• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO

KABUPATEN PEKALONGAN

A. Analisis Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari fokus penelitian yang diajukan. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara mengelola hasil data observasi atau pengamatan langsung dan juga hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa nara sumber mengenai peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan yang kemudian dipadukan atau disikronkan dengan berbagai teori yang terkait dengan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan.

Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan dapatlah dianalisis dari hasil observasi dan hasil data wawancara dengan beberapa nara sumber, baik dari pihak madrasah maupun orang tua siswa dengan pernyataan-pernyataan yang merupakan data karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama oleh para guru PAI. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran materi keagamaan bisa dilaksanakan secara optimal sehingga akan membawa pada tujuan, yaitu membentuk kepribadian siswa yang berkarakter religius. Karakter siswa yang

(2)

ingin dibentuk dari kegiatan pembelajaran PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo antara lain:

1. Religius

Sikap religius merupakan sikap dasar yang sangat penting. Perilaku atau sikap ketaatan yang dimiliki para siswa sebagai bentuk hasil dari pengembangan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Sikap ketaatan siswa ditunjukkan dengan kemauan para siswa melaksanakan peraturan atau tata tertib madrasah. Ketaatan dari para siswa sebagai peserta didik akan membawa pada kondisi kegiatan pembelajaran yang berlangsung tertib dan lancar.

Bentuk ketaatan sebagai karakter relegius yang dikembangkan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator- indikator berupa kepatuhan menjalankan ibadah sebagai perintah agama seperi melaksankan sholat, puasa, bersedekah dan lain sebagainya, taat pada perintah orang tua atau guru dan mematuhi tata tertib yang telah dibuat oleh madrasah dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan madrasah.

2. Disiplin

Sikap disiplin merupakan karakter yang tertanam dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dengan ditunjukkan pada indikator-indikator berupa; berpakain rapi sesuai dengan ketentuan yang

(3)

berlaku di madrasah, hadir ke madrasah dengan tepat waktu dan mengikuti kegiatan belajr sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tidak meninggalkan tugas sat sedangan ada kegiatan belajar atau membolos.

3. Kebersihan

Sikap menjaga kebersihan yang dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator berupa:

membuang sampah pada tempatnya, berjalannya tugas piket kelas, serta menjaga kebersihan lingkungan madrasah.

4. Kerapian

Sikap atau perilaku rajin sebagai karakter yang tertananm dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan cara siswa berpakaian, mereka mengikuti tata tertib madrasah. Selain itu mereka juga menjaga agar kelas mereka tetap rapi agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman.

5. Tanggungjawab

Bentuk tanggungjawab dari para siswa ditunjukkan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo yaitu apabila mereka selesai menggunakan sarana maupun prasarana milik madrasah, mereka mengembalikan ke tempat semula. Selain itu para anggota ekstrakurikuler baik itu OSIS maupun ke-Pramuka-an mereka selalu bertanggungjawab atas laporan kegiatan yang mereka adakan.

(4)

Dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan menunjukkan karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan menunjukkan hasil yang baik.

B. Analisis Peran Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Untuk lebih menemukan hasil analisis secara mendalam tentang peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan dapatlah diuraikan sebagai berikut:

1. Sebagai Keteladanan

Dari obsevasi data tentang peran guru PAI sebagai suri tauladan bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai suri teladan bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini sebagai bentuk dari bagian pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan bagi para siswa dalam bersikap dan berperilaku untuk meneladani para guru PAI sebagai cerminan pergilaku yang positif atau berakhlakul karimah.

Para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo memiliki peran sebagai publik figur atau suri teladan bagi para siswanya, baik ketika dalam kegiatan pembelajaran di ruang kelas maupun di luar kegiatan pembelajaran. Guru PAI berperan untuk bisa dijadikan contoh dan keteladanan sehingga para guru meski mampu menampilkan sikap professional dan

(5)

kebijaksanaan dalam melakukan kegiatan pelayanan pendidikan kepada para siswa sebagai peserta didiknya.

Para guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam peran sebagai suri tauladan atau contoh yang baik bagi para siswanya dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memenuhi kompetensi sikap dan kepribadian sebagai seorang tenaga pendidik. Hal ini sangat penting, sebab apabila guru tidak bisa menunjukkan keteladanan bagi siswanya tentu akan membawa pada kegagalan dalam dunia pendidikan.

Dapat dianalisis bahwa peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo sebagai suri tauladan ditunjukkan dengan bentuk tindakan nyata sebagai guru melalui sikap dan perilaku yang memang benar-benar bisa diteladani para siswa seperti sikap ramah, santun dan sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan, baik berkenaan dengan materi pembelajaran ataupun di luar kegiatan pembelajaran.

2. Sebagai Inspirator Siswa

Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Dalam hal kreatifitas, guru harus mampu menjadi sumber ide atau imajinasi bagi anak untuk melakukan kreatifitas.

Sebagai seorang inspirator di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo peran guru yang utama adalah bertindak sebagai pemuncul ide-ide kreatif. Misalnya saja, pada pembelajaran sentra iman dan taqwa, guru memberikan penjelasan mengenai ibadah shalat, wudhu dan lain sebagainya lalu memberikan petunjuk bagaimana cara

(6)

melakukannya. Dengan demikian guru telah menjadi inspirator bagi anak didik dalam melaksanakan pendidikan agama.

3. Sebagai Motivator Siswa

Data observasi mengenai peran guru PAI sebagai motivator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan penilaian secara langsung maupun tidak langsung dari Bapak kepala Madrasah, para guru di luar PAI dan juga dari para siswanya. dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai motivator bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini sebagai bagian dari pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo.

Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo adalah motivator atau pemberi motivasi kepada para siswa. Hal ini dilakukan oleh para guru pada saat memberika materi pelajaran agama yang diselingi dengan nasehat-nasehat maupun arahan-arahan yang membangkitkan kemauan para siswa untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam perannya sebagai motivator bagi para siswa ditunjukkan dengan gaya penyampaian arahan ataupun nasehat kepada para siswa. Dengan kemampuan merangkai kalimat yang tersusun dengan baik sehingga memotivasi siswa untuk berbuat dan berperilaku yang sesuai dengan anjuran-anjuran yang disampaikannya. Secara analisis dapat diketahui

(7)

bahwa guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo mampu memenrankan tugasnya sebagai motivator yang kuat bagi para siswa selaku peserta didiknya.

4. Sebagai Dinamisator Siswa

Dari obsevasi data dan wawancara peneliti dengan pihak nara sumber tentang peran guru PAI sebagai dinamisator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai dinamisator bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini ditunjukkan dengan peran guru PAI yang menjadi pendorong atau pembina dalam keorganisasian.

5. Sebagai Evaluasi Siswa

Guru PAI harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan daripada penilaian terhadap jawaban anak didik ketika diberikan tes.

Peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo tidak sekedar melaksanakan tugas semata, akan tetapi betul diimbangi oleh keinginan yang kuat untuk menghantarkan para siswa yang menjadi peserta didiknya benar-benar memiliki pemahaman pengetahui agama Islam secara luar dan mampu mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Menganalisis perkembangan karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan yang memiliki usia peralihan antara masa anak-anak menuju usia remaja, di mana secara umum kepribadian siswa

(8)

dalam usia remaja sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan dari orang tua dan juga lingkungan yang menjadi tempat tinggal siswa. Melalui pembinaan yang tepat di sekolah, maka perkembangan karakter siswa dapat terbetuk secara tepat dalam upaya menanamkan nilai-nilai karakter keagamaan yang mengaplikasikan bentuk perilaku yang berakhlaqul karimah seperti taat, rajin dan disiplin.

Begitupun dengan perilaku atau akhlak yang ditunjukkan oleh siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan dengan pengembangan pembelajaran PAI diharapkan dapat memberikan pembinaan karakter kepada siswa, terutama ketika berperilaku dan bergaul dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga pendidikan agama Islam (PAI) mampu mengarahkan karakter siswa kepada karakter yang diharapkan dalam tujuan pendidikan Nasional.

Dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan relatif baik, namun memang masih ada beberapa siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan berperilaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-harinya terkadang lepas kendali yang dikarenakan pengaruh-pengaruh dari luar diri siswa. Siswa Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan yang berada dalam usia yang masih rawan dengan kecenderungan untuk mencari jati dirinya terkadang

(9)

emosinya labil terhadap pengaruh-pengaruh luar yang bisa mempengaruhi, terutama siswa yang laki-laki.

Dari pantuan tentang karakter siswa Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan menunjukkan ada beberapa siswa yang sikap-sikapnya kurang dari nilai-nilai etika atau norma dalam agama Islam, memang tidak semuanya, akan tetapi dari beberapa siswa seringkali kedapatan bolos pada jam selesai pelajaran sekolah dan melakukan pelanggaran yang lain.

Hal ini tentunya harus diatasi dengan cara melakukan pembinaan secara bertahap melalui pengembangan pendidikan karakter melalui penguatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang memiliki materi-materi yang mengarahkan pada perbaikan moral dengan langkah-langkah yang dapat memperkuat karakter positif bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan dan juga dengan menjalin kerjasama dengan guru Bimbingan Konseling (BK).

Upaya ini tentunya bukan menjadi satu-satunya solausi atau alternatif terbaik, kalau tidak didukung oleh semua pihak yang ada di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan dalam rangka membina karakter siswa yang mencerminkan nilai-nilai agama Islam. Terdapat beberapa kondisi sebagai faktor yang menyebabkan karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan termasuk dalam kategori kurang baik. Berdasarkan pantuan peneliti, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

(10)

1) Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh para orang tua siswa, ketika siswa itu ada di rumah, ataupun kesinukan orang tua yang akhirnya mengabaikan akan kebutuhan perhatian dan kasih sayang yang diinginkan oleh anak-anak saat ada di rumah.

2) Kondisi lingkungan yang kurang kondusif dalam pembentukan karakter positif bagi siswa, malah lingkungannya memberikan kontribusi pada akses-akses negatif yang mudah di tiru oleh anak-anak usia remaja yang menjadi siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan.

3) Pola pengembangan pembelajaran mataeri-materi yang berkenaan dengan pembentukan kepribadian siswa, seperti materi PAI yang masih harus dikelola dengan optimal melalui berbagai pembiasaan-pembiasan yang diterapkan dalam kegiatan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan..

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa siswa-siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan memiliki karakter dalam berperilaku maupun bersikap cukup kuat dalam mengapresiasikan dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam sebagai target atau tujuan kegiatan pembelajaran PAI yang dilakukan oleh para guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan tersebut, meskipun upaya tersebut belum bisa terealisasi secara optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Dari definisi diatas dapat dipahami, komunikasi pemasaran terpadu adalah suatu pendekatan pemasaran baru yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada pelanggan dalam upaya

pasal 2 ayat (1) UU Tindak Pidana Korupsi “TPK” yang menyatakan bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah “setiap orang yang melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya

 Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengetahuan mengidentifikasi peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta sikap menerima

Ekonomi Indonesia”, h.. Untuk itu, Sjafruddin mengingatkan akan arti pentingnya manusia kembali kepada ajaran agama yang akan membimbing mereka ke jalan yang benar. Yang akan

Bagaimana menurut ibu apakah ada upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam di SMPLBN pelambuan terhadap siswa autis dan tunagrahita ringan dalam meningkatkan

Meskipun secara umum masyarakat di Desa Petak Bahandang sudah sangat akrab dengan cara bertani dan bercocok tanam akan tetapi menggabungkan penanaman sayuran

Adanya teori harapan, teori emosi, dan teori kebutuhan yang dikemukakan oleh para tokoh psikologi, terbukti bahwa aspek-aspek kejiwaan seperti perasaan dan emosi memegang

Tema yang diharapkan pada Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli ini adalah arsitektur kontekstual harmoni dengan mengambil langgam Art Deco pada bangunannya