CATATAN UMUM PERTEMUAN TIGA PIHAK (TRILATERAL MEETING) PAGU ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN ESDM TA 2022
No. Pokok Bahasan Catatan Tindak Lanjut yang
Disepakati Kementerian/Lembaga Kementerian PPN/Bappenas Kementerian Keuangan
1. Catatan Umum 1. Sesuai dengan surat Menteri ESDM Nomor T-
1157/PB.03/SJN.R/2021 tanggal 17 September 2021 perihal Usulan Pengalihan Program dan Anggaran Badan Litbang ESDM ke BRIN, disampaikan bahwa Kementerian ESDM akan menyerahkan alokasi anggaran penelitian dan pengembangan sebesar Rp15,35 Milyar ke BRIN 2. Kementerian ESDM akan
menyesuaikan Renja K/L sesuai dengan Surat persetujuan DPR 3. Sampai saat ini terus
dilakukan pembahasan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait dengan pembentukan Balai Besar 4. RSPP yang diusulkan oleh
Kementerian ESDM
sebagaimana surat Kepala Biro Perencanaan nomor B- 313/PR.02/SJR.3/2021
1. Beberapa Rincian Output (RO) yang semula berada dalam Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan dipindah ke dalam 4 Program yaitu Program Mitigasi dan Pelayanan Geologi, Program Pertambangan Mineral dan Batubara, Program Energi dan Ketenagalistrikan, dan Program Dukungan Manajemen, sampai menunggu penerbitan SOTK baru
2. RO yang masih berada di Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan dipindahkan ke BRIN dengan alokasi anggaran sebesar Rp15,35 Milyar
3. Seluruh RO dan Komponen yang akan dipindahkan ke 4 Program tersebut agar dapat disesuaikan dengan sasaran dan indikator Program yang dituju
4. Diharapkan agar tidak lagi
terdapat RO dan Komponen yang mencantumkan nomenklatur Penelitian, Studi, Kajian, dsb
1. Diharapkan agar SOTK KESDM dapat terbit dalam waktu dekat.
2. Pemindahan Kegiatan, KRO/RO dan alokasi anggaran agar dapat disesuaikan dengan Program yang dituju.
3. Terdapat 3 KRO yang akan dialihkan ke BRIN sebesar 15,35 Milyar sesuai dengan Surat Menteri ESDM Nomor T- 1157/PB.03/SJN. R/2021 tanggal 17 September 2021 perihal Usulan Pengalihan Program dan Anggaran Badan Litbang ESDM ke BRIN
4. Seluruh nomenklatur Kegiatan, KRO, RO, dan Komponen agar tidak lagi mencantumkan kosakata Penelitian, Studi, dan Kajian
Bappenas:
1. Telah disepakati bahwa beberapa RO Progam Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan dipindah ke dalam 4 Program 2. Selanjutnya,
Bappenas akan menyampaikan hasil catatan TM dan dokumen pendukung lainnya kepada Dit. APP agar dapat dibuatkan kode kegiatan baru di KRISNA
KESDM:
1. KESDM akan menyelesaikan dasar hukum pembentukan Balai Besar 2. KESDM akan
melakukan
No. Pokok Bahasan Catatan
Disepakati Kementerian/Lembaga Kementerian PPN/Bappenas Kementerian Keuangan
tanggal 1 Oktober 2021 dan surat Sekjen KESDM a.n.
Menteri ESDM nomor T- 1282/PR.02/SJN.R/2021 tanggal 12 Oktober 2021 masih dengan SOTK yang lama (Balitbang masih menjadi bagian Kementerian ESDM).
5. Saat ini, KESDM sedang menunggu BRIN untuk berkoordinasi membahas usulan anggaran sesuai dengan Surat Sekretaris Kabinet Nomor
B.430/Seskab/Ekon/10/2021 tanggal 11 Oktober 2021 perihal Pengalihan Pagu Anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2022
yang berpotensi untuk dialihkan ke BRIN
penyesuaian pada aplikasi Krisna terkait dengan pemindahan beberapa RO ke dalam 4
program yang dituju
3. Akan dilakukan perubahan nomenklatur kegiatan 1914 pada program Dukman menjadi Pengelolaan Manajemen Kesekretariatan Bidang
Dukungan Sektor ESDM Kementerian Keuangan:
1. Alokasi anggaran
KESDM sebesar
15,35 Milyar
yang akan
dialihkan ke
BRIN akan
diberikan
catatan pada
No. Pokok Bahasan Catatan
Disepakati Kementerian/Lembaga Kementerian PPN/Bappenas Kementerian Keuangan
Halaman IV.A DIPA (diblokir) 2. Selanjutnya,
pengalihan anggaran ke BRIN akan diproses pada TA 2022 melalui mekanisme revisi anggaran pergeseran antar Bagian Anggaran/KL.
2. Alokasi Per Program (Lampiran I)
1. Kegiatan Pembangunan Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon - Semarang, saat ini Komite BPH Migas masih melakukan pembahasan bersama dengan Direktur Gas Bumi untuk
menyelesaikan persoalan Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang. Disisi lain pihak BNBR juga telah diundang untuk penyelesaian persoalan tersebut.
2. Biro Hukum Kementerian ESDM sedang melakukan klarifikasi, evaluasi dan antisipaasi perihal persoalan yang akan muncul sehingga menghambat Pembangunan
1. Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan merupakan salah satu Major Projects dalam RPJMN 2020-2024, sehingga diharapkan kegiatan
pembangunan pipa gas bumi dapat masuk dalam Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) yang nantinya dapat segera ditetapkan. Disamping itu perlu melakukan identifikasi awal/policy brief terhadap
kemungkinan pembangunan pipa gas bumi melalui APBN ataupun KPBU.
2. Pembangunan Pipa Gas Transmisi Ruas Cirebon –
Semarang merupakan salah satu
1. Penggunaan alokasi anggaran PNBP (BPH Migas) sebaiknya sesuai dengan Surat Izin
penggunaan dari Kementerian Keuangan kepada Kementerian ESDM.
Kementerian ESDM 1. Kementerian
ESDM akan menyampaikan kajian aspek hukum dan data dukung
pertemuan
Pembahasan
Ruang Pipa
Transmisi
Cirebon –
Semarang.
No. Pokok Bahasan Catatan
Disepakati Kementerian/Lembaga Kementerian PPN/Bappenas Kementerian Keuangan
Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon - Semarang.
upaya akselerasi dalam penyediaan energi dan bahan baku di beberapa Kawasan Industri (KI) seperti KI Batang, sehingga diharapkan adanya kesiapan secara teknis maupun administratif dalam
pembangunan ruas pipa
transmisi termasuk dengan suplai gas di kawasan tersebut.
3. Pembangunan Jaringan gas untuk Rumah Tangga merupakan salah satu Prioritas Nasional dan mendukung Major Project dalam RPJMN 2020-2024. Sesuai dengan dokumen RPJMN 2020- 2024, tahun 2022 merupakan tahun terakhir rencana
pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga melalui APBN.
4. Adanya dinamika perubahan target akan berdampak pada pencapaian target RPJMN
tersebut sehingga perlu perhatian lebih lanjut.
5. Penambahan anggaran diharapkan dapat menambah alokasi target atau volume dari Prioritas Nasional.
3. Alokasi Prioritas Nasional
(Lampiran II)
Unit
TA 2022 Rupiah Murni
PNBP BLU Jumlah
Operasional Non
Jumlah Pegawai Barang Operasional
01-Setjen KESDM 02-Itjen KESDM 04-Ditjen Migas 05-Ditjen Gatrik 06-Ditjen Minerba 07-DEN
11-Balitbang 12-BPSDM 13-Badan Geologi 14-BPH Migas 15-Ditjen EBTKE 16-BPMA
Total
Catatan:
NO. PROGRAM/
KEGIATAN/OUTPUT TM PI TM PA TM PAA CATATAN/KESEPAKTAN
A. PROGRAM ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi
1. Nomenklatur Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi
Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Disepakati
Indikator Jumlah Volume Elpiji 3 kg yang Tepat Sasaran bagi Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Jumlah Volume Elpiji 3 kg yang Tepat Sasaran bagi Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Jumlah Volume Elpiji 3 kg yang Tepat Sasaran bagi Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
Bappenas:
1. Saat ini sedang dilakukan uji coba
transformasi digital bantuan sosial non tunai, termasuk integrasi kegiatan penyediaan LPG 3 Kg yang tepat sasaran. Kementerian ESDM agar dapat melakukan sinkronisasi data.
2. Perlu konfirmasi apakah kenaikan target juga mendukung wilayah-wilayah yang belum mendapatkan program konversi Mitan ke Gas.
KESDM:
1. Perubahan target merupakan hasil Kesepakatan/Pembahasan dengan Komisi VII DPR RI.
2. Kondisi Pandemic COVID-19 saat ini meningkatkan angka kemiskinan, sehingga diperlukan peningkatan target alokasi LPG 3KG untuk Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran.
Kemenkeu:
1. Diharapkan Kementerian ESDM dapat menjaga agar target saat ini tidak ditambah lagi sehingga tidak berdampak pada meningkatnya beban APBN.
2. Mekanisme transformasi LPG 3 KG diharapkan dapat segera diputuskan dan dapat segera dilaksanakan pada tahun 2022.
Target 7754-7836 Ribu Ton 8.000 Ribu Ton 8.000 Ribu Ton
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1,628,128 1.628.128 1.628.128
Lokasi Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
2. Nomenklatur Wilayah Kerja Migas yang Disiapkan, Ditetapkan, dan Ditawarkan
Wilayah Kerja Migas yang Disiapkan, Ditetapkan, dan Ditawarkan
Wilayah Kerja Migas yang Disiapkan, Ditetapkan, dan Ditawarkan
Disepakati
Indikator 1) Jumlah Wilayah Kerja Migas Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan
2) Jumlah Wilayah Kerja Migas Non
Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan
3) Jumlah Wilayah Kerja Migas Konvensional yang Ditawarkan"
1) Jumlah Wilayah Kerja Migas Non
Konvensional yang Ditawarkan
1) Jumlah Wilayah Kerja Migas Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan 2) Jumlah Wilayah
Kerja Migas Non Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan 3) Jumlah Wilayah
Kerja Migas Konvensional yang Ditawarkan 4) Jumlah Wilayah
Kerja Migas Non Konvensional yang Ditawarkan
1) Jumlah Wilayah Kerja Migas Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan
2) Jumlah Wilayah Kerja Migas Non Konvensional yang Disiapkan dan Ditetapkan
3) Jumlah Wilayah Kerja Migas Konvensional yang Ditawarkan 4) Jumlah Wilayah Kerja
Migas Non Konvensional yang Ditawarkan
KESDM:
1. Terdiri dari 10 WK Konvensional dan 2 WK Non Konvensional
2. Anggaran penyiapan WK Migas sebagian menggunakan PNBP, namun PNBP Migas realiasinya ada di pertengahan tahun namun kegiatan sudah dilaksanakan dari awal tahun, sehingga penambahan ini
dialokasikan untuk memperlancar kegiatan tersebut.
Bappenas:
1. Perlu dijelaskan alokasi penambahan sekitar 2 Milliar digunakan untuk kegiatan apa saja.
2. Apakah penambahan ini sudah menjadi kesepakatan dengan Komisi VII DPR.
Kementerian Keuangan:
1. Penggunaan Alokasi Kegiatan ini apakah merupakan bagian dari penambahan anggaran KESDM sebesar 850 M dan apakah sudah diketahui/dibahas DPR.
Target 12 WK 12 WK 12 WK
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 4,420,090 4.420.090 6,558,312
Lokasi - Provinsi Kepulauan Riau,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Riau dan Jambi 3. Nomenklatur Fasilitasi Peningkatan
Infrastruktur Kilang Minyak Bumi
Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur Kilang Minyak Bumi
Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur Kilang Minyak Bumi
Disepakati
Indikator 1. Jumlah Laporan
Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan dan Pengembangan Kilang
2. Jumlah Rekomendasi Kebijakan/Regulasi
1. Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan dan Pengembangan Kilang
2. Jumlah Rekomendasi
1. Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan dan Pengembangan Kilang 2. Jumlah Rekomendasi
Kebijakan/Regulasi Pembangunan dan Pengembangan Kilang
KEGIATAN/OUTPUT
Pembangunan dan Pengembangan Kilang
Kebijakan/Regulasi Pembangunan dan Pengembangan Kilang
Target 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 537,095 537.095 537.095
Lokasi
4. Nomenklatur Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Nelayan Sasaran
Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Nelayan Sasaran
Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Nelayan Sasaran
Disepakati dengan catatan
Indikator Jumlah Paket Konverter Kit untuk Nelayan
Jumlah Paket Konverter Kit untuk Nelayan
Jumlah Paket Konverter Kit untuk Nelayan
Bappenas:
1. Akibat refocusing Tahun 2021, target kegiatan Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Nelayan Sasaran, mengalami perubahan target dari 40.000 paket menjadi nol. Sehingga, diharapkan Tahun 2022 adanya peningkatan jumlah target dari target awal untuk memenuhi pengurangan di Tahun 2021. Paling tidak menjaga target pada Tahun 2022 agar tidak mengalami pengurangan.
2. Perlu mempertimbangan target Kegiatan Konterter Kit BBM ke BBG untuk Nelayan hingga tahun 2004, mengingat tahun 2021 kegiatan ini di 0 kan karena adanya refocusing.
3. Perlu memperkuat basis dan validasi data.
KESDM:
1. Perubahan target dan alokasi merupakan hasil Kesepakatan/Pembahasan dengan Komisi VII DPR RI.
2. Dengan adanya pembatasan/pengaturan dalam Juknis Konkit BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran sehingga Nelayan yang memenuhi syarat/kriteria sudah mulai berkurang, namun hal tersebut berbeda dengan Konkit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran.
Target 40.000 Paket 35.000 Paket 30.000 Paket
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 400,000,000 350.000.000 300.000.000
Lokasi Aceh, Sumatera Utara, Riau,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
KEGIATAN/OUTPUT
3. Berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kegiatan Konkit BBM ke BBG untuk
Nelayan, Data Nelayan yang bisa memenuhi syarat/kriteria sekitar 300 ribu Nelayan, sampai dengan saat ini realisasinya mencapai sekitar 50 ribu
4. Definisi nelayan yang memenuhi
syarat/kriteria mengalami perubahan yaitu Nelayan Sasaran yang memiliki kapal sekitar 5 GT kebawah.
5. Pada TW III TA 2021 sudah masuk musim hujan dan pelaksanaan kegiatan akan terkendala cuaca, sehingga untuk menjaga konsistensi maka alokasi dialihkan Konkit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran 6. Pelaksanaan kegiatan ini harus prudent
datanya dan mengacu kesiapan pelaksanaan kegiatan dilapangan.
7. Perlu adanya database penerima kegiatan yaitu Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran sehingga tidak terjadi pengulangan.
Kementerian Keuangan
1. Data calon penerima kegiatan yaitu Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran dipersiapkan dengan baik, sehingga nantinya dapat menjadi baseline perencanaan kedepan dan akan lebih siap
2. Konkit BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran merupakan program yang sudah
dilaksanakan sejak lama sehingga perlu adanya sinkronisasi data dengan KKP.
5. Nomenklatur Konverter Kit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran
Konverter Kit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran
Konverter Kit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran
Disepakati dengan catatan
Indikator Jumlah Paket Konverter Kit untuk Petani
Jumlah Paket Konverter Kit untuk Petani
Jumlah Paket Konverter Kit untuk Petani
Bappenas:
1. Sehbungan dengan adanya peningkatan dari target RPJMN dan Renstra, perlu
Target 10.000 Paket 10.000 Paket 30.000 Paket
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 83,500,000 83.500.000 250,500,000
KEGIATAN/OUTPUT
Lokasi Aceh, Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
memperhatikan kesiapan kegiatan dilapangan mencakup data dan SDM.
KESDM:
1. Perubahan target dan alokasi merupakan hasil Kesepakatan/Pembahasan dengan Komisi VII DPR RI.
2. Pelaksanaan kegiatan ini harus prudent datanya dan mengacu kesiapan pelaksanaan kegiatan dilapangan.
3. Perlu adanya database penerima kegiatan yaitu Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran sehingga tidak terjadi pengulangan.
4. Definisi petani yang memenuhi syarat/kriteria adalah Petani Sasaran yang mempunyai lahan sekitar 0,5 Ha.
Kementerian Keuangan
1. Data calon penerima kegiatan yaitu Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran dipersiapkan dengan baik, sehingga nantinya dapat menjadi baseline perencanaan kedepan dan akan lebih siap
2. Konkit BBM ke BBG untuk Petani Sasaran merupakan program yang sudah
dilaksanakan sejak lama sehingga perlu adanya sinkronisasi data dengan Kementerian Pertanian.
6. Nomenklatur Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Disepakati dengan catatan
Indikator Jumlah Sambungan
Rumah Tangga
Jumlah Sambungan Rumah Tangga
Jumlah Sambungan Rumah Tangga
Bappenas:
1. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga merupakan salah satu Major Project di RPJMN dan Renstra KESDM tahun 2020- 2024 dengan target 100.000 SR di Tahun 2022 melalui alokasi APBN.
2. Adanya penambahan alokasi anggaran untuk KESDM diharapkan dapat
meningkatkan target pembangunan jaringan gas rumah tangga di tahun 2022 yang dalam
Target 10.000 R 3.000 SR 40.000 SR
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 100,000,000 30.000.000 400,000,000
Lokasi Terdapat di 12 Lokasi Kota
dan Kabupaten, antara lain:
Kab. Musi Banyuasin, Kab.
Muara Enim, Kab. Siak, Kab.
Pelalawan, Kab. Tanjung
KEGIATAN/OUTPUT
Jabung Barat, Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Kab.
Indramayu, Kota Semarang, Kota Probolinggo, Kab.
Gresik, Kab. Wajo, Kab.
Lumajang (belum ada pipa, jarak sekitar 20km sampai dengan Kecamatan perbatasan)
pagu indikatif ditargetkan sebanyak 100.000 SR.
3. Perlu dipastikan kesiapan FEED dalam mendukung pembangunan Jargas di tahun 2022.
KESDM
1. FEED sudah disesuaikan, kecuali untuk lokasi Jargas di Kabupaten Lumajang dengan target penyelesaian FEED bulan November.
2. Lokasi sudah sesuai.
3. Masih ada beberapa poin untuk Jargas KPBU yang sedang disiapkan untuk disampaikan kepada Kementerian Keuangan.
Kementerian Keuangan
1. Pembangunan Jargas merupakan kegiatan PEN (untuk ditagging), dan apabila ada sisa anggaran maka pembangunan dapat diusulkan untuk dilanjutkan ke dalam Kota Lumajang.
2. Jargas KPBU agar disiapkan dengan baik.
7. Nomenklatur Paket Konversi Mitan ke LPG 3 Kg
- - Disepakati
Indikator - -
Target 1,106,905 Unit - -
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 564,520,000 - -
Lokasi - - -
8. Nomenklatur Evaluasi Usulan Ruas Transmisi Trans Kalimantan pada Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
- - Disepakati
Indikator Jumlah Evaluasi Usulan Ruas Transmisi Trans Kalimantan pada Rencana Induk Jaringan
- -
KEGIATAN/OUTPUT
Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
Target 1 Rekomendasi - -
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 500.000 - -
Lokasi Pusat - -
9. Nomenklatur Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon - Semarang
Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon - Semarang
Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon - Semarang
Disepakati dengan catatan
Indikator Panjang Pipa Gas Ruas
Cirebon – Semarang yang terbangun
Panjang Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang yang terbangun
Panjang Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang yang terbangun
Bappenas:
1. Perlu melengkapi kelengkapan data dukung dalam pelaksanaan kegiatan seperti surat rekomendasi yang pernah Bappenas sampaikan melalui surat No.
06722/PP.04.04/Dt.3.4/B/ 06/2021 tanggal 7 Juni 2021.
2. Pada rapat sebelumnya tanggal 26 Agustus 2021 yang dilaksanakan oleh BPH Migas, disampaikan bahwa Biro Hukum KESDM telah melakukan kajian hukum terkait Pembangunan Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang. Kajian tersebut agar dapat disampaikan kepada Bappenas.
3. Pembangunan Ruas Batang – Cirebon didorong melalui mekanisme KPBU. Namun, jika pembangunan tersebut akan
dilaksanakan oleh APBN maka perlu menyampaikan hasil studi awal yang menyatakan bahwa pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan melalui mekanisme KPBU.
KESDM
1. Untuk nomenklatur RO sebaiknya tetap sama yaitu Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang.
2. Berdasarkan rapat terakhir dengan KSP dan DJPPR, Kementerian ESDM menyampaikan arahan untuk mengusulkan penggunaan alokasi APBN pada pembangunan keseluruhan ruas Cirebon – Semarang.
Target 1 Ruas 1 Ruas 1 Ruas
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1,000,000,000 1.000.000.000 1.190.000.000
Lokasi Pusat Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
3. Total alokasi untuk Kegiatan Pembangunan Pipa Gas CISEM (ruas Semarang – Batang) adalah sebesar Rp. 1,2 T termasuk Rp 10 Milliar untuk kegiatan layanan perencanaan, pengadaan, pelaksanaan dan
pengawasannya.
4. Pekerjaan basic design sudah dilaksanakan 80 persen dan diperkirakan selesai bulan November 2021.
5. Usulan untuk multiyears 2022-2023 tergantung pelaksanaan kegiatan pada tahun awal 2022.
6. Pelaksanaan pembangunan Ruas Pipa Gas Transmisi Cirebon – Semarang pada tahun 2022 mencakup segmen Semarang-Batang.
Kemenkeu:
1. Untuk nomenklatur RO tidak masalah apabila sebaiknya tetap sama yaitu Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang, mengingat segmen Batang- Semarang yang dibangun saat ini melalui APBN merupakan bagian dari Transmisi Pipa Gas Ruas Cirebon – Semarang.
2. Berdasarkan rapat terakhir dengan KSP dan DJPPR, Kementerian ESDM menyampaikan arahan Menteri ESDM untuk mengusulkan penggunaan alokasi APBN pada
pembangunan keseluruhan ruas Cirebon – Semarang.
3. Kementerian Keuangan tetap mengharapkan agar Ruas Pipa Gas Transmisi Cirebon – Semarang segmen Batang – Cirebon, dapat dilaksanakan melalui KPBU sehingga tidak seluruhnya dibebankan ke APBN, dan mengingat pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi selama ini dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh Badan Usaha.
4. Perlu informasi terkait dengan mekanisme pembangunan Ruas Pipa Gas Transmisi Cirebon – Semarang, mengingat adanya
KEGIATAN/OUTPUT
Surat MESDM bahwa kebutuhan alokasi Cisem sebesar 3 T
5. Alokasi tahun 2022 apakah mencakup keseluruhan pembangunan Ruas Pipa Gas Transmisi Cirebon – Semarang?
10. Nomenklatur Studi Pendahuluan Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
- - Disepakati, pelaksanaan SP yang berada pada
2 lokasi pembangunan Kawasan IKN telah dilaksanakan pada tahun 2021.
Indikator Jumlah Studi
Pendahuluan
Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga melalui Skema KPBU (Swakelola Tipe II dengan BLU Lemigas)
- - Bappenas:
1. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan Tahun 2020 terdapat 7 lokasi studi pendahuluan yang belum mendapatkan PDF, dan Tahun 2021 ini juga akan
menyelesaikan 15 lokasi studi pendahuluan.
Kementerian ESDM perlu merencanakan kegiatan atau skenario menuju tahun 2022 untuk menentukan skema yang tepat (unsolicited atau solicited) dalam
menindaklanjuti hasil studi pendahuluan di 22 lokasi tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target pembangunan
Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga sebesar 4 juta SR di Tahun 2024.
KESDM:
1. Untuk hasil Studi Pendahuluan sebanyak 21 lokasi yang belum mendapatkan fasilitas PDF sedang diputuskan untuk dipilih masuk ke skema unsolicitied atau solicitied.
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 1. Nomenklatur Supervisi Progres
Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
Supervisi Progres Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
Supervisi Progres
Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
Disepakati
Indikator Jumlah Pembangunan
Penyalur BBM 1 Harga
Jumlah Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
Jumlah Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
Bappenas
1. Terdapat 3 lokasi yang diharapkan adanya pembangunan SPBU di daerah perbatasan
Target 72 Penyalur 72 Penyalur 72 Penyalur
KEGIATAN/OUTPUT
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 5,000,000 5.000.000 5.000.000 negara yaitu Skouw, Aruk, dan Motaain sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Mootain, dan Skouw.
KESDM
1. BPH hanya dapat mencantumkan lokasi kegiatan sampai dengan level Kabupaten, namun untuk lokasi detailnya akan disampaikan oleh Ditjen Migas.
2. 3 lokasi tsb sudah masuk di SK Ditjen Migas dan akan masuk ke penugasan di BPH Migas yang akan dibangun di tahun 2022.
Adapun update progress pembangunan SPBU di 3 lokasi tsb sbb:
a. Progress di wilayah Aruk, Kecamatan Sajinga Besar Kab. Sambas, saat ini sudah ada mitra yang melakukan pembangunan SPBU bekerja sama dengan Pertamina. Progress saat ini sudah masuk dalam tahap land clearing b. Progress di wilayah Skouw, saat ini
sudah ada calon mitra dan menunggu proses perizinan di Walikota Jayapura.
c. Progress di wilayah Motaain, Kec Tasifeto Timur, Kab. Belu, saat ini Pertamina masih mengajukan penyalur skala kecil yaitu melalui Pertashop dengan BBM yang akan disalurkan adalah BBM jenis non Subsidi (JBU Ron 92).
Lokasi 1. Aceh Singkil
2. Gayo Lues 3. Simeleu 4. Nias Barat 5. Nias Selatan 6. Nias Utara
7. Kepulauan Mentawai 8. Kepulauan Anambas 9. Bengkulu Utara 10. Musi Banyuasin 11. Lampung Barat 12. Sumbawa 13. Sumbawa Barat 14. Dompu
15. Alor 16. Ende 17. Kupang 18. Lembata 19. Malaka
20. Manggarai Barat 21. Nagekeo 22. Rote Ndao 23. Sabu Raijua 24. Sumba Timur 25. Timor Tengah
Selatan
26. Sumba Barat Daya 27. Flores Timur 28. Ngada 29. Bengkayang 30. Ketapang 31. Landak 32. Melawi 33. Sambas 34. Sanggau 35. Sintang 36. Katingan 37. Lamandau 38. Seruyan
39. Hulu Sungai Selatan 40. Bulungan
1. Aceh - Simeuleu 2. Aceh - Pidie 3. Sumatera Utara –
Mendailing Natal 4. Sumatera Utara –
Nias Selatan 5. Sumatera Barat –
Kepulauan Mentawai 6. Kepulauan Riau -
Lingga
7. Kepulauan Riau – Karimun
8. Sumatera Selatan – Musi Banyuasin 9. Sumatera Selatan
– Muara Enim 10. Bangka Belitung –
Bangka Selatan 11. Lampung –
Lampung Barat 12. Lampung –
Pesisir Barat 13. Nusa Tenggara
Barat – Bima 14. Nusa Tenggara
Barat – Sumbawa Barat
15. Nusa Tenggara Timur – Kupang 16. Nusa Tenggara
Timur – Sumba Barat Daya 17. Nusa Tenggara
Timur – Malaka – Sasitamean 18. Nusa Tenggara
Timur – Malaka – Malaka Barat 19. Nusa Tenggara
Timur - Nagekeo
1. Aceh - Simeuleu 2. Aceh - Pidie 3. Sumatera Utara –
Mendailing Natal 4. Sumatera Utara – Nias
Selatan
5. Sumatera Barat – Kepulauan Mentawai 6. Kepulauan Riau -
Lingga
7. Kepulauan Riau – Karimun
8. Sumatera Selatan – Musi Banyuasin 9. Sumatera Selatan –
Muara Enim 10. Bangka Belitung –
Bangka Selatan 11. Lampung – Lampung
Barat
12. Lampung – Pesisir Barat
13. Nusa Tenggara Barat – Bima
14. Nusa Tenggara Barat – Sumbawa Barat 15. Nusa Tenggara Timur –
Kupang
16. Nusa Tenggara Timur – Sumba Barat Daya 17. Nusa Tenggara Timur –
Malaka –Sasitamean 18. Nusa Tenggara Timur –
Malaka – Malaka Barat 19. Nusa Tenggara Timur -
Nagekeo
20. Nusa Tenggara Timur - Belu
21. Nusa Tenggara Timur – Flores Timur
KEGIATAN/OUTPUT
41. Malinay 42. Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro 43. Kepulauan Sangihe 44. Tojo Una-Una 45. Konawe Kepulauan 46. Gorontalo Utara 47. Seram Bagian Barat 48. Kepulauan Aru 49. Maluku Barat Daya 50. Maluku Tenggara 51. Halmahera Selatan 52. Halmahera Tengah 53. Halmahera Barat 54. Halmahera Timur 55. Kepulauan Sula 56. Pulau Taliabu 57. Keerom 58. Waropen 59. Boven Digoel 60. Puncak Jaya 61. Yahukimo 62. Tolikara 63. Lanny Jaya
64. Mamberamo Tengah 65. Paniai
66. Pengunungan Bintan 67. Nduga
68. Puncak 69. Maybrat 70. Tambrauw 71. Raja Ampat 72. Pegunungan Arfak
20. Nusa Tenggara Timur - Belu 21. Nusa Tenggara
Timur – Flores Timur
22. Kalimantan Barat – Kubu Raya 23. Kalimantan Barat
– Sambas 24. Kalimantan Barat
– Kapuas Hulu 25. Kalimantan Barat
- Sintang 26. Kalimantan Barat
- Sanggau 27. Kalimantan
Tengah – Kotawaringin Timur 28. Kalimantan
Tengah – Gunung Mas
29. Kalimantan Tengah – Kapuas 30. Kalimantan Utara
- Malinau - Pujungan 31. Kalimantan Utara
– Nunukan – Krayan Timur 32. Kalimantan Utara
– Nunukan – Tulin Onsoi
33. Kalimantan Utara - Malinau – Malinau Selatan 34. Sulawesi Utara –
Bolaang Mongondow Selatan
22. Kalimantan Barat – Kubu Raya 23. Kalimantan Barat –
Sambas
24. Kalimantan Barat – Kapuas Hulu 25. Kalimantan Barat -
Sintang
26. Kalimantan Barat - Sanggau
27. Kalimantan Tengah – Kotawaringin Timur 28. Kalimantan Tengah –
Gunung Mas
29. Kalimantan Tengah – Kapuas
30. Kalimantan Utara - Malinau - Pujungan 31. Kalimantan Utara – Nunukan – Krayan Timur
32. Kalimantan Utara – Nunukan – Tulin Onsoi 33. Kalimantan Utara -
Malinau – Malinau Selatan
34. Sulawesi Utara – Bolaang Mongondow Selatan
35. Sulawesi Utara – Kepulauan Sangihe 36. Sulawesi Utara –
Kepulauan Talaud 37. Sulawesi Tengah –
Tojo -Una-Una - Togean
38. Sulawesi Tengah – Banggai Laut 39. Sulawesi Tengah –
Tojo Una-Una - Talatako
KEGIATAN/OUTPUT
35. Sulawesi Utara – Kepulauan Sangihe
36. Sulawesi Utara – Kepulauan Talaud 37. Sulawesi Tengah
– Tojo -Una-Una - Togean
38. Sulawesi Tengah – Banggai Laut 39. Sulawesi Tengah
– Tojo Una-Una - Talatako
40. Sulawesi Selatan – Makassar 41. Sulawesi Selatan
– Bone - Tellilimpue 42. Sulawesi Selatan
– Bone - Bontocani 43. Sulawesi
Tenggara – Konawe Kepulauan 44. Maluku Utara –
Halmahera Selatan – Kepulauan Batang Lomang 45. Maluku Utara –
Halmahera Selatan – Bacan Barat
46. Maluku Utara – Kepulauan Sula 47. Maluku Utara -
Pulau Morotai 48. Maluku Utara –
Pulau Taliabu
40. Sulawesi Selatan – Makassar
41. Sulawesi Selatan – Bone - Tellilimpue 42. Sulawesi Selatan –
Bone - Bontocani 43. Sulawesi Tenggara –
Konawe Kepulauan 44. Maluku Utara –
Halmahera Selatan – Kepulauan Batang Lomang
45. Maluku Utara – Halmahera Selatan – Bacan Barat
46. Maluku Utara – Kepulauan Sula 47. Maluku Utara - Pulau
Morotai
48. Maluku Utara – Pulau Taliabu
49. Maluku Utara - Halmahera Tengah 50. Maluku – Kepulauan
Aru – Aru Tengah Selatan
51. Maluku – Kepulauan Aru – Sir-sir
52. Maluku – Tual 53. Maluku - Maluku
Tenggara – Kei Besar Selatan
54. Maluku - Maluku Tenggara – Kei Besar Selatan Barat 55. Maluku – Seram
Bagian Barat
56. Papua Barat – Maybrat – Mare Selatan 57. Papua Barat – Raja
Ampat
KEGIATAN/OUTPUT
49. Maluku Utara - Halmahera Tengah 50. Maluku –
Kepulauan Aru – Aru Tengah Selatan 51. Maluku –
Kepulauan Aru – Sir-sir
52. Maluku – Tual 53. Maluku - Maluku
Tenggara – Kei Besar Selatan 54. Maluku - Maluku
Tenggara – Kei Besar Selatan Barat
55. Maluku – Seram Bagian Barat 56. Papua Barat –
Maybrat – Mare Selatan 57. Papua Barat –
Raja Ampat 58. Papua Barat –
Teluk Bintuni 59. Papua Barat –
Sorong Selatan 60. Papua Barat –
Maybrat – Aitinyo Barat
61. Papua Barat – Maybrat – Aitinyo Tengah
62. Papua Barat – Tambrauw 63. Papua Barat –
Pegunungan Arafak
64. Papua – Asmat 65. Papua – Deiyai
58. Papua Barat – Teluk Bintuni
59. Papua Barat – Sorong Selatan
60. Papua Barat – Maybrat – Aitinyo Barat
61. Papua Barat – Maybrat – Aitinyo Tengah 62. Papua Barat –
Tambrauw 63. Papua Barat –
Pegunungan Arafak 64. Papua – Asmat 65. Papua – Deiyai 66. Papua – Tolikara 67. Papua – Jayapura 68. Papua – Keerom 69. Papua – Tolikara 70. Papua – Waropen 71. Papua – Nduga 72. Papua – Pegunungan
Bintang
KEGIATAN/OUTPUT
66. Papua – Tolikara 67. Papua – Jayapura 68. Papua – Keerom 69. Papua – Tolikara 70. Papua – Waropen 71. Papua – Nduga 72. Papua –
Pegunungan Bintang
2. Nomenklatur Pengawasan
Pelaksanaan BBM 1 Harga
Pengawasan Pelaksanaan BBM 1 Harga
Pengawasan Pelaksanaan BBM 1 Harga
Disepakati
Indikator Jumlah Kumulatif
Penyalur BBM 1 Harga di Seluruh Wilayah Indonesia
Jumlah Kumulatif Penyalur BBM 1 Harga di Seluruh Wilayah Indonesia
Jumlah Kumulatif Penyalur BBM 1 Harga di Seluruh Wilayah Indonesia
Bappenas
1. Perlu konfirmasi apakah pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara sampling atau keseluruhan.
2. Perlu ditinjau kembali terkait alokasi anggaran kegiatan ini, apakah sudah mencukupi untuk melakukan pengawasan 3. Apabila ada kekurangan alokasi anggaran,
dapat dilakukan realokasi dari kegiatan lainnya, karena kegiatan ini merupakan direktif Bapak Presiden.
KESDM
1. Target sebanyak 329 Penyalur merupakan angka kumulatif yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
2. Kegiatan ini dilakukan dengan 2 cara yaitu ondesk dan uji sampling ke lapangan.
Kementerian Keuangan:
1. Terkait dengan alokasi anggaran dirasa sudah mencukupi, namun apabila perlu
Target 329 Penyalur 329 Penyalur 329 Penyalur
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 4,096,066 4.096.066 4.096.066
Lokasi Pusat Pusat Pusat
3. Nomenklatur Dukungan Percepatan Pembangunan Ruas Pipa
Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
- - Disepakati menjadi non PN, dengan catatan
apabila RIJTGBN sudah ditetapkan, maka RO ini kembali menjadi PN.
Indikator Panjang Ruas Pipa
Transmisi dan Distribusi
- - KESDM:
KEGIATAN/OUTPUT
Gas Bumi yang di Fasilitasi (kumulatif)
1. Diusulkan di-drop dari PN karena merupakan kegiatan rutin dan kegiatan ini tetap dilaksanakan.
2. Selain itu, target yang tertera sangat tergantung dari peran badan usaha, sementara sampai saat ini RIJTGBN yang menjadi dasar lelang oleh badan usaha masih belum ditetapkan.
Bappenas:
1. Apabila RIJTGBN sudah ditetapkan, maka RO ini kembali menjadi PN.
2. Perlu mempertimbangkan tindak lanjut terhadap studi pendahuluan atau kajian yang sudah dilakukan oleh BPH Migas terhadap rencana pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Trans Kalimantan.
Target 16.300 KM - -
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1,754,020 - -
Lokasi - -
4. Nomenklatur Lelang Ruas Transmisi dan atau Wilayah Jaringan Distribusi Dalam Rangka
Pemberian Hak Khusus
- - Disepakati
Indikator Jumlah Dokumen Lelang
Ruas Transmisi dan Atau Wilayah Jaringan Distribusi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus
- - Bappenas:
1. Apabila RIJTGBN sudah ditetapkan, maka RO ini kembali menjadi PN.
KESDM:
1. Diusulkan di-drop dari PN karena belum dilakukan lelang akibat belum ditetapkannya RIJTDGBN.
Target 1 Institusi - -
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2,055,872 - -
Lokasi - -
Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 1. Nomenklatur Volume Biofuel untuk
Domestik
Volume Biofuel untuk Domestik
Indikator Jumlah Pemanfaatan
Biofuel untuk Domestik
Jumlah Pemanfaatan Biofuel untuk Domestik
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2,420,000 2,420,000
Lokasi Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
2. Nomenklatur Penurunan Intensitas Energi Final
Penurunan Intensitas Energi Final
Indikator Jumlah Penurunan
Intensitas Energi Final
Jumlah Penurunan Intensitas Energi Final
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 3,647,303 3,647,303
Lokasi Pusat Pusat
3. Nomenklatur Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Label Hemat Energi pada Peralatan Pemanfaat Energi
Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Label Hemat Energi pada Peralatan Pemanfaat Energi
Indikator Jumlah Peralatan yang
Disusun SKEM-nya
Jumlah Peralatan yang Disusun SKEM-nya
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 486,155 486.155
Lokasi Pusat Pusat
4. Nomenklatur Monitoring TKDN Bidang Bioenergi
Monitoring TKDN Bidang Bioenergi Indikator TKDN PLT Bioenergi TKDN PLT Bioenergi
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 395,270 395,270
Lokasi Pusat Pusat
5. Nomenklatur Monitoring TKDN Bidang Panas Bumi
Monitoring TKDN Bidang Panas Bumi Indikator TKDN PLT Panas Bumi TKDN PLT Panas Bumi
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 500,000 500,000
Lokasi Pusat Pusat
6. Nomenklatur Monitoring TKDN PLT Surya
Monitoring TKDN PLT Surya
Indikator TKDN PLT Surya TKDN PLT Surya
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 100,000 100,000
Lokasi Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
7. Nomenklatur Monitoring TKDN PLT Bayu
Monitoring TKDN PLT Bayu
Indikator TKDN PLT Bayu TKDN PLT Bayu
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 50,000 50,000
Lokasi Pusat Pusat
8. Nomenklatur Monitoring TKDN PLT Air
Monitoring TKDN PLT Air
Indikator TKDN PLT Air TKDN PLT Air
Target 1 Produk 1 Produk
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 105,000 105,000
Lokasi Pusat Pusat
9. Nomenklatur Reduksi Gas Rumah
Kaca (GRK) Sektor ESDM
Reduksi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor ESDM
Indikator Jumlah Reduksi Emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor ESDM (Ribu Ton)
Jumlah Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor ESDM (Ribu Ton)
Target 1 Lembaga 1 Lembaga
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 540,097 540,097
Lokasi Pusat Pusat
Perencanaan, Pembangunan dan Pengawasan Infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
10. Nomenklatur PLTS Atap PLTS Atap
Indikator Jumlah Unit PLTS Atap Jumlah Unit PLTS Atap
Target 66 Unit 66 Unit
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 43,938,984 43.938.984
Lokasi 33 Provinsi 1. Aceh (2),
2. Sumatera Utara (2), 3. Riau (2),
4. Kepulauan Riau (2), 5. Sumatera Barat (2), 6. Jambi (2),
7. Bengkulu (2), 8. Sumatera Selatan
(2),
9. Bangka Belitung (2),
KEGIATAN/OUTPUT
10. Lampung (2), 11. Banten (2), 12. Jawa Barat (2), 13. Jawa Tengah (2), 14. DI Yogyakarta (2), 15. Jawa Timur (2), 16. Bali (2), 17. Nusa Tenggara
Barat (2), 18. Nusa Tenggara
Timur (2), 19. Kalimantan Barat
(2),
20. Kalimantan Tengah (2),
21. Kalimantan Timur (2),
22. Kalimantan Selatan (2),
23. Kalimantan Utara (1),
24. Sulawesi Utara (2), 25. Gorontalo (2), 26. Sulawesi Barat (2), 27. Sulawesi Tengah
(2),
28. Sulawesi Tenggara (2),
29. Sulawesi Selatan (2),
30. Maluku (2), 31. Maluku Utara (3), 32. Papua (3) , 33. Papua Barat (2)
11. Nomenklatur PLTMH PLTMH
Indikator Jumlah Unit PLTMH Jumlah Unit PLTMH
Target 1 Unit 1 Unit
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 25,200,000 25.200.000
Lokasi Kab. Pegunungan Arfak Papua/Papua Barat
12. Nomenklatur APDAL APDAL
KEGIATAN/OUTPUT
Indikator Jumlah Unit APDAL Jumlah Unit APDAL
Target 6.601 Unit 11.347 Unit
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 55,500,000 78.077.893 Lokasi Papua dan Papua Barat Papua : 10.517
1. Pegunungan Bintang : 4.419 2. Jayawijaya : 93 3. Lenny Jaya : 996 4. Boven Digoel: 142 5. Mappi: 550 6. Asmat : 348 7. Merauke : 1.221 8. Kerrom: 45 9. Mamberamo
Raya : 1.255 10. Sarmi : 57 11. Tolikara : 721 12. Yalimo : 670 Papua Barat : 830 13. Maybrat : 291 14. Fak-fak : 31 15. Kaimana : 120 16. Teluk Bintuni :
181
17. Teluk Wondama : 207
Kegiatan Pengelolaan Ketenagalistrikan
1. Nomenklatur Rekomendasi Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik Tepat Sasaran
Rekomendasi Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik Tepat Sasaran
Indikator Jumlah Rekomendasi
Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik Tepat Sasaran
Jumlah Rekomendasi Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik Tepat Sasaran
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 959,526 959,526 Lokasi
KEGIATAN/OUTPUT
2. Nomenklatur Rekomendasi Efisiensi Pembangkit dan Penurunan Susut Jaringan Tenaga Listrik
Rekomendasi Efisiensi Pembangkit dan Penurunan Susut Jaringan Tenaga Listrik
Indikator Jumlah Rekomendasi
Efisiensi Pembangkit dan Penurunan Susut Jaringan Tenaga Listrik
Jumlah Rekomendasi Efisiensi Pembangkit dan Penurunan Susut Jaringan Tenaga Listrik
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 222,274 222,274 Lokasi
3. Nomenklatur Rekomendasi
Percepatan Peningkatan Pasokan Tenaga Listrik 24 Jam/Hari
Rekomendasi Percepatan
Peningkatan Pasokan Tenaga Listrik 24 Jam/Hari Indikator
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 274,150 274,150 Lokasi
4. Nomenklatur Rekomendasi
Pengendalian Pembangunan Pembangkit Listrik
Rekomendasi Pengendalian Pembangunan Pembangkit Listrik
Indikator Jumlah Rekomendasi
Pengendalian Pembangunan Pembangkit Listrik
Jumlah Rekomendasi Pengendalian
Pembangunan Pembangkit Listrik
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.552,655 1.552,655 Lokasi
5. Nomenklatur Rekomendasi
Pengendalian
Pembangunan Jaringan Transmisi dan Gardu Induk
Rekomendasi Pengendalian
Pembangunan Jaringan Transmisi dan Gardu Induk
KEGIATAN/OUTPUT
Indikator Jumlah Rekomendasi
Pengendalian
Pembangunan Jaringan Transmisi dan Gardu Induk
Jumlah Rekomendasi Pengendalian
Pembangunan Jaringan Transmisi dan Gardu Induk
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.353,620 1.353,620 Lokasi
6. Nomenklatur Rekomendasi
Pengendalian
Pembangunan Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi
Rekomendasi Pengendalian
Pembangunan Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi
Indikator Jumlah Rekomendasi
Pengendalian
Pembangunan Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi
Jumlah Rekomendasi Pengendalian
Pembangunan Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.093,725 1.093,725 Lokasi
7. Nomenklatur Rekomendasi
Penguatan Pemenuhan Akses dan Konsumsi Listrik pada Masyarakat
Rekomendasi
Penguatan Pemenuhan Akses dan Konsumsi Listrik pada Masyarakat
Indikator Jumlah Rekomendasi
Penguatan Pemenuhan Akses dan Konsumsi Listrik pada Masyarakat
Jumlah Rekomendasi Penguatan Pemenuhan Akses dan Konsumsi Listrik pada Masyarakat
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 520,000 520,000
Lokasi -
8. Nomenklatur Rekomendasi
Pengendalian
Pengembangan Smart Grid dan Pelaksanaan
Rekomendasi Pengendalian
Pengembangan Smart Grid dan Pelaksanaan
KEGIATAN/OUTPUT
Kerjasama Sektor Ketenagalistrikan
Kerjasama Sektor Ketenagalistrikan
Indikator Jumlah Rekomendasi
Pengendalian
Pengembangan Smart Grid dan Pelaksanaan Kerjasama Sektor Ketenagalistrikan
Jumlah Rekomendasi Pengendalian
Pengembangan Smart Grid dan Pelaksanaan Kerjasama Sektor Ketenagalistrikan
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.050,000 1.050,000 Lokasi
9. Nomenklatur Rekomendasi Dukungan Sektor Ketenagalistrikan Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
Rekomendasi Dukungan Sektor Ketenagalistrikan Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
Indikator Jumlah Rekomendasi
Dukungan Sektor Ketenagalistrikan Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
Jumlah Rekomendasi Dukungan Sektor Ketenagalistrikan Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 350,000 350,000 Lokasi
10. Nomenklatur Rekomendasi
Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan pada Infrastruktur Pengisian Listrik pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Rekomendasi Penerapan Keselamatan
Ketenagalistrikan pada Infrastruktur Pengisian Listrik pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Indikator Jumlah Rekomendasi
Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan pada
Jumlah Rekomendasi Penerapan
Keselamatan
KEGIATAN/OUTPUT
Infrastruktur Pengisian Listrik pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Ketenagalistrikan pada Infrastruktur Pengisian Listrik pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Target 1 Rekomendasi
Kebijakan
1 Rekomendasi Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 222,128 222,128 Lokasi
11. Nomenklatur - Pemasangan
Sambungan Baru Listrik bagi Rumah Tangga Belum Berlistrik yang Tidak Mampu atau Berada di Daerah 3T
Indikator - Jumlah Pemasangan
Sambungan Rumah
Target - 20.000 SR
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) - 30.000,000
Lokasi - 23 Provinsi:
1. Aceh
2. Sumatera Utara 3. Riau
4. Kepulauan Riau 5. Bangka Belitung 6. Sumatera
Selatan 7. Banten 8. Jawa Barat 9. Jawa Tengah 10. DI Yogyakarta 11. Jawa Timur 12. NTT 13. Kalimantan
Barat 14. Kalimantan
Tengah 15. Kalimantan
Selatan 16. Kalimantan
Timur
KEGIATAN/OUTPUT
17. Kalimantan Utara 18. Sulawesi
Tenggara 19. Sulawesi
Selatan 20. Maluku 21. Maluku Utara 22. Papua Barat 23. Papua B PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI
Pendidikan Vokasi Sektor ESDM
1. Nomenklatur Mahasiswa Pendidikan Vokasi PEM AKAMIGAS
Mahasiswa Pendidikan Vokasi PEM
AKAMIGAS
Indikator Jumlah Mahasiswa PEM
AKAMIGAS
Jumlah Mahasiswa PEM AKAMIGAS
Target 1.040 orang 1.040 orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 26,393,654 26.393.654
Lokasi Kab. Blora Kab. Blora
2. Nomenklatur Mahasiswa Pendidikan Vokasi PEP Bandung
Mahasiswa Pendidikan Vokasi PEP Bandung
Indikator Jumlah Mahasiswa
Pendidikan PEP Bandung
Jumlah Mahasiswa Pendidikan PEP Bandung
Target 270 Orang 270 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 4,876,727 4,876,727
Lokasi Bandung Bandung
Pelatihan Vokasi Sektor ESDM
3. Nomenklatur Diklat Masyarakat Bidang KEBTKE
Diklat Masyarakat Bidang KEBTKE Indikator Jumlah Peserta Diklat
Masyarakat Bidang KEBTKE
Jumlah Peserta Diklat Masyarakat Bidang KEBTKE
Target 180 Orang 250 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2,089,209 2.712.920
Lokasi Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
4. Nomenklatur Diklat Industri Bidang KEBTKE
Diklat Industri Bidang KEBTKE
Indikator Jumlah Peserta Diklat Industri PPSDM EBTKE
Jumlah Peserta Diklat Industri PPSDM EBTKE
Target 2.500 Orang 2.500 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 3,873,455 2.652.000
Lokasi Pusat Pusat
5. Nomenklatur Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Ketenagalistrikan dan EBTKE
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Ketenagalistrikan dan EBTKE
Indikator Jumlah Peserta
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor KEBTKE
Jumlah Peserta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor KEBTKE
Target 3.750 Orang 3.750 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 4,777,280 4.771.900
Lokasi Pusat Pusat
6. Nomenklatur Diklat Masyarakat Bidang Minyak Dan Gas Bumi
Diklat Masyarakat Bidang Minyak Dan Gas Bumi
Indikator Jumlah Peserta
Pelatihan Masyarakat Bidang Minyak dan Gas Bumi
Jumlah Peserta Pelatihan Masyarakat Bidang Minyak dan Gas Bumi
Target 200 Orang 300 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2,850,915 4.423.082
Lokasi Kab. Blora Kab. Blora
7. Nomenklatur Diklat Industri Bidang Minyak Dan Gas Bumi
Diklat Industri Bidang Minyak Dan Gas Bumi Indikator Jumlah Peserta Diklat
Industri Bidang Minyak dan Gas Bumi
Jumlah Peserta Pelatihan Industri Bidang Minyak dan Gas Bumi
Target 7.500 Orang 7.500 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 9,726,796 9.726.796
Lokasi Kab. Blora Kab. Blora
KEGIATAN/OUTPUT
8. Nomenklatur Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Minyak dan Gas Bumi
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Minyak dan Gas Bumi
Indikator Jumlah Peserta
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Minyak dan Gas Bumi
Jumlah Peserta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Minyak dan Gas Bumi
Target 14.000 Orang 14.000 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 5,356,132 5.356.132
Lokasi Kab. Blora Kab. Blora
9. Nomenklatur Diklat Masyarakat Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Diklat Masyarakat Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Indikator Jumlah Peserta Diklat Masyarakat Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Jumlah Peserta Diklat Masyarakat Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Target 1.000 Orang 1.000 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 9,500,000 9.500.000
Lokasi Bandung Bandung
10. Nomenklatur Diklat Industri Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Diklat Industri Bidang Geologi, Mineral dan Batubara
Indikator Jumlah Peserta Diklat Industri Bidang Geominerba
Jumlah Peserta Diklat Industri Bidang Geominerba
Target 5.500 Orang 5.500 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 16,921,362 16.921.362
Lokasi Bandung Bandung
11. Nomenklatur Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Geologi, Mineral dan Batubara
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Geologi, Mineral dan Batubara
Indikator Jumlah Peserta
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Geominerba
Jumlah Peserta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor Geominerba
Target 2.500 Orang 2.500 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 5,786,400 5.786.400
KEGIATAN/OUTPUT
Lokasi Bandung Bandung
12. Nomenklatur Diklat Masyarakat Bidang Tambang Bawah Tanah
Diklat Masyarakat Bidang Tambang Bawah Tanah Indikator Jumlah Peserta Diklat
Masyarakat Bidang Tambang Bawah Tanah
Jumlah Peserta Diklat Masyarakat Bidang Tambang Bawah Tanah
Target 224 Orang 300 Orang
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2,433,690 4.001.506
Lokasi Kab. Sawahlunto Kab. Sawah Lunto
C. PROGRAM MITIGASI DAN PELAYANAN GEOLOGI Mitigasi dan Pelayanan Kebencanaan Geologi 1. Nomenklatur Sistem Mitigasi Bencana
Geologi Yang Dikembangkan
Sistem Mitigasi Bencana Geologi Yang Dikembangkan
Indikator Jumlah Lokasi Sistem
Mitigasi Bencana Geologi yang Dikembangkan
Jumlah Lokasi Sistem Mitigasi Bencana Geologi yang Dikembangkan
Target 5 Lokasi 5 Lokasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 13.164.843 13.164.843
Lokasi 1. G. Awu, Sulawesi
Utara
2. G. Krakatau, Banten 3. G. Tangkuban
Parahu, Jawa Barat 4. G. Arjunowelirang,
Jawa Timur 5. Kab. Malang, Jawa
timur
1. G. Awu, Sulawesi Utara
2. G. Krakatau, Banten 3. G. Tangkuban
Parahu, Jawa Barat 4. G. Arjunowelirang,
Jawa Timur 5. Kab. Malang, Jawa
timur 2. Nomenklatur Peta Zona Kerentanan
Likuifaksi
Peta Zona Kerentanan Likuifaksi
Indikator Jumlah Rekomendasi
Zona Kerentanan Likuifaksi
Jumlah Rekomendasi Zona Kerentanan Likuifaksi
Target 2 Rekomendasi 2 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 724.652 724.652
Lokasi 1. Kebumen, Jawa
Tengah
1. Kebumen, Jawa Tengah
KEGIATAN/OUTPUT
2. Pandeglang, Banten 2. Pandeglang, Banten 3. Nomenklatur Rekomendasi Geologi
Penurunan Muka Tanah di
Kawasan Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa (PATGTL)
Rekomendasi Geologi Penurunan Muka Tanah di
Kawasan Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa (PATGTL)
Indikator Jumlah Rekomendasi
Geologi Penurunan Muka Tanah di Kawasan Pesisir Utara Pulau Jawa
Jumlah Rekomendasi Geologi Penurunan Muka Tanah di Kawasan Pesisir Utara Pulau Jawa
Target 3 Rekomendasi 3 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.200.000 1.200.000
Lokasi 1. Kota Surabaya
2. Kab. Bekasi 3. Kab. Subang
1. Kota Surabaya 2. Kab. Bekasi 3. Kab. Subang
4. Nomenklatur Rekomendasi
Penyelidikan Geologi Terpadu untuk Penataan Ruang
Rekomendasi Penyelidikan Geologi Terpadu untuk Penataan Ruang
Indikator Jumlah Rekomendasi
Penyelidikan Geologi untuk Penataan Ruang (Kawasan)
Jumlah Rekomendasi Penyelidikan Geologi untuk Penataan Ruang (Kawasan)
Target 4 Rekomendasi 4 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2.421.149 2.421.149
Lokasi 1. Kota Yogyakarta
2. Nias, Sumut 3. Aceh Besar, NAD 4. Minahasa, Sulut
1. Kota Yogyakarta 2. Nias, Sumut 3. Aceh Besar, NAD Minahasa, Sulut 5. Nomenklatur Rekomendasi Geologi
Hasil Pemantauan Penurunan Muka Tanah di Cekungan Air Tanah Jakarta (BKAT)
Rekomendasi Geologi Hasil Pemantauan Penurunan Muka Tanah di Cekungan Air Tanah Jakarta (BKAT)
Indikator Jumlah Titik
Pemantauan
Jumlah Titik Pemantauan Target 100 pemantauan titik 100 pemantauan titik
KEGIATAN/OUTPUT
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 436.860 436.860
Lokasi CAT Jakarta CAT Jakarta
6. Nomenklatur Peta Kawasan Rawan
Bencana Geologi
Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi
Indikator Jumlah Peta Geologi
Gunung Api dan Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi
Jumlah Peta Geologi Gunung Api dan Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi
Target 13 Peta 13 Peta
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.645.289 1.645.289
Lokasi Pemetaan Geologi
Gunungapi:
1. G. Lokon, Sulawesi Utara
2. G. Rinjani, NTB Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Bencana Gunungapi:
1. G. Colo, Sulawesi Tengah
2. G. Gamalama, Maluku Utara 3. Pematang Bata,
Lampung Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi:
1. Likupang, Sulawesi Utara
2. Teluk Weda, Maluku Utara
Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tsunami:
1. Likupang, Sulawesi Utara
2. Teluk Weda, Maluku Utara
Pemetaan Geologi Gunungapi:
1. G. Lokon, Sulawesi Utara
2. G. Rinjani, NTB Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Bencana Gunung Api:
1. G. Colo, Sulawesi Tengah
2. G. Gamalama, Maluku Utara 3. Pematang Bata, Lampung
Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi:
1. Likupang, Sulawesi Utara
2. Teluk Weda, Maluku Utara
Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tsunami:
1. Likupang, Sulawesi Utara
2. Teluk Weda, Maluku Utara
KEGIATAN/OUTPUT
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah:
1. Kab, Sinjai, Sulawesi Selatan
2. Kab Kerinci, Jambi 3. Kab. Tanggamus,
Lampung
4. Kab. Buleleng, Bali
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah:
1. Kab, Sinjai, Sulawesi Selatan
2. Kab Kerinci, Jambi 3. Kab. Tanggamus, Lampung
4. Kab. Buleleng, Bali
7. Nomenklatur Pos Pengamatan
Gunungapi yang Dikembangkan
Pos Pengamatan Gunungapi yang Dikembangkan
Indikator Jumlah Pos Pengamatan
Gunungapi yang Dikembangkan
Jumlah Pos Pengamatan Gunungapi yang Dikembangkan
Target 4 Pos Pengamatan
Gunung Api
4 Pos Pengamatan Gunung Api Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 7.840.799 7.840.799
Lokasi 1. Pos PGA Arjuno
Welirang
2. Pos PGA Sinabung 3. Pos PGA Iya 4. Pos PGA Merapi
Kaliurang
1. Pos PGA Arjuno Welirang, Jawa Timur
2. Pos PGA Sinabung, Sumatera Utara 3. Pos PGA Iya, NTT 4. Pos PGA Merapi
Kaliurang, DI Yogyakarta Data, Informasi, Rekomendasi dan Layanan Geologi
8. Nomenklatur Jaringan Pemantauan Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah
Jaringan Pemantauan Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah
Indikator Jumlah Cekungan Air
Tanah (CAT)
Jumlah Cekungan Air Tanah (CAT)
Target 4 CAT 4 CAT
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 9.000.000 9.000.000
KEGIATAN/OUTPUT
Lokasi 1. Tegal
2. Brebes 3. Ngawi 4. Ponorogo 5. Gunung Kidul 6. Wonogiri
1. Tegal 2. Brebes 3. Ngawi 4. Ponorogo 5. Gunung Kidul 6. Wonogiri 9. Nomenklatur Rekomendasi Teknis
Pengusahaan Air Tanah
Rekomendasi Teknis Pengusahaan Air Tanah
Indikator Jumlah Rekomendasi
Teknis Pengusahaan Air Tanah
Jumlah Rekomendasi Teknis Pengusahaan Air Tanah
Target 250 Rekomendasi 250 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.789.783 1.789.783
Lokasi Provinsi DKI
Jakarta, Pusat
CAT Jakarta
10. Nomenklatur Rekomendasi
Keprospekan Migas
Rekomendasi Keprospekan Migas
Indikator Jumlah Rekomendasi
Keprospekan Migas
Jumlah Rekomendasi Keprospekan Migas
Target 4 Rekomendasi 4 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 3.652.311 3.652.311
Lokasi 1. Rangkas, Jabar
2. Kuningan, Jabar 3. Pangkalanbuun 4. Cekungan Jatim
1. Rangkas, Jabar 2. Kuningan, Jabar 3. Pangkalanbuun 4. Cekungan Jatim 11. Nomenklatur Warisan Geologi yang
ditetapkan
Warisan Geologi yang ditetapkan
Indikator Jumlah Penetapan
Warisan Geologi
Jumlah Penetapan Warisan Geologi
Target 4 Warisan Geologi 4 Warisan Geologi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2.105.116 2.105.116
Lokasi 1. Jawa Timur
2. Kalimantan Timur 3. Kalimantan Selatan 4. Gorontalo
1. Jawa Timur 2. Kalimantan Timur 3. Kalimantan Selatan 4. Gorontalo
12. Nomenklatur Rekomendasi
Keprospekan Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumiv
Rekomendasi Keprospekan Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi
KEGIATAN/OUTPUT
Indikator Jumlah Rekomendasi
Keprospekan Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi
Jumlah Rekomendasi Keprospekan Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi
Target 2 Rekomendasi 3 Rekomendasi (1
rekomendasi update- ting cisolok)
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1,051,729 38.251.729
Lokasi Provinsi Jawa Barat,
Provinsi Sumatera Barat
1. Kab Lima Puluh Kota, Prov Sumatera Barat.
2. Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat
3. Cisolok
13. Nomenklatur Rekomendasi
Keprospekan Sumber Daya Batubara, Gambut, dan Gas Metana Batubara
Rekomendasi Keprospekan Sumber Daya Batubara, Gambut, dan Gas Metana Batubara
Indikator Jumlah Rekomendasi
Sumber Daya Batubara, Gambut dan Gas Metan Batubara
Jumlah Rekomendasi Sumber Daya Batubara, Gambut dan Gas Metan Batubara
Target 4 Rekomendasi 4 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.911.010 1.911.010
Lokasi 1. Laung Tuhup, Kab.
Murung Raya, Prov.
Kalimantan Tengah 2. Batulicin, Kab.
Tanah Bumbu, Prov.
Kalimantan Selatan 3. Kab. Mempawah,
Provinsi Kalimantan Barat
4. Pulau Buton, Prov.
Sulawesi Tenggara
1. Laung Tuhup, Kab.
Murung Raya, Prov.
Kalimantan Tengah 2. Batulicin, Kab.
Tanah Bumbu, Prov.
Kalimantan Selatan 3. Kab. Mempawah,
Provinsi Kalimantan Barat
4. Pulau Buton, Prov.
Sulawesi Tenggara
14. Nomenklatur Rekomendasi
Keprospekan Sumber Daya Mineral
Rekomendasi Keprospekan Sumber Daya Mineral
KEGIATAN/OUTPUT
Indikator Jumlah Rekomendasi
Wilayah Keprospekan Mineral
Jumlah Rekomendasi Wilayah Keprospekan Mineral
Target 8 Rekomendasi 7 Rekomendasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 4.461.018 4.461.018
Lokasi 1. Kab. Tapanuli Utara,
Prov. Sumatera Utara 2. Ketungau-Marakai,
Kab. Sintang, Prov.
Kalimantan Barat 3. Watulimo, Kab.
Trenggalek, Prov.
Jawa Timur 4. Hulawa, Kab.
Gorontalo, Prov.
Gorontalo
5. Kab. Mandailingnatal, Prov. Sumatera Utara 6. Kab. Nagan Raya,
Prov. Aceh 7. Kab. Kolaka, Prov.
Sulawesi Tenggara 8. Pulau Seram,
Provinsi Maluku
1. Kab. Tapanuli Utara, Prov.
Sumatera Utara 2. Watulimo, Kab.
Trenggalek, Prov.
Jawa Timur 3. Hulawa, Kab.
Gorontalo, Prov.
Gorontalo 4. Kab.
Mandailingnatal, Prov. Sumatera Utara
5. Kab. Nagan Raya, Prov. Aceh 6. Kab. Kolaka, Prov.
Sulawesi Tenggara 7. Pulau Seram,
Provinsi Maluku 15. Nomenklatur Peta Bersistem dan
Bertema
Peta Bersistem dan Bertema
Indikator Jumlah Peta Geologi
Bersistem dan Bertema
Jumlah Peta Geologi Bersistem dan Bertema
Target 10 Peta 10 Peta
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2.480.234 2.480.234
Lokasi 1. Kab. Semarang
2. Kab. Pekalongan
1. Kab. Semarang 2. Kab. Pekalongan 16. Nomenklatur Pusat Informasi Geologi Pusat Informasi Geologi
Indikator Jumlah Unit Pusat
Informasi Geologi
Jumlah Unit Pusat Informasi Geologi
Target 1 Lokasi 1 Lokasi
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2.564.162 2.564.162
Lokasi Ciletuh, Sukabumi Ciletuh, Kab. Sukabumi
D. PROGRAM PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
KEGIATAN/OUTPUT
Pengelolaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara 1. Nomenklatur Draft Kebijakan Rencana
Produksi dan
Pemanfaatan Batubara Untuk Kebutuhan Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara
Draft Kebijakan Rencana Produksi dan
Pemanfaatan Batubara Untuk Kebutuhan Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara Indikator Jumlah Draft Kebijakan
Rencana Produksi dan Kebutuhan Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara
Jumlah Draft Kebijakan Rencana Produksi dan Kebutuhan Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara
Target 2 Draft Kebijakan 2 Draft Kebijakan
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.410.000 1.410.000
Lokasi Pusat Pusat
2. Nomenklatur Draft Kebijakan
Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batubara
Draft Kebijakan Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batubara Indikator Jumlah Draft Kebijakan
Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batubara
Jumlah Draft Kebijakan Percepatan
Peningkatan Nilai Tambah Batubara Target 2 Draft Kebijakan 2 Draft Kebijakan Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 1.175.991 1.175.991
Lokasi Pusat Pusat
3. Nomenklatur Luasan Reklamasi dan Pascatambang Berbasis Teknologi Penginderaan Jauh
Luasan Reklamasi dan Pascatambang Berbasis Teknologi Penginderaan Jauh
Indikator Luas Reklamasi dan
Paskatambang Berbasis Teknologi Pengindraan Jauh
Luas Reklamasi dan Paskatambang
Target 7.050 Hektar 7.050 Hektar
Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 966.282 966.282
Lokasi Pusat Pusat
KEGIATAN/OUTPUT
4. Nomenklatur Tingkat Implementasi P3DN dan Peningkatan TKDN pada Subsektor Pertambangan Batubara
Tingkat Implementasi P3DN dan Peningkatan TKDN pada Subsektor Pertambangan Batubara
Indikator Persentase
Implementasi P3DN dan TKDN pada Subsektor Pertambangan Batubara
Persentase
Implementasi P3DN dan TKDN pada Subsektor Pertambangan Batubara
Target 79,5% (P3DN)/ 14%
(TKDN)
79,5% (P3DN)/ 14%
(TKDN) Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 925,057 925,057
Lokasi Pusat Pusat
5. Nomenklatur Hasil Monitoring Pembangunan Fasilitas Pengolahan Pemurnian Mineral dalam Negeri
Hasil Monitoring Pembangunan Fasilitas Pengolahan Pemurnian Mineral dalam Negeri Indikator Jumlah Smelter yang di
Monitor
Pembangunannya (Kumulatif)
Jumlah Smelter yang di Monitor
Pembangunannya (Kumulatif)
Target 20 Perusahaan/Smelter 20 Perusahaan/Smelter Alokasi Anggaran (Ribu Rp) 2.619.160 2.619.160
Lokasi 1. PT Freeport
Indonesia – Gresik, Jawa Timur 2. PT Amman Mineral
Nusa Tenggara – Sumbawa Barat, NTB 3. PT Sebuku Iron
Lateritic Ore – Kotabaru, Kalimantan Selatan
4. PT Kalbar Bumi Perkasa – Sanggau, Kalimantan Barat 5. PT Telaga Bintan Jaya – Kepulauan Riau
1. PT Freeport Indonesia – Gresik, Jawa Timur 2. PT Amman Mineral
Nusa Tenggara – Sumbawa Barat, NTB
3. PT Sebuku Iron Lateritic Ore – Kotabaru,
Kalimantan Selatan 4. PT Kalbar Bumi
Perkasa – Sanggau, Kalimantan Barat