LAPORAN TUGAS AKHIR
PROSEDUR PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMILIKI USAHA
OLEH PT DAKARA CONSULTING LCA INDONESIA
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Kelulusan Program Pendidikan Diploma III Politeknik Negeri Jakarta
Disusun Oleh: Hayatul Aini NIM: 1804321005
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA
JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
i
Politeknik Negeri Jakarta LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya orang lain baik bagian atau seluruhnya. Pendapat, gagasan, atau temuan orang lain yang terdapat di dalam Laporan Tugas Akhir ini telah saya kutip dan saya rujuk sesuai dengan etika ilmiah.
Nama : Hayatul Aini NIM : 1804321005 Tanda tangan :
ii
Politeknik Negeri Jakarta LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini diajukan oleh: Nama : Hayatul Aini
NIM : 1804321005
Program Studi : Keuangan dan Perbankan D3
Judul Laporan TA “Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia” Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta.
DEWAN PENGUJI
Ketua Penguji : Rodiana Listiawati, S.E.,M.M. ( ) Anggota Penguji :Heri Abrianto, S.E.,M.M. ( )
DISAHKAN OLEH KETUA JURUSAN AKUNTANSI Ditetapkan di: Depok
Tanggal:
Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Sabar Warsini, S.E., M.M. NIP. 196404151990032002
iii
Politeknik Negeri Jakarta LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama Penyusun : Hayatul Aini Nomor Induk Mahasiswa : 1804321005
Jurusan/Program Studi : Akuntansi / D3 Keuangan dan Perbankan Judul Laporan Tugas Akhir : Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21
Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Heri Abrianto, S.E,.M.M. Rahmanita Vidyasari, S.T.,M.T.
NIP. 196510051997021001 NIP. 198612062014042001
Ketua Program Studi
Heri Abrianto, S.E.,M.M. NIP. 196510051997021001
iv
Politeknik Negeri Jakarta KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia” ini.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Keuangan dan Perbankan, Politeknik Negeri Jakarta. Sehubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, doa, masukan, kritik, motivasi, serta dukungan moral selama penyusunan tugas akhir ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penyusunan laporan magang ini, tentunya tidak terlepas dari batuan yang diberikan oleh berbagai pihak.
Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Direktur Dr. sc. H. Zainal Nur Arifin, Dipl.-Ing. HTL., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Jakarta.
2. Bapak Dr.Sabar Warsini, S.E., M.M. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta.
3. Bapak Heri Abrianto, S.E.,M.M. selaku Ketua Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan.
4. Bapak Heri Abrianto, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan sabar membimbing penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini.
5. Ibu Rahmanita Vidyasari, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sabar membimbing penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini.
6. Ibu Sholihati selaku Manajer Keuangan PT Dakara Consulting LCA Indonesia, yang telah membimbing penulis selama berlangsungnya
v
Politeknik Negeri Jakarta
program internship di perusahaan ini.
7. Karyawan dan karyawati PT Dakara Consulting LCA Indonesia,Karena telah memberikan banyak informasi dan masukan selama penulis melakukan program internship.
8. Seluruh dosen, karyawan, staf administrasi, jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta yang telah banyak mengajarkan ilmu pengetahuan.
9. Kepada kedua Orang tua dan serta semua anggota keluarga penulis yang telah memberikan nasihat, doa, dan perhatian kepada penulis selama menjalani pendidikan.
10. Kepada teman penulis, Angga Lubis yang banyak memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
11. Kepada teman-teman penulis teman-teman di sharing2 Muhammad Razif, Putri Balqis ,yang tengah sama-sama berjuang.
12. Kepada teman penulis, Nur Sakinah Nasution, Meli dini dan Maya Aulisa yang banyak memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Kepada teman-teman di BK6B yang telah mengisi hari-hari penulis selama menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Jakarta.
14. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidaklah sempurna dan masih banyak kekurangan baik dalam segi isi laporan, pengetikan, dan yang lainnya. Karena itu penulis memohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Depok, 26 Agustus 2021
vi
Politeknik Negeri Jakarta PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademis Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hayatul Aini NIM : 1804321005 Jurusan : Akuntansi Jenis Karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia”
Dengan hak bebas royalty nonekslusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia atau menformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data nama saya sebagai penulis /pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada Tanggal : 26 Agustus 2021 Yang menyatakan
vii
Politeknik Negeri Jakarta
Hayatul Aini Keuangan dan Perbankan
“Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia”
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu sumber bagi pendapatan Negara. PT Dakara Consulting LCA Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan lingkungan hidup sekaligus sebagai wajib pajak badan yang memiliki kewajiban perpajakan mulai dari menghitung, menyetorkan, dan melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 21. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif. Data yang didapatkan dengan metode yaitu wawancara dan studi kepustakaan. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini untuk mendeskripsikan perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21. PT Dakara Consulting LCA Indonesia dalam melaksanakan kewajiban perpajakan telah sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Kata kunci : Perhitungan Pajak, Pemotongan Pajak, Penyetoran Pajak, Pelaporan
Pajak, dan Pajak Penghasilan Pasal 21.
ABSTRACT
Taxes are a source of state revenue. PT Dakara Consulting LCA Indonesia Life is a company engaged in environment services as well as corporate taxpayers who have tax obligations ranging from calculating, depositing and reporting Income Tax Article 23. The type of data used is qualitative. The data obtained by the method is interviews and library research. The purpose of writing this Final Project Report is to describe the calculation, withholding, deposit, and reporting of Income Tax Article 23. PT BRI Life in carrying out its tax obligations is in accordance with the provisions of Law no. 36 of 2008 concerning Income Tax.
Key words: Tax Calculation, Tax Withholding, Tax Deposit, Tax Reporting, and Income Tax Article 21.
viii
Politeknik Negeri Jakarta DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Perpajakan ... 6
2.1.1 Pengertian Pajak ... 6
2.1.2 Fungsi pajak ... 7
2.1.3 Jenis Pajak... 7
2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 8
2.2 Pajak Penghasilan ... 9
2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ... 9
2.2.2 Subjek Pajak Penghasilan ... 10
2.2.3 Objek Pajak Penghasilan ... 10
2.3 Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 11
2.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 11
2.3.2 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21... 11
2.3.3 Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 ... 12
2.3.4 Tidak Termasuk Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 ... 13
2.3.5 Biaya Jabatan ... 13
2.3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 13
ix
Politeknik Negeri Jakarta
2.3.8 Surat Setoran Pajak (SSP)... 15
2.3.9 Batas Waktu Penyetoran (SSP)... 15
2.3.10 Surat Pemberitahuan ... 16
2.4 Pelaksanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 secara elektronik ... 16
2.4.1 Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Secara Elektornik ... 16
2.4.2 Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 16
2.4.3 Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 secara elektronik ... 17
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN ... 18
3.1 Sejarah Singkat ... 18
3.2 Struktur Organisasi PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 19
3.3 Visi dan Misi PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 21
3.4 Bidang Usaha PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 21
3.4.1 PROFER dan LCA... 22
3.4.2 Kegunaan LCA ... 22
3.4.3 LCA oleh Dakara Consulting ... 23
BAB IV PEMBAHASAN ... 24
4.1 Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Orang Pribadi .... 24
yang Memiliki Usaha oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 24
BAB V PENUTUP ... 40
5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
x
Politeknik Negeri Jakarta DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tarif Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri ... 14 Tabel 2 Tarif Pemotongan Pajak atas Penghasilan Kena Pajak (PKP) ... 14 Tabel 3 Daftar Jumlah Peredaran Bruto pada PT Dakara Consulting LCA
xi
Politeknik Negeri Jakarta DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Logo PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 18
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi PT Dakara Consulting LCA Indonesia ... 19
Gambar 4. 1 Aplikasi e-SPT ... 26
Gambar 4. 2 Aplikasi e-SPT ... 27
Gambar 4. 3 Aplikasi e-SPT ... 27
Gambar 4. 4 Aplikasi e-SPT ... 28
Gambar 4. 5 Aplikasi e-SPT ... 28
Gambar 4. 6 Aplikasi e-SPT ... 29
Gambar 4. 7 Aplikasi e-SPT ... 29
Gambar 4. 8 Aplikasi e-SPT ... 30
Gambar 4. 9 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 30
Gambar 4. 10 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 31
Gambar 4. 11 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 31
Gambar 4. 12 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 32
Gambar 4. 13 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 32
Gambar 4. 14 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 32
Gambar 4. 15 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 33
Gambar 4. 16 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 34
Gambar 4. 17 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 34
Gambar 4. 18 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 35
Gambar 4. 19 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 35
Gambar 4. 20 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 36
Gambar 4. 21 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 36
Gambar 4. 22 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 37
Gambar 4. 23 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 38
xii
Politeknik Negeri Jakarta DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)……….……….44
Lampiran 2 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing………...……45
Lampiran 3 Surat Pernyataan Dosen Pembimbing………...46
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing 1……….47
Lampiran 5 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing 2……….48
Lampiran 6 Lembar Pengajuan Ujian Sidang ………...49
Lampiran 7 Lembar Revisi Tugas Akhir Dosen Penguji 1………50
1
Politeknik Negeri Jakarta BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara, berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan imbalan yang diberikan secara tidak langsung (umum) oleh pemerintah, gunanya untuk membiayai kebutuhan pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara, dan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengatur di bidang sosial ekonomi. Jenis pajak yang diberlakukan di Indonesia, diantaranya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Hadiah dan lain-lain.
Sumber penerimaan negara yang terbesar adalah berasal dari pajak. Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pengeluarannya, membutuhkan sumber dana yang pasti setiap tahunnya. Sumber dana pemerintah Indonesia tersebut, antara lain diperoleh melalui pendapatan non pajak dan pendapatan pajak. Pendapatan non pajak diperoleh dari retribusi, keuntungan BUMN/BUMD, denda dan sita, sumbangan, serta hadiah dan hibah. Sedangkan pendapatan pajak diperoleh melalui penarikan Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN & PPnBM), Bea Materai, Pajak Bumi & Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah & Bangunan (BPHTB).
Pajak penghasilan merupakan pajak yang dipungut pada obyek pajak atas penghasilannya. Pajak penghasilan akan selalu dikenakan terhadap orang atau badan usaha yang memperoleh penghasilan di Indonesia. Pajak yang berlaku bagi pegawai/karyawan adalah pajak penghasilan pasal 21. Penghasilan yang dimaksud berupa gaji, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Undang-undang yang dipakai untuk mengatur besarnya tarif pajak, tata cara pembayaran dan pelaporan pajak adalah Undang-Undang No.17 tahun 2000 yang merupakan penyempurnaan bagi undang-undang terdahulunya, yaitu Undang-undang No.10 tahun 1994, dengan menetapkan sistem pemungutan pajak penghasilan secara self assessment, dimana wajib pajak diberi
2
Politeknik Negeri Jakarta
kepercayaan dan tanggung jawab penuh dari pemerintah, untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang. Dengan sistem ini pemerintah berharap agar pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan dapat berjalan dengan lebih mudah dan lancar.
Sehubungan dengan akan diberlakukannya amandemen undang-undang pajak penghasilan yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009, Direktorat Jenderal Pajak sangat aktif melakukan program ekstensifikasi dan intensifikasi wajib pajak, seperti program pemberian nomor pokok wajib pajak melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi wajib pajak orang pribadi. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap wajib pajak telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jendral Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.”
Menurut Mardiasmo (2013:25) mendefinisikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Kewajiban memiliki NPWP hanya terkaitan dengan penghasilan dalam satu tahun, apapun jenis penghasilannya. Apabila penghasilan seseorang sudah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dalam satu tahun maka berdasarkan ketentuan perpajakan ia wajib untuk ber-NPWP. Sebaliknya, jika penghasilannya di bawah PTKP, maka ia tidak wajib ber-NPWP.
Peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor PER-16/PJ/2007, tanggal 25 Januari 2007, tentang “pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dilakukan melalui pemberi kerja atau bendaharawan pemerintah.” Dalam rangka pelayanan wajib pajak, Direktorat Jenderal Pajak secara proaktif mendorong masyarakat yang telah memenuhi syarat untuk
3
Politeknik Negeri Jakarta
mendaftarkan diri dan memperolah NPWP secara mudah melalui kegiatan ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi.”
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Pajak Penghasilan, serta prosedur pembayaran/pelapornya, dalam bentuk Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia .”
1.2 Tujuan Penelitian
Dari Latar Belakang di atas, maka tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui :
“Bagaimana Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha tahun 2020 yang dilakukan PT Dakara Consulting LCA Indonesia?”
1.3 Manfaat Penelitian
Laporan tugas akhir ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 kepada masyarakat umum sehingga masyarakat mengetahui tata cara pembayaran pajak PT Dakara Consulting LCA Indonesia dan tertarik yang kemudian berminat menjadi karyawan PT Dakara Consulting LCA Indonesia.
2. Bagi Politeknik Negeri Jakarta
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan menambah pengetahuan bagi mahasiswa/mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta sekaligus menjadi referensi bagi penulis lainnya yang ingin mengetahui mengenai perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.
4
Politeknik Negeri Jakarta
3. Bagi penulis
a. Sarana untuk menambah wawasan berkaitan dengan pemahaman perhitungan pajak penghasilan, penyetoran pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21.
b. Sarana untuk memperdalam pengetahuan berkaitan dengan ilmu perpajakan.
4. Bagi Pembaca
Laporan ini diharapkan dapat menambah informasi dan bahan pembelajaran mengenai perhitungan pajak penghasilan, penyetoran pajak terutang dan pelaporan pajak sehubungan dengan pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan laporan yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi di PT Dakara Consulting LCA Indonesia. b. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan mengajukan tanya jawab dengan staf pajak di PT Dakara Consulting LCA Indonesia.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakan metode studi pustaka dapat dilakukan dengan membaca buku literatur yang ada hubungannya dengan Laporan Tugas Akhir ini. Dengan metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisis buku-buku yang terkait dengan perpajakan seperti, undang-undang dan peraturan pelaksanaannya serta buku dengan tema perpajakan.
5
Politeknik Negeri Jakarta 1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai cara untuk memudahkan pembaca dalam memberikan gambaran tentang penulisan tugas akhir ini maka penulis menjelaskan secara singkat tentang sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab 1, Pendahuluan. Berisi latar belakang pemilihan judul, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
Bab 2, Tinjauan Pustaka. Berisi tentang pengertian pajak, pajak penghasilan pasal 21, surat pemberitahuan (SPT) dan surat setoran pajak (SSP).
Bab 3, Gambaran Umum Perusahaan. Menguraikan hal-hal mengenai PT Dakara Consulting LCA Indonesia.
Bab 4, Pembahasan. Berisi tentang Prosedur Pelaporan Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi pada PT Dakara Consulting LCA Indonesia.
Bab 5, Penutup. Berisi tentang kesimpulan dan saran yang penulis buat berdasarkan data yang diperoleh.
40
Politeknik Negeri Jakarta BAB V
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menjelaskan Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki Usaha Oleh PT Dakara Consulting LCA Indonesia, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu dalam perbedaan pelaporan jenis formulir SPT antara wajib pajak orang pribadi yang hanya menerima penghasilan dari pemberi kerja dan wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan lain atau memiliki pekerjaan bebas seperti memiliki usaha, sehingga diharapkan wajib pajak mengetahui mengenai sistem pelaporan mana yang sesuai. Tulisan ini juga dapat memberikan informasi mengenai perubahan yang sering terjadi atas PTKP yang ditetapkan agar wajib pajak dapat selalu mengikuti perkembangan perpajakan dan kebijakan-kebijakan yang sedang berlaku. Perubahan PTKP sangat berperan langsung dalam penetapan pajak penghasilan yang dipungut agar tidak ada koreksi seperti kurang atau lebih bayar atas penghasilan pajak.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan terhadap PT Dakara Consulting LCA Indonesia, yaitu masih banyak wajib pajak yang mengalami kesulitan saat memilih formulir SPT Tahunan yang digunakan. Wajib pajak yang memiliki penghasilan lain atau memiliki pekerjaan bebas, seperti memiliki usaha seharusnya menggunakan SPT 1770 dan melaporkan pajaknya dalam DJP online menggunakan e-form. Maka dari itu, sistem yang berada di DJP online sebaiknya memiliki penjelasan singkat mengenai jenis pajak apa yang tepat dalam masing-masing sistem.
41
Politeknik Negeri Jakarta DAFTAR PUSTAKA
DitjenPajakRI. (2021). Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi pengusaha umkm menggunakan eform 1770 Online. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=ePZI4GgFW98M pada tanggal 6 Agustus 2021.
Direktur Jenderal Pajak. (2007). Peraturan Direktorat Jendral Pajak nomor PER-16/PJ/2007, tanggal 25 Januari 2007 pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dilakukan melalui pemberi kerja atau bendaharawan pemerintah. Jakarta. Direktur Jenderal Pajak. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Direktur Jenderal Pajak. (2009). Peraturan Diretur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 Tantang pedoman teknis dan tata cara pemotongan, penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 20 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf Direktur Jenderal Pajak. (2012). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-31/PJ/2012 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Direktur Jenderal Pajak. (2012). Peraturan Direktur Jederal Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 pasal 1 ayat 2. Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Direktur Jenderal Pajak. (2015). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 ayat 1. Jakarta. Direktorat
42
Politeknik Negeri Jakarta
Jenderal Pajak. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Herry Purwono. (2010). Dasar-dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Depok: Erlangga.
Mardiasmo. (2013). Perpajakan Edisi Revisi 2013. Yogyakarta : Andi.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak
Kena Pajak. Jakarta. 21 Juli 2021.
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Republik Indonesia. (2007). Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta. 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Republik Indonesia. (2008). Undang–undang No. 36 tahun 2008 tentang pajak
penghasilan, Jakarta 21 Juli 2021.
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Perubahan ke empat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 Ayat (7)(8). Masa Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Jakarta 21 Juli 2021. https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf
Republik Indonesia. (1983). Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, Jakarta 21 Juli 2021.
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf Republik Indonesia. (1991). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak penghasilan, Jakarta. 21 Juli 2021.
43
Politeknik Negeri Jakarta
Republik Indonesia. (1994) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana telah diubah dengan undang-Undang nomor 7 Tahun 1991, Jakarta 21 Juli 2021.
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf .
44
Politeknik Negeri Jakarta LAMPIRAN
45
Politeknik Negeri Jakarta
46
Politeknik Negeri Jakarta
47
Politeknik Negeri Jakarta
48
Politeknik Negeri Jakarta
49
Politeknik Negeri Jakarta
50
Politeknik Negeri Jakarta
51
Politeknik Negeri Jakarta