• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

- Kuesioner Kememadaian Audit Operasional, Efektifitas Fungsi Personalia, dan Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektifitas Pengelolaan Fungsi Personalia.

- Hasil Penyebaran Kuesioner Lampiran 2 : Struktur Organisasi

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan

- Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

Lampiran 3 : Surat Survey

Lampiran 4 : Kartu Bimbingan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia ekonomi perusahaan yang semakin meluas dewasa ini, menuntut adanya manajemen yang terampil dan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Betapa pun kompleksnya permasalahan yang dihadapi, perusahaan

(2)

akan tetap berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dengan cara memaksimumkan sumber daya yang dimiliki.

Peran sumber daya manusia yang merupakan motor penggerak setiap aktivitas mempunyai arti penting dan menentukan dalam menjamin kelangsungan suatu mekanisme kerja yang terukur secara kualitas dan kuantitas. Pengelolaan sumber daya manusia sehingga menjadi sumber daya yang berkualitas akan mendukung tercapainya kinerja perusahaan yang baik. Untuk itu hal ini tidak dapat kita abaikan. Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam usaha mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Oleh karena itu, untuk mencapai kondisi yang demikian maka perusahaan memerlukan suatu fungsi personalia yang berperan dalam menghasilkan suatu sumber daya manusia yang berkualitas melalui perekrutan, seleksi, penempatan, trainning, dan pengembangan sumber daya manusia yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan (standar) yang telah ditetapkan.

Namun, sejalan dengan berkembangnya perusahaan, manajemen akan menemui berbagai kesulitan untuk mengawasi semua tenaga kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Fungsi personalia di sini adalah untuk mengatasi berbagai masalah, dimana masalah-masalah tersebut bersifat kompleks karena berhubungan dengan manusia yang masing-masing mempunyai perbedaan tujuan, pendapat, keinginan, sifat, kepribadian dan perbedaan lainnya. Masalah-masalah umum yang sering dihadapi oleh manajemen personalia diantaranya adalah kemajuan teknologi yang pesat, pertumbuhan persaingan nasional dan internasional, serta semakin tingginya tingkat pendidikan karyawan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian yang baik terhadap kegiatan fungsi personalia suatu organisasi.

Sumber daya manusia yang terampil dan dilengkapi oleh teknologi belumlah cukup untuk menjamin suatu hasil kerja yang sempurna karena adanya faktor Human Error. Walaupun dengan probabilitas yang kecil, senantiasa akan muncul bila tidak adanya mekanisme pengawasan yang terus-menerus terhadap aktivitas kerja.

Relevansi antara human error atau kesalahan manusia, kecurangan- kecurangan yang terjadi dengan kualitas hasil kerja dijembatani oleh adanya

(3)

pengawasan, untuk itulah perlunya suatu unit pengawasan terhadap fungsi personalia yang mencoba menggunakan Simultaneous Correction agar kesalahan yang lebih besar tidak terjadi dan memudahkan lembaga itu untuk mengadakan audit efektivitas kegiatan dan untuk menilai apakah cara-cara pengelolaan yang dilakukan fungsi personalia tersebut sudah berjalan dengan baik sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan.

Adanya komite audit pada suatu perusahaan terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menunjukkan telah diterapkannya tata kelola perusahaan (corporate governance). Komite audit bertujuan untuk membantu para anggota organisasi untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif, salah satu yang berperan di dalamnya adalah auditor internal.

Profesi auditor internal mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Keberadaannya untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan sebagai fungsi yang independen dengan menciptakan sikap profesional dalam setiap aktivitasnya mendorong pihak terkait untuk terus melakukan pengkajian terhadap profesi ini.

Divisi Audit Internal sebagai bagian dari BUMN yang melaksanakan fungsi pengendalian dan pengawasan mau tidak mau harus meningkatkan perannya, sehingga keberadaannya dapat menunjang profesionalitas BUMN.

Namun kita belum mengetahui sebenarnya bagaimana peran auditor internal dalam perusahaan tersebut dalam mengelola manajemen personalia. Penelitian ini akan mencoba meneliti peran auditor internal yang bekerja di BUMN dalam pengelolaan fungsi personalia di tempat mereka bekerja dalam hal ini adalah PT.

Pos (Persero) Bandung.

(4)

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai audit operasional atas fungsi personalia pada PT. Pos (Persero) Bandung, dimana tujuan dari audit tersebut adalah untuk memeriksa efektivitas kegiatan personalia serta menilai cara-cara pengelolaan yang diterapkan dalam kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk mengemukakan analisis yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam mengelola tenaga kerja dengan efektif. Maka skripsi ini diberi judul :

“Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Fungsi Personalia” (Studi kasus pada PT.Pos JL.Cilaki Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis akan melakukan pembahasan atas masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan pemeriksaan operasional yang diterapkan oleh PT. Pos.

2. Bagaimana efektivitas pengelolaan fungsi personalia pada PT. Pos.

3. Bagaimana peranan pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas pengelolaan fungsi personalia PT. Pos.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan guna mengetahui apakah pemeriksaan operasional akan berperan secara signifikan dalam menunjang efektivitas fungsi personalia.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pemeriksaan operasional yang diterapkan oleh PT. Pos.

2. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan fungsi personalia PT. Pos.

3. Untuk mempelajari sejauh mana peranan pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas pengelolaan fungsi personalia PT. Pos.

1.4 Kegunaan Penelitian

(5)

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kegunaan : 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan terapan dan

pengalaman dalam praktek tentang pemeriksaan operasional atas fungsi personalia disamping pengetahuan teroritis yang didapat selama kuliah, juga sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung.

2. Bagi perusahaan yang diteliti, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi perbaikan dan pengembangan dalam pengelolaan

fungsi personalia.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian yang sangat terbatas ini dapat dimanfaatkan dalam menambah pengetahuan terapan dan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam keadaan perekonomian yang belum stabil saat ini maka perusahaan dapat memanfaatkan segala sumber daya yang ada pada perusahaan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan audit. Audit adalah alat yang bermanfaat bagi organisasi, kebijakan perencanaan , prosedur, pencatatan, pelaporan dan personalia

Selama ini audit yang dilaksanahan oleh akuntan umumnya adalah audit keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Tetapi akhir-akhir ini manajemen perlu untuk melakukan audit atas operasional atau kegiatan usahanya disamping audit keuangan. Jika hanya melakukan audit keuangan tanpa melakukan audit operasional dalam menjalankan maka usaha atau kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Karena hal tersebut saling berhubungan maka dalam menjalankan suatu usaha harus menjalankan audit kedua-duanya.

Audit operasional menurut Arens et al (2006 : 19) adalah :

“An Operating Audit is a review of any part of an organization’s operating procedurs and methods for the purpose of evaluating efficiency and effectiveness”.

(6)

Sedangkan audit operasional menurut Rob Reider (2002:25) adalah :

“Operational audit is review of operations performed from a management view point to evaluate the economy, efficiency, effectveness of any and all operation, limited only by management desire”.

Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Umumnya, pada saat selesainya audit operasional , auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan.

Dalam kenyataanya manajemen personalia akan menghadapi kesalahan- kesalahan bahkan kebijakan-kebijakan yang kurang tepat atau sudah ketinggalan jaman. Melalui audit operasional ini maka diharapkan hasilnya akan memberikan umpan balik tentang fungsi personalia kepada manajer operasional, manajer personalia, ataupun kepada pihak manajer secara keseluruhan. Singkatnya, audit operasional personalia adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh terhadap kegiatan personalia dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari manajemen personalia adalah :

1. Memilih tenaga kerja yang sesuai dengan jabatan . 2. Tenaga yang dipilih harus dilatih dengan baik.

3. Harus menciptakan kondisi kerja yang menunjang moral pekerja dan produktivitas tinggi.

4. Antara tugas kerja dan balas jasa harus seimbang.

5. Menyusun job description, yaitu rumusan tertulis yang didasarkan pada analisa jabatan tertentu. Ini harus mencakup :

a. Nama pekerjaan,

b. Tempat bekerja, dan hubungannya dengan pekerjaan lain, c. Peralatan yang akan digunakan,

(7)

d. Deskripsi fisik dan mental yang harus disyaratkan untuk melakukan pekerjaan,

e. Kondisi kerja, dan

f. Kewajiban tanggung jawab karyawan.

Topik serupa pernah diteliti sebelumnya pada tahun 2004 oleh Nur Aini Fitri, dari Universitas Widyatama dengan judul “Pemeriksaan Operasional Atas Pengelolaan Fungsi Personalia Dalam Menunjang Efektivitas Fungsi Personalia”.

(Studi kasus pada PDAM Ciamis).

Nur Aini Fitri menitikberatkan penelitiannya pada hubungan evaluasi pelaksanaan pemeriksaan operasional dengan efektivitas fungsi personalia.

Penulis melakukan penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, dimana objek penelitian yang diteliti sebelumnya adalah studi kasus pada PDAM Ciamis, sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah stidi kasus pada PT. Pos Bandung, yang tentunya mempunyai metode dan prioritas yang berbeda dalam menindaklanjuti pelaksanaan pemeriksaan operasional dengan efektivitas fungsi personalia, juga dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti sampai sejauh mana hubungan antara evaluasi pelaksanaan pemeriksaan operasional dengan efektivitas fungsi personalia.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas serta teori yang melandasinya maka penulis merumuskan simpulan bahwa :

“Audit operasional sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengelolaan fungsi personalia”.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang ditempuh dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

(8)

Yaitu pengumpulan data primer dengan meninjau langsung kepada objek penelitian. Data-data primer diperoleh melalui :

a. Wawancara

Dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada pejabat atau petugas yang berwenang dan diskusi-diskusi yang berhubungan langsung dengan data yang diperlukan dandalam penelitian ini sehingga kebenaran dan keakuratan data tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

b. Observasi

Penulis mengadakan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti sehingga data yang diperoleh merupakan data yang berasal dari sumbernya, dengan suatu harapan bahwa data ini dapat dipercaya dan objektif.

c. Kuesioner

Metode ini merupakan pengambilan data dengan menggunakan alat bantu berupa daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pelaksanaan pemeriksaan operasional dalam pengelolaan fungsi personalia.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian ini penulis berusaha mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan cara mempelajari literatur- literatur untuk mendapatkan landasan teoritis untuk membahas masalah yang telah diajukan serta untuk menarik suatu kesimpulan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada PT. Pos yang berlokasi di JL. Cilaki No. 73 Bandung. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2008 sampai dengan selesai.

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki, mengusai membawa dan / atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkap ikan yg dilarang berupa jaring sondong/pukat dorong.. Perairan Muara

NFSSs developed or transferred in accordance with this Procedure shall have a five (5) year validity after the effective date... The IGI together with the

4.8 Perbandingan Aspek Menyukai Tugas Yang Memiliki Taraf Kesulitan Sedang/Menengah Sebelum Dan Sesudah Diberi Bimbingan Belajar Untuk Motivasi Berprestasi Pada

Dengan demikian, merupakan suatu keharusan bahwa seorang asesor dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, agar hasil kerjanya dalam memutuskan kompetensi seseorang

[r]

Untuk menyusun salary structure yang menarik dan kompetitif di luar perusahaan, maka perlu dilakukan salary survey untuk mengetahui harga pasar pada

Mengestimasi shock pada variable GDP, suku bunga, jumlah uang beredar, nilai tukar dan inflasi Indonesia dan Amerika Serikat dalam.. mempengaruhi GDP

Dalam pengembangan produk sukses berdasar Blue Ocean Strategy dan Kano Model dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa variabel yang ada dalam produk sebagai