X PENUTUP
10.1Kesimpulan
1. Kefir yang digunakan dalam penelitian ini merupakan produk probiotik yang dapat digunakan sebagai imunostimulan, karena ternyata dapat meningkatkan jumlah sel darah putih (leukosit), limfosit, neutrofil, indeks fagositik dan nilai titer antibodi.
2. Potensi imunostimulan dihasilkan oleh kefir dengan konsentrasi 0,3%.
3. Identifikasi bakteri asam laktat dari kefir dan biji kefir dalam penelitian ini menunjukkan terdapat dua golongan besar BAL pada kefir dan biji kefir yaitu Lactobacillus paracasei ssp. paracaseidanLactobacillus brevisdenganpopulasimasing-masing 8,74 x 109cfu/ml dan 1,2 x 109cfu/ml.
4. Pemberian kefir terhadap aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap jumlahleukositmencitmengalamipenurunansebesar 70,90 % - 373,58 % terhadapneutrofilmeningkat 54,76%-300,01%, terhadapjumlahmonosit kefir mengalamipenurunanmasing – masingsebesar 40% dan 21,23%. yang diberiL.brevisyaitusebesar 71,73% sedangkanperlakuanL.paracasei yang mengalamipeningkatanyaitusebesar 173,79% , terhadapjumlaheusinofil mengalami penurunan 57,35 %-80,26% sedangkan perlakuanL.paracasei yang mengalamipeningkatanyaitusebesar 1,60%
5. Indeksfagositikmencitkontrolmeningkatsebesar 12,24 % lebihrendahdibandingdenganpeningkatanindeksfagositikmencit yang diberiperlakuan kefir, L.paracasei, danL. brevisyaitumasing – masingsebesar 52,08% , 51,75%, dan 25,96%.
6. Kadar antibodi serum darah mencit kontrol mengalami peningkatan selama penelitian sebesar 2,84%. Serum darah mencit yang diberi perlakuan kefir, L. paracasei, dan L. brevis mengalami penurunan sampai dengan akhir penelitian masing – masing sebesar
61,00%, 15,06%, dan 2,20%