• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan terdiri dari:

A. KEPALA DINAS

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dalam merumuskan perencanaan kebijakan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang Pertanian.

B. SEKRETARIS

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi, perencanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga.

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

C. BIDANG SARANA PRASARANA DAN PERLINDUNGAN TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman.

Fungsi:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

2) Pelaksanaan kebijakan bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

3) Penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman 4) Pembinaan Teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan

pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman; dan 5) Melakukan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Sarana Prasarana Dan Perlindungan Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air

b. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian

(2)

D. SUB BIDANG PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Tanaman Pangan membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Padi

b. Seksi Pengembangan Tanaman Jagung dan Serealia c. Seksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

5. SUB BIDANG HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang peningkatan dan pengembangan produksi hortikultura dan aneka tanaman.

Fungsi

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;dan e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Hortikultura Dan Aneka Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka b. Seksi Pengembangan Tanaman Buah-buahan

c. Seksi Pengembangan Tanaman Sayuran

(3)

6. BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang permodalan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;dan

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Permodalan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil membawahi:

a. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian b. Seksi Pengembangan Pasca Panen c. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian

7. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS adalah pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten.

I.2. DASAR HUKUM

Laporan akuntabilitas kinerja instansi (LKJIP) dinas pertanian Kabupaten Magetan disusun atas dasar :

1. Inpres nomor 9 tahun 2011 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2011.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 13 tahun 2002 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 28 tahun 2000 tentang susunan organisasi Dinas Daerah Kabupaten Magetan.

3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 8 tahun 2005.

4. Undang Undang nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.

(4)

6. Peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 6 tahun 2007 tentang petunjuk teknis penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.

8. Permendagri nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan.

9. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 4 tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah

11. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi Pemerintah.

13. Surat Edaran Mendagri nomor 100/1023/SJ tanggal 26 maret 2012 tentang percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal di Daerah.

(5)

I.2. Isu-Isu Strategis.

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the right to food). Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan khususnya petani.

Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala-kendala yang meliputi produktivitas, efisiensi usaha, konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya dibidang pertanian belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah :

(I) Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani.

(II) Lahan pertanian yang semakin menyempit.

(III) Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya kualitas SDM.

(6)

(IV) Penguasaan teknologi masih rendah.

(V) Belum optimalnya pengolahan sumberdaya pertanian.

(VI) Lemahnya infra struktur ( fisik dan non fisik ) di sektor pertanian pada khususnya dan perdesaan pada umumnya.

Dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan petani ini aspek pengembangan agribisnis terutama komoditas non pangan sangat penting untuk dikembangkan. Dinamika lingkungan strategis pada abad 21 yang diperhitungkan akan sangat mempengaruhi pembangunan pertanian antara lain :

a. Globalisasi dan perdagangan bebas.

b. Perubahan iklim akibat pemanasan global.

c. Tekanan kebutuhan pangan yang terus meningkat karena pertambahan penduduk.

d. Timbulnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap manfaat produk pangan organik.

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA II.1. Rencana Kinerja

Penyusunan program pembangunan pertanian Kabupaten Magetan untuk tahun 2013 – 2018 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan serta sesuai dengan visi “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Magetan yang Adil, Mandiri, dan Bermartabat” dengan misi “Menggairahkan Perekonomian Daerah Melalui Berbagai Program Pengungkit dan Optimalisasi Pengembangan SDM dan Pengelolaan SDA yang Berwawasan Lingkungan. Dari visi dan misi itu dijabarkan dalam program-program yaitu : program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan serta program peningkatan pemasaran hasil pertanian. Program-program tersebut diterapkan oleh kabupaten Magetan dengan mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan-kegiatan.

II.2. rencana Kinerja Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya Pertumbuhan

ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global

Jumlah binaan gapoktan dan poktan

218

Produktifitas tanaman pangan (ton/ha):

Padi 6,30

Jagung 5,28

Kedele 1,88

Promosi hasil produk

pertanian/perkebunan

3

Peningkatan sarana dan

prasarana

pertanian/perkebunan (indeks pertanaman)

2,40

Produksi Pertanian

Sayur (ton) Buah (ton)

54.820 48.769

(8)

Kelas Kelompok Tani

Utama 106

Madya 254

Lanjut 235

Pemula 117

2 Tersedianya Dana pendamping PUAP

jumlah peserta sosialisasi

200 orang

Jumlah peserta

pelatihan

150 orang

Jumlah pelaksana

monev

450 orang 3 Tersedianya sentra penjualan

buah-buahan unggulan daerah

Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura

2 unit

4 Terwujudnya kawasan sentra buah-buahan

Jumlah pengembangan areal buah-buahan

melon 1 ha

strawbery 0,25 ha

5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)

Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi

bawah putih 1000 kg

bawang merah 2000 kg

labu merah 300 saset

bokhasi 35000 kg

6 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (kelengkeng)

Jumlah bantuan bibit kelengkeng

382 batang

7 Terwujudnya pemanfaatan pekarangan dan halaman

Jumlah bantuan benih sayuran

18 kecamatan

8 Meningkatnya nilai tambah produk pertanian

Jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil

corn seller 7 unit

pedal threser 13 unit

pencuci wortel 2 unit

Olahan jagung 1 unit

alat pengolah keripik 1 unit

Terpal 39 unit

paddy mower 26 unit

9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan

Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)

SLGAP melon 250 orang

SLGAP Pamelo 250 orang

SLGAP Jeruk keprok 250 orang 10 Meningkatnya pemakain benih

unggul

Jumlah bantuan sarana produksi padi

benih padi 31169 kg

pupuk organik hayati 240000 kg

agen hayati 6000 liter

(9)

11 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi jagung

Benih jagung 1795 kg

pupuk organik hayati 22000 kg

12 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah

benih kacang 3300 kg

pupuk organik hayati 18600 kg

13 Meningkatnya pemakaian pupuk hayati

Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)

18750 kg

14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian

Jumlah promosi produk unggulan daerah

4 kali

15 Meningkatnya pelayanan alsintan

Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati

hand traktor 21 unit

cultivator 8 unit

pupuk organik hayati 27675 kg

16 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

10 titik

17 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)

Jumlah pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier

20 titik

18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

30 titik

19 Terlaksananya perencanaan dan pengawasan

Jumlah jasa perencanaan

1 paket

20 Terciptanya stabilisasi harga pupuk

Jumlah peserta osialisasi perbup tentang pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK

Sosialisasi 217 orang

Penyusunan RDKK 1019 orang

21 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu

Jumlah areal penangkaran benih bersertifikat

Padi 20 ha

Kentang 1 ha

22 Meningkatnya

pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT

Jumlah bantuan rumah burung hantu

100 unit

23 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (jeruk keprok)

Jumlah bantuan bibit jeruk keprok

10000 batang

24 Terwujudnya

pemantapan/pengembangan kawasan pamelo

Jumlah bantuan bibit pamelo

27315 batang

(10)

25 Terwujudnya kegiatan

penyuluhan dan penyusunan programa tingkat

kecamatan/kabupaten

Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian

kabupaten/kecamatan

1 unit

26 Meningkatnya pelayanan masyarakat

Terwujudnya laporan IKM

75,56

(11)

BAB III

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi.

Hasil evaluasi pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dilihat dari pelaksanaan tahun 2016 yang mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan kinerja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun lalu, dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. Evaluasi pelaksanaan kinerja dapat dilihat pada tabel II.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Pengukuran capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2016 diukur digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja sasaran, yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018.

Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2016, diukur dengan membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara realisasi dengan target, yang ditampilkan dalam bentuk persentase (%).

Hasil pengukuran kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan diuraikan sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Meningkatnya

Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global

Jumlah binaan gapoktan dan poktan

218 218 100

Produktifitas

tanaman pangan (ton/ha):

Padi 6,30 6,39 101,43

Jagung 5,28 6,86 129,92

Kedele 1,88 1,30 69,15

Jumlah promosi

hasil produk pertanian/perkebun an

3 4 133

Peningkatan

sarana dan prasarana

pertanian/perkebun an (IP)

2,40 2,44 101,67

(12)

Produksi Pertanian

Sayur (ton) 54820 98.046 178,85

Buah (ton) 48769 34.882 71,52

Kelas Kelompok

Tani

Utama 106 69 65,09

Madya 254 203 79,92

Lanjut 235 321 136,60

Pemula 117 119 101,71

2 Tersedianya Dana pendamping PUAP

Jumlah peserta sosialisasi

200 orang 200 orang 100

Jumlah peserta

pelatihan

150 orang 150 orang 100

Jumlah pelaksana

monev

450 orang 450 orang 100 3 Tersedianya sentra

penjualan buah-buahan unggulan daerah

Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura

2 unit 2 unit 100

4 Terwujudnya kawasan sentra buah-buahan

Jumlah

pengembangan areal buah-buahan

melon 1 ha 1 ha 100

strawbery 0,25 ha 0,25 ha 100

5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)

Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi

bawah putih 1000 kg 1000 kg 100

bawang merah 2000 kg 2000 kg 100

labu merah 300 saset 300 saset 100

bokhasi 35000 kg 35000 kg 100

6 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (kelengkeng)

Jumlah bantuan bibit kelengkeng

382 batang 382 batang 100

7 Terwujudnya pemanfaatan pekarangan dan halaman

Jumlah bantuan benih sayuran

18 kecamatan

18 kecamatan

100

8 Meningkatnya nilai tambah produk pertanian

jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil

corn seller 7 unit 7 unit 100

pedal threser 13 unit 13 unit 100

pencuci wortel 2 unit 2 unit 100

Olahan jagung 1 unit 1 unit 100

alat pengolah

keripik

1 unit 1 unit 100

terpal 39 unit 39 unit 100

paddy mower 26 unit 26 unit 100

9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan

Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)

SLGAP melon 250 orang 250 orang 100

SLGAP Pamelo 250 orang 250 orang 100

SLGAP Jeruk keprok

250 orang 250 orang 100

(13)

10 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi padi

benih padi 31169 kg 31169 kg 100

pupuk organik

hayati

240000 kg 240000 kg 100

agen hayati 6000 liter 6000 liter 100

11 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi jagung

Benih jagung 1795 kg 1795 kg 100

pupuk organik

hayati

22000 kg 22000 kg 100 12 Meningkatnya pemakain

benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah

benih kacang 3300 kg 3300 kg 100

pupuk organik

hayati

18600 kg 18600 kg 100 13 Meningkatnya pemakaian

pupuk hayati

Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)

18750 kg 18750 kg 100

14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian

Jumlah promosi produk unggulan daerah

3 kali 4 kali 133

15 Meningkatnya pelayanan alsintan

Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati

hand traktor 21 unit 21 unit 100

cultivator 8 unit 8 unit 100

pupuk organik

hayati

27675 kg 27675 kg 100 16 Meningkatnya pelayanan

irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

10 titik 10 titik 100

17 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)

Jumlah

pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier

20 titik 20 titik 100

18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

30 titik 30 titik 100

19 Terlaksananya perencanaan dan pengawasan

Jumlah jasa perencanaan

1 paket 1 paket 100

20 Terciptanya stabilisasi harga pupuk

Jumlah peserta sosialisasi perbup tentang

pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK

Sosialisasi 217 orang 217 orang 100

Penyusunan RDKK 1019 orang 1019 orang 100

21 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu

Jumlah areal penangkaran pembenihan

Padi 20 ha 20 ha 100

Kentang 1 ha 1 ha 100

(14)

22 Meningkatnya

pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT

Jumlah bantuan rumah burung hantu

100 unit 100 unit 100

4 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (jeruk keprok)

Jumlah bantuan bibit jeruk keprok

10000 batang

10000 batang

100

25 Terwujudnya

pemantapan/pengembanga n kawasan pamelo

Jumlah bantuan bibit pamelo

27315 batang

27315 batang

100

26 Terwujudnya kegiatan penyuluhan dan penyusunan programa tingkat

kecamatan/kabupaten

Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian

kabupaten/kecamat an

1 paket 1 paket 100

27 Meningkatnya pelayanan masyarakat

Terwujudnya laporan IKM

72,00 75,56 104,94

Keterangan: Produktifitas padi dan jagung dapat mencapai diatas sasaran yang ditetapkan, produktifitas kedelai dibawah sasaran yang ditetapkan karena tahun 2016 curah hujan tinggi sepanjang tahun sehingga pertumbuhan tanaman kedelai tidak optimal, sedangkan pencapaian produksi sayur dan buah sangat fluktoatif setiap tahunnya.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Pertanian Kabupaten Magetan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing- masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.

Untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan ketidak berhasilan sasaran maka digunakan skala ordinal sebagai berikut:

No JUMLAH KATEGORI

1 2 3 4

85 sampai dengan 100 70 s/d kurang dari 85 55 s/d kurang dari 70

Kurang dari 55

Sangat baik Baik Cukup baik

kurang

(15)

Secara garis besar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2016, telah dapat dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan performance kinerja Dinas Pertanian pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Meningkatkan luas tanam.

Peningkatan luas tanam padi, sasaran 54.571 ha tercapai 55.092 ha (100,95 %), Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

2. Sasaran meningkatnya produktifitas.

Peningkatan produktifitas padi, sasaran 63,00 kw/ha tercapai 63,90 kw/ha (101,43%) Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.

3 Penurunan intensitas serangan Hama dan Penyakit Tanaman, sebesar 1,6 % tercapai 1,00 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai rata-rata 375 %. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.

Ketercapaian tersebut didukung adanya pengadaan: rumah burung hantu tahun anggaran 2015 sebanyak 56 unit sedangkan tahun anggaran 2016 sebanyak 100 unit dan pelatihan pembuatan agenshayati pada 18 kecamatan.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pengadaan rumah burung hantu 100 unit, capaian kinerja tahun 2016 meningkat rata-rata 100 %

4. Sasaran mendorong peningkatan luas tanam buah-buahan dan meningkatkan produksi sayur dan buah, dimana produksi sayur mencapai 98.046 ton dari sasaran 54.820 ton tercapai 178,85 % dari sasaran yang ditetapkan, sedangkan produksi buah mencapai 34.882 ton dari sasaran 48.769 ton tercapai 71,52 % dari sasaran yang ditetapkan Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori baik.

5. Penanganan pasca panen;

Peningkatan jumlah alsin pasca panen padi merupakan salah satu usaha untuk mengurangi kehilangan hasil saat perontokkan dan meningkatkan kualitas hasil , rata-rata sasaran kehilangan hasil sebesar 2,3 % tercapai 2 % dengan tingkat capaian kinerja sasaran 130,43%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

Ketercapaian tersebut didukung oleh ketersediaan anggaran yang cukup 6. Sasaran Mengembangkan pemasaran;

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan wilayah pemasaran. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur

(16)

pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan dengan kegiatan promosi atas hasil produksi pertanian / perkebunan unggulan daerah. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator promosi komoditas unggulan , sebanyak 3 kali dilaksanakan 3 kali tercapai 100 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung dengan adanya kegiatan mengikuti pameran baik di tingkat kabupaten maupun provinsi serta secara aktif mengikuti pasar lelang.

7. Sasaran Meningkatkan akses permodalan kelompok tani

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan serapan modal ke kelompok tani. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani. Target capaian kinerja sasaran pada Pengembangan Usaha Agribis Pedesaan (PUAP) di 231 Gapoktan dari jumlah 235 desa dan kelurahan se Kabupaten Magetan indikator tersebut tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan pendampingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PUAP.

8. Sasaran meningkatkan mutu dan nilai tambah.

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Good Agricultural Practices (SLGAP), Target capaian kinerja sasaran 3 poktan tercapai 3 poktan dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

9. Sasaran Meningkatkan SDM Pertanian.

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator Meningkatkan SDM Pertanian. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 2 (dua) kegiatan, yaitu; Program pemberdayaan penyuluh pertanian, yang terdiri dari Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian / perkebunan, Kegiatan

(17)

Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan. Target capaian kinerja sasaran adalah 181 orang tenaga penyuluh dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan yang didukung adanya 181 penyuluh pertanian, 822 kelompok tani dan 231 gabungan kelompok tani.

B. Realisasi Anggaran

Program Anggaran Realiasai

I PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

618,000,000 611.746.668

Kegiatan

I Penyediaan jasa dan Pelayanan administrasi perkantoran

618,000,000 611.746.668

II PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR

1,676,500,000 1.559.099.600

Kegiatan

2 Pembangunan Gedung Kantor 417,500,000 312.074.000 3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 335,000,000 332.211.000 4 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 684,000,000 674.877.000 5 Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan dinas 200,000,000 199.937.600 6 Pemeliharaan Rutin/berkala peralatan gedung

kantor

40,000,000 40.000.000

III PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 2,093,400,000 1.998.591.000 kegiatan

8 Peningkatan kemampuan lembaga petani 80,000,000 80.000.000 9 Pengembangan agribisnis tanaman hias dan

biofarmaka

244.900.000 230.391.100 10 Pengembangan Agribisnis Biah-buahan 990,000,000 981.408.500 11 Pengembangan Agrobisnis sayuran (bawang

putih dan bawang merah)

345,950,000 277.456.000

13 Pengembangan dan pengadaan bibit buah- buahan

432,550,000 429.335.400 IV PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN

(PERTANIAN/ PERKEBUNAN)

2,666,150,000 2.637.037.660

kegiatan

14 Penyusunan Database potensi produksi pangan

50.000.000 49.995.890 15 Pemanfaatan pekarangan untuk

Pengembangan pangan

234,950,000 233.796.400

16 Penangan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian

497,000,000 495.401.320

17 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 515,000,000 505.122.250 18 Peningkatan produksi dan produktifitas padi 891,700,000 891.624.300 19 Peningkatan produksi dan produktifitas jagung 252,500,000 251.313.750 20 Peningkatan produksi dan produktifitas kacang 100,000,000 100.000.000

(18)

tanah

21 Peningkatan produksi dan produktifitas ubi jalar

75,000,000 59.843.750

22 Peningkatan produksi dan produktifitas kedele 50,000,000 50.000.000 Program/kegiatan

V PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PROMOSI PERTANIAN /PERKEBUNAN

925,000,000 921.728.800

kegiatan

23 Promosi atas hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerah

425,000,000 424.870.000 24 Penyediaan sarana dan prasarana agrowisata 500.000.000 496.858.800 VI PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI 20,588,462,379 20.268.876.800 kegiatan

25 Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

1.500,000,000 1.480.213.200

26 Penyediaan Prasarana dan sarana pengelolaan air

1,525.924.129 1.509.774.650 27 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi

budidaya pertanian

885.450.000 867.124.150 28 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan

prasarana teknologi pertanian

9.212.742,500 9.049.792.000

29 Pendampingan penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian

357.000,000 294.532.500

30 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air dan Lahan (DAK)

7,107,345,750 7.067.470.300

VII PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/

PERKEBUNAN

2,889,200,000 2.695.050.875

kegiatan

29 Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

199,700,000 199.374.400 30 Pengembangan bibit unggul

pertanian/perkebunan

785,000,000 777.240.675

31 Pengendalian OPT 400,000,000 386.353.100

32 Pengembangan kawasan jeruk keprok 354,000,000

206.942.250 33 Pengembangan Kawasan Pamelo

595.700.000

588.087.800 34 Pengembangan dan Pemantapan Kawasan

Buah Unggulan Daerah

554,800,000

537.052.650

Program/kegiatan

VII PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/

PERKEBUNAN

540,000,000

539.785.000

kegiatan

35 Penyuluh dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan

540,000,000

539.785.000

(19)

IX MENGINTENSIFKAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

0 0

kegiatan

36 Survey indeks kepuasan masyarakat 0 0

Jumlah 31.996.712.379 31.334.003.403

Keterangan:

Realisasi pelaksanaan anggaran dari jumlah anggran Rp.31.996.712.379,- terealisasi Rp.31.334.003.403,- ( 97,93 %) sisa anggaran sebesar Rp.662.708.976,- (2,07 %), sisa anggaran ini disebabkan selain efisiensi penggunaan anggaran juga adanya musim hujan yang panjang sehingga berpengaruh pada beberapa jenis tanaman yang membutuhkan musim kering.

(20)

BAB IV PENUTUP

Secara umum Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada Tahun 2016 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam penyelenggara administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing Bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada tahun 2016 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sesuai dengan indikator kinerja sebagai penterjemahan dari Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018, sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2016 terdiri 9 (sembilan ) sasaran. Secara umum, pencapaian 9 (sembilan ) sasaran dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan kategori sangat baik.

Mudah mudahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten Magetan sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Magetan, Pebruari 2017

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

Ir. EDDY SUSENO Pembina Utama Muda NIP. 19620926 198903 1 013

Referensi

Dokumen terkait

a) Dasar matematika, dari hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika kelas V di kedua kelas relatif sama. Rata-rata nilai ulangan harian sebelum materi perbandingan

Selanjutnya, tinja peralihan akan berwarna kuning kehijauan dan cair, kadang-kadang bertekstur "agak berbiji" (terutama pada bayi yang mendapat air susu ibu).. Ini tidak

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2019 dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang

Di Indonesia, tifus abdominalis klinis termasuk dalam kelompok penyakit menular di bawah Surveilans Terpadu Penyakit Menular (STP) yang diatur dalam Kepmenkes No

Dalam permodelan poligon ini, sebuah bangun ruang, atau objek tiga dimensi yang akan dibangun dapat dengan leluasa dibuat karena bagaimanapun juga, prinsip dari

Menimbang, bahwa proses penerbitan Surat Keputusan objek sengketa diawali dengan adanya Laporan Polisi No.Pol :LP-A/38/X/2013/Propam tanggal 29 Oktober 2013 yang

Berdasarkan potensi yang ada pada pangan tradisional Bali dan prospek pengembangan pangan fungsional yang baik dimasa yang akan datang, maka pengembangan pangan