• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

1

Kecamatan Batununggal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik,

KecamatanBatununggalselaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dengan diterbitkanPeraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut KecamatanBatununggalKota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Batununggal Kota

BandungTahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan laporan

penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

(2)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

2

Kecamatan Batununggal

B. Gambaran Umum Kecamatan Batununggal

Kecamatan Batununggal merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan di Kota Bandung. Dalam Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2006 tentang Tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan Peraturan Daerah Kota Bandung No 14 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, dimana disebutkan bahwa Kecamatan Batununggal terdiri dari 8 (delapan) Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Gumuruh 2. Kelurahan Maleer 3. Kelurahan Cibangkong 4. Kelurahan Kacapiring 5. Kelurahan Kebonwaru 6. Kelurahan Kebongedang 7. Kelurahan Samoja 8. Kelurahan Binong

Kecamatan Batununggal terletak di wilayah tengah Kota bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 6°56’30” (6,941237°) Lintang Selatan dan 107°37’30” (107,596611°) Bujur Timur. Secara topografi Kecamatan Batununggal terletak di ketinggian + 700 m dpl. Iklim Kecamatan Batununggal identik dengan iklim Kota Bandung yang dipengaruhi batas pegunungan di sekitar, sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab. Suhu maksimum/minimum rata-rata yaitu 18-25°C. Curah hujan rata-rata mencapai 2.400 Mm/Thn.

Adapun batas-batas wilayah administratif Kecamatan Batununggal sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kecamatan Cibeunying Kidul

- Sebelah Timur : Kecamatan Kiaracondong

- Sebelah Selatan : Kecamatan Bandung Kidul

- Sebelah Barat : Kecamatan Lengkong

Kecamatan Batununggal meliputi luas wilayah 526.4 Ha, berdasarkan luas wilayahnya Kelurahan Kebonwaru merupakan Kelurahan terluas yakni mencapai 96,0

(3)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

3

Kecamatan Batununggal

Ha atau sebesar 18,23 % dari total luas wilayah Kecamatan Batununggal. Sementara Kelurahan Maleer merupakan Kelurahan terkecil dengan wilayah 38,0 Ha atau sebesar 7,21% total luas wilayah Kecamatan Batununggal. Untuk kepentingan administrasi kependudukan Kecamatan Batununggal dibantu oleh 83 Rukun Warga dengan 547 Rukun Tetangga. Sebagian besar wilayah Kecamatan Batununggal terdiri dari pemukiman/ pekarangan. Sedangkan kegiatan ekonominya didominasi oleh jasa perdagangan, pendidikan dan perkantoran.

Penduduk Kecamatan Batununggal pada semester II tahun 2015berjumlah 114.330 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 29.805 KK terdiri dari jumlah KK WNI 33.286 dan jumlah KK WNA 4 KK. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, maka jumlah perempuannya mencapai 57.179 jiwa (50,02%) dan penduduk berjenis kelamin laki-laki57.151jiwa(49,98%).

(4)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

4

Kecamatan Batununggal C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD)pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung,Kecamatan Batununggal mempunyai tugas dan kewajiban Membantu WalikotaDalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut mempunyai fungsi:

1. Melakukan identifikasi potensi lokal di wilayahnya masing-masing sekaligus strategi mengembangkannya;

2. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

3. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

4. Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;

5. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

Tugas Camat :

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi :

a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan

e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

(5)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

5

Kecamatan Batununggal

dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI

KECAMATAN BATUNUNGGAL

D. Isu Strat CAMAT Drs.SARJANI SALEH,M.SI NIP. 19660225 198812 1 001 SEKRETARIS Drs. R.E. SULAEMAN NIP. 19580101 198101 1 007 SEKSI PEMERINTAHAN PEPEN RUSPENDI,SE NIP196303201988011 002 SEKSI PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN MURNI HIDAYAH,SH,M.Si NIP 19670228 199203 2 007 SEKSI KEAMANAN &KETERTIBAN ENDANG SOMANTRI NIP.195810131981031 009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB.BAG.UMUM &KEPEGAWAIAN

Susi Ernawati, S.Sos NIP. 196207281981012001

SUB.BAG.BAG. PROGRAM &KEUANGAN

Dra. EVI NOVIANI NIP. 19671115199603 2 003 SEKSI EKBANG LH AZIS TURSISWAN,SH.M H NIP 19641020 199603 1 003 SEKSI PELAYANAN Eni Wardini.M . Nip 196405231984082001 LURAH GUMURUH DEDEN USMAN SULAEMAN LURAH MALEER WAWAN HERMAWAN, S.Sos LURAH BINONG DRS. AGUS MULYANA ISKANDAR LURAH SAMOJA WAWAN RIDWAN, S.IP LURAH CIBANGKONG DADANG SOPYANA,S.Pd LURAH KACAPIRING HERMANA, BA LURAH KEBONWARU DRS. WAWAN HIRAWAN LURAH KEBONGEDANG AAT SUPRIATNA, SH

(6)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

6

Kecamatan Batununggal D. Isu Strategis

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Batununggal, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Batununggal dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Batununggal sebagai berikut :

1.

Belum Optimalnya kualitas pelayanan Publik pada SKPD termasuk Kecamatan,

nilai IKM Kecamatan Tahun 2015 = 75.55

2.

Belum optimalnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan ditandai dengan nilai AKIP

Kecamatan Tahun 2014 sebesar 60.23

3.

Belum optimalnya opini keuangan SKPD, dengan penilaian WDP (Wajar Dengan

Pengecualian)

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Batununggal dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Batununggal, sebagai berikut:

1.

Belum optimalnya pelaksanaan tertib adminsitrasi Kelurahan

2.

Belum optimalnya ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan

3.

Belum optimalnya Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik

hasil musrenbang Kecamatan

4.

Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat

Kecamatan

5.

Rata-rata peningkatan swadaya murni masyarakat sebesar (data tahun

2013-tahun 2018 = Rp. 500.000.000)

6.

Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD

7.

Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008

8.

Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah

(7)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

7

Kecamatan Batununggal

10.

Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan

kebencanaan masih rendah

11.

Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Sekretariat Daerah, sebagai berikut

1.

Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2.

Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan

kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3.

Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu

kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Batununggal sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerahadalah faktor internal dan eksternal Kecamatan Batununggal, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandungantara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandungadalah :

1. pelimpahan kewenangankepada Camat dan Lurah tidak sepenuhnya didukung oleh pembinaan dari dinas teknis dan (personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi (P3D).

2. Kurang SDM di tingkat kewilayahan

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandung dalam kurun

(8)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

8

Kecamatan Batununggal waktu 2013-2018, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public

complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya

kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan

kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya

aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

(9)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

9

Kecamatan Batununggal

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Batununggal dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada

pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian

(10)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

10

Kecamatan Batununggal

keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance

Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan

kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif.Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu :

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG

UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

(11)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

11

Kecamatan Batununggal

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan,

(12)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

12

Kecamatan Batununggal

serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan religius 2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing

3. Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi

serta berhati nurani

4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel, dan transparan.

6. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui pembiayaan

pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat)

E. Landasan Hukum

LKIP KotaBandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

(13)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

13

Kecamatan Batununggal

7. Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 03 Tahun 2015 tentangRencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaBandung Tahun 2013 - 2018.

8. Surat Keputusan Camat Nomor 8a Tahun 2015 tentangPenetapan

IndikatorKinerja Utama (IKU)Di Lingkungan Kecamatan Batununggal Kota Bandung.

F. Sistematika

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan

BatununggalKotaBandung Tahun 2015 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu

BAB III LAPORAN KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(14)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

14

Kecamatan Batununggal

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat KeputusanKecamatan

BatununggalKotaBandung Nomor 08a/Kec.Btng Tahun2015tentang Penetapan

Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung telah melalui tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD,

(15)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

15

Kecamatan Batununggal

sehingga Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Batununggal Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Batununggal Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

Mewujudkan pelayanan yang prima dalam rangka mendukung Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan pelayanan publik prima

b.Meningkatkan kinerja Pemerintah Kecamatan Batununggal secara efektif, transparan dan akuntabel.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek daritujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu

(16)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

16

Kecamatan Batununggal

tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Kecamatan Batununggal Kaler Kota Bandung sebagai berikut :

(17)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

17

Kecamatan Batununggal

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Batununggal 1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Batununggal 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

3. Persentase RW Juara 4. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

1.Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 70 75 78 80 82

2.Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 3.Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik

versi ombudsman RI Nilai 840 890 895 900 920

2.Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan

1.Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60 82.25 89.00 92.50 95.50

2.Persentase waktu pelayanan adm. Umum

lainnya tepat waktu % 60 85.50 90.00 93.25 96.00

3.Persentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik % 37.25 75.00 87.50 100 100

4.Persentase RW Juara % 30.12 50.60 54.22 60.24 72.29

5.Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 60 70 72 74 74 6.Rasio Anggota Linmas Rasio 1:0.75 1:1,06 1:1,06 1:1,06 1:1,06 2 Meningkatkan

Akuntabilitas Kinerja

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

Nilai Akip Kecamatan

1. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 50 60 65.1 70 75,1

2. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

(18)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

18

Kecamatan Batununggal

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Batununggal Nomor : 08a/SK/III/2014 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung dan Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan Review rencana strategis Kecamatan juga dilakukan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikaotr Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Batununggal Nomor 08a Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2015:

(19)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

19

Kecamatan Batununggal

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama

Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

C. Perjanjian Kinerja 2015

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. NO Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100

2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

3. Persentase pelayanan administrasi kependudukan

tepat waktu % 70

4. Persentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya

tepat waktu % 70

5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik % 75

6. Persentase RW Juara % 50.60

(20)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

20

Kecamatan Batununggal

Kecamatan Bantununggal Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Kecamatan

Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

NO Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Nilai Target

1

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI Nilai 850 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

4. Persentase pelayanan administrasi kependudukan

tepat waktu % 70

5. Persentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya

tepat waktu % 70

6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik % 75

7. Persentase RW Juara % 50.60

8. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70

9. Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0.82

3

Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 60

11.Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

(21)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

21

Kecamatan Batununggal

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Batununggal Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam PeraturanPresiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana KerjaTahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi

KecamatanBatununggal Kota Bandung

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

(22)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

22

Kecamatan Batununggal

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut : Tabel 2.4

Pengelompokan Capaian Kinerja

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Batununggal Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Kecamatan Batununggal Tahun 2015 yang ditandatangani oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Juni 2014 dan dituangkan dalam keputusan Camat Batununggal Nomor : 8a tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018, yang mana Perjanjian kinerja tersebut direview pada

(23)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

23

Kecamatan Batununggal

tanggal 3 Maret 2015 dan dituangkan dalam Keputusan Camat Batununggal Nomor 14 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil Review Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Pada IKU sasaran 1 terdiri dari 3 indikator, hal tersebut dikarenakan untuk memperkaya penilaian terhadap sasaran 1 yaitu terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Untuk indikator kinerja persentase keluhan administratif yang ditindaklanjuti merupakan indikator penting dalam penilaian IKM, sedangkan untuk indikator nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI merupakan indikator penunjang dalam penilaian IKM karena indikator tersebut dapat menilai secara fisik dari sarana dan prasarana pelayanan publik.

Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator yaitu

o Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

o Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

o Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Pada sasaran 2 terdiri dari 6 indikator. Hal tersebut dikarenakan indikator kinerja lebih spesifik menilai sasaran 2 yaitu meningkatnya kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Dari 6 indikator tersebut 5 indikator merupakan IKU, sedangkan indikator Rasio Anggota Linmas bukan IKU karena bukan tugas pokok dan fungsi Kecamatan tetapi merupakan tupoksi dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator yaitu

o Rata-rata Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

o Rata-rata persentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu

o Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik o Persentase RW Juara

o Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif o Rasio Anggota Linmas

(24)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

24

Kecamatan Batununggal

meliputi : Kebijakan, kelembagaan, kepegawaian, keuangan dan asset. Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator yaitu :

o Nilai AKIP Kecamatan

o Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan BatununggalKota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Batununggal tanggal 3 Maret 2015 Nomor : 08a Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan BatununggalKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

(25)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

25

Kecamatan Batununggal

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi

Capaian % Renstra (2018) Ket. Target Capaian (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 75 75.55 101.61 82 87.50 2 Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 3 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu % 82.25 88.51 107.61 74 102.77 4 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu

% 85.50 89.25 104.38 74 115,54 5 Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 75 75 100 100 100 6 Persentase RW Juara % 50.60 53.01 67,99 72,29 28,33 7 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 70.37 104,93 74 57,67 RATA-RATA CAPAIAN IKU 106,25

Rata-rata Capaian IKU Kecamatan Batununggal tahun 2015 sebesar 106,25%. Dapat dilihat pada Diagram di bawah ini :

(26)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

26

Kecamatan Batununggal

Diagram 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2015

Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan capaian kinerja 101.61 pada indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 126.75 %, pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu, dengan capaian kinerja 142,50 %, dengan capaian kinerja 107.07 %, pada indikator Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif, dengan capaian kinerja 101.61%.

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100 %, pada indikator Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja 100% dan

Capaian kinerja yang belum sesuai target pada indikator persentase RW juara dengan capaian 67,99 %

C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Kecamatan Batununggal Kota Bandung telah dapat

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan

57% 29% 14%0%

CAPAIAN IKU

Melebihi Target Sesuai Target Tidak Sesuai Target

(27)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

27

Kecamatan Batununggal

misi KecamatanBatununggalKota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 ( tiga) sasaran.

Tahun 2015adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Batununggal Kota Bandung adalah sebagai berikut:

3.2

Capaian Indikator Kinerja

Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

%

1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 75.55 100.73

2 Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti

% 100 100 100

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI

Nilai 890 892 100.22

4 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat

waktu

% 82.25 88.51 107.61

5 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat

waktu

% 85.50 89.25 104.38

6 Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % 75 75 100

7 Prosentase RW Juara % 50.60 53.01 104.76

8 Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 70 70.37 100.52

9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0,82 1:1.06 122.02

10 Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 60 60.23 100.38

11 Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

% 100 100 100

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut :

(28)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

28

Kecamatan Batununggal

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 72,73 %

2 Sesuai Target 27,27 %

3 Tidak Mencapai Target -

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pencapaian target Misi

No. Sasaran Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Melampaui target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sasaran 1 3 2 66.67 1 33.33 - -

2 Sasaran 2 6 5 83.33 1 16.67 - -

3 Sasaran 3 2 1 50.00 1 50.00 - -

Jumlah 11 8 72.73 3 27.27 - -

Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah Indikator Persentase

A. Sasaran 1

1 Melebihi/Melampaui Target 2 66.67 %

2 Sesuai Target 1 33.33 %

3 Tidak Mencapai Target - -

B. Sasaran 2

1 Melebihi/Melampaui Target 5 83,33%

2 Sesuai Target 1 16,67%

3 Tidak Mencapai Target - -

C Sasaran 3

1 Melebihi/Melampaui Target 1 50.00 %

2 Sesuai Target 1 50.00 %

(29)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

29

Kecamatan Batununggal

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan11indikator kinerja dari2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik Kecamatan dan Kelurahan Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Hasil kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakatadalah sebesar 75.55 dari target sebesar 75.00 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya mengalami kenaikan sebesar 0.55 point yaitu 100.73 atau melebihi/melampaui target yang diperjanjikan.

(30)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

30

Kecamatan Batununggal

Tabel 1

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik kecamatan dan Kelurahan

Tabel1.1

DataIndeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan BatununggalTahun 2015

No KOMPONEN NILAI UNSUR

1 Prosedur pelayanan U 1 3.06

2 Persyaratan pelayanan U 2 3.13

3 Kejelasan Petugas pelayanan U 3 3,10

4 Kedisiplinan petugas pelayanan U 4 3.13

5 Tanggungjawab petugas pelayanan U 5 3.15

6 Kemampuan petugas pelayanan U 6 3.11

7 Kecepatan pelayanan U 7 2.89

8 Keadilan mendapatkan pelayanan U 8 2.97

9 Kesopanan dan keramahan petugas U 9 3.13

10 Kewajaran biaya pelayanan U 10 2.96

11 Kepastian biaya pelayanan U 11 2.85

12 Kepastian jadwal pelayanan U 12 2.81

13 Kenyamanan lingkungan U 13 3.13

14 Keamanan pelayanan U 14 3.17

Nilai rata-rata tertimbang 3.02

Sumber : Kecamatan Batununggal

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015 Capaian % Target Realisasi 1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 75 75.55 100.73

2 Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan publik

versi ombudsman RI Nilai 890 892 100.22

(31)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

31

Kecamatan Batununggal

Grafik 1.1

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa unsur/Kecamatan/Kelurahan yang menduduki memenuhi skala prioritas untuk perbaikan adalah pada kepastian jadwal pelayanan karena mempunyai posisi terendah pada survey IKM yang dilakukan , sedangkan posisi nilai tertinggi adalah pelayanan keamanan harus tetap dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan, untuk lebih jelas kategori tertinggi dan terendah hasil IKM tahun 2015 di Kec. Batununggal yaitu :

1. Nilai kelompok paling tinggi yang harus tetap dipertahankan yaitu unsur keamanan pelayanan

2. Nilai kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan yaitu pada unsur kepastian jadwan pelayanan.

Adapun yang mempengaruhi nilai tertinggi sebagai berikut : 1. Kedisiplinan petugas pelayanan

2. Posisi strategis kecamatan Batununggal yang terletak di lokasi perumahan penduduk , sehingga tidak terlalu dekat dengan keramaian.

3. Tersediannya ruang tunggu yang nyaman dimana masyarakat dapat dengan langsung mengawasi kondisi sekitarnya.

3.06 3.13 3.1 3.13 3.15 3.11 2.89 2.97 3.13 2.96 2.85 2.81 3.13 3.17 G R AF I K I K M K E C AM AT A N B AT U N U N G G AL T AH U N 2 0 1 5 U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 10 U11 12 13 14

(32)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

32

Kecamatan Batununggal

4. Terpenuhinya sarana dan sarana yang memadai untuk kepentingan pelayanan publik yang prima.

Adapun yang mempengaruhi nilai terendah ( kepastian jadwal pelayanan ) sebagai berikut :

1. Belum adanya SPP( Standar Prosedur Pelayanan ) yang jelas dari seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan di Kecamatan Batununggal

2. Pelayanan yang dilakukan di Kecamatan masih berkoordinasi dengan instansi lain, sehingga ini menjadi kendala bagi kecamatan menentukan standar waktu pelayanan dari setiap produk pelayanan yang dijanjikan.

3. SOP ( Standart Operasional Prosedur ) yang kami buat untuk pelaksanaan kegiatan tertentu, belum mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2015 adalah sebesar 75.55 bila dibandingkan dengan capaian kinerja nyata tahun 2014 sebesar 71.13maka mengalami penurunansebesar 0,58 point atau capaian mengalami penurunan sebesar 0,83 %. Dari penetapan kinerja IKM ( Indeks Kepuasan Masyarakat kami mencoba menaikan nilai target kinerja 5 point, target di tahun 2014 sebesar 70 dan pada tahun 2015 menjadi 75 dengan asumsi bahwa di tahun 2015 kami telah melengkapi sarana dan prasarana Kecamatan penunjang pelayanan prima, sehingga secara kualitatif masyarakat biasa merasakan manfaat pelayanan secara maksimal. Berikut table perbandungan IKM tahun 2014 dan 2015.

Tabel 1.2

Perbandingan IKM Tahun 2014 dengan Tahun 2015

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 %

Target Realisasi Target Realisasi

1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 70 71.13 75 75.55 4.94

2 Prosentase keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

(33)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

33

Kecamatan Batununggal

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI

Nilai 840 880 890 892.22 2.21%

Rata-rata Capaian Kinerja

Grafik 1.2

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa kenaikan nilai target sasaran IKM yang cukup tinggi yaitu 5 poin , masih dapat melampaui target yang ditetapkan berarti pengadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan pelayanan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat penerima pelayanan.

Perbandingan nilai unsur dengan nilai terendah dan nilai tertinggi di tahun 2014 dan tahun 2015 yaitu :

1. Nilai terendah tahun 2014 pada nilai unsur kepastian biaya pelayanan dan ditindaklanjuti dengan sosialisasi bahwa kegiatan pelayanan di Kecamatan Batununggal untuk jenis Pelayanan KK, KTP dan Jenis Pelayanan Administrasi umum lainnya tidak dikenai biaya.

Sedangkan nilai terendah tahun 2015 pada unsur kepastian jadwal pelayanan, yang akan kami coba menindaklanjuti dengan membuat SPP( standar pelayanan publik) dan SOP ( standar operasional prosedur ) bagi seluruh jenis pelayanan untuk diketahui oleh public standar waktu pelayanan yang ditetapkan.

2. Nilai tertinggi tahun 2014 dan tahun 2015 pada unsur keamanan pelayanan, 66 68 70 72 74 76 Tahun 2014 Tahun 2015

Grafik Capaian IKM 2014 dan 2015

(34)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

34

Kecamatan Batununggal

kondisi ini harus tetap dipertahankan atau bahkan perlu ditingkatkan. Pada tahun 2016 ini dalam upaya meningkatkan keamanan pelayanan, Kecamatan Batununggal telah menganggarkan pos anggaranpetugas keamanan di Kecamatan, untuk meningkatkan IKM pada tahun 2018.

Tahun 2015 adalah tahun ke kedua Renstra, capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakattahun 2015 sebesar 75.55 bila dibandingkan dengan target akhir Renstra Kecamatan sebesar 82,00 makacapaian kinerja mencapai100,03 %Capaian kinerja ini belummelebihi target Renstra yang telah ditetapkansehingga perlu adanya penyesuaian target untuk tahun yang akan datang karena tidak melebihi/melampaui target akhir renstra.

Tabel1.3

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 %

Tahun

2018 %

Target Realisasi Target

1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 75 75.55 100.73 82 87.50

2

Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI Nilai 890 892 100.22 900 95.46

(35)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

35

Kecamatan Batununggal

Grafik 1.3

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa target nilai IKM Kecamatan disetiap

tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan kinerja

karyawan/karyawati Kec. Batununggal yang dituangkan dalam PK ( Perjanjian Kinerja), untuk mencapai tujuan renstra yang optimal di tahun 2018.

Berikut ini kami gambarkan perbandingan capaian kinerja IKM dengan SKPD lain yang mempunyai fungsi dan tugas yang sama yaitu 29 Kecamatan lainnya di kota Bandung.

Tabel 1.4

Data Perbandingan Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Kecamatan Se-Kota Bandung Tahun 2015

70 75 80 85

Tahun 2015 Tahun 2018

Grafik IKM tahun 2015 Sampai Akhir

Rentra 2018

Target Capaian Target2

No Nama SKPD / Unit Kerja Nilai

1 Kecamatan Sukasari 2 Kecamatan Sukajadi 78,32 3 Kecamatan Cicendo 80,76 4 Kecamatan Andir 85,99 5 Kecamatan Cidadap 79,50 6 Kecamatan Coblong 80,25

7 Kecamatan Bandung Wetan 81,75

8 Kecamatan Sumur Bandung 78,15

(36)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

36

Kecamatan Batununggal

Apabila melihat table diatas, capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2015 adalah sebesar 75.55 % dibandingkan dengan capaian kinerja nyata SKPD/Kecamatan lain yang mempunyai tugas yang sama , maka capain kinerja nyata Kecamatan Batununggal menduduki rangking ke 27/lebih tinggi/lebih rendah dari SKPD/kecamatanlain, ini memotivasi kami untuk mengevaluasi sasaran target dan nilai target IKM yang ditetapkan masih di bawah rata-rata walaupun target tersebut masih dapat terlampaui.

10 Kecamatan Cibeunying Kidul 76,08

11 Kecamatan Kiaracondong 81,33

12 Kecamatan Batununggal 75.55

13 Kecamatan Lengkong 81,72

14 Kecamatan Regol 82,64

15 Kecamatan Astana Anyar 80,03

16 Kecamatan Bojongloa Kaler 83

17 Kecamatan Bojongloa Kidul 80,03

18 Kecamatan Babakan Ciparay 82,55

19 Kecamatan Bandung Kulon 75

20 Kecamatan Antapani 82,04

21 Kecamatan Mandalajati 80,14

22 Kecamatan Arcamanik 79,50

23 Kecamatan Ujung Berung 83,19

24 Kecamatan Cibiru 80,36

25 Kecamatan Panyileukan 80,05

26 Kecamatan Rancasari 82,21

27 Kecamatan Buah Batu 82,30

28 Kecamatan Bandung Kidul 78,53

29 Kecamatan Cinambo 84,75

(37)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

37

Kecamatan Batununggal

Grafik 1.4

Data Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Seluruh Kota Bandung Tahun 2015

Pada tabel dan grafik diatas menggambarkan nilai capaian IKM di seluruh Kecamatan yang berada di Kota Bandung dan Kec. Batununggal menempati posisi ke 28 dari hasil nilai IKM yang didapat.

Adapun nilai tertinggidan terendah dari pelaksananan IKM yang dilakukan di 30 Kecamatansebagai berikut :

1. Nilai capaian IKM tertinggi adalah Kec. Batununggal dengan raihan nilai 86,60 nilai yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan nilai yang dihasilkan oleh Kec. Batununggal ada perbedaan yang cukup tinggi yaitu 11, 05 point, perlu kiranya diadakan studi banding untuk melihat kelebihan yang ada di Kec. Batununggal yang selanjutnya menjadi referensi bagi Kec. Batununggal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar terpuaskan dengan pelayanan yang dilakukan.

2. Nilai capaian IKM terendah adalah Kecamatan Bandung Kulon. Apabila melihat beban kerja dari Kec. Bandung Kulon dengan Kec. Batununggal yang sama-sama terdiri dari 8 Kelurahan dan nilai capaian IKM tidak terlalu jauh dari hasil yang diperoleh Kec. Batununggal yaitu berbeda 0,55 point , perlu untuk dievaluasi 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 Su ka sar i Suk aj ad i Ci ce n d o An d ir Ci d ad ap Cob lo n g Ban d u n gWetan Su m u rBan d u n g Ci b e u n yin g Kale r Ci b e u n yin gK id u l Ki ar ac o n d o n g Bat u n u n ggal Le n gk o n g Re gol As ta n a An yar Boj o n gloa Ka le r Boj o n gloa Kid u l Bab ak an C ip ar ay Ba n d u n g K u lo n An ta p an i Ma n d ala ja ti Arc am an ik U ju n g Be ru n g Ci b ir u Pa n yi le u ka n Ran cas ar i Bu ah Ba tu Ban d u n g K id u l Ci n am b o G ed eB age

DATA IKM

(38)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

38

Kecamatan Batununggal

penetapan sasaran target bagi kedua Kecamatan dengan nilai IKM terendah.

Ada beberapa factor penyebab , menentukan nilai target IKM dengan nilai dibawah rata-rata Kecamatan se- Kota Bandung diantaranya :

1. Mengacu pada penetapan nilai target tahun 2014 yaitu 70 dan ditingkatkan nilai target di tahun 2015 menjadi 75, untuk mencapai target sasaran di tahun akhir renstra ( tahun 2018).

2. Diakhir tahun renstra Kec. Batununggal menetapkan nilai sasaran target IKM sebesar 82, menjadi target kami untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan kami.

3. Unsur-unsur nilai yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan IKM menjadi tolak ukur bagi kami untuk meningkatkan kinerja karyawan/karyaati Kec. Batununggal Namun demikian dengan nilai sasaran target yang sudah kami tentukan ada

beberapa kendala yang kami alami untuk mendapatkan nilai yang objektif diantaranya : 1. Tidak semua warga masyarakat penerima pelayanan, memahami pentingnya

pelaksanaan IKM , sehingga tidak jarang masyarakat penerima pelayanan tidak bersedia untuk mengisi kuisionen yang kami berikan.

2. Masyarakat yang mengisi kuisioner yang kami berikan sering kali tidak mengisinya dengan objektif sesuai dengan apa yang dirasakan dari pelayanan yang diterima.

3. Menentukan responden yang dapat mengisi kuisioner secara obyektif , merupakan prioritas kami untuk mendapatkan nilai IKM yang obyektif.

Untuk meningkatkan capaian indikator kinerja Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi/rencana aksi pada tahun berikut adalah :

1. Memperhatikan nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan IKM yang dilakukan maka perlu kiranya kami menindaklanjuti dengan penyusunan program, rencana aksi dan penetapan anggaran untuk menjawab keluhan-keluhan masyarakat terkait dengan ketidakpuasan pelayanan.

(39)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

39

Kecamatan Batununggal

mengukur kepuasan masyarakat atas kinerja yang dilakukan serta sebgai baham evaluasi perbaikan untuk pelayanan public yang lebih prima.

2. Analisis Pencapaian Indikator Persentase Keluhan / Pengaduan pelayanan adminstratif yang ditindaklanjuti

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100 % dari target sebesar 100 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya tidak mengalami kenaikan sehingga prosentase capaian kinerjanya adalah 100 % atau sesuai target dari yang diperjanjikan.

Tabel 2

Keluhan/Pengaduan Administratif yang ditindaklanjuti Tahun 2015

Data Persentase Keluhan/pengaduan Kecamatan Batununggal Tahun 2015

No Nama Jumlah Pengaduan Tindak Lanjut Persentase 1 Kecamatan Batununggal 7 7 100 % 2 Kelurahan Gumuruh 1 1 100 % 3 Kelurahan Maleer 1 1 100 % 4 Kelurahan Cibangkong 2 2 100 % 5 Kelurahan Samoja 5 5 100 % 6 Kelurahan Kebonwaru 6 6 100 % 7 Kelurahan Kebongedang 1 1 100 %

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Capaian % Target Realisasi 1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 75 75.55 100.73

2 Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan publik

versi ombudsman RI Nilai 890 892.22 100.25

(40)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

40

Kecamatan Batununggal

8 Kelurahan Kacapiring 4 4 100 %

9 Kelurahan Binong 1 1 100 %

Jumlah 28 28 100 %

Sumber : Para Kasi Kecamatan Batununggal

Grafik 2

Keluhan/pengaduan Kecamatan Batununggal Tahun 2015

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa unsur/Kecamatan/Kelurahan yang menduduki persentase tertinggi adalah Kecamatan dan menduduki persentase terendah adalah Gumuruh, Maleer, Kebongedang dan Binong.

Memperhatikan tabel tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa jumlah pengaduan di Kec. Batununggal terdiri dari :

1. Pengaduan dengan jumlah aduan terbanyak ada di Kecamatan, sebagai tujuan akhir ( finish) dari berbagai jenis pelayanan yang dilakukan, dengan data dan persyaratan yang kurang lengkap, masyarakat langsung membawa berkas ke Kecamatan untuk mendapatkan pelayanan yang diinginkan.

2. Pengaduan dengan jumlah aduan di Kelurahan yang terbanyak adalah pengaduan untuk Kel. Kebon Waru dengan 6 aduan. selanjutnya Kel. Samoja dan Kel. Kacapiring.

3. Jumlah aduan menyebar untuk 4 Kelurahan lainnya yaitu Kel. Maleer, Kebon Gedang, Gumuruh dan Binong.

0 1 2 3 4 5 6 7 8

(41)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2015

41

Kecamatan Batununggal

Pengaduan yang ditujukan kepada Kecamatan maupun Kelurahan sudah ditindaklanjuti seluruhnya.

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjutipada tahun 2015 adalah sebesar 100 %bila dibandingkan dengan capaian kinerja nyata tahun 2014 sebesar 100 % maka tidak mengalami kenaikan , tetapi jumlah pengaduan masyarakat bertambah 5 point atau mengalami kenaikan sebesar 21,74 %, dan seluruh pengaduan tersebut sudah ditidaklanjuti.

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan perbandingan keluhan/pengaduan masyarakat tahun 2014 dan tahun 2015.

Tabel 2.1

Perbandingan Keluhan/pengaduan pelayanan administratif 2014 dan 2015

No Nama Jumlah Pengaduan

2014 2015 1 Kecamatan Batununggal 3 7 2 Kelurahan Gumuruh 1 1 3 Kelurahan Maleer - 1 4 Kelurahan Cibangkong 7 2 5 Kelurahan Samoja 3 5 6 Kelurahan Kebonwaru 3 6 7 Kelurahan Kebongedang - 1 8 Kelurahan Kacapiring 4 4 9 Kelurahan Binong 2 1 Jumlah 23 28

Gambar

Grafik Capaian IKM 2014 dan 2015
Grafik IKM tahun 2015 Sampai Akhir  Rentra 2018
Grafik Nilai AKIP Tahun 2014 dengan 2015
Grafik Nilai AKIP Tahun 2015 dengan Akhir Renstra

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran