• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jalan Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta 55001

Telp. /Fax 379133, Rektor (0274) 371233 Email : arts@isi.ac.id Website : www.isi.ac.id

LAPORAN KINERJA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2020

(2)
(3)

ii Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum ... 1

B. Dasar Hukum ... 9

C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi ... 10

D. Permasalahan Utama yang dihadapi organisasi ... 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 17

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 17

B. Realisasi Anggaran ... 25

BAB IV PENUTUP ... 33

LAMPIRAN

(4)
(5)

iv Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta

IKHTISAR EKSEKUTIF

ISI Yogyakarta sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi dan merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengutamakan pada peningkatan layanan Tridharma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan tugas-tugas pemerintahan dimaksud, ISI Yogyakarta telah menetapkan visi, misi, tujuan, kajian analisis, dan sasaran strategis serta capaian indikator program/kegiatan yang kesemuanya terangkum dalam dokumen Rencana Strategis ISI Yogyakarta tahun 2020 -2024. Dokumen Renstra ini dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan dalam menjalankan manajemen kinerja dan pengembangan di masa mendatang serta merupakan bagian dalam menyusun Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja Tahun 2020 dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dalam hal ini ISI Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi Negeri mendapat mandat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dengan adanya Laporan Kinerja ini juga sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Kinerja merupakan produk akhir dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam kurun waktu satu tahun. Laporan Kinerja tahun 2020 ini akan memberikan uraian deskripsi tentang capaian hasil kinerja selama satu tahun sesuai program/kegiatan yang dirinci dalam dokumen DIPA/RKAKL tahun 2020 serta secara umum dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan anggaran dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan sesuai target yang diharapkan. Penyusunan Laporan Kinerja tidak terlepas dari keterkaitannya dengan dokumen-dokumen pendukung lainnya yaitu Perjanjian Kinerja, Pengukuran dan Pengelolaan Data Kinerja.

Menurut Permendikbud No. 39 Tahun 2020 bahwa SAKIP yang merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggung-jawaban dan peningkatan kinerja. Dengan mengacu bagan di bawah ini, ISI Yogyakarta akan berupaya mewujudkan satuan kerja yang berakuntabilitas kinerja yang baik.

(6)

v Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Gambar 1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Berdasarkan sasaran strategis yang ada di Renstra 2020-2024 ISI Yogyakarta, maka Capaian kinerja ISI Yogyakarta tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif

Ada dua indikator kinerja yang mendukung sasaran program pertama ini. Secara umum semua program/kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik. Pagu anggaran untuk mendukung sasaran pertama ini sebesar Rp 19.457.117.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp 14.483.321.000 atau 74,44%

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

Pada sasaran kedua terdiri dari dua indikator kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.852.013.000 dan telah menyerap anggaran sebesar Rp 2.414.479.966 atau 84,66 %

3. Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran.

Sasaran ketiga terdiri dari tiga indikator kinerja dengan anggaran sebesar Rp 93.799.909.000 dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp 86.214.936.880 atau sebesar 91,91%.

Jumlah anggaran yang dikelola ISI Yogyakarta tahun 2020 sebesar Rp 116.109.039.000 dengan realisasi sebesar Rp 103.112.737.846 atau terserap 88,81%. Dan masih terdapat anggaran yang belum terealisasi sebesar Rp 12.996.301.154 atau 11,19%. Rencana Strategis Reviu dan Evaluasi Perjanjian Kinerja Sistem Akuntabilitas Kinerja Laporan Kinerja Pengukuran Kinerja Pengelolaan Data Kinerja

(7)

vi Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta

GRAFIK REALISASI

ANGGARAN 2020

100.000.000.0 00 90.000.000.00 0 80.000.000.00 0 70.000.000.00 0 60.000.000.00 0 50.000.000.00 0 40.000.000.00 0 30.000.000.00 0 20.000.000.00 0 10.000.000.00 0 0 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Alokasi Realisa si

Secara umum program/kegiatan untuk mendukung tercapainya ketiga sasaran strategis 2020 telah terselenggara dengan baik dengan capaian target kinerja sebesar 100%. Dukungan sumber pembiayaan berdasarkan pada DIPA yang dikelola di ISI Yogyakarta, dengan jumlah total anggaran mencapai Rp 116.109.039.000 dapat terealisasi sebesar Rp 103.112.737.846 atau 88,81 %.

TABEL REALISASI ANGGARAN 2020

Sasaran Strategis Alokasi Anggaran Realisasi Penyerapan Persentase terhadap Total Alokasi Sasaran 1 19.457.117.000 14.483.321.000 12,47 % Sasaran 2 2.852.013.000 2.414.479.966 2,07 % Sasaran 3 93.799.909.000 86.214.936.880 74,23% Jumlah 116.109.039.000 103.112.737.846 88,80 %

(8)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 1

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum

Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri seni tertua di Indonesia, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasional maupun akademis mulai dari jenjang Program Diploma (D1, D3, D4/Sarjana Terapan) dan Program Sarjana (S1) serta Program Pascasarjana (S2 dan S3). Penyelenggaraan layanan pembelajaran berada di dua lokasi yang berbeda. Pertama untuk Program Diploma dan Sarjana menempati Kampus ISI Yogyakarta yang berada di Jalan Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta dan untuk penyelenggaraan pendidikan program Pascasarjana berada di Jalan Suryodiningratan nomor 8 Yogyakarta.

ISI Yogyakarta dibentuk atas dasar Keputusan Presiden RI nomor 39/1984 tanggal 30 Mei 1984 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada tanggal 23 Juli 1984. ISI Yogyakarta merupakan penggabungan dari tiga lembaga pendidikan tinggi seni, yaitu Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI) “ASRI” Yogyakarta, Akademi Musik Indonesia (AMI), dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta. Dengan berfusi menjadi institut status kelembagaannya menjadi lebih tinggi dan dalam melaksanakan kerjasama antar cabang seni menjadi lebih efektif dan efisien.

Eksistensi ISI Yogyakarta lahir dari dan berada dalam kehidupan seni budaya yang menyejarah dan membawa hasil bagi kehidupan masyarakat yang menyatu dalam kebhinekaan budaya, sebagai lembaga pendidikan tinggi seni berdasarkan asas Pancasila dan seni budaya bangsa. ISI Yogyakarta mengedepankan pelestarian, pengelolaan, dan pengembangan potensi seni budaya untuk membangun masyarakat yang memiliki daya saing. Dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik, ISI Yogyakarta mengembangkan organisasi yang efisien, efektif, berkualitas, dan akuntabel.

Berdasarkan Surat Keputusan dari BAN-PT dengan nomor: 105/SK/BAN-PT/Akred/PT/V/2018 tanggal 15 Mei 2018, ISI Yogyakarta telah berhasil meraih akreditasi “A”. Pencapaian predikat akreditasi tertinggi ini adalah hasil kerja keras semua sivitas akademika ISI Yogyakarta. Untuk mempertahankan akreditasi “A” tersebut perlu peningkatan keunggulan bidang akademik dan penciptaan seni, serta keunggulan di bidang tata kelola. Penyelenggaraan Tri dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat tetap menjadi landasan utama. Di samping itu partisipasi aktif serta upaya penjabaran yang cerdas, kritis, kreatif, dan kontekstual dari seluruh sivitas akademika.

ISI Yogyakarta memiliki 23 program studi terdiri dari 17 program studi jenis akademis dan 3 program studi vokasional (1 program untuk jenjang sarjana terapan dan 2 program untuk ahli madya), serta 2 program studi magister seni dan 1 program studi doktor seni di pascasarjana. Semua program studi telah terakreditasi dari BAN-PT. Ada 7 program studi terakreditasi A, 14 program studi terakreditasi B, dan 2 program studi terakreditasi C. Untuk program studi dengan akreditasi C, sudah mengajukan Reakreditasi untuk mencapai nilai minimal B, pada saat ini menunggu Assesmen Lapangan oleh Tim Assessor BAN-PT. Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem penjaminan mutu eksternal perguruan tinggi

(9)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2 untuk menjaga standar mutu perguruan tinggi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses penyelenggaraan pendidikan.

Dalam penyelenggaraan kegiatan tahun 2020 terjadi banyak perubahan mendasar dibanding kegiatan di tahun 2019, yaitu pertama adanya perubahan nomenklatur semua jajaran di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi semula dibawah Kemenristekdikti berpindah naungan ke Kemendikbud; kedua berupa program nasional yang dicanangkan Kemendikbud yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang perlu penyiapan dalam aplikasinya di setiap satuan kerja. Untuk hal ini dibutuhkan akselerasi dan penyelarasan dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dengan dukungan program kegiatan dan anggaran yang lebih prioritas.

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 754/P/2020 tanggal 5 Agustus 2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020, maka Kontrak Kinerja Rektor menjadi arah dan pedoman kebijakan pelaksanaan kegiatan tahun 2020, yang meliputi:

1. Rata-rata predikat SAKIP minimal BB

2. Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 80

3. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta

4. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

5. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerjasama dengan mitra

6. Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi

7. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah

8. Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah nasional dalam 5 tahun

9. Persentase dosen tetap berkualifikasi S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diiakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja

10. Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen

Penilaian predikat SAKIP meliputi 5 (lima) komponen yang berpengaruh pada hasil penilaian antara lain:

a. Perencanaan Kinerja, meliputi dokumen Renstra 2020-2024, Rencana Kinerja Tahun 2021, Perjanjian Kinerja Tahun 2020, dan Rencana Aksi Tahun 2020;

(10)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 3 b. Pengukuran Kinerja, meliputi pemanfaatan aplikasi

e-kinerja.kemdikbud.go.id;

c. Pelaporan Kinerja, meliputi dokumen laporan kinerja tahun 2019; d. Evaluasi Kinerja, meliputi pelaksanaan evaluasi internal;

e. Capaian Kinerja, meliputi capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja tahun 2019.

ISI Yogyakarta melaksanakan implementasi SAKIP sesuai dengan kriteria dari lima komponen tersebut dengan baik.

Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L ISI Yogyakarta tahun 2020 juga mengalami perubahan, salah satunya terdapat kendala pelaksanaan realisasi anggaran berupa akibat dari terjadinya bencana non alam berupa pandemi Covid-19, sehingga membawa perubahan pada sistem dan pola kerja ASN dalam melayani masyarakat yaitu dengan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru mengubah paradigma kerja ASN dengan Flexi Work, Smart Office, Co-Working Space. Hal ini semata-mata untuk meminimalisir kontak langsung dalam pencegahan merebaknya Covid-19. Upaya yang dilakukan ISI Yogyakarta untuk percepatan penyerapan anggaran, yaitu dengan melakukan beberapa strategi diantaranya dengan refocusing anggaran, optimalisasi dana luncuran, dan pemanfaatan dana blokir.

Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta, ISI Yogyakarta melakukan pendataan alumni dengan dibentuknya Tim Tracer Study pada masing-masing program studi dengan kuesioner dari para alumni. Dari hasil tracer study, maka alumni dapat diketahui persentase alumni yang mendapat pekerjaan baik pada instansi pemerintah maupun swasta, atau yang berwirausaha, juga yang melanjutkan studi.

Untuk lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional, ISI Yogyakarta dapat disetarakan dengan adanya program mahasiswa Magang, Studi Oreientasi, Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa, dan mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti Pimnas, Peksiminas, dan PKM tingkat Nasional.

Program studi program S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerjasama dengan mitra antara lain dilakukannya kerjasama dengan Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten, Instansi lain maupun sesama Perguruan Tinggi baik Negeri, Swasta, Dalam Negeri dan Luar Negeri, Dunia Usaha dan Dunia Industri yang bersentuhan dengan bidang seni maupun bidang sosial budaya. Kerjasama ISI Yogyakarta terdata di bagian Kerjasama dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

Untuk mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek

(team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi, ISI Yogyakarta masih dalam proses

penajaman pada evaluasi kurikulum guna mendukung metode pembelajaran tersebut. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah, mengacu pada modal dasar akreditasi internasional, yaitu adanya program studi yang memiliki nilai akreditasi A dari BAN-PT selama 2 tahun berturut-turut. ISI Yogyakarta mempunyai peluang tersebut dari nilai akreditasi program studi Disain Interior. ISI Yogyakarta saat ini juga dalam

(11)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 4 proses penyusunan borang pilot akreditasi internasional dan telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai tempat uji kompetensi sesuai standar BSNP.

Persentase dosen yang berkegiatan tridharma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah nasional dalam 5 tahun, ISI Yogyakarta telah mendata dengan dibuatkan form geogle scholar dari bidang akademik untuk dosen-dosen yang masuk pada kriteria dimaksud. Selain itu juga dilakukan upaya dengan melaksanakan kegiatan/program untuk mempertahankan peringkat QS by subject. Berturut-turut 4 tahun terakhir peringkat berdasarkan QS by

subject ISI Yogyakarta berada pada peringkat 24 di tahun 2017, peringkat 17 di tahun

2018, untuk tahun 2019 dan tahun 2020 berada pada peringkat antara 50-100.

Upaya untuk meningkatkan persentase dosen tetap berkualifikasi S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi professional, dunia industri, atau dunia kerja, antara lain dengan dilakukannya seleksi diberikannya bantuan biaya bagi dosen untuk lanjut studi S3.

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen, terus dilakukan sosialisasi dan pendekatan-pendekatan untuk mengubah pola pikir dosen bidang seni untuk melakukan penelitian yang mendukung hasil karya seni.

Perubahan-perubahan mendasar diatas sesuai arah kebijakan pusat, setiap satuan kerja tidak boleh mengendorkan dalam pencapaian kinerja, artinya target volume output tidak boleh dikurangi namun tetap efisien dalam penggunaan anggaran, bahkan diijinkan untuk optimalisasi penambahan volume output.

Di dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2020/2021 ISI Yogyakarta masih sama polanya dengan tahun ajaran 2019/2020, hanya sedikit perubahan berkaitan pada pelaksanaan UTBK karena pandemi Covid-19 maka standar pelaksanaan UTBK mahasiswa baru mengacu pada peraturan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Adapun sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru seperti tahun akademik sebelumnya, yaitu dengan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM). Untuk animo dan jumlah mahasiswa baru yang registrasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(12)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 5

Tabel 1.1

Jumlah Animo dan Jumlah Mahasiswa Baru yang Registrasi Tahun 2018 - 2020

Pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah animo calon mahasiswa dan mahasiswa baru yang melakukan registrasi (daftar ulang) pada Pendaftaran Mahasiswa

Baru (PMB) ISI Yogyakarta selama tiga tahun terakhir (Tahun Akademik 2018/2019 sampai dengan Tahun Akademik 2020/2021). Dari enam jenjang pendidikan yang ditawarkan dapat terlihat animo terbesar adalah untuk program strata satu.

Untuk TA 2020/2021 total Mahasiswa Baru yang mendaftar melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan MANDIRI sejumlah 9871, sedangkan yang melakukan registrasi sejumlah 1214. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa animo komulatif calon mahasiswa masih tinggi, namun mengingat keterbatasan daya tampung maka yang diterima masih sangat jauh di bawah angka pendaftar. Sedangkan untuk program Pascasarjana dari total animo 351 yang melakukan registrasi sejumlah 104 dari jumlah diterima 114 mahasiswa.

Tabel 1.2

Perkembangan Pola Seleksi Mahasiswa Baru Tahun 2018 – 2020

2018/2019 2019/2020 2020/2021

SNMPTN SBMPTN SNMPTN SBMPTN SNMPTN SBMPTN 15 Prodi 17 Prodi 17 Prodi 17 Prodi 17 Prodi 17 Prodi

3 Pilihan 2 Pilihan 2 Pilihan

Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa perkembangan pola seleksi mahasiswa baru ISI Yogyakarta dari Tahun Akademik 2018/2019 sampai dengan 2020/2021. Pada Tahun Akademik 2018/2019 ISI Yogyakarta yang sudah bergabung dalam program nasional SBMPTN dengan menyertakan 17 Program Studi dan 15 Program Studi pada SNMPTN Jenjang S1. Tahun berikutnya 2019/2020 baik dalam program nasional SNMPTN dan SBMPTN dengan menyertakan 17 Program Studi Jenjang S1. Dengan demikian sejak Tahun Akademik 2019/2020 semua program studi jenjang S1 sejumlah 17 Program Studi telah lengkap terintegrasi dalam SNMPTN dan SBMPTN dalam kategori SOSHUM.

Jenjang Pendidikan

TA 2018/2019 TA 2019/2020 TA 2020/2021 Animo Registrasi Animo Registrasi Animo Registrasi

D-1 160 88 92 71 150 75 D-3 192 57 137 59 165 80 D-4 135 36 97 40 92 39 S-1 12668 1010 6401 1013 9529 1038 S-2 218 97 256 86 335 97 S-3 20 9 23 6 16 7

(13)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 6 Penambahan jumlah prodi yang tergabung dalam SNMPTN dan SBMPTN pada Tahun Akademik 2018/2019 calon mahasiswa diberi opsi 3 pilihan prodi, dimana ini sangat berpengaruh pada jumlah animo pendaftar yang dapat dilihat dari data pendaftar sejumlah 12.668 calon mahasiswa.

Pada Tahun Akademik 2019/2020 terdapat perubahan regulasi SNMPTN dan SBMPTN yang berdampak pada penurunan jumlah animo pendaftar. Regulasi dimaksud adalah:

Sebelumnya calon mahasiswa bisa mendaftar 3 pilihan prodi, berubah hanya bisa mendaftar 2 pilihan prodi.

Prasyarat Sekolah yang bisa ikut SNMPTN diperketat, yaitu Sekolah berakreditasi A semula 50% menjadi 40%, Sekolah berakreditasi B semula 35% menjadi 25%, dan Sekolah non akreditasi semula 15% menjadi 5%.

Calon mahasiswa yang sudah lolos SNMPTN akan dikunci tidak bisa mendaftar di SBMPTN.

Hilangnya pilihan seleksi tes Campuran juga mengakibatkan kebingungan di kalangan calon mahasiswa. Ada persepsi bahwa jurusan IPS hanya bisa ikut ujian di kategori SOSHUM dan kelompok IPA hanya bisa ikut ujian di kategori SAINTEK.

Pada Tahun Akademik 2020/2021 meski dalam kondisi pandemi covid-19 tidak mengurangi animo pendaftar calon mahasiswa di ISI Yogyakarta, berdasarkan data yang terlaporkan adanya peningkatan jumlah animo pendaftar dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2020 tercatat 9529 pendaftar jenjang S1. Begitu juga dengan jumlah pendaftar pada jenjang Strata 2 dan 3 di Program Pascasarjana juga ada peningkatan.

Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa

Tahun 2018- 2021

Pada tabel 1.3 diuraikan tentang jumlah mahasiswa ISI Yogyakarta selama tiga tahun terakhir (Keadaan Semester Gasal Tahun Akademik 2018/2019 sampai dengan Tahun Akademik 2020/2021). Untuk jenjang D3 dari 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, sedangkan jenjang S1 terjadi penurunan dikarenakan beberapa mahasiswa yang sudah lulus. Jenjang Pascasarjana mengalami peningkatan dengan jumlah total 352.

Jenjang Pendidikan TA 2018/2019 TA 2019/2020 TA 2020/2021 D-1 88 0 57 D-3 234 245 263 D-4 162 183 180 S-1 4653 4832 4730 S-2 288 280 304 S-3 49 51 48

(14)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 7

Tabel 1.4

Jumlah Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2018 - 2020

Pada tabel 1.4 merangkum tentang jumlah dosen berdasarkan jabatan fungsional selama tiga tahun terakhir (2018-2020). Terlihat bahwa yang menjadi indikator kinerja adalah permasalahan persentase jumlah Lektor Kepala dan Guru Besar yang semakin menyusut. Sementara program percepatan Guru Besar yang dilakukan di Kemendikbud belum mampu mendongkrak penambahan Guru Besar di ISI Yogyakarta. Persyaratan menjadi Lektor Kepala harus sudah lulus S3 juga menjadi kendala dalam menambah jumlah Lektor Kepala di ISI Yogyakarta.

Pada tahun 2020 mulai dialokasikan bantuan pendidikan studi lanjut S3 bagi Dosen dari sumber dana PNBP sebagai upaya nyata untuk menambah jumlah dosen berkualifikasi Doktor, sehingga diharapkan dapat menaikan jumlah Lektor Kepala dalam kurun waktu yang dapat diprediksikan sebelumnya.

Sampai dengan akhir tahun 2020, jumlah dosen di ISI Yogyakarta adalah 324 orang yang meliputi dosen lulus S-2 sejumlah 271 orang atau 83,64% dan S-3 sejumlah 53 orang atau 16,35%.

Tabel 1.5

Jumlah Tenaga Kependidikan Berdasarkan Golongan Tahun 2018 - 2020

Pada tabel 1.5 merinci tentang jumlah tenaga kependidikan yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh karena pegawai telah purna tugas/pensiun atau meninggal dunia sebelum pensiun, sesuai formasi CPNS Tenaga Kependidikan yang dibutuhkan tidak semuanya disetujui oleh Kementerian, sehingga tidak cukup menutup SDM Tenaga Kependidikan yang purna tugas. Kondisi jumlah pada tahun 2020 tersebut sudah termasuk penerimaan seleksi CPNS TA 2019 yang penugasannya di tahun 2020. Jabatan Fungsional 2018 2019 2020 Dosen 6 3 51 Tenaga Pengajar 0 0 0 Asisten Ahli 48 89 40 Lektor 161 166 163 Lektor Kepala 65 63 63 Guru Besar 10 8 7 Jumlah 290 329 324 Golongan 2018 2019 2020 I 2 2 2 II 73 65 55 III 119 118 119 IV 10 12 13 Jumlah 204 197 189

(15)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 8

Tabel 1.6

Jumlah Tenaga Kontrak Tahun 2020

Tabel 1.6 merinci jumlah tenaga kontrak ISI Yogyakarta yang perekrutannya dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi. Pertama, harus lolos persyaratan administrasi. Kedua, mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (CAT) yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional I Wilayah Yogyakarta (BKD) Propinsi D.I. Yogyakarta. Tenaga kontrak yang lolos seleksi dan diterima akan bekerja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan. Penambahan SDM dengan status tenaga kontrak ini diperlukan untuk mendukung kelancaran tugas yang tidak dapat dipenuhi oleh PNS karena keterbatasan beban kerja yang harus dijalankan dalam operasional perkantoran dan pembelajaran, mengingat banyaknya tenaga kependidikan berstatus PNS yang purna tugas.

Sesuai arah kebijakan pemerintah pusat yang membatasi eselonisasi hanya sampai pada level 2 maka pada akhir tahun 2020 terjadi perubahan pada jenis jabatan struktural/eselonisasi 3 dan 4 tenaga kependidikan, yaitu penerapan adanya penyetaraan jabatan struktural/eselonisasi 3 dan 4 menjadi penetapan jabatan fungsional (Jabfung). ISI Yogyakarta menerima SK Jabatan Fungsional dari Kemendikbud dan segera melaksanakan penetapan serta pelantikan pada tanggal 29 Desember 2020, diharapkan pada tahun 2021 perubahan tersebut sudah bisa diterapkan sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

Mempertimbangkan tugas manajerial tata kelola organisasi juga harus tetap berjalan maka dimungkinkan pemangku jabatan fungsional dimaksud dapat diberi tambahan tugas sebagai Koordinator maupun Sub. Koordinator di unit kerjanya yang selama ini dijalankan.

Adapun jabatan fungsional yang dilantik meliputi 11 jenis jabatan fungsional dengan level Ahli Muda dan Ahli Madya, terperinci sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 1.7

Jumlah Tenaga Kependidikan Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2020

Jabatan Fungsional Ahli Muda Ahli Madya Jumlah

Pengembang Teknologi Pembelajaran 1 1 2

Arsiparis 8 5 13

Perencana 0 1 1

Analis Pengelolaan Keuangan APBN 3 1 4

Administrasi Cleaning

Service Satpam

(16)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 9 Jabatan Fungsional Ahli Muda Ahli Madya Jumlah

Analis Kepegawaian 5 2 7

Pranata Komputer 10 0 10

Statisti 1 0 1

Pranata Humas 1 0 1

Analis Anggaran 1 0 1

Analis Keuangan APBN 1 0 1

Pengelola Barang/Jasa 1 0 1

JUMLAH TOTAL 32 10 42

B. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Dasar hukum yang mendukung pembentukan ISI Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Keputusan Presiden RI Nomor: 39 Tahun 1984, tanggal 30 Mei 1984 tentang pendirian ISI Yogyakarta dengan 3 fakultas yaitu Fakultas Kesenian (FK), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Fakultas Non Gelar Kesenian (FNGK).

2. SK Rektor ISI Yogyakarta nomor 1357/PT.44/KP.00.24/1991, tanggal 26 Juli 1991 tentang penutupan Fakultas Non Gelar Kesenian (FNGK).

3. Keputusan Mendikbud Nomor 0469/0/1992, tanggal 18 Nopember 1992 tentang penggantian nama fakultas yaitu Fakultas Kesenian (FK) menjadi Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) menjadi Fakultas Seni Rupa (FSR).

4. Keputusan Mendikbud Nomor 0373/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang penambahan fakultas baru sehingga menjadi 3 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Fakultas Seni Rupa (FSR) dan Fakultas Seni Media Rekam (FSMR).

5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud RI nomor 72/DIKTI/2000 tanggal 27 Maret 2000 tentang pembukaan Program Pascasarjana, Program Studi S2 Penciptaan Seni.

6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud RI nomor 142/D/T/2004 Program Pascasarjana menjadi Program Magister Penciptaan dan Pengkajian seni.

7. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 1188/D/T/2006 tanggal 12 April 2006 tentang dibuka Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S3.

8. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 127/E/O/2013 tanggal 18 April 2013 tentang dibuka Program Studi Animasi (D3).

9. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 535/E/O/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang dibuka Program Studi Tata Kelola Seni (D4).

(17)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 10 10. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor

30/M/Kp/III/2015 tanggal 20 Maret 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Musik (S1), Penciptaan Musik (S1), Penyajian Musik (D4), dan Seni Drama Tari dan Musik (S1) pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

11. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 47/M/Kp/III/2015 tanggal 20 Maret 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Desain Produk Program Sarjana pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

12. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 159/M/Kp/IV/2015 tanggal 14 April 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Batik dan Fashion Program Diploma Tiga pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

13. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 119/KPT/I/2015 tanggal 18 November 2015 tentang Pembukaan Program Studi Tata Kelola Seni Program Sarjana dan Program Studi Penyajian Musik Program Diploma Empat pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

14. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 137/M/KPT/2017 tanggal 6 Maret 2017 tentang Penutupan Program Studi Tata Kelola Seni Program Diploma Empat pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

15. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 17/KPT/I/2019 tanggal 29 Januari 2019 tentang Perubahan Nama Program Studi pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0173/O/1995 tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan Tata Laksana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, maka Tugas Pokok dan Fungsi ISI Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Tugas Pokok ISI Yogyakarta adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional, dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu.

2. Fungsi

ISI Yogyakarta mempunyai fungsi:

a. melaksanakan, dan mengembangkan pendidikan tinggi;

b. melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

c. melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;

d. melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan;

(18)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 11 Organisasi ISI Yogyakarta terdiri atas:

a. Rektor dan Pembantu Rektor; b. Senat Institut;

c. Fakultas:

1) Fakultas Seni Rupa 2) Fakultas Seni Pertunjukan 3) Fakultas Seni Media Rekam d. Dosen;

e. Lembaga Penelitian;

f. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat;

g. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi;

h. Biro Administrasi Umum dan Keuangan; i. Unit Pelaksana Teknis:

1) Perpustakaan; 2) Pusat Komputer;

3) Unit Pelaksana Teknis lainnya; j. Dewan Penyantun.

(19)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 12 Struktur Organisasi ISI Yogyakarta berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0173/0/1995 tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan Tata Laksana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

(20)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 13

D. Permasalahan utama yang dihadapi organisasi

1. Persentase Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapatkan pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta

Berdasarkan data yang terkumpul dari Tim Tracer Study pada masing-masing prodi bahwa alumni yang melanjutkan studi sangat kecil, karena alumni lebih tertarik dan tertantang pada dunia industri, dunia usaha, wiraswasta atau banyak yang membuka sanggar maupun galeri seni.

2. Persentase Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional Terdapat beberapa prodi yang ada di ISI Yogyakarta sebagai perguruan tinggi seni bahwa tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan di luar kampus dalam waktu lama misalnya sampai 1 semester, disamping terbatasnya mitra seni yang menjadi rujukan untuk magang dalam waktu lama.

3. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerjasama dengan mitra

Sebagai insan seni ada beberapa program studi yang bekerja secara mandiri, jiwa seniman akan terbelenggu bila diberikan aturan-aturan yang membelenggu kreatifitas, sehingga sulit untuk mendapatkan mitra kerjasama yang bisa memahami hal tersebut.

4. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah

ISI Yogyakarta sampai saat ini masih belum mempunyai badan atau lembaga resmi yang mempunyai kewenangan mengeluarkan sertifikat kompetensi dan profesi bagi lulusan bidang seni. Dari 2019 sampai 2020 ini ISI Yogyakarta dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) masih dalam proses kerjasama melaksanakan rintisan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dengan

leading project ada di FSMR khususnya Jurusan Fotografi. Untuk rintisan

sebelumnya di Jurusan Disain juga sudah melaksanakan uji kompetensi dan profesi meski masih bersifat internal yang diselenggarakan oleh Prodi bekerjasama dengan HDII (Himpunan Disain Interior Indonesia). Diharapkan tahun mendatang sertifikat kompetensi dan profesi yang dikeluarkan ISI Yogyakarta melalui LSP yang terbentuk bisa terwujud untuk diakui secara Nasional maupun Internasional

5. Persentase dosen tetap berkualifikasi S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi professional, dunia industri, atau dunia kerja

ISI Yogyakarta mempunyai dosen yang berjiwa seniman, orientasi lebih banyak pada penciptaan seni daripada pengkajian seni, sehingga minat untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi dan mengurus angka kredit kenaikan jabatan sangat kurang.

(21)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 14 6. Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat

rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen Seperti permasalahan dosen berkualifikasi S3, untuk jumlah keluaran penelitian pada dosen ISI Yogyakarta juga masih rendah. Penciptaan karya seni bagi dosen seni khususnya merupakan penuangan kreatifitasnya, dan kebanyakan dari para dosen lebih sering berkarya pada penciptaan seni daripada melakukan penelitian, disamping jumlah program dan penelitian yang ditawarkan pemerintah banyak bidang non seni, sehingga kesempatan tersebut mempengaruhi minat dosen ISI Yogyakarta dalam melaksanakan penelitian. Diharapkan adanya penyetaraan hasil karya penciptaan seni untuk nilai penelitian maupun pengabdian masyarakat tersebut dapat menaikkan persentase jumlah keluaran penelitian dari hasil penyetaraan nilai karya cipta seni, dan juga diharapakan adanya kesempatan lebih banyak yang diberikan pemerintah dalam program penelitian bidang seni dapat mendorong minat dosen-dosen bidang seni untuk melaksanakan penelitian disamping kreatifitas penciptaan karya seni.

(22)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 15

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis

Visi

Institut Seni Indonesia Yogyakarta menjadi pelopor perguruan tinggi seni nasional yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasar Pancasila.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

2. Menyelenggarakan penelitian dan penciptaan seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

4. Menyelenggarakan kerjasama nasional, regional, dan internasional yang strategis, sinergis, dan berkelanjutan

5. Menyelenggarakan manajemen yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel (good governance)

Tujuan

1. Mewujudkan pendidikan seni yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, produktif, inovatif, dan kompetitif.

2. Mewujudkan penelitian dan penciptaan seni yang unggul, inovatif, berwawasan lingkungan, dan berbasis pada kearifan lokal.

3. Mewujudkan dharma pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan yang mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa untuk kesejahteraan masyarakat.

4. Mewujudkan kerjasama nasional, regional, dan internasional yang strategis, sinergis, dan berkelanjutan yang menghasilkan academic benefit.

5. Mewujudkan pengelolaan lembaga yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel (good governance).

Sasaran Strategis

1. Meningkatnya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif dan kompetitif.

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

3. Meningkatnya dharma pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan, yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatnya pengelolaan lembaga institut yang transparan, partisipatif dan akuntabel.

(23)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 16 5. Meningkatnya kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan.

B. Perjanjian Kinerja

Penetapan Perjanjian Kinerja ISI Yogyakarta dilandasi atas dasar komitmen pimpinan untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur selama satu tahun. Perjanjian Kinerja ISI Yogyakarta tahun 2020 ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Rektor ISI Yogyakarta. Perjanjian Kinerja baru dapat disusun pada pertengahan tahun anggaran karena menunggu ditetapkannya Indikator Kinerja Utama dari Kemendikbud serta aturan-aturan yang menyertainya. Di dalam tabel Perjanjian Kinerja terdapat Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama, dan Target yang akan dicapai. Pada akhir tahun anggaran setiap indikator kinerja dianalisis atas dasar data-data dukung yang ada untuk diuraikan atau dideskripsikan tingkat keberhasilannya (Realisasinya). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Perjanjian Kinerja ISI Yogyakarta Tahun 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi

Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB

predikat BB

Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 80

Nilai 85,00

Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta.

% 55,00

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional.

% 20,00

Meningkatnya kualitas kurikulum dan

pembelajaran

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra.

% 20,00

Persentase mata kuliah S1 dan

D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi.

% 50,00

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah.

% 2,50

Meningkatnya kualitas dosen pendidikan tinggi

Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100

(24)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 17

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima)

Persentase dosen tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja.

% 30,00

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi

internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen.

hasil penelitian per jumlah dosen 0,10

(25)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

ISI Yogyakarta telah menetapkan Perjanjian Kinerja yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja institusi. Untuk rincian analisis capaian setiap indikator kinerja diuraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dapat diuraikan pada sasaran kegiatan, yaitu:  Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan

Tinggi.

Tabel 3.1

Realisasi/Capaian Sasaran Kegiatan Meningkatnya Tata Kelola satuan Kerja

No. Indikator Kinerja Kegiatan Target Satker Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1. Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB Predikat BB 25 50 70 80,27 (A) 2. Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 80 Nilai 85 12,08 29,53 46,86 88,81

Tabel realisasi/capaian sasaran kegiatan meningkatnya tata kelola satuan kerja menunjukkan adanya progress dari triwulan I sampai dengan triwulan IV. Pada tahapan pencapaian per tiga bulan tersebut predikat dan nilai dengan catatan indikator kinerja kegiatan dilihat dari implementasi SAKIP di lingkungan satker, antara lain terhadap penyusunan Renstra tahun 2020-2024, penyusunan Perjanjian Kinerja Rektor, maupun penyerapan anggaran atas RKA-K/L satker. Hasil evaluasi SAKIP oleh tim dari Dikti yang melaksanakan visitasi ke ISI Yogyakarta pada triwulan IV diperoleh nilai 80,27 yang berarti masuk pada kategori predikat A, sehingga pencapaian tersebut melampaui target yang dicanangkan yaitu predikat BB. Begitu juga dengan capaian pada penyerapan anggaran atas RKA-K/L dengan target 85 dapat mencapai 88,81. Keberhasilan tersebut dapat dicapai dengan adanya beberapa upaya/strategi antara lain dilakukannya refocusing anggaran, optimalisasi dana luncuran, dan pemanfaatan dana blokir dengan tepat sasaran.

(26)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 19 2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan, dilihat dari

indikator yaitu:

 Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi.

Tabel 3.2

Realisasi/Capaian Sasaran Kegiatan

Meningkatnya Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi

No. Indikator Kinerja Kegiatan Target Satker Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapatkan pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta 55 49,61 49,61 49,61 55 2. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional 20 5 10 10 24,55

Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian sasaran kinerja kualitas lulusan pendidikan tinggi di ISI Yogyakarta dapat memenuhi target. Untuk mengetahui persentase lulusan yang mendapat pekerjaan adalah dari hasil Tracer Study. Upaya yang dilakukan untuk mengungkit jumlah mahasiswa yang telah lulus selama 2 tahun, dengan mengisi kuesionar. Untuk itu dibentuk Tim Tracer Study pada masing-masing Prodi guna melakukan koordinasi penyesuaian indikator yang dapat dipakai untuk memperoleh data lulusan/alumni. Sebagian besar lulusan adalah dengan bekerja secara mandiri seperti mendirikan sanggar seni baik seni pertunjukan maupun seni rupa, selain lulusan yang bekerja sebagai wiraswasta, juga pegawai swasta dan pemerintah. Tahun 2020 ISI Yogyakarta melaksanakan Wisuda periode semester Gasal 2019/2020 pada bulan Maret 2020 sejumlah 277 mahasiswa, untuk periode semester Genap 2019/2020 di bulan Oktober 2020 sejumlah 521 mahasiswa. Dari 2 periode wisuda tahun 2020 terdata 792 wisudawan yang telah berhasil memenuhi kriteria persentase sesuai indikator kualitas lulusan yang berhasil mendapat pekerjaan, melanjutkan studi atau menjadi wiraswasta, yaitu sebesar 55 %.

(27)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 20 Untuk lulusan/alumni yang menghabiskan paling sedikit 20 sks di luar kampus, atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dapat dilihat dari jumlah mahasiswa yang mengikuti Studi Orientasi, Magang, Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa. Untuk kegiatan Kemahasiswaan seperti Pimnas, Peksiminas, dan PKM tingkat Nasional. Pada bulan November 2020 ISI Yogyakarta berhasil masuk 20 besar Perguruan Tinggi peraih medali terbanyak pada PIMNAS ke-33, yaitu berada pada ranking 16. Beberapa mahasiswa juga berhasil meraih prestasi dengan menjadi juara pada kegiatan Peksiminas XV (8 mahasiswa), Pimnas (3 mahasiswa), serta kegiatan PKM tingkat Nasional (22 mahasiswa). Satu orang mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam berhasil meraih juara pada Lomba Fotografi Tingkat Internasional 2020 Telkom University, dan tercatat 33 mahasiswa berhasil meraih prestasi di tingkat Nasional dalam berbagai lomba seni.

ISI Yogyakarta juga melakukan evaluasi kurikulum untuk pengakuan sks di luar kampus guna mendukung Program Nasional Kampus Merdeka.

Tabel 3.3

Daftar Prestasi Mahasiswa ISI Yogyakarta tahun 2020

No. Nama

Mahasiswa

Program

Studi Prestasi Nama Kompetisi 1 Muhammmad Aziz Hakim (1810883031) Fotografi  Juara 2 Tingkat Wilayah  Juara 1 Tingkat Wilayah  Juara 3 Tingkat Wilayah

 Lomba Poster dan Video "Hidup Sehat di Masa New Normal"

 Lomba Vlog Napak Tilas Sejarah UGM  Lomba Video Reportase Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta 2 Raden Ratihan Yazid (1910945031)

Fotografi Juara 1 Tingkat Internasional Lomba Fotografi Tingkat Internasional 2020 Telkom University 3 Risang Panji Kumoro (1810952032) Film dan Televisi Juara 1 Tingkat Nasional Lomba Fotografi Nasional dalam Rangkaian Acara ANTARIKSA 4 Maulana Bima Rahma (2011076031) Fotografi  Juara 1 Tingkat Nasional  Juara 1 Tingkat Nasional  Lomba Fotografi Nasional Virtual Art Competition

“Thermology”  Lomba Fotografi

Digital Islamic Competition 2020

(28)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 21

No. Nama

Mahasiswa

Program

Studi Prestasi Nama Kompetisi  Juara 1 Tingkat Nasional  Juara 3 Tingkat Nasional  Lomba Regofest 2020 oleh UPN “Veteran” Yogyakarta  Lomba Fotografi Nasional MAHAFISIPPA Surakarta 5 Zaki Ahmada (1010917031)

Fotografi Juara 1 Tingkat Nasional

Lomba Fotografi Astrofotografi Nasional Falak Expo 2020

6 Dian Arta Ari Nungky (1810894031)

Fotografi Juara 1 Tingkat Nasional

Lomba Creative Video World Clean Up Day National Competition 2020 7 Mohammad

Rizqy Maulana (1800226033)

Animasi Juara 2 Tingkat Wilayah Lomba Vlog Competition Bank Indonesia 2020 8 Sigit Rizky Ramadhan (1610821032) Film dan Televisi Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Vlog Competition Bank Indonesia 2020 9 Ramadhan Dwi Pradana (1810905031)

Fotografi Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Fotografi "Merangkai Kebersamaan dalam Bingkai Kebersamaan" 10 Abdullah Syamil Iskandar (1910995031)

Fotografi Juara 1 Tingkat Nasional Lomba Fotografi Focus Nusantara 11 Muhammad Syahiddan A (1510083432) Film dan Televisi Juara 1 Tingkat Nasional

Lomba Film UPH Film Festival 12 Nanda Rayvaldo

Zulliansyah (1910957031)

Fotografi Juara 3 Tingkat Wilayah

Lomba Fotografi Komisi Pemilihan Umum Kota Blitar 13 Adinatasya

Luthfiyyah R. (1810906031)

Fotografi Juara 1 Tingkat Wilayah Lomba Fotografi PGF 3.0 Challenge Kategori Fotografi Pangalengan Geofestival 3.0 14 Fajar Safi’i (1710159131) Fotografi  Juara 3 Tingkat Wilayah  Juara 3 Tingkat Nasional  Lomba Fotografi "Lautku Masa Depanku" oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY  Lomba Fotografi

Tingkat Nasional 2020 "Fenomena Ibu kota"

(29)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 22

No. Nama

Mahasiswa

Program

Studi Prestasi Nama Kompetisi  Juara 3 Tingkat Wilayah Lomba Fotografi Tingkat Mahasiswa Se-Jateng- DIY "Tempo Doeloe" 15 Ni Wayan Atmaniari (16100460133) Penciptaan Musik Juara 1 Tingkat Nasional Lomba Nyanyi Seriosa Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) 16 Steven Egiardo Simunapendi (18101440132) Pendidikan Musik Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Nyanyi Seriosa PEKSIMINAS 17 Lasti Yuliana Tamba (18101560132) Pendidikan Musik Juara 1 Tingkat Nasional

Lomba Nyanyi Pop PEKSIMINAS 18 Muhammad Subakti W. (1910232017) Pendidikan Seni Pertunjukan Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Nyanyi Dangdut PEKSIMINAS 19 Kinanti Arum P. Anjani (19101920131)

Musik Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Nyanyi Keroncog PEKSIMINAS 20 Nugro Widiyanto (1810197017) Pendidikan Seni Pertunjukan Juara Harapan 2 Tingkat Nasional Lomba Nyanyi Keroncog PEKSIMINAS 21 Andhika Bagas Brilianto P. (2013051021)

Seni Murni Juara 2 Tingkat Nasional

Lomba Desain Poster PEKSIMINAS 22 Suliswanto

(1912937021)

Seni Murni Juara 3 Tingkat Nasional

Lomba Lukis Pekan Seni PEKSIMINAS 23 Abdur Rochim Setyo B. (1612399024) Desain Komunikasi Visual Juara 1 Tingkat Nasional Medali Emas

Lomba Poster Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 24 Milatun Nabila (1612398024) Desain Komunikasi Visual Juara 3 Tingkat Nasional Medali Perunggu Lomba Poster (PIMNAS) 25 Ittaqi Fawzia (1610798032) Film dan Televisi Juara 3 Tingkat Nasional Medali Perunggu Lomba Poster (PIMNAS) 26 Rahmanita Fairuz Shafiya (2012352023) Desain Interior Juara 1 Tingkat Nasional

Lomba Inovasi oleh Ganesha Student Innovation Summit

(30)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 23  Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran.

Tabel 3.4

Realisasi/Capaian Sasaran Kegiatan Meningkatnya Kurikulum dan Pembelajaran

No. Indikator Kinerja Kegiatan Target Satker Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1. Persentase program studi S1 dan D4/D3/ D2 yang melaksanakan kerjasama dengan mitra 20 45 45 55 57,7 2. Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi 50 17,7 17,7 17,7 17,7 3. Persentase program studi S1 dan D4/D3/ D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah 2,5 0 0 0 0

Tabel diatas menunjukkan perkembangan persentase bidang kerjasama dan metode pembelajaran. Pada Triwulan I terdapat 7 kerjasama luar negeri di tahun 2019 yang masih aktif yang dilaksanakan oleh 9 program studi. Salah satunya adalah kerjasama bidang riset pada 3 program studi (Seni Murni, Disain Komunikasi Visual, dan Musik) dengan Austrian Agency for International Cooperation in Education and Research. Terdaftar 32 Mahasiswa Asing yang kuliah di 7 program studi dan 1 Mahasiswa Asing di Program Pascasarjana. Sedangkan kerjasama di LPPM telah banyak dilaksanakan dengan menggandeng mitra dunia usaha, dunia industri, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah. Pada periode selanjutnya di triwulan ke II karena ada pandemi Covid-19, maka Program/Kegiatan Kerjasama untuk penganggarannya dialihkan pada kegiatan

(31)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 24 yang mendukung Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Hal ini disebabkan karena tidak dimungkinkan adanya kunjungan ke Luar Negeri atau menerima tamu dari Luar Negeri dalam masa pandemic Covid-19.

Pada triwulan IV sampai dengan bulan Desember terdata 51 Naskah Perjanjian Kerjasama yang ada di LPPM, sedangkan pada bagian Kerjasama ada 55 MOU yang masih aktif, sehingga persentase bisa mencapai target yang melampaui target awal satker.

Seperti pada konsisi sebelumny di triwulan ke-IV penajaman pada evaluasi kurikulum untuk mendukung metode pembelajaran pemecahan kasus dan pembelajaran kelompok berbasis projek sebagai bagian bobot evaluasi proses pembelajaran masih berlangsung. Hasil evaluasi kurikulum akan diterapkan pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2021/2022.

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah, mengacu pada modal dasar akreditasi internasional adalah program studi yang memiliki nilai akreditasi A dari BAN-PT selama 2 tahun berturut-turut. Jurusan Disain dengan Program Studi Disain Interior mempunyai peluang tersebut.

ISI Yogyakarta baru akan melaksanakan kegiatan akreditasi internasional untuk 1 program studi yaitu Program Studi Disain Interior, dimana proses penyusunan

pilot project akreditasi internasional sudah berjalan. Upaya-upaya tersebut

dimaksudkan untuk mendorong segera terwujudnya program studi yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional, sehingga pencapaian pelaksanaan tahun 2020 yang masih 0 bisa segera berubah.

3. Kegiatan pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya dengan Sasaran Kegiatan, yaitu:

 Meningkatnya kualitas dosen pendidikan tinggi yang mempunyai 3 indikator kinerja kegiatan. Ketiga indikator kegiatan tersebut seperti yang digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Realisasi/Capaian Sasaran Kegiatan Meningkatnya Kualitas Dosen Pendidikan Tinggi

No. Indikator Kinerja Kegiatan Target Satker Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1. Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS 100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industry, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih

(32)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 25 No. Indikator Kinerja

Kegiatan Target Satker Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir 2. Persentase dosen

tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industry dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan

praktisi professional, dunia industry, atau dunia kerja 30 19,24 19,24 19,93 17,93 3. Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen 0,10 0,34 0,34 0,68 0,68

Tabel 3.5. menunjukkan peningkatan kualitas dosen tahun 2020. Pencapaian dosen yang melaksanakan kegiatan tridarma perguruan tinggi di kampus lain, maupun yang bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau yang membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional dapat dilihat pada keberhasilan mahasiswa ISI Yogyakarta yang pada tahun 2020 mendapat berbagai prestasi. Banyak dosen yang melaksanakan tugas mengajar bagi Mahasiswa Asing Program Darmasiswa, menjadi Narasumber, Juri di tingkat Nasional, dan Dosen Tamu baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri, selain juga melaksanakan tugas sebagai Kurator Seni, Kritikus Seni, dan Pengamat Seni tingkat Nasional. Untuk kurator seni, kritikus seni, dan pengamat seni, nama-nama seperti Soewarno Wisetrotomo, Mikke Susanto, Dwi Marianto, Deni Junaedi, Andreas Sujud Dartanto sudah tidak asing lagi. Bidang fotografi juga sudah sangat menetahui kualitas dosen seperti Risman Marah yang saat ini sudah purna tugas namun masih diminta mengajar sebagai dosen NIDK (Nomor Induk Dosen Kontrak), sedangkan yang berasal dari bidang musik nama RM Singgih Sanjaya, Pipin Garibaldi, RM Surtihadi menjadi Arranger maupun Conductor dalam gelar Bahana Nusantara di istana negara saat Upacara Proklamasi kemerdekaan RI, sebagai juri vokal maupun musik nama dosen Linda Sitinjak, Vivi Oktaviani, maupun Haris Natanael juga menjadi langganan di setiap lomba,

(33)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 26 dan masih banyak lagi. Tahun 2020 ISI Yogyakarta berada pada peringkat 50-100 QS by Subject, sehingga berbagai upaya program/kegiatan telah dilakukan untuk mempertahankan peringkat.

Untuk dosen tetap berkualifikasi S3 sejumlah 59 dosen dimana persentase mengalami penurunan, dengan adanya dosen senior yang purna tugas maupun meninggal dunia, juga penambahan dosen CPNS. Salah satu upaya dengan alokasi pemberian bantuan studi S3 bagi dosen telah dilakukan oleh ISI Yogyakarta untuk mendorong peningkatan jumlah dosen yang berkualifikasi lulusan S3. Hasil seleksi 24 dosen yang mengikuti seleksi studi S3, terdapat 22 dosen yang berhasil mendapatkan bantuan studi tersebut.

Dosen yang melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional dan diterapkan pada masyarakat ada 2 dosen atas nama Dr. Junaidi dan Dr. Timbul Raharjo, M.Hum., sedangkan capaian yang terindeks Scopus ada 4 dosen.

Secara keseluruhan dari 10 (sepuluh) indikator kinerja yang ditetapkan, semua kegiatan yang ditargetkan telah terlaksana, sehingga dapat dikatakan bahwa capaian kinerja kegiatan terlaksana dengan capaian sebesar 100 %.

B. Realisasi anggaran

Anggaran dalam penyelenggaraan kegiatan layanan pembelajaran dan layanan perkantoran ISI Yogyakarta tahun 2020 bersumber dari DIPA Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor DIPA-023.17.2.677539/2020 tanggal 12 November 2019 sebesar Rp. 113.609.039.000,00, dan anggaran untuk Program Studi Di luar Domisili (PDD) Rintisan ISBI Kaltim dan ISBI Sulawesi sebesar Rp. 2.500.000.000,00.

Selama tahun 2020, DIPA ISI Yogyakarta telah mengalami lima kali revisi. Revisi DIPA terakhir adalah Revisi DIPA ke-5 dengan nomor DIPA-023.17.2.677539/2020 tanggal 12 November 2019 tanggal 30 November 2020 dengan total anggaran sebesar Rp 116.109.039.000,00.

Adapun untuk pengelolaan anggaran ISI Yogyakarta dapat digambarkan dengan tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Pengelolaan Anggaran ISI Yogyakarta Tahun 2018-2020

Kode Kegiatan Anggaran (Rp)

2018 2019 2020

2642

Penyediaan Dana Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri dan Bantuan Pendanaan PTN-BH (BOPTN)

5.200.000.000 5.200.000.000 -

(34)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 27

Kode Kegiatan Anggaran (Rp)

2018 2019 2020

4257

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikti

69.931.709.000

69.908.965.000 113.609.039.000

5742 Peningkatan Layanan

Tridharma Perguruan Tinggi 25.510.357.000 -

- PNBP 29.496.719.000 -

- BOPTN - -

4259 Pengembangan Kelembagaan

Perguruan Tinggi 7.294.000.000 3.594.000.000 2.500.000.000

Jumlah 111.922.428.000 100.619.322.000 116.109.039.000

Tabel 3.5 menunjukkan pengelolaan anggaran ISI Yogyakarta dengan penjelasan sumber dana yang digunakan untuk mendukung terselenggaranya layanan pendidikan berasal dari Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri dan Bantuan Pendanaan PTN-BH (BOPTN), Rupiah Murni (RM) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Untuk tahun anggaran 2020 ISI Yogyakarta ada perubahan sumber dana dengan hanya satu DIPA, sehingga pada pengembangan kelembagaan seperti ISBI Kaltim dan Sulawesi sudah terintegrasi dengan DIPA ISI Yogyakarta.

(35)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 28

KODE OUTPUT

Sasaran Strategis 1: Sasaran Strategis 2: Sasaran Strategis 3:

JUMLAH Tercapainya pendidikan yang

menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif.

Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

Meningkatnya pengelolaan lembaga institut yang transparan,

partisipasif dan akuntabel

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

4257 16.957.117.000 12.808.849.066 2.852.013.000 2.414.479.966 93.799.909.000 86.214.936.880 113.609.039.000 101.438.265.912 75,54 % 84,66% 91,91% 89,29 % 4259 2.500.000.000 1.674.471.934 2.500.000.000 1.674.471.934 66,98% 66,98% 66,98% TOTAL 19.457.117.000 14.483.321.000 2.852.013.000 2.414.479.966 93.799.909.000 86.214.936.880 116.109.039.000 103.112.737.846 Persentase 74,44% 84,66% 91,91% 88,81% 91,91%

(36)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 29 Berikut ini realisasi dan persentase anggaran masing-masing sasaran program :

1. Tercapainya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif

Ada dua indikator kinerja yang mendukung sasaran program pertama ini. Secara umum semua program/kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik. Pagu anggaran untuk mendukung sasaran pertama ini sebesar Rp 19.457.117.000 dan telah direalisasikan sebesar Rp 14.483.321.000 atau 74,44%

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

Pada sasaran kedua terdiri dari dua indikator kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.852.013.000 dan telah menyerap anggaran sebesar Rp 2.414.479.966 atau 84,66 %

3. Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran.

Sasaran ketiga terdiri dari tiga indikator kinerja dengan anggaran sebesar Rp 93.799.909.000 dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp 86.214.936.880 atau sebesar 91,91%.

Jumlah anggaran yang dikelola ISI Yogyakarta tahun 2020 sebesar Rp 116.109.039.000 dengan realisasi sebesar Rp 103.112.737.846 atau terserap 88,81%. Dan masih terdapat anggaran yang belum terrealisasi sebesar Rp 12.996.301.154

(37)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 30

TABEL REALISASI ANGGARAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2020

Kode Program/Kegiatan Sumber Dana

Realisasi Anggaran

Persentase Realisasi

RM PNBP BOPTN T.A 2020 Anggaran

4257 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

A Output BOPTN

4257.002 Dukungan Operasional PTN 48.570.000 32.368.000 66.64 %

4257.003 Layanan Pembelajaran 4.792.548.000 3.619.864.440 75,53 %

4257.004 Buku Pustaka 182.000.000 165.623.035 91,00 %

4257.005 Laporan Kegiatan Mahasiswa 503.677.000 361.126.965 71,70 %

4257.006 Layanan Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan, dan SDM 166.750.000 156.233.690 93,69 %

4257.007 Sarana dan Prasarana Pembelajaran 664.495.000 657.815.960 98,99 %

B Output PNBP

4257.010 Layanan Pendidikan 11.478.892.000 8.662.234.626 75,46 %

4257.011 Penelitian 1.810.225.000 1.540.280.000 85,09 %

4257.012 Pengabdian Masyarakat 1.041.788.000 874.199.966 93,73 %

4257.013 Sarana/Prasarana Pendukung Pembelajaran 10.668.054.000 10.018.241.400 99,01 %

4257.014 Sarana/Prasarana Pendukung Perkantoran 5.838.291.000 5.780.620.512 65,52 %

4257.015 Dukungan Layanan Pembelajaran 3.037.864.000 1.990.464.696 66,98 %

C Output Kebutuhan Rutin (RM)

4257.994 Layanan Perkantoran 73.355.885.000 67.579.192.620 92,13 %

(38)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 31

Kode Program/Kegiatan Sumber Dana

Realisasi Anggaran T.A. 2020

Persentase

RM PNBP RM - BOPTN

4259 Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi

4259.009 Layanan Program Studi Di Luar Domisili (PDD) 2.500.000.000 1.674.471.934 66,98 %

(39)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 32 0 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 60.000.000.000 70.000.000.000

Grafik Realisasi Anggaran Tahun 2020

(40)

Laporan Kinerja 2020 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 33 Pencapaian seluruh sasaran kegiatan dalam Kontrak Kinerja tahun 2020 ini ISI Yogyakarta mengalami kendala yang secara umum juga terjadi di perguruan tinggi atau satuan kerja lain. Hal tersebut dikarenakan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kemendikbud baru diterima pada pertengahan tahun, sehingga perlu penyelarasan dalam dokumen Renstra 2020 – 2024. Perubahan nomenklatur dari Kemenristekdikti ke Kemendikbud, berdampak pada triwulan I pemblokiran sumber dana BOPTN dan PNBP sehingga kinerja triwulan I juga rendah. Sebelum finalisasi penyusunan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) perlu waktu dan tenaga dalam penyesuaian kurikulum karena proses pembelajaran harus tetap berjalan tidak berhenti. Adanya pernyataan resmi pemerintah di bulan Maret 2020 berupa bencana nasional non alam yaitu pandemi Covid-19 juga menjadi kendala bagi pencapaian kinerja lembaga karena beberapa kegiatan terpaksa tertunda atau bahkan tidak bisa dilaksanakan, sehingga berpengaruh pada rendahnya penyerapan anggaran. Beberapa langkah strategis telah diambil pihak berwenang di ISI Yogyakarta untuk mengatasi kendala tersebut, dengan mencari solusi yang tepat yaitu salah satunya segera melakukan Refocusing Anggaran, dengan pola beberapa kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan dialihkan pada kegiatan yang mengarah pada pencapaian IKU atau dengan menggeser pada akun belanja yang sesuai, terutama pada akun belanja yang terkait mengatasi dampak covid-19

Meskipun dalam pelaksanaan program dan kegiatan banyak permasalahan yang dihadapi, namun dengan komitmen dan kerjasama yang saling mendukung pada semua lini di unit kerja, maka berhasil membawa prestasi ISI Yogyakarta yang membanggakan antara lain: 1) Target rata-rata predikat SAKIP minimal BB, berdasar hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2020, bahwa penerapan akuntabilitas kinerja ISI Yogyakarta telah masuk dalam kategori A nilai 80,27 dengan interpretasi Memuaskan, Memimpin Perubahan, Berkinerja Tinggi, dan Sangat Akuntabel.

Pada pencapaian penilaian untuk rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 80, dapat divalidasikan pada laporan Simproka terupdate pada akhir tahun anggaran 2020 untuk nilai total kinerja ISI Yogyakarta tercapai 91,94 dari komponen (EKA 60% + IKPA 40%). Diperoleh dari nilai EKA (Smart) 88,74 dan nilai IKPA (Om-Span) 96,74. Nilai EKA dipengaruhi oleh nilai Capaian Output, Penyerapan Anggaran, Konsistensi dan Efisiensi. Nilai IKPA dipengaruhi oleh 13 indikator pelaksanaan anggaran.

Gambar

Gambar 1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)  Berdasarkan sasaran strategis yang ada di Renstra 2020-2024 ISI Yogyakarta, maka  Capaian kinerja ISI Yogyakarta tahun 2020 adalah sebagai berikut:
GRAFIK REALISASI  ANGGARAN 2020  100.000.000.0 00  90.000.000.00 0  80.000.000.00 0  70.000.000.00 0  60.000.000.00 0  50.000.000.00 0  40.000.000.00 0  30.000.000.00 0  20.000.000.00 0  10.000.000.00 0  0  Sasaran 1  Sasaran 2  Sasaran 3 AlokasiRealisasi
Tabel 1.3  Jumlah Mahasiswa
Tabel  3.5.  menunjukkan  peningkatan  kualitas  dosen  tahun  2020.  Pencapaian  dosen  yang  melaksanakan  kegiatan  tridarma  perguruan  tinggi  di  kampus  lain,  maupun  yang  bekerja  sebagai  praktisi  di  dunia  industri,  atau  yang  membina  maha
+3

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata penjualan menjelang hari raya untuk Apel Washington tertinggi yaitu di Outlet Moena Fresh Dipo- negoro (8.09 kg/hari) dan yang terendah adalah di outlet Moe- na Fresh

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjut menggunakan pelarut selain etanol 96%, efek antibakteri ekstrak daun leilem terhadap bakteri lain yang dapat

Lumut sejati akrokarp yang memiliki sel helaian daun berbentuk persegi panjang dan ujung daun yang berbentuk aristat.. Tulang daun membagi sama

Pengetahuan yang diharapkan KPSBU untuk dikuasai oleh Manajer dan karyawan adalah visi bersama, pengelolaan percakapan, mobilisasi penggerak pengetahuan, penyediaan lingkungan

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, diperoleh data bahwa Bapak.. Mulkani,S.Ag melaksanakan ulangan harian setiap selesai satu atau dua

melakukan rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) dari setiap Puskesmas Kecamatan di wilayah Jakarta Selatan, melakukan pengumpulan laporan

Dengan menggunakan dua metode tersebut, AHP akan menghasilkan nilai bobot dari masing – masing kriteria dari televisi / smarttv dan WP akan menghasilkan hasil

Prinsip Restorasi Hidrologi di lahan gambut adalah menaikkan muka air tanah gambut setinggi mungkin, yang pada akhirnya diharapkan dapat: menurunkan laju oksidasi dan