LAPORAN KEGIATAN
HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
UNIT KERJA PELAYANAN PUBLIK BALITBANGTAN
SEMESTER I TAHUN 2021
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ……….. 4
A. Latar Belakang ……… 4
B. Tujuan………. 5
C. Metode……… 5
D. Jadwal Survei ………. 6
II. ANALISIS ……….. 7
III. PENUTUP ……… 14
KATA PENGANTAR
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang pertanian adalah dengan melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Penyusunan ini dilakukan berdasarkan Kepmenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dan Permentan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Kerja Pelayanan Publik Lingkup Kementerian Pertanian.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tahun 2021 telah melakukan kegiatan pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 63 (enam puluh tiga) Unit Kerja (UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Balitbangtan. Adapun UK dan UPT yang telah melakukan pengukuran IKM meliputi, 4 (empat) Puslitbang, 7 (tujuh) Balai Besar, 1 (satu) Balai PATP, 15 (lima belas) Balai Penelitian, 33 (tiga puluh tiga) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), dan 3 (tiga) Loka Penelitian (Lolit).
Keenam puluh tiga UK dan UPT tersebut telah dinilai oleh pengguna layanan yang berasal dari lembaga pemerintah, swasta, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, pejabat fungsional lain dan masyarakat petani. Indeks rata-rata dari hasil pengukuran menunjukkan kriteria baik atau puas dengan dengan nilai 85.30.
Penyempurnaan pengukuran IKM lingkup Balitbangtan perlu terus ditingkatkan dengan harapan seluruh UK dan UPT lingkup Balitbangtan dapat melakukan pengukuran IKM setiap tahun secara berkala, yaitu periode 1 bulan Januari - Juni dan periode 2 bulan Juli s.d. Desember.
Pengukuran ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum tentang kualitas pelayanan publik bidang pertanian yang bermanfaat bagi pengguna layanan.
Sekretaris Badan,
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA NIP 196804151992031001
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi pada area peningkatan kualitas pelayanan publik dibidang pertanian, perlu dilakukan survei kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh unit pelayanan secara berkala. Hal ini sejalan dengan amanat UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana pelayanan masyarakat harus memenuhi standarisasi yang diatur dalam ketentuan Undang- Undang tersebut.
Kualitas pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu indikator performa pelayanan publik. Pelaksanaan pelayanan publik masih kurang optimal, dimana terdapat berbagai keluhan masyarakat sebagai pengguna layanan. Kondisi ini merupakan indikator relatif masih rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terkait kinerja pelayanan. Beberapa hal yang dikeluhkan masyarakat antara lain: (a) prosedur pelayanan yang terlalu panjang, (b) persyaratan pelayanan yang dirasakan berat (c) kecepatan petugas pelayanan yang masih rendah serta (d) belum adanya kepastian jadwal pelayanan yang diberikan.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh unit pelayanan untuk meningkatkan mutu pelayanan, baik dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun melalui kebijakan-kebijakan. Salah satu upaya diantaranya dengan pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur penilaian tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Dengan adanya IKM dapat dianalisis lebih lanjut kinerja pelayanan publik. Sebagai penjabaran dari upaya penyusunan IKM, maka dibuat 9 (Sembilan) unsur yang dianggap relevan.
IKM merupakan salah satu instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit pelayanan, dan juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara objektif dan periodik terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan Balitbangtan.
Dengan adanya pengukuran IKM akan diperoleh data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan publik.
Data indeks yang diperoleh akan menjadi bahan penilaian terhadap unsur- unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit pelayanan untuk meningkatkan pelayanan. Pelaksanaan survei IKM yang dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali juga merupakan langkah rutin dalam menjaga kualitas mutu pelayanan publik.
B. Tujuan
SKM dilaksanakan secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja layanan di Balitbangtan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.
C. Metode
Pengukuran IKM berpedoman kepada PermenPANRB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dan Permentan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Kerja Pelayanan Publik Lingkup Kementerian Pertanian .
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara online melalui aplikasi Survei Kepuasan Masyarakat di ikm.pertanian.go.id. SKM Balitbangtan Semester 1 tahun 2021 dilaksanakan antara bulan Januari – Juni 2021 ditengah merebaknya kasus pandemik corona yang melanda hampir seluruh negara di dunia.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online kepada responden. Responden merupakan masyarakat pengguna jasa layanan yang dipilih secara Simple Random dari semua pengunjung pada unit pelayanan dan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan yang diberikan. Responden tersebut berasal dari lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat petani.
D. Jadwal Survei
Survey dilakukan setiap 6 bulan sekali, pengambilan data responden melalui laman ikm.pertanian.go.id/administrator.
III. ANALISIS
Jenis layanan yang ada di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dikategorikan kedalam 4 (empat) jenis layanan:
• Layanan pengujian;
• Layanan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS);
• Layanan Diseminasi Informasi Teknologi Pertanian; dan
• Layanan Informasi Teknologi Pertanian
Responden
Responden dipilih secara acak mulai dari pelajar dan mahasiswa, guru dan dosen, ABRI, peneliti dan pejabat fungsional lainnya.
Jumlah responden periode 1 bulan Januari s.d. Juni Tahun 2021 sebanyak 7.720 responden.
Statistik Mutu 2021 (7.720 Responden)
Nilai SKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata rata tertimbang”
masing-masing unsur pelayanan. Dalam perhitungan SKM terhadap 9 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama.
Jumlah bobot 1
Bobot nilai rat rat tertimbang = --- = --- = 0,0111 Jumlah unsur 9
Untuk memperoleh nilai SKM digunakan pendekatan nilai rata rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Total nilai perserpsi per unsur
IKM = --- x Nilai Penimbang Total unsur yang terisi
Untuk memudahkan interpretasi terhadap hasil pengolahan data IKM maka digunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM dan Mutu Pelayanan
NILAI PERSEPSI
NILAI INTERVAL IKM
NILAI INTERVAL KONFERSI IKM
MUTU PELAYANAN
KINERJA UNIT PELAYANAN
1 1.00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 3,0644 - 3.532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3.5324 - 4.00 88,31 - 100.00 A Sangat Baik
Gambar 1. Nilai IKM Balitbangtan periode bulan Januari – Juni Tahun 2021.
Berdasarkan analisis perhitungan IKM terhadap layanan Balitbangtan semester 1 tahun 2021 adalah 85.30 dengan mutu dan kinerja pelayanan BAIK. Untuk menganalisis hasil pengukuran secara keseluruhan ditampilkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dengan 9 unsur penilaian pada Tabel 2. berikut:
Tabel 2. IKM berdasarkan unsur pelayanan
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
BULAN JULY 2021
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
RESPONDEN
JUMLAH : 7.720Orang
JENIS KELAMIN : L : 3.902Orang P : 3.818Orang PENDIDIKAN : SD : 237 Orang
SLTP : 294 Orang SLTA : 1.643Orang DI/DII/DIII : 399 Orang S1 : 3.937Orang S2 Keatas : 1.308Orang Periode Survey: 01 Jan 2021 s/d 26 Jul 202130-Jun-21
TERIMA KASIH ATAS PENILAIAN YANG TELAH ANDA BERIKAN
MASUKAN ANDA SANGAT BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN UNIT KAMI AGAR TERUS MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BAGI MASYARAKAT
NILAI IKM UNIT PELAYANAN
A (Sangat Baik) : 88.31 - 100.00 B (Baik) : 76.61 - 88.30 C (Kurang Baik) : 65 - 76.60 D (Tidak Baik) : 25 - 64.99
NILAI IKM NAMA UNIT :
85
Hasil pengukuran SKM semester 1 tahun 2021 dengan nilai tertinggi penanganan, saran, keluhan dan pengaduan sebesar 94,65 sedangkan nilai terendah waktu penyelesaian 81,65.
Unsur terendah adalah waktu penyelesaian layanan, diakui bahwa penyelesaian suatu permohonan dapat memakan waktu ( > 14 hari kerja) apalagi jika berkaitan dengan permohonan bantuan benih. Kurangnya stok atau tingginya permintaan menyebabkan waktu penyelesaian layanan menjadi lebih lama. Disamping itu permohonan uji analisis dilaboratorium memakan waktu (berkisar 14 - 30 hari kerja).
Rendahnya indikator waktu penyelesaian pelayanan, pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal:
1) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada saat ini lebih cendrung memperlambat penyelelesaian layanan disebabkan oleh banyaknya alur layanan yang harus dipangkas,
2) minimnya SDM/petugas pelayanan yang ada pada unit pelayanan laboratorium, dimana petugas pelayanan yang ada saat ini memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai analis laboratorium dan fungsional
peneliti sehingga uji yang dilakukan tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih pendek,
3) kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit pelayanan laboratorium menambah lamanya uji yang dilakukan dan
4) sebagian besar Standar Pelayanan Publik (SPP) yang telah ditetapkan belum memperlihatkan sistem, mekanisme dan prosedur yang jelas.
Tabel 3. IKM Badan Litbang Pertanian Per Unit Kerja
Pada tebel 3 terlihat bahwa unit pelayanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Veteriner (BB Litvet) merupakan unit pelayanan dengan nilai IKM tertinggi, dengan nilai 92 dan mutu pelayanan Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap unit pelayanan kedua Unit Kerja tergolong paling baik dibandingkan dengan unit pelayanan lainnya. Nilai IKM terendah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) dengan nilai IKM 83 dan mutu pelayanan Baik.
Untuk menganalisis hasil pengukuran IKM secara keseluruhan di lingkup Balitbangtan ditampilkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. IKM Unit Pelaksana Teknis Lingkup Balitbangtan
RENCANA TINDAK LANJUT PERBAIKAN IKM
Tindak lanjut dari hasil SKM Balitbangtan, maka perlu segera dilakukan evaluasi untuk memperbaiki mutu pelayanan khususnya terhadap nilai pelayanan terendah dan yang mengalami penurunan. Untuk peningkatan mutu pelayanan akan diambil langkah-langkah, diantaranya yaitu :
PRIORITAS UNSUR
PROGRAM/KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG JAWAB
Waktu
Penyelesaian
❖ Merubah SOP
Pelayanan dengan memperpendek waktu penyelesaian layanan
❖ Mensosialisasikan SOP pelayanan kepada pengguna layanan
❖ Monitoring dan Evaluasi terhadap penerapan Standar Pelayanan yang dimiliki UK/UPT di lingkup Balitbangtan
❖ Evaluasi terhadap kinerja petugas pelayanan public lingkup Balitbangtan
❖ Melaksanakan
Bimbingan Teknis Pelayanan Prima dilingkungan
Balitbangtan.
Maret 2022
Februari 2022
September 2022
April dan Juni 2022
Oktober 2022
UK/UPT Balitbangtan
UK/UPT Balitbangtan
Sekretariat Balitbangtan
UK/UPT Balitbangtan
Sekretariat Balitbangtan
PENUTUP
Pengukuran SKM yang telah berjalan baik ini merupakan peran aktif masyarakat dalam memberikan feedback kepada Balitbangtan dan dapat dijadikan sebagai bahan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi nantinya.
Hasil pengukuran SKM semester 1 tahun 2021 nilai tertinggi dicapai pada unsur penanganan pengaduan, saran dan masukan. Hal ini merupakan hasil yang sangat positif untuk terus meningkatkan fasilitas layanan yang tersedia dilingkungan Balitbangtan. Sementara nilai terendah pada unsur waktu penyelesaian perlu mendapatkan perhatian dari unit pelayanan.
Kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan hendaknya menjadi perhatian dari pelaksana dalam melayani penggunan layanan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik Balitbangtan dapat terwujud apabila adanya dukungan dan komitmen pimpinan/pejabat pelayanan publik dibidang pertanian dan ketersediaan sumber daya yang memadai sesuai dengan kemajuan teknologi serta tersedianya sarana dan prasarana pelayanan yang memadai.