Soal Latihan Akuntansi Biaya Sistem Biaya Proses
Soal 1
PT Wahana menggunakan system biaya proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata untuk kedua departemen produksinya. Pada 1 April, Departemen B tidak memiliki unit dalam persediaan dalam proses. Selama April, 25.000 unit ditransfer dari Departemen A ke Departemen B. Pada 30 April, Departemen B memiliki 5.000 unit barang dalam proses, 60% selesai untuk tenaga kerja dan 40% selesai untuk overhead pabrik. Selama sebulan, 20.000 unit ditransfer dari Departemen B ke persediaan barang jadi. Bahan digunakan pada awal proses di Departemen B. Berikut jurnal transaksi selama April:
Barang Dalam Proses-Departemen A Barang Dalam Proses-Departemen B
Bahan
25.000 15.000
40.000 Barang Dalam Proses-Departemen A
Barang Dalam Proses-Departemen B Gaji dan Upah
10.800 9.200
26.500 Barang Dalam Proses-Departemen A
Barang Dalam Proses-Departemen B BOP Dibebankan
14.600 15.400
30.000 Barang Dalam Proses-Departemen B
Barang Dalam Proses-Departemen A
40.000
40.000 Diminta:
1. Hitunglah unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B.
2. Hitunglah biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B.
Soal 2
PT Purnama menggunakan sistem biaya proses dalam dua departemen produksinya.
Akun barang dalam proses terpisah diselenggarakan dalam buku besar untuk setiap departemen produksi. Berikut ini data operasi bulan Mei.
Persediaan awal
Ditambahkan selama Mei Biaya bahan baku:
Departemen X Departemen Y
Rp10.000 6.000
Rp50.000 40.000 Biaya tenaga kerja:
Departemen X Departemen Y
12.000 9.000
80.000 70.000 Biaya overhead pabrik:
Departemen X Departemen Y
24.000 9.000
180.000 70.000
Selama Mei, 31.000 unit dengan biaya Rp10 per unit ditransfer dari Departemen X ke Departemen Y, dan 28.000 unit dengan biaya Rp17 per unit ditransfer dari Departemen Y ke persediaan barang jadi.
Diminta: Buatlah jurnal untuk mencatat biaya yang dibebankan ke departemen produksi selama Mei dan biaya unit yang ditransfer dari Departemen X ke Departemen Y dan dari Departemen Y ke persediaan barang jadi.
Soal 3
PT Ternama memproduksi satu jenis produk melalui dua departemen. Produk berupa potongan lempengan baja dipotong dan dibentuk di Departemen Pengolahan dan kemudian ditransfer ke Departemen Perakitan untuk dirakit dengan suku cadang yang dibeli dari pemasok. Karena hanya satu produk yang dihasilkan perusahaan maka digunakan sistem biaya proses. Perusahaan menerapkan asumsi aliran biaya rata-rata untuk menghitung persediaan barang dalam proses. Data operasi Departemen Pengolahan bulan Nopember sbb.:
Unit persediaan awal
Unit masuk proses periode ini
Unit ditransfer ke Departemen Perakitan periode ini
Unit persediaan akhir (bahan 75%, tenaga kerja 40%, overhead pabrik 25%)
800 3.200 3.400 600
Persediaan awal Ditambahkan periode ini Biaya yang dibebankan ke departemen:
Bahan Tenaga kerja Overhead pabrik
Rp17.923 2.352 3.800
Rp68.625 14.756 29.996
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi bulan Nopember untuk Departemen Pengolahan.
Soal 4
PT Sayonara memproduksi satu produk melalui dua departemen, Molding dan Finishing.
Produk dibuat dari plastik di Departemen Molding dan kemudian ditransfer ke
Departemen Finishing untuk dirakit dengan suku cadang yang dibeli dari pemasok luar.
Karena hanya satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan maka digunakan sistem biaya proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata.
Data operasi Departemen Molding pada bulan Agustus sbb.:
Persediaan awal Ditambahkan periode ini Biaya yang dibebankan ke departemen:
Bahan Tenaga kerja Overhead pabrik
Rp4.120 522 961
Rp44.880 12.638 18.779
Selama Agustus, 9.200 unit ditransfer dari Departemen Molding ke Departemen Finishing. Departemen Molding memiliki 1.000 unit yang masih dalam proses pada akhir Juli (100% selesai untuk biaya bahan dan 40% selesai untuk biaya konversi).
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi bulan Agustus untuk Departemen Molding.
Soal 5
PT Hinata memproduksi satu produk melalui tiga departemen. Produk berupa potongan lempengan baja dihasilkan oleh Departemen Cutting, kemudian ditransfer ke Departemen Forming untuk ditambahi dengan suku cadang yang dibeli dari pemasok luar. Produk kemudian ditransfer ke Departemen Painting untuk dicatat dan dikemas. Karena hanya satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan, maka diterapkan sistem biaya proses.
Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata-rata untuk menghitung persediaan barang dalam proses. Data operasi bulan September di Departemen Forming sbb.:
Unit persediaan awal
Unit diterima dari Departemen Cutting periode ini Unit ditransfer ke Departemen Painting periode ini
Unit persediaan akhir (bahan 60%, tenaga kerja dan overhead pabrik 30%)
1.400 4.600 5.000 1.000
Persediaan awal Ditambahkan periode ini Biaya yang dibebankan ke departemen:
Biaya dari departemen sebelumnya Bahan
Tenaga kerja Overhead pabrik
Rp21.120 5.880 2.614 5.228
Rp70.380 20.440 17.526 35.052 Diminta: Buatlah laporan biaya produksi bulan Sepember untuk Departemen Forming.
Soal 6
PT Baruna memproduksi satu produk yang diolah melalui dua departemen. Produk berupa potongan kayu dihasilkan oleh Departemen Pemotongan dan kemudian ditransfer ke Departemen Perakitan untuk ditambahi dengan suku cadang yang dibeli dari pemasok luar. Karena hanya satu produk yang diproduksi oleh perusahaan, sistem biaya proses diterapkan, Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya FIFO untuk menghitung persediaan barang dalam proses. Data operasi bulan Juli Departemen Pemotongan sbb.:
Persediaan awal Ditambahkan periode ini Biaya yang dibebankan ke departemen:
Bahan Tenaga kerja Overhead pabrik
Rp2.940 390 585
Rp46.530 18.100 27.150
Pada akhir Juni, terdapat 100 unit dalam proses di Departemen Pemotongan, 60%
selesai untuk bahan dan 20% selesai untuk biaya konversi. Selama Juli, 850 unit ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Parakitan. Pada akhir Juli, terdapat 150 unit yang masih dalam proses di Departemen Pemotongan, 100% selesai untuk bahan dan 50% selesai untuk biaya konversi.
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi bulan Juli dengan metode FIFO untuk Departemen Pemotongan.
Soal 7
PT Kinanti memproduksi satu produk melalui dua departemen, Cutting dan Assembly.
Produk berupa potongan lempengan baja dihasilkan oleh Departemen Cutting, kemudian ditransfer ke Departemen Assembly untuk dirakit dengan berbagai suku cadang yang
dibeli dari pemasok luar. Sistem biaya proses dengan asumsi aliran biaya FIFO digunakan untuk menghitung persediaan barang dalam proses. Data operasi bulan Nopember di Departemen Assembly sbb.:
Unit persediaan awal (bahan 50%, tenaga kerja dan overhead 40%) Unit diterima dari Departemen Cutting periode ini
Unit ditransfer ke Departemen Perakitan periode ini
Unit persediaan akhir (bahan 90%, tenaga kerja dan overhead pabrik 80%)
1.200 2.800 3.000 1.000
Persediaan awal Ditambahkan periode ini Biaya yang dibebankan ke departemen:
Biaya dari departemen sebelumnya Bahan
Tenaga kerja Overhead pabrik
Rp17.280 5.550 2.400 3.600
Rp40.600 30.690 16.932 25.393
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi bulan Nopember dengan metode FIFO untuk Departemen Assembly.
Soal 8
PT Himalaya memproduksi satu jenis produk melalui dua departemen pengolahan: Dep 1 dan Dep 1. Produk yang selesai diolah di Dep 1 ditransfer ke Dep 2 untuk diolah lebih lanjut menjadi barang jadi. Berikut ini data operasi bulan Juni 2014:
Dep 1 Dep 2
Unit persediaan dalam proses awal
Dep 1 (bahan 100%, konversi 35%) 15.000
Dep 2 (bahan 100%, konversi 40%) 30.000
Unit masuk proses di Dep 1 periode ini 100.000
Unit ditransfer dari Dep 1 ke Dep 2 periode ini 110.000 110.000
Unit ditransfer dari Dep 2 ke barang jadi periode ini 120.000
Unit persediaan dalam proses akhir
Dep 1 (bahan 100%, konversi 40%) 5.000
Dep 2 (bahan 100%, konversi 60%) 20.000
Dep 1 Dep 2
Biaya persediaan dalam proses awal:
Biaya dari departemen sebelumnya Rp170.970.000
Bahan Rp8.625.000 8.250.000
Tenaga kerja 17.934.000 5.400.000
Overhead pabrik 8.967.000 3.600.000
Dep 1 Dep 2
Biaya ditambahkan selama periode ini:
Bahan Rp57.500.000 Rp30.250.000
Tenaga kerja 364.658.000 54.000.000
Overhead pabrik 182.329.000 36.000.000
Diminta:
1. Buatlah laporan biaya produksi setiap departemen dengan asumsi aliran biaya:
• Rata-rata
• FIFO (MPKP)
2. Dimisalkan perusahaan menerapkan asumsi aliran biaya rata-rata, buatlah jurnal untuk mencatat:
• Pembebanan biaya yang terjadi ke setiap departemen
• Transfer dari Dep 1 ke Dep 2
• Transfer dari Dep 2 ke barang jadi.
Soal 9
PT Rinjani memproduksi satu jenis produk. Produk tersebut proses melalui dua
departemen: Departemen Casting dan Departemen Finishing. Unit produk yang selesai diproses Dep. Casting ditransfer ke Dep Finishing dan unit yang selesai diproses Dep Finishing ditransfer ke gudang barang jadi. Data operasi bulan Desember 2014 adalah sbb:
Casting Finishing
Unit persediaan dalam proses awal 4.000 6.000
Unit masuk proses di Dep Casting periode ini 32.000
Unit ditransfer dari Casting ke Finishing periode ini 30.000 30.000 Unit ditransfer dari Finishing ke barang jadi periode ini 28.000 Unit persediaan dalam proses akhir
Casting (bahan 100% dan biaya konversi 80%) 6.000
Finishing (tenaga kerja 40% dan overhead 50%) 8.000
Casting Finishing Biaya persediaan dalam proses awal:
Biaya dari departemen sebelumnya Rp191.400.000
Bahan Rp36.600.000
Tenaga kerja 2.400.000 8.040.000
Overhead pabrik 3.600.000 22.200.000
Casting Finishing Biaya ditambahkan selama perioode ini:
Bahan Rp683.400.000
Tenaga kerja 171.600.000 Rp85.560.000
Overhead pabrik 257.400.000 125.000.000
Diminta:
1. Dimisalkan perusahaan menggunakan sistem biaya proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata, buatlah laporan biaya produksi setiap departemen pada Desember.
2. Dimisalkan perusahaan menyelenggarakan akun barang dalam proses untuk setiap departemen, buatlah jurnal untuk mencatat:
• Pembebanan biaya yang terjadi ke setiap departemen
• Transfer dari Dep Casting ke Dep Finishing
• Transfer dari Dep Finishing ke barang jadi.
Soal 10
PT Fujiama memproduksi satu jenis produk melalui tiga departemen pengolahan:
Casting, Assembly dan Finishing. Proses pengolahan produk dilakukan secara berurutan.
Pertama produk diolah oleh dep Casting kemudian ditransfer ke Dep Assembly, produk yang sudah selesai diolah oleh Dep Assembly kemudian ditransfer ke Dep Finishing,
terakhir produk yang sudah selesai diolah oleh Dep Assembly ditransfer ke barang jadi.
Data operasi bulan Februari 2014 adalah sbb:
Casting Assembly Finishing
Unit persediaan dalam proses awal 150.000 300.000 90.000
Unit masuk proses di Dep Casting periode ini 900.000
Unit diterima dari departemen sebelumnya 810.000 870.000
Unit ditransfer keluar dari departemen priode ini 810.000 870.000 840.000
Unit persediaan dalam proses akhir
Casting (bahan 100%, tenaga kerja 80% dan overhead 90%) 240.000
Assembly (bahan 70% dan Biaya konversi 30%) 240000
Finishing (tenaga kerja 50% dan overhead 50%) 120.000
Casting Assembly Finishing
Biaya persediaan dalam proses awal:
Biaya dari departemen sebelumnya Rp378.900.000 Rp257.040.000
Bahan Rp65.550.000 241.548.000
Tenaga kerja 2.028.000 74.556.000 16.560.000
Overhead pabrik 17.034.000 74.556.000 24.840.000
Casting Assembly Finishing
Biaya ditambahkan selama perioode ini:
Bahan Rp879.450.000 Rp698.880.000
Tenaga kerja 98.172.000 266.448.000 Rp73.440.000
Overhead pabrik 290.766.000 266.448.000 110.160.000
Diminta:
1. Dimisalkan perusahaan menggunakan system biaya proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata, buatlah laporan biaya produksi setiap departemen.
2. Dimisalkan perusahaan menyelenggarakan akun barang dalam proses untuk setiap departemen, buatlah jurnal untuk mencatat:
• Pembebanan biaya yang terjadi ke setiap departemen
• Transfer dari Dep Casting ke Dep Assembly
• Transfer dari Dep Assembly ke Dep Finishing
• Transfer dari Dep Finishing ke barang jadi.
Soal 11
PT Ungaran memproduksi satu jenis produk. Perusahaan menerapkan sistem biaya proses dengan asumsi aliran biaya FIFO, dan menyelenggarakan akun barang dalam proses untuk setiap departemen produksi: Cutting dan Assembly. Produk pertama-tama diproses di Dep Cutting kemudian ditransfer ke Dep Assembly; produk yang selesai di Dep Assembly ditransfer ke barang jadi. Data operasi bulan Oktober 2014 sbb:
Cutting Assembly Unit persediaan dalam proses awal
Cutting (bahan 90%, tenaga kerja 40%, overhead 20%) 50.000
Assembly (bahan 75%, tenaga kerja 60%, overhead 60%) 100.000
Unit masuk proses di Dep Cutting periode ini 450.000
Unit ditransfer dari Cutting ke Assembly periode ini 425.000 425.000 Unit ditransfer dari Assembly ke gundang barang jadi periode ini 475.000 Unit persediaan dalam proses akhir
Cutting (bahan 100%, tenaga kerja 80%, overhead 100%) 75.000
Assembly (bahan 60%, tenaga kerja 40%, overhead 40%) 50.000
Cutting Assembly
Biaya persediaan dalam proses awal:
Biaya dari departemen sebelumnya Rp40.000.000
Bahan Rp80.100.000 4.000.000
Tenaga kerja 17.500.000 8.000.000
Overhead pabrik 7.900.000 16.000.000
Cutting Assembly
Biaya ditambahkan selama periode ini:
Bahan Rp819.000.000 Rp301.000.000
Tenaga kerja 186.000.000 213.150.000
Overhead pabrik 392.000.000 300.150.000
Diminta:
1. Buatlah laporan biaya produksi setiap departemen.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat:
• Pembebanan biaya yang terjadi ke setiap departemen
• Transfer dari Dep Cutting ke Dep Assembly
• Transfer dari Dep Assembly ke barang jadi.
Soal 12
PT Merapi memproduksi satu jenis produk. Perusahaan menerapkan sistem biaya proses dengan asumsi aliran biaya FIFO, dan menyelenggarakan akun barang dalam proses untuk setiap departemen produksi: Fabricating dan Finishing. Produk pertama-tama diproses di Dep Fabricating kemudian ditransfer ke Dep Finishing. Data operasi bulan Agustus sbb:
Fabricating Finishing Unit dalam proses persediaan awal
Fabricating (bahan 100%, tenaga kerja 40%, overhead 80%) 24.000
Finishing (bahan 40%, tenaga kerja 20%, overhead 20%) 36.000
Unit masuk proses di Dep Fabricating periode ini 72.000
Unit ditransfer dari Fabricating ke Finishing periode ini 66.000 66.000 Unit ditransfer dari Finishing ke gundang barang jadi periode ini 78.000 Unit persediaan dalam proses akhir
Fabricating (bahan 100%, tenaga kerja 80%, overhead 90%) 30.000
Finishing (bahan 100%, tenaga kerja 60%, overhead 60%) 24.000
Fabricating Finishing Biaya persediaan dalam proses awal:
Biaya dari departemen sebelumnya Rp444.000.000
Bahan Rp175.680.000 1.380.000
Tenaga kerja 11.400.000 9.600.000
Overhead pabrik 70.800.000 15.120.000
Biaya ditambahkan selama periode ini:
Bahan Rp540.000.000 Rp17.520.000
Tenaga kerja 96.480.000 119.280.000
Overhead pabrik 280.440.000 178.920.000
Diminta:
1. Buatlah laporan biaya produksi setiap departemen.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat:
• Pembebanan biaya yang terjadi ke setiap departemen
• Transfer dari Dep Fabricating ke Dep Finishing
• Transfer dari Dep Finishing ke barang jadi.
Soal 13
PT Sinabung memproduksi suatu model kursi. Setiap produk diproduksi melalui dua departemen, yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen Perakitan. Komponen dasar produk berupa potongan kayu diproduksi oleh Departemen Pemotongan. Potongan- potongan kayu tersebut kemudian ditransfer ke Departemen Perakitan untuk dirakit dengan komponen lain untuk menghasilkan produk akhir. Data kegiatan produksi Departemen Pemotongan bulan Oktober 2014 disajikan sebagai berikut:
Unit persediaan barang dalam proses awal bulan (bahan 80%, tenaga kerja 40%, overhead 20%) 20.000
Unit masuk proses bulan ini 100.000
Unit selesai diproses dan ditransfer ke departemen berikutnya 90.000 Unit persediaan barang dalam proses akhir bulan (bahan 100%, tenaga kerja 80%, overhead 60%) 30.000
Biaya persediaan barang dalam proses pada awal bulan adalah sebagai berikut:
Bahan baku
Tenaga kerja langsung Overhead pabrik
Rp14.608.000 1.666.000 1816.000
Biaya yang ditambahkan oleh Departemen Pemotongan selama sebulan adalah:
Bahan baku
Tenaga kerja langsung Overhead pabrik
Rp93.392.000 20.564.000 35.984.000
Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta membuat laporan biaya produksi Departemen Pemotongan bulan Oktober 2014 dengan metode: (1) Rata-rata dan (2) MPKP (FIFO)