• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERDIFERENSIASI KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERDIFERENSIASI KIMIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BERDIFERENSIASI KIMIA

Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE)

Oleh:

Lilik Rukisworo, M.M.

CGP Malang 1

(2)

PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR KELAS B 4 SMA NEGERI 5 MALANG BERDASARKAN MINAT, PROFILE DAN KESIAPAN BELAJAR MURID

DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Untuk mengetahui kebutuhan belajar murid, CGP menggunaka dua metode, yaitu: metode observasi (pengamatan secara langsung keseharian murid dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya) dan metode angket melalui Google Form berupa penilaian diri (melibatkan murid untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar (minat dan profil) mereka selama ini). Sementara, kesipan belajar murid dilihat dari hasil belajar materi prasyarat yaitu tata nama senyawa kimia. Ternyata, terjadi korelasi positif antara kedua metode tersebut. Berikut adalah hasil pemetaan kebutuhan belajar murid kelas B 4.

1. Minat

Minat Membaca Menggambar/Melukis Musik/Kesenian

Nama Murid

Ahmad Nur Anafi Alfa Sahmal Juhaq

Alfionita Devinta C. Pradini Ammar Hilmi Fauzaan Ananda Ridho Akbari Putra Angela Yunita Ariyanti Anindya Putri Septya Arya P. Syahindra David Satria Alamsyah Desti N. Kristalia

Dwi Wahyu Wijaya Eirene C. Satyawidhi Evinda Damayanti Fadhila Syaharani Garda Sudarmanto Gilbert SetiabudiI Insania Cindy P. F.

Izaaz Sari Hardiyono Jovanka Migrace Allesandra Meylisa R. Lumintang Mirza Hilmi Shodiq Morientsya Elysabet

Rama Christian Deuoagapen Sufindari Sinta Prameswati

Achmad Reihan Okta Fadhila Syaharani Johannes Septian S.

Karisma Anggraeni W.

Meylani R. Lumintang Naila Nahdliyah A.

Steffany Natalie W.

Tegar Gautama

Artalita Hilda P Elisa Imanuella I.

Produk Menyajikan hasil capaian belajar larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis dalam bentuk tulisan/artikel

Menyajikan hasil capaian belajar larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis dalam bentuk peta konsep, infografis, catatan indah, poster, komik, dan lain-lain.

Menyajikan hasil capaian belajar larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis dalam bentuk lirik lagu, puisi, video, animasi

(3)

2. Profil Belajar Murid Profil Belajar

Murid

Visual Auditory Kinestetis

Nama Murid

Ahmad Nur Anafi Alfa Sahmal Juhaq Ammar Hilmi Fauzaan Ananda Ridho Akbari Putra Arya P. Syahindra

David Satria Alamsyah Dwi Wahyu Wijaya Eirene C. Satyawidhi Garda Sudarmanto Insania Cindy P. F.

Jovanka Migrace Allesandra Meylisa R. Lumintang Mirza Hilmi Shodiq Sufindari Sinta Prameswati Johannes Septian S.

Karisma Anggraeni W.

Meylani R. Lumintang Tegar Gautama

Anindya Putri Septya Fadhila Syaharani Izaaz Sari Hardiyono Naila Nahdliyah A.

Artalita Hilda P Elisa Imanuella I.

Alfionita Devinta C. Pradini Angela Yunita Ariyanti Desti N. Kristalia Evinda Damayanti Gilbert SetiabudiI Morientsya Elysabet

Rama Christian Deuoagapen Achmad Reihan Okta Fadhila Syaharani Steffany Natalie W.

Proses Menggali informasi dan pemahaman materi melalui visual komik dengan banyak ilustrasi gambar larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis

Menggali informasi tentang materi melalui media podcast larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat

erhidrolisis sertai interaksi melalui diskusi lisan.

Menggali informasi dengan melakukan percobaan sederhana untuk dapat mengetahui jenis garam yang dapat terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis

3. Kesiapan Belajar

Kesiapan Belajar

Dapat menentukan senyawa garam yang terhidrolisis dan

yang tidak dapat terhidrolisis dengan cepat

dan tepat

Dapat menentukan senyawa garam yang terhidrolisis dan

yang tidak dapat terhidrolisis dengan cepat

dan tepat (harus melihat buku/catatan untuk

senyawa-senyawa tertentu)

Perlu bimbingan khusus dalam menentukan senyawa

garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis dengan cepat

dan tepat

Nama Murid

Alfa Sahmal Juhaq

Alfionita Devinta C. Pradini Ammar Hilmi Fauzaan Anindya Putri Septya Arya P. Syahindra Desti N. Kristalia Dwi Wahyu Wijaya

Ahmad Nur Anafi David Satria Alamsyah Evinda Damayanti Fadhila Syaharani Gilbert SetiabudiI Morientsya Elysabet Rama Christian

Ananda Ridho Akbari Putra Angela Yunita Ariyanti Izaaz Sari Hardiyono Jovanka Migrace Allesandra

Karisma Anggraeni W.

Meylani R. Lumintang

(4)

Eirene C. Satyawidhi Garda Sudarmanto Insania Cindy P. F.

Meylisa R. Lumintang Mirza Hilmi Shodiq Sufindari Sinta Prameswati Fadhila Syaharani

Johannes Septian S.

Tegar Gautama Artalita Hilda P

Deuoagapen

Achmad Reihan Okta Steffany Natalie W.

Elisa Imanuella I.

Naila Nahdliyah A.

Proses belajar menuliskan larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis

Perlu bimbingan dalam membuat larutan garam yang terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis

Perlu bimbingan khusus dan intens dalam menentukan larutan garam yang

terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis

Hasil pemetaan ini digunakan sebagai dasar untuk merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdiferensiasi pada materi Hidrolisis larutan garam. Materi ini menjadi materi prasyarat sebelum memasuki larutan buffer.

(5)

SMA NEGERI 5 MALANG

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Malang Kelas / Semester : XI / 2 (genap) Materi : Hidrolisis Garam Pembelajaran ke : 2 dan 3

Alokasi waktu : 2 x 30 Menit

RPP KIMIA

A. KOMPETENSI DASAR B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam

larutan garam dan menghitung pHnya.

4.11 Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam.

3.11.1 Menuliskan persamaan reaksi hidrolisis

3.11.2 Menganalisis larutan garam yang dapat terhidrolisis atau tidak terhidrolisis 3.11.2 Menentukan tetapan hidrolisis dan pH larutan garam yang terhidrolisis

bersifat asam, netral dan basa.

4.11.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis ( mindfulness)

4.11.2 Menyajikan analisis data hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis ( mindfulness)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pengamatan, percobaan dan diskusi kelompok, murid dapat menyampaikan hasil analisis garam yang dapat terhidrolisis atau tidak terhidrolisis melalui percobaan dengan tepat.

D. SUMBER BELAJAR : Buku Pegangan Guru dan murid mata pelajaran kimia, modul bergambar, video visual, rekaman podcast.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan

 Persiapan

 Appersepsi

 Motivasi (15 menit)

 Memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas dan memberikan pesan-pesan harian terutama terkait protokol kesehatan di masa Pandemi COVID-19 menggunakan aplikasi video conferencess.

 Melakukan kegiatan apersepsi tentang sifat-sifat asam basa, reaksi kesetimbangan ion, serta reaksi hidrolisis larutan garam ( menyapa dan bertanya seputar fenomena garam asalnya air laut menjadi garam dapur siswa berkesadaran penuh)

 Memberikan motivasi terkait dengan materi manfaat hidrolisis larutan garam dalam kehidupan sehari-hari (Agar siswa berkesadaran penuh dalam mempelajari kimia pada materi.)

 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan uraian kegiatan pembelajaran

Kegiatan Inti Tahapan kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan model pembelajaran berbasis Masalah

Pada pertemuan (I) dilakukan secara sinkronus

Pertemuan (2) secara asinkronus

SINKRONOUS (PERTEMUAN KE-1) ASINKRONOUS (PERTEMUAN KE-2)

Fase 1 : Orientasi Murid pada Malasah

 Menayangkan gambar buih air laut dan garam

 Murid memberikan pertanyaan “Apa yang terjadi apabila suatu garam dilarutkan dalam air? Dan bagaimana pH larutan garam tersebut?

 Beberapa siswa berusaha menjawab ( unjuk kerja potensi diri)

Fase 2 : Mengorganisasikan Murid untuk Belajar Murid diminta untuk:

1. Merancang prosedur dan melakukan percobaan larutan hidrolisis garam yang ada di rumah.

(siswa menyadari harus berliterasi dan siap mengatasi masalah dengan cara belajarnya ketahanan psikologis) 2. Menyajikan data analisis hasil percobaan untuk

menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis ( menggunakan panca indera dan potensi frontal lobe dalam kemampuan menalarnya )

Fase 3. Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

 Murid merancang dan melakukan percobaan larutan hidrolisis garam yang ada di rumah.

 Murid melakukan analisis data hasil percobaan

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

Murid diminta untuk:

1. Menyajikan data hasil percobaan dengan menuliskan persamaan reaksi hidrolisis garamnya

2. Menjelaskan sifat asam dan basa suatu larutan berdasarkan nilai pH nya ( potensi diri menalar dan mempresentasikan)

Keterangan:

 murid dengan gaya belajar visual, menyajikan data melalui infografis, kolase photo, catatan indah, desain

(6)

(65 menit) Keterangan:

murid dengan gaya belajar visual, dibantu dengan pemberian contoh video percobaan atau lembar kerja bergambar.( menyadari potensi diri visual)

murid dengan gaya belajar auditory, dibantu contoh rekaman percobaan/podcast larutan hidrolisis garam. ( menyadari potensi diri auditory)

 murid dengan gaya belajar kinestetik, akan

merancang dan melakukan percobaan secara langsung berdasarkan LKPD yang diberikan.

(menyadari potensi kinestetik)

presentasi, poster, mind mapping dan lain-lain. .(

menyadari potensi diri visual)

murid dengan gaya belajar auditory, menyajikan data melalui rekaman diskusi lisan dengan rekan sejawat atau rekaman podcast, voice note, story telling, lagu, puisi, dan lain-lain. . ( menyadari potensi diri auditory)

 murid dengan gaya belajar kinestetik, menyajikan data melalui performance seperti simulasi percobaan dan langsung dianalisis disajikan dalam bentuk video.”

(menyadari potensi kinestetik)

Fase 4. Menganalisis dan Mengevaluasi Pemecahan Masalah

Guru membimbing murid untuk memecahkan permasalahan terkait apa yang terjadi bila suatu garam dilarutkan dalam air?

( mindfullness )

Dan bagaimana pH larutan garam tersebut? Dan guru memberikan penguatan konsep kepada murid terkait dengan permasalahan tersebut.( mengambil keputusan berdasarkan nalar)

Penutup (10 menit)

 Guru bersama-sama murid menyimpulkan materi pembelajaran terkait larutan hidrolisis garam

 Guru memberikan umpan balik kepada murid

 Merefleksi kegiatan pembelajaran

Teknik: Meminta Murid Membuat Jurnal Refleksi:

o Minta murid untuk menuliskan hal-hal baru yang mereka pelajari dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

o Minta murid untuk menuliskan hal-hal menarik yang dijumpai dalam proses pembelajaran.

o Minta murid untuk menuliskan tantangan yang dihadapi selama proses pembelajaran.

o Minta murid menuliska hal-hal yang ingin dipelajari lebih lanjut oleh mereka pada proses pembelajaran selanjutnya.

 Guru memberikan quis, siswa mengerjakan soal dengan berkesadaran penuh (mempunyai ketahanan psikologis)

 Guru menutup pembelajaran sesuai dengan prosedur rutin (terimakasih, doa dan salam penutup)

F. PENILAIAN

 Sikap

 Pengetahuan

 Keterampilan

: Observasi terhadap sikap komitmen dan tanggung jawab murid dalam mengikuti

pembelajaran daring, menyelesaikan dan mengirimkan tugas ( mindfullness) : Tes tertulis dalam bentuk quiz (potensi diri)

: Unjuk kerja dan produk laporan (mindfullness)

(7)

LAMPIRAN:

1. Penilaian Sikap

Strategi : observasi Alat : catatan anekdot

CATATAN ANEKDOT Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Malang

Kelas/Semester : XI/Semester 2 Tahun Pelajaran : 2020/2021

No. Waktu Nama Catatan Kejadian/Perilaku (Ketahanan psikologis/relisiensi)

Butir Sikap/mindfullness 1. 1 Maret 2021 Karlina Mengumpulkan tugas rancangan prosedur

percobaan tepat waktu

Komitmen &

Tanggung jawab 2. dst

2, Penilaian Pengetahuan ( potensi diri kognitif) Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Soal uraian

SOAL:

Tentukan apakah garam-garam berikut mengalami hidrolisis? Nyatakan apakah termasuk hidrolisis parsial kation, parsial anion atau hidrolisis total. Bagaimana sifat larutan garam tersebut apakah bersifat asam , basa atau netral dan tuliskan reaksi hidrolisisnya.

a. Na

2

CO

3

c. NH

4

CN (Kb NH3 = 1,8 X 10

-5

, Ka HCN = 6,2 x 10

-10

b. (NH4)

2

SO

4

d. K

2

SO

4

Kunci Jawaban:

a. Na

2

CO

3

merupakan larutan garam yang bersifat basa dan terhidrolisis parsial anion.

Na

2

CO

3

(aq) → Na

+

(aq) + CO

32-

(aq)

Yang dapat mengalami reaksi hidrolisis yaitu :

CO

32-

(aq) + 2H

2

O(l) ⇌ H

2

CO

3

(aq) + 2OH

-

(aq) Sedangkan Na

+

(aq) + H

2

O(aq) ↛tidak

bereaksi. (skore 25)

(8)

b. (NH4)

2

SO

4

merupakan larutan garam yang bersifat asam dan terhidrolisis parsial kation.

(NH4)

2

SO

4

(aq) → 2NH

4+

(aq) + SO

42-

(aq) Yang dapat mengalami reaksi hidrolisis yaitu :

NH

4+

(aq) + H

2

O(l) ⇌ NH

4

OH(aq) + H

+

(aq) sedangkan SO

42-

(aq) + H

2

O(l) ↛ tidak Bereaksi. (skore 25)

c. NH

4

CN merupakan larutan garam yang bersifat basa karena harga Kb>Ka dan terhidrolisis sempurna

NH

4

CN(aq) → NH

4+

(aq) + CN

-

(aq)

NH

4+

(aq) + H

2

O(aq) ⇌ NH

4

OH(aq) + H

+

(aq)

CN

-

(aq) + H

2

O(aq) ⇌ HCN(aq) + OH

-

(aq) (skore 25)

d. K

2

SO

4

merupakan larutan garam yang bersifat netral tidak terhidrolisis karena telah terionisasi sempurna

K

+

(aq) + H

2

O(aq) ↛ tidak bereaksi

SO

42-

(aq) + H

2

O(aq) ↛ tidak bereaksi (skore 25)

3, Penilaian Keterampilan

Teknik Penilaian : Unjuk Kerja Bentuk Instrumen : Check List

No Nama

Aspek yang Dinilai (mindfullness)

Skor Sistematika langkah-

langkah pengerjaan (proceed)

Mengamati peristiwa yang terjadi selama

percobaan (observe)

Keterampilan penggunaan alat-alat

praktikum (proceed)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian

Aspek yang Dinilai Skor Kriteria / Deskriptor

Cara/langkah-langkah

melakukan percobaan 4

Murid melakukan percobaan sesuai prosedur dan melakukannya sesuai urutan dan hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan ( proceed)

(9)

3

Murid melakukan percobaan sesuai prosedur dan melakukannya sesuai urutan dan hasil yang diperoleh belum sesuai yang diharapkan

2 Murid melakukan percobaan sesuai prosedur namun tidak secara urut

1 Murid melakukan percobaan tidak sesuai prosedur yang diberikan

Mengamati peristiwa yang terjadi selama percobaan

4 Murid mengamati perubahan warna dengan teliti dan semua peristiwa teramati dengan baik (observe)

3 Murid mengamati perubahan warna dengan kurang teliti dan hanya sebagian peristiwa teramati

2 Murid hanya melihat perubahan warna yang berlangsung namun tidak ada hasil pengamatan

1 Murid tidak mengamati perubahan warna tetapi justru melakukan aktivitas lainnya

Keterampilan penggunaan alat- alat praktikum

4 Murid menggunakan alat yang sesuai dan benar selama cara menggunakannya ( berkeputusan tepat, proceed)

3 Murid menggunakan alat yang sesuai namun kurang tepat dalam cara menggunakannya

2 Murid menggunakan alat yang sesuai namun tidak tepat dalam cara menggunakannya

1 Murid menggunakan alat yang tidak sesuai dengan percobaan

Jumlah Skor Yang Diperoleh

Nilai Praktik = x 100 12

Penilaian Produk

Teknik Penilaian : Produk (sesuai dengan Gaya Belajar Murid) potensi diri Bentuk Instrumen : Check List

No. Nama

Produk (bentuk Gambar/ Rekaman/

Demonstrasi Singkat) berisi

Skor Alur sistematika

langkah-langkah percobaan

(Proceed)

Data perubahan warna yang terjadi selama

percobaan (Observe)

Nilai pH dan penentuan sifat larutan garam terhidrolisis asam dan basa berdasarkan hasil

percobaan (Proceed)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

(10)

Ket:

1 = Tidak ada

2 = Tidak Lengkap (< 50%) 3 = Kurang Lengkap (> 50%) 4 = Lengkap

Jumlah Skor Yang Diperoleh

Nilai Praktik = x 100 12

Mengetahui, Malang, 3 Maret 2021

Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs. Amat, M.M.Pd. Lilik Rukisworo, M.M.

Pembina Tingkat I NIP. 19731126 199803 1 006

NIP. 19650725 199402 1 002

(11)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

KELAS : ...

Nama /No. Absen : ...

Pendahuluan

Garam merupakan produk samping dari reaksi netralisasi. Garam dapat bersifat netral, asam atau basa dilihat dari penyusun garamnya. sifat larutan garam juga dapat ditentukan dengan melakukan percobaan. Larutan garam dapat mengalami reaksi hidrolisis dan juga tidak mengalami hidrolisis. Hidrolisis garam merupakan peruraian garam dengan air, dimana ion garam tersebut bereaksi dengan air menghasilkan basa

lemah atau asam lemah. Oleh karena itu hanya larutan yang berasal dari basa lemah dan asam lemah yang dapat mengalami reaksi hidrolisis. Untuk mengetahui jawabannya mari lakukan percobaan berikut:

A. TUJUAN PERCOBAAN:

B. ALAT DAN BAHAN

Jenis Alat Jumlah Jenis Bahan (Disesuaikan dengan yang ada di rumah) Jumlah

Pelat tetes Larutan NH

4

Cl 0,1 M

± 5

tetes

Pipet tetes Larutan (NH

4

)

2

C

2

O

4

0,1 M (Kb NH

3

= 1,8 x 10

-5

,

Ka

2

H

2

C

2

O

4

= 6,4 x 10

-5

)

± 5 tetes

Hidrolisis Garam

(12)

Kertas lakmus merah Larutan NaCl 0,1 M

± 5 tetes

Kertas lakmus biru Larutan CH

3

COONa 0,1 M

± 5

tetes

Indikator universal Larutan AlCl

3

0,1 M

C. CARA KERJA

D. TABEL PENGAMATAN

E. PERTANYAAN

1. Larutan Garam manakah yang bersifat asam, netral dan basa? Jelaskan!

Garam Penyusun Garam Lakmus

pH Status Hidrolisis Kation Anion Merah Biru

NH

4

Cl NH

4+

Cl

-

merah merah 5 Parsial, Kation

(NH

4

)

2

C

2

O

4

NaCl

CH

3

COONa AlCl

3

1. Ambil larutan garam NH

4

Cl 0,1 M dengan pipet tetes kemudian teteskan ke dalam plat tetes sebanyak 5 tetes. Berilah label NH

4

Cl 0,1 M!

2. Ulangi pekerjaan No. 1 untuk larutan garam (NH

4

)

2

C

2

O

4

0,1 M, NaCl 0,1 M, CH

3

COONa 0,1 M, dan AlCl

3

0,1 M.

3. Uji sifat asam-basa semua larutan garam tersebut dengan menggunakan lakmus merah,

lakmus biru, dan indikator universal serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan!

(13)

KUNCI JAWABAN LKPD HIDROLISIS GARAM

Pertanyaan:

Larutan Garam manakah yang bersifat asam ? Variabel Bebas : Larutan garam

Variabel Terikat : Perubahan kertas lakmus, pH Variabel Kontrol : Konsentrasi

Cara Kerja:

1. Ambil larutan garam NH

4

Cl 0,1 M dengan pipet tetes kemudian teteskan ke dalam plat tetes sebanyak 5 tetes. Berilah label NH

4

Cl 0,1 M!

2. Ulangi pekerjaan No. 1 untuk larutan garam (NH

4

)

2

C

2

O

4

0,1 M, NaCl 0,1 M, CH

3

COONa 0,1 M, dan AlCl

3

0,1 M

3. Uji sifat asam-basa semua larutan garam tersebut dengan menggunakan lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan!

Data:

Larutan garam

Penyusun garam Lakmus pH Status

Hidrolisis Kation Anion Merah Biru

NH

4

Cl NH

4+

Cl

-

Merah Merah 5 Parsial kation

AlCl

3

Al

3+

Cl

-

Merah Merah 2 Parsial kation

Analisis: - Klaim:

- Larutan garam yang bersifat asam berasal dari larutan asam kuat dengan basa lemah - Larutan garam yang bersifat asam adalah NH

4

Cl, dan AlCl

3

Bukti:

Penyusun garam Lakmus pH

(14)

Larutan garam

Kation Anion Merah Biru Status

Hidrolisis

NH

4

Cl NH

4+

Cl

-

Merah Merah 5 Parsial kation

AlCl

3

Al

3+

Cl

-

Merah Merah 2 Parsial kation

Penjelasan:

Larutan garam yang bersifat asam berasal dari reaksi asam kuat dengan basa lemah.

Penyusun garam yang berasal dari sisa asam kuat tidak terhidrolisis karena sisa asam kuat telah terionisasi sempurna dalam air, misalnya Cl

-

(aq) + H

2

O(l) ↛ tidak bereaksi.

Sedangkan penyusun garam yang berasal dari sisa basa lemah dapat terhidrolisis sebagian karena sisa basa lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga dapat membentuk reaksi kesetimbangan misalnya NH

3

(g) + H

2

O(l) ⇌ NH

4+

(aq) + OH

-

(aq) dan Al(OH)

3

(aq) ⇌ Al

3+

(aq) + OH

-

(aq). Penyusun garam sisa basa lemah ketika di hidrolisis akan

menghasilkan ion H

+

misalanya NH

4+

(aq) + H

2

O(l) ⇌ NH

4

OH(aq) + H

+

(aq), dan Al

3+

(aq) + H

2

O(l) ⇌ Al(OH)

3

(aq) + H

+

(aq). Munculnya ion H

+

dalam reaksi ini mengubah pH netral menjadi asam. Oleh karena itu, larutan garam NH

4

Cl dan AlCl

3

akan terhidrolisis sebagian kation, dan larutan garam NH

4

Cl dan AlCl

3

mempengaruhi konsentrasi ion H

+

dan konsentrasi ion OH

-

sehingga konsentrasi ion H

+

mengalami peningkatan dibandingkan konsentrasi ion OH

-

. Larutan garam NH

4

Cl dan AlCl

3

bersifat asam dan pH < 7.

Validasi:

- Divalidasi bersama guru dan siswa

(15)

KUNCI JAWABAN LKPD HIDROLISIS GARAM

Pertanyaan:

Larutan Garam manakah yang bersifat netral ? Variabel Bebas : Larutan garam

Variabel Terikat : Perubahan warna kertas lakmus, pH Variabel Kontrol : Konsentrasi

Cara Kerja:

1. Ambil larutan garam NH

4

Cl 0,1 M dengan pipet tetes kemudian teteskan ke dalam plat tetes sebanyak 5 tetes. Berilah label NH

4

Cl 0,1 M!

2. Ulangi pekerjaan No. 1 untuk larutan garam (NH

4

)

2

C

2

O

4

0,1 M, NaCl 0,1 M, CH

3

COONa 0,1 M, dan AlCl

3

0,1 M

3. Uji sifat asam-basa semua larutan garam tersebut dengan menggunakan lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan!

Data:

Larutan garam

Penyusun garam Lakmus pH Status Hidrolisis Kation Anion Merah Biru

NaCl Na

+

Cl

-

Merah Biru 7 Tidak terhidrolisis

(NH

4

)

2

C

2

O

4

NH

4+

C

2

O

42-

Merah Biru 7 Terhidrolisis sempurna Analisis:-

Klaim:

- Larutan garam yang bersifat netral berasal dari asam kuat dengan basa kuat - Larutan garam yang bersifat netral contohnya NaCl, dan (NH

4

)

2

C

2

O

4

Bukti:

Penyusun garam Lakmus pH Status Hidrolisis

(16)

Larutan garam

Kation Anion Merah Biru

NaCl Na

+

Cl

-

Merah Biru 7 Tidak terhidrolisis

(NH

4

)

2

C

2

O

4

NH

4+

C

2

O

42-

Merah Biru 7 Terhidrlisis sempurna Penjelasan:

Larutan garam yang bersifat netral berasal dari asam kuat dan basa kuat. Penyusun garam yang berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa kuat. Sisa asam kuat dan basa kuat tidak dapat terhidrolisis karena telah terionisasi sempurna dalam air.

Sedangkan larutan garam yang berasal dari asam leman dengan basa lemah ketika di uji sifat garamnya dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru tidak mengalami perubahan warnah pada kedua kertas lakmus tersebut, ini disebabkan karena harga Kb dan Ka pada asam lemah dan basa lemah rentangnya tidak terlalu jauh sehingga kertas lakmus tidak dapat mengidentifikasi sifat larutan garam yang sebenarnya. Menurut teori larutan garam (NH

4

)

2

C

2

O

4

bersifat asam karena harga Ka > Kb.

Validasi:

- Divalidasi bersama guru dan siswa

(17)

KUNCI JAWABAN LKPD HIDROLISIS GARAM

Pertanyaan:

Larutan Garam manakah yang bersifat basa ? Variabel Bebas : Larutan garam

Variabel Terikat : Perubahan warna kertas lakmus Variabel Kontrol : Konsentrasi larutan garam Cara Kerja:

1. Ambil larutan garam NH

4

Cl 0,1 M dengan pipet tetes kemudian teteskan ke dalam plat tetes sebanyak 5 tetes. Berilah label NH

4

Cl 0,1 M!

2. Ulangi pekerjaan No. 1 untuk larutan garam (NH

4

)

2

C

2

O

4

0,1 M, NaCl 0,1 M, CH

3

COONa 0,1 M, dan AlCl

3

0,1 M

3. Uji sifat asam-basa semua larutan garam tersebut dengan menggunakan lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan!

Data:

Larutan garam

Penyusun garam Lakmus pH Status

Hidrolisis Kation Anion Merah Biru

Na

2

CO

3

Na

+

CO

32-

Biru Biru 9 Parsial anion CH

3

COONa Na

+

CH

3

COO

-

Biru Biru 8 Parsial anion Analisis: -

Klaim:

- Larutan garam berasal dari reaksi asam lemah dengan basa kuat - Larutan garam yang bersifat basa adalah Na

2

CO

3

, CH

3

COONa

Bukti:

(18)

Larutan garam

Penyusun garam Lakmus pH Status Hidrolisis Kation Anion Merah Biru

Na

2

CO

3

Na

+

CO

32-

Biru Biru 9 Parsial anion

CH

3

COONa Na

+

CH

3

COO

-

Biru Biru 8 Parsial anion Penjelasan:

Larutan garam yang bersifat basa berasal dari asam lemah dengan basa kuat, penyusun larutan garamnya sisa anion dari asam lemah dan sisa kation berasal dari basa kuat, larutan garam ini yang dapat mengalami reaksi hidrolisis parsial anion. Reaksi hidrolisis yang terjadi pada sisa asam lemah ketika bereaksi dengan air ion dari sisa asam lemah akan mengikat ion H

+

dan akan m enghasilkan ion OH

-

. Sehingga larutan garam tersebut

dipengaruhi oleh [H

+

] dan [OH

-

]. Pada larutan garam yang bersifat basa ini konsentrasi ion OH

-

mengalami peningkatan dibandingkan konsentrasi ion H

+

Validasi:

- Divalidasi bersama guru dan siswa

(19)

LEMBAR PENILAIAN ARGUMENTASI ADI Laboratory Report Scoring Rubric

Level

1 2 3 4

1. Memberikan jawaban yang memadai dengan artikulasi penyajian yang baik terhadap pertanyaan penelitian (mindfulness)

 Tidak menyertakan  Jawaban singkat dan

kurang detail

 Tidak

mempertimbangkan fenomena dalam pertanyaan

 Cukup untuk

menjawab

pertanyaan TETAPI tidak mencakup semua hal yang diperlukan

 Tidak memberikan

wawasan yang memadai terkait fenomena

 Penjelasan rinci dan

mencakup semua hal yang perlu DAN disampaikan dengan jelas dan

memberikan wawasan yang memadai terkait fenomena 2. Menggunakan bukti yang tepat untuk mendukung penjelasan dan memanfaatkan bukti

tersebut dengan cara yang tepat ( observe)

 Tidak menyertakan  TIDAK

menggunakan data untuk mendukung argument

 TIDAK mencakup

format diagram, grafik atau tabel yang benar

 TIDAK

menggunakan satuan yang benar dan angka yang signifikan

 Menggunakan data

untuk mendukung argument

 TETAPI TIDAK

mencakup format diagram, grafik atau tabel yang benar.

 ATAU TIDAK

menggunakan satuan yang besar dan angka yang signifikan

 Menggunakan data

yang mendukung argumen DAN termasuk diagram, grafik atau tabel yang diformat dengan benar DAN satuan yang besar dan angka yang signifikan

3. Memberikan bukti yang cukup, valid/menyakinkan, dan reliabel/dapat diandalkan untuk mendukung penjelasan (observe)

 Tidak menyertakan  TIDAK mendukung

semua ide dengan data/bukti yang tidak rreliabel atau tidak valid

 Mendukung semua

ide dengan

data/bukti yang memadai, valid dan realibel TETAPI hanya menggunakan beberapa bukti untuk mendukung setiap ide

 Mendukung semua

ide dengan

data/bukti yang

memadai, valid dan

reliabel DAN

menggunakan

semua bukti untuk

mendukung setiap

ide

(20)

4. Alasan cukup rasional dan tepat/sesuai ( ketahanan psikologis/ relisiensi)

 Tidak menyertakan  Menjelasakna

mengapa bukti tersebut memadai ATAU mengapa bukti tersebut mendukung

penjelasan (tapi tidak menyertakan

keduanya) ATAU alasannya masuk akal

 Menjelaskan

mengapa bukti tersebut memadai DAN mengapa bukti tersebut mendukung penjelasan (tapi tidak menyertakan keduanya) DAN alasannya masuk akal

 Menjelaskan

mengapa bukti tersebut memadai DAN mengapa bukti tersebut mendukung penjelasan DAN alasannya masuk akal

5. Jawaban konsisten dengan apa yang diterima/dipahami oleh komunitas ilmiah (benar) dari/atau dengan jawaban kelompok lain ( ketahanan psikologis/ relisiensi)

 Kesimpulan tidak akurat

 Terdapat kesimpulan yang salah dan sedikit atau tidak ada

perbandingan dengan kelompok lain

 Kesimpulan sebagian benar tetapi

perbandingan dengan kelompok lain digunakan untuk menjelaskan eror (kesalahan)

 Kesimpulan benar, tetapi tidak

menyertakan

perbandingan dengan kelompok lain

 Membandingkan hasilnya dengan hasil kelompok lain atau dengan yang ada dibuktikan dengan cara yang bermakna (dihubungkan dengan konsep yang lain)

 Dalam mencari jawaban atas

pertanyaan penelitian (membuat klaim), siswa tidak hanya menggunakan dta yang dapat dikumpulkannya sendiri

Pedoman penilaian :

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = skor akhir

(21)

KEGIATAN 1 : Sifat Asam-Basa Larutan Garam ORIENTASI

Pada materi sebelumnya kalian telah mempelajari materi asam-basa. Dalam maeri asam- basa terdapat asam kuat dan basa kuat , asam lemah dan basa lemah. Asam kuat dan basa kuat dapat mengion sempurna. Reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dan basa kuat dapat dirumuskan sebagai berikut :

Reaksi ionisasi asam kuat HA(aq) → H

+

(aq) + A

-

(aq) Reaksi ionisasi basa kuat LOH(aq) → L

+

(aq) + OH

-

(aq)

Asam lemah dan basa lemah dapat mengion sebagian. Reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi asam lemah dan basa lemah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Reaksi kesetimbangan asam lemah HA(aq) ⇌ H

+

(aq) + A

-

(aq)

Reaksi kesetimbangan basa lemah LOH(aq) ⇌ L

+

(aq) + OH

-

(aq)

Tetapan kesetimbangan asam lemah disebut tetapan ionisasi asam (Ka) sedangkan tetapan kesetimbangan basa lemah disebut tetapan ionisasi basa (Kb). Semakin kuat suatu asam, maka reaksi kesetimbangan semakin condong ke kanan. Akibatnya harga Ka akan bertambah besar.

Sebaliknya dengan basa lemah, semakin kuat suatu basa, maka reaksi kesetimbangan basa semakin condong ke kiri. Akibatnya harga Kb akan bertambah besar.

Harga Ka dan Kb juga berhubungan dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi merupakan perbandingan antara jumlah molekul zat yang terionisasi dengan jumlah molekul zat mula-mula (M). Derjat ionisasi (α) berbanding terbalik dengan kemolaran (M), sehingga jika kemolaran (M) larutan semakin kecil maka derajat ionisasinya akan semakin besar. Larutan yang termasuk elektrolit kuat memiliki derajat ionisasi =1. Sementara larutan yang termasuk elektrolit lemah memiliki derajat ionisasi 0 < α < 1.

Reaksi asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi asam dan basa dapat

menghasilkan garam dan air. Garam yang dihasilkan dapat memiliki sifat yang berbeda-beda

tergantung dari pernyusun garamnya. Rekasi netralisasi asam basa dipengaruhi oleh kekuatan

asam basanya. Jenis kekuatan asam basa ada 2 yaitu kuat dan lemah. klasifikasi reaksi netralisasi

ada 4 macam yaitu reaksi asam kuat dengan basa kuat, reaksi asam lemah dengan basa kuat, reksi

asam kuat dengan basa lemah, reaksi asam lemah dengan basa lemah. Garam yang dihasilkan dari

(22)

reaksi netralisasi asam basa ini tidak selalu larut dalam air, tetapi ada juga garam yang sukar larut dalam air dan menghasilkan endapan dan garam yang dapat larut dalam air, maka ion-ion akan tetep dalam larutan. Garam yang dihasilkan dari

reaksi netralisasi asam basa juga dapat mengalami reaksi hidrolisis, dan garam yang tidak mengalami reaksi hidrolisis. dari hasil reaksi hidrolisis ini nanti sifat garam dapat kita ketahui. Bahwasannya garam tidak selalu bersifat netral tetapi garam juga dapat bersifat basa dan asam.

KONSEPTUALISASI

Garam merupakan produk samping dari reaksi netralisasi. Garam dapat bersifat netral, asam atau basa dilihat dari penyusun garamnya. sifat larutan garam juga dapat ditentukan dengan melakukan percobaan. Larutan garam dapat mengalami reaksi hidrolisis dan juga tidak mengalami hidrolisis. Hidrolisis garam merupakan peruraian garam dengan air, dimana ion garam tersebut bereaksi dengan air menghasilkan basa

lemah atau asam lemah. Oleh karena itu hanya larutan yang berasal dari basa lemah dan asam lemah yang dapat mengalami reaksi hidrolisis.

Garam yang bagaimanakah yang bersifat basa?

Garam yang bagaimanakah yang bersifat netral?

Garam yang bagaimanakah yang bersifat asam?

INVESTIGASI

Untuk mengerjakan penelitian ini, bergabunglah dengan kelompok masing-masing dan bekerjalah sesuai dengan kaidah cooperative learning. Adapun tugas masing-masing anggota kelompok adalah:

1) Pemimpin/Penasihat keamanan – memastikan bahwa setiap anggota kelompok mengerjakan tugas masing-masing dan mematuhi semua aturan keselamatan kerja.

2) Pakar Bahan – mengambil bahan di depan kelas.

3) Teknisi – menguji Hidrolisis Garam 4) Notulen – merekam hasil pengamatan

Untuk menjawab rumusan pertanyaan diatas, rancanglah suatu penelitian. Untuk membantu pekerjaan Anda, gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai penuntun.

Problem Statement:

Garam bisa bersifat asam, basa atau netral

(23)

 Apakah variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol eksperimen yang akan Anda lakukan?

...

...

...

 Data apa yang Anda perlukan untuk menjawab rumusan pertanyaan tersebut?

...

...

...

 Bagaimana cara anda memperoleh data tersebut? Apa yang harus anda amati?

...

...

...

 Bagaimana cara anda merekam data?

...

...

...

 Untuk membantu memahami data yang akan anda kumpulkan, bagaimana Anda

merepresentasikan data yang anda peroleh? Bagaimana Anda menganalisis data dan menarik kesimpulan?

...

...

...

 Untuk mengumpulkan data yang Anda perlukan untuk menjawab rumusan pertanyaan, mintalah

prosedur pengumpulan dan penggunaaan alat yang Anda perlukan kepada Guru Anda!

KONSTRUKSI ARGUMEN

Berdasarkan hasil investigasi di atas, susunlah sebuah argumen awal yang terdiri dari tiga bagian berupa (1) Klaim, yaitu pernyataan penerimaan atau penolakan hipotesis; (2) bukti, pendukung klaim yang dapat berupa fakta, hasil analisis data, kecendurungan data, interpretasi terhadap fakta atau hasil analisis data, atau fenomena lainnya; dan (3) alasan/penjelasan, berupa konsep, prinsip, atau teori yang menunjukkan keterkaitan antara klaim dengan data yang digunakan untuk mendukung klaim tersebut. Jangan lupa, setiap anggota kelompok wajib memahami konstruksi dan makna argumen yang dibuat oleh kelompoknya.

Dengan menggunakan rumusan masalah sebagai pertanyaan pemandu, susunlah sebuah argumen dengan format berikut!

Klaim:

Bukti/Data:

Penjelasan:

(24)

VALIDASI ARGUMEN 1. Presentasi atau klasikal diskusi

 Hendaklah salah satu kelompok mempresentasikan argumen yang dibuatnya.

 Kelompok yang argumennya (klaim, bukti, dan penjelasan) berbeda dengan argumen yang

disajikan oleh presenter dipersilahkan untuk menyampaikan perbedaan argumennya dan berargumentasilah.

 Lakukan evaluasi terhadap klaim, validitas bukti yang digunakan untuk mendukung klaim, dan

kebenaran penjelasan yang digunakan.

2. Refleksi dan Penguatan

 Pengetahuan dan keterampilan apa yang Anda peroleh dalam pembelajaran ini?

 Pengetahuan apa yang belum Anda pahami? Keterampilan mana yang belum bisa Anda lakukan?

3. Laporan Individu

Buatlah laporan ringkasan dengan format:

Nama

Kelompok, Kelas

Pertanyaan

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Variabel Kontrol

Data

Representasi Data

Klaim

Bukti

Penjelasan

(25)

PENGUATAN DAN PENGAYAAN

Garam merupakan produk samping dari reaksi penetralan asam basa. Garam terdiri dari sisa kation (basa) dan sisa anion (asam). Garam memiliki sifat netral, asam dan basa yang dapat kita lihat dari penyusun garamnya. Reaksi netralisasi asam basa seperti reasi asam lemah dengan basa lemah untuk menentukan sifat garamnya dapat dilihat dari perbandingan harga Ka dan Kb.

Apabila harga Ka < Kb maka sisa asam lemah yang akan terhidrolisis lebih banyak dibandingkan dengan sisa basa lemah, sehingga garamnya bersifat basa. Apabila harga Ka > Kb maka sisa basa lemah akan terhidrolisis lebih banyak dibandingkan dengan sisa asam lemah, sehingga garamnya bersifat asam. dan apabila harga Ka pada asam lemahnya sama dengan harga Kb pada basa lemahnya, sehingga garamnya bersifat netral. Larutan garam yang berasal dari reaksi asam lemah dengan basa lemah dapat mengalami hidrolisis total atau sempurna sedangkan larutan garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat dan sebaliknya dapat mengalami hidrolisis parsial.

Larutan garam yang bersifat basa berasal dari sisa asam lemah dan sisa basa kuat, ketika

dihidrolisis asam lemahnya akan menghasilkan ion OH

-

maka larutan garam tersebut akan

mengalami peningkatan konsentrasi ion OH

-

dibandingkan konsentrasi ion H

+

. Sebaliknya, larutan

garam yang bersifat asam berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa lemah, ketika basa lemah

dihidrolisis akan menghasilkan ion H

+

maka larutan garam tersebut akan mengalami peningkatan

konsentrasi ion H

+

dibandingkan dengan konsentrasi ion OH

-

. Larutan garam yang tidak

terhidrolisis berasal dari sisa asam kuat dengan sisa basa kuat, karena asam kuat dan basa kuat

telah terionisasi sempurna dalam air, sehingga konsentrasi ion H

+

dengan konsentrasi ion OH

-

sama, maka larutan tersebut bersifat netral.

(26)

KEGIATAN 2 : pH Larutan Garam ORIENTASI

Pada pertemuan sebelumnya kalian telah mempelajari sifat-sifat larutan garam dan hidrolisis garam. garam merupakan produk samping dari reaksi penentralan. Larutan garam tidak hanya bersifat netral tetapi juga dapat bersifat asam atau basa. Larutan garam yang bersifat netral berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa kuat yang larutan garamnya tidak mempengaruhi konsentrasi OH

-

dan konsentrasi ion H

+

sehingga larutan garam tersebut memliki pH = 7. Larutan garam yang berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa kuat tidak mengalami karena asam kuat dan basa kuat mengalami terionisasi sempurna sehingga reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesudahan.

Reaksi hidrolisis hanya dapat terjadi pada larutan garan yang penyusunnya terdapat sisa asam lemah dan sisa basa lemah. laarutan garam yang terdapat sisa asam lemah dan basa lemah dapat terionisasi sebagian dan dapat mengalami reaksi kesetimbangan dalam air sehingga dapat menghasilkan molekul asam lemah atau basa lemahnya kembali dan dapat menghasilkan ion H

+

dan ion OH

-

.

Larutan garam yang bersifat asam berasal dari sisa asam kuat dan basa lemah. larutan

garam ini dapat mengalami reaksi hidrolisis sebagian. Ketika sisa basa lemah direaksikan dengan

air akan menghasilkan molekul basa lemahnya dan ion H

+

, sehingga larutan garamnya semakin

bertambah asamnya dan pH larutan garam yang bersifat asam di bawah 7 (pH < 7). Sedangkan

Larutan garam yang bersifat asam berasal dari sisa asam lemah dan basa kuat. larutan garam ini

dapat mengalami reaksi hidrolisis sebagian. Ketika sisa asam lemah direaksikan dengan air akan

menghasilkan molekul asam lemahnya dan ion OH

-

, sehingga larutan garamnya semakin

bertambah basanya dan pH larutan garam yang bersifat basa di atas 7 (pH > 7).

(27)

Larutan garam yang berasal dari reaksi asam lemah dan basa lemah sifat larutan garamnya ditentukan dengan melihat harga Ka dan Kb. Apabila larutan garam bersifat netral maka harga Ka

= Kb, sedangkan apabila larutan garam bersifat asam maka Ka > Kb, dan apabila larutan garam bersifat basa maka Ka < Kb. Larutan garam yang berasal dari sisa asam lemah dan sisa basa lemah dapat mengalami reaksi hidrolisis total. Larutan garam yang berasal dari asam lemah dengan basa lemah untuk menentukan pH-nya juga harus melihat perbandingan Ka dan Kb dari penyusun garamnya.

pH larutan garam dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan. Penyusun garam yang berasal sisa asam dan sisa basa yang memiliki kekuatan asam- basa kuat atau kekuatan asam-basanya lemah. dan semua asam basa penyusun garam juga memiliki harga Ka dan Kb. Oleh karena itu, untuk menentukan harga pH larutan garam asam basa memiliki hubungan dengan harga Ka dan Kb penyususn garamnya

KONSEPTUALISASI

pH merupakan parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu larutan. pH larutan garam dipengaruhi oleh faktor konsentrasi garam dan derajat ionisasi. Larutan garam yang bersifat asam atau basa untuk menentukan pHnya dapat di uji dengan melakukan percobaan. Jika larutan garam bersifat netral memiliki pH = 7. Larutan garam yang bersifat basa memiliki pH > 7 dan larutan garam yang bersifat asam memiliki pH < 7. larutan garam terbentuk dari sisa asam dan sisa basa yang memiliki kekuatan asam dan kekuatan basa yang berbeda atau sama. Penyusun garam sisa asam atau sisa basa yang kekuatannya kuat maupun lemah memiliki harga Ka dan Kb, hanya saja jika semakin kuat asam atau basa larutan tersebut maka memiliki harga Ka dan Kb yang semakin besar. Apabila larutan asam dan basa kekuatannya lemah memiliki harga Ka dan Kb semakin kecil. pH suatu larutan garam juga memiliki hubungan dengan harga Ka dan Kb pada penyusun garam.

1. Bagaimana hubungan antara Ka asam lemah penyusun garam dengan pH larutan garam apabila garam-garam tersebut memiliki kation yang sama?

2. Bagaimana hubungan antara Kb basa lemah penyusun garamnya dengan pH larutan garam apabila garam-garam tersebut memiliki anion yang sama?

INVESTIGASI

Untuk mengerjakan penelitian ini, bergabunglah dengan kelompok masing-masing dan bekerjalah sesuai dengan kaidah cooperative learning. Adapun tugas masing-masing anggota kelompok adalah:

5) Pemimpin/Penasihat keamanan – memastikan bahwa setiap anggota kelompok mengerjakan tugas masing-masing dan mematuhi semua aturan keselamatan kerja.

Problem Statement

pH larutan garam dipengaruhi faktor konsentrasi garam dan derajat ionisasi asam-basa

penyusunnya

(28)

6) Pakar Bahan – mengambil bahan di depan kelas.

7) Teknisi – mengidentifikasi hubungan pH dengan Ka dan Kb 8) Notulen – merekam hasil pengamatan

Untuk menjawab rumusan pertanyaan diatas, rancanglah suatu penelitian. Untuk membantu pekerjaan Anda, gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai penuntun.

 Apakah variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol eksperimen yang akan Anda lakukan?

...

...

...

...

 Data apa yang Anda perlukan untuk menjawab rumusan pertanyaan tersebut?

...

...

...

...

 Bagaimana cara anda memperoleh data tersebut? Apa yang harus anda amati?

...

...

...

...

 Bagaimana cara anda merekam data?

...

...

...

...

 Untuk membantu memahami data yang akan anda kumpulkan, bagaimana Anda

merepresentasikan data yang anda peroleh? Bagaimana Anda menganalisis data dan menarik kesimpulan?

...

...

...

...

 Untuk mengumpulkan data yang Anda perlukan untuk menjawab rumusan pertanyaan, mintalah

prosedur pengumpulan dan penggunaaan alat yang Anda perlukan kepada Guru Anda!

KONSTRUKSI ARGUMEN

Berdasarkan hasil investigasi di atas, susunlah sebuah argumen awal yang terdiri dari tiga bagian

berupa (1) Klaim, yaitu pernyataan penerimaan atau penolakan hipotesis; (2) bukti, pendukung

klaim yang dapat berupa fakta, hasil analisis data, kecendurungan data, interpretasi terhadap fakta

(29)

atau hasil analisis data, atau fenomena lainnya; dan (3) alasan/penjelasan, berupa konsep, prinsip, atau teori yang menunjukkan keterkaitan antara klaim dengan data yang digunakan untuk mendukung klaim tersebut. Jangan lupa, setiap anggota kelompok wajib memahami konstruksi dan makna argumen yang dibuat oleh kelompoknya.

Dengan menggunakan rumusan masalah sebagai pertanyaan pemandu, susunlah sebuah argumen dengan format berikut!

Klaim:

Bukti/Data:

Penjelasan:

VALIDASI ARGUMEN 1. Presentasi atau klasikal diskusi

 Hendaklah salah satu kelompok mempresentasikan argumen yang dibuatnya.

 Kelompok yang argumennya (klaim, bukti, dan penjelasan) berbeda dengan argumen yang

disajikan oleh presenter dipersilahkan untuk menyampaikan perbedaan argumennya dan berargumentasilah.

 Lakukan evaluasi terhadap klaim, validitas bukti yang digunakan untuk mendukung klaim, dan

kebenaran penjelasan yang digunakan.

2. Refleksi dan Penguatan

 Pengetahuan dan keterampilan apa yang Anda peroleh dalam pembelajaran ini?

 Pengetahuan apa yang belum Anda pahami? Keterampilan mana yang belum bisa Anda lakukan?

3. Laporan Individu

Buatlah laporan ringkasan dengan format:

Nama Kelas

Pertanyaan

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Variabel Kontrol

Data

Representasi Data

Klaim

(30)

Bukti Penjelasan

PENGUATAN DAN PENGAYAAN

Larutan garam yang bersifat netral memiliki harga pH = 7, sedangkan larutan garam yang bersifat asam memiliki pH < 7 dan larutan garam yang bersifat basa memiliki pH > 7. Menentukan harga pH suatu larutan garam dapat menggunakan rumus perhitungan :

Rumus menghitung pH larutan garam yang bersifat asam [H

+

] = = √

𝑲𝒘

𝑲𝒃

𝒙 𝑴𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎 𝒌𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒙 𝒗𝒂𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎 𝒌𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 ; Kh =

𝑲𝒘

𝑲𝒃

; Kw = 10

-14

pH = - log [H

+

] atau pH = 7 + ½ (log Kb – log [garam]) Rumus menghitung pH larutan garam yang bersifat basa [OH

-

] = = √

𝑲𝒘

𝑲𝒂

𝒙 𝑴𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎 𝒂𝒏𝒊𝒐𝒏 𝒙 𝒗𝒂𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎 𝒂𝒏𝒊𝒐𝒏 ; Kh =

𝑲𝒘

𝑲𝒂

; Kw = 10

-14

pOH = - log [OH

-

] atau pOH = 7 + ½ (log Ka – log [garam])

pH = 14 – pOH

Rumus menghitung pH dari reaksi asam lemah dan basa lemah jika sifatnya asam [H

+

]= √

𝑲𝒘 𝒙 𝑲𝒂

𝑲𝒃

; Kw = 10

-14

pH = - log [H

+

] atau pH = 7 + ½ (log Kb – log Ka)

rumus menghitung pH dari reaksi asam lemah dan basa lemah jika sifatnya basa [OH

-

]= √

𝑲𝒘 𝒙 𝑲𝒃

𝑲𝒂

; Kw = 10

-14

pOH = - log [OH

-

] atau pOH = 7 + ½ (log Ka – log Kb) pH = 14 – pOH

Berdasarkan rumus perhitungan asam basa larutan garam terdapat hubungan antara pH dan harga Ka dan Kb. Apabila larutan garam menghasilkan ion OH

-

pada reaksi hidrolisis. maka konsentrasi ion OH

-

meningkat yang dapat menyebabkan kenaikan pH larutan. Semakin lemah keasaman asam lemah, harga Ka lebih kecil, semakin kuat sisa asamnya menarik proton, semakin banyak ion OH

-

yang dihasilkan yang dilepas ke larutan ke larutan. Akibatnya, pH larutan semakin tinggi oleh karena itu, garam-garam yang kationnya sama, semakin kecil Ka asam penyusunnya semakin tinggi pHnya. Apabila larutan garam menghasilkan ion H

+

pada reaksi hidrolisis, maka konsentrasi ion H

+

dalam larutan meningkat yang menyebabkan penurunan pH larutan. Semakin lemah kebasaan basa lemah, Kb lebih kecil, semakin lemah sisa basanya melepas proton. semakin banyak ion H

+

yang dilepas ke larutan. Akibatnya, pH larutan semakin rendah. Oleh karena itu, garam-garam yang anionnya sama semakin kecil Kb asam penyusunnya seamkin rendahnya

pHnya. Contoh media video pembelajaran dapat diakses di

https://www.youtube.com/watch?v=R1HLygnUFEY

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, digunakan penentuan lokasi operasi pasar menggunakan metode pusat gravitasi.Pada metode ini, dilakukan penentuan koordinat pada 19 pasar komoditas

Sejak pertengahan tahun 2013 kami berhasil merangkul seorang relawan yang peduli dengan IMS dan HIV pada kaum LSL, dan dia berhasil menjaring LSL melalui media sosial dan diarahkan

Adapun manfaat pembuatan video profil dalam penelitian ini adalah sebagai media promosi, informasi dan dokumentasi Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan yang dapat

Judul Skripsi yang diangkat adalah : “ Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran PAI dI SMKN 2 Kecamatan Katingan Hilir ” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan

Kode Deskripsi Nama Emiten EXE_Price

“ diantara studi mengenai faktor-faktor kriminologis, di satu pihak dan studi mengenai teknik perundang-undangan dilain pihak, ada tempat bagi suatu ilmu

Disebabkan intensitas pemakaian penggunaan sepeda motor sekarang ini yang butuh kecepatan tinggi yang memaksa mesin hingga pada putaran maksimumnya, sehingga dilakukan penelitian

Kesimpulan penelitian setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen terdapat peningkatan hasil belajar ranah kognitif, memunculkan KPS,