• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK PEMESINAN LANJUT. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Pemesinan Lanjut. Disusun Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK PEMESINAN LANJUT. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Pemesinan Lanjut. Disusun Oleh :"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK PEMESINAN LANJUT

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Pemesinan Lanjut

Disusun Oleh :

Dwi Noor Cahyo (K2514027)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas laporan praktik pemesinan lanjut.

Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pemesinan Lanjut.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr.Eng. Nyenyep Sri Wardani, M.T. selaku dosen mata kuliah Praktik Pemesinan Lanjut.

2. Orang tua kami yang telah membantu secara material dan doa.

3. Frandhoni Utomo selaku asisten dosen yang telah ikut membimbing selama praktik

4. Rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

5. Teman-teman yang memberikan saran dan bantuan dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan sebaik–

baiknya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, pembahasan ataupun penulisannya, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah Praktik Pemesina Lanjut guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk kita dalam mengembangkan wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

Surakarta,18 Desember 2016

Penulis

DAFTAR GAMBAR

1

(3)

Gambar 1. ...

DAFTAR ISI

2

(4)

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Praktik Pemesinan Lanjut...

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar...

C. Tujuan Praktik Pemesinan Lanjut...

BAB II. PEMBUATAN BENDA KERJA

A. Mesin dan Alat yang Digunakan...

1. Mesin Gergaji...

2. Mesin Bubut...

3. Mesin Sekrap...

4. Mesin Frais...

B. Gambar dan Dokumentasi Benda...

1. Bahan Dasar...

2. Benda Jadi...

C. Langkah-langkah Pengerjaan...

D. Perhitungan...

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN...

3

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah teori permesinan pada semeter tiga ini maka kami memilih bengkel carlos tech sebagai objek kami dalam melakukan observasi, ada banyak hal yang melatar belakangi kami untuk melakukan observasi bengkel agar kami mendapatkan informasi dan memehami secara lengkap mengenai mesin perkakas yang lengkap dan akurat.

Dalam bidang teknik mesin, pasti terdapat ruang praktek atau bengkel permesinan. Di bengkel permesinan pastinya terdapat banyak berbagai macam alat yang berkaitan dengan mesin, dan pastinya sebelum menggunakan mesin yang ada di bengkel permesinan pastinya juga dilakukan instalasi mesin atau pemasangan mesin, seperti menginstal mesin bubut, mesin bor, dan mesin frais dan pengaturan layout pada bengkel permesinan seperti membuat dudukan untuk setiap mesin, ukuran ventilasi, jumlah pintu, jumlah ruang yang ada di dalam bengkel permesinan. Selain itu di dalam bengkel permesinan harus terdapat pengorganisasian sarana dan prasarana bengkel yang meliputi pengorganisasian ruangan, pengorganisasian peralatan mesin, pengorganisasian instlasi listrik, pembuangan limbah dan salrran air dan pengorganisasian bahan praktek pada bengkel permesinan.

B. Tujuan Observasi

Tujuan diadakannya observasi identifikasi mesin perkakas adalah sebagai berikut:

1. Dapat menerapkan teori dan menganalisa proses kerja dari mesin bubut, mesin freis, mesin gergaji, mesin hobbing.

2. Dapat mengoperasikan dan mengetahui komponen-komponen mesin bubut, mesin freis, , mesin gergaji, mesin hobbing.

3. Menambah pengetahuan yang bermanfaat mengenai proses produksi yang meliputi mesin bubut, mesin freis, , mesin gergaji, mesin hobbing.

BAB II

PEMBUATAN BENDA KERJA

(6)

A. Identifikasi Mesin dan Alat yang Digunakan 1. Mesin Gergaji

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel- bengkel produksi.

Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar.

Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.

Komponen Mesin Gergaji

Keterangan :

1. Mata Gergaji : sebagai mata potong dari mesin

Dapat terbuat dari karbon satau HSS dengan hanya mata (gigi) saja yang dikeraskan atau seluruh bagiannya. Semakin kecil sudut buang bilah gergaji, maka makin keras bahan yang dapt dipotongnya. Ukuran bilah gergaji (dalam panjang) :

 8 inchi (203,2 mm)

 10 inchi (254 mm)

 12 inchi (304,8 mm)

Dimensi bilah gergaji, pada umumnya bilah gergaji memiliki dimensi:

(7)

a) Lebar : ½ inchi (12,7 mm) b) Tebal : 0,25 inchi (0,635 mm)

c) Jarak antara gigi pada bilah gergaji disebut pitch, dan hanya dengan satuan inchi.

d) Pitch = 1/8 menyatakan bahwa dalam 1 inchi (25,4 mm) terdapat 18 gigi.

e) Umumnya pitch pada bilah gergaji : 4, 18, 24, dan 32 gigi/inchi f) Ukuran pitch 18 hanya dapat digunakan untuk mengerjakan

pekerjaan secara umum.

g) Untuk pekerjaan yang bersifat spesifik, ukuran pitch perlu disesuaikan dengan bahannya.

h) Secara umum pemilihan bilah gergaji dengan pertimbangan : pilih ukuran bilah gergaji dengan jumlah gigi yang sedikit atau kasar (nilai pitchnya kecil), akan terbentuk celah lebih lebar, penggergajian akan berlangsung secara cepat.

2. Pully/ roda penggerak

Untuk melakukan putaran motor 3. Tuas roda penggerak

Meneruskan tenaga dari motor ke rangka mesin 4. Ragum

Sebagai alat penjepit benda kerja yang akan dipotong.

5. Tuas Pengatur Ragum

Untuk mengatur ragum agar dapat menjepit benda kerja dengan kencang.

6. Rangka mesin 7. Meja Gergaji 8. Handle/ tuas saklar

Merupakan tuans untuk menyalakan mesin atau mematikan mesin.

9. Selang penyemprot pendingin

Selang ini akan menyemprotkan cairan pendingin saat benda kerja mulai dilakukan pemotongan.

2. MESIN BUBUT

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu.

Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda

(8)

kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Komponen Utama Mesin Bubut

Komponen Utama Mesin Bubut Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara lain.

Sumber : Dokumen Pribadi

Sumber : Dokumen Pribadi Komponen-komponen mesin Bubut :

A. Head Stock B. Main Spindle C. Chuck D. Tool Post

E. Alas/Meja Mesin (Bed machine) F. Transporter atau poros transporter G. Sumbu pembawa atau poros pembawa H. Eretan (cariage/support)

(9)

I. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama J. Lampu

K. Kepala lepas atau Tail Stock

Fungsi masing-masing komponen mesin bubut:

A. Head Stock

Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat buah keping dengan garis tengah yang berbeda, roda tingkat diputar oleh suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.

Sumber : Dokumen Pribadi B. Main Spindle

Sumber : Dokumen Pribadi

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain

C. Chuck

Cekam adalah salahsatu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk menjepit/ mengikat benda kerja pada proses pembubutan.

(10)

Sumber : Dokumen Pribadi D. Tool Post

Sumber : Dokumen Pribadi

Penjepit/ pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool post).

Pemegang pahat standar

Pengertian rumah pahat standar adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubut dilakukan dengan dengan cara yang standar, yaitu dengan mengencangkan baut-baut yang terdapat pada pemegang pahat.

Pemegang pahat standar, bila dilihat dari dudukannya terdapat dua jenis yaitu, dudukan pahat satu dan empat. Pemegang pahat dengan dudukan satu, hanya dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat bubut sebanyak satu buah, sedangkan pemegang pahat dengan dudukan empat dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat sebanyak empat buah sekaligus, sehingga bila dalam proses pembubutan membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut akan lebih praktis prosesnya bila dibandingkan menggunakan pemegang pahat dudukan satu.

Pemegang Pahat Dapat disetel (Adjustable Tool Post)

(11)

Pengertian rumah pahat dapat disetel adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut dapat disetel ketinggiannya tanpa harus memberI ganjal, karena pada bodi pemegang pahat sudah terdapat dudukan rumah pahat yang desain konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang dengan mudah dapat menyetel, mengencangkan dan mengatur ketinggian pahat bubut. Jenis pemegang pahat dapat disetel ini bila dilihat dari konstruksi dudukan rumah pahatnya terdapat dua jenis yaitu, pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah dan pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah lebih dari satu/ multi.

Untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah, karena hanya terdapat dudukan rumah pahat satu buah apabila ingin mengganti jenis pahat yang lain harus melepas terlebih dahulu rumah pahat yang sudah terpasang sebelumya. Sedangkan untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat lebih dari satu (multi), pada rumah pahatnya dapat dipasang dua buah atau lebih rumah pahat, sehingga apabila dalam proses pembubutan memerlukan beberapa jenis pahat bubut akan lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena tidak harus melepas/ membongkar pasang rumah pahat yang sudah terpasang sebelumnya.

E. Alas/Meja Mesin (Bed machine)

Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu a) Tempat kedudukan kepala lepas

b) Tempat kedudukan eretan (cariage/support) c) Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)

Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat saat membubut. Bentuk alas/ meja mesin bubut bermacam- macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/ meja mesin bubut memilki permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran serta kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar dan stabil sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi. Apabila alas ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan hasil pembubutan yang tidak baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.

(12)

Sumber : Dokumen Pribadi F. Transporter atau poros transporter

Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium dengan jenis ulir whithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 - 8 mm.

Sumber : Dokumen Pribadi G. Sumbu pembawa atau poros pembawa

Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.

H. Eretan (cariage/support)

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.

(13)

Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis ataupun manual.

Sumber : Dokumen Pribadi I. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

Sumber : Dokumen Pribadi

Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin.

J. Lampu

Sebagai penerang saat mengukur bagian dalam atau tersulit saat benda kerja dicekam di chuck.

K. Kepala lepas atau Tail Stock

Sumber : Dokumen Pribadi

(14)

Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang diatas mesin berfungsi

a) Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut b) Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor c) Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor

d) Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas dua bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut.ikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila.

e) Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat

f) Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan pembubutan yang tirus.

3. MESIN FRAIS

Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 1.) yang digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya disebut Mesin Frais (Milling Machine).

Bagian-bagian Utama Mesin Frais 1. Head

Merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk

menggerakkan spindel.

2. Spindel

Merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).

3. Arbor (poros tempat cutter/pahat frais)

Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasng pada sumbu utama. Arbor juga disebut poros frais, berfungsi sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), pada ujungnya berbentuk tirus dan ujung

(15)

lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisau-pisau frais sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27, dan 23 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 11/4 inch. Arbor dibuat dari baja paduan yang tahan puntiran dan bengkokan.

4. Arbor support

Merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.

5. Column

Column berfungsi untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.

6. Knee

Merupakan bagian yang terapsang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.

7. Saddle

Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator secara manual dengan mengatur handwheel maupun secara otomatis. Saddle

digunakan untuk menopang meja.

8. Feed dial

Feed dial digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.

9. Crossfeed handwhell

Crossfeed handwhell digunakan unruk menggerakkan meja (bed) secara hroisontal di depan column.

10. Base

Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin) 11. Kepala pembagi

Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas.

12. Kepala lepas

Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang, kepala lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.

(16)

13. Meja putar

Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.

14. Ragum (tanggem penjepit/facing fixture vise) Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja.

4. PERLENGKAPAN – PERLENGKAPAN MESIN PERKAKAS a) Cekam (Chuck)

Cekam adalah salahsatu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk menjepit/ mengikat benda kerja pada proses pembubutan. Jenis alat ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, cekam sepusat (self centering chuck) dan cekam tidak sepusat (independent chuck). Pengertian cekam sepusat adalah, apabila salahsatu rahang digerakkan maka keseluruhan rahang yang terdapat pada cekam akan bergerak bersama-sama menuju atau menjaui pusat sumbu. Maka dari itu, cekam jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja yang benar-benar sudah silindris.

Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat adalah, masing-masing rahang dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan rahang lainnya tidak mengikuti.

Maka jenis cekam ini digunakan untuk mencekam benda-benda yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih mudah disetel kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis cekam ini pada umunya memilki rahang empat.

b) Senter

Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut

(17)

tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat.

Sementara pada sisi yanglainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dansenter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail stock center).

c) Pahat Bubut

Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut.

Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam- logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahatalur, pahat ulir, dan pahat bentuk.

Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kan.

(18)

d) Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus millimeter. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengukur benda dari sisi luar dengan cara diapit.

b. Untuk mengukur sisi dalam benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa) dengan cara diulur.

c. Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan atau menusukkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Perlengkapan-perlengkapan lain : 1. Penggaris Siku

Penggaris siku merupakan alat yang umum digunakan untuk mengukur siku (sudut 90O). Dari dua sambungan baik siku bagian dalam ataupun siku bagian luar penggaris siku biasanya terbuat dari dua bagian yang berbeda yang disatukan. Penggaris siku terdiri dari bagian lengan dan bilah yang memiliki skala ukur seperti penggaris biasa. Biasanya pembuatan bagian lengan dibuat alur untuk memasikkan bilah. Penggunaan penggaris siku dilakukan dengan memastikan salah satu bagian menjadi acuan, kemudian tempelkan dengan kuat lengan pada bagian acuan tersebut, perhatikan pada sisi bilahnya, apabila terdapat rongga atau celahpada ujung bilah, berarti sudut benda kerja lebih dari 90O , akan tetapi bila terdapat celah atau bilah pada bagian pangkal bilah berarti sudut benda kurang dari 90O.

(19)

2. Palu

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu digunakan untuk memukul-mukul benda kerja agar permukaan benda kerja halus.

3. Kunci Pas

Kunci pas digunakan untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan mur yang telah dilonggarkan dengan kunci ring. Kontruksi kunci Pas, kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu logam paduan chrome vanadium, kunci ini mepunyai tangkai (shank) dengan kepala di masing masing ujung yang membuat sudut 15 derajat terhadap tangkainya.

Spesifikasi kunci Pas, Satuan ukuran kunci pas terdiri dari mm (metrik) dan inch (imperial). Untuk satuan metric ukuran a mm hingga 80 mm. Tetapi yang umum digunakan di otomotif adalah 6 mm dengan kenaikan setiap 1 mm hingga ukuran 36 mm, kecuali ukuran 31,33,34 dan 35 mm tidak disediakan.

4. Kunci Inggris

(20)

Sumber : Dokumen Pribadi

Kunci Inggris adalah kunci yang digunakan untuk melepas atau mengencangkan mur baut dimana ukuran kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk beban berat. Kunci inggris harus benar-benar sesuai dengan ukuran mur atau baut tanpa membuat kepala mur dan baut menjadi bulat.

5. Kunci Tool Post

Kunci tool post merupakan salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut yang berbentuk eksentrik yang berada pada kepala tool post.

CARA KERJA MESIN PERKAKAS SECARA UMUM 1. Cara Kerja Mesin Bubut

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.

Bentuk dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata :

a. Dengan benda kerja yang berputar

(21)

b. Dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool)

Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. Proses bubut permukaan/surface turning adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata ,tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.

Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja.

Demikian juga proses bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalaman potong sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturannya (seting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.

2. Cara Kerja Mesin Gergaji

Banyak terdapat variasi metode penghantaran gergaji terhadap benda kerja, namun secara umum, metode penghantaran gergaji terhadap benda kerja dapat dikelompok kan sebagai hantaran positif atau tekanan seragam.

Suatu hantaran positif mempunyai kedalaman pemotongan yang tetap dan pasti untuk setiap langkah dan tekanan pada pisau bergantung langsung pada banyak nya gigi yang bersinggungan dengan benda kerja. Misalnya untuk memotong poros, maka tekanan awal pemotongan bersifat ringan, tetapi maksimum pada titik pusat benda kerja, hal ini sesungguhnya suatu kerugian, sebab gergaji ini dihalangi untuk memotong cepat pada awal. Dengan menggunakan hantaran seragam, maka tekanan konstan sepanjang waktu, tidak memperhitungkan jumlah gigi yang bersinggungan, sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kedalaman pemotongan bervariasi terbalik dengan banyaknya gigi yang menyinggung benda kerja, oleh karena itu tekanan maksimum yang diguna kan tergantung kepada beban maksimum yang dapat ditahan gigi tunggal.

Tipe yang paling sederhana dari mesin ini adalah dari jenis hantaran gravitasi, yaitu pisau gergaji ditekan ke dalam benda kerja oleh berat dari gergaji dan

(22)

rangkanya sendiri. Disamping itu ada juga yang diberi pemberat dengan mengapitkan nya pada kerangka gergaji untuk menambah tekanan potong atau menggunakan sistem pegas.

Penggerak yang paling sederhana untuk rangka gergaji adalah menggunakan engkol berputar pada kecepatan seragam. Karena waktu yang digunakan untuk langkah balik sama dengan waktu untuk langkah maju, maka pengaturan ini hanya mengambil waktu 50 % saja. Gergaji besi digunakan memotong benda kerja seperti logam batangan, baja profil, lembaran logam lainnya yang terlalu tebal untuk digunting. Dimana gergaji besi (hacksaw)ini digerakkan oleh tenaga manusia (tanpa mesin).

3. Cara Kerja Mesin Freis

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan suatu gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja

BAB III

(23)

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan survey yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin harus dapat membaca, menganalisa, dan membuat gambar teknik. Karena gambar teknik adalah awal dari perancangan sebuah produk yang divisualisasikan melalui media gambar yang memiliki standar. Dari gambar kita dapat mengetahui bentuk dan berapa ukuran dari produk yang akan dibuat

2. Mesin-mesin yang diobservasi proses produksi adalah mesin gergaji, mesin bubut, mesin hobbing, mesin frais, mesing grinding. Cara mengoperasikan mesin-mesin tersebut tidaklah sulit bila kita dapat memahami komponen mesin beserta fungsinya. Tidak hanya itu, kita juga harus mengenal jenis-jenis mata pahat pada mesin bubut, mata bor, dan elektroda pada las listrik, serta batu gerinda yang dibutuhkan

3. Untuk membuat produk yang baik dan berkualitas, maka harus memiliki kesungguhan, ketelitian, dan daya analisa yang tinggi pada saat pengerjaannya. Tingkat kepresisian dari suatu produk merupakan kunci utama keberhasilan pada proses produksi.

B. Saran

Untuk dapat meningkatkan efektifitas pada proses produksi, maka diperlukan suatu saran/usulan. Kami selaku penyurvey atau pengamat akan memberikan saran yang bersifat membangun sebagai berikut :

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek yang sangat penting dalam proses produksi. Pada proses produksi masih terdapat kekurangan dalam hal penyediaan alat keselamatan kerja. Misalnya, kacamata pelindung dan sarung tangan las

(24)

2. Sebelum memulai proses produksi, penjelasan tentang mesin beserta komponen dan fungsinya harus secara mendetail. Sehinngga kemungkinan-kemungkinan yang terburuk dapat terhindari. Hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan, tidak dijelaskan

3. Kurangnya perawatan pada mesin-mesin di bengkel, maka mesin-mesin tersebut harus dirawat agar kinerja dan produktivitas tetap terjaga

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

(25)

30. DAFTAR PUSTAKA 31.

32.

(26)

33. LAMPIRAN 34.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana analisis rasio keuangan yang meliputi rasio

Pembiayaan modal ( capital expenditure ) akan mendorong penciptaan utang ( debt creation ), dan sesuai pendapat dari Jensen (1986) bahwa efek dari penggunaan utang adalah

Jawab : Aplikasi berupa web sekolah yang memberikan informasi lebih bagi internal sekolah dan masyarakat diluar sekolah.. Web seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan

(2007, h.133) penatausahaan pengeluaran daerah pada tingkat SKPD dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Penatausahaan Keuangan

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengatasi melimpahnya limbah kain kaos dan kain katun serta proses pengolahannya yang kurang baik, mengeksplorasi limbah kain kaos dan

- Konsep asas dalam sistem etika masyarakat Cina - Merujuk kepada perasaan kasih sayang dan sifat. kemanusiaan yang dilakukan atas dasar simpati

Berdasarkan uraian diatas komposisi dan struktur vegetasi pada hutan mangrove TPM-TB terdapat 10 jenis vegetasi yang secara keseluruhan didominasi oleh Rhizophora

Beberapa permasalahan timbul dalam proses pembandingan berkaitan dengan ukuran citra serta posisi sidik jari input yang tidak selalu sama dengan citra yang