dari lapisan raster atau vektor. Tipikal untuk jenis perangkat lunak, data vektor disimpan baik sebagai titik, garis, atau poligon. Berbagai jenis citra raster yang didukung, dan perangkat lunak ini dapat menampilkan citra georeferensi.

QGIS terintegrasi dengan paket sumber terbuka GIS lainnya, termasuk PostGIS, GRASS GIS, dan MapServer untuk memberikan pengguna fungsi yang luas. Plugins ditulis di Python atau C++ memperluas kemampuan QGIS.

Plugin dapat membuat geocode menggunakan Google Geocoding API, melakukan geoprocessing menggunakan fTools, yang mirip dengan alat-alat standar yang ditemukan di ArcGIS, dan antarmuka dengan basis data PostgreSQL/PostGIS, SpatiaLite dan MySQL.

Pengantar praktikum pemodelan spasial dirancang untuk mengenalkan mahasiswa dengan perangkat lunak open source Quantum GIS. Meliputi instalasi, melakukan styling-symbology dan labeling, sampai dengan melakukan layout peta.

(3)

D. Tahapan Kegiatan

1. Instalasi Perangkat Lunak QGIS

1) Cek terlebih dahulu tipe sistem windows 32 bit atau 64 bit (OS yang berbeda bisa menyesuaikan). Cara mengeceknya tekan bersamaan tombol pada keyboard windows+R, ketik msinfo32, enter.

2) Buka web browser dan masukkan tautan atau klik tautan berikut:

https://qgis.org/en/site/forusers/download.html 3) Pilih jenis sistem operasi yang digunakan

4) QGIS memiliki dua jenis offline installer, (1) yang terbaru/ latest release, fitur-fitur lebih baru dan banyak, akan tetapi terdapat beberapa bug atau error, (2) long term release (LTR) paling stabil. LTR inilah yang

direkomendasikan untuk diundah dan digunakan.

5) Selain itu, QGIS juga memiliki online installer, tetapi tidak disarankan jika internetnya tidak stabil.

6) Klik QGIS standalone installer version 3.10 (32bit/64bit). Tautan unduh akan otomatis terbuka dan file akan terunduh.

(4)

7) Double klik file hasil download. Jika ada pertanyaan system, klik yes.

8) Klik next 9) Klik I Agree

10) Klik next hingga proses selesai

2. Pengenalan Perangkat Lunak QGIS

1) Membuka aplikasi QGIS dari start menu. Pilih QGIS Desktop 3.xx 2) Tampilan depan QGIS yang masih belum pernah menyimpan project

sebelumnya akan seperti berikut:

Menu Bar merupakan sekumpulan perintah berbasis teks/ kata untuk melakukan tugas-tugas tertentu pada QGIS. ( File, Edit, View,Layer, Setting, Plugins, Vector, Raster, Database, Web,Help).

Toolbar sekumpulan perintah berbasis ikon/ tombol untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Browser Panel (Daftar Isi) memuat layer-layer yang digunakan dalam project. Layer Panel bisa berisi berbagai macam format data.

Halaman Utama menampilkan project yang sedang dikerjakan.

3) Selengkapnya dapat dipelajari pada tautan berikut:

https://docs.qgis.org/3.10/en/docs/user_manual/introduction/qgis_gui.html 4) Tambahkan basemap google maps, openstreetmap, google earth,

dan esri satellite.

5) Jika browser toolbar tidak muncul, maka klik View-Panels-centang Browser.

6) Klik kanan XYZ Tiles – new connections.

Menu bar

Browser Panel

Layer Panel

Halaman Utama

(5)

7) Pada jendela new connections, isikan data berikut satu per satu.

Name: Google maps URL :

https://mt1.google.com/vt/lyrs=m&x=%7Bx%7D&y=%7By%7D&z=%7Bz%

7D OK

Name: Open street map

URL : http://a.tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.png OK

Name: Google earth URL :

https://mt1.google.com/vt/lyrs=s&x=%7Bx%7D&y=%7By%7D&z=%7Bz%

7D OK

Name: ESRI Satellite URL :

https://server.arcgisonline.com/ArcGIS/rest/services/World_Imagery/Map Server/tile/%7Bz%7D/%7By%7D/%7Bx%7D

OK

(6)

8) Memasukkan layer/data.

9) Pilih menu layer > Add layer> Add vector layer

10) Pada menu data source manager, klik browser > cari lokasi penyimpanan data spasial yang akan dimasukkan. Dalam hal ini sebagai contoh yang bernama “ne_110m_admin_0_countries” (Data Admin Negara) berformat

“.shp”, kemudian klik add.

11) Memeriksa fitur layer klik tombol identify feature pada toolbar kemudian klik salah satu feature pada halaman utama.

(7)

12) Atau dengna cara klik kanan nama layer, pilih Open Attribute Table.

13) Memilih feature berdasarkan nama attribute dalam table. Klik tombol select feature using an expression.

14) Pilih Field and Values, 15) double klik ADMIN 16) Ketik tanda “=”

17) Pada kolom values, ketik “Ind”, klik all unique 18) Double klik “Indonesia”

19) Select feature, maka yan terseleksi hanya peta Indonesia.

(8)

20) Query Data Atribut. Bertujuan untuk memilih area tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Menggunakan operator seperti (<,>, =, …)

Sebagai contoh,

Pada tabel atribut yang aktif, pilih “select feature using an expression”

a. Misalkan kita akan melihat negara-negara dengan populasi penduduk di atas 100 juta jiwa.

b. Negara-negara dengan populasi di atas 100 juta jiwa di asia c. Negara dengan populasi antara 50 juta – 100 juta jiwa di asia d. Negara dengan awalan ‘In’

(a) Pada kolom ekspresi, 1. Pilih field and values 2. Pilih POP_EST 3. Ketik >100000000 4. Pilih Select feature

Hasilnya adalah sebagai berikut:

(9)

(b) pada kolom ekspresi 1. Pilih field and values 2. Pilih POP_EST 3. Ketik >100000000 4. Ketik “and”

5. Pilih REGION_UN di field and values

6. Pada kolom values ketik Asia, klik “All Unique”

7. Double klik “Asia”

8. Select feature

Hasilnya adalah sebagai berikut:

(c) pada kolom ekspresi 1. Pilih field and values 2. Pilih POP_EST

3. Ketik >500000000 (50 juta) 4. Ketik “and”

5. Pilih POP_EST

6. Ketik >100000000 (100 juta) 7. Ketik “and”

8. Pilih REGION_UN di field and values

(10)

9. Pada kolom values ketik asia, klik “All Unique”

10. Double klik “Asia”

11. Select feature

Maka hasilnya adalah sebagai berikut:

(d) pada kolom ekspresi 1. Pilih field and values 2. Pilih ADMIN

3. Ketik like

4. Ketik ‘%In%’ (case sensitive) 5. Select feature

(11)

Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tugas 1

Buatlah secara mandiri dengan menambahkan latar salah satu basemap yang telah terinstal!

a. Pilih negara dengan populasi antara 20 juta – 50 juta jiwa b. Pilih negara di asia dengan populasi di bawah 20 juta jiwa c. Pilih negara berawalan kata Sa

3. Styling-Symbology dan Labeling

1) Masukkan data spasial dengan memilih file berekstensi .shp pada browser panel. Dalam praktikum ini akan digunakan file bernama:

ne_10m_admin_0_map_units.shp

ne_10m_admin_1_states_provinces.shp ne_10m_populated_places.shp

(12)

2) Cek informasi setiap data yang dimasukan dengan identify feature atau dengan melihat table attribute seperti cara sebelumnya. Table atribut ini penting untuk melihat informasi-informasi apa yang dimiliki data tersebut. Selain itu, juga sangat penting dalam menentukan pilihan symbol dan label.

3) Query Builder. Query builder dilakukan jika satu layer memiliki data yang sangat banyak, sementara kita hanya ingin melihat satu atau beberapa jenis data saja berdasarkan atributnya. Query builder bekerja persis sama dengan ekspresi dan fungsi pada modul sebelumnya.

4) Klik kanan layer ne_10m_admin_1_states_provinces.shp > Properties (fungsi klik kanan untuk properties, kedepannya cukup klik dua kali nama layer tersebut)

5) Pilih tab source 6) Query builder

7) Pada halaman ekspresi, masukkan "admin" pada bagian fields dan 'Indonesia' pada bagian values, klik All, klik dua kali Indonesia.

8) Klik OK 2 kali

9) Hal serupa juga dilakukan untuk layer titik

“ne_10m_populated_places.shp” dengan ekspresi "ADM0NAME" = 'Indonesia'

(13)

10) Memberi warna (Syombology). Tampilan styling terdapat dalam properties masing-masing layer, dengan mengklik kanan/klik 2 kali nama layernya kemudian pilih symbology.

11) Cara cepat melihat hasil perubahan symbology, bisa dengan

mengaktifkan panel Layer styling. Klik kanan bagian kosong di sebelah atas dekat toolbar-Pilih layer styling panel. Hasilnya akan tampak di samping kanan.

(14)

12) Mengganti warna layer Dunia (ne_10m_admin_0_map_units.shp).

Bagian paling atas, pilih nama layernya dengan mengklik langsung. Pada drop-down yang tertulis single symbol, biarkan saja. Bagian color, klik panah ke bawah, di sini kita pilih abu-abu. Otomatis berubah jika Live Update nya di centang.

13) Mengubah warna Provinsi (ne_10m_admin_1_states_provinces.shp).

Pilih nama layer ne_10m_admin_1_states_provinces.shp di drop down atas. Pilih categorized pada bagian symbol. Klik panah bawah pada kolom value, pilih (name) → sesuai dengan nama pada table atribut. Klik classify.

(15)

14) Warna pada tiap-tiap polygon dapat diatur secara manual dengan mengklik dua kali symbol warnanya atau memilih warna berbeda pada kolom Color Ramp Memberi warna pada titik Kota (ne_10m_populated_places.shp).

1. Pilih layer

ne_10m_populated_places.shp 2. Pilih categorized pada bagian

symbol

3. Klik panah bawah pada kolom value, pilih (FEATURECLA) → sesuai dengan nama pada table atribut

4. Klik classify

5. Blok simbol Populated place dan all other value

6. Klik delete

7. Klik 2x simbol Admin-0- Capital 8. Klik simple marker

9. Pilih simbol kotak 10. Ubah size menjadi 7 11. Satuannya point

12. Fill color transparent dengan mengklik panah ke bawahnya 13. Stroke color merah

14. Stroke width 1

(16)

15. Klik symbol + pada bagian marker 16. Ganti simbolnya dengan bulatan

17. Masukkan pengaturan nilai dan warna sesuai gambar berikut

18. Hal serupa juga dilakukan pada symbol Admin-1- Capital dengan mengganti marker segitiga.

(17)

Memberi label 1. Klik tab label

2. Pilih layer ne_10m_populated_places.shp 3. Pilih single label

4. Ganti value menjadi NAME (Sesuai dengan tabel atribut) 5. Atur jenis dan ukuran font

6. Centang Draw Text Buffer 7. Centang Draw drop shadow

Beberapa pilihan customisasi dapat dilakukan secara manual. Silahkan berkreasi dengan pengaturan-pengaturan yang ada pada layer styling. Simpan hasil pekerjaan dengan mengklik Menu Project > Save > pilih tempat penyimpanan dan beri nama.

(18)

Tugas 2

Masukkan peta raster 50m_Raster > NE1_50M_SR_W > NE1_50M_SR_W.tif.

1. Peta Indonesia sebagai latar belakang berwarna Abu-abu, Pulau Kalimantan diberi warna sesuai Provinsinya.

2. Masukkan titik kota-kota di Kalimantan dengan symbol berdasarkan Jumlah Penduduk (Petunjuk > Gunakan simbologi Graduated, Value POP_MAX, Method pilih Size, Warna Merah, Kelasnya 5)

3. Beri label nama kota di pulau kalimantan dengan warna hitam, text buffer kuning.

(19)

4. Layout Peta

Peta yang akan dilayout merupakan hasil dari tugas 2. Layer peta yang telah diedit, diberi symbol, serta label, maka akan masuk ke tahapan layout.

a. Buka menu project > new print layout (cara cepat, ketik ctrl+P)

b. Akan muncul halaman pemberitahuan untuk memberi nama layout, boleh dikosongkan karena akan diisi otomatis oleh system jika kosong.

c. Pada halaman layout, akan nampak menu bar, toolbar, toolbox, serta menu properties.

1. Menambahkan Peta

a. Untuk menambahkan peta, klik menu Add item > Add Map

(20)

b. Drag kursor pada halaman peta dari satu sisi dengan menahan tombol klik kiri mouse, kemudian lepaskan pada sisi lainnya.

c. Peta akan muncul sama seperti pada halaman utama QGIS.

2. Mengatur ukuran kertas

a. Sebelum mengedit lebih lanjut, pastikn ukuran kertas atau halaman cetak sudah sesuai. Klik kanan pada halaman utama > page properties.

b. Pada bagian kanan layar, atau pada menu properties, terdapat pilihan untuk memilih ukuran kertas sesuai keinginan

(21)

3. Menggeser, meperbesar/memperkecil peta

a. Peta yang tidak mencakupi halaman kertas atau ingin mengubah tampilan skalanya, menggunakan tool Move content

b. Klik menu edit > move content (Pada toolbox bernama Move item content)

c. Mengembalikan kursor ke mode memilih, klik menu edit > Select/move item

4. Mengatur margin kertas

a. Ruler atau skala kertas terletak pada sisi atas dan samping kiri layer dengan satuan mm.

b. Klik dan tahan (drag) mouse dari salah satu sisi ruler ke arah margin kertas, kemudian lepaskan.

c. Untuk mengedit jarak margin, drag penanda berbentuk panah merah di bagian ruler

Ruler yang bisa digeser

(22)

5. Mengatur skala peta

a. Klik peta dengan setelah tombol select/move item diaktifkan. Menu item properties akan aktif.

a

b

b. Atur nilai skala sesuai yang diinginkan, misalnya menjadi 18000000 (18 juta) c. Klik pilihan CRS untuk mengganti jenis system koordinat yang akan

ditampilkan. Secara default, layout akan mengikuti system koordinat yang telah di atur pada saat mengedit data peta. Untuk Latihan ini, pilih CRS WGS 84 EPSG 4326.

6. Menambahkan Teks Judul/teks lainnya a. Klik menu add item > Add Label

b. Drag pada bagian yang diinginkan di halaman utama layout. Ukuran kotaknya bisa dibuat bebas, nanti akan diatur lagi setelah mengetikkan teksnya.

c. Masukkan teks pada kolom main properties.

d. Atur font pada kolom menu appearance e. Pilih perataan/alignment

f. Centang frame dan backround jika diinginkan g. Atur kembali posisi teks serta ukuran kotaknya

(23)

7. Menambahkan legenda

a. Klik menu add items > Add Legend b. Drag kotak pada area yang diinginkan c. Isi judul legenda pada bagian kolom title d. Hilangkan ceklis Auto update

e. Pilih layer yang tidak ingin ditampilkan di legend item, kemudian klik tanda (-)

f. Ganti sub-judul atau keterangan legenda dengan mengklik 2 kali teksnya g. Atur jenis dan ukuran font untuk masing-masing item legenda pada menu

Fonts and Text Formatting

h. Posisikan legenda pada bagian yang diinginkan.

(24)

8. Menambahkan Panah Utara

a. Klik menu Add Items > Add North Arrow

b. Drag pada area yang diinginkan, atur ukurannya agar proporsional dengan ukuran peta.

c. Pilih jenis panah yang lain dengan mengklik menu search directory.

d. Bisa juga menambahkan jenis panah yang lain dengan memasukkan memilih foldernya setelah mengklik tombol Add. File simbol yang dapat dibaca dan diedit oleh QGIS adalah yang berformat .svg.

(25)

e. Ganti Fill color (warna isi) atau stroke color (warna garis pinggir) sesuai kebutuhan

f. Beri warna latar atau garis pinggir dengan mencentang tombol Frame dan Backround.

9. Menambahkan skala

a. Klik menu Add Items > Add scale bar

b. Kolom map isikan nama layer peta yang akan diberi skala c. Style untuk memilih jenis skala yang akan digunakan d. Atur satuan yang digunakan pada scale units

e. Label unit multiplier secara default bernilai 1. Jika diubah, maka nilai tampilan akan menunjukkan hasil perkalian antara skala sebenarnya dengan nilai ubahan

f. Label per unit secara defult akan mengikuti satuan yang digunakan.

g. Segment menunjukkan berapa kotak/titik angka skala ke arah kiri atau kanan angka 0

h. Fixed width adalah panjang satu kotak/titik skala

i. Fixed segment width 1 adalah panjang satu kotak/titik dalam ukuran kertas, Fixed segment width 2 adalah panjang total dari batang skala j. Atur penempatan teks skala pada menu display

(26)

10. Menambahkan grid

a. Aktifkan layer peta dengan mengklik tombol select/move items b. Pada bagian item propertis > grid > klik tombol + > klik Grid 1 >

Modify

c. Jika ingin menambahkan lebih dari 1 grid, klik tombol +

(27)

d. Pilih grid type sesuai kebutuhan

e. Pilih CRS > secara default akan mengikuti aturan system koordinat yang sama dengan pengaturan no. 1 di atas. Jika memiliki grid yang lain, ganti CRS ke jenis yang berbeda

f. Jarak antar grid diatur pada kolom interval. Secara default adalah Map Unit > CRS yang digunakan

g. Atur panjang interval yang dibutuhkan dengan mengganti nilai pada kolom X dan Y

h. Jenis grid dapat diatur pada kolom Frame style

(28)

i. Centang Draw coordinate untuk menampilkan keterangan koordinat j. Atur format untuk menampilkan jenis-jenis tampilan koordinat grid

serta arah terhadap lintang dan bujur sesuai kebutuhan

k. Atur posisi serta orientasi teks koordinat untuk masing-masing sisi, misalkan akan menampilkan teks secara vertical maka pilih Vertical ascending/descending

l. Atur ukuran serta jenis font sesuai kebutuhan.

11. Menambahkan peta inset atau peta tunjuk lokasi

a. Kunci halaman peta 1 yang telah diedit agar tidak bergeser Ketika memasukkan peta kedua

b. Aktifkan layer peta setelah mengklik tombol select/move item c. Centang kolom Lock Layers dan Lock styles for layers

(29)

d. Pindah ke halaman editing QGIS, zoom out peta untuk menampilkan daerah utama lebih kecil terhadap daerah-daerah lainnya.

e. Kembali lagi ke halaman layout, klik menu Add Items > Add Map f. Drag pada bagian halaman utama layout untuk menampilkan peta

inset. Ukurannya lebih kecil dari peta utama.

g. Atur posisi dan skalanya dengan tombol move content

(30)

h. Beri warna garis pinggir dengan mencentang tombol frame

i. Menampilkan posisi peta utama dalam peta inset > klik overview > klik tombol + > klik overview 1

j. Centang Draw “Overview 1” overview

k. Isikan Map frame dengan layer peta utama/peta 1 l. Ganti warna frame style

12. Mengekspor layout peta

a. Simpan layout terlebih dahulu, klik menu Layout > Save Project (ctrl+S)

b. Klik menu layout > save as *.jpg, *.svg, atau *.pdf c. Pilih folder penyimpanan dan beri nama

d. Atur resolusi output. Standard reslousi untuk cetak di atas 280 dpi.

e. Khusus eksport ke pdf, ada pilihan untuk membuat GeoPDF.

Outputnya terdiri dari layer- layer yang bisa diaktifkan atau nonaktifkan.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi kulit batang rambutan dilakukan sebagai berikut: Ekstrak ditimbang sebanyak 50 mg dilarutkan dengan metanol

Motor sinkron digunak DQ XQWXN PHPSHUEDLNL FRV - \DLWX IDNWRU GD\D sehingga menghasilkan kualitas kerja yang baik. Kemampuan suatu motor untuk menghasilkan putaran sangat

Secara tradisional ada dua cara pencampuran adonan roti, yaitu sponge and dough method atau metode babon dan straight dough method atau cara langsung, metode lainnya,

Dalam penelitian pengembangan di bidang pembelajaran, indikator untuk menyatakan bahwa keterlaksanaan model dikatakan efektif misalnya dapat dilihat dari

Untuk menguji pengaruh biaya operasional, Inflasi, dan Produk Domestik Bruto terhadap Pembiayaan Musyarakah pada Bank Syariah Mandiri..

OUTRIGGER MERUPAKAN SUATU SISTEM STRUKTUR YANG MENGHUBUNGKAN CORE DENGAN KOLOM PERIMETER YANG DILETAKKAN PADA SATU LANTAI ATAU LEBIH SEPANJANG KETINGGIAN BANGUNAN

 RPJMN 2015-2019 akan diacu dalam penyesuaian RKPD Perubahan karena RKPD Kota Magelang mengacu pada RKP 2015 (saat itu RPJMN 2015-2019 ditetapkan setelah RKP 2015) 