LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 1 B A B I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pencapaian pembangunan tidak hanya diukur dari pencapaian pembangunan ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari pembangunan sumber daya manusianya. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin terentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan satu dengan lainnya. Persoalan yang paling penting yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetraan dan keadilan gender.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarkat, khsusunya dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah Kota Pariaman yang salah satunya adalah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 7 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pariaman.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik, yang terdiri dari berbagai komponen
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 2
yang merupakan satu kesatuan, yaitu Perencanaan Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi dan Pemanfaatan Informasi Kinerja.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman memiliki kewajiban untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Walikota Pariaman.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & KB tahun 2017
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja (LAKIP) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kota Pariaman sebagai bahan evaluasi pembangunan di Kota Pariaman. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LAKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong untuk dapat melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan;
2. Menjadikan Pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Pariaman guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap penyelenggaraan dari tugas, fungsi dan kewenangan suatu organisasi perlu di ukur dan di
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 3
evaluasi keberhasilannya. Sehubungan dengan itu maka pelaksanaan dari rencana program dan kegiatan yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana perlu dibuatkan laporan sebagai pembuktian akuntabilitas terhadap kinerjanya dibandingkan dengan penyerapan dana/ anggaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud. Disamping itu beberapa maksud dan kegiatan yang dapat dilihat dalam penyusunan LAKIP ini , antara lain adalah :
1. Sebagai alat ukur pelaksanaan program kegiatan Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman tahun 2017.
2. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja terhadap informasi SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB.
3. Sebagai informasi terhadap pelaksanaan program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB tahun 2017.
4. Sebagai bentuk pertanggung jawaban Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB terhadap kemampuan dana/anggaran yang di kelola.
5. Memenuhi kewajiban seperti yang diamanatkan dalam regulasi yang ada.
Adapun Pertanggung Jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan untuk Tahun 2017 ini dituangkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah hal ini sesuai yang diamanatkan oleh Instruksi Presiden RI Nomor 17 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sehingga unsur Penyelenggara Negara, untuk mempertanggung Jawabkan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya serta kewenangan mengolah sumber daya dengan di dasarkan pada suatu perencanaan.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 4 C. Kedudukan
1. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan unsur penunjang Pemerintah Kota Pariaman di
Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana.
2. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencanadipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
D. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, urusan
pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 7 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pariaman.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokoknya adalah :
“Melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana peraturan perundang-undangan yang berlaku “.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencanamempunyai fungsi sebagai berikut :
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 5
1. perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
2. perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
3. perumusan kebijakan pelaksanaan Pemberdayaan dan
perlindungan Perempuan, Pengarustamaan Gender dan Kualitas Perempuan serta Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak;
4. perumusan kebijakan pelaksanaan Pengendalian
Penduduk,Data dan Pelaporan, Keluarga Berencana serta Keluarga Sejahtera;
5. penyiapan Forum Koordinasi dan sinkronisasi Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pemberdayaan dan perlindungan Perempuan, Pengarustamaan Gender dan Kualitas Perempuan serta Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak;
6. penyiapan Forum Koordinasi dan sinkronisasi penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pengendalian Penduduk,Data dan Pelaporan, Keluarga Berencana serta Keluarga Sejahtera;
7. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
9. pemantuan, analisis, evaluasi dan pelaporanpenerapan
kebijakanpelaksanaan bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan pengendalian penduduk serta keluarga berencana;
E. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana terdiri dari :
Kepala Badan
Memiliki 1 Sekretariat, 2 Bidang dan 4 UPTB. PKB Kecamatan.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 6
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat membawahi 23 Sub Bagian yaitu :
- Sub Bagian Umum dan Program - Sub Bagian Keuangan
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan
membawahi 2 Seksi:
- Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan
- Seksi Pengarusutamaan Gender dan Kualitas Hidup Perempuan
- Seksi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan
membawahi 3 Seksi :
- Seksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi - Seksi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga - Seksi Pengendalian Penduduk, Data dan Pelaporan
Unit Pelaksana Teknis Kecamatan terdiri dari 4 UPT yaitu:
- UPT. PKB. Kec. Pariaman Tengah - UPT. PKB. Kec. Pariaman Utara - UPT. PKB. Kec. Pariaman Selatan - UPT. PKB Kec. Pariaman Timur
Kelompok Jabatan Fungsional: Penyuluh Keluarga Berencana
Penyuluh Keluarga Berencana mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan penggerakan dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 7 F. Permasalahan Utama Yang Sedang Dihadapi SKPD
1. Pemahaman tentang Pengarusutamaan Gender belum optimal oleh Aparatur Sipil Negara.
2. Sarana dan Prasarana Perlindungan Korban Kekerasan terhadap anak dan perempuan belum optimal.
3. Sarana dan Prasarana untuk mendukung terwujudnya Kota Layak Anak masih belum memadai.
4. Kurangnya pemahaman dari masing-masing gugus tugas Kota Layak Anak mengenai Kota Layak Anak tersebut.
5. Jumlah penduduk Kota Pariaman yang cukup banyak yaitu 84.007 jiwa (Sumber: Pemuthakiran Basis Data Keluarga DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017) belum dapat dioptimalkan sebagai modal pembangunan karena kualitasnya masih rendah, sehingga perlu adanya pengendalian jumlah penduduk serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada)
6. Persentase penggunaan alat kontrasepsi masih rendah yaitu 64,12 %. 7. Kualitas kesertaan ber-KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
masih rendah yaitu sebesar 33,63 %.
8. Tingkat partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah sebesar 12, 73 %. 9. Jumlah Unmet Need masih tinggi sebesar 18,05 %.
10. Pesan institusi masyarakat belum optimal.
11. Kualitas dan kuantitas bina keluarga belum optimal.
12. Rasio jumlah penyuluh KB berbanding jumlah Desa/ Kelurahan
belum ideal. Sekarang ini Kota Pariaman hanya memiliki 8 (delapan) orang Penyuluh KB dan 5 (lima) orang PLKB dengan jumlah desa/ kelurahan sebanyak 71 desa/ kelurahan. Seharusnya 1 Penyuluh KB mendapat 2 desa/ kelurahan binaan saja.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 8 BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA SKPD 2013-2018
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaTahun 2013-2018 merupakan sebuah dokumen yang berkaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam Sisitem Administrasi Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.
Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergi, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman diharapkan dapat menyelaraskan dengan Visi
dan Misi Kota Pariaman Periode Tahun 2013 – 2018 dengan potensi,
peluang, dan kendala yang akan dihadapi dalam rangka upaya peningkatan kinerja dinas dengan tekad untuk mensejahteraakan
rakyat. Adapun visi DP3AKB Kota Pariaman seperti yang tertuang
dalam Renstra adalah
” TERWUJUDKAN KESETARAAN GENDER, PERLINDUNGAN ANAK
DAN KELUARGA YANG BERKUALITAS”
Sebagai bentuk perwujudan visi, maka disusunlah misi DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2013-2018 sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan;
2. Terwujudnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak; 3. Mewujudkan Norma Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera;
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 9
4. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur;
Rencana Strategis merupakan suatu proses yang beorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Proses dimaksud menghasilkan suatu rencana strategis Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
BerencanaKota Pariaman, yang berisikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan pelaksanaannya.
Dalam rencana strategis tahun 2013 – 2018 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluraga Berencana akan melaksanakan 15 Program dengan 11 kebijakan dan 5 Strategi untuk mencapai 41 sasaran dengan 58 kegiatan yang telah ditetapkan.
Dokumen strategis nantinya akan dapat memayungi rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan setiap tahun dengan program jangka pendek ataupun panjang, serta akan menjembatani kepada laporan akuntabilitas kinerja dengan sistem penganggaran.
B. Rencana Kinerja SKPD Tahun 2017
Adapun yang menjadi rencana kinerja SKPD Tahun 2017 sebagaimana di bawah ini:
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Satuan (%, Dok, Org dll) Target 2017 1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 10 serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 4 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB Kali 2 5. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokume n 8 2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutam aan Gender (PUG) disegala bidang. 1. Jumlah peserta pelatihan PPRG bagi ASN Orang 50 2. Tersusunnya GAB dan GBS di SKPD SKPD 20 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Jumlah pertemuan organisasi wanita Kali 12 2. Jumlah Peserta Pelatihan Politik bagi Perempuan Orang 80 4. Meningkatnya pemenuhan hak anak. 1. Jumlah Dokumen Pengembangan Kota Layak Anak Dokume n 1 2. Jumlah Anggota Forum Anak yang Orang 2
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 11 mengikuti Kegiatan Partisipasi Anak Tk. Nasional 3. Jumlah Peserta Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak Orang 200 Orang 5. Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak 1. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu. % 100 2. Jumlah Roadshow Penyuluhan mengenai Perlidnungan Perempuan dan Anak. Kali 12 3. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam UPT Kasus 40 6. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana 1. Jumlah Akseptor KB Baru Akseptor 1664
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 12 2. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif % 70 3. Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi % 15 4. Persentase PUS Peserta KB Anggota UPPKS yang ber-KB % 66 5. Jumlah Pencanangan Pelayanan KB melalui kegiatan manunggal Kegiatan 4 8. Meningkatnya ketahanan keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat serta kompetensi kader. 1. Jumlah Lomba Kader Berprestasi Tk. Kota Pariaman yang dilaksanakan Kategori 11 2. Jumlah peserta
temu kader IMP Orang 25
3. Jumlah
KKader
BKB,BKR, BKL dan UPPKS yang mendapat pembinaan Orang 80 9. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M. 1. Jumlah PIKR/ M baru yang tumbuh. PIK-R/M 3 2. Jumlah Duta Genre Kota Pariaman Pasang 2
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 13 C. Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2017
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman menyusun perjanjian kinerja di tandatangani oleh Walikota Pariaman. Perjanjian Kinerja merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2017. Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman Tahun 2017 yang telah ditetapkan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun 2017 mengacu kepada Renstra SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman tahun 2013-2018 yang diturunkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sebagai dasar untuk mengukur kinerja DP3AKB untuk Tahun 2017.
Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga BerencanaTahun 2017
10. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan pelaksana/ pengelola PIKR/M terhadap program GenRe. 1. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIK R/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana. Orang 35 11. Meningkatnya kualitas data dan informasi program KB 1. Tersedianya data mikro keluarga Dokume n 1 2. Terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bulan 12
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 14
ini disajikan hasil pengukuran dan analisis indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Adapun Perjanjian Kinerja antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dengan Walikota Pariaman adalah:
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Satuan (%, Dok, Org dll) Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) 1. Meningkatka n Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak 1. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat penanganan oengaduan oleh petugas terlatih didalam Unit Pelayanan Terpadu. % 100 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. Kegiatan Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan 118.300.000,- 2. Jumlah Dokumen Evaluasi Kota Layak Anak Dokumen 1 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak
90.365.400,- 3. Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti Kegiatan Partisipasi Anak Tk. Nasional Orang 2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaa n Gender dan Anak. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Forum Anak dalam rangka 88.136.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 15 Peringatan Hari Anak Nasional 4. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif % 70 Program Keluarga Berencana. Kegiatan Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 102.225.000,- 5. Jumlah PIK R/M
yang dibentuk PIK R/M 3 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR. Kegiatan Pendirian Pusat Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 82.833.500,- 6. Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi % 15 Program Keluarga Berencana. Kegiatan Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 99.525.000,- 7. Persentase PUS anggota UPPKS yang ber-KB % 65 Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan dimasyarakat. Kegiatan Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS 25.000.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 16
Adapun Perjanjian Kerja Eselon III dan Eselon IV pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencanaadalah sebagai berikut:
N o
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Satuan (%, Dok, Org dll) Target 2017 Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 359.735.000, - 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 299.750.000, - 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Kegiatan: 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 20.000.000,- 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB Kali 2 2. Penilaian Angka Kredit Penyuluh KB 17.980.000,- 5. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokumen 8 Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 36.000.000,- 2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutam 1. Jumlah peserta pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 Program Penguatan Kelembagaan 29.900.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 17 aan Gender (PUG) disegala bidang. 2. Tersusunnya GAB dan GBS di SKPD SKPD 20 Pengarusutama an Gender dan Anak. Kegiatan: Pemberdayaan Lembaga yang Berbasis Gender 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Terlaksananya pembinaan organisasi wanita Kali 12 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Kegiatan: Pembinaan Organisasi Wanita 321.185.000, - 2. Jumlah Peserta Pelatihan Politik bagi Perempuan Orang 80 4. Meningkatnya pemenuhan hak anak. 1. Jumlah Dokumen Pengembangan Kota Layak Anak
Dokumen 1 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak 90.365.400,- 2. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2017 Orang 2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutama an Gender dan Anak. Kegiatan: Fasilitasi Pengembangan Forum Anak dalam rangka Hari Anak Nasional 88.136.000,- 3. Jumlah peserta Sosialisasi GN-AKSA Orang 200 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutama an Gender dan Anak. Kegiatan: 84.402.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 18 1. Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA) 5. Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak 1. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu. % 100 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutama an gender dan Anak. Kegiatan: 1. Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan 118.300.000, - 2. Terlaksananya Roadshow penyuluhan mengenai perlindungan perempuan dan anak. Kali 12 3. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam UPT. Kasus 40 6. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana 1. Jumlah Akseptor
KB Baru Akseptor 1664 Program Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Kegiatan: 1. Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 99.525.000,- 2. Persentase Pasangan Usia Subur yang Menjadi Peserta KB Aktif % 66 Program Keluarga Berencana. Kegiatan: Fasilitasi 102.225.00 0,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 19 Pelayanan KB dan Pembangunan Keluarga dengan Lintas Sektor dan Organisasi. 3. Persentase PUS
yang ingin ber-KB tidak terpenuhi. % 15 Program Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Kegiatan: Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 99.525.000,- 4. Persentase PUS Anggota UPPKS yang ber-KB % 66 Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan dimasyarakat. Kegiatan Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS 25.000.000,- 5. Jumlah Pencanangan Pelayanan KB melalui kegiatan manunggal Kegiatan 4 1. Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin Penyediaan 103.020.000, - 8. Meningkatnya ketahanan keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat serta kompetensi kader. 1. Jumlah Lomba yang dilaksanakan pada Hari Keluarga Nasional. Kategori 11 Program Keluarga Berencana Kegiatan: Loma Kader KB dalam rangka Hari Keluarga Nasional. 88.762.000,- 2. Jumlah peserta
Temu Kader IMP Orang 25 Program Penyiapan Tenaga Pendamping kelompok Bina Keluarga. Kegiatan: Temu 119.875.000, -
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 20 Kader (Jambore) IMP dan PKK 3. Jumlah Kader BKB,BKR, BKL dan UPPKS yang mendapat
pembinaan
Orang 80 Program Promosi
Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di masyarakat. Kegiatan: Pembinaan Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS 25.000.000,- 9. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M. 1. Jumlah PIKR/ M baru yang tumbuh. PIK-R/M 3 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR. Kegiatan: 1. Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 82.833.500,- 2. Jumlah Duta GenRe Kota Pariaman Pasang 2 2. Pemilihan dan Pengiriman Duta Mahasiswa GenRe 43.162.500,- 10 . Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan pelaksana/ pengelola PIKR/M terhadap program 1. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIK R/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana. Orang 35 Program Kesehatan Reproduksi Remaja. Kegiatan: 1. Pembinaan dan Temu Kreatifitas Remaja serta Saka Kencana 95.000.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 21 GenRe.
11
. Meningkatnya kualitas data dan informasi program KB
1. Tersedianya data
mikro keluarga Dokumen 1 1 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/ KR yan mandiri. Kegiatan: 1. Pengolah an Data dan Informasi Program KB Tahun 2017 128.020.000, - 2. Tersedianya dokumen Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bulan 12 1 2. ng, Evaluasi Monitori dan Pelaporan 28.100.000,-
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 22 B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Akuntabilitas kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
adalah dokumen yang berisi perwujudan yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembagan sebagai alat untuk menilai kinerja organisasi. LAKIP menjadi kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi.
Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi DP3AKB perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran Kinerja yang dilakukan adalah pengukuran pencapaian target kinerja kelompok indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga BerencanaKota Pariaman Tahun 2017.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran. Metode perbandingan capaian kinerja sasaran yang dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang diinginkan dengan realisasi kerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 23 mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Adapun yang menjadi capaian kinerja SKPD Tahun 2017 sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yaitu sebagai berikut:
1 Meningkatnya
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang
mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit Pelayanan Terpadu
100% 100% 100%
Jumlah Dokumen Evaluasi Pengembangan Kota Layak Anak
1 Dokumen1 Dokumen 100%
Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti Kegiatan Partisipasi Anak Tk.Nasional
2 Orang 2 Orang 100%
Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif
66% 64.40% 94.09%
Jumla PIK R/M yang dibentuk 3 PIK R/M 3 PIK R/M 100%
Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
15% 17.02% 88.13%
Persentase PUS anggota UPPKS yang ber-KB
65% 66.10% 101.69%
Capaian (%) Sasaran Strategis
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 24
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang
mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit Pelayanan Terpadu.
Realisasi persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam Unit Pelayanan Terpadu adalah 100 %.
Penanganan pengaduan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara layanan terpadu untuk menindaklanjuti laporan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diajukan korban, keluarga atau masyarakat. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan sebanyak 40 kasus dan terealisasi sebanyak 40 kasus. Tujuan utama dari indikator ini adalah meningkatnya kualitas penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dan adanya pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat.
Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan 100% dan terealisasi 100%. Hal ini tercapai karena dari 40 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada terlayani seluruhnya. perempuan dan anak korban kekerasan sebesar 100%.
Adapun kasus yang masuk dan ditindaklanjuti oleh Unit Pelayanan Terpadu ada sebanyak 40 kasus tersebut terdiri dari:
1. Kasus terhadap Perempuan
a) Kekerasan Fisik : 8 Kasus
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 25
c) Kekerasan Psikis/ Mental : 2 Kasus
d) Penelantaran : -
2. Kasus terhadap Anak
a) Anak Berhadapan Dengan Hukum : 8 Kasus
b) Kekerasan Fisik : -
c) Kekesaran Seksual : 20 Kasus
d) Kekerasan Psikis/ Mental : -
e) Penelantaran : 1 Kasus
Kekerasan adalah setiap perbuatan secara melawan hukum dengan atau tanpa menggunakan sarana terhadap fisik dan psikis yang menimbulkan bahaya bagi nyawa, badan atau menimbulkan terampasnya kemerdekaan seseorang.
Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di ranah publik atau dalam kehidupan pribadi.
Kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, seksual, psikologis, termasuk penelantaran dan perlakuan buruk yang mengancam integritas tubuh dan merendahkan martabat anak.
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pengertian anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang telah mencapai usia 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah dengan ketentuan:
- Yang diduga, disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana.
- Yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 26
Perbuatan yang mungkin dilakukan misalnya mencuri,
menganiaya, membunuh, menipu, menggunakan narkotika, dan lain sebagainya. Jika seorang anak berhadapan dengan hukum,yang harus dilindungi adalah hak-haknya sebagai manusia (UU No.39 Tahun 1999, UU No.23Tahun 2002), dengan demikian bukan perbuatannya yang dilindungi, tetapi lebih pada pembelaan hak asasi manusianya.
Hak-hak anak yang berhadapan dengan hukum antara lain:
Setiap anak yang melakukan tindak pidana sejak
ditangkap/ditahan berhak mendapat bantuan hukum dari seseorang atau lebih penasehat hukum (penyediaan petugas pendampingan khusus anak sejak dini) selama dalam waktu dan setiap tingkat pemeriksaan. Pejabat yang melakukan penangkapan atau penahanan wajib memeberitahukan kepada tersangka dan orang tua, wali atau orang tua asuh mengenai hak untuk memperoleh bantuan hukum, dan berhak berhubungan langsung dengan penasehat hukum dengan diawasi tanpa didengar oleh pejabat yang berwenang.
Hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak dan manusiawi
sesuai dengan martabat dan hak-hak anak.
Hak untuk dapat mengikuti pendidikan sekolah selama
berstatus sebagai klien masyarakat (sedang menjalani pidana bersyarat).
Hak untuk dipenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan social anak
selama masa penahanan dan menjalani hukuman.
Berhak mendapat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bakat dan kemampuannya selama berada dalam lembaga pemasyarakatan.
Hak untuk berkorespondensi dan menerima kunjungan atau
dengan kata lain hak pemberian jaminan untuk
mempertahankan hubungan dengan orang tua atau keluarga (jika anak dalam tahanan).
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 27
Hak Penyediaan sarana dan prasarana khusus.
Hak Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang
terbaik bagi anak.
Hak Pemantauan dan pencatatan terus menerus terhadap
perkembangan anak yang berhadapan dengan hukum.
Hak Perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media
massa dan untuk menghindari labelisasi. Rumus perhitungannya:
Jmlh pengaduan/laporan yg ditindaklanjuti
oleh unit pelayanan terpadu
= --- x 100%
Jmlh pengaduan/ laporan yg masuk
ke unit pelayanan terpadu
40
= --- x 100% = 100 %
40
2. Jumlah Dokumen Evaluasi Pengembangan Kota Layak Anak
Pada tahun 2017 ini, DP3AKB mempunyai target untuk membentuk menyusun 1 dokumen pengembangan Kota Layak Anak sebanyak 1 dokumen. Realisasi dari target ini adalah 1 dokumen. Sehingga persentase capaian dari target ini adalah sebesar 100 %. Hasil dari dokumen evaluasi pengembangan Kota Layak Anak ini adalah Predikat Kota Pariaman Menuju Kota Layak Anak dengan Predikat Madya. Kabupaten/Kota Layak Anak adalah Kabupaten/Kota yang mempunyai system pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
KLA dikembangkan sejak tahun 2006 dan tahun 2009 diterbitkan Peraturan Menteri PP-PA Nomor 2/2009 tentang Kebijakan KLA. KLA diujicobakan di 10 kabupaten/ kota. Melalui Inpres No 1 Tahun 2010 KLA
Cakupan Korban Kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit pelayanan terpadu
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 28
masuk ke dalam salah satu program prioritas nasional yang mempunyai 2 target kebijakan yaitu:
1. Permen PPPA No 10 /2010 tentang Panduan Pengembangan KLA bagi Provinsi.
2. Permen PPPA No 11/2010 tentang Petunjuk Teknis Desa/Kelurahan Layak Anak.
Indikator KLA Merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan pemenuhan hak anak di daerah dalam upaya mewujudkan KLA. Indikator ini Merupakan acuan bagi pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan, program dan kegiatan pemenuhan hak anak untuk mewujudkan KLA.
Indikator KLA terdiri dari 6 indikator kelembagaan dan 25 indikator subtansi yang dikelompokkan dalam 5 klaster hak anak yaitu:
1. Hak Sipil dan Kebebasan
2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 3. Kesehatan dan Kesejahteraan Dasar
4. Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya 5. Perlindungan khusus
Melalui dokumen evaluasi pengembangan Kota Layak ini diharapkan Pemerintah Kota Pariaman dapat menggunakan dokumen tersebut sebagai acuan dalam pengembangan Kota Pariaman menuju Kota Layak Anak.
3. Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti Partisipasi Anak Tk. Nasional.
Target Indikator Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti Partisipasi Anak Tk. Nasional adalah sebanyak 2 orang. Pada tahun 2017 ini, realisasi dari target yang ditetapkan adalah sebanyak 2 orang. Sehingga capaian kinerja dari target ini adalah 100 %.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 29
Adapun Anggota Forum Anak yang mengikuti Partisipasi/ Kegiatan Anak Tk. Nasional adalah :
1 (satu) orang yaitu Rafi Haryadi siswa SMKN 2 Pariaman
mengikuti Forum Anak Nasional (FAN) dan peringatan HAN
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPP&PA) pada tanggal 19 – 23 Juli 2017 di Hotel Labersa Pakanbaru Prov. Riau.
1 (satu) orang peserta tambahan untuk Kota Pariaman yaitu
Aisya Hanifa siswa SMAN 1 Pariaman untuk mengikuti FAN dan Han.
4. Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB Aktif.
PUS menjadi peserta KB aktif (PA) adalah pasangan suami istri yang sah yang istrinya atau suaminya masih menggunakan alat, obat atau alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu tertentu. Pada tahun 2017, target indikator Persentase PUS menjadi Peserta KB Aktif sebesar 66 %. Pada tahun 2017 ini realisasinya sebesar 64.40 %.
Rumus perhitungannya:
Σ PUS yang menjadi Peserta KB Aktif
= --- x 100% Σ PUS
7.374
= --- x 100% = 64.40 % 11.449
Maka, Persentase capaian kinerja pada target ini adalah: 64.40 % --- x 100 = 94.09 % 70 % Persentase Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB Aktif
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 30 5. Jumlah PIK R/M yang dibentuk
Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program GenRe, yang dikelola
dari, oleh dan untuk Remaja/Mahasiswa guna memberikan
pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), keterampilan hidup (life skills), gender dan keterampilan advokasi dan KIE.
PIK-Remaja dikelola melalui 3 tahapan yaitu tahap TUMBUH, TEGAK dan TEGAR, dimana proses pengembangan dan pengelolaan masing-masing tahapan tersebut didasarkan pada ciri-ciri tahapan berikut ini:
1. PIK Remaja Tahap Tumbuh dengan materi seperti:
Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia
Perkawinan.
Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi.
2. PIK Remaja Tahap Tegak dengan materi dan isi pesan (assets), seperti:
Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia
Perkawinan.
Pemahaman tentang hak-hak reproduksi.
Keterampilan Hidup (Life Skills).
Keterampilan advokasi.
3. PIK Remaja Tahap Tegar, dengan materi seperti:
TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia
Perkawinan.
Pemahaman tentang hak-hak reproduksi.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 31
Keterampilan advokasi
Target indikator Jumlah PIK R/M yang dibentu tahun 2017 adalah sebanyak 3 PIK R/M. Realisasi dari target adalah 3 PIK R/M yaitu: SMK Global di Desa Ampalu Kec. Pariaman Utara, SMA N 5 di Desa Pakasai Kec. Pariaman Timur dan MTSn 2 Kota Pariaman di Desa Punggung Lading Kec. Pariaman Selata.
6. Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need).
Pasangan Usia subur (PUS) yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi, ingin ber KB tetapi belum terlayani disebut unmet need. Pasangan Usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi disebut unmet
need dikarenakan:
(1) ingin anak ditunda dan yang bersangkutan tidak ber-KB.
(2) tidak ingin punya anak lagi dan yang bersangkutan tidak ber-KB. Persentase ini untuk mengukur akses dan kualitas pelayanan KB yang tidak terpenuhi di suatu daerah.
Rumus perhitungannya:
Σ PUS yang tidak ber-KB dg alasan Ingin Anak Tunda (IAT) dan Tidak Ingin
Anak Lagi (TIAL)
= --- x 100% Σ PUS
1.953
= --- x 100% = 17.05 % 11.449
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) pada tahun 2017 ini adalah 15 %. Target sebesar 15 % pada tahun 2017 ini hampir tercapai. Namun, Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
BerencanaKota Pariaman perlu terus-menerus menekan angka unmeet need ini, karna secara nasional target unmeet need hendaknya hanya 5%. Persentase Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) ingin berKB tidak terpenuhi
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 32
Persentase Pencapaian Tingkat Kinerja tahun 2017 adalah: 15%
--- x 100 = 88.13 % 17.02 %
7. Persentase PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB.
UPPKS adalah kegiatan ekonomi produktif yang beranggotakan Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Sejahtera I sampai Sejahtera III plus, baik yang belum maupun yang sudah menjadi peserta KB. Dalam menjaga kelangsungan kesertaan ber-KB dilakukan upaya peningkatan pendapatan keluarga dalam rangka peningkatan tahapan keluarga sejahtera.
Persentase Cakupan Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB pada tahun 2017 sebesar 66,10 %.
Rumus perhitungannya:
Σ Anggota UPPKS yang Ber-KB
= --- x 100% Σ Anggota UPPKS yang berstatus PUS
273
= --- x 100% = 66, 10 % 413
Maka Persentase Pencapaian Tingkat Kinerja PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB pada Tahun 2017 adalah:
66,10 % --- x 100 = 101,69 % 65 % Persentase Cakupan Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 33 Adapun yang menjadi capaian kinerja SKPD Tahun 2017 per sasaran SKPD sesuai dengan Perjanjian Kinerja Eselon III dan IV yaitu sebagai berikut:
1. Sasaran 1
“Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara”
Sasaran tersebut diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui beberapa program yaitu: Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Capaian masing-masing program tersebut sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan target 100% tercapai 100% yang ditandai dengan tersedianya jasa dan bahan penunjang administrasi perkantoran, antara lain: Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik, Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetak Dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan, Penyediaan Makanan dan Minuman serta Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar Daerah.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yang di dalamnya terdapat kegiatan yang menunjang mobilitas aparatur
dalam memberikan pelayanan. Kegiatan nya antara lain:
Pembangunan Gedung Kantor, Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional serta Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 34
Gedung Kantor. Semua Kegiatan tersebut dengan target 100% dan terealisasi 100%.
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur terdiri dari dua kegiatan yaitu: Pendidikan dan Pelatihan Formal yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara dan Penilaian Angka Kredit Penyuluh KB. Target dari kegiatan ini adalah terlaksananya penilaian angka kredit bagi penyuluh KB sebanyak 2 kali pada tahun 2017. Capaian program ini 100%.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan tujuan meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan dengan target 8 dokumen berupa Laporan SPM Bidang KB/KS dan Laporan SPM Bidang Pemberdayaan Perempuan Tahun 2017, Rencana Kinerja Tahun 2017, Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD dan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 dan terealisasi sebanyak 8 dokumen tersebut.
Berdasarkan evaluasi data capaian program-program di atas capaian sasaran ini tercapai 100%.
Tabel 3.1
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1
No Indikator Kinerja Satuan
(%, Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 100 100 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 100 100
3. Jumlah Pegawai yang
mengikuti Bimbingan Teknis
Orang 4 4 100
4. Terlaksananya
Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 35 5. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokumen 8 8 100 Rata-Rata 100 2. Sasaran 2
“Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) disegala bidang”
Sasaran tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan Pemberdayaan Lembaga yang Berbasis Gender. Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:
a. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN dengan target 30 orang dengan realisasi 30 orang. Tujuan dari Pelatihan PPRG ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi focal point mulai Konsep dan Analisis Gender sampai dengan Tata Cara penganggaran yang Responsif Gender. Capaian indikator ini adalah 100%.
b. Tersusunnya Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budgeting Statement (GBS) sebanyak 15 buah dan realisasi 15 buah.
Secara keseluruhan, tujuan dari indikator ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kapasitas Aparatur SKPD yang kemudian disebut Focal Point dalam strategi pengintegrasian gender melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengontrolan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan yang berbasis gender. Sasaran strategis no. 2 ini tercapai sebesar 100%.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 36 Tabel 3.2
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2
No Indikator Kinerja Satuan
(%, Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya
pelatihan PPRG bagi ASN
Orang 30 30 100
2. Tersusunnya GAP dan
GBS Buah 15 15 100
Rata-Rata 100
3. Sasaran 3
“Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya”
Sasaran tersebut diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan pada Kegiatan Pembinaan Organisasi Wanita. Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:
a. Terlaksananya pembinaan Organisasi wanita dengan target 12 (dua belas) kali pertemuan dan realisasi 10 (sepuluh) kali pertemuan.
b. Jumlah peserta pelatihan politik bagi perempuan dengan target 80 (delapan puluh) orang realisasi 80 (delapan puluh) orang. Secara umum tujuan dari indikator ini adalah untuk meningkatkan peran serta perempuan dan organisasi wanita dalam upaya pencapaian kesetaraan dan keadilan gender, penguatan ketahanan keluarga serta memberikan pemahaman pada orang tua mengenai pola asuh anak. Sasaran strategis no. 2 ini tercapai sebesar 100 %.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 37 Tabel 3.3
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3 No Indikator Kinerja Satuan (%,
Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya
pembinaan Organisasi Wanita
Kali 12 10 83.33
3. Jumlah Peserta Pelatihan Politik bagi Perempuan
Orang 80 80 100
Rata-Rata 91.66
4. Sasaran 4
“Meningkatnya pemenuhan hak anak”
Sasaran tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui beberapa program dan kegiatan diantaranya Program Keserasian kebijakan Peningkatan Kualias Anak dan Perempuan Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak, Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Forum Anak dalam rangka Hari Anak Nasional dan Kegiatan Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA). Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.4
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 4 No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,
dll) Target Realisasi Capaian 1. Jumlah Dokumen
Pengembangan Kota Layak Anak.
Dokumen 1 1 100
2. Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti kegiatan partisipasi anak tingkat nasional.
Orang 2 2 100
3. Jumlah Peserta
Sosialisasi GN-AKSA Desa 200 200 100
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 38
a. Jumlah Dokumen Evaluasi Kota Layak ditargetkan sebanyak 1 dokumen dan realisasi 1 dokumen. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) telah diinisiasi sejak tahun 2006, dan selanjutnya direvitalisasi tahun 2010. Evaluasi KLA dilaksanakan setiap dua tahun sekali guna memantau dan mereview sejauh mana langkah-langkah kongkrit yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan pemenuhan hak anak dan
perlindungan khusus anak di setiap Kabupaten/Kota.
Evaluasi KLA Tahun 2017 akan menggunakan metode baru yaitu dilakukan dengan aplikasi berbasis website. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah melatih penggunaan Aplikasi ini pada bulan Maret 2017. Penginputan data evaluasi evaluasi KLA melalui web evaluasikla.id dapat dilaksanakan mulai tanggal 18 Maret dan akan ditutup 6 April 2017. Hasil Evaluasi Kota Layak Anak ini yaitu Pariaman Menuju Kota Layak Anak dengan Kategori Madya.
b. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2017 yang ditargetkan sebanyak 2 orang dan realisasi 2 orang.
c. Jumlah peserta Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA) sebanyak 200 orang.
Semua indikator ini ini bertujuan untuk mewujudkan implementasi maksimal hak partisipasi anak di Kota Pariaman seperti yang telah dijamin dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, ide, dan gagasan anak-anak di Kota Pariaman yang berkaitan dengan kelangsungan hidup anak-anak tersebut. Secara keseluruhan capaian sasaran ini adalah: 100%.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 39 5. Sasaran 5
“Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak”
Untuk mencapai sasaran ke 5 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:
Tabel 3.5
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5 No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,
dll) Target Realisasi Capaian 1. Persentase Perempuan
dan Anak Korban Kekerasan yang
mendapat Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu.
% 100 100 100
2. Terlaksananya
Roadshow Penyuluha mengenai Perlindungan Perempuan dan Anak.
Kali 12 12 100
3. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat
penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam Unit Pelayanan Terpadu.
Kasus 40 40 100
Rata-Rata 100
a. Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan 100% dan terealisasi 100%. Hal ini tercapai karena dari 40 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada terlayani seluruhnya. Capaian cakupan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan sebesar 100%.
b. Terlaksananya Roadshow penyuluhan mengenai perlindungan perempuan dan anak sebanyak 12 kali.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 40
c. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan sebanyak 40 kasus dan terealisasi sebanyak 40 kasus. Capaian indikator sasaran tercapai 100%. Tujuan utama dari indikator ini adalah meningkatnya kualitas penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dan adanya pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat.
Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 5 rata-rata tercapai 100 %.
6. Sasaran 6
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana
Untuk mencapai sasaran ke 6 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:
Tabel 3.6
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 6 No Indikator Kinerja Satuan (%,
Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Jumlah Akseptor KB
Baru Akseptor 1.664 2.184 131,25
2. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif
% 66 64,40 94,09
3. Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi.
% 15 16,48 91,01
4. Persentase PUS Peserta KB Anggota UPPKS yang ber-KB. % 65 66,10 101,69 5. Jumlah Pencanangan Pelayanan KB melalui kegiatan manunggal Kegiatan 4 4 100 Rata-Rata 103,60
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 41
a. Jumlah Akseptor KB Baru yang ditargetkan sebanyak 1664 Akseptor Baru dan terealisasi sebanyak 2.184 Akseptor Baru. Persentase pencapaian akseptor baru sebesar 131,25 %.
b. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif yang ditargetkan sebesar 66 % dan terealisasi sebesar 64,40 %. Capaian indikator sasaran tercapai 94,09 %.
c. Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi dengan target 15 % dan realisasi 17,02 %. Capaian indikator ini adalah 88,13 %. Hal ini belum tercapai karena indikator kita semakin kecil semakin baik. d. Persentase PUS anggota UPPKS yang ber-KB ditargetkan sebesar 65 %
dan realisasi 66,10 %. Capaian indikator sasaran 101,69.
e. Jumlah pencanangan pelayanan KB melalui kegiatan manunggal yang ditargetkan sebanyak 4 kegiatan dan realisasi 4 kegiatan.
Indikator kinerja ini didukung oleh
- Program Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Kegiatan Pelayanan
Pemasangan Kontrasepsi KB .
- Program Keluarga Berencana dengan Kegiatan Fasilitasi Pelayanan KB
dan Pembangunan Keluarga dengan Lintas Sektor dan Organisasi.
- Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui kegiatan
dimasyarakat dengan Kegiatan: Fasilitasi dan pembinaan Kelompok Ketahanan Keluarga (BKB, BKR, BKL dan UPPKS)
Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 7 rata-rata tercapai 103,60 %.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 42 7. Sasaran 7
“Meningkatnya Ketahanan Keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat dan kompetensi kader”
Untuk mencapai sasaran ke 8 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja yaitu:
Tabel 3.7
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 7 No Indikator Kinerja Satuan (%,
Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Jumlah Lomba yang dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional
Kategori 11 11 100
2. Jumlah Peserta Temu
Kader IMP Orang 25 25 100
3. Jumlah Kader BKB, BKR, BKL dan UPPKS yang mengikuti pembinaan. Orang 80 80 100 Rata-Rata 100
a. Jumlah Lomba yang dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional yang ditargetkan sebanyak 11 kategori dan terealisasi sebanyak 11 kategori. Capaian indikator sasaran ini 100 %.
b. Jumlah Peserta Temu Kader IMP yang ditargetkan sebesar 25 orang dan terealisasi 25 orang. Capaian indikator sasaran tercapai 100%.
c. Jumlah Kader BKB, BKR, BKL dan UPPKS yang mendapat pembinaan yang ditargetkan sebesar 80 orang dan terealisasi sebesar 80 orang. Capaian indikator sasaran tercapai 100%.
Indikator kinerja ini didukung oleh
- Program Keluarga Berencana, Kegiatan Lomba Kader KB dalam
rangka JHari Keluarga Nasional.
- Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 43
BKL dan UPPKS dan Koordinasi Program Ketahanan Keluarga bagi Petugas.
- Program Penyiapan Tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga
kegiatan Temu Kader Jambore dan PKK.
Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 8 rata-rata tercapai 100%.
8. Sasaran 8
“Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M”
Untuk mencapai sasaran ke 9 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:
Tabel 3.8
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 8
No Indikator Kinerja
Satuan (%, Dok, Org,
dll)
Target Realisasi Capaian
1. Jumlah PIKR/ M baru
yang tumbuh. PIK-R/M 3 3 100
2. Jumlah Duta GenRe
Kota Pariaman Pasang 2 2 100
Rata-Rata 100
a. Jumlah PIK R/M baru yan tumbuh yang ditargetkan sebanyak 3 PIKR/M dan terealisasi sebanyak 3 PIKR/M. Persentase pencapain PIKR/M baru yang tumbuh sebesar 100 %. Adapun PIK R/M yang tumbuh pada tahun 2017 ini adalah SMK Global Desa Ampalu Kec. Pariaman Utara, SMAN 5 Pariaman Desa Pakasai Kec. Pariaman Timur dan MTSn 2 Pariaman Desa Punggung Lading Kec. Pariaman Selatan.
b. Jumlah Duta GenRe Kota Pariaman yang ditargetkan 2 pasang, realisasi 2 pasang. Capaian kinerja 100 %.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 44
Indikator kinerja ini didukung oleh:
- Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Kegiatan Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR dan Kegiatan Pemilihan dan Pengiriman Duta GenRe.
Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 9 rata-rata tercapai 100 %.
9. Sasaran 9
“Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman dan Keterampilan
Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M terhadap Program GenRe”
Untuk mencapai sasaran ke 10 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:
Tabel 3.9
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 9
No Indikator Kinerja Satuan
(%, Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Jumlah Pendidik
Sebaya, Konselor
Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana.
Orang 35 35 100
Rata-Rata 100
Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana yang dianggarkan sebanyak 35 orang dan realisasi 35 orang. Indikator kinerja ini didukung oleh Program Kesehatan Reproduksi Remaja Kegiatan Pembinaan dan Temu Kreatifitas Remaja dan Saka Kencana. Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 9 rata-rata tercapai 100%.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 45 10. Sasaran 10
“Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana”
Untuk mencapai sasaran ke 10 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:
Tabel 3.10
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 10
No Indikator Kinerja Satuan
(%, Dok, Org, dll)
Target Realisasi Capaian
1. Tersedianya dokumen
data mikro keluarga Dokumen 1 1 100
2. Tersedianya
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Bulan 12 12 100
Rata-Rata 100
a. Tersedianya data mikro keluarga dengan target 1 dokumen dan realisasi 1 dokumen.
b. Tersedianya dokumen monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan target 1 dokumen dan realisasi 1 dokumen.
Indikator kinerja ini didukung oleh Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/ KR yang Mandiri pada Kegiatan Pengolahan Data dan Informasi Program KB Tahun 2017 dan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 10 rata-rata tercapai 100%.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 46
Secara keseluruhan, capaian kinerja tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.11
Capaian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Satuan (%, Dok, Org dll) Target 2017 Realisasi 2017 Capaian (%) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 100 100 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 100 100 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 4 4 100 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB Kali 2 2 100 5. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokum en 8 8 100 2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) disegala bidang. 1. Jumlah peserta pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 30 100 2. Tersusunnya GAB dan GBS di SKPD SKPD 15 15 100 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Terlaksananya pembinaan organisasi wanita. Kali 12 10 83,33
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 47 2. Jumlah Peserta Pelatihan Politik bagi Perempuan Orang 80 80 100 4. Meningkatnya
pemenuhan hak anak. 1. Jumlah Dokumen Evaluasi
Pengembangan Kota Layak Anak
Dokum
en 1 1 100
2. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2017 Orang 2 2 100 3. Jumla peserta Sosialisasi GN-AKSA Desa 200 200 100 5. Meningkatnya perlindungan
perempuan dan anak
1. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu. % 100 100 100 2. Terlaksananya Roadshow penyuluhan mengenai perlindungan perempuan dan anak Orang 12 12 100 3. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam UPT Kasus 40 40 100 6. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana 1. Jumlah Akseptor KB Baru Akseptor 1.664 2.184 131,25
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 48 2. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif. % 65 66,10 101,6 9 3. Persentaae PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi. % 15 17,02 88,13 4. Persentase PUS anggota UPPKS yang ber-KB. % 65 66,10 101, 69 5. Jumlah Pencanangan Pelayanan KB melalui kegiatan manunggal Kegiata n 4 4 100 8. Meningkatnya ketahanan keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat serta kompetensi kader. 1. Jumlah Lomba yang dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional Katego ri 11 11 100 2. Jumlah Peserta
Temu Kader IMP Orang 25 25 100 3. Jumlah Kader
BKB,BKR, BKL dan UPPKS yang mendapat
pembinaan
Orang 80 80 100
8. Meningkatnya
kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M. 1. Jumlah PIKR/ M baru yang tumbuh. PIK-R/M 3 3 100 2. Jumlah Duta GenRe Kota Pariaman Pasang 2 2 100 9. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan pelaksana/ pengelola PIKR/M terhadap program GenRe. 1. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIK R/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana.
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017
Page 49 B. Capaian Kinerja SKPD dari Tahun 2015 s/d 2017
Berdasarkan Perjanjian Kinerja antara Kepala DP3AKB Kota Pariaman dengan Walikota Pariaman, maka capaian kinerjanya dari tahun 2014 s/d 2017 dapat dilihat sebagai berikut:
10. Meningkatnya kualitas data dan informasi program KB
1. Tersedianya data
mikro keluarga Dokumen 1 1 100 2. Terlaksananya
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
LAKIP DP3AKB Kota Pariaman Tahun 2017 Page 50 1 Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang
mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit Pelayanan Terpadu
100% 100% 100% 100% 100%
Jumlah Dokumen Evaluasi Kota Layak Anak 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 100% 100%
Jumlah Anggota Forum Anak yang mengikuti Kegiatan Partisipasi Anak Tk.Nasional
2 Orang 2 Orang 100% 100% 100%
Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif
66% 64.40% 94.09% 94.04% 91.60%
Jumlah PIK R/M yang dibentuk 3 PIK R/M 3 PIK R/M 100.00% 100% 100%
Persentase PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
15% 17.02% 88.13% 91.02% 83.50%
Persentase PUS anggota UPPKS yang ber-KB
65% 66.10% 101,69% 101.69% 94.69%
Capaian 2015 Sasaran Strategis
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
2017 (%)
Capaian 2016 (%)