• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG BAYI UMUR 0-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TUMBUH KEMBANG BAYI UMUR 0-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG BAYI UMUR 0-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS

KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

SUPRIHATIN 1112113

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG BAYI UMUR 0-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS

KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:

SUPRIHATIN NIM.1112113

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai SalahSatu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Tanggal:...

Menyetujui:

Penguji, Pembimbing,

Endang Suprapti, S.ST., MH Vivian Nanny Lia Dewi, S.ST., M.Kes NIDN: 05-2309-4910 NIDN: 05-2207-8501

Mengesahkan,

a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Reni Merta Kusuma, M. Keb

NIDN: 06-1603-8302

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat Karya Tulis yang pernah diajukan utuk memperoleh gelar Ahli Madya disuatu Perguruan Tinggi atau Institusi kesehatan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2015

(Suprihatin)

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Wasyukurilah puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tumbuh Kembang Bayi Umur 0 – 12 Bulan Berdasarkan Pemberian ASI di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta”. Insya’allah bisa diselesaikan pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini peneliti dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardja, dr,. M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Vivian Nanny Lia Dewi,S.ST.,M.Kes selaku pembimbing peneliti yang telah mencurahkan segenap waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis dengan baik.

4. Endang Suprapti,S.ST selaku dewan penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan.

5. Kepala Puskesmas yang telah memberikan lahan dan membimbing penulis selama penelitian

6. Seluruh dosen dan staf Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

7. Ibu dan Alm.Ayahku yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada penulis baik moral maupun materil untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagaimana imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, September 2015

Penulis

Suprihatin

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

HALAMAN PERSETUJUAN...

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PERNYATAAN...

MOTTO...

HALAMAN PERSEMBAHAN...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR LAMPIRAN...

INTISARI...

ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...

B.Rumusan Masalah...

C.Tujuan Penelitian...

D.Manfaat Penelitian...

E.Keaslian Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Teori...

B.Kerangka Teori...

C.Kerangka Konsep...

D.Pertanyaan Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian...

B.Lokasi Dan Waktu Penelitian...

C.Populasi Dan Sampel Penelitian...

D.Variabel Penelitian...

E.Definisi Operasional...

F.Alat Dan Metode Pengumpulan Data...

G.Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data...

H.Etika Penelitian...

I.Rencana Jalannya Penelitian...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian...

B.Karakteristik Responden...

C.Analisa Hasil...

D.Pembahasan...

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan...

B.Saran...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

xii

xiii

1

4

4

5

7

8

26

27

28

29

29

29

30

30

31

32

33

34

36

37

39

41

44

44

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian... 8

Tabel 3.1. Definisi Oprasional... 41

Tabel 4.1. Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden... 47

Tabel 4.2. Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden... 48

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Tabel Silang Antara Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Pertumbuhan Balita... 52

Tabel 4.13.

Distribusi Frekuensi Tabel Silang Antara Pemberian ASI

Eksklusif Terhadap Perkembangan... 53

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Kerangka Teori………... 35

Gambar 2.2. Kerangka Konsep………... 36

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Lampiran

Lampiran 2.Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 3.Surat Ijin KTI

Lampiran 4.Surat Balasan Penelitian Lampiran 5. Data Hasil Penelitian

Lampiran 6.Lembar Kegiatan Bimbingan KTI

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG BAYI UMUR 0-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS

KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Suprihatin1, Vivian Nanny Lia Dewi2

INTISARI

Latar Belakang: Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita,karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini, pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, ketrampilan motorik dan sosial, emosi, berjalan demikian pesatnya. Tumbuh kembang anak berkaitan erat dengan status gizi, salah satu asupan zat gizi adalah pemberian Air Susu Ibu. Faktor nutrisi yangt terdapat dalam ASI berperan penting dalam perkembangan otak anak.(Kania,2009)

Tujuan: Diketahui gambaran tumbuh kembang bayi berdasarkan pemberian ASI di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Besar sampel sebanyak 30 bayi. Data diperoleh secara langsung dari ibu dan bayi usia 0-12 bulan yang berkunjung diPuskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta dan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil: Bayi yang diberikan ASI eksklusif pertumbuhannya sebagian besar memiliki berat badan normal 16 bayi (66,7%), tinggi badan normal 16 bayi (66,7%), lingkar kepala normal 18 bayi (72,0%), dan lingkar lengan atas normal 16 bayi (69,6%). Bayi yang diberikan ASI eksklusif perkembangannya sebagian besar normal 17 bayi (70,8%), suspect 1 bayi (20,0%), dan untestable (0%).

Kesimpulan: Sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan dimiliki pada bayi yang diberikan ASI eksklusif normal

Kata Kunci:pertumbuhan, perkembangan

1. Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

THE DESCRIPTION OFGROWTH AND DEVELOPMENT 0-12 MONTH BABIES BASED ON BREASTFEEDING IN KASIHAN COMMUNITY

HEALTH CENTER BANTUL YOGYAKARTA

Suprihatin1, Vivian Nanny Lia Dewi2

ABSRACT

Background : Child development process is toddler period as it is the period of basic development which will influence and determine next child development.

These days, physical growth, intelligence development, motor skill, social skill, and emotion, progress rapidly. Child growth and development are closely related to nutritional status, one of nutritional intake is breastfeeding. Nutritional factor contained in breast milk plays an important role in child brain development.(Kania, 2009)

Objective : To find out the description of development of 0-12-month-old babies based on breastfeeding in Kasihan Community Health Center, Bantul, Yogyakarta Method : This was a quantitative descriptive study. Samples were selected through total sampling as many as 30 toddlers. Data were collected directly from mothers and 0-12-month-old babies who made visits to Kasihan community health center and data analysis applied univariate analysis.

Result : Infants who are exclusively breastfed grow mostly normal weight 16 infants (66.7%), normal height 16 infants (66.7%), normal head circumference 18 infants (72.0%), and arm circumference above the normal 16 infants (69.6%).

Babies who are exclusively breast fed normal development, most of the 17 infants (70.8%), 1 suspect infants (20.0%), and untestable (0%).

Conclusion : Most of normal growth and development were obtained by babies who were given exclusive breastfeeding.

Keyword : Growth, Development.

1. A student of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

2. A counseling lecturer of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah gizi yang di peroleh oleh bayi yang dilahirkan. Apabila setelah dilahirkan bayi mengalami kekurangan gizi dapat dipastikan pertumbuhan anak akan terlambat (Supariasa, 2007). Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI (2008), prevalensi nasional gizi buruk di Indonesia tahun 2007 pada balita adalah 5,4% dan gizi kurang pada balita adalah 13,0%. Selain itu, faktor-faktor yang menghambat perkembangan motorik meliputi kondisi ibu yang kurang menyenangkan selama kehamilan, trauma di kepala akibat kelahiran yang sulit, IQ di bawah normal, perlindungan yang berlebihan atau kelahiran sebelum waktunya, gizi yang kurang setelah lahir, kurangnya rangsangan, dorongan dan kesempatan menggerakkan semua bagian tubuh akan dapat memperlambat perkembangan kemampuan motorik anak (Widyastuti, 2007)

Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti perintah, dan berbicara sopan);

kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya) (Kania,

2009).

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Masa balita adalah masa emas dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, keterampilan motorik dan sosial emosi berjalan demikian pesatnya. Masa balita juga merupakan masa kritis yang akan menentukan hasil proses tumbuh kembang anak selanjutnya (Hariweni, 2007). Dalam masa perkembangan balita, anak mengalami perubahan yang terjadi dalam hal perubahan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Soetjiningsih, 2007).

Riskesdas (2013) menghasilkan berbagai peta masalah kesehatan dan kecenderungannya, dari bayi lahir sampai dewasa. Misalnya, prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9 persen (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen (tahun 2013). Masalah kerdil/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2 persen, bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur (<30%) sampai yang tertinggi (>50%) di Nusa Tenggara Timur. Tidak berubahnya prevalensi status gizi, kemungkinan besar belum meratanya pemantauan pertumbuhan, dan terlihat kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan terakhir semakin meningkat dari 25,5 persen (2007) menjadi 34,3 persen (2013) (Kemenkes, 2014).

ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang

mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

bayi. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit. Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibody (Kemenkes, 2014).

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya

(Kemenkes, 2014)

.

Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 54,3%, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 48,6%. Persentase pemberian ASI eksklusif tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 79,74%, diikuti oleh Sumatera Selatan sebesar 74,49%, dan Nusa Tenggara Timur sebesar 74,37%.

Sedangkan persentase pemberian ASI eksklusif terendah terdapat di Provinsi Maluku sebesar 25,21%, diikuti oleh Jawa Barat sebesar 33,65% dan Sulawesi Utara sebesar 34,67% (Kemenkes, 2014).

Tes yang umum digunakan untuk memantau perkembangan motorik

adalah tes Denver. Denver adalah salah satu dari metode skrining terhadap

kelainan perkembangan anak. Tes ini membagi perkembangan anak menjadi

empat yaitu perkembangan personal sosial, perkembangan bahasa, serta

perkembangan motorik kasar dan motorik halus adaktif (As’ad S. 2006).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Menurut data yang diperoleh peneliti pada studi pendahuluan yang di laksanakan pada bulan januari-februari, di Puskesmas Kasihan I, Bantul Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa terdapat 30 Ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah penelitian adalah Bagaimanakah gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI umur 0 – 12 bulan di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta ?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahui gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran pertumbuhan (tinggi badan, berat badan,

lingkar kepala dan lingkar lengan) bayi yang diberi ASI Eksklusif

umur 0 – 12 bulan di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Diketahuinya gambaran pertumbuhan (tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan) bayi yang tidak di beri ASI Ekslusif umur 0-12 bulan di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta.

c. Diketahuinya gambaran perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa dan psikomotorik) bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta.

d. Diketahuinya gambaran perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan psikomotorik) bayi yang tidak diberi ASI Ekslusif umur 0- 12 bulan di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi, khususnya dalam ilmu kebidanan terutama tentang gambaran tumbuh kembang bayi umur 0 – 12 bulan berdasarkan pemberian ASI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi STIKES Achmad Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi serta sebagai sumber pustaka bagi ilmu kebidanan terutama tentang gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan tentang gambaran tumbuh kembang bayi

yang diberi ASI Eksklusif.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

c. Bagi Ibu Balita.

Dapat dijadikan informasi dan sumber pustaka sebagai bahan masukan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan bagi pasien terutama gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sumber informasi dan sumber pustaka bagi peneliti selanjutnya terutama tentang gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

E. Keaslian Penelitian

Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti antara lain :

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

No Nama, Tahun dan Judul

Metode Hasil Persamaan dan

Perbedaan 1. Utami (2009).

“Hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang pemberian makanan tambahan dengan status gizi balita di Posyandu Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara 2009”.

Jenis penelitian survei analitik pendekatan cross sectional.

Teknik sampel purposive sampling.

Analisis data menggunakan chi square.

Hasil penelitian Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

ibu tentang

pemberian makanan tambahan dengan status gizi balita.

Dengan nilai P value : 0,002. (P valeu <

0,05)

Persamaan dengan penelitian terbaru, terletak pada pendekatan cross sectional. Perbedaan terletak jenis penelitian, metode analisis data, tempat, populasi dan sampel penelitian.

2. Sulistyono, 2008.

“Hubungan tingkat konsumsi energi dan protein dengan status gizi balita di Desa Tangkil Tengah Kecamatan

Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 2008

Jenis penelitian diskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

Teknik sampel Random

Sampling. Uji analisis data Chi Square.

Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan bermakna antara tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein dengan status gizi balita. Dengan nilai P value : 0,000.

(P valeu < 0,05)

Persamaan dengan penelitian terbaru, terletak pada pendekatan cross sectional. Perbedaan terletak jenis penelitian, metode analisis data, tempat, populasi dan sampel penelitian

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

3. Hasniyati, 2008.

Judul penelitian

“Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang

Perkembangan Motorik Kasar Balita Di Dusun Jambean Desa Triwidasi, Kecamatan,

Pajangan, Bantul

Jenis analisis diskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Metode analisis diskriptif prosentase.

Teknik analisi data random sampling

Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu tentang

perkembangan motorik kasar pada balita sebesar 80,6%

dengan kata lain

masuk dalam

kategori baik

Persamaan dengan penelitian terbaru, terletak pada pendekatan cross sectional. Perbedaan terletak jenis penelitian, metode analisis data, tempat, populasi dan sampel penelitian.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta merupakan salah satu dari 27 Puskesmas yang ada di kabupaten Bantul, terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Letak Puskesmas Kasihan I dengan ibu kota kecamatan berjarak kurang lebih 5 km, dengan desa Bangunjiwo berjarak 300 meter dan dengan desa Tamantirto berjarak 3 km.

Puskesmas Kasihan I terletak di desa Bangunjiwo dan Puskesmas Pembantu ada satu unit terletak di desa Tamantirto. Terdapat beberapa obyek wisata yang terkenal antara lain desa wisata gerabah Kasongan dan wisata sejarah bibis. Secara administratif Puskesmas Kasihan I memiliki dua wilayah kerja, yaitu Desa Bangunjiwo dan Tamantirto. Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 dusun sedangkan Desa Tamantirto terdiri dari 10 dusun. Topografi wilayah puskesmas Kasihan I terdiri dari sebagian besar dataran rendah dan sebagian merupakan tanah berbukit yang subur sehingga banyak bermunculan perumahan kelas menengah ke bawah.

Jumlah penduduk tahun 2013 tercatat sebanyak 52.468 jiwa yang

terdiri dari laki-laki sebanyak 26.257 jiwa dan wanita 26.211 jiwa, dengan

jumlah kepala keluarga sebanyak 15.987 KK.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

B. Karakteristik Responden a. Ibu

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan. Karakteristik berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini

Tabel 4.1 Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

n %

Total n % Umur

20 - 35 Tahun 23 76,7 30 100,0

< 20 Tahun atau > 35 Tahun 7 23,3 Pendidikan

30 100,0

SD 4 13,3

SMP 11 36,7

SMA 14 46,7

Perguruan Tinggi 1 3,3

Pekerjaan

30 100,0

Tidak Bekerja 15 50

Bekerja 15 50

(Sumber: Data Primer 2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20 - 35 tahun, yaitu sebanyak 23 responden (76,7%), pendidikan terakhir sampai tingkat SMA sebanyak 14 responden (46,7%), status pekerjaan ibu rumah tangga/IRT sebanyak 15 responden (50,0%).

b. Anak

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala

dan lingkar lengan atas. Karakteristik berdasarkan umur, jenis kelamin,

berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas dapat

dilihat pada table 4.2. dibawah ini

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

Tabel 4.2. Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

n %

Umur (Bulan)

> 0 - 6 Bulan 14 46,7

> 6 - 12 bulan 16 53,3

Jenis Kelamin

Laki-laki 11 36,7

Perempuan 19 63,3

Berat Badan (Kg)

5 Kg - 7, 63 Kg 14 46,7

> 7, 63 Kg - 10,5 kg 16 53,3

Tinggi Badan (Cm)

49 cm - 66,5 cm 16 53,3

> 66,5 - 75 cm 14 46,7

Lingkar Kepala (Cm)

36,5 cm - 41,2 cm 17 56,7

> 41,2 cm - 44 cm 13 43,3

Lingkar Lengan Atas (Cm)

13 cm - 14,2 cm 10 33,3

> 14,2 cm - 15,5 cm 20 66,7

Jumlah 30 100

(Sumber: Data Primer 2015)

Berdasarkan Tabel 4.2. diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden merupakan anak dengan umur antara > 6 bulan – 12 bulan,

yaitu sebanyak 16 responden (53,3%), jenis kelamian perempuan yaitu

sebanyak 19 responden (63,3%), berat badan antara > 7,63 kg – 10,5 Kg,

yaitu sebanyak 16 responden (53,3%), tinggi badan 49 cm - 66,5 cm, yaitu

sebanyak 16 responden (53,3%), lingkar kepala 36,5 cm - 41,2 cm yaitu

sebanyak 17 responden (56,7%) dan dengan lingkar lengan atas > 14,2 cm

- 15,5 cm, yaitu sebanyak 20 responden (66,7%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

C. Analisa Hasil

1. Tabel Silang Cross Tabulation Pemberian ASI dengan Pertumbuhan Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tabel Silang Antara Pemberian ASI

Eksklusif Terhadap Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan Balita Pemberian ASI Eksklusif Total ASI Esklusif Non ASI

Eksklusif

N % n % n %

Berat Badan

Normal 16 66,7 8 33,3 24 100,0

Tidak Normal

2 33,3 4 66,7 6 100,0

Tinggi Badan

Normal 16 66,7 8 33,3 24 100,0

Tidak Normal

2 66,7 4 66,7 6 100,0

Lingkar Kepala

Normal 18 72,0 7 28,0 25 100,0

Tidak Normal

0 0,0 5 100,0 5 100,0

Lingkar Lengan Atas

Normal 16 69,6 7 30,4 23 100,0

Tidak Normal

2 28,6 5 71,4 7 100,0

(Sumber: Data Primer 2015)

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, dari 24 responden dengan berat badan balita normal 16 (66,7%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 8 (33,3%) responden merupakan balita non ASI Esklusif. Dari 6 responden dengan berat badan balita tidak normal, 2 (33,3%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 4 (66,7%) responden merupakan balita non ASI Esklusif.

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, dari 24 responden

dengan tinggi badan balita normal 16 (66,7%) responden merupakan balita

dengan ASI eksklusif dan 8 (33,3%) responden merupakan balita non ASI

Esklusif. Dari 6 responden dengan tinggi badan balita tidak normal, 2

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

(33,3%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 4 (66,7%) responden merupakan balita non ASI Esklusif.

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, dari 25 responden dengan lingkar kepala balita normal 18 (72,0%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 7 (28,0%) responden merupakan balita non ASI Esklusif. Dari 5 responden dengan lingkar kepala balita tidak normal semuanya merupakan balita non ASI Esklusif.

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, dari 23 responden dengan lingkar lengan atas balita normal 16 (69,6%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 7 (30,4%) responden merupakan balita non ASI Esklusif. Dari 7 responden dengan lingkar lengan atas balita tidak normal, 2 (28,6%) responden merupakan balita dengan ASI eksklusif dan 5 (71,4%) responden merupakan balita non ASI Esklusif.

2. Tabel Silang Cross Tabulation Pemberian ASI dengan Perkembangan Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tabel Silang Antara Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan Perkembangan Di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

Perkembangan Balita

Pemberian ASI

Total ASI Eksklusif Non ASI Eksklusif

N % n % n %

Normal 17 70.8 7 29.2 24 100.0

Suspect 1 20.0 4 80.0 5 100.0

Untestable 0 0.0 1 100.0 1 100.0

Total 18 60.0 12 40.0 30 100.0

Sumber : Data Primer (2015)

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki perkembangan balita kategori normal, yaitu 17 responden (70,8%) dan sebagian kecil responden merupakan balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki perkembangan kategori untestable, yaitu 0 responden (0,0%).

D. Pembahasan

1. Pertumbuhan Balita Berdasarakan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta, dengan jumlah responden 30 responden diperoleh data bahwa sebagian besar responden merupakan balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki berat badan kategori normal (53,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran ibu untuk memberikan ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta, sudah baik terbukti dengan hasil penelitian ini yang memperoleh data bahwa sebagain beasr responden telah memberikan ASI ekslusif (80,0%).

Hasil penelitian ini juga sangat dipengaruhi kesadaran ibu mengenai

pentingnya ASI eksklusif untuk penambahan berat badan yang ideal atau

normal bagi balita. Hal ini sesuai teori yang menyatakan bahwa

pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan

ukuran dan struktur. Anak tidak saja menjadi besar secara fisik, tapi

ukuran dan struktur organ dalam tubuh dan otak meningkat. Akibatnya ada

pertumbuhan otak, anak tersebut memiliki kemampuan yang lebih besar

untuk belajar, mengingat dan berpikir (Soetijiningsih, 2007).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

Pertumbuhan tinggi badan balita pada peneltian ini sebagian besar adalah balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki tinggi badan kategori normal (53,3%). Hasil penelitian ini sangat dipengaruhi salah satunya adalah pendidikan ibu yang sebagian besar adalahg SMA, karena dengan pendidikan yang baik maka pengetahuan ibu juga akan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa ibu telah mengetahui dan memahami tentang pentingnay pemberian ASI eksklusif pada anaknya sehingga dengan ibu tahu dan paham maka kebutuhan gizi balitapun akan terpenuhi. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak, karena dengan asupan gizi yang baik maka pertumbuhan tinggi badan anak juga akan baik/normal.

Pertumbuhan lingkar kepala balita pada peneltian ini sebagian besar

adalah balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki lingkar kepala

kategori normal (60,0%). Hasil ini sangat dipengaruhi salah satunya oleh

umur ibu yang sebagian besar masih dalam kategori usia antara 20 – 35

tahun (76,7%). Hal ini menunjukkan bahwa usia ibu masih dalam kategori

usia reproduksi sehat. Pada usia tersebut ibu masih akan memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi dan dengan pengatahuan yang baik maka ibu akan

lebih memperhatikan setiap pertumbuhan anaknya. Hasil ini juga

menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif pada balita sudah menjadi

kebutuhan tersendiri bagi responden dalam penelitian ini. Pertumbuhan

lingkar lengan atas balita pada peneltian ini sebagian besar adalah balita

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki lingkar lengan atas kategori normal (53,3%).

2. Perkembangan Balita Berdasarakan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta, dengan jumlah responden 30 responden diperoleh data bahwa, sebagian besar responden merupakan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki perkembangan balita kategori normal (70,8%). Hasil ini menunjukkan bahwa balita di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta, sudah dalam kategori normal dan telah memberikan ASI ekslusif dengan baik. Hasil ini sangat dipengaruhi oleh peran petugas kesehatan di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta dalam memberikan penyuluhan dan informasi bagi para ibu balita akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan anak balita. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel- sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai

hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetijiningsih, 2007).

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui gambaran tumbuh kembang bayi umur 0 – 12 bulan berdasarkan pemberian ASI di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden merupakan balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki berat badan kategori normal

2. Sebagian besar adalah balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki tinggi badan kategori normal

3. Sebagian besar adalah balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki lingkar kepala kategori normal

4. Sebagian besar adalah balita yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki lingkar lengan atas kategori normal

5. Sebagian besar responden merupakan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan memiliki perkembangan balita kategori normal.

B. Saran 1. Bagi STIKES Achmad Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi serta

sebagai sumber pustaka bagi ilmu kebidanan terutama tentang gambaran

tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

3. Bagi Ibu Bayi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan sumber pustaka sebagai bahan masukan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan bagi Ibu bayi terutama tentang gambaran tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan

sumber pustaka bagi peneliti selanjutnya terutama tentang gambaran

tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif umur 0 – 12 bulan.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

As’ad S. (2006). Gizi-Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Borowitz, (2005). Precipitante of constipations during early childhood. J Am Board Fam Met.

Depkes RI, (2007). Pedoman strategi KIE Keluarga Sadar Gizi. (KADARZI).

Jakarta: Depkes RI

DepKes RI. (2008). Rencana Strategi 2009-2010. Jakarta: Depkes RI.

DepKes RI. (2008). Profil Kesehatan RI. Jakarta: Depkes RI

Dewi, V.N.L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika

Endah. (2008). Aspek Perkembangan Motorik dan Keterhubungannya dengan

Aspek Fisik dan Intelektual Anak.

http://parentingislami.wordpress.com/2008/03/01/aspek-

perkembangan-motorik-dan-keterhubungannya-dengan-aspek-fisik- dan-intelektual-anak/ diakses pada tanggal 27-12-2010

Friedman, M.Marilyn.(2008). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik.

Jakarata: EGC (2010). Perilaku. Jakarta: EGC

Hariweni, T. (2007), Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu bekerja dan tidak bekerja tentang stimulasi pada pengasuhan anak balita. Medan, Digital Library

Hurlock, E. B. (2008). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Surabaya : Erlangga.

IDAI, (2007). Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Jelliffe DB. And E.F. Patrice Jelliffe. (2007). Community Nutritional Assessment.

New York: Oxford University Press

Kania, N. (2009). Upaya Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang Anak . Tersedia

dalam: http://pustaka.unpad.ac.id/

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Kemenkes RI, (2014). Profil Kesehatan RI 2014. Jakarta: Kemenkes RI

Marmi, S.ST. (2012). Berilah Aku ASI Karena AKU Bukan Anak Sapi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Notoadmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________. (2012). Prosedur Penelitian Kesehatan,(edisi revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

Purwati, (2007). Konsep Penerapan ASI Ekslusif. Bandung: Cendekia

Prasetyono, D.S (2009). ASI Ekslusif Pengenalan, Praktik dan Kemafaatannya.

Diva Pres. Yogyakarta

Riskesdas (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI

Roesli, Utami (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda

Soetjiningsih. (2007). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Sugiyono. (2011). Statistik untuk Penelitian, Bandung : CV Alfabeta Supariasa. (2007). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Suryoprajono, M. (2009). Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Keyword Utami. (2007). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Widyastuti, D, dan Widyani, R. (2007). Panduan Perkembangan Anak 0 Sampai 1

Tahun.

Gambar

Tabel 4.2. Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan efisiensi pengukuran gas radon dalam ruang detektor dapat dilakukan melalui dua cara; pertama kalibrasi dengan sumber gas radon standar, dan

Hasil penelitian tentang survei tingkat daya tahan jantung paru mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya dapat

Pengukuran return pasar digunakan untuk membandingkan dengan return reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran berdasarkan metode pengukuran yang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka dan tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman

Kuadran II kategori pelayanan mengenai prosedur pelayanan rumah sakit mengenai pelayanan dimulai tepat waktu, kecepatan pelayanan mengenai waktu tunggu dalam

network atau lebih dikenal dengan Artificial Neural Network sebagai cabang dari ilmu kecerdasan buatan (artificial intelligence), merupakan salah satu sistem pemrosesan

Kesimpulan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang baik antara disiplin belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas V SDN Negeri

Visi dan strategi diterjemahkan ke dalam empat perspektif yang kemudian oleh masing-masing perspektif visi dan strategi tersebut dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin dicapai