• Tidak ada hasil yang ditemukan

EDITOR: I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja. LAY OUT ISI: Chonti. DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EDITOR: I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja. LAY OUT ISI: Chonti. DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN TABANAN DENGAN PEMANFAATAN POTENSI DESA DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI SENTUHAN

MAHASISWA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA

KONTRIBUTOR:

Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, MSi I Gd Putu Suwira Putra

Agus Muriawan Putra, SST. Par, M. Par. Drs. IB. Ketut Astina, M.Si Fanny Maharani Suarka, SST. Par, M. Par

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MS

Dr. Ni Luh Gede Astariyani, SH. MHum. I Gede Putu Agus Suryawan, I Gst Agung K. Diafari Djuni H Dr. drh. Ide Bagus Ngurah Swacita, MKes

Dr. Ir.I Gusti Lanang Oka Cakra, MS Drh. I Made Merdana, M.P Dra. Ni Wayan Watiniasih, M.Sc., Ph.D Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si., Apt.

EDITOR: I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja

LAY OUT ISI: Chonti DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan

PENERBIT: Swasta Nulus

Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected]

CETAKAN:

Pertama: 2018. 193 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 11

ISBN: 978-602-5742-48-4

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan KKN PPM Periode

XVIL Tahun

2018 dapat dilaksanakan dengan lancar, amano sukses dan tepat

waktu.

KKN

PPM

XVII th

2018, mengambil tema: Pemberdayaan potensi masyarakat desa dalam pengelolaaan sumberdaya alam. Sedangkan MOTTO KKN PPM XVII adalah Sewaka Guna Pariposana (Mengabdikan Ilmu Memberi Solusi), yang secara arfiah bennakna KKN menyatu di dalam hati dan pikiran masyarakat untuk mengabdikan ilmu guna memberi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terbaik.

Universitas Udayana pada tahun 2018 melaksanakan KKN PPM di 170 desa lokasi dan tersebar di 8 kabupaten di Provinsi Bali dengan jumlah mahasiswa 3424 oratg mahasiswa. Kabupaten Badung ada 20 desa

KKN

RM,

di Kabupaten

Gianyar ada 20 desa,

di Kabupaten

Bangli ada 30 desa, di Kabupaten Tabanan ada20 desa, di Kabupaten Klungkung ada20 desa, di Kabupaten Jembrana ada20 desa, di Kabupaten Karangasem ada 20 desa, dan di Kabupaten Buleleng ada20 desa. Pelaksanaan KKN PPM berlangsung selama

I

bulan dan I minggu (mulai

2l

Jruli-Z7 Agustus 2018).

Selama

KKN mahasiswa mendapat

kesempatan yang lebih luas untuk belajar menerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan belajar lebih luas tentang masyarakat, belajar bermasyarakat dan belajar membagun desa. Mahasiswa juga telah melaksanakan dan membantu masyarakat melalui KK dampingan bagi masayarakat yarg tergolong warga prasejahteta dan memecahkan masalah-masaiah keluarga, memberi informasi, dan memberi motivasi. Hal yang juga penting adalah mahasiswa dapat belajar meningkatkan soft skill.

Secara umum pelaksanaan KKN PPM XIV Th. 2018, berjalan dengan baik hal ini karena telah dipersiapkan dengan perencanaan yang lama. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatanyang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangan-kekurangan

ini akan menjadi bahan

intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaan KKN dimasa mendatang menjadi lebih baik.

Pada kesempatan yang bait ini, kami ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memfasilitasi kegiatan KKN PPM periode XVII, Dekan di lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XVII, Koordinator kabupaten (Korkab), Dosen pembimbing lapangat (DPL), Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasi KKN PPM periode

X\TI,

yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaat' XXN

ppU

periode XVtr berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.

Sekian dan terimakasih

, Desember 2018

PM Unud Periode

XVII

(4)

PRAKATA

Dalarn rangka pelaksanaan Tri Dhanna Perguruan Tinggi, terutama bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, kegiatan KKN di Unud adalah salah satu prograrn wajib dalam setiap tahun akademik bagi para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler u,ajib yang memadukan pelaksanaan TRI DHARMA Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian serta wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa Unud, sebagai suatu syarat kelulusan mahasiswa sebelurn mengakhiri studinya di Unud.

Kegiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di desa selama 1 bulan dan

I

rninggu atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selama proses pelaksanakan KKN PPM, mahasiswa dalam satu kelompok desa KKN dibirnbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). DPL bertugas untuk memberi bimbingan rnulai

dari

orientasi dan observasi

ke lokasi

lapangan. membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat. Berfungsi mernberi bimbingan selama

di

lapangan, tnenumbuhkan disipilin dan rnotivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam tnelaksanakan program kerja

KKN RM

dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi agar program-program KKN terlaksana dengan baik.

Berkaitan dengan

KKN

PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Udayana akan terus berkontribusi dalam memberi pendampingan dan pemberdayaan kepacla masyarakat di lokasi KKN unfuk dapat meningkatkan daya dan potensi rnasyarakat perdesaan sehingga mampu mernanthatkan sumber daya alam untuk kesejahterailr.

Kami rnenyambut dengan baik dan senang hati atas telah terbitnya buku ini dan ini menunjukkan Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat telah ikut berperan aktif di dalam membangun masyarakat dari pinggiran, metnberdayakan masyarakat sehingga apayarrgtelah dilakukan Universitas Udayana dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Semoga buku tentang pembedayaan dan pendarnpingan masyarakat oleh mahasiswa KKN Univeristas Udayana ini dapat dirnanfaatkan sebesar-besar dan seluas-seluasnya untuk kepentingan desa,

institusi dan pemerintah daerah maupun pusat. Sekian dan Terimakasih

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI iv

BAGIAN 1 Mewujudkan Desa Kukuh Yang Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, Dan Bersatu Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental

Pande Gde Sasmita Julyantoro, dkk

1-19

BAGIAN 2 Pemberdayaan Masyarakat Desa Dauh Peken Melalui Kegiatan Sanimas (Sanitasi Masyarakat)

I Gd Putu Suwira Putra, dkk.

20 – 36

BAGIAN 3 Pemberdayaan Masyarakat Tista Dalam Pengembangan Kuliner Lokal Untuk Mendukung Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan

Agus Muriawan Putra, dkk.

37 – 64

BAGIAN 4 KKN Tematik Revolusi Mental Sebagai Wujud Perubahan Bangsa Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Desa Tangguntiti,

Ni Wayan Siti, dkk

65 - 76

BAGIAN 5 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Obyek Wisata Taman Gula Aren

Ni Luh Gede Astariyani, dkk.

77 – 94

BAGIAN 6 Pengembangan Potensi Masyarakat Dengan Penerapan Teknologi Mesin Pencacah Sampah Organik Di Desa Denbantas Tabanan Bali

I Gede Putu Agus Suryawan, dkk.

95 - 114

BAGIAN 7 Menuju Desa Dajan Peken yang Bersih, Sehat, dan Berprestasi

Ide Bagus Ngurah Swacita, dkk.

115 - 135

BAGIAN 8 “Peningkatan Desa Sanda Sebagai Desa Sentra Ternak Kambing”

I Gusti Lanang Oka Cakra, dkk.

136-150

BAGIAN 9 Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengembangan Potensi Kearifan Lokal Berbasis Teknologi Tepat Guna Di Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali

I Made Merdana, dkk

(6)

BAGIAN 10 Optimalisasi Fungsi Spamdes Dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa Cau Belayu Menuju Desa Sehat, Bersih Dan Berkarakter Di Desa Sau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Ni Made Widi Astuti, dkk

(7)

Bagian

1

MEWUJUDKAN DESA KUKUH YANG MELAYANI,

BERSIH, TERTIB, MANDIRI, DAN BERSATU MELALUI

GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL

(8)

MEWUJUDKAN DESA KUKUH YANG MELAYANI, BERSIH, TERTIB, MANDIRI, DAN BERSATU MELALUI GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL

Oleh:

Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, MSi I Putu Kumara Wiguna

Luh Putu Tri Sukmaningsih Ni Made Ary Puspita Chandrayani Ida Bagus Budha Dharma Kusuma Gusti Ayu Ardhia Candra Trikusuma Ni Putu Ayu Dika Utami

Ni Putu Trisna Damayanti Oktaviana Surya Putri Naomi Anggi Triarta Ida Ayu Gede Padmawati

Ni Luh Putu Siska Sulistiawati Ni Kadek Mustika Dian Wulandari Larasati Dwi Cahyani

Xand Conery Prabowo Nency Silviana Dewi Ni Putu Pradnyawati Ni Putu Adi Pertiwi Desak Made Rina Cahyanti Sherly Eren Saragi

Ni Kadek Eka Wati

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL KERJA SAMA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional dan

kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program KKN

Revolusi Mental sendiri berbasis pada 3 (tiga) nilai yakni integritas, etos kerja dan

gotong-royong, dengan implementasi melalui 5 (lima) sikap/perilaku yang melayani, bersih, tertib,

mandiri, dan bersatu kepada masyarakat di kota maupun di desa agar menjadi masyarakat

yang berkarakter, mandiri, berwirausaha, peduli, dan sejahtera. Melalui KKN Revolusi

Mental diharapkan akan meningkatkan partisipasi masyarakat secara lebih luas dan masif.

Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan kembali oleh

Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut menjadi kehendak politik

Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang

menekankan Gerakan Revolusi Mental dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dukungan rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari penyelenggaraan

negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah

mengalami berbagai permasalahan dan merubahnya memerlukan gerakan bersama dengan

melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong.

Seiring dengan tantangan globalisasi yang tak bisa dihindari, revolusi teknologi,

transportasi, informasi dan komunikasi menjadikan dunia ini seakan tanpa batas, sampai

daerah terpencil bahkan masuk ke dalam tatanan kebudayaan dan agama. Moralitas menjadi

melonggar, sesuatu yang dulu dianggap tabu, sekarang menjadi lumrah diperbincangkan.

Oleh karena hal tersebut, pelaksanaan KKN Revolusi Mental menjadi penting karena

melibatkan mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah sehingga diharapkan

sinergi yang terjadi dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan merupakan daerah landai

dengan ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan 21,70 mm per

tahun. Desa Kukuh terletak di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Luas

wilayah Desa Kukuh adalah 350,24 Ha. Batas-batas wilayah Desa Kukuh antara lain di

sebelah utara berbatasan dengan Desa Kuwum dan Desa Tegal Jadi, di sebelah timur

(10)

berbatasan dengan Desa Kuwum, Desa Batannyuh, Desa Peken Belayu dan Desa Bringkit

Belayu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Banjar Anyar, dan di sebelah barat

berbatasan dengan Desa Tegal Jadi dan Desa Banjar Anyar. Secara administratif, Desa

Kukuh terbagi atas 8 Banjar Dinas yakni Lodalang, Tengah, Munggal, Dalem Kerti,

Batanwani, Tegal, Denuma, dan Tatag.

Data statistik kependudukan Desa Kukuh pada tahun 2017 menunjukkan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 2.698 jiwa dan perempuan 2.736 jiwa. Sehingga jumlah total

penduduk desa Kukuh yang tercatat pada tahun 2017 sebanyak 5.434 jiwa dengan jumlah

penduduk usia produktif (15-56 tahun) sebanyak 1.636 jiwa. Adapun sarana pendidikan yang

dimiliki oleh Desa Kukuh antara lain SDN 1 Kukuh, SDN 3 Kukuh, SDN 4 Kukuh, dan

SMPN 2 Marga. Selain sarana pendidikan, Desa Kukuh juga memiliki sarana kesehatan

berupa Puskesmas Marga II.

Potensi lahan yang dimiliki Desa Kukuh paling banyak dimanfaatkan untuk tanah

sawah (216,0000 Ha), daerah permukinan dan tanah kering (87,000 Ha), serta tanah

perkebunan (32,8400 Ha). Desa Kukuh memiliki jalan desa sepanjang 4,600 km, jalan

kabupaten 3,500 km, dan jalan provinsi 3,500 km. Potensi-potensi Desa Kukuh yang dapat

dikembangkan antara lain di bidang ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

dan industri kecil dan menengah, serta bidang pariwisata dengan adanya Daya Tarik Wisata

(DTW) Alas Kedaton.

1.2 Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi

Berdasarkan survei yang telah dilakukan beberapa kali di desa Kukuh melalui

pertemuan bersama Kepala Desa I Made Sugianto dan perangkat desa, serta masyarakat

setempat, potensi masalah yang terdapat di desa tersebut adalah perlunya peningkatan dalam

sektor pemberdayaan masyarakat, kebersihan lingkungan/kesehatan, dan pariwisata. Tiga

potensi tersebut dianggap perlu mendapat perhatian bersama karena secara pembangunan

infrastruktur fisik, Desa Kukuh termasuk kategori baik. Desa Kukuh juga mendapat

perhatian pemerintah pusat melalui Program Padat Karya Tunai yang terdiri atas

pembangunan jalan produksi dan irigasi kecil yang merupakan bagian dari Subak Jaka.

Sehingga pelaksanaan KKN Revolusi Mental yang lebih menitikberatkan pada integritas,

etos kerja, dan gotong royong di Desa Kukuh perlu mendapat perhatian khusus semua pihak.

(11)

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Program KKN Revolusi Mental memiliki sasaran atau target utama yaitu pemerintah, masyarakat, sekolah dan juga kelembagaan masyarakat di Desa Kukuh. Pemerintah yang dimaksud adalah Kantor Desa dan juga Banjar, sedangkan kelembagaan masyarakat yang dimaksud adalah PKK, Karang Karuna, Sekaa Teruna Teruni (STT), Kelompok Sadar Wisata dan lapisan masyarakat lainnya di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.Secara khusus, target KKN Revolusi Mental di Desa Kukuh dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebiasaan hidup bersih dan sehat, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta tertib administrasi kependudukan. 2. Meningkatkan performa pelayanan sosial untuk masyarakat setempat.

3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa peserta KKN dalam hal penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat di dalam lingkungan Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa peserta KKN untuk menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat.

5. Mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.

6. Memfasilitasi masyarakat dalam rangka meningkatkan potensi wisata Desa Kukuh salah satunya Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton.

2.2 Luaran

A.

Bagi Masyarakat Desa Kukuh

Luaran yang diharapkan bagi masyarakat Desa Kukuh adalah meningkatakan taraf

pelayanan, kebersihan, ketertiban, kemandirian, gotong royong dalam masyarakat melalui

program pemberdayaan moral budi pekerti yang nantinya dapat diimplementasikan oleh

masyarakat, serta meningkatkan produktivitas terhadap pemanfaatan sumber daya alam di

Desa Kukuh. Selain itu terciptanya lingkungan yang sehat diharapkan dapat mempengaruhi

sumber daya manusia yang ada di desa baik dari segi pentingnya kebersihan lingkungan dan

pola hidup bersih bagi masyarakat di Desa Kukuh.

B.

Bagi Mahasiswa

Luaran bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial di Desa Kukuh. Mahasiswa diharapkan mampu bersosialisasi dengan warga setempat dengan mengetahui tata cara berinteraksi dalam kehidupan sosial desa, dan

(12)

meningkatkan softskill dan hardskill melalui pengalaman yang diperoleh saat berinteraksi dengan masyarakat desa.

C.

Bagi Perguruan Tinggi

Hasil yang didapat dari KKN ini nantinya dapat menjadi pedoman perguruan tinggi

dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui umpan balik dari hasil interaksi mahasiswa

dengan masyarakat. Perguruan Tinggi juga dapat mengembangkan IPTEK dan IMTAK,

bekerja sama dengan pemerintah dalam penyelesaian berbagai permasalahan dalam

masyarakat.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Mengangkat tema "Mewujudkan Desa Kukuh yang Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, dan Bersatu melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental”, KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Kukuh dilaksanakan dengan menyusun program-program kegiatan yang relevan. Metode pelaksanaan tersebut terdiri atas Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan kerja sama antara tim KKN Desa Kukuh dengan segenap elemen masyarakat. 3.1 Gerakan Indonesia Melayani (GIM)

Gerakan lndonesia Melayani (GlM) merupakan gerakan yang terbentuk berawal dari

permasalahan masyarakat lndonesia dalam aspek pelayanan publik yang dinilai belum dapat

memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat sehingga mutu pelayanan yang

disediakan pemerintah perlu ditingkatkan untuk menjadi lebih baik.

Kegiatan Utama

1. Sosialisasi Literasi Media “Proaktif dalam Aksi, Media Sosial Tanpa Polusi” pada Kelompok Sadar Wisata dan Pemuda Desa Kukuh.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga mengenai cara

memanfaatkan media sosial dengan tepat sekaligus melatih keterampilan jurnalisme warga

setempat sehingga mampu meningkatkan kualitas penyebaran berita serta informasi

sekaligus mempromosikan Desa Kukuh sebagai Desa Wisata dengan cara yang menarik dan

bertanggungjawab. Selain itu, melalui kegiatan sosialisasi literasi media ini, masyarakat

(13)

mengenai pelayanan publik di Desa Kukuh. Adapun tahapan pelaksanaan dari program ini

yaitu :

a. Tahap Persiapan

Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa Kukuh, Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Kukuh, serta Ketua Karang Taruna Desa Kukuh terkait jadwal dan lokasi pelaksanaan kegiatan. Koordinasi juga dilakukan dengan narasumber untuk memohon kesediaan narasumber memberi materi pada kegiatan sosialisasi. Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dilakukan pembuatan spanduk, poster dan x-banner, bersamaan dengan penyebaran surat yang ditujukan kepada Kepala Desa Kukuh, Ketua Badan Pengelola DTW Alas Kedaton, Kelompok Sadar Wisata Desa Kukuh dan Ketua Karang Taruna Desa Kukuh.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan dengan mengatur tempat acara yang akan digunakan, mengumpulkan segenap peserta sosialisasi beserta undangan, serta pemberian materi sosialisasi oleh narasumber.

2. Sosialisasi Literasi Media “Generasi Kece (Kreatif dan Cerdas) Bermedia Sosial” pada Siswa SMP Negeri 2 Marga.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memanfaatkan

media sosial secara cerdas dan tepat guna. Melalui sosialisasi ini siswa juga diharapkan agar

mampu menggunakan media sosial secara bijak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan karena penggunaan media sosial secara tidak bertanggungjawab. Maraknya

kasus-kasus kejahatan dunia maya melalui media sosial di kalangan remaja umumnya

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan remaja mengenai dasar-dasar dalam menggunakan

media sosial, sehingga penting bagi remaja dalam hal ini yaitu siswa SMP Negeri 2 Marga

untuk meningkatkan kecakapan dalam menggunakan media sosial yang ada. Adapun

tahapan pelaksanaan dari program ini yaitu :

a. Tahap Persiapan

Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah yaitu SMP Negeri 2 Marga dan pihak narasumber untuk menentukan jadwal dan lokasi kegiatan sosialisasi. Setelah diadakannya koordinasi, panitia menyiapkan spanduk, poster, dan x-banner untuk kegiatan sosialisasi tersebut, bersamaan dengan penyebaran surat untuk undangan yaitu Kepala Desa Kukuh.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan dengan mengatur ruangan terkait, mengumpulkan segenap peserta dan undangan, serta pemberian materi oleh narasumber.

(14)

Berdasarkan hasil survei di Kantor Desa Kukuh, untuk menemui pejabat desa, warga

yang datang terkadang mengalami kebingungan mencari ruangan yang hendak dituju karena

belum terdapat identitas ruangan yang jelas. Oleh karena itu keberadaan papan nama ruangan

menjadi penting agar memperjelas posisi dan identitas ruangan yang ada di kantor desa.

Adapun tahapan pelaksanaan dari program ini yaitu :

a. Tahap Persiapan

Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi dengan kepala desa mengenai nama-nama ruangan yang akan dicantumkan papan nama. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa, dilakukan survei harga kayu triplek dan cat pernis, kemudian papan nama ruangan dibuat secara mandiri oleh tim KKN Unud.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan pembuatan papan nama ruangan di

posko tim KKN Unud kemudian diadakan penyerahan kepada pihak kantor desa

ketika bertepatan dengan acara perpisahan sebelum mengakhiri KKN. Hal ini

juga dimaksudkan agar papan nama ruangan menjadi salah satu benda

kenangan-kenangan tim KKN Unud di Desa Kukuh.

3.2 Program Gerakan Indonesia Bersih (GIB)

Gerakan Indonesia Bersih (GIB) diwujudkan dalam suatu gerakan dalam masyarakat

yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat Desa Kukuh akan

pentingnya menjaga kebersihan baik itu kebersihan diri maupun lingkungan. Pentingnya

menjaga kebersihan diri hendaknya mulai ditanamkan dari sejak dini melalui sosialisasi pola

hidup sehat bagi anak-anak di lingkungan Desa Kukuh.

Kegiatan Utama

1. Sosialisasi dan Pengadaan Poster tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui penjelasan dan

pengarahan cara mencuci tangan dengan sabun dan cara menggosok gigi yang baik dan

benar. Kebiasaan hidup bersih penting dimulai sejak dini sehingga kebiasaan tersebut akan

terbawa hingga kapanpun. Melalui sosialisasi di lingkungan sekolah dasar di Desa Kukuh

maka akan tercipta suatu kebiasaan baik di lingkungan sekolah pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya. Selain itu, terdapat pengadaan poster tentang PHBS yang akan

dipasang pada tempat yang strategis. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah

sebagai berikut:

(15)

pihak sekolah yang ada di Desa Kukuh.

b. Keberangkatan peserta KKN Universitas Udayana menuju tempat pelaksanaan kegiatan pada hari yang telah ditentukan.

c. Melakukan sosialisasi mengenai cara menggosok gigi dan juga mencuci tangan yang benar serta diikuti dengan kegiatan melakukan praktek mencuci tangan bersama. Kemudian diakhiri pemasangan poster.

3.3 Program Gerakan Indonesia Tertib (GIT)

Menertibkan sering dimaknai sebagai upaya-upaya untuk memaksa mentaati aturan

yang disertai dengan tindakan: melarang, memaksa, mengancam, menakut - nakuti, atau

memberi sanksi/hukuman. Tertib semestinya juga dapat dimaknai sebagai suatu kesadaran

dan sebagai pilihan untuk menjadi baik. Tidak tertib/tidak patuh aturan menjadi

benalu/mengganggu orang lain dan menjadi kontra produktif.

Kegiatan Utama

1. Sosialiasi dan pengadaan poster tentang berperilaku tertib pada anak sekolah dasar (SD) di Desa Kukuh.

Anak – anak adalah aset dari suatu bangsa, sehingga sangat penting bagi anak – anak untuk mengetahui dan memahami tentang berperilaku tertib. Dalam upaya untuk meningkatkan perilaku tertib pada anak sekolah dasar (SD) di Desa Kukuh, diadakan kegiatan “sosialisasi berperilaku tertib pada anak sekolah dasar di Desa Kukuh”. Metode yang diambil adalah dengan memberikan sosialisasi yang menyenangkan dan menghibur agar para siswa – siswi SD di Desa Kukuh dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Adapun tahapan pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Melakukan koordinasi kepada kepala desa dan pihak sekolah dasar (SD) di lingkungan Desa Kukuh bahwa akan diadakan kegiatan sosialisasi di SD tersebut, serta memberitahu siswa – siswi di SD tersebut mengenai kegiatan ini. Selanjutnya, membuat metode sosialisasi yang menyenangkan dan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini. b. Tahap Pelaksanaan

Menuju lokasi SD yang menjadi sasaran program ini. Mengumpulkan siswa – siswi dan membuatkan beberapa kelompok. Panitia akan memberikan sosialisasi dan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah para siswa – siswi sudah paham dengan materi yang diberikan, dan akan ada beberapa hadiah untuk siswa – siswi yang berhasil menjawab dengan benar.

(16)

Dilakukan review materi penyuluhan yang telah diberikan kepada siswa –siswi SD

di Desa Kukuh dan pemberian poster ajakan berperilaku tertib kepada SD di Desa

Kukuh.

3.4 Program Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa)

Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa) ini dilakukan untuk mendorong budaya kreatif,

inovatif, dan beretos kerja tinggi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa.

Kegiatan Utama

1. Sosialisasi pentingnya menabung dan pembagian celengan.

Kegiatan utama dari Gerakan Indonesia Mandiri adalah sosialisasi menabung.

Menabung merupakan hal yang penting saat ini, sehingga perlu ditanamkan sejak dini oleh

orang tua kepada anaknya karena tabungan memiliki peranan penting bagi masa depan

mereka. Adapun tahapan pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan tahap pelaksanaan, maka dilakukan tahap persiapan yaitu

menginformasikan dan mengkoordinasikan kegiatan bersama mahasiswa KKN.

Kemudian menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan kepada pihak-pihak

sekolah yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah melakukan tahap persiapan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yaitu

menuju lokasi sekolah dasar untuk dilaksanakan kegiatan sosialisasi pentingnya

menabung dan pembagian celengan sebanyak 5 buah sebagai hadiah kepada siswa

yang aktif berpartisipasi saat kegiatan.

3.5 Program Gerakan Indonesia Bersatu (GIBe)

Program Gerakan Indonesia Bersatu (GIBe) merupakan program yang fokus pada

peningkatan perilaku yang mendukung kehidupan demokrasi Pancasila, peningkatan

perilaku toleran dan kerukunan inter dan antar umat beragama, peningkatan perilaku yang

mendukung kesadaran nasionalisme, patriotisme, dan kesetiakawanan sosial, peningkatan

kebijakan yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, peningkatan perilaku yang

memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap kaum minoritas, marjinal, dan

berkebutuhan khusus.

(17)

Meningkatkan kegiatan gotong royong di Desa Kukuh merupakan salah satu program

kerja Gerakan Indonesia Bersatu KKN Tematik Revolusi Mental. Kegiatan ini dilaksanakan

di Pura Alas Kedaton, Desa Kukuh. Tujuan diadakannya program gotong royong ini adalah

mengajak pemuda di Desa Kukuh untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar pemuda dan

mempunyai rasa saling memiliki satu sama lain, ditambah karena Alas Kedaton merupakan

objek wisata unggulan di Desa Kukuh. Adapun tahapan pelaksanaan program ini adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Diawali mengadakan pertemuan dengan kepala desa, kelian dinas, dan ketua pemuda

di lingkungan Desa Kukuh untuk membahas kegiatan gotong royong sekaligus

meminta bantuan dalam menginformasikan kepada para pemuda lainnya untuk ikut

serta berpartisipasi. Tahap persiapan juga diisi dengan mempersiapkan alat-alat yang

diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan

Melakukan pengarahan kepada seluruh peserta gotong royong mengenai area yang

dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap Akhir

Melakukan pembuangan sampah ke tempat pembuangan yang dilakukan oleh

mahasiswa KKN dan dibantu oleh STT (Sekaa Teruna Teruni) di Desa Kukuh. Serta

memberikan bantuan berupa pengadaan tong sampah yang kemudian akan digunakan

sebagai tempat membuang sarana persembahyangan setelah selesai digunakan.

Dilanjutkan melakukan kegiatan evaluasi dalam melihat kekurangan dalam kegiatan

gotong royong agar kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki dalam

kegiatan selanjutnya.

2. Pendidikan Pancasila pada siswa SD dengan metode permainan edukatif.

Menumbuhkan rasa cinta tanah air, rasa kebersamaan, dan pengamalan nilai-nilai

Pancasila akan dilakukan melalui media permainan yang edukatif. Permainan ini dapat

dilakukan individu ataupun kelompok yang dimana pemenangnya akan mendapatkan hadiah

sebagai apresiasi. Tujuan diadakannya kegiatan permainan edukatif di kalangan siswa SD di

Desa Kukuh ini antara lain untuk memupuk rasa kebersamaan dan saling memiliki serta rasa

cinta kepada tanah air. Adapun tahapan pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Melakukan koordinasi dengan kepala desa dan pihak sekolah dasar di lingkungan

Desa Kukuh mengenai akan diadakannya kegiatan permainan edukatif di sekolah

(18)

dasar bersangkutan sekaligus meminta bantuan pihak sekolah untuk

menginformasikan kepada siswanya. Panitia dari mahasiswa KKN bertugas

membuat sistem permainan dan mempersiapkan alat serta bahan yang akan

digunakan dalam permainan.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, diawali dengan melihat kondisi apakah kegiatan dapat dilakukan di

luar ruangan atau di dalam ruangan. Mengumpulkan para siswa SD dan membagi

mereka ke dalam beberapa kelompok. Panitia kegiatan akan memberikan pertanyaan

mengenai Pancasila dan budaya-budaya yang ada di Indonesia yang akan dijawab

berkelompok. Kegiatan lainnya adalah permainan yang akan melatih kerja sama tim

dari siswa SD tersebut. Kelompok dengan nilai terbaik dan kelompok yang paling

bersemangat akan diberikan hadiah kenang-kenangan.

c. Tahap Akhir

Memberikan kenang – kenangan kepada pihak sekolah dasar sebagai tanda terima

kasih karena telah menerima tim KKN Universitas Udayana untuk mengadakan

kegiatan di sekolah bersangkutan. Dilanjutkan melakukan kegiatan evaluasi oleh

panitia terhadap kekurangan-kekurangan kegiatan permainan edukatif agar pada

kegiatan selanjutnya dapat lebih optimal.

BAB IV

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

1. Gerakan Indonesia Melayani

A. Sosialisasi Literasi Media “Generasi Kece (Kreatif dan Cerdas) Bermedia Sosial”. Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.

Kegiatan literasi media “Generasi Kece (Kreatif dan Cerdas) Bermedia Sosial” ini ditujukan untuk remaja, karena remaja (peralihan usia anak-anak menuju usia dewasa) lebih sangat rentan dipengaruhi oleh lingkungan sosial/globalisasi. Peserta dari sosialisasi literasi media ini adalah pengurus OSIS SMP Negeri 2 Marga yang terletak di Desa Kukuh,

(19)

M. Si. selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan. Informasi mengenai tips update status di media sosial dan cara untuk mencegah cyberbullying juga disajikan dalam bentuk x-banner dan poster. Melalui kegiatan sosialisasi literasi media ini, diharapkan pengurus OSIS SMP Negeri 2 Marga mampu menjadi kader literasi media di lingkungan remaja khususnya di SMP Negeri 2 Marga agar siswa mampu dalam memanfaatkan media sosial secara cerdas dan tepat guna. Adapun luaran dari kegiatan ini adalah 1 (satu) buah spanduk, 1 (satu buah) x-banner, dan 4 (empat) buah poster.

B. Sosialisasi Literasi Media “Proaktif dalam Aksi, Media Sosial tanpa Polusi”.

Secara praktis literasi media juga dapat berarti mendidik orang untuk memilih dan menggunakan media secara bijak tetapi tidak meminta mereka untuk berhenti menggunakan media. Desa Kukuh yang merupakan salah satu dari 14 desa wisata di Tabanan kini mulai mengembangkan pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan DTW Alas Kedaton dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan di desa. Pemberitaan melalui media sosial kini tidak hanya dilakukan oleh wartawan saja, namun warga pun dapat turut berpartisipasi, atau lebih dikenal dengan jurnalisme warga. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk dilakukan literasi media terhadap warga Desa Kukuh agar mampu menggunakan media sosial secara tepat guna, utamanya dalam mempromosikan Desa Kukuh sebagai desa wisata.

Kegiatan sosialisasi literasi media dengan tema “Proaktif dalam Aksi, Media Sosial tanpa Polusi” ini dilaksanakan pada Sabtu, 4 Agustus 2018, bertempat di Kantor Perbekel Desa Kukuh. Peserta dalam kegiatan ini adalah Kelompok Sadar Objek Wisata Alas Kedaton yang terdisi dari segenap jajaran kelian dinas dan kelian adat di Desa Kukuh, serta Karang Taruna Desa Kukuh. Pembicara dari sosialisasi tersebut adalah dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel,S. Sos., M. Si. Beberapa informasi mengenai cara mencegah phising dan informasi mengenai akun-akun lembaga resmi pemerintah juga dipublikasi dalam bentuk X-Banner dan poster. Dengan adanya sosialisasi literasi media ini, diharapkan seluruh anggota Karang Taruna Desa Kukuh dan Kelompok Sadar Objek Wisata Alas Kedaton yang merupakan gabungan seluruh kelian dinas dan kelian adat Desa Kukuh mampu menyebarkan informasi mengenai literasi media tersebut kepada masyarakat sehingga terwujud warga Desa Kukuh yang “melek teknologi” sehingga mampu mampu meningkatkan kualitas pesebaran berita serta mempromosikan Desa Kukuh sebagai desa wisata. Luaran dari kegiatan sosialisasi literasi media ini adalah 1 (satu) buah spanduk, 1 (satu) buah x-banner, dan 4 (empat) buah poster.

C. Pengadaan Papan Nama Ruangan

Berdasarkan survei di Kantor Perbekel Desa Kukuh, dalam mencari keberadaan pejabat desa, warga yang datang bisa langsung mengecek ke ruangan, tanpa harus ke bagian umum terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai ruangan-ruangan yang ada di Kantor Perbekel Desa Kukuh penting disajikan di bagian atas setiap pintu ruangan untuk

(20)

mempermudah penduduk, kelian dinas, kelian adat, dan terutama tamu yang datang ke Kantor Perbekel Desa Kukuh untuk menemui pejabat desa yang diperlukan. Luaran dari program kerja ini adalah 7 (tujuh) buah papan nama ruangan yang meliputi Ruang Rapat, Ruang Kelian Dinas, Ruang Perbekel, Ruang Sekdes, Ruang PKK, dan Toilet. Penyerahan papan nama ruangan tersebut dilakukan bertepatan dengan acara perpisahan KKN Tematik Revolusi Mental Periode XVII Tahun 2018 Universitas Udayana di Desa Kukuh, pada Sabtu, 25 Agustus 2018, bertempat di Kantor Perbekel Desa Kukuh.

2. Gerakan Indonesia Bersih

A. Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Program KKN Tematik Revolusi Mental pada bidang Gerakan Indonesia Bersih terdiri dari satu program yaitu sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pengadaan poster cara menggosok gigi dan mencuci tangan.

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui penjelasan mengenai PHBS terlebih dahulu oleh pihak Muskesmas Marga II. Setelah sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat oleh pihak puskesmas, dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai pentingnya dan cara menggosok gigi serta mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan dan gosok gigi merupakan hal sederhana yang dilakukan sehari-hari. Kegiatan ini terlihat sangat mudah untuk dilakukan sehingga tidak jarang anak-anak meremehkan bahkan melupakan hal tersebut. Tanpa disadari hal tersebut dapat memicu timbulnya suatu penyakit yang dapat mengganggu kesehatan, seperti misalnya diare yang terjadi akibat kebiasaan buruk tidak mencuci tangan sebelum makan ataupun hanya membasahi tangan dengan air tanpa menggunakan sabun sebelum makan. Selain itu juga kebiasaan melupakan gosok gigi sebelum tidur juga mampu menyebabkan terjadinya gigi berlubang (karies) yang dapat mengganggu kenyamanan seseorang, selain itu jika seseorang mengalami sakit gigi, hal tersebut juga akan mengakibatkan nafsu makan menurun karena susah mengunyah, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi cara menggosok gigi dan juga cara mencuci tangan yang benar dilakukan di SD Negeri 3 Kukuh pada hari Selasa, 31 Juli 2018 yang dimulai pukul 08.00-11-00 WITA dan di SD Negeri 4 Kukuh yang dilakukan pada hari Kamis, 2 Agustus 2018 yang dimulai pukul 08.00-11.00 WITA. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat oleh pihak Puskesmas Marga II. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar, setelah itu dilakukan penayangan video mengenai cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar sehingga mampu lebih menarik perhatian

(21)

menggosok gigi. Kemudian diakhiri dengan penyerahan poster cara menggosok gigi dan mencuci tangan kepada pihak sekolah.

Setelah dilakukan sosialisasi dan juga penayangan video kemudian beberapa siswa ditunjuk untuk maju kedepan kelas memperagakan cara mencuci tangan dan juga menggosok gigi yang benar serta menjawab pertanyaan sehingga mampu mengetahui seberapa besar pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan. Beberapa siswa yang berani maju kedepan kelas diberikan hadiah sebagai tanda apresiasi terhadap keberanian mereka. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan praktek secara langsung di lapangan cara mencuci dan menggosok gigi yang benar secara bersama-sama.

3. Gerakan Indonesia Tertib

A. Sosialisasi dan Pengadaan Poster Tentang Berperilaku Tertib pada Anak Sekolah Dasar (SD) di Desa Kukuh.

Program KKN Tematik Revolusi Mental pada bidang Gerakan Indonesia Tertib terdiri dari satu program, yaitu sosialisasi “SEPATU” yang berarti Senyum, Sapa, Salam, dan Santun. Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu murid Sekolah Dasar (SD) dalam memahami dan mengingat perilaku-perilaku yang mencerminkan tindakan tertib dengan memberikan singkatan “SEPATU”.

Kegiatan ini dilakukan tiga kali pada tiga sekolah. Sosialisasi pertama dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2018 di SDN 1 Kukuh, sosialisasi kedua dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2018 di SDN 3 Kukuh, dan sosialisasi ketiga dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2018 di SDN 4 Kukuh. Diadakannya sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran murid sekolah dasar akan pentingnya berperilaku tertib baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan di luar sekolah. Pada akhir acara terdapat pemberian kuis edukasi dan bagi yang dapat menjawab dengan benar akan diberikan beberapa hadiah yang bertujuan untuk meningkatkan antusias murid SD untuk mendengarkan sosialisasi yang diberikan dan juga pemberian poster tentang berperilaku tertib kepada pihak sekolah.

Program sosialisasi dan pengadaan poster “Berperilaku Tertib pada Anak Sekolah Dasar (SD) di Desa Kukuh” ini telah dilakukan tiga kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 7 Agustus 2018, 8 Agustus 2018, dan 9 Agustus 2018. Kegiatan ini dilakukan di SDN 1 Kukuh, SDN 3 Kukuh, dan SDN 4 Kukuh. Jumlah murid yang mengikuti kegiatan ini pada SDN 1 Kukuh adalah 42 orang, pada SDN 3 Kukuh adalah 43 orang, dan pada SDN 4 Kukuh adalah 49 orang. Sasaran dari sosialisasi ini adalah murid SD kelas 3 dan 4. Dalam pelaksanaannya diajarkan apa itu berperilaku tertib, contoh – contoh perilaku tertib, video edukatif, kuis edukatif, pemberian hadiah bagi yang dapat menjawab dengan benar, dan pemberian poster tentang berperilaku tertib kepada pihak sekolah yang terkait. Murid – murid sekolah dasar menunjukkan antusias yang baik terhadap sosialisasi yang kami berikan

(22)

dan mampu mempraktikkan materi yang telah diberikan pada sosialisasi, sehingga murid SD di Desa Kukuh telah mengerti dan mengetahui pentingnya berperilaku tertib.

4. Gerakan Indonesia Mandiri

A. Sosialisasi Ayo Menabung Sejak Dini.

Perencanaan keuangan melalui kebiasaan menabung perlu diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini. Siapa saja bisa menabung, tidak hanya para pekerja, namun juga pelajar. Semakin dini pelajar menyadari manfaat menabung, maka semakin besar manfaatnya untuk masa depan mereka. Sehingga ke depannya dapat mengandalkan tabungan sendiri, tidak bergantung kepada orang tua mereka.

Kegiatan ini dilakukan dua kali di dua sekolah. Sosialisasi pertama dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2018 di SDN 3 Kukuh dan sosialisasi kedua pada tanggal 6 Agustus 2018 di SDN 4 Kukuh. Diadakannya sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menjelaskan manfaat dari menabung sejak usia dini sehingga dapat memotivasi dan menimbulkan kesadaran anak untuk menabung dengan menyisihkan sebagian uang mereka untuk ditabung ke celengan.

Luaran yang dicapai dari program sosialisasi "Ayo Menabung Sejak Dini” yaitu acara ini telah dilaksanakan dua kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 2 Agustus 2018 dan 6 Agustus 2018. Kegiatan ini dilakukan di SDN 3 Kukuh dan SDN 4 Kukuh. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini pada SDN 3 Kukuh adalah 17 orang dan pada SDN 4 Kukuh adalah 22 orang. Sasaran dari sosialisasi ini adalah murid SD kelas 1 dan 2. Dalam pelaksanaannya diajarkan apa itu menabung dan terdapat lima buah celengan sebagai hadiah kepada siswa yang aktif berpartisipasi agar dapat mempraktekkan langsung menabung di rumah masing-masing. Anak-anak terlihat antusias dan memberikan respon positif terhadap sosialisasi ini, sehingga anak-anak SDN 3 Kukuh dan SDN 4 Kukuh telah mengerti pentingnya menabung sejak dini dengan cara lebih berhemat dan dapat membelanjakan uang saku dari orang tua dengan bijak.

5. Gerakan Indonesia Bersatu

A. Meningkatkan Kegiatan Gotong Royong Melalui Aksi Bersih-Bersih Pura.

Gotong royong adalah satu aktivitas sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala yang menunjukkan kekompakan dan kebersamaan. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, perilaku dari penduduk. Salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh KKN Tematik Revolusi Mental Unud Desa Kukuh adalah mengajak masyarakat untuk turun langsung membersihkan lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di

(23)

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan gotong royong di areal Pura Alas Kedaton sehingga lingkungan menjadi lebih bersih, dan sampah plastik yang berada di sekitar areal pura menjadi berkurang.

B. Pendidikan Pancasila Pada Murid SD Dengan Metode Games Edukatif.

Pemupukan rasa cinta tanah air dan rasa kebersamaan dan Pancasila dilakukan melalui media permainan edukatif. Permainan ini dilakukan secara individu yang dimana pemenangnya akan mendapatkan hadiah-hadiah hiburan. Tujuan diadakannya kegiatan

games edukatif di kalangan anak-anak SD di Desa Kukuh ini antara lain untuk memupuk

rasa kebersamaan dan saling memiliki serta rasa cinta kepada tanah air. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar ideologi Bangsa Indonesia semenjak masa anak- anak. Kegiatan ini diadakan pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2018 di SDN 1 Kukuh pada jam 08.00 WITA, hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018 di SDN 3 Kukuh pada jam 08.00 WITA, dan terakhir dilaksanakan di SDN 4 Kukuh pada hari Kamis tanggal 9 Agustus jam 08.00 WITA.

Games ini kami adakan antara lain untuk memupuk rasa kebersamaan dan saling

memiliki serta rasa cinta kepada tanah air. Hal ini kami lakukan berangkat dari kondisi pengetahuan anak-anak mengenai wawasan budaya bangsa masih kurang dan rasa cinta tanah air yang semakin menipis sehingga kami merasa perlu untuk melakukan games ini. Kegiatan kami lakukan di dalam dan di luar ruangan sekitar pukul 08.00 WITA. Games ini selain menambah wawasan anak-anak mengenai budaya bangsa dan Pancasila juga meningkatkan rasa solidaritas antara teman-teman mereka baik dari dalam maupun luar daerah sekaligus belajar untuk mencintai negaranya sendiri.

BAB V KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari terlaksananya program-program untuk mewujudkan tema “Mewujudkan Desa Kukuh yang Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, dan Bersatu melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental” adalah sebagai berikut:

1. Indonesia Melayani

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Kukuh diimplementasikan melalui sosialisasi literasi media dan pengadaan seperti poster, x-banner, dan spanduk.

2. Indonesia Mandiri

(24)

meningkatkan kemandirian ekonomi. Pencapaian tujuan dilakukan dengan mengadakan sosialisasi yang menyasar siswa sekolah dasar.

3. Indonesia Bersih

Kebersihan menjadi salah satu hal terpenting yang berkaitan dengan kesehatan diri. Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, maka tim KKN Unud melaksanakan sosialisasi PHBS dengan sasaran siswa sekolah dasar di Desa Kukuh. 4. Indonesia Tertib

Menanamkan perilaku tertib adalah penting dilakukan sejak dini sebagai bekal dan pedoman hidup seseorang khususnya karena Indonesia adalah negara hukum dan masih sangat erat memegang nilai-nilai dalam norma. Oleh sebab itu, dilakukan sosialisasi pendidikan karakter sejak dini dan berperilaku tertib yang ditujukan kepada seluruh siswa sekolah dasar di Desa Kukuh.

5. Indonesia Bersatu

Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di Desa Kukuh dilakukan melalui sosialisasi pendidikan Pancasila kepada siswa sekolah dasar dan kegiatan gotong royong membersihkan areal Pura Alas Kedaton dari sampah plastik yang melibatkan STT se-desa Kukuh dan tim KKN Universitas Pendidikan Ganesha.

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Eka Iwan dkk. (2017). Panduan dan Petunjuk Teknis Kuliah Kerja

Nyata-Revolusi Mental (KKN-RM). Jakarta : Kemenko PMK.

Sugianto, Made. (2017). Profil Pembangunan Desa Kukuh 2016-2017. Tabanan

Wahidin, Didin; dkk. (2017). Panduan dan Petujuk Teknis Kuliah Kerja Nyata – Revolusi

Mental. Jakarta

____. (2018). Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

(KKN PPM)”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

(25)

Lampiran : Foto Kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Kukuh

Foto 1. Bersama narasumber dan pihak sekolah SMPN 2 Marga seusai Sosialisasi Literasi Media.

Foto 2. X-banner 7 Tips Mencegah Cyberbullying di SMPN 2 Marga.

Foto 3. Foto bersama narasumber dan perbekel desa

Kukuh seusai sosialisasi literasi media di Kantor Perbekel Desa Kukuh.

Foto 4. Poster untuk kegiatan sosialisasi

literasi media di SMPN 2 Marga.

Foto 5. Poster untuk kegiatan sosialisasi

literasi media di Kantor Perbekel Desa Kukuh.

Gambar

Foto 1.  Bersama narasumber dan pihak sekolah SMPN               2 Marga seusai Sosialisasi Literasi Media

Referensi

Dokumen terkait

Program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar merupakan salah satu program yang menekankan pada aspek pelaksanaan birokrasi sebagai perantara dalam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ayu Dhisa Faradhiba (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Motivasi

Aku mendengar Rasulullah ملسو هيلع الله ىلص bersabda: 'Siapa yang melepaskan ikatan ketaatan kepada penguasa, dia akan berjumpa Allah dalam keadaan tidak

Pada penelitian tentang penentuan guru berprestasi pada SMK Hutama Bekasi ini, penulis menggunakan metode FIS Mamdani (Fuzzy Inference System), karena FIS Mamdani

SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang ada secara keseluruhan di mana alat yang dibuat dapat memberikan keluaran berupa suara yang berisi

Data yang menunjukkan jumlah pulau yang belum bernama mencapai 9.634 adalah kurang tepat sebab menurut keterangan beberapa pihak yang melakukan penelitian

Proses pembelajaran musik bagi kelompok band Just 4_U di SMA BOSA, pelatih membagi proses pembelajaran tersebut menjadi 2 tahap, yaitu: 1) pembelajaran teori, dan 2)