• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh service quality, price dan lokasi terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada konsumen Super Shop dan Drive)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh service quality, price dan lokasi terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada konsumen Super Shop dan Drive)"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus pada Konsumen Super Shop & Drive)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh: Uyet Suyatna NIM: 105081002547

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS PADA KONSUMEN SUPER SHOP & DRIVE)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Uyet Suyatna NIM : 105081002547

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002

Pembimbing II

Suhendra, S.Ag., MM NIP. 19711206 200312 1 001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal 3 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Uyet Suyatna NIM: 105081002547 dengan judul skripsi ”PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus pada Konsumen Super Shop & Drive)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 3 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Herni Ali HT, SE., MM Ketua

Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli

(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jum’at Tanggal 5 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Uyet Suyatna NIM: 105081002547 dengan judul skripsi ”PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus pada Konsumen Super Shop &

Drive)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Ketua

Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli I

Suhendra, S.Ag., MM Sekretaris

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Uyet Suyatna

2. Tempat & Tanggal Lahir : Sukabumi, 20 Januari 1987 3. Alamat : Jl. H. Sartiki, Kp. Warujajar, RT 05/05,

Des. Jagamukti, Kec. Surade, Kab. Sukabumi.

4. Telepon : 08568320068

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Surade V 1993 – 1999

2. Madrasah Diniah Al’ Anwar 1994 – 1998

3. SMP Terpadu Darul ‘Amal 1999 – 2002

4. SMA Terpadu Darul ‘Amal 2002 – 2005

5. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen 2005 – 2010

III. PENDIDIKAN Non-FORMAL

1. Lembaga Pendidikan Informatika Nusa Putra (LPI-NSP) 2005

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Panitia Ta’aruf Manajemen 2006

2. Bendahara BMJ-Manajemen 2007

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Said Mubarok

2. Ibu : Hj. Kholipah

3. Alamat : Jl. H. Sartiki, Kp. Warujajar, RT 05/05, Des. Jagamukti, Kec. Surade, Kab. Sukabumi.

(6)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of service quality, price, and location towards purchasing decision of Super Shop and Drive in Cirendeu, either simultant or partial.

These variables obtained throught literature studies, study of the theory, and some research’s results that has been done before. Data used in this research is primary data, provided by customer of Super Shop and Drive. Research methodology used was path analyze.

Results of this research show that service quality and location influence significantly towards purchasing decision. And for the location is not influence.

(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh service quality, price

dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada Super Shop and Drive di Cirendeu, baik secara simultan maupun parsial.

Variable-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen Super Shop and Drive. Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis jalur.

Hasil penelitian ini menunjukkan service quality dan price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk variabel lokasi tidak berpengaruh.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengakaruniakan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Konsumen Super Shop & Drive).

Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat – syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta berterima kasih kepada:

1. Ayah dan Ummiku tersayang atas semua pengorbanan baik moril atau materil, motivasi dan do’anya. Atas semua kasih sayangmu yang tak terukur oleh apapun nilainya. Hatur nuhun Ayah…Ummi.

2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan dan pembimbing I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. Yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan.

3. Bpk Suhendra, S.Ag.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya.

4. Bpk Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

5. Ibu Lies Suzanawaty, SE., M.SI selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

(9)

7. Keluargaku yang telah memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Aa Dadan, Aa Nana, Teh Aam, Teh Linda, Mang Dajat, Bi Emmin sareung Aa Lamdan. And tak lupa Alo2ku anu pinter2..ku kangeeeeeen smua!!

8. My honey “Deelupus” yang telah menemani dan motivasinya.

9. Pengurus BEM-F (BraM, Dll), BEM-J Manajemen 07-08 (Ocid, Firman, Dkk) N pengurus PMII KOMFEIS 08-09 (Badru, Japen, Bang Alwi, Onta, Pay, Benk2 & smua Antek2nya) atas semangat kontribusi bagi kemajuaan kampus dan negeri kita tercinta. Trus Maju Bro!

10.K-wan2 Clz-D’05, “Male”: Marcoz, Jodi, Ucup, Ozi, Botax, Here, Reza, Polo, Rully, Dahlan, wirawan, sugeng, dll, Smangat semuanya bro smoga kita semua sukes. “Female”: Oie, Yeni, Rina, Mita, Mia, Ninol, Ana, Ina, dll. K-wan2 FEB: Rian-Conk, Agus, Rido, Penjol, Aris, Towi, Rohim, Kasap, Aang, Arif, Yusuf, Baha, Tajir, Reza-Bul, Dkk. N All pokonamah..

11.Kozan Green Castale: Cikhal, Kadut, I-Bank, V-Crom, DJ, Z-Onk, LionG, Mas Toyib, Jacki, dll.

12.Semua pihak yang tidak (henteu) disebutkan namanya satu persatu,,,smoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik lagi…Amiin…

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh Karena itu, mohon maaf atas kesalahan atau kekeliruan yang ada dalam skripsi ini.

Jakarata, Januari 2010

(10)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ...i

Lembar Pengesahaan Uji Komprehensif...ii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ...iii

Daftar Riwayat Hidup ...iv

Abstract ...v

Abstrak ...vi

Kata Pengantar...vii

Daftar Isi ...ix

Daftar Tabel...xii

Daftar Gambar ...xvi

Daftar Lampiran ...xvii

Bab I: Pendahuluan ...1

A...L atar Belakang Penelitian ...1

B...P erumusan Masalah ...5

C...T ujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...5

Bab II: Tinjauan Pustaka...7

A...P emasaran ...7

1...D efinisi Pemasaran...7

2...K onsep Pemasaran ...8

3...M arketing Mix (Jasa) ...10

(11)

1...P engertian Jasa ...12 2...K

lasifikasi Jasa ...12 3...K

arakteristik Jasa ...16 4...T

olak Ukur Kualitas Jasa ...17 C...P

rice (Harga) ...20 1...D

efinisi Harga ...20 2...P

eranan Harga ...20 3...K

ebijakan Harga ...21 4...S

trategi Penetapan harga ...22 5...S

trategi Penyesuaian Harga ...24 6...F

aktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga...25 7...T

ujuan Penetapan Harga ...26 D...L

okasi ...27 1...P

engertian Lokasi ...27 2...F

(12)

3...D esain dan Tata Letak Falisitas ...28 E...K

eputusan Pembelian ...31 1...P

engertian Keputusan Pembelian ...31 2...F

aktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ...31 3...P

roses Keputusan pembelian ...35 F...P

enelitian Terdahulu ...38 G...K

erangka Pemikiran ...39 H...H

ipotesis ...41 Bab III: Metodologi Penelitian ...42 A...R

uang Lingkup Penelitian ...42 B...M

etode Penentuan sampel ...42 C...M

etode Pengumpulan Data ...43 1...D

ata Primer ...43 2...D

ata Sekunder ...44 D...M

etode Analisis Data ...44 1...A

(13)

2...A nalisis Kuantitatif ...46 E...O

perasional Variabel Penelitian ...49 Bab IV: Penemuan dan Pembahasan ...52 A...G

ambaran Umum Obyek Penelitian ...52 1...S

ejarah Singkat PT. Astra Otopart Tbk ...52 2...P

rofil Super Shop and Drive ...54

B...M etode Analisis Data ...55 1...U

ji Validitas dan Reliabilitas Variabel ...55 a...S

ervice Quality ...57 b...P

rice ...58 c...L

okasi ...59 d...K

eputusan Pembelian ...60 C...H

asil Penemuan dan Pembahasan ...61 1...A

nalisis Kualitatif ...61 a...K

(14)

b...P embahasan Butir Pernyataan ...64 2...A

nalisis Kuantitatif ...90 a...U

ji Analisis Jalur ...90 b...H

asil Uji Hipotesis ...95 c...T

rimming ...104 Bab V: Kesimpulan dan Implikasi ...110

A...K esimpulan ...110 B...I

mplikasi ...111 C...S

(15)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1...T

ipe – Tipe Klasifikasi Jasa ...14

2.2...C orrespondence Between Servqual Dimensions And Original Ten Dimensions For Evaluating Service Quality ...19

3.1 Pedoman Penilaian Tingkat Reliabilitas ...46

3.2 Operasional Variabel Penelitian ...49

4.1 Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Reliabilitas variable Service Quality (X1) ...57

4.2 Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Price (X2) ...58

4.3 Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Lokasi(X3) ...59

4.4 Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel keputusan Pembelian (Y)...60

4.5 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ...61

4.6 Usia Responden...62

4.7 Karakteristik Pekerjaan Responden ...62

4.8 Karakteristik Pendapatan Responden ...63

4.9 Peralatan modern digunakan perusahaan Super Shop & Drive ...64

4.10 Lingkungan Super Shop & Drive bersih dan nyaman ...64

4.11 Fasilitas fisik (Gedung) Super Shop & Drive sepadan dengan jenis jasa ...65

4.12 Staf/karyawan Super Shop & Drive berpenampilan rapih ...65

4.13 Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Super Shop & Drive ...66

(16)

4.15 Sistem administrasi Super Super Shop & Drive baik ...67

4.16 Informasi jasa yang disampaikan Super Shop & Drive jelas ...67

4.17 Staf/karyawan Super Shop & Drive melakukan pelayanan

dengan cepat ...68

4.18 Staf/karyawan Super Shop & Drive menanggapi permintaan

konsumen dengan cepat ...68

4.19 Staf/karyawan Super Shop & Drive mempunyai Pengetahuan

banyak dalam menjelaskan kepada konsumen ...69

4.20 Staf/karyawan Super Shop & Drive ramah dan sopan ...69

4.21 Fasilitas fisik perusahaan Super Shop & Drive aman bagi

konsumen ...70

4.22 Staf/karyawan Super Shop & Drive memberikan perhatian

kepada konsumen ...71

4.23 Staf/karyawan Super Shop & Drive memahami akan kebutuhan

konsumen ...71

4.24 Staf/karyawan Super Shop & Drive memberi informasi pada

konsumen dengan bahasa yang mudah dimengerti ...72

4.25 Super Shop & Drive memperhatikan masalah konsumen dengan

sungguh – sungguh ...72

4.26 Harga sangat menentukan permintaan konsumen terhadap jasa

pada Super Shop & Drive ...73

4.27 Harga yang ditetapkan oleh Super Shop & Drive sesuai dengan

pasaran ...74

4.28 Super Shop & Drive mempunyai standarisasi harga yang

terjangkau bagi konsumennya ...74

4.29 Harga yang ditetapkan Super Shop & Drive sesuai dengan

permintaan konsumen ...75

4.30 Harga yang ditetapkan oleh Super Shop & Drive termasuk stabil ...75

4.31 Harga yang ditetapkan Super Shop & Drive memiliki daya saing ...76

4.32 Harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas jasa yang

(17)

4.33 Super Shop & Drive memberikan potongan harga pada jasa

tertentu ...77

4.34 Harga jasa Super Shop & Drive bagi anggota dan non anggota berbeda ...78

4.35 Harga jasa Super Shop & Drive sesuai harapan konsumen ...78

4.36 Super Shop & Drive memberikan harga promosi pada jasa tertentu ...79

4.37 Lokasi Super Shop & Drive mudah dicapai ...79

4.38 Lokasi Super Shop & Drive terlihat dengan jelas ...80

4.39 Super Shop & Drive mempunyai lahan parkir yang luas ...80

4.40 Lingkungan Super Shop & Drive memiliki tingkat keamanan yang kondusif ...81

4.41 Anda melakukan keputusan pembelian jasa pada Super Shop & Drive karena kebutuhan ...82

4.42 Anda melakukan keputusan pembelian jasa pada Super Shop & Drive karena dapat referensi dari orang lain ...82

4.43 Anda mendapatkan informasi tentang Super Shop & Drive dari media masa ...83

4.44 Anda mendapatkan informasi tentang Super Shop & Drive dari media elektronik ...83

4.45 Anda mempertimbangkan lokasi sebelum melakukan keputusan pembelian jasa pada Super Shop & Drive ...84

4.46 Anda mempertimbangkan harga sebelum melakukan keputusan pembelian jasa pada Super Shop & Drive ...85

4.47 Anda mempertimbangkan kualitas jasa sebelum melakukan keputusan pembelian jasa pada Super Shop & Drive ...85

4.48 Anda membandingkan kualitas jasa Super Shop & Drive dengan pesaingnya sebelum melakukan keputusan pembelian jasa ...86

(18)

4.50 Anda meminta rekomendasi dari pihak lain dalam keputusan

pembelian jasa Super Shop & Drive ...87

4.51 Anda melakukan keputusan pembelian jasa karena rasa percaya pada Super Shop & Drive ...88

4.52 Super Shop & Drive sesuai dengan kebutuhan anda ...88

4.53 Anda merasa puas melakukan pembelian jasa pada Super Shop & Drive ...89

4.54 Anda akan membicarakan hal positif kepada orang lain tentang Super Shop & Drive setelah melakukakan pembelian jasa ...89

4.55 Koefisien Korelasi ...91

4.56 Pengujian Hubungan Antar Variabel Independen ...92

4.57 Koefisien Analisis Jalur ...93

4.58 Koefisien Determinasi ...95

4.59 Analisis varian (Annova) ...96

4.60 Uji Parsial (T) ...98

4.61 Pengujian Parsial (T) ...103

4.62 Koefisien korelasi Setelah Trimming ...105

4.63 Pengujian Hubungan Antar Variabel independen Setelah Trimming ...105

4.64 Koefisien Determinasi setelah Trimming ...107

4.65 Uji Simultan (F) Setelah Trimming ...107

4.66 Uji Parsial (T) Setelah Trimming ...108

(19)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1...F

aktor – faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen ...32

2.2...P roses Pengambilan keputusan ...35

2.3...K erangka pemikiran ...40

4.1 Logo Super Shop an drive ...54

4.2 Structure Business...55

4.3 Diagram Analisis Jalur ...94

(20)

DAFTAR LAMPIRAN – LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1...K uisioner ...115

2...U ji Validitas dan Reliabilitas Service Quality ...118

3...U ji Validitas dan Reliabilitas Price ...121

4...U ji Validitas dan Reliabilitas Lokasi ...123

5...U ji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian ...125

6...H asil Uji Korelasi dan Regresi ...128

7...H asil Uji Korelasi dan Regresi Setelah Trimming...129

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat diringi dengan

meningkatnya taraf hidup masyarakat telah mendorong munculnya

perusahaan-perusahaan baru yang menambah maraknya kompetitif bisnis global. Dalam

hal ini adalah perusahaan otomotif.

Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis global dan adanya "free

Trade/Free market" yang ditandai oleh:

a. Diberlakukannya peraturan baru otomotif, Juli 1999

b. Dibukanya AFTA tahun 2002 (dimana bea masuk maks 5%)

c. Adanya kecenderungan Asia akan dijadikan sebagai "One Market"

(www.shopanddrive.com)

Adapun dengan adanya kondisi kompetitif yang semakin tinggi antar

perusahaan, setiap perusahaan berkeinginan memperluas pasar. Harapan dari

adanya perluasan pasar secara langsung meningkatnya penjualan. Menurut

Porter dalam Harry dan Hendrik (2006:14) Suatu produk harus memiliki daya

saing agar menarik pelanggan Perusahaan yang mampu bersaing adalah

perusahaan yang mampu menyediakan produk berkualitas.

Perubahan lingkungan dan perilaku manusia yang terjadi, maka

mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan pemakai jasa service

(22)

dalam hal ini adalah Super Shop & Drive ikut bersaing dengan menawarkan

kelebihan - kelebihannya.

Super Shop & Drive merupakan distribution channel pasar domestik

yang dikeluarkan oleh PT. Astra Otoparts Tbk dengan jalan bisnis ritel dalam

rangka menghadapi persaingan ketat dalam bisnis distribusi, khususnya pihak

asing. Sebagai implementasi untuk masuk bisnis ritel, maka PT. Astra Otoparts

membangun bisnis ritel dengan system franchise. Adapun bisnis ritel tersebut

salah satunya adalah Super Shop & Drive itu sendiri, yang merupakan alat

Usaha sarana Otomotif yang menyediakan penjualan dan service; Battery, oli,

dan Related Parts seperti; poles body, sparepart, aksesories, dan service mesin.

Selain itu Super Shop & Drive menyediakan jasa cuci dan salon mobil serta

jasa-jasa lainnya. (www.shopanddrive.com)

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk (jasa) pada

dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen

merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu

diketahui oleh perusahaan. Adanya kecenderungan pengaruh service quality,

price dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen mengisyaratkan

bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku

konsumen terutama proses pengambilan keputusan pembelian. Keputusan

membeli dapat dilakukan oleh konsumen apabila produk yang tersedia

mempunyai kualitas yang baik, lengkap, harganya terjangkau, dan lokasi yang

(23)

Super Shop & Drive merupakan sebuah perusahaan jasa yang tidak

hanya dikenal sebagai tempat service roda empat , tetapi juga dikenal karena

pelayanan yang diberikan. Walaupun gedung Super Shop & Drive dan

fasilitasnya sangat menunjang akan tetapi jika tidak ditunjang dengan service

quality yang baik, maka konsumen cenderung tidak akan melakukan

pembelian.

Dalam menghadapi persaingan ada beberapa dimensi service quality

yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen sebagai keputusan untuk

membeli jasa Super Shop & Drive antara lain dimensi tangible, meliputi

penampilan gedung, interior bangunan dan penampilan karyawan, dimensi

reliability, meliputi kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan-pelayanan yang terbaik, dimensi responsiveness, meliputi kesediaan karyawan

untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat, dimensi

assurance, meliputi sopan santun para karyawan dan kemampuan mereka

untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan rasa percaya konsumen, serta

dimensi empathy, yang meliputi rasa peduli dan perhatian secara pribadi yang

diberikan pada konsumen. Kelima dimensi diatas disebut SERVQUAL (service

quality) diberikan oleh Zeithamal, Parasuraman dan Berry dalam Arif

(2007:135) yang merupakan suatu alat ukur terhadap kualitas jasa.

Di samping kualitas jasa, faktor lain yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian adalah price (harga), karena konsumen sangat sensitif

terhadap harga pada suatu produk (jasa), konsumen cenderung memilih produk

(24)

sebanding dengan kualitas produk. Menurut Tjiptono (1995:119), Harga

memilki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para

pembeli, yaitu pertama, Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam

membantu pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan kekuatan membelinya. Kedua, Peranan informasi

dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai

faktor-faktor produksi, seperti kualitas.

Selain mempertimbangkan faktor service quality dan price, keputusan

membeli dapat dilakukan oleh konsumen apabila tempat yang dituju lokasi

yang mudah dijangkau, tersedianya fasilitas umum, letaknya strategis. Dengan

alasan tersebut konsumen membutuhkan waktu yang sedikit untuk sampai

tempat itu dan dapat menunjang kebutuhan yang lain.

Bagi setiap perusahaan jasa service roda empat perlu berupaya

melakukan yang terbaik untuk konsumennya. Untuk itu dibutuhkan identifikasi

service quality, price dan lokasi memperkirakan penilaian yang diberikan

kosumen terhadap perusahaan dan pesaing. Dengan menganalisa tanggapan

konsumen tersebut maka perusahaan Super Shop & Drive dapat menilai

bagiamana yang belum sesuai dengan harapan konsumen. Sehingga dengan

demikian dapat melihat posisi perusahaan dimata konsumen. Kemudian

perusahaan dapat berupaya peningkatan service quality, penentuan tingkat

harga yang sesuai dan lokasi yang strategis.

Dapat disimpulkan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu

(25)

lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen mengisyaratkan bahwa

manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen

terutama dalam proses pengambilan keputusan pembelian.

Adapun penelitian ini didasari teori-teori dan penelitian sebelumnya

yang menyangkut service quality, price, lokasi dan keputusan pembelian.

Namun disini penulis ingin mencoba meneliti dalam bentuk skripsi yang

berjudul: “PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus pada konsumen Super Shop & Drive)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

dirumuskan masalah penenlitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh service quality, price, dan lokasi secara simultan

terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop & Drive?

2. Bagaimana pengaruh service quality, price, dan lokasi secara parsial

terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop & Drive?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh service quality, price dan lokasi secara

simultan terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop &

(26)

b. Untuk menganalisis pengaruh service quality, price dan lokasi secara

parsial terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop &

Drive.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai alat

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi dan

menambah pengetahuan.

b. Civitas Akademis

Diharapkan menjadi literatur dan dan kontribusi bagi akademis dalam

penelitian selanjutnya.

c. Perusahaan

Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan dalam menentukan

dibidang pemasaran khususnya dalam masalah service quality, price

(27)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Definisi Pemasaran

Menurut kotler (2005:10) pemasaran adalah proses sosial yang

dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut penulis pemasaran merupakan suatu proses

untuk menentukan kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk memperoleh

kepuasan oleh konsumen tersebut.

Pemasaran merupakan suatu keseluruhan proses manajemen yang

melakukan perencanaan, menganalisis dan dilakukan pengontrolan,

pengawasan proses pemasaran oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk

menimbulkan suatu interaksi atau suatu pertukaran yang dinginkan. Baik

pertukaran yang menyangkut barang atau jasa maupun hal-hal lain yang

dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik secara psikologis, sosial,

budaya. Interaksi dapat ditimbulkan oleh dua belah pihak baik penjual

maupun pembeli untuk melakukan pertukaran yang dapat memberikan

keuntungan satu sama lain. Proses promosi, penentuan harga,

(28)

yang efektif dari konsumen mengenai produk atau jasa disesuaikan

dengan perilaku konsumen.

2. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai

sasaran organisasai adalah perusahaan harus lebih efektif dibandingkan

para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan

nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran

terdiri dari empat pilar (Kotler, 2005:22-23) yaitu:

a. Pasar Sasaran

Perusahaaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara

cermat memilih (sejumlah) pasar sasaran dan mempersiapkan

program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing

pasar tersebut.

b. Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran tetapi gagal

memahami kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan

keinginan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki

kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari, atau mereka tidak

dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhan itu, atau mereka

(29)

c. Pemasaran Terpadu atau Terintegrasi

Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerjasama untuk

melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.

Pemasaran terpadu biasa terjadi dua level, yaitu:

1) Beberapa fungsi pemasaran-tenaga penjualan, periklanan,

pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran-harus

bekerja bersama. Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi

berdasarkan sudut pandang pelanggan.

2) Pemasaran harus menjadi bagian dari departemen lain, departemen

lain harus juga “memikirkan pelanggan.” menurut David Packard

dari Hewlett-Packard: “pemasaran ini sangat penting sehingga

jangan hanya ditangani oleh departemen pemasaran” pemasaran

bukan departemen tetapi lebih merupakan orientasi perusahaan.

d. Kemampuan Menghasilkan Laba

Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kasus perusahaan swasta,

tujuan utama adalah laba, dalam kasus organisasi publik dan nirlaba,

tujuan utama adalah bisa bertahan hidup dan mampu menarik cukup

dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan swasta

seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja melainkan pendapatan

laba sebagai akibat dari penciptaan nilai planggan yang unggul.

Perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan

(30)

3. Marketing Mix (Jasa)

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan 4P

yaitu product, price, promotion, dan place. Namun karena marketing mix

ini dikembangkan atas dasar studi pada industri manufaktur mempunyai

beberapa kelemahan dan kekurangan jika diaplikasikan dalam industri

jasa. Keterbatasan 4P ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan

agar dapat diaplikasikan secara lebih general, sehingga ditambahkan

elemen people, process, dan physical evidence (Arief, 2007:88).

1. Product

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan

kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam industri

jasa, produk bersifat tidak nyata atau tidak dapat diamati secara

langsung sehingga hanya dapat diamati pada prosesnya bukan pada

hasilnya.

2. Price

Sifat jasa yang tidak nyata maka harga dapat menjadi sebuah indikator

yang dianggap mewakili kualitas jasa tersebut. Penetapan harga yang

terlalu murah dan jauh di bawah harga pesaing akan mengesankan

jasa tersebut berkualitas rendah, sebaliknya penetapan harga yang

terlalu tinggi akan menciptakan kesan jasa tersebut sangat mahal yang

merugikan perusahaan. Untuk itu harus benar-benar melalui proses

(31)

3. Promotion

Promosi sebagai cara untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada

konsumen merupakan elemen penting dalam industri jasa. Oleh

karena sifatnya yang tidak nyata maka salah satu tujuan promosi

adalah untuk membuat jasa tersebut lebih nyata bagi konsumen.

Dalam industri jasa komunikasi “word ot mouth” merupakan promosi

yang efektif dalam mempengaruhi minat konsumen terhadap jasa

yang ditawarkan.

4. Place

Kebijakan dalam menentukan tempat dan saluran distribusi ini

dimaksudkan untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk

yang kita tawarkan. Pada perusahaan jasa yang berbasis peralatan dan

harus dilakukan di tempat khusus, hal ini mutlak harus dikelola

dengan baik sebagaimana menawarkan produk fisik.

5. People

Pada sebagian besar perusahaan jasa, karyawan perusahaan (people)

merupakan elemen vital dalam bauran pemasaran. Kalau pada

perusahaan manufaktur, dimana proses produksi terpisah dengan

konsumsi, konsumen tidak akan terpengaruh, misalnya oleh pakaian

yang dipakai karyawan, bahasa yang digunakan, maupun sifat buruk

(32)

6. Process

Pada industri jasa proses produksi sering kali lebih penting daripada

hasilnya. Hal ini karena terjadinya interaksi langsung antar produsen

yang melakukan proses produksi dengan konsumen yang

mengkonsumsi jasa pada saat yang bersamaan.

7. Physical Evidence

Sifat jasa yang tidak nyata hanya dapat dinilai setelah dikonsumsi

akan meningkatkan risiko pengambilan keputusan pembelian

konsumen. Dengan demikian tantangan kritis dalam pemasaran jasa

membuat jasa lebih nyata dengan cara mengelola bukti fisik.

Konsumen tidak akan melihat jasa yang tawarkan, tetapi dapat melihat

berbagai bukti fisik yang dapat dihubungkan dengan jasa yang

ditawarkan.

B. Service Quality (kualitas jasa)

a. Pegertian Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Arief (2007:18) bahwa jasa

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

menyebabkan kepemilikan kepada sesuatu, yang dapat berhubungan

dengan suatu produk fisik maupun tidak.

Zeithamal dan Bitner dalam Hurriyati (2008:28) berpendapat

(33)

dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,

memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, jasa dapat diartikan sebagai

sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan tindakan melalui proses

dan kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain.

Pada dasarnya jasa merupakan aktivitas ekonomi yang hasilnya

tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya

dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah, seperti kenyamanan atau pemecahan masalah

yang dihadapi oleh konsumen.

b. Klasifikasi Jasa

Menurut Gronros dalam Hurriyati (2008:33) mengklasifikasikan

jasa berdasarkan: (1) jenis jasa (type of sevice) (2) jasa professional

(professional services) (3) jasa lainnya (other service) (4) jenis pelanggan

(type of customer) (5) individu (individuals) (6) organisasi

(organizations).

Menurut Prasetio (2008:11) jasa dibedakan menjadi empat:

1) Apakah jasa itu berdasar manusia (people based) atau berdasar pada

peralatan (equipment based). Jasa berdasarkan pada peralatan sangat

beragam, tergantung dari apakah jasa itu dilakukan secara otomatis

atau dimonitor oleh operator terlatih atau tidak terlatih. Sedangkan

jasa berdasarkan manusia dibedakan atas jasa apakah jasa tersebut

(34)

2) Bahwa tidak semua jasa memerlukan kehadiran klien (client’s

presence) dalam menjalankan kegiatannya.

3) Jasa juga berbeda berdasarkan apakah jasa itu sesuai dengan

kebutuhan pribadi atau kebutuhan bisnis.

4) Penyedia jasa berbeda dalam tujuannya (profit atau non-profit) dan

[image:34.612.109.482.119.714.2]

dalam kepemilikan (private atau public).

Tabel. 2.1

Tipe – tipe Klasifikasi Jasa

Basis Klasifikasi Deskripsi Contoh

Layanan Bagi Konsumen Akhir

Layanan yang ditujukan bagi konsumen akhir atau mereka yang

membeli untuk keperluan dikonsumsi sendiri dan atau bersama kelompok

Warnet, Salon Segmen Pasar Layanan bagi Konsumen Organisasi

Layanan yang ditujukan bagi konsumen

organisasi baik bisnis maupun nirlaba Konsultan hukum, Akuntan publik Rented goods Service Konsumen menyewa dan memakai produk tertentu milik penyedia layanan dengan tarif tertentu dan biaya tertentu Rental DVD, Rental Mobil Owned-goods Service

Produk milik konsumen direparasi, dikembalikan atau ditingkatkan kemampuannya atau nilainya atau dipelihara oleh penyedia layanan tersebut Reparasi motor, Pencuci pakaian Tingkat keberwujudan Non-goods Service

Layanan jasa yang tak berwujud Guru, Pemandu wisata Keterampilan Penyedia layanan Jasa professional

Layanan spesifik yang biasanya menuntut pendidikan formal tertentu dari penyedia

(35)

layanan jasa Jasa non

-profesional

Layanan yang tidak membutuhkan sertifikasi secara formal dan akademik maupun non akademik ataupun pendidikan khusus Tukang parkir, Kuli angkut barang

Profit service Jasa yang mengejar laba

sebagai salah satu tujuan utamanya

Hotel Tujuan

Organisasi

Jasa Non-profit

Service

Jasa yang pada tujuanya tidak mengejar keutungan material Yayasan social Regulated-service

Jasa yang diatur secara ketat oleh peraturan pemerintah Jasa penerbangn, stasiun tv Regulasi Non-regulated Service

Jasa yang lebih longgar regulasinya Katering Equipmentbased Service Layanan yang mengandalkan peralatan atau alat secara otomatis maupun manual Mesin ATM, Cuci mobil Tingkat Intensitas

Karyawan People-based

Service

Layanan yang

mengandalkan tenaga manusia sebagai alat produksinya

Tukang pijat

High-contact Service

Layanan yang tingkat kontak antara penyedia dengan pelanggan tergolong intense

Rumah sakit Tingakat kontak penyedia layanan dan pelanggan Low-contact Service

Layanan yang tingkat kontak antara penyedia dan pelanggan tergolang sedikit

Bioskop

For consumer Service

Layanan yang digunakan untuk sarana mencapai tujuan

Pegadaian

Manfaat bagi

konsumen To consumer

Service

Layanan yang ditujukan pada konsumen

Tempat ibadah, Universitas

Sumber: Prasetio (2008:11).

(36)

Menurut Zeithamal dan Berry dalam Arief (2007:19) Secara umum

jasa mempunyai beberapa karakteristik khusus dengan barang. Jasa

mempunyai pengaruh besar dalam pemasarannya, yaitu tidak berwujud,

tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dengan konsumsi,

mempunyai variabelitas yang tinggi, tidak dapat disimpan dan tidak

menyebabkan suatu kepemilikan.

Lima karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan

produk barang (Tjiptono, 2006:18-22) yaitu:

1. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. jika barang merupakan suatu

objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja

(performance) atau usaha.

2. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, kemudian

dikonsumsi. Sedangkan jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Variability

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardized

output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung

kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.

(37)

Persihability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan.

5. Lack of ownership

Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada

pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan

dan manfaat produk yang dibelinya. Pada pembelian jasa, pelanggan

memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang

terbatas (missal: kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan

pendidikan).

d. Tolak Ukur Kualitas Jasa

Menurut Pasuraman, Zeithamal, dan Berry dalam Arif (2007:125) ada sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa (SERVQUAL), yaitu:

1. Fasilitas fisik (Tangibles) yang dirasakan yaitu bukti fisik dari jasa

bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi

fisik dari jasa.

2. Keandalan (Reliability) mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi

kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability).

3. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu kemauan atau kesiapan para

karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

4. Kemampuan (Competency) artinya setiap orang dalam suatu

perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan

agar dapat memberikan jasa tertentu.

5. Tata Krama (Courtesy)meliputisikap sopan santun, respek, perhatian

(38)

6. Sifat Jujur (Credibility) yaitu sikap jujur dan dapat dipercaya.

Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan,

karakteristik pribadi, contact personel dan interaksi dengan pelanggan

7. Keamanan (Security) yaitu aman dari bahaya, risiko, atau

keragu-raguan.

8. Akses (Access)yaitukemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini

berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu

yang tidak terlalu lama, saluran kominikasi perusahaan mudah

dihubungi.

9. Komunikasi (Communication) artinya memberikan informasi kepada

pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu

mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

10.Perhatian pada pelanggan (Understanding the customer) yaitu usaha

untuk memahami kebutuhan pelanggan.

Parasuraman, Zeithamal, dan Berry dalam Arif (2007:130)

menyatakan bahwa: sepuluh dimensi tersebut disederhanakan menjadi

lima dimensi yang perlu diperhatikan untuk menyatakan pengukuran

[image:38.612.109.480.95.494.2]

kualitas jasa, sebagai berikut:

Tabel. 2.2

Correspondence Between Servqual Dimensions And Original Ten Dimensions For Evaluating Service Quality

Original tan Dimension for

(39)

Evaluating Service Quality

Tangibles Reliability Responsive-ness Assurance Empay

Tangibles

Reliability

Responsive-ness

Competence Courtesy Credibility Scurity Access Communi-cation Understanding the Consumer

Sumber: Zeithamal, Parasuraman, dan Berry dalam Arif (2007:130).

Zeithamal, Parasuraman dan Berry yang dikutip Lovelock dalam

Rangkuti (2008:19). Lima dimensi tersebut yaitu:

1. Tangible (Kasat Mata)

Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi,

administrasi, ruang tunggu, tempat informasi dan sebagainya.

2. Reliability (keandalan)

Kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang

terpercaya.

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

Kesanggupan untuk membantu menyediakan secara cepat dan tepat

serta tanggap keinginan pelanggan.

4. Assurance (Jaminan)

Kemampuan dan memberikan rasa aman, serta keramahan dan sopan

santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan pelanggan.

(40)

Untuk mengukur kemampuan pemahaman karyawan terhadap

kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan karyawan.

C. Price (Harga)

1. Definisi Harga

Beberapa pengertian harga menurut para ahli diantaranya:

Menurut Husein Umar dalam Rachman (2005:68), harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Lamarto dalam Haryani (2006:11) Istilah harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

Tjiptono (1995:118), harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang atau jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga merupakan suatu pengukuran

nilai untuk memperoleh suatu barang atau jasa.

2. Peranan Harga

Harga memilki dua peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli (Tjiptono, 1995:119) yaitu:

a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan kekuatan membelinya. Dengan demikian

adanya harga membantu para pembeli untuk memutuskan cara

(41)

atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang

tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik

konsumen mengenai faktor-faktor produksi, seperti kualitas. Hal ini

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk

menilai faktor produksi/manfaatnya secara objektif. Persepsi yang

sering berlaku adalah harga yang mahal mencerminkan kualitas yang

tinggi.

3. Kebijakan Harga

Menurut kotler (2005:142) kebijakan harga yakni:

a. Memiliki tujuan penetapan harga

Pertama – tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin

memposisikan tawaran pasarnya maka jelas tujuan perusahaan.

b. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan

karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan

pemasaran suatu perusahaan.

c. Memperkirakan harga

Permintaan batas harga yang tinggi yang dapat ditentukan perusahaan

bagi produknya.

(42)

Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan

biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya,

harga dan kemungkinan harga pesaing.

e. Memilih metode penetapan harga

Dengan tiga C – jadwal permintaan konsumen (costumer demand

schedule), fungsi biaya (cost fungction) dan harga pesaing (competitor

price). Perusahaan akan siap memilih harga.

f. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan

faktor – faktor yang meliputi penetapan harga psikologis, kebijakan

penetapan harga perusahaan dan dampak harga terhadap pihak lain.

4. Strategi penetapan harga.

Menurut Alma dalam Haryani (2006:13) menentukan

kebijaksanaan harga ada 3 kemungkinan:

a. Penetapan harga diatas harga saingan.

Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan

konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik,

bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang

yang sejenis yang telah ada dipasaran.

b. Penetapan harga dibawah harga saingan

Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk

barang yang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya di

(43)

c. Mengikuti harga saingan

Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ke

tempat lain.

Zeithamal dan Bitner dalam Tjiptono (2006:201) menguraikan

metode penetapan harga ke dalam sektor jasa yaitu:

a. Cost Based Pricing

Metode ini menetapkan harga berdasarkan biaya-biaya finansial.

Dalam metode ini, harga diperoleh dengan jalan menghitung biaya

penuh (full cost) untuk menghasilkan dan memasarkan sebuah jasa.

Biaya penuh meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya variabel, dan

biaya semi variabel.

b. Competition Based Pricing

Metode ini berdasarkan pada harga yang ditetapkan oleh perusahaan –

perusahaan lain dalam industri atau pasar yang sama. Competition

based pricing tidak selalu berarti menetapkan harga yang persis sama

dengan pesaing, namun bisa juga menggunakan harga pesaing sebagai

patokan atau pembanding untuk menetapkan harga jasa perusahaan.

c. Demand Based Pricing

Metode ini diorientasikan pada perspektif pelanggan. Metode berbasis

pelanggan ini memperhitungkan tiga hal, yakni (1) pelanggan

mengalami kesulitan dalam mendapatkan harga referensi, (2)

pelanggan bisa sensitif terhadap harga – harga non moneter, dan (3)

(44)

5. Strategi penyesuaian harga

Kotler & Amstrong dalam Haryani (2006:16) perusahaan biasanya

menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan

pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini merupakan strategi

penyesuaian harga diantaranya adalah:

a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan

yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau

mempromosikan produk.

Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan:

1) Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang

membayar tagihan mereka tepat waktu.

2) Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli dalam volume besar.

3) Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan

penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-fungsi

tertentu.

4) Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli barang atau jasa diluar musim.

b. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan,

(45)

c. Penetapan harga psikologis.

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis.

d. Penetapan harga promosi.

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan

dalam jangka pendek.

e. Penetapan harga geografis.

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis

pelanggan.

f. Penetapan harga internasional.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional.

6. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga

a. Keadaan ekonomi mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.

b. Penawaran dan permintaan

Sebenarnya sifat permintaan ini tidak hanya mempengaruhi

permintaan harga tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat

dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini

berbanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka

penjualan akan turun, begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan

harga maka penjualan akan meningkat.

c. Elastis permintaan

Dimana terjadi respon perubahan jumlah permintaan yang

(46)

d. Persaingan

Dalam persaingan ini banyak faktor-faktor yang mempengaruhi harga,

hal itu berbeda berdasarkan persaingan. Baik persaingan sempurna,

persaingan tidak sempurna, ologopoli, monopoli, biaya, tujuan

perusahaan, dan pengawasan pemerintah.

7. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006:100), suatu

perusahaan dapat mengejar lima tujuan melalui penetapan-penetapan

sebagai berikut:

a. Bertahan

Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan

yang meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi

pasar yang tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi

kelangsungan hidup perusahaan.

b. Memaksimalkan Laba

Penentuan laba bertujuan memaksimalkan laba dalam periode

tertentu.

c. Memaksimalkan Penjualan

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan

melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

d. Gengsi/prestise

Tujuan penentuan harga adalah untuk memposisikan jasa perusahaan

(47)

D. Lokasi

1. Pengertian Lokasi

Menurut Rambat Lupiyoadi dalam Mujiroh (2005:29)

mendefinisikan lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas

melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang

mempengaruhi lokasi, yaitu:

a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan), apabila

keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.

Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen

sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.

b. Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu

penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus

tetap berkualitas.

c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung, berarti service

provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti

telepon, komputer, dan surat.

2. Faktor – faktor Lokasi

Tjiptono (2006:147) berpendapat bahwa pemilihan lokasi harus

mepertimbangkan faktor – faktor sebagai berikut:

a. Akses : lokasi mudah dijangkau sarana transportasi umum.

b. Visibilitas : lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang

(48)

c. Lalu lintas (traffic) : disini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,

yaitu :

1) Banyaknya orang lalu lalang dapat memberikan peluang terjadinya

impuls buying, yaitu keputusan pembelian seringkali terjadi

spontan, tanpa perencanaan.

2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan.

d. Tempat farkir yang luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan.

e. Ekspansi: terjadinya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

f. Lingkungan : daerah sekitar yang mendukung terhadap jasa yang

ditawarkan.

g. Kompetisi : dengan melihat banyaknya pesaing dilokasi tersebut.

h. Peraturan pemerintah : dengan melihat peraturan pemerintah

mengenai penggunaan lokasi tersebut (tata kota, peruntukan dan

lain-lain).

Selain faktor lokasi, perusahaan juga agar dapat memberikan

sentuhan tersendiri bagi calon pembeli atau pengguna jasa.

3. Desain dan Tata Letak Fasilitas

Desain dan tata letak fasillitas jasa erat kitannya dengan

pembentukan persepsi pelanggan, karena desain dan tata letak fasilitas

(49)

Menurut Tjiptono (2006:148), faktor – faktor yang berpengaruh

dalam desain fasilitas jasa, yaitu :

a. Sifat dan tujuan organisasi jasa, desain disesuaikan pada peruntukan

dari usaha.

b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat, setiap

perusahaan jasa yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan

fasilitas jasanya perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti

kemampuan financial, ketersediaan tanah, peraturan pemerintah

berkenaan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan

lain-lain.

c. Fleksibilitas, desain sebaliknya memperhatikan rencana

pengembangan operasinya dikemudian hari.

d. Faktor estetis, dalam merancang desain sebaiknya faktor estetis juga

diperhatikan, karena fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik, dan

estetis akan meningkat sikap positif pelanggan terhadap produk atau

jasa yang ditawarkan.

e. Masyarakat dan lingkungan sekitar, desain interior sebaiknya juga

memperhatikan kondisi masyarakat sekitar, baik yang berhubungan

dengan masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup.

f. Biaya kontruksi dan operasi, biaya kontruksi dipengaruhi oleh

(50)

Tjiptono (2006:149), unsur – unsur yang pelu dipertimbangkan

dalam tata letak tersebut :

a. Perencanaan spasial : aspek – aspek seperti simetri, proporsi, tekstur,

warna dikombinasikan dan dikembangkan untuk mendorong respon

intelektual maupun emosional dari orang yang melihatnya, respon

inilah yang dipersepsikan sebagai kualitas visual.

b. Perencanaan ruangan : unsur ini mencakup perencanaan interior dan

arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam

ruangan.

c. Perlengkapan : perlengkapan memiliki beberapa fungsi. Diantaranya

sebagai sarana pelindung barang-barang berharga berukuran kecil,

sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para

pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukan status pemilik atau

penggunanya.

d. Tata cahaya : dalam perencanaan tata letak faktor pencahayan juga

perlu dipertimbangkan.

e. Warna : banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki

bahasa sendiri, dimana warna dapat menggerakan perasaan dan emosi

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

(51)

jangkauan konsumen meliputi transportasi, lokasi jasa, dan jarak antara

lokasi tempat jasa dengan tempat tinggal.

E. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan pembelian

Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler & Amstrong dalam

Setiawati (2006:25) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian.

Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli

konsumen secara amat rinci untuk menyatakan pertanyaan mengenai apa

yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli,

serta mengapa mereka membeli. Salah satu cara untuk membentuk hal

tersebut adalah dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi

pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Hurriyati (2008:94), faktor –

faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen itu sendiri dari

[image:51.612.108.483.158.513.2]

budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

Gambar. 2.1

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen Budaya Kebudayaan Subbudaya Kelas sosial Sosial Kelompok acuan Keluarga Pribadi

(52)

Sumber : Kotler dan Amstrong dalam Hurriyati (2008:94).

a. Budaya

1) Budaya, adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan

tingkah laku pembelian. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai

dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh

seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting

lainnya.

2) Subbudaya, membentuk segmen pasar penting, dan pemasar

seringkali merancang produk dan program pemasaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan mereka, subbudaya termasuk

nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografi.

3) Kelas sosial, adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan

teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan

tingkah laku yang serupa.

(53)

1) Kelompok, terdiri dua macam: pertama, kelompok keangotaan

yaitu kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Yang

mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman,

tetangga dan rekan sekerja. Kedua, kelompok acuan yang

berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau

tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku

seseorang.

2) Keluarga, adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, seperti suami, istri, dan anak-anak.

3) Peran dan status, peran terdiri dari aktivits yang diharapkan

dilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peran

membawa status yang mencerminkan penghargan yang diberikan

oleh masyarakat.

c. Pribadi

1) Umur dan tahap daur hidup, membeli juga dibentuk oleh tahap

daur hidup keluarga tahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga

sesuai kedewasaannya. Dari muda, umur pertengahan, dan tua.

2) Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang dibelinya.

3) Situasi ekonomi, situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk.

(54)

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat

minat.

4) Gaya hidup, adalah pola kehidupan sesorang yang diwujudkan

dalam psikografinya, gaya hidup termasuk aktivitas (pekerjaan,

hobi, berbelanja, olah raga, kegiatan sosial), minat (makanan,

mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk).

5) Kepribadian, kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis

unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan

bertahan lama.

d. Psikologis

1) Motivasi, kebutuhan psikologis yang muncul dari kebutuhan akan

pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan dari

kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang

supaya bertindak pada suatu saat.

2) Persepsi, adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,

mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna

membentuk gambaran berarti mengenai dunia.

3) Pengetahuan, pentingnya praktik dan teori pengetahuan bagi

pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu

produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat,

(55)

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian

4) Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah pemikiran deskriptif yamg

dimilki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada

seseorang bahwa orang merumuskan mengenai produk dan jasa

spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek

yang mempengaruhi tingkah laku pembeli.

3. Proses Keputusan Pembelian

Kotler (2005:224) mengemukakan bahwa tahap-tahap proses

[image:55.612.106.483.173.523.2]

pengambil keputusan pembelian, seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar. 2.2

Proses Pengambilan keputusan

Sumber : Philip Kotler (2005:224)

a. Pengenalan masalah.

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan.

b. Pencarian informasi.

Konsumen yang terangsang akan kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi

konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok :

1) Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan

(56)

3) Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat

konsumen.

4) Sumber pengalaman: Penanganan, pengkajian, dan pemakaian

produk.

c. Evaluasi alternatif.

Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi

konsumen: Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk atau

jasa. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan

itu.

d. Keputusan pembelian.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen

tersebut juga membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai.

e. Perilaku pasca pembelian.

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level

kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

Tahapan-tahapan keputusan pembelian menurut Kotler hampir

mirip seperti yang di ungkapkan oleh Zeithamal dan Bitner dalam

(57)

service alternatives, purchase and consumption, dan post purchase

evalution.

Kotler (2005:227) Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi niat

dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang dikuasai seseorang akan

bergantung pada dua hal: (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap

alternatif yang disukai konsumen. (2) motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan

semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan

semakin mengubah niat pembelinya. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi dapat muncul dan mengubah niat membeli.

Seperti seseorang yang mungkin kehilangan pekerjaan, beberapa

pembelian lain mungkin menjadi mendesak, atau pelayanan toko

mematahkan semangat pembelian.

Lima orang yang berperan dalam keputusan pembelian:

1) Pencetus: orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk

membeli produk.

2) Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.

3) Pengambil keputusan: orang yang mengambil keputusan mengenai

setiap komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak

membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

(58)

5) Pemakai: seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang

produk.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Istanto (2009) dengan judul

“ Pengaruh Intervensi Pelayanan dan Desain Fasislitas Pelayanan Terhadap

Minat Pembelian Ulang. Hasilnya bahwa intervensi pelayanan berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan minat pembelian ulang,

dan desain fasilitas pelayanan mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap

minat pembelian ulang melalui kepuasan pelanggan.

Hasil penelitian Kartika (2007) tentang “Analisis Faktor-faktor Harga,

Kualitas Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Keputusan konsumen Dalam

Melakukan Pembelian (pada Apriari Pramuka Batang)” hasil penelitiannya

menunjukan bahwa semua variabel mempunyai pengaruh signifikan baik

secara simultan maupun parsial.

Rachman (2005) dengan penelitianya tentang “Hubungan Kualitas dan

Harga dengan Keputusan Membeli Produk Pelumas Di Jakarta”. Hasil

penelitiannya bahwa koefisien kualitas sebesar 0.051 dan harga produk

sebesar 0.067 secara parsial ataupun simultan dimana Fhitung = 1.207 < Ftabel =

1,64 terdapat hubungan yang signifikan dan positif terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian.

Ujianto dan Abdurahman (2004) tentang “Analisis Faktor-faktor yang

Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung” penelitiannya

Gambar

Tabel. 2.1
Tabel. 2.2
Gambar. 2.1
Gambar. 2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

karya ilmiah tertulis (skripsi) yang berjudul “Analisis Efisiensi Biaya dan Kontribusi Pendapatan Usahatani Kopi Rakyat Terhadap Pendapatan Total Keluarga (Studi Kasus

Sucralfate yang diberikan dalam dosis 4 g/hari (1 g 3 kali per hari 30 menit sebelum makan dan 1 g pada malam hari), telah terlihat signifikan lebih baik dibandingkan

Berdasarkan ketiga resume di atas yaitu mengenai nilai, motif dan pengalaman maka ditarik kesimpulan mengenai makna keperawanan bagi mahasiswi tidak perawan di

registration and online job application, this Online JAES serves 3 other modules which. are Login, Matching Job

[r]

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis selama merancang sistem informasi monitoring hasil penjualan sales promotor ini, maka dapat

Sesuai dengan judul dan identifikasi masalah yang diutarakan sebelumnya maka maksud dari mengadakan kegiatan penelitian adalah untuk merancang suatu system

[r]