• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum 2006"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan komponen terpenting dalam pendidikan.

Kurikulum adalah pedoman atau seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandaskan berdasarkan pemikiran tentang perkembangan ilmu pengetahuan, kompetensi masa depan, persepsi masyarakat serta pedagogi dan fenomena negatif (Permendikbud 2016: 4).

Sistem pendidikan di Indonesia sering mengalami perubahan kurikulum, perubahan itu terjadi karena adanya pembaharuan dalam proses pendidikan, sehingga dengan adanya perubahan akan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Kurikulum menjadi dasar dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun di luar kelas. Saat ini kurikulum yang digunakan di dunia pendidikan adalah kurikulum 2013 yang sebelumnya menggunakan kurikulum KTSP.

Dimana tahun ajaran baru 2018/2019, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa semua sekolah wajb menerapkan kurikulum 2013.

Proses pembelajaran kurikulum 2013 dilaksanakan dengan berbasis pendekatan ilmiah yaitu, ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.

(2)

Kurikulum 2013 memiliki ciri khas, dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Menurut Permendikbud No. 1-3 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan sintifik terdiri atas lima langkah kegiatan belajar yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/

mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Ciri lain dari kurikulum 2013 adalah bersifat tematik intergratif. Menurut Majid (2017:80) pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.

Mengacu pada standart proses, maka dalam implementasi kurikulum 2013 untuk penguatan proses secara eksplisit diharapkan pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik (student centered learning) (Halimah, 2017:242). Artinya bahwa dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator, oleh karena itu guru harus bisa mengondisikan kelas yaitu dengan mengajak dan membawa peserta didik untuk berpartisipasi atau aktif dalam proses pembelajaran.

Salah satu faktor keberhasilan dari pengimplementasian kurikulum yaitu penggunaan media pembelajaran di sekolah yang dapat menunjang peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Susanto (2014:310) menyatakan bahwa dengan menggunakan media belajar, proses belajar mengajar akan lebih efektif karena suasana belajar akan menyenangkan dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki peranan penting dalam suatu pembelajaran karena hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikongkritkan dengan adanya media. Sehingga dengan adanya media, proses pembelajaran akan lebih bervariatif.

(3)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2019 di kelas 1 SDN Purwosekar 2. Alasan penulis memilih kelas 1 di SDN Purwosekar 2 karena sudah menerapkan kurikulum 2013 dan penulis memilih Tema 1 “Diriku” Subtema 4 “Aku Istimewa” pembelajaran ke 3 dikarenakan mengalami kesuliatan dalam tahapan membaca, penjumlahan dan pengurangan. Dalam melakukan pembelajaran guru menggunakan metode tanya jawab dan ceramah, namun dengan melakukan metode tanya jawab peserta didik juga aktif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. ketika guru menggunakan metode ceramah, guru melalukannya dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Salah satu hal terpenting yang menjadi masalah dalam penyampaian materi di kelas adalah belum adanya media tematik yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, guru kurang berkreasi dalam menciptakan media pembelajaran, hal ini mengakibatkan peserta didik kurang memahami isi materi pembelajaran, kurang tertarik dengan pembelajaran dan siswa lebih senang bermain dengan temannya saat proses pembelajaran berlangsung.

Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan ceramah dan tanya jawab saja tentunya kurang akan menghasilkan pengalaman yang lebih bermakna bagi peserta didik, walaupun dalam metode yang digunakan guru membuat siswa aktif. Lebih baiknya jika ditunjang dengan menggunakan media pembelajaran yang merupakan suatu bentuk tiruan yang mungkin peserta didik untuk lebih menguasai materi yang diajarkan oleh peserta didik dan pengalaman yang di dapat oleh peserta didik akan lebih bermakna.

(4)

Dari peneltian sebelumnya pengembangan media yang dilakukan oleh Titis Prilanto yaitu “Pengembangan Alat Permainan Edukatif Kokotar Untuk Pembelajaran Tematik Intergratif Kelas IV di SDN Catur Tunggal 3 Sleman Yogyakarta” dari hasil pelaksanaan uji coba produk dan analisis, dapat diketahui hasil penilaian dari ahli media mendapatkan presentase 96,9% termasuk kategori sangat baik, penilaian ahli materi mendapatkan presentase 82% termasuk kategori sangat baik serta uji coba lapangan operasional mendapatkan presentase 98,3%

termasuk dalam kategori layak. Dapat disimpulkan bahwa alat permainan edukatif Kokotar untuk pembelajaran tematik siswa kelas IV sekolah dasar layak digunakan. Sedangkan penelitian relevan yang dilakukan oleh Solekhah (2015) tentang “Pengembangan Media Monopoli Tematik Pada Tema Tempat Tinggalku Untuk Siswa Kelas IV di SDN Babarsari” dimana media Monopoli Tematik memiliki rata-rata skor 93% termasuk dalam kategori layak digunakan untuk pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Titis Prilanto yaitu media yang dikembangkan berupa media pembelajaran berupa alat permainan edukatif Kotak- Kotak Pintar (Kokotar) untuk pembelajaran tematik integratif di kelas IV Sekolah Dasar, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Solekhah yaitu mengembangkan media berbentuk monopoli untuk pembelajaran tematik yang bertema “Tempat Tinggalku” pada kelas 4 di Sekolah Dasar. Adapun media yang akan dikembangakan oleh penulis yaitu mengembangkan media visual menarik yang mencangkup beberapa mata pelajaran sesuai dengan tema dan subtema yang mengandung unsur permainan edukatif yaitu media KOTAR (Kotak Putar) pada pembelajaran tematik kelas 1.

(5)

Tujuan penulis mengembangkan media KOTAR (Kotak Putar) ini agar pembelajaran tematik berpusat kepada siswa dan mengurangi terjadinya verbalisme. Dengan media pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific, murid mengamati, bertanya, mencoba, mengeksplorasi dan berkomunikasi yang menarik dan mengandung unsur permainan edukatif akan meningkatkan semangat belajar siswa kelas 1 yang menyukai kriteria media pembelajaran yang berupa gambar dan permainan sehingga pembelajaran pun tidak hanya monoton dan membosankan serta memperjelas konsep yang abstrak, mengembangkan pengetahuan dan membantu kegiatan siswa. Media KOTAR adalah media visual yang berbentuk box 3 dimensi yang berisi kartu pengetahuan, kartu misi dan rubik pintar permainan. Mengandung unsur permainan edukatif yang menarik, di mana siswa menemukan misi-misi dari kartu permainan dan menempel gambar secara berkelompok dengan bantuan rubik pintar.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas peneliti memberikan solusi melalui pengembangan media, dimana saya mengambil materi yang sesuai dengan buku tematik agar pembelajaran berlangsung dapat menarik minat siswa untuk belajar dan agar tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Oleh karena itu saya mengambil judul “Pengembangan Media KOTAR (Kotak Putar) Tematik Kelas 1 Tema 1 Subtema 4 di SD”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada penjabaran latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

(6)

1. Bagaimana pengembangan media KOTAR (Kotak Putar) pada pembelajaran tematik tema 1 Diriku Subtema 4 Aku Istimewa Pembelajaran 3 pada kelas 1 SD?

2. Bagaimana respon siswa dalam penggunaan media KOTAR (Kotak Putar) pada pembelajaran tematik tema 1 Diriku Subtema 4 Aku Istimewa Pembelajaran 3 pada kelas 1 SD?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengembangkan media KOTAR (Kotak Putar) pada pembelajaran tematik tema 1 Diriku Subtema 4 Aku Istimewa Pembelajaran 3 pada kelas 1 SD.

2. Untuk mengetahui respon siswa dalam penggunaan media KOTAR (Kotak Putar) pada pembelajaran tematik tema 1 Diriku Subtema 4 Aku Istimewa Pembelajaran 3 pada kelas 1 SD.

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Spesifikasi dari produk pengebangan media pembelajaran visual yang mengandung unsur permainan edukatif sebagai berikut :

1. Berdasarkan Konstruk

Media KOTAR (Kotak Putar) adalah media visual yang mengandung permainan edukatif berbentuk box atau kubus tiga dimensi dengan ukuran 40x 40x40 cm terbuat dari triplek tebal yang di cat dan ditempel gambar yang sedemikian rupa dengan gambar yang menarik, setiap sisi kubusnya memiliki kegunaan yang berbeda. Pada sisi pertama terdapat pintu yang bisa dibuka dan

(7)

ditutup yang didalamnya terdapat kotak untuk meletakkan 5 kartu misi dan 10 kartu pengetahuan dengan ukuran 6x10 cm. Setiap kartu memiliki kegunaan masing-masing yaitu kartu misi berwarna kuning yang berfungsi untuk mengerjakan soal tentang merangkai kata, 5 kartu pengetahuan berwana hijau muda yang berfungsi untuk mengerjakan soal tentang penjumlahan, dan 5 kartu pengetahuan berwarna orange yang berfungsi untuk mengerjakan soal tentang pengurangan.

Media Kotak Putar memiliki alas terbuat dari triplek tebal yang keseluruhannya di cat dan ditempel stiker berwarna putih yang berbentuk laci berukuran 40x40x10 cm didesain berskat-skat untuk meletakan kartu alphabet yang berukuran 4x4 cm, kartu angka berukuran 4x10 cm, dan kartu buah yang berukuran 4x4 cm. Setiap kartu terbuat dari triplek yang dicat dan ditempel stiker sesuai kegunaanya dan setiap kartu memiliki kegunaan masing-masing yaitu kartu alphabet yang teridiri dari huruf a sampai z yang setiap hurufnya digandakan sebanyak 5 kali kegunaannya untuk merangkai kata sesuai dengan perintah kartu misi yang disusun pada rubrik merangkai kata. Kartu angka terdiri dari angka 0-9 yang setiap angkanya digandakan sebanyak 2 kali, kegunaannya untuk menaruh hasil dari kartu pengetahuan tentang penjumalahan atau pengurangan, kegunaan kartu angka juga bisa digunakan untuk rubrik pengurangan dan rubrik penjumlahan. Kartu buah terdiri dari gambar jeruk dan gambar strawberry yang setiap gambar digandakan sebanyak 20 kali, kegunaannya untuk menyusun penjumlahan atau pengurangan sesuai dengan perintah kartu pengetahuan, kartu buah ini juga bisa digunakan pada rubrik pengurangan dan penjumlahan.

(8)

Sisi kedua pada media KOTAR (Kotak Putar) sebagai Rubrik Pengurangan yaitu untuk membantu menjelaskan soal tentang pengurangan dari kartu pengetahuan yang berwarna orange dan di aplikasikan pada rubrik menggunakan kartu buah dan kartu angka. Sisi ketiga media KOTAR (Kotak Putar) didesain sebagai rubrik penjumlahan yaitu untuk membantu menjelaskan soal dari kartu pengetahuan yang berwarna hijau muda dan diaplikasikan pada rubrik menggunakan kartu buah dan kartu angka. Sisi yang keempat didesain sebagai rubrik merangkai kata yaitu untuk membantu menjelaskan soal dari kartu misi yang berwarna kuning tentang gambar yang harus disusun menjadi kata dan diaplikasikan pada rubrik menggunakan kartu alphabet.

Fungsi kartu yang terdapat dalam alas laci box sebagai informasi visual yang dibuat secara menarik dengan kombinasi gambar dan teks, dimana siswa dapat merangkai kata dan berhitung untuk membantu siswa menjawab pertanyaan dari kartu misi. Dalam media ini dapat digunakan secara demostrasi baik secara individu ataupun kelompok.

2. Berdasarkan Konten

KOTAR (Kotak Putar) mencangkup materi pada tema 1 Diriku, Subtema 4 Aku Istimewa, Pembelajaran 3. Dengan Kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai berikut :

Kompetensi inti :

a. Siswa menerima dan menjalankan agama yang dianutnya,

b. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan Guru.

(9)

c. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Tabel 2.1 Komptensi Dasar

Mata pelajaran Kompetensi Dasar

PPKn 3.3 Mengidentifikasi keberagaman karakteristik individu di rumah.

4.3 Menceritakan pengalaman kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di rumah.

Matematika 3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari- hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

Bhs. Indonesia 3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata

bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

(sumber: Buku Guru Kusnawati)

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan media KOTAR (Kotak Putar) pada Tema 1 Diriku, Subtema 4 Aku Istimewa, Pembelajaran ke 3 pada kelas 1 dilakukan sebagai

(10)

salah satu upaya untuk tercapainya proses pembelajaran yang maksimal.

Sehingga pentingnya penelitian dan pengembangan media KOTAR (Kotak Putar) kelas 1 adalah untuk memberikan solusi alternatif dalam mengatasi keterbatasan media pembelajaran bagi sekolahan. Membantu guru mempermudah dalam proses penyampaian materi pembelajaran, serta sebagai sarana baru dalam belajar, yang membantu dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih menarik, menyenangkan dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi karena media ini memiliki tampilan yang menarik dan perpaduan warna yang kontras sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi

a. Peserta didik

Peserta didik mampu untuk menggunakan media pembelajaran KOTAR (Kotak Putar) yang berkaitan dengan materi, peserta didik juga memahami mengenai materi.

b. Guru

Guru mampu menerapkan media pembelajaran ini dalam proses pembelajaran, guru dapat menjelaskan materi pembelajaran yang diajarkan dengan media pembelajaran yang telah dikembangkan.

c. Lingkungan

Pada biasanya media ini berada pada lingkungan peserta didik dan berkaitan kehidupan sehari-hari peserta didik. Lingkungan di sekitar peserta didik juga mendukung digunakannya media pembelajaran ini

.

(11)

G. Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah pada penelitian pengembangan media KOTAR (kotak putar) pembelajaran tematik :

1. Penelitian dan pengembangan (research and development) adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, supaya dapat berfungsi pada masyarakat luas

2. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan dua mata pelajaran atau lebih sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang optimal dan bermakna kepada siswa.

3. Media KOTAR (Kotak Putar) adalah media berbentuk kubus seperti box 3 dimensi berisi kartu pertanyaan, kartu misi, dan rubik pintar berupa media visual yang mengandung unsur permainan edukatif

(12)

Gambar

Tabel 2.1 Komptensi Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Untuk hasil temuan selama proses ekskavasi/penggalian di kotak gali B1.XX adalah adanya temuan batu lepas, bata dan batu putih tampak seperti pada foto di bawah. Temuan batu

Rubrik Deskriptif Bentuk Non Test: Membuat resume dalam konsep keamanan aplikasi berbasis web, keamanan cloud, keamanan mobile, dan mengimplementasikan serta menganalisa pada

Berdasarkan rumusan target di atas, maka PkM ini akan difokuskan pada pembangunan SDM sejak usia dini (siswa sekolah dasar) yang belum mendapat kesempatan

permasalahan yang ditanamkan dalam DSS, baik sebagai data ataupun prosedur, dan (3) sistem pemrosesan permasalahan – link diantara dua komponen, mengandung satu atau

Analisis terhadap jenis- jenis ikan indigenous di perairan Waduk Penjalin, menunjukkan bahwa sumber daya pakan alami yang dimanfaatkan oleh ikan terdiri atas

Sedangkan perbedaannya skripsi yang ditulis oleh Hanif Dewi Saputri bertujuan untuk menganalisis pengembangan minat dan bakat siswa melalui anajemen ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah

Opinnäytetyön tulokset palveluverkoston käytettävyydestä ovat merkityksellisiä asiakaslähtöisen palveluohjauksen kehittämisen, terveyden ja hyvinvoinnin edistämisen

Hasil penelitian menunjukkan biji kakao asal Sulawesi Tengah yang ditanam di wilayah kabupaten Banyumas dapat berkecambah semua pada hari ke 27 dimana yang berkecambah baik